REKOMENDASI PERBAIKAN SKRIPSI
Berikut ini format yang digunakan khusus untuk Program Studi Ilmu Hubungan Internasional: a. Untuk Penelitian Deskriptif
DAFTAR SINGKATAN ATAU LAMBANG (JIKA DIPERLUKAN) DAFTAR LAMPIRAN (JIKA DIPERLUKAN)
b. Untuk Penelitian Eksplanatif
DAFTAR SINGKATAN ATAU LAMBANG (JIKA DIPERLUKAN) DAFTAR LAMPIRAN (JIKA DIPERLUKAN)
BAB I PENDAHULUAN
A.. Latar Belakang Permasalahan B.. Perumusan Masalah
BAB III PENJELASAN VARIABEL INDEPENDEN
REKOMENDASI PERBAIKAN PANDUAN SKRIPSI
II. ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL a. Latar Belakang Permasalahan
Bagian ini diawali oleh argumentasi bahwa masalah yang diteliti merupakan bagian dari studi hubungan internasional.
Latar belakang permasalah mencakup WHAT, WHO, WHEN, WHERE, HOW DAN WHY dari masalah yang diteliti.
Agar pemaparan dapat mengarah dari hal-hal yang bersifat umum kepada hal-hal khusus, mahasiswa/i harus menghindari pemaparan yang berkepanjangan, bertele-tele, dan tidak relevan.
Pemaparan latar belakang permasalahan juga harus dilengkapi dengan pemaparan arti penting, relevansi dan keunikan tema penelitian yang diteliti. Pada bagian ini, mahasiswa/i perlu mengemukakan alasan-alasan pokok mengapa mahasiswa/i ini tertarik untuk meneliti fenomena hubungan internasional itu sebagai obyek penelitiannya. Selain itu juga diuraikan mengenai rentang waktu dari masalah yang diteliti.
b. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dituliskan dalam beberapa paragraf untuk mengungkapkan pokok permasalahan dalam bentuk pertanyaan penelitian.
Jawaban atas pertanyaan penelitian inilah yang akan dicari dan dipaparkan dalam penulisan skripsi. Maka perumusan masalah merupakan acuan dan titik tolak dari keseluruhan penelitian.
Selain itu, bentuk pertanyaan penelitian dalam perumusan masalah ini harus disesuaikan dengan jenis skripsi yang dipilih. Secara umum, jenis pertanyaan penelitian di dalam skripsi dapat dibedakan dalam bentuk deskriptif dan eksplanatif.
1. Jenis pertanyaan Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bersifat univariat, yang dikenal sebagai penelitian dengan satu variabel. Variabel atau faktor yang dianalisis itu tentunya adalah fenomena hubungan intemasional. Biasanya dirumuskan dengan pertanyaan penelitian: bagaimana suatu fenomena hubungan internasional itu terjadi?
2. Jenis Pertanyaan Penelitian Eksplanatif
internasional yang diteliti ini, satu fenomena hubungan internasional itu didudukkan sebagai akibat atau variabel dependen, sedangkan satu fenomena hubungan internasional lainnya diposisikan sebagai sebab atau variabel independennya. Dengan karakter hubungan kausal, sebab-akibat ini, pertanyaan penelitiannya adalah mengapa variabel independen menyebabkan terjadinya variabel dependen?
c. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Kalimat yang lazim digunakan dalam tujuan penelitian adalah untuk mengetahui (dalam penelitian deskriptif), menjelaskan (dalam penelitian deskriptif dan eksplanatif), menganalisis hubungan antar unit eksplanatif dan variabel dependen (dalam penelitian eksplanatif) dan mengukur tingkat hubungan (dalam penelitian eksplanatif), menjelaskan arah hubungan (dalam penelitian eksplanatif).
Sedangkan dalam manfaat penelitian ini perlu ditekankan pada kepentingan:
1. Pertama adalah manfaat akademik yaitu memahami penerapan alat analisis seperti teori dan konsep dalam hubungan internasional.
2. Kedua adalah manfaat praktis bahwa kemampuan penggunaan alat analisis ini menjadi standar bagi pencapaian gelar sarjana strata satu.
d. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka dimaksudkan untuk mengungkapkan siapa saja yang telah melakukan penelitian yang serupa berkenaan dengan tema penelitian, judul penelitian, dan variabel dependen/variabel independennya. Dengan tinjauan pustaka ini, mahasiswa/i yang sedang menulis skripsi mengetahui perbedaannya dengan kajian-kajian sebelumnya yang serupa.
Bahan tinjauan pustaka berupa buku yang bersifat akademik, artikel dalam jurnal ilmiah yang dipublikasikan baik dari Indonesia maupun luar negeri atau internasional, dan/atau skripsi yang tidak dipublikasikan pada Program Studi Ilmu Hubungan Internasional.
Akan tetapi, buku dalam bentuk dokumen dan artikel dalam majalah berita tidak dapat dijadikan bahan tinjauan pustaka.
Jumlah buku dan/atau artikel jurnal yang diperlukan untuk membuat tinjauan pustaka sesungguhnya tidak terbatas. Akan tetapi, jumlah bahan untuk tinjauan pustaka dalam penulisan skripsi di lingkungan FISIP UPDM (B) perlu ditentukan sebanyak tiga buah.
e. Rerangka Pemikiran
Rerangka pemikiran merupakan penggunaan teori-teori dan konsep-konsep Ilmu Hubungan Internasional untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Suatu teori hubungan internasional itu memperlihatkan hubungan antar konsep-konsepnya. Dengan demikian, di dalam teori hubungan internasional terkandung beberapa konsep. Konsep-konsep ini bersifat konsep murni teoritik.
Rerangka pemikiran dibagi dalam dua bagian yaitu definisi konseptual dan operasionalisasi konsep.
1. Definisi konseptual secara sederhana dapat dipahami sebagai pengertian tentang suatu konsep atau objek. Definisi konseptual adalah uraian yang menggambarkan suatu konsep dan memiliki tujuan untuk membatasi pembahasan.
2. O perasionalisasi konsep atau definisi operasional adalah serangkaian uraian yang menggambarkan eksistensi empirik atau derajat eksistensi empirik dari suatu konsep turunan. Dengan kata lain operasionalisasi konsep adalah upaya menghubungkan dan mengoperasionalkan konsep dengan menggunakan sejumlah indikator. Yang dimaksud dengan indikator adalah beberapa variabel yang digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi suatu keadaan tertentu dari obyek yang diteliti.
f. Hipotesis dan Asumsi 1) Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari pertanyaan penelitian. Hipotesis bersandarkan pada teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian.
Hipotesis harus dibedakan berdasarkan jenis penelitian, yaitu deskriptif atau eksplanatif. a) Untuk skripsi deskriptif, hipotesisnya adalah hipotesis kerja atau yang disebut
dengan hipotesis deskriptif yang menjelaskan satu variabel saja.
b) Sedangkan untuk skripsi yang eskplanatif, hipotesisnya adalah hipotesis eksplanatif dengan menggunakan format dasar (tapi tidak terbatas) dalam bentuk:
jika ... (kondisi variabel independen), maka ... (kondisi variabel dependen). atau juga dapat dirumuskan dalam bentuk kalimat deklaratif dengan
penguatan intensitasnya, seperti: semakin...(kondisi variabel independen), semakin...(kondisi variabel dependen).
2). Asumsi
digunakan untuk menjamin bahwa hipotesis yang diajukan dapat berlaku atau dapat dibuktikan dalam penelitian skripsi.
Oleh karena itu asumsi merupakan prasyarat tertentu atau kondisi khusus yang harus ada pada fenomena yang diteliti agar hipotesa yang diajukan dapat berlaku.
g. Model Analisis
Model analisis adalah penggambaran jawaban ilmiah terhadap pertanyaan penelitian dengan menggunakan bentuk gambar atau skema yang disesuaikan dengan jenis penelitian.
1. Untuk penelitian yang bersifat deskriptif, model analisisnya biasanya berbentuk alur deskriptif yang berisi penjabaran atas pokok masalah yang diteliti. Model analisis pada skripsi deskriptif adalah sebagai berikut:
2. Sedangkan model analisis eksplanatif menggambarkan hubungan sebab akibat dari variabel independen dan variabel dependen.
diteliti.
Variabel dependen adalah variabel yang menjadi akibat dari adanya variabel independen
h. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara bagaimana mahasiwa/i melakukan penelitian skripsinya. Terdapat beberapa hal yang harus diuraikan dalam metode penelitian:
1. Jenis penelitian berkenaan dengan jenis skripsi yang dipilih yaitu deskriptif atau eksplanatif.
2. Bentuk penelitian berhubungan dengan bentuk keterlibatan peneliti dengan obyek yang ditelitinya. Dalam hal ini ada dua bentuk.
a) Penelitian lapangan (field research). Ini berarti mahasiswa/i mendatangi secara langsung obyek penelitiannya.
b) Penelitan kepustakaan (library research). Dalam hal ini mahasiswa/i mendatangi obyek penelitiannya melalui bahan-bahan pustaka yaitu; dokumen, buku, jurnal ilmiah, laporan penelitian, majalah, koran, dan internet.
Observasi lapangan atau pengamatan.
Teknik dokumentasi / kepustakaan
Interview / wawancara. Kuesioner
4. Metode analisis adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data. Dalam hal ini, mahasiswa/i harus menyatakan metode analisis yang digunakannya apakah bersifat deskriptif atau eksplanatif.
i. Sistematika Penulisan
Sistematika skripsi berisi pembabakan penulisan skripsi.
1). Untuk skripsi deskriptif, sistematikanya adalah sebagai berikut:
BAB I berisi latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, tinjauan pustaka, kerangka pemikiran, hipotesis dan asumsi, model analisis, metode penelitian, dan sistematika penelitian.
BAB II menguraikan objek penelitian atau kronologis permasalahan yang diteliti.
BAB III akan berisi mengenai analisis dan pembahasan dari permasalahan yang diteliti.
BAB IV merupakan Penutup yang berisi dari kesimpulan dan rekomendasi.
Simpulan berisi jawaban atas pertanyaan penelitian. Bila mahasiswa/i menggunakan hipotesis maka di bab ini ia harus menjelaskan apakah hipotesisnya tersebut terbukti atau tidak terbukti.
Rekomendasi adalah usulan atau saran yang merupakan solusi dari permasalahan yang diteliti
2). Untuk skripsi eksplanatif, sistematikanya adalah sebagai berikut:
BAB I berisi latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka pemikiran, hipotesis dan asumsi, model analisis,
metode penelitian, dan sistematika penelitian.
BAB II menguraikan objek penelitian atau kronologis permasalahan yang diteliti. BAB III berisi penjabaran mengenai variabel dependen.
BAB IV berisi analisis bagaimana variabel independen mempengaruhi variabel dependen.
BAB V merupakan Penutup yang berisi dari kesimpulan dan rekomendasi.
atau tidak terbukti.