Rancang Bangun Sistem Informasi Pelaporan Keuangan
Organisasi Nirlaba Menggunakan PSAK 45
pada Panti Asuhan Muhammadiyah Pamekasan
Gilang Arizky Ramadhan 1) Lilis Binawati 2) Endra Rahmawati 3)
Program Studi / Jurusan Sistem Informasi Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya
Jl. Raya Kedung Baruk 98 Surabaya, 60298
Email : 1) 12410110019@stikom.edu 2) lilis@stikom.edu 3) rahmawati@stikom.edu
Abstract :
As one of the foundation which has highly responsibility in orphaned
prosperity and eligibility, the orphanage always get public attention. One of the
transparancy embodiment could be assess from financial reporting. The financial
reporting should be published for contributor and public. Currently, in Panti
Asuhan Muhammadiyah Pamekasan, the financial reporting only based on the
revenue of donation and the fund expenditure. Those financial reporting could not
represent the orphanage financial condition as globally. That condition made
both the contributor and managerial orphanage confused about the condition of
orphanage. Besides that, the managerial reporting also was not made by
orphanage managerial. Therefore, the orphanage managerial could not make a
decision for the future. Based on those conditions, the orphanage should have an
information system which could make the complete public financial reporting and
managerial reporting. For the public financial reporting, the information system
should reference on PSAK 45 (Statement of Financial Reporting Standard No.
45). The information system could make four standards reporting from PSAK 45
and managerial reporting. By those reports, both contributor and orphanage
managerial could know the real financial condition of Panti Asuhan
Muhammadiyah Pamekasan.
Keywords :
Financial Reporting, Orphanage, Statement of Financial Reporting
Standard
Sebagai salah satu yayasan yang memiliki tanggung jawab besar terhadap kesejahteraan dan kelayakan hidup anak-anak yatim piatu dan tidak mampu, panti asuhan selalu menjadi perhatian masyarakat. Segala macam bentuk transparansi keuangan, mulai dari penerimaan sumbangan dari donatur hingga
pengeluaran dana harus mampu
dipertanggungjawabkan dengan baik. Bentuk tanggung jawab tersebut dapat dilihat dari laporan keuangan yang dibuat dalam periode
tertentu. Laporan keuangan tersebut
diperuntukkan bagi pengurus internal yayasan panti asuhan dan donatur tetap.
Saat ini, laporan keuangan yang dihasilkan hanya berupa laporan penerimaan dan pengeluaran. Hal tersebut belum menunjukkan transparansi keuangan panti asuhan secara keseluruhan. Sehingga, pihak pengurus panti asuhan mengalami kesulitan untuk melihat keadaan panti asuhan dari sisi keuangan. Laporan yang bersifat manajerial juga belum dimiliki oleh panti asuhan tersebut. Hal ini
menyebabkan pihak pengurus mengalami
Pemerintah telah mengatur tata cara pelaporan keuangan untuk organisasi nirlaba seperti panti asuhan. Aturan tersebut tertuang dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.45 tentang pelaporan keuangan entitas nirlaba. Dalam PSAK 45 tersebut disebutkan bahwa setidaknya ada empat macam laporan keuangan yang dibuat yaitu :
1. Laporan Posisi Keuangan / Neraca
2. Laporan Aktivitas / Laporan Laba Rugi
3. Laporan Arus Kas
4. Catatan Atas Laporan Keuangan
Namun pembuatan laporan tersebut tentunya tidak mudah. Terlebih jika pembuat
laporan tersebut tidak mengerti tentang
akuntansi, khususnya akuntansi sektor publik. Maka dari itu, diperlukan suatu Sistem Informasi Pelaporan Keuangan yang mampu memudahkan pihak pengurus panti asuhan dalam mencatat dan membuat laporan keuangan entitas nirlaba sesuai dengan PSAK 45.
Sistem Informasi Pelaporan Keuangan organisasi nirlaba yang dibuat diharapkan mampu menghasilkan keempat laporan sesuai standar PSAK 45. Selain itu, sistem tersebut mampu menghasilkan laporan manajerial yang dapat digunakan oleh pengurus panti dalam membuat suatu keputusan.
METODE
Pernyataan
Standar
Akuntansi
Keuangan No. 45
Pernyataan ini bertujuan untuk
mengatur pelaporan keuangan entitas nirlaba. Dengan adanya pedoman pelaporan, diharapkan laporan keuangan entitas nirlaba dapat lebih mudah dipahami, memiliki relevansi, dan memiliki daya banding yang tinggi (IAI, 2011). Sedangkan tujuan utama laporan itu sendiri adalah menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, anggota, kreditur, dan pihak lain yang menyediakan sumber daya bagi entitas nirlaba
Berdasarkan PSAK No.45 yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan, laporan keuangan entitas nirlaba
harus mempunyai empat jenis laporan keuangan, yaitu :
1. Laporan Posisi Keuangan
2. Laporan Aktivitas
3. Laporan Arus Kas
4. Catatan Atas Laporan Keuangan
Pendapatan Sumber Daya
Organisasi bisnis memperoleh sumber daya dari modal pemilik atau setoran pemilik,
sedangkan organisasi nirlaba memperoleh
sumber daya dari sumbangan anggota atau masyarakat, baik yang mengikat maupun tidak mengikat (Dedhy, 2007)
.
Pembeda utama antara organisasi
nirlaba dan organisasi bisnis adalah terletak pada sumber daya atau sumber penerimaannya. Pada organisasi nirlaba, sumbangan berasal dari :
1. Sumbangan Tidak Terikat
Sumbangan tidak terikat adalah sumbangan yang tidak dibatasi atau disertai syarat-syarat tertentu oleh donatur, dan bebas digunakan dalam operasi organisasi.
2. Sumbangan Terikat Temporer
Sumbangan terikat temporer adalah
sumbangan yang dibatasi penggunaanya oleh donatur untuk tujuan tertentu dalam waktu tertentu (temporer). Jika tujuan telah
terpenuhi, maka sumbangan tersebut
menjadi tidak terikat lagi.
3. Sumbangan Terikat Permanen
Sumber daya terikat permanen adalah sumbangan yang disertai syarat-syarat tertentu oleh donatur, di mana batas waktu berlakunya syarat-syarat tersebut tidak ditentukan.
Konsep Sistem Informasi
sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang (Jeperson, 2014).
Perancangan Sistem
Untuk mempermudah pembuatan
sistem informasi pelaporan keuangan, maka dibuatlah desain atau rancangan terlebih dahulu. Pertama, proses bisnis digambarkan dengan singkat melalui context diagram. Dari diagram tersebut, kita dapat mengetahui aliran – aliran data apa saja yang berupa input (masukan) dan
output (keluaran).
Pada Sistem Informasi Pelaporan
Keuangan Panti Asuhan Muhammadiyah
Pamekasan ini, terdapat tiga entitas yang
digambarkan dalam context diagram. Ketiga
entitas tersebut adalah external entity yang hanya memberi masukan dan menerima keluaran saja. Sedangkan bendahara, bertindak sebagai admin, tidak digambarkan dalam context diagram.
Kemudian, context diagram yang telah dibuat, akan didekomposisi menjadi parsial proses yang lebih rinci. Dekomposisi tersebut disebut Data Flow Diagram (DFD). Pada DFD, terdapat tiga proses utama, yaitu Penerimaan, Pengeluaran, dan Pelaporan.
Dari DFD tersebut, dapat dilihat aliran data yang masuk dan keluar. Selain itu, dapat dilihat juga data akan disimpan di tabel mana. Namun, tidak semua tabel digambarkan di DFD. Hanya tabel utama atau tabel yang berpengaruh secara langsung terhadap ketiga proses tersebut saja yang ditampilkan.
System Flow
System flow merupakan sistem yang
direkomendasikan untuk memperbaharui sistem yang sudah berjalan (current system). System
flow yang digambarkan di sini merupakan solusi
atas permasalahan dari sistem yang sudah ada.
Pada system flow penerimaan, penerimaan
insidentil dan penerimaan tetap disimpan di dua tabel yang berbeda.
Gambar 3. System Flow Penerimaan
System Flow Penerimaan
Donatur Bendahara / Petugas Panti Pimpinan
Ph
ase
Start
Kartu Identitas
Input Data Identitas
Mengecek Identitas
Donatur Tetap?
Tabel Donatur
Uang
Kwitansi
Mencatat Transaksi Penerimaan Tetap
Y
Tabel Penerimaan
Tetap
KwitansiKwitansi
Mencatat Transaksi Penerimaan Insidentil
T
Tabel Penerimaan
Insidentil
KwitansiKwitansi Kwitansi
Uang
Membuat Laporan Penerimaan
Laporan PenerimaanPenerimaanLaporan
Laporan Penerimaan Gambar 2. Context Diagram
System Flow Jurnal Umum
Memilih Akun Tabel Akun
Mencatat
System Flow Pelaporan Keuangan PSAK 45
Bendahara Pimpinan
Laporan Arus Kas Terverifikasi
Laporan Arus Kas Terverifikasi
Gambar 4. System Flow Pengeluaran
Pada system flow pengeluaran, hanya terdapat satu tabel yaitu tabel pengeluaran saja. Hal itu karena pengeluaran tidak dibedakan menjadi beberapa jenis pengeluaran.
System Flow jurnal umum hanya
mencatat transaksi di luar transaksi penerimaan dan pengeluaran secara langsung. Contoh dari
transaksi jurnal ini adalah akumulasi penyusutan aktiva tetap, biaya perbaikan, dan sebagainya.
System Flow Pelaporan PSAK 45
merupakan inti dari sistem informasi yang
dibuat. Input atau masukan untuk membuat
laporan PSAK 45 berasal dari tabel Penerimaan (Insidentil dan Tetap), tabel Pengeluaran, dan
Jurnal Umum. Sehingga, tidak ada input
tambahan atau input yang harus disimpan pada tabel baru.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tampilan Menu Utama
Menu Utama merupakan tampilan yang pertama kali muncul ketika sistem informasi dijalankan. Pada Menu utama terdapat beberapa menu, antara lain Login/Logout, Data Master, Transaksi, Riwayat, Laporan, dan Tentang. Namun, tidak semua menu dapat diakses oleh semua user. Hanya, Bendahara yang memiliki
System Flow Pengeluaran
Petugas Panti Bendahara Pimpinan
P
Gambar 5. System Flow Jurnal
hak akses penuh terhadap menu yang bisa diakses pada Menu Utama.
Tampilan Login
Login merupakan semacam portal yang
harus dilewati oleh user. Terdapat dua tipe user
yang menggunakan sistem informasi ini, yaitu
Bendahara dan Petugas. Setiap tipe user
memiliki hak akses yang berbeda terhadap Sistem Informasi. Apabila bendahara melakukan
login, maka semua menu dapat diakses. Namun,
apabil petugas melakukan login, menu data
master, riwayat, dan laporan, tidak bisa diakses oleh petugas. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi penyalahgunaan sistem informasi.
Tampilan Chart of Account
Chart of Account merupakan kumpulan akun
yang digunakan dalam sistem informasi
pelaporan keuangan. Untuk membuat laporan
PSAK 45, chart of account mempunyai peranan
sangat penting. Data yang akan dipanggil ketika membuat laporan PSAK 45 adalah akun yang berada di chart of account.
Tampilan Penerimaan
Pada Penerimaan Tetap, data donatur yang ditampilkan hanya Nama dan ID Donatur.
Keterangan lain tentang donatur tidak
ditampilkan karena sudah tersimpan di tabel donatur.
Tampilan Pengeluaran
Pengeluaran digunakan untuk mencatat transaksi pengeluaran secara langsung, seperti Pembelian Kebutuhan Pokok, Pembayaran Biaya Pendidikan, dan sebagainya.
Gambar 7 Menu Utama
Gambar 8 Login
Gambar 9 Chart of Account
Gambar 10 Penerimaan Tetap
JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 6
Tidak Terikat Terikat Temporer Terikat Permanen Jumlah
Pendapatan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 Laporan Aktivitas Panti Asuhan Muhammadiyah Pamekasan
Aset
Kas Kecil Rp 15.000.000
Bank Mandiri Rp 50.000.000
Piutang Rp 35.000.000
Gedung Rp 55.000.000
Akumulasi Penyusutan Gedung Rp (20.000.000)
Kendaraan Rp 145.000.000
Akumulasi Penyusutan Kendaraan Rp (114.250.000)
Jumlah Aset Rp 165.750.000
Kewajiban
Hutang Bank Rp 75.000.000
Jumlah Kewajiban Rp 75.000.000
Aset Neto
Sumbangan Tidak Terikat Rp 65.000.000
Sumbangan Terikat Temporer Rp 10.750.000
Sumbangan Terikat Permanen Rp 15.000.000
Jumlah Aset Neto Rp 90.750.000
Jumlah Kewajiban dan Aset Neto Rp 165.750.000
Laporan Posisi Keuangan 31-Des-16
Panti Asuhan Muhammadiyah Pamekasan
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Sumbangan Tidak Terikat Rp 65.000.000 Sumbangan Terikat Temporer Rp 10.750.000 Sumbangan Terikat Permanen Rp 15.000.000 Kas bersih dari aktivitas operasi Rp 90.750.000
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Hutang Bank Rp 75.000.000
Kenaikan Kas Bersih Rp 165.750.000 Saldo Kas 1 Januari Rp 152.500.000 Saldo Kas 31 Desember Rp 13.250.000
Panti Asuhan Muhammadiyah Pamekasan Laporan Arus Kas
31-Des-16
Aset Neto Jumlah
Sumbangan Terikat Permanen Rp 2.500.000
5.250.000
Sumbangan Terikat Temporer Rp 1.100.000
2.000.000
Sumbangan Tidak Terikat Rp 2.500.000
1.250.000
Total Penggunan Aset Neto Rp 18.925.000
Panti Asuhan Muhammadiyah Pamekasan Catatan Atas Laporan Keuangan
31-Des-16 Biaya Gaji Pengurus Panti Asuhan
Tampilan Jurnal
Jurnal digunakan untuk mencatat
penerimaan dan pengeluaran secara tidak
langsung. Misal, mencatat Akumulasi
Penyusutan Aktiva Tetap, mencatat Hutang, dan sebagainya.
Setelah Transaksi Penerimaan,
Transaksi Pengeluaran, dan Jurnal telah
dimasukkan, selanjutnya adalah mencetak
Laporan PSAK 45. Untuk mencetak Laporan PSAK 45, pilih menu Laporan. Kemudian pilih PSAK 45 yang ingin dicetak. Laporan PSAK 45 hanya dapat dicetak menggunakan parameter tahun karena Lapora PSAK 45 adalah laporan yang dicetak pada akhir tahun.
Laporan PSAK 45
Gambar 12 Pengeluaran
Gambar 13 Jurnal
Gambar 14 Laporan Aktivitas
Gambar 15. Laporan Posisi Keuangan
SIMPULAN
Setelah melakukan serangkaian uji coba oleh
beberapa user terhadap Sistem Informasi
Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba yang mengacu pada PSAK 45 ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Sistem Informasi Pelaporan Keuangan ini
mampu menghasilkan empat laporan wajib PSAK 45 sehingga pihak manajerial panti asuhan dan donatur mampu melihat kondisi
real keuangan panti asuhan
2. Sistem Informasi Pelaporan Keuangan ini
dapat menghasilkan laporan manajerial
sehingga pihak manajerial mampu
membuat keputusan dalam pengembangan panti asuhan di masa mendatang
3. Sistem Informasi Pelaporan Keuangan ini
secara tidak langsung mampu mengajarkan
user untuk melakukan tertib administrasi pencatatan keuangan.
SARAN
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan kepada peneliti selanjutnya dalam melakukan pengembangan sistem pelaporan ini, yaitu :
1. Sistem Informasi ini dapat dikembangkan
ke Sistem Informasi berbasis web sehingga panti asuhan semakin memiliki transparansi keuangan yang semakin baik pula.
2. Apabila ingin dikembangkan ke Sistem
Informasi berbasis web, maka dapat
diintegrasikan dengan Panti Asuhan
Muhammadiyah di seluruh Indonesia sehingga proses pelaporan ke Yayasan Muhammadiyah pusat memiliki format yang baku.
3. Sistem Informasi ini juga dapat
ditambahkan fitur Pos Anggaran dan
Realisasi Anggaran sehingga tidak
mengalami over budgetting atau under
budgetting.
RUJUKAN
Al Fatta, H. (2007). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi
Modern. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
Dedhy, S. (2007). Akuntansi Nirlaba
Menggunakan Accurate. Jakarta: Elex
Media Komputindo.
IAI. (2011). Pernyataan Standar Akuntasi
Keuangan. Jakarta: Dewan Standar
Akuntansi Keuangan.
Indra, B. (2007). Akuntansi Yayasan dan
Lembaga Publik. Jakarta: Erlangga.
Jeperson, H. (2014). Konsep Sistem Informasi.