• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaturan Jadwal Kuliah Multi Kampus De

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaturan Jadwal Kuliah Multi Kampus De"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Abstract— Build a scheduling system for educational institutions there are various problems encountered. To determine a good schedule required a method of setting class schedules that can overcome the problems they pose. Because of varied nature and complexity of the problem situation, it is difficult to find a general procedure to solve the problem. In many cases, it is difficult to find a decent spot. Therefore, this issue has also been considered in the decomposition of different forms such as class, time and schedule of teaching faculty.

And lecturer of the limited number of students in all campus makes hassles in setting the time and day of each teaching schedule, even the department secretary in charge of organizing the schedule can’t control the schedule which resulted in frequent lecturer of college scheduling clash.

Methods to be used in making this application using Analytical Hierarchy Process (AHP). The system is capable of scheduling the data processing to be faster and better because the use is optimal, class scheduling information becomes easier because the system is made with a web-based system so that in view of reports of a more flexible class schedule is independent of time and place, with arrangements made this system classrooms become more coordinated.

Keywords—schedule of course, multi-campus, ahp, web, arrangements.

1. PENDAHULUAN

TEKOM PAT Semarang merupakan salah satu institusi pendidikan memiliki 10 kampus tersebar di Jawa Tengah yang berbasis kompetensi komputerisasi dan teknologi informasi, tentunya lembaga ini adalah lembaga yang berkecimpung di dunia pendidikan atau akademis, dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerjanya lembaga ini belum sepenuhnya menerapkan pengaturan kompeterisasi yang spesifik, yang ditujukan untuk bidang tertentu termasuk mengenai penjadwalan kuliah multi kampus.

S

Disamping itu juga dalam pengaturan ruang kelasnya Sekolah Tinggi Elektronika dan Komputer (STEKOM) Semarang masih belum terdata secara sepenuhnya, terutama ketika ada salah satu dosen yang ingin memindahkan jadwal perkuliahan dari yang sudah ditentukan di awal, sulit untuk mencari dan menentukan

Danang, Sistem Komputer, STEKOM PAT Semarang, Semarang. (danang@stekom.ac.id)

Iman Saufik Suasana, Sistem Komputer, STEKOM PAT Semarang, Semarang.

ruang kelas yang masih kosong yang bisa di pakai untuk pekuliahan pengganti dari jadwal yang sebelumnya, makanya sering kali para dosen melakukan kesalahan dalam menentukan ruang kelas akibat tidak terdatanya ketika ada salah satu dosen yang memindahkan jadwal perkuliahan dan kurang koordinasinya antar dosen yang satu dengan dosen yang lainnya ketika memindahkan jadwal. Dengan adanya permasalahan yang seperti itu maka penulis tertarik untuk membuat atau membangun sebuh sistem berbasis web yang bisa mengatur penjadwalan dan ruang kelas untuk meningkatkan pelayanan terhadap staf dosen dan mahasiswa.

Dalam melakukan penjadwalan kuliah, diperlukan pemikiran yang cukup rumit untuk dapat memetakan sejumlah komponen penjadwalan (mata kuliah, dosen, mahasiswa, ruang, dan waktu) ke dalam timeslot

(matriks ruang dan waktu) dengan mempertimbangkan semua batasan yang ada. Proses manual memerlukan waktu yang cukup lama untuk dapat melakukan hal ini dan memungkinkan terjadinya pelanggaran akibat

human error. Pelanggaran dalam penjadwalan menjadikan jadwal tidak valid dan harus direkonstruksi ulang. Jika kejadian seperti ini selalu berulang tiap kali menghadapi semester baru, maka sepatutnya permasalahan ini mendapat prioritas untuk dicari solusinya demi peningkatan mutu sistem akademik di Perguruan Tinggi.

Permasalahan penjadwalan kuliah terkait erat dengan masalah optimasi. Oleh karena itu, pengembangan sistem penjadwalan kuliah dilakukan dengan melalui beberapa iterasi perbaikan. Fungsi tujuannya menghindari terjadinya bentrok jadwal.

Dengan adanya permasalahan tersebut maka perlu membuat atau membangun sebuah perancangan penjadwalan yang bisa mengatur penjadwalan dan ruang kelas untuk meningkatkan pelayanan. Metode yang akan digunakan dalam pembuatan aplikasi ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). AHP adalah sebuah metode pemecah masalah yang rumit dalam situasi yang tidak terstruktur menjadi sebuah bagian-bagian yang terperinci. AHP menggabungkan pertimbangan dan nilai pribadi dengan cara logis dan dipengaruhi imajinasi, pengalamaan dan pengetahuan untuk menyusun hierarki dari suatu masalah yang berdasarkan logika, intuisi dan juga pengalaman untuk memberikan pertimbangan keputusan.

Pengaturan Jadwal Kuliah Multi Kampus Dengan

Metode AHP Berbasis Web

(2)

2. METODE PENELITIAN

Penelitian menggunakan model pendekatan research and development menurut Borg & Gall, sistem kerja metode pengembangan yang akan dilakukan menggunakan 6 langkah yaitu mengenal potensi masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, uji coba pemakaian, revisi produk. Dalam pelaksanaan terutama pada pengembangan menggunakan metode pengembangan SDLC sedangkan pada tahap uji coba produk menggunakan landasan teoritik metode AHP.

Dalam pengaturan jadwal kuliah, kriteria-kriterianya meliputi: jumlah dosen pengampu, jenis matakuliah, waktu dan ruang. Kriteria-kriteria tersebut nantinya sebagai acuan dalam pengambilan keputusan untuk menentukan pengaturan jadwal kuliah yang ada di kampus STEKOM PAT.

2.1. Tahap Persiapan

Penelitian ini dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki suatu nilai tambah pada produk yang diteliti.

2.2. Pelaksanaan Penelitian dan Analisa Data

a. Mengumpulkan Informasi 1) Pengamatan (Observasi)

Dalam observasi ini, peneliti menggunakan observasi dengan cara mengamati suasana kampus dan melihat fasilitas-fasilitas yang mendukung meliputi letak geografis kampus, keadaan ruang, tenaga pengajar, dan staft yang ada didalamnya.

2) Wawancara (Interview)

Interview adalah usaha mengumpulkan informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaaan secara lisan, untuk dijawab secara lisan. Dalam wawancara ini melibatkan dosen pengampu dan bidang akademik yang ada di kampus STEKOM PAT Semarang, khususnya ketua program studi yang bersangkutan dalam proses pengaturan jadwal perkuliahan yang ada di kampus. 3) Dokumenter

Teknik ini adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil/hukum-hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penyelidikan.

Gambar 1 Desain Rancangan Penelitian

b. Metode pengembangan sistem dengan SDLC

Siklus hidup pengembangan sistem (System Development Life Cycle) merupakan suatu metodologi dalam penerapan pendekatan sistem untuk tugas mengembangkan dan menggunakan sistem berbasis komputer, ditunjukkan pada Gambar 2 (Mc.Leod, 2008).

Langkah-langkah SDLC secara evalusioner ada 5 tahap, adalah perencanaan, analisis, perancangan, penerapan dan penggunaan. Tahap-tahap tersebut cenderung ke arah pengembangan sistem. SDLC tersebut juga dapat diartikan serangkaian tugas secara bertahap dan urut serta teratur yang dilakukan secara

top down. Empat tahap pertama dalam SDLC dapat dipacu lebih cepat dan lebih responsif dengan peralatan pengembangan berbasis komputer seperti Prototyping dan RAD (Rapid Application Development). Tahap ke lima dalam SDLC adalah tahap penggunaan sistem tersebut yang berlangsung sampai diperlukan merancang sistem itu kembali.

Gambar 2 Lingkaran SDLC (Sumber: Mc.Leod, Raymond, Jr, 2008)

Tahap-tahapan dalam SDLC meliputi: 1) Perencanaan sistem

(3)

tujuan sistem. Sistem yang di identifikasi adalah perancangan pengaturan jadwal multi kampus di STEKOM PAT SEMARANG

2) Analisis sistem

Sistem analisis adalah penelitian atas sistem yang sudah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbaharui. Kegiatan yang dilakukan adalah studi pendahuluan, studi kelayakan, mengidentifikasi permasalah dan kebutuhan informasi, kemudian menganalisa hasil penelitian.

3) Perancangan sistem

Pada tahapan perancangan ini yang akan dilakukan adalah menyusun sistem baru yang dapat menyelesaiakan masalah-masalah yang ada dengan menggunakan DFD (Data Flow Diagram), ERD (Entity Relationship Diagram), kamus data, rancangan database dan Normalisasi.

4) Penerapan Sistem

Penerapan adalah tahapan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan sistem yang bekerja. Tahap ini biasa disebut tahap perawatan, jika sampai tahap perawatan ini sistem yang digunakan tidak dapat diperbaiki atau ditingkatkan penggunaannya maka tahapan ini menjadi titik balik dari semua tahap yang dilalui untuk kembali pada tahap pertama dalam siklus hidup sistem (System Life Cycle) yaitu tahap perencanaan.

5) Penggunaan Sistem

Perancangan pengaturan jadwal mata kuliah multi kampus dipergunakan untuk kaprogdi yang ada di STEKOM PAT Semarang.

c. Metode pengambilan keputusan dengan Metode AHP

(Analytical Hierarkhi Process)

Prosedur metode AHP terdiri dari beberapa tahap yaitu:

1) Menyusun hirarki dari permasalahan yang dihadapi Persoalan yang akan diselesaikan, diuraikan menjadi unsur-unsur, yaitu kriteria dan alternatif, kemudian disusun menjadi struktur hirarki seperti ditunjukkan pada Gambar 3.

Langkah pertama yang dilakukan dalam mementukan skala prioritas adalah membuat perbandingan berpasangan. Untuk perbandingan berpasangan digunakan bentuk matriks.

Tabel 1 Parameter Utama, meliputi: dosen (A), mata kuliah (B), ruang (C) dan waktu (D)

Tabel 2 Parameter Dosen, meliputi: dosen tetap (A1) dan dosen tidak tetap (A2)

A1 A2

A1 1

A2 1

Tabel 3 Parameter Mata Kuliah, meliputi: mata kuliah lintas jurusan (B1), jurusan (B2) dan pilihan (B3)

B1 B2 B3

B1 1

B2 1

B3 1

Tabel 4 Parameter Ruang, meliputi: teori (C1) dan praktek (C2)

C1 C2

C1 1

C2 1

Tabel 5 Parameter Waktu, meliputi: pagi (D1), siang (D2), sore (D3) dan malam (D4) AHP harus dilakukan pengujian sistem. Pengujian sistem ini sudah melakukan perhitungan dengan benar atau belum. Pengujian pada sistem pendukung keputusan ini memerlukan beberapa input data yaitu data mata kuliah, dosen pengampu, waktu yang digunakan, ruang yang digunakan, range masing-masing kriteria, nilai matriks perbandingan dan intensitas pengaturan jadwal kuliah. Masing-masing input data diinputkan kedalam masing-masing form yang telah disediakan.

(4)

waktu kuliah, pengubahan nilai kriteria waktu dengan AHP, dan perankingan. Dalam pengujian ini akan dilakukan pemilihan waktu kuliah sebanyak 10 jadwal perkuliahan dalam setiap semesternya. Proses pengujian dilakukan tahap demi tahap mulai dengan proses penyaringan waktu kuliah, pembobotan nilai, pengubahan ke intensitas, proses penilaian sampai peringkat semua jadwal kuliah.

3. HASILDAN PEMBAHASAN

Setelah pengubahan intensitas kriteria dilakukan, maka langkah selanjutnya melakukan penilaian jadwal kuliah berdasarkan hasil data mata kuliah pada proses pengubahan intensitas. Penghitungan nilai jadwal kuliah dilakukan dengan mengalikan nilai prioritas global intensitas berdasarkan data nilai intensitas kreteria dengan nilai kriteria yang sudah di sesuaikan. Kemudian hasilnya dijumlahkan dan akan diperoleh total nilai hasil perhitungan setiap jadwal kuliah.

Tabel 6 Penilaian 4 Mata Kuliah dengan Metode AHP

Mata Kuliah Nilai Eigen

1 Sistem Informasi Manajemen 0.2860

2 Manajemen Periklanan 0.2860

3 Pemrograman Visual 0.2785

4 Teknologi Internet 0.1496

Tabel 7 Penilaian 10 Mata Kuliah dengan Metode AHP

Mata Kuliah Nilai Eigen

Dari hasil pengujian terhadap sistem yang dikembangkan menggunakan model AHP dapat disimpulkan bahwa sistem telah berjalan dengan benar, sehingga sistem ini dapat digunakan untuk membantu Kaprogdi yang ada di STEKOM PAT Semarang untuk pengaturan jadwal kuliah.

Tabel 8 Hasil Uji Coba 10 Mata Kuliah dengan Metode AHP

Uji

Perancangan pengaturan jadwal kuliah multi kampus di Sekolah Tinggi Elektronika dan Komputer PAT Semarang, dari hasil penelitian yang penulis lakukan dapat ditarik kesimpulan mengenai beberapa keuntungan penggunaan program aplikasi pengaturan jadwal kuliah berbasis web ini, mampu melakukan pengolahan data penjadwalan menjadi lebih cepat dan lebih baik karena penggunaan sudah optimal, proses penjadwalan kuliah menjadi lebih cepat karena telah di bangun sebuah pengaturan jadwal kuliah multi kampus dengan metode AHP, informasi penjadwalan kuliah menjadi lebih mudah karena sistem dibuat dengan sistem berbasis web sehingga dalam melihat laporan jadwal kuliah lebih fleksibel tidak tergantung waktu dan tempat, dengan dibuatnya sistem ini pengaturan ruang kelas menjadi lebih terkoordinasi.

5. SARAN

Saran-saran untuk untuk penelitian lebih lanjut untuk menutup kekurangan penelitian. Tidak memuat saran-saran di luar untuk penelitian lanjut.

UCAPAN TERIMAKASIH

Ditjen DIKTI sebagai pemberi dana penelitian dosen pemula.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir, 2008, “Belajar Database menggunakan MysQl”, Yogyakarta: Penerbit Andi.

Adnyana Agus.M, (2008); “Animasi Flash dengan SwisHMax Bag.I” [Online],Tersedia: http://ilmukomputer.org/2008/11/25/animasi-flash-dengan-swishmax-2/(10 Juni 2010).

Afriyadi, M.Kom., 2010, “Pemprograman Web Dinamis dengan kolaborasi PHP dan Java”,Yogyakarta: Penerbit Andi.

Al Fatah,Hanif,Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern, AndiOffset, Yogyakarta,2007

Anjali Awasthi, 2011, “ A hybrid approach interating Affinity Diagram, AHP and fuzzy TOPSIS for sustainable city logistic planning”, University, Montreal, Canada, CIISE_EV 6.221.

Betha Sidik,Ir., 2009, “Pemprograman Web dengan HTML”, Bandung : Informatika.

Debby Paseru, “System Informasi Pengaturan Jadwal Kuliah” Universitas Katolik, Manado penerbit : SIMNAS 2007, Bali ,SNSI07-05

Eugene C. Lee, 2001, “ The multicampus university; astudy of academik Jakarta: Penerbit: PT Elex Media Komputindo.

(5)

Mc.Leod, Raymond, Jr, 2008 “Management Information System”, Yogyakarta: Penerbit Andi.

Musyawarah, Rina. 2005, “Membangun Aplikasi Database Berbasis Web untuk Pemula,” PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Rahmad Saleh, SH.I, 2007; “Panduan Lengkap Design Web dengan Dreamweaver 8”, Penerbit : Gava Media

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung. Alfabeta.

Sutarman, 2007, “Membangun Aplikasi Web dengan PHP & Mysql”, Yogyakarta, Penerbit PT. Graha Ilmu

Sri Kusumadewi, Universitas Moestopo, Definisi Jadwal Kuliah,

Gambar

Gambar 1 Desain Rancangan Penelitian
Tabel 1 Parameter Utama, meliputi: dosen (A), mata kuliah (B), ruang
Tabel 7 Penilaian 10 Mata Kuliah dengan Metode AHP

Referensi

Dokumen terkait

Namun di dalam Perda tersebut terdapat pasal yang tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 14 Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan Undang-undang No 23 Tahun 2011

Oleh karena itu mengingat begitu pentingnya keterampilan komu- nikasi interpersonal bagi siswa dalam upaya mening- katkan hubungan sosial dengan orang lain serta prestasi akademik

Dengan kapasitas produksi sebesar ini PDAM Cilacap memiliki permasalahan dan tantangan di masa depan diantaranya adalah kontinuitas kesediaan air baku dan potensi menurunnya

a. Gangguan emosional biasanya berujud keluhan-keluhan seperti tegang, khawatir, marah, tertekan dan perasaan bersalah. Secara umum, hal tersebut diatas adalah sesuatu yang

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh perhitungan

Jurnal ini membahas tentang identifikasi forensik dengan menggunakan dental record dalam bencana tsunami di Thailand pada tahun 2005 dari data penelitian sebagian besar korban

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan yang diinginkan ( Gratifications Sought ) dengan kepuasan yang diperoleh ( Gratifications Obtained ) pemirsa Surabaya