• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Study Manajemen Universitas Nege

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Program Study Manajemen Universitas Nege"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia

“Transformasi HR”

Dosen :

Prof. Dr. Kazan Gunawan

Dr. Slamet Susanto

Dibuat oleh :

Kelompok VI : Kelas B

Sri Lestari - 7647150397

Sudardi - 7647150391

Nurwulan Kusuma Devi - 647150377

Program Study Manajemen

(2)

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis masih diberikan kesempatan untuk menyelesaikan makalah

dengan judul “Transformasi HRM ” yang merupakan salah satu penugasan dalam

mata kuliah Stratejik dalam MSDM. Shalawat serta salam senantiasa kita sampaikan

kepada Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga, para sahabat serta para

pengikutnya hingga akhir hayat.

Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah memberikan bimbingan, dorongan

semangat, nasehat dan bantuan selama proses penyusunan makalah ini, terutama

kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Djali selaku Rektor Universitas Negeri Jakarta.

2. Bapak Prof Dr Kazan Gunawan selaku dosen Startegik Dalam MSDM program

studi Doktor Ilmu Manajemen Universirtas Negeri Jakarta .

3. Bapak Dr Slamet Susanto selaku dosen Startegik Dalam MSDM program studi

Doktor Ilmu Manajemen Universirtas Negeri Jakarta .

Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak

kekurangan dan perbaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan permintaan maaf

atas ketidaksempurnaan makalah ini, serta sangat mengharapkan kritik dan saran

yang membangun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Jakarta, 1 November 2016

(3)

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Beberapa tahun yang lalu, sekelompok eksekutif sumber daya

manusia senior dan rekan akademis, berbicara tentang bagaimana

departemen HR harus menanggapi peningkatan harapan yang diberikan

berubah terus dalam kondisi bisnis yang menantang. Sebagai eksekutif

menggambarkan tantangan bisnis yang dihadapi mereka dan bagaimana

mereka telah mengubah cara mereka bekerja. Sementara rekan akademik

juga bekerja keras untuk mempelajari konsep proses terori baru mereka.

Kami menyadari, bahwa kami telah berpartisipasi secara langsung atau

tidak langsung dalam transformasi HR dengan semua eksekutif dan dengan

orang lain dalam berbagai industri.

Dalam banyak kasus, kita sudah berpengalaman langsung upaya

mereka untuk berkontribusi bisnis mereka, kami telah membantu mereka

menemukan cara untuk membentuk kembali HR guna memenuhi

peningkatan harapan mereka . Kami telah belajar dan menganalisa dengan

mereka pekerjaan apa yang berhasil dan apa yang tidak . Singkatnya, kami

memiliki hak untuk bekerja dengan mereka untuk mengembangkan

theory.logic implisit, dan proses transformasi HR.

Buku ini mensintesis dan merangkum pelajaran yang telah kita

pelajari tentang transformasi HR. Kami telah belajar mempelajari HR

transformasi , bahwa eksekutif HR sangat bijaksana dan inovatif yang telah

membantu organisasi-organisasi mereka, dan profesi HR dengan membuat

kemajuan yang berarti dalam memberikan kontribusi terhadap kinerja

perusahaan . kita telah belajar tentang keberhasilan transformasi dalam

menyampaikan nilai-nilai .

Buku transformasi ini terdiri dari 2 yaitu :

a) Teori (ide, pemikiran, dan pendekatan) .

b) Teori praktek (alat, proses, dan tindakan)

Kedua terori tersebut dapat menciptakan transformasi HR yang

(4)

perubahan di dalam ilmu al: sociology, psychology, antropologi,

pengembangan organisasi, teori sistem, time berkinerja tinggi, dan disiplin

ekonomi . Teori transformasi dan prakteknya , seperti ide-idenya yang kita

telah terapkan. Teori organisasi tanpa praktek hanya berupa dugaan dan

biasanya tidak relevan. Kami berharap untuk menggabungkan teori dan

praktek sehingga dapat tercipta HR transformasi yang dapat membuat

kemajuan yang berkelanjutan. Ide-ide HR profesional dan alat-alat dalam

buku ini ditargetkan terutama untuk para HR profesional . Senior eksekutif

sumber daya manusia menghadapi peningkatan kemampuan untuk

memastikan bahwa praktek-praktek SDM dan fungsinya dapat mendorong

hasil bisnis. Peran aktif kepemimpinan HR dalam proses pengaturan strategi

bisnis,untuk transformasi, merancang sebuah proses yang berfokus pada

hasil HR, melibatkan orang dalam proses, untuk memastikan terjadinya

transformasi dan memastikan hal ini tetap bertahan. HR profesional juga

harus menyadari akan prinsip-prinsip transformasi HR. Profesional HR yang

terus-menerus mengeluh tentang kurangnya peran aktif para pemimpin

bisnis . Sebaliknya, HR profesional yang memahami prinsip-prinsip

transformasi. Kami menemukan peningkatan jumlah manajer lini yang

percaya bahwa isu-isu seperti bakat, pengembangan kemampuan

organisasi, pelaksanaan strategi, dan kepemimpinan kapal adalah kunci

keberhasilan bisnis mereka. Ketika mereka mengerti prinsip-prinsip HR

transformasi , mereka dapat lebih yakin bahwa HR akan menambah nilai

bisnis yang sukses dan membantu mereka mencapai tujuan.

1.2 Prinsip-Prinsip HRM

Kami menemukan bahwa prinsip-prinsip transformasi HR dapat mudah

disesuaikan dengan fungsi-fungsi yang professional , dapat sukses dengan

mengubah proses dan praktek saat ini untuk membantu tantangan bisnis

mereka dalam lingkungan yang semakin sulit. Sebuah transformasi HR yang

sukses meningkatkan nilai tambah sumber daya manusia di dalam bisnis.

Dalam lokakarya dengan profesional HR, kita sering mulai dengan

pertanyaan umum. "Apa tantangan terbesar yang anda hadapi dalam

pekerjaan anda hari ini?" . Pekerja HR sangat kewalahan di dalam

(5)

Secara sederhana, kami mengusulkan bahwa tantangan terbesar bagi para

profesional HR saat ini adalah untuk membantu keberhasilan organisasi

masing-masing dalam bisnis. Mempromosikan keberhasilan mungkin berarti

mengurangi biaya, meningkatkan pangsa pasar, berkembang di pasar

global, atau inovasi produk atau jasa baru. Di dalam instansi pemerintah atau

organisasi nirlaba, hal ini dapat berarti memberikan pelayanan.

HR professional sering fokus pada masalah internal HR daripada

eksternal misalnya kurang melayani keluhan pelanggan dan investor.

Mereka adalah sebagai mitra bisnis maka harus diperhatikan juga. Semua

kembali lagi ke misi dan visi dari organisasi HR. Kami memberikan contoh

bisnis penerbangan . Dalam satu kasus, kepala HR baru di industri

penerbangan melakukan pengamatan al : meninjau biaya bahan bakar,

faktor beban, indeks kepuasan pelanggan, perubahan peraturan. usia

peralatan, dan pesaing . Dalam hal ini agenda transformasi HR berfokus

pada pemikirin bisnis dan pelayanan terhadap pelanggan. Lebih mudah

untuk melihat beberapa memprediksi kemampuan keberhasilan dan

kesalahan umum.

Yang sering terjadi ketika memulai pemikiran transformasi HR dengan

melakukan penerpana sumber daya manusia seperti fungsi restrukturisasi

HR, atau merancang praktik HR . Investasi SDM ini kemudian didefinisikan

sebagai transformasional. Jika tindakan ini tidak terikat dengan pemikiran

bisnis dan berakar dalam konteks bisnis mereka tidak transformasional dan

tidak mungkin untuk dipertahankan. transformasi perlu didasarkan pada

konteks bisnis.

Menempatkan struktur HR sebelum strategi bisnis kadang-kadang

departemen HR percaya bahwa reorganisasi sumber daya manusia adalah

inti dari HR transformasi . Mereka dapat mendirikan pusat layanan dan

centers keahlian atau menyewa sebuah mitra bisnis HR, dan kemudian

menyatakan bahwa mereka telah mengubah HR. Transformasi HR hanya

dapat lengkap karena membantu menerapkan strategi bisnis dan

(6)

1.3 Definisi HR Transformasi

HR Transformasi adalah terpadu, selaras, inovatif, dan pendekatan

bisnis . Fokus untuk mendefinisikan ulang bagaimana pekerjaan HR

dilakukan dalam sebuah organisasi sehingga membantu organisasi

membuat janji-janji kepada pelanggan, investor dan pemangku kepentingan

lainnya. Pekerjaan ini dimulai dengan sangat jelas tentang alasan untuk

melakukan transformasi HR .

Kami mengusulkan ada 4 fase model untuk transformasi HR, untuk

memastikan bahwa keberhasilan HR dan menghindari perangkap umum dari

upaya-upaya tersebut. Model ini membahas 4 pertanyaan sederhana tentang

transformasi HR ,sbb :

Tahap 1:

Membangun kasus bisnis. (Mengapa transformasi ?) HR transformasi

dimulai dengan alasan yang jelas mengapa transformasi penting ini

dibahas untuk mengetahui konteks bisnis dan membangun

perubahan

Tahap 2:

Tentukan hasil (apa hasil transformasi?) fase ini menjelaskan hasil

yang diharapkan dari transformasi. Apa yang terjadi karena kita

berinvestasi dan dapat didefinisikan sebagai kemampuan dari suatu

perusahaan untuk mewujudkan investasi.

Tahap 3 .

Re-design HR (Bagaimana kita melakukan perubahan strategi HR

sekitar departemen) , yaitu dengan cara mengubah orang dan

pratiknya di dalam HR department.

Tahap 4

Manajer lini dan lain-lain (yang harus menjadi bagian dari

transformasi SDM?). Didalam transformasi HR banyak orang

mendefinisikan tentang transformasi yang berfokus pada

pengelolaan dan strategi guna membangun kemampuan SDM untuk

(7)
(8)

BAB.II

PEMBAHASAN

2.1 HR Strategy Assessment.

Seberapa sering dari setiap pernyataan berikut terjadi di dalam organisasi

anda

1 = Hampir tidak pernah

3 = Kadang-kadang

5 = Hampir selalu

Seberapa sering dari pernyataan berikut terjadi di dalam organisasi anda :

Fase 1 : Kasus Bisnis Untuk Transformasi

1. Semua professional HR memiliki pemahaman yang baik terhadap bisnis, competitor dan lingkungan bisnis eksternal

2. Kami memperhatikan kondisi di sekitar di dalam melakukan pendekatan pada prioritas kerja HR berdasarkan pada harapan pemangku kepentingan eksternal (pelanggan, investor, pemerintah, dsb)

Fase2 : Menentukan Hasil

3. Organisasi kami mempunyai kemampuan organisasi yang jelas yang dapat memastikan pelaksanaan strategi 4. HR leader fokuster hadap hasil (dengan memastikan

kemampuan organisasi), bukan proses / aktivitas

5. HR memberikan kontribusi yang terukur kepada nilai intangible investor dan customer brand reputasi organisasi

Fase 3a : HR Departemen Design

6. Seluruh staff HR memahami strategi HR kami dan dapat menjelaskan bagaimana mereka bekerja sesuai dengan

9. Kami mempunyai orang-orang yang kuat, performance, informasi, dan proses kerja yang secara langsung terkait dengan hasil strategi organisasi

(9)

Fase 3c : Upgrade HR Professional

12. Kami mempunyai kompetensi HR yang terdefinisi dengan jelas, peran dan aktivitas yang secara langsung terkait dengan keberhasilan bisnis

13. Kami melakukan assestment terhadap professional HR dengan baik sehubungan dengan kompetensi yang dibutuhkan untuk memastikan keberhasilan bisnis 14. Secara aktif kami melakukan investasi terhadap

professional HR kami dan menyelaraskan investasi pengembangan kami dengan hasil bisnis yang diinginkan

Fase 4 : Mengikutsertakan Manager Lini dan lainnya

15. Orang-orang kami dan inisiatif organisasi di pandu oleh manager lini dan aktif di bawah pengawasan HR

16. HR membantu mengumpulkan masukan dari customer dan memastikan bahwa organisasi di desain untuk menghasilkan janji yang telah disampaikan kepada customer

17. Pemimpin HR memahami bahwa investor membutuhkan inisiatif yang jelas untuk mendeliver nilai kepada investor

Keterangan :

a) Jika nilai anda pada assestment tersebut lebih besar dari 80, anda telah

melakukan tranformasi pada organisasi HR dengan baik.

b) JIka nilai anda antara 50 – 80, anda memiliki kesempatan yang luar

biasa untuk berkontribusi dengan melakukan perbaikan pada HR melalui

usaha transformasi yang terorganisir dan fokus.

c) Jika score anda lebih rendah dari 50, penting bagi anda untuk segera

melakukan HR tranformasi. Pergunakan buku ini untuk membangun dan

dan mengimplementasi rencana anda.

2.2 Menyiapkan Tranformasi HR

Belajar dari pengalaman Jon Younger yang mengambarkan

bagaimana menciptakan kondisi yang dibutuhkan untuk menghasilkan HR

transformasi yang berhasil dan membagikan praktek terbaik di dalam

persiapan HR transformasi. Bagikan video ini pada saat transformasi kick of

meeting.

2.3 Memahami Kondisi Bisnis & Harapan Sfesifik Pemangku Kepentingan

Semua HR Leader seharusnya tidak hanya memperhatikan strategi

bisnis tetapi juga harus memperhatikan, melihat dan memahami kondisi

(10)

bisnis atau kondisi eksternal yang membentuknya. Strategi yang selama ini biasanya dipergunakan seperti “Mirror” dimana HR dapat merefleksikan apa yang telah di investasikan. Kami menyarankan untuk melihat melalui strategi “Mirror” terhadap customer eksternal dan investor untuk sepenuhnya memahami strategy terdahulu yang dipergunakan. Memahami dan

mengaitkan keterkaitan HR dengan unsur kontekstual dapat menolong HR

tidak hanya mengimplementasi strategi tapi memainkan peran kunci di

dalamnya. Dengan fokus pada konteks bisnis, HR dapat menghindarkan

kesalahan umum untuk mencari ide dan konsep fokus implementasi internal

yang muncul dari pencarian solusi suatu permasalahan. Untuk

melaksanakan HR tranformasi, kita membutuhkan pemahaman terhadap

kondisi bisnis secara umum dan harapan spesifik pemangku kepentingan,

dan kemudian mengggunakannya untuk membangun bisnis case

transformasi.

1) Kondisi Bisnis Pada Umumnya

Sebagian besar kita sangat memahami kondisi bisnis pada

umumnya, khususnya terhadap kondisi perekonomian yang tidak begitu

menggembirakan dalam beberapa dekade terkahir. Beberapa kondisi

bisnis ini merupakan siklus dimana industry tidak dapat mengelak dari

siklus pertumbuhan dan penurunan kondisi bisnis.

Kondisi bisnis lainnya lebih structural dan termasuk ke dalam

perubahan fundamental globalisasi, teknologi, demografi, dan peta

perpolitikan. Kecenderungan ekonomi lainnya seperti : pengangguran,

inflasi, nilai tukar, neraca perdagangan, tingkat kepercayaan investor,

dan tingkat kredit yang berlebihan dapat mengakibatkan siklus ekonomi

dan perubahan structural pada Industri, baik terhadap kondisi yang

mempengaruhi investasi HR dan strategi manajemen.

Globalisasi membuat dunia semakin “datar” - suatu

perkampungan global dengan pasar baru menawarkan tantangan dan

kesempatan baru. Pada saat yang sama, bisnis pada pasar yang telah

mapan berbeda dengan bisnis pada pasar yang sedang berkembang,

seperti Brazil, Rusia, India dan China dan berbeda dengan pasar yang

sedang berkembang di Sub Sahara Africa, Timur Tengah, Asia Tenggara

(11)

berbeda, dimana sebagian besar mengalami pertumbuhan sementara

lainnya menurun. Issue global juga terkait dengan ketersediaan

komoditas dan issue-issue seperti biaya bahan bakar, hambatan

perdagangan, nilai tukar, tariff dan distribusi. Teknologi juga akan

meningkatkan aksesibilitas, visibilitas dan keterhubungan. Dunia yang

makin terhubung akan semakin mengecil, lebih cepat berubah dan makin

terbuka. Tren demografi membutuhkan lingkungan kerja yang dapat

memberikan respon tidak hanya terhadap pekerja yang ada saat ini

tetapi juga kepada customer dan pekerja pada masa mendatang.

Menciptakan tenaga kerja yang mampu beradaptasi dengan issue

gender, generasional, perbedaan etnis akan dapat membantu organisasi

bertahan seiring dengan berjalannya waktu. Ketidakpastian politik dapat

menghalangi investasi karena berkurangnya tingkat kepercayaan

terhadap stabilitas sosial. Pergeseran politik akan mempengaruhi tidak

hanya kepercayaan konsumen tapi juga mempengaruhi kesempatan dan

tantangan sendiri bagi perusahaan.

Kondisi bisnis tersebut di atas atau kondisi bisnis yang lain

pada umumnya mempunyai efek tidak langsung nyata terhadap

bagaimana strategi bisnis dibuat dan dilaksanakan. Seperti yang

dibahas oleh Anita McGahan dan Michael Porter, kondisi lingkungan

bisnis dapat mempengaruhi hampir 50% performance perusahaan.

Kondisi ini beradadi luar kendali leader dan tidak dapat membentuk

konteks di mana suatu pekerjaan dilakukan.

Profesional HR yang ingin memberikan kontribusi terhadap

formulasi strategi dan menjaga keberlansungan tranformasi harus lebih

kritis mengamati kecenderungan perkembangan kondisi lingkungan

bisnis. Tidak harus menjadi expert dengan kondisi tersebut, tetapi

penting untuk mahir dan menguasai issue-issue terkait hal-hal tersebut.

Hal ini berarti sangat memahami siapa customer kita dan mengapa

mereka membeli dari kita, mengapa investor memlilih untuk berinvestasi,

bagaimana kondisi market, sebagaimana trend demografi pada kondisi

pasar yang kritis, dan pilihan politik yang dapat mempengaruhi

(12)

Selain pengamatan secara pribadi dan belajar secara mandiri,

ditemukan juga bahwa departemen HR dengan pondasi transformatif

yang baik mengharuskan seluruh anggota teamnya untuk selalu

bersentuhan dengan kondisi bisnis yang up to date.

2) Harapan Spesifik Pemangku Kepentingan

Secara langsung, konteks bisnis dapat di definisikan ke dalam

respon spesifik apa yang harus dilakukan organisasi terhadap harapn

pemangku kepentingan. “Siapa customer anda ?”, Pasti, 70 – 80%

memberikan jawaban bahwa karyawan merupakan customer bagi HR

dan HR harus memastikan praktek yang dapat meningkatkan kompetensi

dan komitmen karyawan.

Sementara kita setuju bahwa karyawan adalah pemangku

kepentingan yang penting yang harus diperhatikan oleh HR, tetapi

mereka tidak hanya sekedar pemangku kepentingan. Suatu model HR

yang komplit meliputi beberapa pemangku kepentingan – karyawan dan

lini manager yang ada di dalam organisasi, customer, investor,

pemerintah, competitor, dan komunitas di luar organisasi.

Untuk lebih memahami kondisi spesifik bisnis terhadap organisasi

anda dan transformasi HR, anda harus menentukan harapan khusus dan

merubahnya untuk setiap pemangku kepentingan. Kondisi bisnis harus

lebih fokus ketika diterjemahkan menjadi harapan spesifik setiap

pemangku kepentingan.

a) Karyawan

Demografi karyawan mempunyai pengaruh signifikan terhadap

pekerjaan. Karyawan mewakili berbagai latar belakang yang beragam,

keberagaman tersebut tidak hanya ras dan gender tetapi preferenssi

pribadi, global atau akar budaya, gaya berperilaku, umur, dan

orientasi kerja. Pekerjaan anda di HR adalah, anda harus

mempelajari demografi internal dan eksternal organisasi anda.

 Internal : pelajari pola demografi untuk melihat perbedaan karyawan jika mereka berada pada kategori : di asuh, di berikan

(13)

 Eksternal : pelajari kecenderungan demografi yang dapat mempengaruhi bagaimana kita harus mencari karyawan-karyawan

berbakat di masa mendatang.

b) Manajer Lini

Manajer Lini diberikan tanggung jawah untuk menentukan dan

melaksanakan strategi untuk menghasilkan produk yang merupakan

kunci grup pemangku kepentingan untuk tranformasi HR. Beberapa dekade yang lalu, professional HR dengan lantang menyatakan “be at the table” ketika keputusan bisnis kunci telah dibuat. Hari ini, professional HR yang kompeten bisa mendapatkan akses terhadap

diskusi bisnis yang terbuka lebar, baik di ruang seminar maupun

langsung dari masing-masing atasan.

Jadi HR saat ini “at the table”, saat ini tantangan besarnya

adalah “what do we contribute”. Profesional HR harus aktif

memberikan kontribusi di dalam diskusi bisnis, tidak hanya diskusi

yang terkait mengenai issue HR. Kontribusi professional HR adalah

memberikan pendapat terkait hal yang menjadi perhatiannya

terhadap strategi bisnis yang akan datang dan membagi cara

pandang tersebut kepada manajer lini mereka.

c) Customer

Customer telah menjadi semakin tersegmentasi, makin

ter-edukasi dan makin banyak menuntut. Karena saat ini mereka

ditawarkan dengan pilihan yang sangat baik dan beragam. Mereka

semakin selektif terhadap organisasi mana yang akan menjadi

tempat pilhan mereka untuk bekerja. Pekerjaan anda di HR adalah

untuk mengidentifikasi target customer anda dan menemukan

bagaimana mereka bekerja didalam organisasi anda dan bagaimana

anda dapat memulai membangun hubungan dengan customer

sebelumnya.

Profesional HR yang menghabiskan waktunya untuk

(14)

mempunyai benang merah yang jelas antara praktek HR dan

pengalaman para customer.

d) Investor

Investor semakin selaras dan secara aktif memperhatikan

faktor intangible seperti kondisi financial. Kapital market telah

berubah. Pengelola produk keuangan atau pemegang saham

mayoritas akan semakin memperhatikan neraca keuangan

perusahaan dan kualitas leadership dan kondisi organisasi yang

dapat memberikan tingkat kepercayaan mereka di masa depan

terhadap perusahaan.

Profesional HR yang memahami tujuan investor perusahaan

(growth Vs value; short term Vs long term) dapat lebih berhati-hati di

dalam menjalankan praktek HR yang akan memberikan kepercayaan

investor di masa yang akan datang.

Intangible saat ini sudah diperhitungkan sebagai porsi yang

sangat signifikan terhadap return total bagi pemegang saham, dan

professional HR harus mempunyai perhatian bagaimana caranya

untuk meningkatkan nilai intangible tersebut.

e) Kompetitor

Mengetahui competitor anda saat ini dan akan datang

membutuhkan pengetahuan bagaimana sebenarnya industri akan

berubah dan berkembang secara local dan global. Melakukan

pemetaan terhadap competitor anda saat ini dan mendatang,

melakukan evaluasi terhadap kekuatan dan kelemahan mereka, dan

merencanakan strategi anda untuk mengungguli mereka akan

membantu anda untuk menyusun praktek HR yang akan membuat

perbedaan terhadap organisasi anda.

Profesional HR dapat melakukan benchmarking terhadap :

kapabilitas organisasional talent competitor, mempercepat

pemasaran, inovasi, pelayanan customer, efisiensi, dan leadership

sebagai suatu cara untuk memberikan signal ancaman pasar atau

(15)

f) Supplier Global

Supplier berhubungan dengan perusahaan untuk menjadi

sumber keunggulan atau kelemahan. Manajemen supplier dapat

menurunkan resiko dan memastikan keberlansungan pelayanan.

Profesional HR dapat membantu untuk mengembangkan cara untuk

menjaga sumber-sumber kritis dengan memberikan kestabilan dan

cost effective terhadap kontrak dengan supplier.

g) Pemerintah

Pemerintah dapat saja memberikan kebijakan yang mendukung

atau menghambat bisnis anda. Sebagaimana tren politik dapat

berubah dari lebih kurang dan kembali lagi ke regulasi, anda harus

sadar bahwa bagaimana tren ini akan mempengaruhi kemampuan

organisasi anda tidak hanya untuk menarik talent tetapi untuk

bersaing di market baru. Regulasi semakin fokus terhadap proses

yang dipergunakan oleh pemerintah, dan HR eksekutif dapat menjadi

aktivis dalam rangka antisipasi dan merespon peraturan. Sementara

peraturan local dan nasional semakin meningkat, agar disadari juga

bahwa banyak tariff perdagangan berlanjut turun, mendorong

persaingan global yang lebih besar dan mandate untuk membuat

kultur perusahaan yang lebih kompetitif pada level organisasi.

h) Komunitas

Reputasi juga menjadi penting sebagai kedudukan sosial

organisasi anda menjadi bagian suksesnya. Perusahaan sedang

dinilai oleh triple bottom line, dan mereka didorong untuk berinvestasi

dalam keberlanjutan dan mengelola penggunaan karbon mereka,

untuk terlibat dalam filantrofi dengan memberikan kembali kepada

masyarakat di mana mereka beroperasi, dan untuk membangun

kemampuan tenaga kerja mereka sebagaiman mereka menyediakan

pekerjaan untuk masyarakat local dan praktek kerja yang

memperlakukan pekerja dengan baik. Profesional HR dapat menjadi

(16)

dapat membantu organisasi yang dapat menghasilkan reputasi yang

kuat untuk menarik para talent, customer dan capital.

3) Menangani Pemangku Kepentingan.

Sebagaimana organisasi memposisikan dirinya terhadap setiap

pemangku kepentingan, professional HR harus membentuk strategi yang

unik untuk bersaing seiring berjalannya waktu. Mengetahui dengan baik

siapa pemangku kepentingan dalam perusahaan anda dan mendukung

bagaimana deal dengan mereka dan memastikan bahwa transformasi HR

anda sejalan dengan issue yang terjadi. Tujuan tranformasi HR adalah

untuk memastikan bahwa pemangku kepentingan menerima nilai dari

perusahaan anda. Membuat benang merah yang jelas antara tranformasi

HR di perusahaan anda dengan pemangku kepentingan akan membantu

anda untuk membuat kasus bisnis untuk transformasi. Untuk mengulang,

HR transformasi tidak hanya tentang apa yang anda lakukan dalam

kelompok, hal ini adalah tentang suatu nilai untuk pemangku kepentingan

kunci dimana aksi adnda lebih sabar.

Kondisi bisnis dan kebutuhan spesifik pemangku kepentingan

dapat membentuk strategi organisasi, dan mereka dapat mendefinisikan

mengapa kita harus melakukan transformasi HR. Warisan sejarah HR

telah terus memonitor syarat dan ketentuan kerja melalui hubungan

industrial, kemudian untuk mendesign system dan praktek yang

membentuk bagaimana manusia di perlakukan di organisasi. Melalui

orientasi ini, professional HR mempunyai alasan untuk lebih baik

dibanding pengamat trend bisnis umum atau ekspektasi spesifik

pemangku kepentingan.dan generasi akan datang HR akan membuat

desain dan implementasi tranformasi HR yang harus terkait dengan

usaha HR dengan strategi bisnis kepada posisi organisasi pada konteks

bisnis saat ini. Gambar 2.1 – menggambarkan kerangka model yang

(17)

Gambar 2.1 : Tradisional Vs HR Tranformasi

Tradisional HR dimulai dengan fokus terhadap issue HR dan

re--design HR governance dan practices. Tranformasi HR dimulai dengan

pemahaman konteks dimana bisnis operasi (keduanya kondisi umum

dan pemangku kepentingan spesifik) . Konteks ini memberikan

pemahaman bagaimana tranformasi HR harus terjadi.

2.4 Membangun Kasus Bisnis Untuk Transformasi HR

Banyak professional HR menyatakan bahwa tantangan terbesar

pekerjaan mereka adalah melakukan pekerjaan HR dengan cara lebih baik.

Profesional HR sering melihat pekerjaan menantang terbesar mereka adalah

mencari talent, memperbaiki manajemen kinerja, mengelola kompensasidan

membuat program trainingdan system HR lainnya. Disarankan bahwa

tranformasi HR sesungguhnya dimulai dengan memberikan respon terhadap

kondisi umum bisnis dan bagaimana memberikan kunci pelayanan spesifik

kepada pemangku kepentingan.

Mengapa kita harus melakukan tranformasi ?, sebagaimana di catat,

banyak HR leaders akan menjawab dari perspektif internal : untuk

membangun talent yang lebih baik, penghargaan, struktur, atau praktek

komunikasi. Ketika hasil ini berkaitan dengan konteks bisnis, bagaimanapun

juga, justifikasi untuk tranformasi HR lebih kuat.

Business Contexts

Business Strategy

HR Redesign

Traditional

HR

(18)

Dalam membangun rasional untuk transformasi, mereka akan

memberikan perhatian terhadap resiko jika hal ini tidak dilakukan. Jika

transformasi tidak terjadi, apa yang akan terjadi terhadap kemampuan

mereka untuk merespon kondisi umum bisnis dan harapan pemangku

kepentingan kunci. Mereka juga ingin memberikan pengakuan bagaimana

transformasi HR sesuai dengan inisiatif lainnya di dalam perusahaan. Hal ini

berarti membangun kasus untuk tranformasi HR sebagai prioritas di tengah

kompetisi yang terjadi saat ini.

2.5 Hasil dari Transformasi HR.

Transorfmasi SDM bukanlah kegiatan yang berdiri sendiri, ini

adalah pola baru dalam berfikir dan berperilaku. Dalam diskusi pada

chapter 2 , Maksud dari Transformasi ini berawal dari kondisi – kondisi

bisnis secara umum. Dan kesempatan untuk meningkatkan nilai dari

para pemangku kepentingan (stakeholder) . Beberapa pemimpin bisnis

mengakui bahwa transformasi SDM akan membantu mereka dalam

menghadapi tantangan bisnis, mereka akan lebih dapat memastikan

bagaimana mengukur dampak dari Transformasi itu sendiri.

Jawaban konvensional dari sebuah pertanyaan “ Apakah anda dapat mengukur jumlah yang dihasikan dari Kegiatan SDM?

a) Berapa orang karyawan yang telah anda rekrut ?

b) Berapa persen dari kinerja yang rendah dalam organisasi?

c) Berapa banyak karyawan yang gtelah selesai mengikuti training

yang diwajibkan selama 20 atau 40 jam pada tahun sebelumnya?

d) Berapa banyak informasi yang didapat ?

Transformasi SDM memiliki 2 tipe keberhasilan antara lain :

a) Harapan dari pemangku kepentingan yang dapat direalisasikan.

Transformasi SDM dapat memainkan peranan yang penting dalam

menentukan hasil untuk Stake holder.

b) Transformasi HR dapat di lacak dari kemampuan berorganisasi .

Cara untuk mendefinisikan konteks organisasi adalah menentukan dan

(19)

berada di dalam maupun di luar organisasi/ perusahaan. Stake holder

akan memetakan dan membantu membangun paradigma mengapa

Transormasi SDM itu penting. Sudut pandang yang sangat penting antara

kegiatan kegiatan SDM dan nilai nilai yang di sampaikan kepada

Stakeholders, hendaknya membuat ukuran yang sangat jelas dan

sederhana dalam perubahan-perubahan yang positif yang disediakan

untuk stakeholders utama. Jika Transformasi SDM berhasil jika sejumlah

target atau keberhasilan dapat di rasakan oleh para Stakeholders.

Dapat disimpulkan bahwa dalam membangun rencana rencana

Transformasi SDM , dapat mengajak para Stakeholder untuk berdiskusi

bersama untuk menetukan capaian hasil yang akan menjadi yang terbaik

bagi mereka. Hasil hasil ini hendaknya harus dapat menentukan,

mengukur , memastikan jumlah over time saat ini dari transformasi

SDM. Proses ini akan menjelaskan kepada Stakeholders dan hasilnya

akan dihasilkan oleh Tim Transformasi SDM yang harus dapat

menjawab pertanyaan - pertanyaan sebagai berikut :

Jika ada 100 point tentang kemungkinan stakeholders,

dalam hal ini yang paling terpenting dalam kesuksesan bisnis di masa

mendatang, dan siapa yang akan menerima nilai - nilai Transformasi

SDM , bagaimana membagi point tersebut ?Tim anda harus datang

untuk menginformasikan pandangan dalam mengukur / menimbang Stake

holders yang mana yang memiliki dampak langsung dari Transformasi

SDM ini. Untuk Stakeholder siapa yang paling penting, ukuran apa yang

akurat, dapat dipercaya , transparan dan mudah untuk dikumpulkan ?

Untuk setiap stake holder, Tim hendaknya menyeleksi dua atau tiga

(20)

2.6 Kunci Pengukuruan Stake Holder dari Transformasi SDM.

Stakeholders Pengukuran Yang Memungkinkan

Karyawan – Kompetensi yang lebih kuat lagi untuk peluang kerja saat ini dan masa datang.

– Perjanjian dan komitmen yang lebih kuat

– Produktivitas yang lebih tinggi.

– Keinginan untuk membuat perusahaan unutk menjadi perusahaan seperti perusahaan potensial lainnya.

Pemimpin dan kepemimpinan

– Mengukur latar belakang bakat ( jumlah dari orang-orang yang berkwalitas untuk jabatan kunci.

– Mampu memberikan bakat untuk perusahaan.

– Mampu untuk melakukan diagnose organisasi dan

Konsumen – Lebih banyak menginformasikan target dari konsumen.

– Loyalitas dan kepuasan yang lebih untuk memastikan kepuasan konsumen.

– Keinginan yang lebih kuat untuk menjalin hubungan jangka panjang dengan perusahaan.

– Keinginan untuk merekomendasikan perusahaan kepada yang lain

– Persentase dari project-project baru yang menang ,dari hasil pencarian yang kompetetif.

Regulasi – Yakin bahwa perusahaan melakukan sesuatu yang baik.

– Memberikan kesempaatan perusahaan untuk membua aturan.

– Melihat perusahaan yang sebagai wadah untuk berpijaknya keputusan yang tepat tentang strategi,orang-orang ,konsumen dan operasi.

Komunitas – Menerima pemahaman sebagai pilihan karyawan.

– Memanage tanggung jawab lingkungan.

– Memberikan kembali komunikasi dalam hal waktu dan uang.

– Mengajak karyawan berhati-hati dan berfikir positif dalam

(21)

sendiri, diyakini bahwa Transformasi SDM seharusnya juga merubah

identitas yang mendasar , budaya, atau performance Perusahaan. Dilihat

dari hasil Transformasi SDM sebagai menemukan dan membangun

kemampuan. Bentuk kemampuan kemampuan orang orang berfikir

tentang organisasinya . Ketika kita bekerja dengan atasan untuk

menemukan arti organisasi di masa depan. Dengan kata lain bahwa

organisasi yang diketahui tidak hanya struktur nya saja namun

kemampuan mereka .

Kemampuan diketahui bahwa banyak hal – hal yang tidak terlihat

bahwa investor memberikan perhatian pula, hubungan konsumen yang

dibina oleh perusahaan, dan budaya yang menjadikan pola dalam

perilaku karyawannya. Kemampuan - kemampuan ini juga menjadi

identitas dari Perusahaan tersebut . Penyampaian cara cara SDM dan

kunci dari penerapan strategi bisnis. Kemampuan seharusnya dapat

dimonitor oleh pengukuran dan kepastian . Bagaimanapun kemampuan-

kemampuan berikut dan pengukuran pengukuran perushaan yang di

manage dengan baik sbb : Bakat, Kecepatan, Pola pandang, Dapat

dipercaya, Kolaborasi, Pembelajaran, Kepemimpinan, Hubungan dengan

Customer, Inovasi, Unit Strategis, Kesederhanaan, Tanggungjawab Sosial,

Resiko, Efisiensi.

2.8 Menemukan kembali model bisnis

Tahun 2003, Apple memperkenalkan I-Pod dan I-Tunes

sebagai salah satu kreasi dari pasar yang baru, dan transformasi

Perusahaan . Dan beberapa tahun kemudian perusahaan ini meraup

keuntungan yang luar biasa.Kisah sukses ini sudah sangat terkenal,

namun ada hal yang tidak banyak diketahui bahwa Apple bukanlah yang

pertama yang membawa digital music players ke pasar. Apple

melalukan hal yang lebih cerdas dari sekedar mengambil teknologi yang

baik, dan menggulung ke dalam desain. Diperlukan teknologi yang baik

dalam model bisnis yang baik. Inovasi yang dilakukan Apple telah

membawa bagaimana mendownload music dengan sangat mudah.

(22)

yang dikombinasikan dengan hardware, software dan pelayanan.

Pendekatan ini bekerja seperti Pisau cukur Gillete, Apple memberikan

pisau pisau ini untuk (pendapatan yang kecil dari musik I-Tunes, untuk

mengikat pembelian yang menjadi pendapatan yang tinggi dari Ipod.

Model tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai dari jalan yang baru dan

menyediakan perubahan bentuk permainan (game) kepada konsumen.

Inovasi model bisnis telah melakukan perampingan di dalam

Industri dan pedistribusian kembali nilai nilai besar. Cerita kesuksesan

Apple ini sangat jarang, Sebuah analisa dari inovasi yang menyeluruh

dengan corporate yang eksis di masa lalu memperlihatkan bahwa

pandangan sebelumnya yang berhubungan dengan bisnis model. Dan

penelitian terhadap asosiasi Management America menentukan bahwa

tidak lebih dari 10% dari Investasi , inovasi dalam Perusahaan besar

yang berfokus pada membangun model bisnis yang baru..

Senior Manager dari Perusahaan yang sekarang sedang

berkuasa kemudian membuat pertanyaan yang frustrasi : Mengapa

sangat sulit untuk menarik kembal perkembangan baru yang dapat

dilakukan? “ Penelitan kita menyarankan bahwa ada 2 masalah.

Yang pertama : Perbedaan dari pemahaman, sangat sedikit studi

yang dilakukan berhubungan dengan dinamika dan proses

pengembangan, hal ini ditutupi oleh pengembangan itu sendiri,

kemandirian, kekuatan dan keterbatasannya. Sehingga mereka tidak

mengetahui kapan mereka dapat mengembangkan core bisnis mereka

dan kapan model bisnis sukses yang baru yang dibutuhkan.

Johnson , Christensen dan Kagermann memberikan saran

sebagai berikut:

a) Pastikan apa yang membuat model usaha tetap eksis dan

sukses. Apakah masalah –masalah konsumen dapat di selesaikan

dengan baik? Bagaimana mereka dapat menghasilkan uang untuk

perusahaan ?

b) Melihat sinyal dimana model anda menginginkan perubahan ,

(23)

c) Tentukan kapan menentukan kembali model usaha anda adalah

usaha yang bermanfaat, Jawabannya ya, jika perubahan dilakukan

untuk model baru dalam dunia industri atau pasar .

Setelah memastikan masalah –masalah ini di dalam banyak

perusahaan, kami menenukan bahwa model bisnis yang baru sering

kurang mendapat perhatian kepada Stakeholder Internal dan Eksternal .

Untuk melihat penghalang yang ada dilapangan ,perusahaan harus

memiliki peta permasalahan dengan tiga langkah sederhana.

a) Disadari bahwa kesuksesan diawali tidak dengan berfikir bahwa

semua tentang model bisnis saja. Itu direncanakan degan berfikir

tentang kesempatan untuk memuaskan para konsumen. Yang

membutuhkan pekerjaan itu selesai.

b) Mengkonstruksi blueprint yang didasari dari bagaimana

perusahaan anda akan mengisi kebutuhan sebagai keuntungan .

Dalam model kami, bahwa rencana memiliki 4 elemen.

c) Membandingkan model tersebut dengan model yang sudah ada

untuk melihat bagaimana besar kesembpatan untuk merubah nya

dan dan menangkap kesempatan.

Setiap perusahaan yang sukses adalah yang menempatakan

kebutuhan konsumennya dengan model bisnis yang efektif. Meskipun

model tersebut di pahami secara eksplisit atau tidak.

2.9 Model Business: Definisi Business Model

Sebuah model bisnis berisi 4 element yang saling berkait :

secara bersama sama , berkreasi, dan penyampaian nilai, dari

semuanya yang paling penting adalah yang pertama.

Customer Value Preposisition (CVP )Perusahaan yang sukses

adalah perusahaan yang dapat menemukan untuk menciptakan nilai

untuk para konsumen. Hal ini dapat membantu konsumen untuk

(24)

Pekerjaan dapat diartikan sebagai masalah yang mendasar dalam

suatu situasi yang membutuhkan pemecahan masalah. Sekali saja kita

meyakini dan memahami pekerjaan dan semua dimensinya, termasuk

proses secara keseluruhan bagaimana semuanya dilakukan, maka kita

dapat mendisain penawaran solusinya. Pekerjaan yang lebih penting

adalah konsumen. Kepuasan konsumen yang lebih rendah dengan

pilihan pilihan solusi untuk menyelesaikan permasalahannya. (dan tentu

saja harga yang lebih rendah) , lebih besar dengan Proposisi Nilai

Pelanggan (CVP). Kesempatan untuk membuat CVP yang paling

potensial, ditemukan bahwa ketiak alternatif pelayanan dan produk

belum di disain dengan pekerjaan yang sebenarnya , anda dapat

mendisainnya dan menawarkannya untuk pekerjaan tersebut. Dan hanya

pekerjaan nya dilakukan secara sempurna.

2.10 Profit Formula (Formulasi Keuntungan)

Formulasi keuntungan adalah denah dimana dapat menemukan

bahwa perusahaan dapat menciptakan niiai itu sendiri, ketika

menyediakan nilai tersebut kepada konsumen. Hal ini terdiri dari :

a) Model pendapatan = harga x volume

b) Struktur biaya , biaya langsung , biaya tidak langsung, ukuran

ekonomi.Struktur biaya menjadi acuan oleh kunci sumber biaya

yang dibutuhkan oleh model bisnis.

c) Model pendapatan , memberikan nilai yang diharapkan dan

struktur biaya,kebutuhan, dari setiap transaksi untuk menunjang

keuntungan yang diharapkan.

Sumber Kecepatan , seberapa cepat kami membutuhkan untuk

mengembalikan inventaris, aset tetap dan aset lainnya, dan secara

keseluruhan, bagaimana kita membutuhkan sumber sumber yang

bermanfaat untuk mensuport atau mendukung nilai yang diharapkan

dan mendukung keuntungan l- keuntungan yang telah diantisipasi.

Banyak orang berfikir bahwa formulasi keuntungan dan model

(25)

keuntungan menjadi satu satunya model. Kami telah menemukan

bahwa yang paling berguna untuk memulai adalah dengan

menentukan harga yang diinginkan untuk membuat CVP dan kemudian

melakukan perhitungan mundur dari dimana variabel biayabiaya dan

pendapatan kotor ditentukan . Hal ini kemudian menentukan ukuran dan

sumber sumber yang dibutuhkan untuk meningkatkan keuntungan

yang diharapkan.

2.11 Sumber-Sumber Kunci

Sumber-sumber kunci adalah aset seperti orang, teknologi,

produk, fasilitas, peralatan, jaringan, dan merek yang diharapkan untuk di

jadikan nilai yang disasar pada target konsumen. Pointnya adalah dari

Sumber -sumber kunci yang menghasilkan nilai untuk konsumen dan

perusahaan dan bagaimana elemen elemen ini berkaitan satu dengan

lainnya. (Setiap perusahaan memiliki sumber sumber umum yang

tidak dapat dibuat untuk menciptakan sesuatu yang

berbeda).Perusahaan – perusahaan yang sukses adalah yang memiliki

proses operasional dan manajerial. Dimana membawa mereka untuk

mendapatkan nilai sehingga memuat mereka dapat kesuksesan yang

berulang ulang dan meningkatkan skalanya. Ini termasuk juga

tugas tugas seperti pelatihan , pengembangan , manufaktur, budget ,

perencanaan , penjualan dan pelayanan. Kunci Proses juga termasuk

aturan perusahaan, metrik dan norma norma.

Ke empat elemen ini adalah fondasi membangun sebuah jaringan

bisnis. Nilai dari konsumen dan formulasi keuntungan untuk

menentukan niali dari konsumen dan perusahaan. , tanggungjawab,

sumber sumber kunci dan sumber sumber proses yang menggambarkan

bagaimana nilai – nilai tersebut akan disampaikan kepada konsumen

dan perusahaan. .Setiap perusahaan yang sukses telah menjalankan

setidaknya menjadi Model bisnis yang efektif, Dengan mengidentifikasi

keseluruhan secara sistematis semua unsur –unsur bagian para

pimpinan dapat mengerti bahwa bagaimana model dapat mengisi nilai

(26)

sumber – sumber kunci dan sumber-sumber proses. Dengan demikian ,

dipahami bahwa dapat menyatakan bagaimana model yang sama

dapat digunakan untuk mengisi CVP yang berbeda beda. Dan apa

yang mereka butuhkan dalam membangun sesuatu yang baru, jika

dibutuhkan , mempergunakan kesempatan yang ada .

Yang paling penting dari nilai konsumen adalah penghargaan.

Bagaimana cara dengan sempurna dapat menempatkan konsumen

mendapatkan posisi yang terbaik dan tidak ada yang lainnya. Namun

beberapa penghargaan sering menjadi paling sulit untuk di capai.

Secara umum penilaian konsumen yang berharga dianggap sebagai 4

hal penghalang yang di alami orang-orang untuk menyelesaikan

pekerjaan tertentu. Kekayaan yang tidak mencukupi, jaringan,

ketrampilan, atau waktu. Contoh: Minute Clinic, toko obat yang

menyediakan obat2 an menghilangkan kendala waktu dari pasien

yang biasanya mengunjungi dokter dengan masalah penyakit yang

ringan, maka dengan menyediakan perawat yang handal tanpa harus

membuat perjanjian terlebih dahulu.

2.12 Bagaimana Membangun Model yang Baik.

Setiap perusahaan yang sukses telah menjalankan setidaknya

menjadi Model bisnis yang efektif, Dengan mengidentifikasi keseluruhan

secara sistematis semua unsur –unsur bagian para pimpinan dapat

mengerti bahwa bagaimana model dapat mengisi nilai yang potensial

dalam cara yang menguntungkan dengan menggunakan sumber –

sumber kunci dan sumber-sumber proses. Dengan demikian , dipahami

bahwa dapat menyatakan bagaimana model yang sama dapat

digunakan untuk mengisi CVP yang berbeda beda. Dan apa yang

mereka butuhkan dalam membangun sesuatu yang baru, jika dibutuhkan

, mempergunakan kesempatan yang ada .

Yang paling penting dari nilai konsumen adalah penghargaan.

Bagaimana cara dengan sempurna dapat menempatkan konsumen

mendapatkan posisi yang terbaik dan tidak ada yang lainnya. Namun

(27)

Perusahaan perusahaan mencoba untuk menciptakan sesuaitu yang baru

dengan mengabaikan untuk fokus pada satu pekerjaan. Mereka

mencairkan usaha nyan dengan melakukan banyak hal. Jika mengerjakan

semuanya, mereka tidak dapat melakukan semuanya dengan baik.

2.12.1 Mendesain Formula Keuntungan

Hal ini dibutuhkan formulasi keuntungan yang sangat

mendasar dan paling utama yaitu : tingkat pendapatan seperti

harga, cara pembayaran, dan bagaimana berfikir tentang volume

penjualan. , struktur biaya biaya termasuk menambahkan

pengembangan penjualan dan biaya biaya kontrak management.

Dan mendorong margin dan kecepatan transaksi.

2.12.2 Mengindentifikasi Kunci Sumber dan proses.

Arti nilai dari konsumen dan bisnis, perusahaan harus

mempertimbangkan kunci sumber sumber dan proses yang

dibutuhkan untuk menyampaikan nilai nilai tersebut. Sebagai

Perusahaan pelayanan yang profesional , contohnya kunci

sumber itu adalah orang dan kunciproses adalah orang -orang

yang saling berhubungan seperti training dan pengembangan .

Untuk paket sebuah perusahaan yang baik, merk yang kuat dan

agen –agen retail yang terpercaya dan terseleksi, dapat juga

dikatakan sebagai kunci sumber dan asosiasi membangun

merk dan proses jalur management diantara proses yang

sangat kritis.

2.12.3 Kapan Model Bisnis Baru Dibutuhkan

Perusahaan –perusahaan yang telah berkembang

seharusnya tidak memandang inovasi model bisnis yang baru

dengan sebelah mata. Mereka sering menciptakan

produk-produk baru yang dapat mengganggu para pesaing tanpa

merubah model bisnis mereka secara mendasar . Penilaian

Management sangat di butuhkan secara jelas. Dikatakan bahwa

(28)

strategis yang sering di butuhkan dala perubahan model bisnis

, yaitu :

a) Kesempatan dilakukan melalui invovasi pengganggu

kebutuhan dari sebagian besar konsumen yang potensial,

yang menutup pasar sepenuhnya karena solusi solusi

masalah yang ada sangat mahal atau terlalu rumit untuk para

konsumen. Hal ini termasuk kesempatan perdagangan

produk secara demokratis dalam mengembangkan pasar.

b) Kesempatan untuk memanfaatkan teknologi merk baru

dengan memperbarui model bisnisnya (APPLE dengan

MP3) atau kesempatan untuk memperbesar teknologi

yang sudah teruji dengan membawanya ke pasar baru yang

besar .

c) Kesempatan untuk membawa pekerjaan secara fokus

dimana tidak satupun yang telah terkenal. Ini adalah Industri

secara umum, dimana perusahaan fokus kepada segmen

produk konsumen. Yang akan memimpin meeka untuk

menemukan kembali produk-produk yang ada, dengan

meningkatkan komoditas dari waktu ke waktu . Perusahaan

yang fokus pada pekerjaan untuk menemukan kembali

keuntungan industri.

d) Kebutuhan untuk menangkis pengganggu . Jika Nano

suskes , ia akan mengancam pabrik otomotif, setidaknya

mengancam pabrik baja beberapa dekade yang lalu dengan

membuat baja yang rendah biaya.

e) Kebutuhan untuk merespon perubahan basis berkompetisi,

yang pasti ditemukan , solusi yang dapat diterima di pasar

akan berubah dari waktu ke waktu .

Sebuah model baru sering untuk memperkuat atau sebagai

pelengkap bisnis inti . seperti yang ditemukan Dow Corning. Dow

Corning , menemukan bahwa kesempatan baru dalam pendapatan level

bawah di setting dalam bisnis unit yang terpisah dengan cara yang

(29)

level rendah dan atas adalah Perusahaan menghindari kanibalisme

bisnis tradisional meskipun didapat keuntungan yang baru di

penjualan level bawah.

Sebagai perusahaan yang sudah mapan, Dow Corning telah

memberikan banyak pelatihan kepada karyawannya dalam mendalami

secara modern, dengan sasaran pada nilai –nilai untuk konsumen.Untuk

mengotomatisasi, bisnis baru haruslah mejadi lebih terstandardisasi.

Artinya menjadi lembaga yang berbeda dan secara keseluruhan , lebih

banyak aturan yang mengikat. Contohnya : ukuran ukuran pesanan

hendaklah terbatas dalam jumlah. Memperbesar volume penjualan,

pesanan hanya tidak lebih dari 2 sampai 4 minggu (kecuali dengan

biaya tambahan) dan jangka waktu kredit harus tepat waktu. Untuk

kesuksesannya, Dow Corning harus merubah aturan tentang

bagaimana arti kesuksesan itu di waktu yang lalu.

2.12.4 Mengindentifikasi Konsep Kompetensi yang Baru.

Informasi teknologi , adalah bagian kecil dari Kompetensi

dasar dari Dow Corning di waktu itu. Meluas menjadi bagian

yang terpenting dalam bisnis saat ini. Singkatnya kemampuan

yang baru akan dapat membawa ke dalam bisnis.

Tipe kesuksesan bisnis baru adalah dapat merevisi model

bisnisnya hingga 4 kali bahkan lebih untuk sampai pada tingkat

menguntungkan . Ketika pertimbangan yang baik dan proses

inovasi bisnis model, dapat lebih singkat lagi . kesuksesan pemain

lama harus dapat mentolerir kegagalan dan dapat menangkap

kebutuhan untuk perbaikan. Hasilnya, perusahaan perusahaan

harus fokus dalam mempelajari dan menyesuaikan sama

pentingnya dalam mengambil suatu keputusan. Kami merekomendasi

perusahaan – perusahaan dengan model bisnis yang baru untuk

(30)

yang mendasar dari model bisnisnya sering memudar ke

dalam kabut ingatan. Namun hal itu tetap hidup dalam aturan

aturan, norma - norma dan metriks untuk melindungi dari status

quo.

Sesuai, untuk memungkinkan “trial and error” bahwa kreatifitas baru yang didampingi ketika juga menyusun lingkaran

perkembangan yang dapat menghasilkan sesuatu dan

memperlihatkan kemungkinan denan sumber -sumber yang ada ,

pengembangan yang agresif untuk meluncurkan jadwal dan

target , dan memastikan tujuan menjadi hal yang

(31)

BAB III

KESIMPULAN

1) Teori organisasi tanpa praktek hanya berupa dugaan dan biasanya tidak

relevan. Kami berharap untuk menggabungkan teori dan praktek sehingga

dapat tercipta HR transformasi yang dapat membuat kemajuan yang

berkelanjutan. Ide-ide HR profesional dan alat-alat dalam buku ini

ditargetkan terutama untuk para HR profesional . Senior eksekutif sumber

daya manusia menghadapi peningkatan kemampuan untuk memastikan

bahwa praktek-praktek SDM dan fungsinya dapat mendorong hasil bisnis.

2) Perubahan akan memimpin transformasi yang berkelanjutan dalam suatu

organisasi / perusahaan. Dibutuhkan sejumlah kasus bisnis yang dapat

menguji rencana suatu investasi. Kita percaya bahwa, ketika terdapat

permasalahan transformasi HR yang muncul dari konteks bisnis ekspektasi

pemangku kepentingan kunci, maka kasus transformasi HR akan lebih kuat

(32)

Daftar Pustaka

Dow Corning , Perbedaan yang mendasar dari Pendapatan dari level rendah

dan atas

Mark W. Jhonson, Clayton M, Christensen, dan Henning Kagermann, Menemukan model Bisnis “

Ulrich Dave, et al. HR Transforamtion. Building Human Resources From The

(33)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………. 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ……….. 3

1.2 Prinsip-Prinsip HRM ………... 4

1.3 Definisi HR Transformasi……….. 5

BAB II PEMBAHASAN 2.1 HR Strategy Assessment ……… 8

2.2 Menyiapkan Tranformasi HR ………. 8

2.3 Tranformasi HR Jumpstart Method ………. 10

2.3 Memahami Kondisi Bisnis & Harapan Sfesifik Pemangku Kepentingan ... … 10

2.4 Membangun Kasus Bisnis Untuk Transformasi HR ... 18

2.5 Hasil dari Transformasi HR ……….. 18

2.6 Kunci Pengukuruan Stake Holder dari Transformasi SDM . 20 2.7 Penilaian Kemampuan……… 21

2.8 Menemukan Kembali Model bisnis ………... 22

2.9 Model Business : A Definisi Business Model ………. 24

2.10 Profit Formula ( Formulasi Keuntungan) ……….. 25

2.11 Sumber-Sumber Kunci ……… 26

2.12 Bagaimana Membangun Model yang Baik ……… 27

2.12.1 Mendesain Formula Keuntungan ……….. 28

2.12.2 Mengindentifikasi Kunci Sumber dan proses……… 28

2.12.3 Kapan Model Bisnis Baru Dibutuhkan ……… 29

2.12.4 Mengindentifikasi Konsep Kompetensi yang Baru … 30 BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 3.1 Kesimpulan ……….. 32

DAFTAR ISI

Gambar

Gambar 2.1  : Tradisional Vs HR Tranformasi

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi tersebut adalah kondisi saat ini yang telah mengalami perubahan dari hutan rawa gambut menjadi beberapa bentuk tataguna lahan sebagai akibat dari kehilangan

Pembelajaran Matematika Berbasis Realistic Mathematics Education untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

Namun, sekali lagi, namun, karena pada saat nonton TV kita rileks dan konsentrasi, maka fungsi bawah sadar menjadi mendominasi, dan alam bawah sadar tidak bisa membedakan

Sejalan dengan uraian di atas, bahwa Usaha kecil (termasuk pedagang kaki lima) merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan

Proses pengorganisasian kemitraan untuk menciptakan inovasi pendidikan maka tahapan yang dilalui adalah pertama, membuat perincian pekerjaan, yakni menentukan tugas-

Manfaat yang diperoleh dalam Aplikasi Peramalan Penjualan Aquaky ini adalah dapat mengetahui hasil dari prediksi tingkat penjualan di hari yang akan datang, untuk

Fasilitasi Upaya Perlindungan Perempuan dan Anak Terhadap Tindakan Kek erasan.

Untuk mekanisme yang beroperasi pada kecepatan tinggi, efek inersia dapat dikurangi dengan mengurangi massa, yaitu dengan memperkecil ukuran batang-batang mekanisme