• Tidak ada hasil yang ditemukan

Presidan dan Teknologi Informasi. pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Presidan dan Teknologi Informasi. pdf"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

S

etahun  lagi  Indonesia  akan  memasuki  tahun  politik,  yaitu  saat‐saat  dimana  akan  dilakukan  pemilihan  terhadap  wakil  rakyat  yang  duduk  di  parlemen  dan  presiden  serta  wakil  presiden  yang  akan  memimpin  bangsa  ini  lima  tahun  ke  depan.  Walaupun masih setahun, namun gegap gempitanya  sudah mulai dirasakan saat ini sejalan dengan mulai  diperkenalkannya  sejumlah  calon  presiden  oleh  berbagai  partai  politik  yang  ada  di  Indonesia.  Seluruh  komponen  bangsa  berlomba‐lomba  mengajukan  dan  menjagokan  individu  pilihannya  agar  sudi  ditimang‐timang  dan  dipromosikan  oleh  partai  politik,  dengan  segala  kelebihan  dan  kekurangan kualitas  masing‐masing tokoh tersebut.  Singkatnya,  kampanye  secara  halus  sudah  mulai  digelar oleh setiap tim sukses masing‐masing kelompok.

Karena  presiden  inkumben  tidak  bisa  maju  lagi,  dan  terlihat  bahwa  masing‐masing  calon  presiden memiliki kualitas yang relatif sama,  maka diharapkan perang program akan terjadi  dalam masa kampanye.  Adu unggul  pemaparan visi,  misi,  dan program kerja  pembangunan  diperkirakan  akan  mengalahkan  adu  citra  dan  penampilan  karena  masyarakat  Indonesia  sudah cerdas dan bosan dibohongi oleh berbaga kamu�lase yang mewarnai sejarah perjalanan  bangsa selama ini. 

Dalam  konteks  ini,  kembali  masyarakat  teknologi  informasi  berharap  akan tampil  seorang  calon  presiden  yang  secara  fasih  menggagas  perlunya  dikembangkan  aplikasi  teknologi  informasi  di  segala bidang sebagai  salah satu strategi  mempercepat pembangunan nasional  sambil  mengejar ketinggalan bangsa Indonesia dari  negara‐negara tetangga  di  Asia lainnya.  Bisa  dapat  dipastikan,  pemimpin  yang  secara  jelas,  gamblang,  dan  mahir  menjelaskan  bagaimana  teknologi  informasi  dapat  mengangkat  peradaban  dan  kualitas  kehidupan  masyarakat akan dilirik  oleh segenap anak‐anak  muda maupun mereka yang sehari‐harinya  berkecimpung dan tenggelam dalam aktivitas sehari‐harinya dengan menggunakan teknologi  informasi dimaksud. Terus terang hingga saat ini belum nampak adanya calon presiden yang  melihat potensi kemenangan dengan menggunakan isu teknologi informasi yang ada. Memang  teknologi  informasi  bukanlah  suatu  tujuan,  namun  merupakan  kunci  sukses  untuk  dapat  meraih  berbagai  impian  yang  sering  digembar‐gemborkan  oleh  para  pemimpin  tersebut.  Berikut ini adalah contoh manfaat atau value yang dimaksud.

Pertama,  jika  program  e‐KTP  benar‐benar  dapat  dikelola  secara  masif,  menarik,  dan  profesional,  maka  dapat  menjadi  infrastruktur  dalam  mengaplikasikan  berbagai  inisiatif  menarik, seperti:

SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT

HALAMAN 1 DARI 4 (C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2013

Presiden dan Teknologi Informasi

oleh Prof. Richardus Eko Indrajit - [email protected]

EKOJI

999

Nomor 355, 29 Agustus 2013

Artikel ini merupakan satu dari 999 bunga rampai pemikiran Prof. Richardus Eko Indrajit di bidang sistem dan

(2)

Dipergunakan  sebagai  kartu  sehat  dan  kartu  pintar  yang  sering  dipakai  untuk 

menjamin diperolehnya  hak  pelayanan kesehatan dan  hak  mendapatkan pendidikan  bagi rakyat kecil dan miskin;

Dipakai  sebagai  referensi  untuk  memastikan  bahwa  bantuan  sosial  yang  ditujukan 

kepada rakyat yang tidak mampu benar‐benar tepat sasaran;

Dimanfaatkan  untuk  mempercepat  berbagai  pelayanan  pemerintahan  di  seluruh 

kementrian dan lembaga, terutama dalam hal yang terkait dengan proses pendaftaran  (registrasi),  pengenalan  (identi�ikasi),  pengalokasian  (distribusi),  dan  pertanggungjawaban (evaluasi);

Dikembangkan  dengan  berbagai  aplikasi  kebutuhan  pokok  masyarakat  seperti: 

pelayanan perbankan,  perlindungan asuransi,  penjaminan kredit,  pembayaran  pajak,  pengalihan kepemilikan aset, dan lain sebagainya; 

Disiapkan  untuk  berbagai  inovasi  di  kemudian  hari  dengan  mengintegrasikannya 

dengan  aplikasi  keimigrasian  (passport),  aplikasi  ketenagakerjaan  (kuali�ikasi),  aplikasi  kependidikan  (kompetensi),  maupun  aplikasi  kependudukan  (identi�ikasi),  aplikasi kenegaraan (pemilu/pilkada); dan lain‐lain.

Kedua, pembangunan infrastruktur internet berpita lebar secara masif dan dapat diakses oleh  seluruh  masyarakat  serta  komunitas/kelompok  ekonomi  dengan  harga  terjangkau  akan  mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat melalui:

Pemberdayaan  UKM  (Usaha  Kecil  Menengah)  yang  dapat  secara  langsung 

berhubungan  dengan  calon  pembelinya  di  seluruh  dunia  tanpa  harus  berhubungan  dengan  para  mediasi  yang  hanya  akan  menambah  biaya  pembuatan  produk/jasa  semata;

Pengembangan  model  pendidikan  jarak  jauh  hingga  ke  pelosok  tanah  air  sehingga 

setiap  titik  yang  terhubung  dapat  memiliki  kesempatan  yang  sama  untuk  menjadi  cerdas karena terhubung  dengan pusat‐pusat dan sumber‐sumber ilmu pengetahuan  yang berkualitas;

Pelayanan pemerintahan yang tersedia selama 24/7 (dua puluh empat jam sehari, dan 

tujuh hari  seminggu  secara  non‐stop),  sehingga  aktivitas  dan  kebutuhan masyarakat  dapat terpenuhi tanpa jeda (meningkatkan produktivitas);

Pemakaian  kanal‐kanal  telekomunikasi  multimedia  berbasis  dunia  maya  yang 

memungkinkan setiap individu pelaku ekonomi untuk dapat berinteraksi dengan siapa  saja dan kapan saja dalam rangka kolaborasi,  kooperasi,  interaksi, maupun transaksi;  dan lain‐lain.

Ketiga,  berkembangnya  berbagai  situs‐situs  pusat  pengembangan  industri  teknologi  informasi  di  berbagai  tempat  seperti  Bandung, Danau Toba,  Surabaya,  Yogyakarta, dan lain  sebagainya  –  diharapkan  akan  terpicu  pula  terciptanya  produk  dan  jasa  ciptaan  lokal  berkualitas  internasional,  sehingga  pasar  Indonesia  yang  begitu  besar  dapat  terpenuhi  kebutuhannya, seperti:

Diimplementasikan dan diterapkannya program aplikasi e‐governmet di lebih dari 500 

kota/kabupaten seluruh Indonesia sehingga kinerja pelayanan pemerintahan menjadi  jauh  lebih  baik  serta  berjalan  di  atas  prinsip  akuntabilitas,  transparansi,  dan  responsibilitas yang benar;

Dihubungkannya  seluruh  rumah  sakit,  klinik,  perusahaan  asuransi  kesehatan,  dan 

pusat‐pusat studi  kesehatan melalui  software buatan dalam negeri  untuk membantu  meningkatkan  kualitas  pelayanan  kesehatan  seluruh  penyedia  jasa,  misalnya  dalam  hal: rujukan fasilitas,  penjaminan mutu, berbagi sumber daya,  ketersediaan obat,  dan  lain sebagainya;

SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT

(3)

Dipergunakannya  program  algoritma  sistem  keamanan  nasional  di  seluruh  pusat‐

pusat  penting  pemerintahan  dan  lembaga‐lembaga  kritikal  seperti  transportasi,  pertahanan  keamanan,  perbankan,  keuangan,  telekomunikasi,  dan  pertambangan  dengan  menggunakan  sandi‐sandi  yang  sulit  dijebol  oleh  para  pelaku  kejahatan  teknologi (hackers vs. crackers);

Diintegrasikannya  rantai  pasokan  industri  dari  hulu  ke  hilir  (supply  chain 

management) untuk mengatasi masalah klasik negara kepulauan yaitu segara sesuatu  yang  terkait  dengan  pengadaan,  logistik,  distribusi,  pergudangan  (warehouse),  pengalokasian,  pengawasan,  maupun  evaluasi  –  dimana  program‐program  berbasis  ERP, SCM, dan CRM ini dibuat dan dikembangkan sendiri oleh putra dan putri bangsa;  dan lain‐lain.

Keempat,  dengan  dikembangkannya  konsep  open  source  yang  dikembangkan  bersama  prinsip  sistem  berbagi  pakai  di  seluruh  wilayah  tanah air,  maka banyak  manfaat  langsung  yang dapat diperoleh para praktisi pengguna teknologi informasi, seperti:

Setiap  entitas  bisnis  maupun  organisasi  non  komersial  (atau  non  pro�it)  dapat 

memanfaatkan  teknologi  informasi  tanpa  harus  memiliki  biaya investasi  yang  besar  (karena biaya investasi telah diubah menjadi biaya operasional yang dapat dibebankan  pada klien, atau dalam bahasa keuangannya adalah capex telah diubah menjadi opex) –  sehingga  masalah  efektivitas,  e�isiensi,  dan  pengendalian  dapat  diselesaikan  secara  baik;

Industri  informatika dan telekomunikasi  dalam negeri  serta sektor  ketenagakerjaan 

akan  sangat  berkembang  akibat  dibutuhkannya  berbagai  sumber  daya  manusia  dengan  tingkat  kuali�ikasi  dan  kapabilitas  yang  berbeda‐beda  dan beragam  aplikasi  unik khas nusantara yang tidak/belum dikembangkan oleh pihak manapun selama ini;

Keberadaan serta kekayaan bangsa Indonesia yang sangat heterogen ini secara cepat, 

dinamis,  dan  masif  akan  dikenal  oleh  bangsa‐bangsa  lain  akibat  telah  terhubungkannya seluruh sentra‐sentra ekonomi daerah dan nasional ke pusat‐pusat  perdagangan dunia di berbagai lapisan masyarakat manca negara;

Nilai kolektif aset intelektual (HAKI) yang dimiliki bangsa dan negara secara perlahan 

dan pasti  akan meningkat,  sehingga secara langsung  berdampak pada  meningkatnya  pertumbuhan  ekonomi  nasional,  menguatnya  mata  uang  rupiah,  membaiknya  iklim  investasi nasional, dan melambungnya indeks kompetitif negara; dan lain‐lain.

Kelima,  dipersyaratkannya  pemahaman  terhadap  pemanfaatan  teknologi  informasi  (e‐ literacy) sebagai syarat utama untuk menjadi pegawai negara/swasta maupun diwajibkannya  para guru dan siswa untuk belajar serta menguasai teknologi informasi merupakan hal positif  yang  akan  membawa  perubahan  singni�ikan  bagi  perkembangan  kualitas  sumber  daya  manusia, mengingat:

Setiap  individu  akan  menjadi  lebih  pintar  dan  cerdas  akibat  kemahirannya  dalam 

belajar, bekerja, dan berusaha secara efektif dan e�isien;

Penciptaan  sumber  daya  manusia  yang  kompeten  secara  masif  dapat  diwujudkan 

secara  mudah  melalui  modus  komunikasi,  kolaborasi,  kooperasi,  dan  interaksi  via  dunia siber (internet);

Industri  kreatif  yang  berbasis  semangat  inovasi  dan  kreativitas  dapat  didorong 

pertumbuhannya karena kebanyakan produk/jasa pada sektor ini berbasis  teknologi  informasi dan komunikasi;

Jejaring kemitraan antar lembaga  –  dalam  ruang lingkup  nasional,  regional,  maupun 

internasional  –  akan  dengan  mudah  terwujud  dan  berkembang  karena  setiap insan  atau  titik  pelaku  ekonomi  dapat  dengan  mudah  menginisialisasinya  tanpa  harus  SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT

(4)

mengeluarkan  biaya  besar  ataupun  usaha  keras  yang  menyertainya;  dan  lain  sebagainya.

Kelima  inisiatif  yang  dicontohkan  tersebut  hanyalah  merupakan  sekelumit  gagasan  dari  ribuan  ide  pemanfaatan  teknologi  informasi  yang  dapat  membawa  Indonesia  ke  jaman  keemasannya.  Keseluruhan  contoh  tersebut  bukanlah  merupakan  suatu  khayalan  belaka,  namun merupakan kumpulan  dari  kenyataan dari  praktek‐praktek yang telah berhasil  baik  diterapkan  pada  negara‐negara  maju  maupun  berkembang  lainnya  di  bumi  ini  (best  practices). Dan adalah merupakan suatu kenyataan, bahwa keberhasilan suatu negara dalam  membangun ekonominya melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi,  terletak  pada  kualitas  dan  pemahaman  pimpinan  tertingginya  akan  adanya  peluang  yang  strategis  tersebut  (top down approach)  –  apalagi  di  tengah‐tengah masyarakat yang sudah siap dan  tidak  sabar  untuk  menikmati  berbagai  perubahan  radikal  dan  signi�ikan  (reformasi)  di  berbagi aspek kehidupan nyata.

‐‐‐ akhir dokumen ‐‐‐

SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT

Referensi

Dokumen terkait

electronic feedback to improve students’ writing skill in writing a descriptive text,.. the

Dengan konteks Indonesia saat ini, teknologi untuk meningkatkan daya saing NPI diantaranya dengan melakukan pemurnian logam cair NPI yang mengandung nikel < 4 %,

Argumen paling keras yang menentang keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan sosial sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan adalah paham dasar bahwa

Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya di Tiakur ke Pemerintah Provinsi Maluku di Ambon tidak didasarkan atas permintaan ataupun permintaan persetujuan secara tertulis

Model regresi dengan heteroskedastisitas mengandung konsekuensi serius pada estimator metode OLS karena tidak lagi BLUE, yaitu (Gujarati, 2003:398): 1) Jika estimator tidak lagi

Farisa Nur Fikri, dkk, Analisis Kemampuan Berpikir Kritis dalam Pemecahan Masalah Matematik Berdasarkan Langkah-Langkah Facione pada Materi Program Linear Ditinjau dari Minat

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA1. Universitas Pendidikan Indonesia

Penelitian yang dilakukan oleh Yustikasari (2007) yang meneliti tentang pengaruh pertumbuhan ekonomi, pendapatan asli daerah, dan dana alokasi Umum