• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manfaat dan Peranan Teknologi dalam Kont

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Manfaat dan Peranan Teknologi dalam Kont"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT

HALAMAN 1 DARI 4 (C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2013

Manfaat dan Peranan Teknologi dalam

Konteks Wealth Management

oleh Prof. Richardus Eko Indrajit - indrajit@post.harvard.edu

EKOJI

999

Nomor 316, 21 Juli 2013

(2)

Pendahuluan

Seper�  telah  diketahui  dan  dipahami  bersama,  mengelola  kekayaan  sebuah  perguruan  �nggi  dapat  dipandang  sebagai sebuah  proses yang  sangat  menantang  dan  menarik. Menantang  karena dibutuhkan  kemampuan  untuk  melakukan  op�malisasi  (atau  bahkan  maksimalisasi)  nilai  kekayaan  yang  dimiliki,  sementara di lain pihak produk‐produk keuangan  secara dinamis bertambah dan semakin varia�f  karena  perkembangan bisnis dan dunia usaha yang mengglobal. Dengan kata lain, ak�vitas pengelolaan kekayaan  yang tadinya cukup bersifat sederhana menjadi sebuah permasalahan yang lumayan kompleks ‐ mengingat  begitu banyaknya pilihan  yang  ditawarkan dan kemungkinan  skenario  yang  dipilih. Dalam  konteks inilah  maka  teknologi  terkait  dengan  Wealth  Management  berkembang.  Keterbatasan  manusia  dalam  hal  menghitung,  menganalisa,  mensimulasi,  membayangkan,  dan  memproses  data  serta informasi  menjadi  alasan utama mengapa diperlukan bantuan teknologi. 

Sejarah Ringkas

Semenjak awal tahun 80‐an, teknologi informasi dan komunikasi yang  telah merambah ke ranah individu,  mulai  diperkenalkan  ke publik.  Sejalan  dengan  dipergunakannya  PC  atau  Personal  Computer  oleh  para  prak�si  dan  pelaku  industri,  mulai  dijual  pula  so�ware  atau  aplikasi  retail  terkait  dengan  pengelolaan  keuangan pribadi atau organisasi berskala kecil. Aplikasi dimaksud terbagi menjadi dua jenis, yaitu masing‐ masing  yang  bersifat  generik  ‐  dalam  ar�  kata  perlu  adanya  pihak  untuk  melakukan  kustomisasi  pemanfaatannya agar sesuai dengan kebutuhan perhitungan  ‐  maupun yang  bersifat "siap pakai"  karena  sang  pengguna  dapat  langsung  memanfaatkan  fitur‐fitur  dan  kapabilitas yang  tersedia.  Contoh  aplikasi  generik adalah model spreadsheet seper� Lotus 123 atau variansnya; sementara yang siap pakai misalnya  General Ledger atau program sejenisnya. Dalam era ini �dak jarang pula ditemukan berbagai individu atau  programmer  yang  mengembangkan  so�ware  khusus  berdasarkan  pesanan  perusahaan  dengan  menggunakan bahasa pemrograman generasi awal seper� BASIC, FORTRAN, COBOL, dan lain sebagainya.

Sejalan  dengan  perkembangan  teknologi  telekomunikasi,  sejumlah  komputer  mulai  dapat  saling  dihubungkan membentuk jejaring lokal (Local Area Network), jejaring  kota (Metropolitan Area Network),  maupun  jejaring  lintas daerah  (Wide Area  Network).  Dalam  masa‐masa tersebut,  sebuah  aplikasi  mulai  dapat dipergunakan secara bersama‐sama oleh sejumlah pengguna dalam waktu  bersamaan.  Disamping  itu,  di  antara  pengguna‐pengguna  tersebut,  mereka  dapat  saling  berkomunikasi,  berkolaborasi,  dan  bertransaksi. Era tahun 90‐an inilah merupakan era keemasan industri keuangan karena dunia perbankan,  pasar modal, asuransi, dan mul�‐finance ‐ yang berbasis pada data keuangan dan pelanggan yang tersebar  di seantero wilayah geografis ‐ mulai menggunakan secara masif  teknologi informasi untuk meningkatkan  kinerja pelayanan  produk/jasa‐nya kepada pelanggan. Dalam era ini,  dengan  mudah seorang  pelanggan  dapat  dibantu  oleh  seorang  broker  atau  ahli  keuangan  dalam  menyusun  dan  mengelola  kekayaan  portofolio  keuangannya  karena  proses  tersebut  dibantu  menggunakan  komputer  (notebook)  yang  terhubung langsung ke kantor pusat perusahaan terkait. Dengan kata lain, seorang pelanggan dapat secara  cepat  melakukan  pemilihan,  pengambilan  keputusan,  dan  eksekusi  transaksi  sesuai  dengan  portofolio  produk  yang  diinginkan.  Piran�  lunak aplikasi propre�ary yang  dikembangkan raksasa industri keuangan  dunia seper�  Ci�bank,  Pruden�al,  GE  Finance, dan lain‐lain dapat diakses �dak  saja oleh  para agen  dan  mitra mereka, namun lebih jauh diperuntukkan pula bagi nasabah atau pelanggan mereka ‐ terutama yang  merupakan "prefered customers"  atau "private customers"  perusahaan terkait. Di sisi retail, piran� lunak  semacam Microso� Money pun telah dapat menjadi aplikasi interface atau antar muka dengan pusat‐pusat  pengelola keuangan yang terkemuka di dunia.

Dewasa  ini,  memasuki  tahun  2000‐an,  perkembangan  dan  penggunaan  internet  meningkat  dengan  pesatnya.  Sentra‐sentra perdagangan  dan  industri  keuangan  pun  saling  konvergen  dan  terhubung  satu  dengan  lainnya.  Diperkuat dengan agenda globalisasi dan  era pasar bebas serta terbuka,  se�ap  individu  dapat  secara  leluasa  dan  mandiri  berhububgan  langsung  dengan  sentra‐sentra  keuangan  dunia  yang  tersebar di berbagai belahan bumi dengan cara yang sangat mudah, murah, dan fleksibel. Hanya dengan  memanfaatkan browser atau penjelajah internet seper� Mozilla Firefox atau Internet Explorer ‐ tanpa perlu  aplikasi  tambahan  lainnya  ‐  seorang  individu  atau  sebuah  organisasi  dapat  mengelola  portofolio  keuangannya  secara  langsung  tanpa  perantara  atau  broker  sekalipun.  Dan  mereka  pun  diberikan  keleluasaan untuk  memilih sumber dari  portofolio  dimaksud,  dalam  ar�  kata �dak  hanya terbatas pada  beragam produk dari satu perusahaan semata, namun dapat melakukan kombinasi portofolio beragam dan  ber�ngkat dari beraneka macam perusahaan keuangan yang ada, baik yang berada dalam batasan wilayah 

SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT

(3)

tanah air (lokal), regional, maupun internasional. Bebas mengalirnya arus penanaman modal dan investasi  ini memicu dikembangkannya berbagai aplikasi teknologi informasi untuk membantu individu atau manusia  dalam menjalankan manajemen kekayaan yang dimilikinya.      

Kebutuhan Pemanfaatan Teknologi

Selain dari yang  telah dikemukakan sebelumnya, pada dasarnya terdapat cukup banyak alasan mendasar  mengapa teknologi sangat dibutuhkan dalam konteks Wealth Management dimaksud. Keseluruhan alasan  tersebut  berasal  dari  dua  hal  utama,  yaitu  pertama  untuk  memenuhi  kebutuhan  atau  mengatasi  permasalahan operasional  dari  para pengelola keuangan;  dan  yang  kedua dalam  rangka memanfaatkan  peluang‐peluang yang  tersedia dalam konteks perkembangan industri keuangan sebagai tulang punggung  organisasi dalam mengelola portofolio kekayaannya, terutama dalam konteks manajemen perguruan �nggi.  Berikut adalah berbagai aspek yang melatarbelakangi penggunaan teknologi informasi secara luas terkait  dengan aspek Wealth Management.

Pertama,  teknologi dibutuhkan  untuk  membantu  melakukan  perhitungan.  Ini adalah  peranan  teknologi  yang  amat  mendasar  namun  pen�ng.  Karena  pada  dasarnya  yang  dikelola  adalah  uang  dengan  nilai  tertentu, maka diperlukan alat untuk membantu melakukan sejumlah kalkulasi formula yang cukup rumit,  yang  jika  dilakukan  secara  manual  akan  memakan  waktu  yang  cukup  lama.  Misalnya  adalah  perlunya  sebuah aplikasi untuk membantu menghitung Present Value atau Future Value dari sebuah nilai kekayaan,  atau melakukan mul� konversi dari sejumlah mata uang tertentu. Keakuratan dan kevalidan perhitungan ini  walaupun sekilas terlihat sederhana, namun merupakan kebutuhan mutlak dan mendasari se�ap interaksi  maupun  transaksi yang  terjadi dalam manajemen  pengelolaan  kekayaan. Salah  melakukan  perhitungan,  berar� salah pula dalam mengambil keputusan. Teknologi informasi yang  merupakan perkembangan dari  komputer ini sangat tepat dipakai untuk mendukung ak�vitas perhitungan, mengingat kata komputer itu  sendiri berasal dari kata dasar "to compute" (yang berar� "menghitung" karena merupakan perkembangan  dari  teknologi  kalkulator).  Dalam  konteks ini,  aplikasi  yang  baik  adalah  so�ware  yang  telah  dilengkapi  dengan semua formula dasar maupun "advanced", yang dibutuhkan oleh para "fund manager" atau mereka  yang diberi tugas serta tanggung jawab utama mengelola kekayaan sebuah organisasi.

Kedua, teknologi dibutuhkan untuk mendukung ak�vitas pencatatan. Untuk menjaga akuntabilitas dan tata  pengelolaan keuangan yang baik, segalah hal yang terkait dengannya ‐ baik secara langsung maupun �dak  langsung  ‐  harus  dicatat  keberadaannya.  Salah  melakukan  pencatatan,  dapat  berakibat  fatal  seper�  hilangnya aset berharga organisasi hingga dipenjaranya individu yang �dak bersalah. Hal yang harus selalu  dicatat  dan  direkam  tentu  saja adalah  terkait  dengan  �pe  keseluruhan  aset  kekayaan  organisasi  yang  dimiliki, lengkap dengan profil detailnya. Hal lain yang juga harus dicatat adalah seluruh proses pergerakan  aset keuangan tersebut, dalam ar� kata kumpulan dari transaksi keuangan (keluar dan masuk organisasi)  yang  terjadi  karena dipergunakannya atau dimanfaatkannya  beragam  instrumen  investasi terkait,  tentu  saja dengan seluruh atributnya seper�  tanggal pelaksanaan, pelaku transaksi (pembeli dan penjual), nilai  transaksi,  biaya administrasi,  waktu  kejadian,  dan  lain  sebagainya.  Hal  ke�ga  yang  harus selalu  dicatat  secara berkala adalah posisi nilai kekayaan aset yang ada pada satuan waktu tertentu, baik untuk keperluan  arsip maupun laporan pada pemangku kepen�ngan terkait. Oleh karena itulah maka dibutuhkan so�ware  aplikasi yang dapat mencatat dan merekam jejak seluruh hal tersebut agar terjaga akuntabilitasnya.

Ke�ga, teknologi dibutuhkan untuk membantu pelaksanaan simulasi kompleks. Dalam mengelola portofolio  kekayaan  aset  keuangan,  tantangan  terbesar  yang  dihadapi adalah  memilih  keputusan  jenis  portofolio  seper� apa yang sesuai dengan beragam kebutuhan di saat ini dan di masa depan nan�. Tentu saja dalam  memilih  instrumen  dan  mitra  investasi,  organisasi  dihadkan  pada  ratusan  bahkan  ribuan  kemungkinan  skenario dengan berbagai resikonya (kelebihan dan kekurangan). Karena sifat instrumen atau jenis produk  yang  juga bervariasi,  maka  diperlukan  alat  bantu  "meramal"  yang  handal,  akurat,  dan  lengkap.  Dalam  konteks inilah maka so�ware aplikasi yang dapat membantu melakukan berbagai perhitungan rumit untuk  memprediksikan  apa  yang  akan  terjadi  di  masa  mendatang  sangat  dibutuhkan  oleh  seorang  manajer  investasi. Aplikasi ini sifatnya cukup khusus, berbeda dengan spreadsheet atau so�ware sederhana untuk  melakukan perhitungan biasa,  karena di dalamnya menyangkut sejumlah fitur pen�ng atau utama untuk  menjalankan konsep seper� "what if  analysis", "decision support system", "ar�ficial intelligence", "neural  network", dan lain‐lain. 

SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT

(4)

Keempat,  teknologi  dibutuhkan  untuk  membantu  komunikasi  antar  pemangku  kepen�ngan.  Se�ap  organisasi  biasanya  memiliki  prosedur  kontrol  atau  kendali  dimana untuk  mengambil  keputusan,  perlu  melibatkan  berbagai pihak  (stakeholder).  Dalam  situasi tertentu,  sering  dialami bahwa keputusan harus  diambil  secara  cepat,  namun  pihak‐pihak  terkait  sedang  berada  dalam  lokasi  geografis  yang  berbeda.  Apalagi saat ini bursa keuangan dunia bergerak secara cepat 24 jam sehari, 7 hari seminggu, dan 365 hari  setahun. Oleh karena itulah maka teknologi komunikasi semacam email,  blackberry, cha�ng, push  mail,  website, dan lain‐lain sangat membantu berjalannya proses komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi terkait  dengan proses pengambilan keputusan dimaksud. Berdasarkan kebutuhan tersebut, hampir semua aplikasi  Wealth Management saat ini selain  berbasis web  juga menyediakan fitur untuk berkomunikasi via dunia  maya seper� yang disampaikan sebelumnya.

Kelima,  teknologi  dibutuhkan  sebagai alat  untuk  melaksanakan  transaksi.  Pada saat  ini,  hampir  semua  perusahaan penjual reksa dana, tabungan, saham, dan instrumen investasi lainnya telah menawarkan cara  transaksi via elektronik. Ar�nya adalah bahwa para manajer investasi dengan leluasanya dapat melakukan  transaksi sewaktu‐waktu, dari manapun juga, dan dengan menggunakan beragam cara. Melalui teknologi  semacam internet, telepon genggam, kios elektronik, blackberry, ATM, dan lain sebagainya. Dalam konteks  tertentu,  transaksi  dengan  menggunakan  teknologi  ini  sangat  diperlukan,  terutama  dalam  melakukan  eksekusi terhadap model investasi jangka pendek yang bergerak dinamis (fluktua�f) secara sangat cepat.

Keenam, teknologi dibutuhkan sebagai alat untuk melakukan analisa dan evaluasi. Setelah dilakukan proses  perencanaan  portofolio,  pemilihan  produk‐produk  keuangan,  pelaksanaan  beragam  transaksi,  dan  pengambilan/pencatatan  keuntungan  maupun  kerugian,  langkah  terakhir  yang  perlu  dilakukan  adalah  melakukan  analisa  dan  evaluasi  sebagai  bagian  dari  proses  pengawasan  dan  pembelajaran.  Peranan  teknologi komputasi juga sangat pen�ng  keberadaannya dalam  konteks ini. Para pemangku kepen�ngan  harus diperlengkapi dengan  aplikasi untuk  membantu mereka dalam  menganalisa performa atau kinerja  transaksi yang telah dilakukan pada masa lampau, terutama terkait dengan pemilihan portofolio yang ada  untuk  diambil  "lesson  learned"‐nya.  Dengan  adanya  pembelajaran  ini,  maka  diharapkan  akan  terjadi  perbaikan  pengambilan  keputusan  dalam  hal  pemilihan portofolio  yang  lebih tepat  dan  relevan dengan  kebutuhan organisasi.

Peranan Strategis Teknologi

Dilihat dari latar belakang dibutuhkannya teknologi sesuai dengan karakteris�k dan kebutuhan pelaksanaan  konsep  dan prinsip  Wealth Management, teknologi yang  dimaksud memiliki spektrum peran yang cukup  luas,  dari  hanya  sekedar  menjadi  pendukung  pencatatan  arsip  transaksi  hingga  terjadinya  proses  automa�sasi  transaksi  dalam  mengelola  portofolio  kekayaan  yang  dimiliki.  Oleh  karena  itulah  maka  peranan  strategis teknologi  dalam  konteks  Wealth  Management  secara  prinsip  dapat  dibagi  menjadi  3  (�ga) domain utama, yaitu:

1. Domain  Teknologi  Manajemen  ‐  terkait  dengan  berbagai  sistem  dan  aplikasi  untuk  membantu  organisasi dalam mengelola aset‐aset berharganya (keuangan) yang ditanamkan dan dialokasikan  pada berbagai instrumen investasi maupun modal untuk mencapai visi, misi, dan tujuan organisasi.  Termasuk  di  dalamnya  berbagai  hal  yang  berhubungan  dengan  manajemen  perencanaan,  pengadaan, pelaksanaan, dan pengawasan aset kekayaan yang dimiliki organisasi.

2. Domain  Teknologi  Operasional ‐  terkait dengan  berbagai  sistem  dan  aplikasi  untuk  mendukung  pelaksanaan atau eksekusi transaksi aset kekayaan dalam kaitannya dengan ak�vitas manajemen  portofolio investasi sehari‐hari. Termasuk  didalamnya so�ware untuk  melakukan  simulasi hingga  transaksi terhadap beragam mekanisme dan instrumen keuangan yang ada.

3. Domain  Teknologi  Komunikasi  ‐  terkait  dengan  kemampuan  sistem  dalam  eemenghubungkan  beberapa pihak untuk kebutuhan melakukan berbagai interaksi, seper� komunikasi antar investor  dan manajer investasi, antara manajer investasi dengan broker atau eksekutor atau agen investasi,  antara investor dengan konsultan keuangan, dan lain sebagainya. Bahkan dewasa ini se�ap individu  ingin melihat portofolionya dalam mode 24 jam sehari dan 7 hari seminggu.

‐‐‐ akhir dokumen ‐‐‐

SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT

Referensi

Dokumen terkait

PARAMETER DESKRIPSI CAPAIAN PEMBELAJARAN KHUSUS BIDANGTATA VIDEO EDITING SESUAI KKNI JENJANG III SIKAP DAN2.

Bahwa Tim Pemeriksa dalam Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan menyatakan indikasi persaingan usaha tidak sehat menurut Ahli: Setya Budi Arijanta, Kepala Sub Direktorat Saksi

Hasil uji deskriptif pada skala bullying berada pada kategori tinggi namun pada kategorisasi skor skala bullying berada pada kategori rendah, hal ini dapat terjadi karena

memperluas kekuasaannya di Pulau Sumatra" sehingga tidak ada kewajiban lagi bagi Belanda untuk menghormati hak dan kedaulatan Aceh yang sebelumnya telah diakui, baik

Tumpahan Kecil: Serap dengan tanah, pasir, atau bahan yang tidak mudah terbakar lainnya, lalu pindahkan ke dalam wadah untuk dibuang kemudian.. Seka dengan bahan penyerap (mis.

Sea Games ke-26 akan berlangsung di Jakarta dan Palembang tanggal 11 - 22 November 2011. Setiap cabang olah raga memiliki peraturan masing-masing. Ketertiban dan

Marzoeki Mahdi Bogor dalam kurun Semester I tahun 2016 merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas-tugas teknis

Mengenai frasa “tidak dapat diartikan adanya kesalahan di bidang hukum” yang tercantum pada Pasal 62 ayat 2 Peraturan KKI No 32 Tahun 2015, yang bila dihubungkan dengan