SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT
HALAMAN 1 DARI 4 (C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2013
Manfaat dan Peranan Teknologi dalam
Konteks Wealth Management
oleh Prof. Richardus Eko Indrajit - indrajit@post.harvard.edu
EKOJI
999
Nomor 316, 21 Juli 2013
Pendahuluan
Seper� telah diketahui dan dipahami bersama, mengelola kekayaan sebuah perguruan �nggi dapat dipandang sebagai sebuah proses yang sangat menantang dan menarik. Menantang karena dibutuhkan kemampuan untuk melakukan op�malisasi (atau bahkan maksimalisasi) nilai kekayaan yang dimiliki, sementara di lain pihak produk‐produk keuangan secara dinamis bertambah dan semakin varia�f karena perkembangan bisnis dan dunia usaha yang mengglobal. Dengan kata lain, ak�vitas pengelolaan kekayaan yang tadinya cukup bersifat sederhana menjadi sebuah permasalahan yang lumayan kompleks ‐ mengingat begitu banyaknya pilihan yang ditawarkan dan kemungkinan skenario yang dipilih. Dalam konteks inilah maka teknologi terkait dengan Wealth Management berkembang. Keterbatasan manusia dalam hal menghitung, menganalisa, mensimulasi, membayangkan, dan memproses data serta informasi menjadi alasan utama mengapa diperlukan bantuan teknologi.
Sejarah Ringkas
Semenjak awal tahun 80‐an, teknologi informasi dan komunikasi yang telah merambah ke ranah individu, mulai diperkenalkan ke publik. Sejalan dengan dipergunakannya PC atau Personal Computer oleh para prak�si dan pelaku industri, mulai dijual pula so�ware atau aplikasi retail terkait dengan pengelolaan keuangan pribadi atau organisasi berskala kecil. Aplikasi dimaksud terbagi menjadi dua jenis, yaitu masing‐ masing yang bersifat generik ‐ dalam ar� kata perlu adanya pihak untuk melakukan kustomisasi pemanfaatannya agar sesuai dengan kebutuhan perhitungan ‐ maupun yang bersifat "siap pakai" karena sang pengguna dapat langsung memanfaatkan fitur‐fitur dan kapabilitas yang tersedia. Contoh aplikasi generik adalah model spreadsheet seper� Lotus 123 atau variansnya; sementara yang siap pakai misalnya General Ledger atau program sejenisnya. Dalam era ini �dak jarang pula ditemukan berbagai individu atau programmer yang mengembangkan so�ware khusus berdasarkan pesanan perusahaan dengan menggunakan bahasa pemrograman generasi awal seper� BASIC, FORTRAN, COBOL, dan lain sebagainya.
Sejalan dengan perkembangan teknologi telekomunikasi, sejumlah komputer mulai dapat saling dihubungkan membentuk jejaring lokal (Local Area Network), jejaring kota (Metropolitan Area Network), maupun jejaring lintas daerah (Wide Area Network). Dalam masa‐masa tersebut, sebuah aplikasi mulai dapat dipergunakan secara bersama‐sama oleh sejumlah pengguna dalam waktu bersamaan. Disamping itu, di antara pengguna‐pengguna tersebut, mereka dapat saling berkomunikasi, berkolaborasi, dan bertransaksi. Era tahun 90‐an inilah merupakan era keemasan industri keuangan karena dunia perbankan, pasar modal, asuransi, dan mul�‐finance ‐ yang berbasis pada data keuangan dan pelanggan yang tersebar di seantero wilayah geografis ‐ mulai menggunakan secara masif teknologi informasi untuk meningkatkan kinerja pelayanan produk/jasa‐nya kepada pelanggan. Dalam era ini, dengan mudah seorang pelanggan dapat dibantu oleh seorang broker atau ahli keuangan dalam menyusun dan mengelola kekayaan portofolio keuangannya karena proses tersebut dibantu menggunakan komputer (notebook) yang terhubung langsung ke kantor pusat perusahaan terkait. Dengan kata lain, seorang pelanggan dapat secara cepat melakukan pemilihan, pengambilan keputusan, dan eksekusi transaksi sesuai dengan portofolio produk yang diinginkan. Piran� lunak aplikasi propre�ary yang dikembangkan raksasa industri keuangan dunia seper� Ci�bank, Pruden�al, GE Finance, dan lain‐lain dapat diakses �dak saja oleh para agen dan mitra mereka, namun lebih jauh diperuntukkan pula bagi nasabah atau pelanggan mereka ‐ terutama yang merupakan "prefered customers" atau "private customers" perusahaan terkait. Di sisi retail, piran� lunak semacam Microso� Money pun telah dapat menjadi aplikasi interface atau antar muka dengan pusat‐pusat pengelola keuangan yang terkemuka di dunia.
Dewasa ini, memasuki tahun 2000‐an, perkembangan dan penggunaan internet meningkat dengan pesatnya. Sentra‐sentra perdagangan dan industri keuangan pun saling konvergen dan terhubung satu dengan lainnya. Diperkuat dengan agenda globalisasi dan era pasar bebas serta terbuka, se�ap individu dapat secara leluasa dan mandiri berhububgan langsung dengan sentra‐sentra keuangan dunia yang tersebar di berbagai belahan bumi dengan cara yang sangat mudah, murah, dan fleksibel. Hanya dengan memanfaatkan browser atau penjelajah internet seper� Mozilla Firefox atau Internet Explorer ‐ tanpa perlu aplikasi tambahan lainnya ‐ seorang individu atau sebuah organisasi dapat mengelola portofolio keuangannya secara langsung tanpa perantara atau broker sekalipun. Dan mereka pun diberikan keleluasaan untuk memilih sumber dari portofolio dimaksud, dalam ar� kata �dak hanya terbatas pada beragam produk dari satu perusahaan semata, namun dapat melakukan kombinasi portofolio beragam dan ber�ngkat dari beraneka macam perusahaan keuangan yang ada, baik yang berada dalam batasan wilayah
SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT
tanah air (lokal), regional, maupun internasional. Bebas mengalirnya arus penanaman modal dan investasi ini memicu dikembangkannya berbagai aplikasi teknologi informasi untuk membantu individu atau manusia dalam menjalankan manajemen kekayaan yang dimilikinya.
Kebutuhan Pemanfaatan Teknologi
Selain dari yang telah dikemukakan sebelumnya, pada dasarnya terdapat cukup banyak alasan mendasar mengapa teknologi sangat dibutuhkan dalam konteks Wealth Management dimaksud. Keseluruhan alasan tersebut berasal dari dua hal utama, yaitu pertama untuk memenuhi kebutuhan atau mengatasi permasalahan operasional dari para pengelola keuangan; dan yang kedua dalam rangka memanfaatkan peluang‐peluang yang tersedia dalam konteks perkembangan industri keuangan sebagai tulang punggung organisasi dalam mengelola portofolio kekayaannya, terutama dalam konteks manajemen perguruan �nggi. Berikut adalah berbagai aspek yang melatarbelakangi penggunaan teknologi informasi secara luas terkait dengan aspek Wealth Management.
Pertama, teknologi dibutuhkan untuk membantu melakukan perhitungan. Ini adalah peranan teknologi yang amat mendasar namun pen�ng. Karena pada dasarnya yang dikelola adalah uang dengan nilai tertentu, maka diperlukan alat untuk membantu melakukan sejumlah kalkulasi formula yang cukup rumit, yang jika dilakukan secara manual akan memakan waktu yang cukup lama. Misalnya adalah perlunya sebuah aplikasi untuk membantu menghitung Present Value atau Future Value dari sebuah nilai kekayaan, atau melakukan mul� konversi dari sejumlah mata uang tertentu. Keakuratan dan kevalidan perhitungan ini walaupun sekilas terlihat sederhana, namun merupakan kebutuhan mutlak dan mendasari se�ap interaksi maupun transaksi yang terjadi dalam manajemen pengelolaan kekayaan. Salah melakukan perhitungan, berar� salah pula dalam mengambil keputusan. Teknologi informasi yang merupakan perkembangan dari komputer ini sangat tepat dipakai untuk mendukung ak�vitas perhitungan, mengingat kata komputer itu sendiri berasal dari kata dasar "to compute" (yang berar� "menghitung" karena merupakan perkembangan dari teknologi kalkulator). Dalam konteks ini, aplikasi yang baik adalah so�ware yang telah dilengkapi dengan semua formula dasar maupun "advanced", yang dibutuhkan oleh para "fund manager" atau mereka yang diberi tugas serta tanggung jawab utama mengelola kekayaan sebuah organisasi.
Kedua, teknologi dibutuhkan untuk mendukung ak�vitas pencatatan. Untuk menjaga akuntabilitas dan tata pengelolaan keuangan yang baik, segalah hal yang terkait dengannya ‐ baik secara langsung maupun �dak langsung ‐ harus dicatat keberadaannya. Salah melakukan pencatatan, dapat berakibat fatal seper� hilangnya aset berharga organisasi hingga dipenjaranya individu yang �dak bersalah. Hal yang harus selalu dicatat dan direkam tentu saja adalah terkait dengan �pe keseluruhan aset kekayaan organisasi yang dimiliki, lengkap dengan profil detailnya. Hal lain yang juga harus dicatat adalah seluruh proses pergerakan aset keuangan tersebut, dalam ar� kata kumpulan dari transaksi keuangan (keluar dan masuk organisasi) yang terjadi karena dipergunakannya atau dimanfaatkannya beragam instrumen investasi terkait, tentu saja dengan seluruh atributnya seper� tanggal pelaksanaan, pelaku transaksi (pembeli dan penjual), nilai transaksi, biaya administrasi, waktu kejadian, dan lain sebagainya. Hal ke�ga yang harus selalu dicatat secara berkala adalah posisi nilai kekayaan aset yang ada pada satuan waktu tertentu, baik untuk keperluan arsip maupun laporan pada pemangku kepen�ngan terkait. Oleh karena itulah maka dibutuhkan so�ware aplikasi yang dapat mencatat dan merekam jejak seluruh hal tersebut agar terjaga akuntabilitasnya.
Ke�ga, teknologi dibutuhkan untuk membantu pelaksanaan simulasi kompleks. Dalam mengelola portofolio kekayaan aset keuangan, tantangan terbesar yang dihadapi adalah memilih keputusan jenis portofolio seper� apa yang sesuai dengan beragam kebutuhan di saat ini dan di masa depan nan�. Tentu saja dalam memilih instrumen dan mitra investasi, organisasi dihadkan pada ratusan bahkan ribuan kemungkinan skenario dengan berbagai resikonya (kelebihan dan kekurangan). Karena sifat instrumen atau jenis produk yang juga bervariasi, maka diperlukan alat bantu "meramal" yang handal, akurat, dan lengkap. Dalam konteks inilah maka so�ware aplikasi yang dapat membantu melakukan berbagai perhitungan rumit untuk memprediksikan apa yang akan terjadi di masa mendatang sangat dibutuhkan oleh seorang manajer investasi. Aplikasi ini sifatnya cukup khusus, berbeda dengan spreadsheet atau so�ware sederhana untuk melakukan perhitungan biasa, karena di dalamnya menyangkut sejumlah fitur pen�ng atau utama untuk menjalankan konsep seper� "what if analysis", "decision support system", "ar�ficial intelligence", "neural network", dan lain‐lain.
SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT
Keempat, teknologi dibutuhkan untuk membantu komunikasi antar pemangku kepen�ngan. Se�ap organisasi biasanya memiliki prosedur kontrol atau kendali dimana untuk mengambil keputusan, perlu melibatkan berbagai pihak (stakeholder). Dalam situasi tertentu, sering dialami bahwa keputusan harus diambil secara cepat, namun pihak‐pihak terkait sedang berada dalam lokasi geografis yang berbeda. Apalagi saat ini bursa keuangan dunia bergerak secara cepat 24 jam sehari, 7 hari seminggu, dan 365 hari setahun. Oleh karena itulah maka teknologi komunikasi semacam email, blackberry, cha�ng, push mail, website, dan lain‐lain sangat membantu berjalannya proses komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi terkait dengan proses pengambilan keputusan dimaksud. Berdasarkan kebutuhan tersebut, hampir semua aplikasi Wealth Management saat ini selain berbasis web juga menyediakan fitur untuk berkomunikasi via dunia maya seper� yang disampaikan sebelumnya.
Kelima, teknologi dibutuhkan sebagai alat untuk melaksanakan transaksi. Pada saat ini, hampir semua perusahaan penjual reksa dana, tabungan, saham, dan instrumen investasi lainnya telah menawarkan cara transaksi via elektronik. Ar�nya adalah bahwa para manajer investasi dengan leluasanya dapat melakukan transaksi sewaktu‐waktu, dari manapun juga, dan dengan menggunakan beragam cara. Melalui teknologi semacam internet, telepon genggam, kios elektronik, blackberry, ATM, dan lain sebagainya. Dalam konteks tertentu, transaksi dengan menggunakan teknologi ini sangat diperlukan, terutama dalam melakukan eksekusi terhadap model investasi jangka pendek yang bergerak dinamis (fluktua�f) secara sangat cepat.
Keenam, teknologi dibutuhkan sebagai alat untuk melakukan analisa dan evaluasi. Setelah dilakukan proses perencanaan portofolio, pemilihan produk‐produk keuangan, pelaksanaan beragam transaksi, dan pengambilan/pencatatan keuntungan maupun kerugian, langkah terakhir yang perlu dilakukan adalah melakukan analisa dan evaluasi sebagai bagian dari proses pengawasan dan pembelajaran. Peranan teknologi komputasi juga sangat pen�ng keberadaannya dalam konteks ini. Para pemangku kepen�ngan harus diperlengkapi dengan aplikasi untuk membantu mereka dalam menganalisa performa atau kinerja transaksi yang telah dilakukan pada masa lampau, terutama terkait dengan pemilihan portofolio yang ada untuk diambil "lesson learned"‐nya. Dengan adanya pembelajaran ini, maka diharapkan akan terjadi perbaikan pengambilan keputusan dalam hal pemilihan portofolio yang lebih tepat dan relevan dengan kebutuhan organisasi.
Peranan Strategis Teknologi
Dilihat dari latar belakang dibutuhkannya teknologi sesuai dengan karakteris�k dan kebutuhan pelaksanaan konsep dan prinsip Wealth Management, teknologi yang dimaksud memiliki spektrum peran yang cukup luas, dari hanya sekedar menjadi pendukung pencatatan arsip transaksi hingga terjadinya proses automa�sasi transaksi dalam mengelola portofolio kekayaan yang dimiliki. Oleh karena itulah maka peranan strategis teknologi dalam konteks Wealth Management secara prinsip dapat dibagi menjadi 3 (�ga) domain utama, yaitu:
1. Domain Teknologi Manajemen ‐ terkait dengan berbagai sistem dan aplikasi untuk membantu organisasi dalam mengelola aset‐aset berharganya (keuangan) yang ditanamkan dan dialokasikan pada berbagai instrumen investasi maupun modal untuk mencapai visi, misi, dan tujuan organisasi. Termasuk di dalamnya berbagai hal yang berhubungan dengan manajemen perencanaan, pengadaan, pelaksanaan, dan pengawasan aset kekayaan yang dimiliki organisasi.
2. Domain Teknologi Operasional ‐ terkait dengan berbagai sistem dan aplikasi untuk mendukung pelaksanaan atau eksekusi transaksi aset kekayaan dalam kaitannya dengan ak�vitas manajemen portofolio investasi sehari‐hari. Termasuk didalamnya so�ware untuk melakukan simulasi hingga transaksi terhadap beragam mekanisme dan instrumen keuangan yang ada.
3. Domain Teknologi Komunikasi ‐ terkait dengan kemampuan sistem dalam eemenghubungkan beberapa pihak untuk kebutuhan melakukan berbagai interaksi, seper� komunikasi antar investor dan manajer investasi, antara manajer investasi dengan broker atau eksekutor atau agen investasi, antara investor dengan konsultan keuangan, dan lain sebagainya. Bahkan dewasa ini se�ap individu ingin melihat portofolionya dalam mode 24 jam sehari dan 7 hari seminggu.
‐‐‐ akhir dokumen ‐‐‐
SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT