• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP DASAR gardu konsep (5)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KONSEP DASAR gardu konsep (5)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP DASAR

HIPERAKTIF

A. PENGERTIAN

Hiperaktif adalah suatu pola perilaku yang menetap pada seorang anak yang ditandai

dengan sikap tidak mau diam, tidak bisa berkonsentrasi dan bertindak sekehendak hatinya atau impulsif.

Hiperaktif adalah suatu pola perilaku pada seseorang yang menunjukan sikap tidak mau

diam, tidak terkendali, tidak menaruh perhatian dan impulsif (bertindak sekendak hatinya)  Gangguan hiperaktivitas atau kurang konsentrasi adalah perilaku yang ditandai dengan

kurang konsentrasi, sifat impulsif dan hiperaktivitas.

Gangguan hiperaktivitas diistilahkan sebagai gangguan kakurangan perhatian yang

menandakan gangguan-gangguan sentral yang terdapat pada anak-anak yang sampai saat ini dicap sebagai menderita hiperkinesis, kerusakan otak minimal atau disfungsi serebral minimal.

B. ETIOLOGI

Pandangan-pandangan serta pendapat-pendapat mengenai realitas daripada gangguan ini masih berbeda-beda serta saling dipertentangkan satu sama lainnya, beberapa pandangan mengenai penyebab hiperaktif adalah sebagai berikut :

 Adanya kerusakan kecil di dalam neurokimia atau neurologi susunan sistem saraf pusat

dan otak sehingga rentang konsentrasi menjadi sangat pendek dan sulit dikendalikan

 Adanya temperamen bawaan, pengaruh lingkungan, malfungsi otak, epilepsi. Dapat juga

gangguan dikepala seperti gegar otak, trauma kepala karena persalinan sulit atau kepala pernah terbentur, infeksi, keracunan, gizi buruk, dan alergi makanan.

 Sindrom tersebut di duga disebabkan oleh faktor genetic, pembuahan ataupun racun,

bahaya-bahaya yang diakibatkan terjadinya prematuritas ataupun immaturitas, maupun ruda paksa, anoksia atau penyulit kelahiran lainnya.

 Anak hiperaktif biasanya disebabkan dari sikap orang tua yang membesarkan mereka, jika

orang tua memakai teknik pengurusan yang tidak efektif, tidak konsisten atau dirumah kurang ada disiplin yang semestinya, seringkali anak berperilaku berlebihan.

(2)

Manifestasi klinik yang dapat dilihat pada anak hiperaktif adalah sebagai berikut :

 Identifikasi awal anak hiperaktif umumnya terjadi pada anak usia taman kanak-kanak atau

sekolah dasar. Para guru mereka akan melaporkan bahwa anak tersebut tidak dapat dikendalikan, tidak dapat duduk diam, memasuki ruangan-ruangan serta mengganggu kegiatan anak-anak yang lain, suka ribut dan tidak mempunyai perhatian, tidak bersedia mengikuti petunjuk atau perintah yang diberikan, seolah-olah tidak mendengar, tidak mau belajar dari kesalahan-kesalahan yang diperbuat dimasa lalu serta tidak memberikan tanggapan terhadap peraturan yang ada.

 Ukuran obyektif tidak memperlihatkan bahwa anak yang terkena gangguan ini

memperlihatkan aktivitas fisik yang lebih banyak, jika dibandingkan dengan anak-anak control yang normal, tetapi gerakan-gerakan yang mereka lakukan kelihatan lebih kurang bertujuan serta mereka selalu resah dan gelisah.

 Mereka mempunyai rentang perhatian yang pendek, mudah dialihkan serta bersifat

impulsif dan mereka cenderung untuk bertindak tanpa mempertimbangkan atau merenungkan akibat tindakan mereka tersebut.

 Mereka mempunyai toleransi yang rendah terhadap perasaan frustasi dan secara

emosional suasana hatinya sangat labil, beberapa menit terlihat gembira, mendadak marah-marah dan ngambek serta mudah terangsang, perhatiannya gampang teralihkan, tidak tahan fustasi, dan kurang dapat mengontrol diri

 Suasana perasaan hati mereka cenderung untuk bersifat netral atau bertentangan, mereka

kerap kali berkelompok, tetapi secara sosial mereka bersikap kaku, bersifat permusuhan dan negatif..

 Mempunyai gambaran mengenai diri mereka sendiri yang buruk serta mempunyai rasa

harga diri yang rendah dan kerap kali mengalami depresi.

 Mengalami kegagalan dalam akademik dan kadang perkembangan motorik dan bahasanya

juga terlambat.seperti : ketidakmampuan belajar membaca, matematika, mengeja serta tulis tangan. Prestasi akademik mereka dapat tertinggal 1-2 tahun dan lebih sedikit daripada yang sesungguhnya diharapkan dari kecerdasan mereka yang diukur.

 Apa yang dilakukan tidak satu pun diselesaikan, anak cepat sekali beralih dari satu

kegiatan ke kegiatan lainnya.

 Gejala lainnya, adalah tidak mampu mengontrol gerakan, tidak bisa duduk tenang,

(3)

Sedangkan menurut Betz, Cecily, 1996 dalam buku Ilmu Keperawatan Anak, terdapat dua macam gejala hiperaktif, yakni gejala kurang konsentrasi dan gejala hiperaktivitas impulsif, adalah sebagai berikut :

1. Gejala kurang konsentrasi meliputi :

 Gagal memberi perhatian secara penuh pada hal-hal yang mendetail atau membuat

kesalahan sembrono dalam tugas-tugas sekolah, pekerjaan atau aktivitas lainnya.

 Sering mengalami kesulitan dalam memfokuskan perhatian pada tugas atau aktivitas

bermain.

 Sering tampak tidak mendengarkan bila di ajak bicara langsung.

 Sering tidak mentaati instruksi dan tidak dapat menyelesaikan pekerjaan rumah,tugas atau

pekerkaan ditempat kerja (bukan karena sikap menentang atau karena tidak mengerti intruksi)

 Sering mengalami kesulitan dalam mengatur tugas-tugas aktivitas

 Sering menghindar, tidak menyukai atau enggan terlibat dalam tugas-tugas yang

memerlukan usaha mental terus-menerus (seperti pekerjaan sekolah atau pekerjaan rumah).

 Sering kehilangan barang-barang yang diperlukan untuk mengerjakan tugas atau aktivitas

(misal : mainan, tugas sekolah, pensil, buku, atau alat-alat sekolah )

 Sering mudah terdistraksi oleh stimulus luar.

 Pelupa dalam aktivitas sehari-hari.

1. Gejala Hiperaktivitas impulsive, meliputi :

 Tangan dan kaki sering tidak bisa diam karena gelisah atau menggeliat di tempat duduk.

 Sering meninggalkan tempat duduk di kelas atau dalam situasi lain atau dalam situasi lain

yang seharusnya tidak diperkenankan.

 Sering berlarian atau memanjat berlebihan pada situasi yang tidak semestinya.

 Sering mengalami kesulitan dalam bermain atau terlibat dalam aktivitas dalam waktu

senggang dengan tenang.

 Seing tampak repot atau sering seperti diburu-buru.

 Bicara sering berlebihan.

 Sering menjawab pertanyaan tanpa pikir sebelum pertanyaan belum selesai,

 Sering tidak sabar menunggu giliran.

 Sering menginterupsi atau mengganggu orang lain (memotong percakapan atau

permainan orang lain)

(4)

Tidak ada bukti yang meyakinkan tentang suatu mekanisme patofisiologi ataupun ganguan biokimiawi. Anak pria yang hiperaktif, yang berusia antara 6-9 tahun serta yang mempunyai IQ yang sedang, yang telah memberikan tanggapan yang baik terhadap pengobatan-pengobatan stimulan, memperlihatkan derajat perangsangan yang rendah di dalam susunan saraf pusat mereka, sebelum pengobatan tersebut dilaksanakan, sebagaimana yang berhasil diukur dengan mempergunakan elektroensefalografi, potensial-potensial yang dibangkitkan secara auditorik serta sifat penghantaran kulit. Anak pria ini mempunyai skor tinggi untuk kegelisahan, mudahnya perhatian mereka dialihkan, lingkup perhatian mereka yang buruk serta impulsivitas. Dengan 3 minggu pengobatan serta perawatan, maka angka-angka laoratorik menjadi lebih mendekati normal serta penilaian yang diberikan oleh para guru mereka memperlihatkan tingkah laku yang lebih baik.

F. PENATALAKSANAAN

1. 1. Keperawatan

ü Pengobatan serta perawatan yang harus dilaksanakan pada anak yang mengalami gangguan hiperaktif ditujukan kepada keadaan sosial lingkungan rumah dan ruangan kelas penderita serta kepada kebutuhan-kebutuhan akademik dan psikososial anak yang bersangkutan, suatu penjelasan yang terang mengenai keadaan anak tersebut haruslah diberikan kepada kedua orang tuanya dan kepada anak itu sendiri.

ü Anak tersebut hendaklah mempunyai aturan yang berjalan secara teratur menurut jadwal yang sudah ditetapkan dan mengikuti kegiatan rutinnya itu, dan sebaiknya selalu diberikan kata-kata pujian.

ü Perangsangan yang berlebihan serta keletihan yang sangat hebat haruslah dihindarakan, anak tersebut akan mempunyai saat-saat santai setelah bermain terutama sekali setelah ia melakukan kegiatan fisik yang kuat dan keras

ü Periode sebelum pergi tidur haruslah merupakan masa tenang, dengan cara menghindarkan acara-acara televisi yang merangsang, permainan-permainan yang keras dan jungkir balik.

ü Lingkungan di sekitar tempat tidur sebaiknya diatur sedemikian rupa, barang-barang yang membahayakan dan mudah pecah dihindarkan.

ü Tehnik-tehnik perbaikan aktif yang lebih formal akan dapat membantu, dengan memberikan hadiah kepada anak tersebut berupa bintang atau tanda sehingga mereka dapat mencapai kemajuan dalam tingkah laku mereka.

(5)

Terapi farmakologi :

Referensi

Dokumen terkait

Svojstva vunenih materijala opra- nih na 40 °C kroz tri ciklusa u vodi i vodenom ekstraktu lišća bršljana bez pomoćnog sredstva i uz pomoćno sredstvo (funkcionalne maramice)

Susi Susanti (UMS, 2012) dalam penelitian skripsi dengan judul Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek Rental Mobil (Studi kasus Rental.. 8 Mobil KOPMA UMS) menyimpulkan

Kebijakan puritanisme oleh sultan Aurangzeb dan pengislaman orang-orang Hindu secara paksa demi menjadikan tanah India sebagai negara Islam, dengan menyerang berbagai praktek

Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai probabilitas-statistik = 0,000 < Level of Significant = 0,05, jadi hipotesis Persepsi Kualitas memiliki efek yang positif

Sesuai dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 272 / Kpts.II / 2003 tanggal 12 Agustus 2003 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan dan Angka

Pada sampel akhir limbah sebelum dibuang ke lingkungan nilai kadar pencemar di bawah nilai baku mutu limbah cair bagi industri batik ditetapkan oleh pemerintah

Oleh karena itu peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul “Disposisi Matematis Siswa dalam Pembelajaran Matematika Pada Materi Persamaan Garis Lurus di

Salah satunya yaitu web-based GIS yang merupakan aplikasi Sistem Informasi Geografis yang dapat menampilkan informasi data spasial maupun data atribut dengan menggunakan jaringan