• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERDESAAN GEOPOLITIK and GEOSTRATEGI PEM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERDESAAN GEOPOLITIK and GEOSTRATEGI PEM"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

INDONESIA KE DEPAN

Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki kekayaan keanekaragaman sumber daya. Bisa dibayangkan, kekayaan alamnya mulai dari kekayaan laut, darat, bumi dan kekayaan lainnya yang terkandung di dalam bumi Indonesia tercinta ini adalah aset bangsa untuk mensejahterakan rakyatnya. Secara geografis dari sabang sampai merauke, sumber daya di Indonesia yang sangat dipengaruhi oleh aspek geografis secara keruangan, lingkungan maupun kewilayahan, merupakan landasan pembangunan nasional yang bertujuan menyejahterakan rakyat. Dengan jumlah penduduk Indonesia berjumlah sekitar dari 250 juta jiwa lebih menurut Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), serta kekayaan keanekaragaman alam serta budaya yang terbentang diseluruh nusantara, merupakan suatu modal penting bagi keberhasilan pelaksanaan pembangunan di Indonesia.

Kenyataannya bahwa pelaksanaan pembangunan di Indonesia hingga saat ini masih dirasakan oleh masyarakat belum optimal, terutama oleh sebagian besar yang berada di perdesaan (rural area) dan khususnya di wilayah Timur Indonesia. Salah satu kendala tidak optimalnya pembangunan nasional di daerah perdesaan, yang menurut BPS (2012) berjumlah sekitar 78.000 desa dan tersebar di ribuan pulau, adalah kondisi geografisnya. Hal ini menyebabkan pembangunan khususnya infrastruktur sosial di wilayah perdesaan tidak mampu dilaksanakan secara merata. Akibatnya hingga sekarang pembangunan di Indonesia telah membawa pada berbagai masalah multi dimensi meliputi antara lain kurang meratanya pembangunan antar daerah yang menyebabkan konfik, menurunya pendapatan perkapita akibat bertambahnya penduduk, meningkatnya pengangguran dan kemiskinan akibat rendahnya kualitas sumberdaya manusia, meningkatnya degradasi lingkungan alam akibat pemanfaatan yang sangat eksploitatif, melemahnya jati diri bangsa akibat rendahnya apresiasi terhadap identitas dan karakter budaya bangsa dan bahkan maraknya komodifikasi budaya.

(2)

Bangkok, bahwa pariwisata penting bukan hanya karena kontribusinya terhadap PDB dan penyediaan lapangan kerja namun juga memajukan pembangunan nasional yang berkelanjutan melalui sustainable tourism (Antara, 2012). Dengan demikian rujukan dimaksud, tentunya dapat mendukung proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan pemerintah mendatang terhadap berbagai kendala dan hambatan pembangunan nasional khususnya di perdesaan, dengan cara memposisikan pembangunan pariwisata berkelanjutan sebagai salah satu konsep dalam kebijakan pembangunan nasional. Artinya pariwisata berkelanjutan harus menjadi dasar geopolitik dan geostrategi pembangunan pariwisata Indonesia ke depan dengan berbasis pada pariwisata perdesaan. Muncul dua pertanyaan mendasar yang perlu dijawab guna memberikan pemahaman lebih mendalam terhadap urgensinya rujukan “Perdesan: Geopolitik dan strategi Pembangunan Pariwisata Indonesia ke Depan” dibuat. Pertama mengapa ‘pariwisata’.

1. Pariwisata adalah pergerakan manusia dengan motivasi tertarik pada sifat keunikan atraksi yang hanya dapat diperoleh dari potensi daya tarik sumber daya budaya serta sumber daya alam bersifat endemik langka (Inskeep, 1991).

2. Pariwisata berkelanjutan, dengan pilar lingkungan, pemberdayaan masayarakat dan pilar ekonomi masyarakat, telah terbukti manakala diposisikan sebagai salah satu alat pembangunan, mampu memberikan manfaat di banyak negara.

3. Penyelenggaraan pariwisata berkelanjutan memberi manfaat antara lain menumbuhkan kegiatan ekonomi yang berdampak pada peningkatkan kesempatan kerja dan peluang usaha, meningkatkan upaya pelestarian lingkungan baik alam maupun budaya, serta memperkuat peran dan keterlibatan masyarakat dalam pembangunan yang berbasis pada ketahanan akar budaya sebagai identitas setempat.

Ke dua mengapa ‘kawasan perdesaan’.

1. Indonesia yang sebagian besar wilayahnya masih berkarakteristik perdesaan, penduduknya secara umum masih tetap mempertahankan, melangsungkan dan mengembangkan kehidupan mereka yang terikat pada lokalitas tertentu, serta menjaga kekuatan pondasi tradisi dan budayanya baik yang bersifat agraris mupun bahari (Rahadjo, 1999).

(3)

kehidupan ekonomi, kesehatan serta ketersediaan lapangan pekerjaan belum memadai, serta infrastruktur sosial yang juga masih sangat minim (Arndt, 1988).

3. Menurut International Fund for Agricultural Development (Rural Poverty Portal, 2013) sekitar 70% penduduk Indonesia tinggal di perdesaan (78.000 desa) dan sekitar 72.600 desa tergolong katagori desa miskin.

4. Desa yang penduduknya masih berupaya mempertahankan adat istiadat akar budaya dan tradisi kearifan lokal dengan seting lansekap lingkungan budaya sekitarnya, seharusnya memiliki potensi strategis untuk dikembangkan sebagai daya tarik wisata unik, otentik dan alami yang mencerminkan ke Indonesiaan. Bahkan disadari bahwa hampir sebagian besar keanekaragaman atraksi wisata yang ada di Indonesia terletak dan tersebar di daerah perdesaan (rural area).

Atas dasar pemikiran:

1. masalah besar yang dihadapi bangsa Indonesia berupa masalah kemiskinan di perdesaan, degradasi lingkungan dan krisis identitas bangsa khususnya di perkotaan,

2. keanekaragaman kekayaan potensi daya tarik sumber daya alam dan budaya yang unik dan otentik di daerah perdesaan (rural area),

3. perubahan trend dan paradigma pariwisata global dari yang bersifat masal ke minat khusus (Mass->Niche Market), dari hiburan/kesenangan ke pengalaman dan pengetahuan (Pleasure and entertainment->real experience and knowledge), dari atraksi yang dapat dibandikan ke atraksi yang tidak dapat dibandingkan (artificial-> unique and authentic),

maka dari pokok-pokok pemasalahan dan peluang tersebut, peran pariwisata di Indonesia sangat jelas dan kuat untuk diposisikan sebagai wahana atau alat dalam menjadikan perdesaan sebagai geopolitik dan geostrategi pembangunan pariwisata nasional ke depan. Pemerintah mendatang, dapat menjadikan pariwisata perdesaan sebagai platform strategi percepatan pembangunan nasional secara berkelanjutan yang mampu menumbuhkan perekonomian, melestarikan lingkungan serta memperkuat ekonomi kreatif berbasis akar budaya ke Indonesiaan yang dimulai dari perdesaan.

(4)

nature/wildlife tourism serta banyak lagi. Bahkan lebih jauh lagi pariwisata berkelanjutan di perdesaan mampu memberikan edukasi pemahaman dan pengetahuan tentang kehidupan perdesaan, pengembangan industri kreatif melalui kesenian dan keterampilan berbasis akar budaya, serta penguatan tradisi dan kearifan lokal bersifat agraris maupun bahari melalui partisipasi dalam aktivitas keseharian penduduk desa, sekaligus menikmati keindahan panorama alam, lansekap budaya, keunikan fora-fauna, dan daya tarik lainnya. Oleh karena itu pembangunan pariwisata Indonesia seyogyanya harus menjadi bagian dari pembangunan nasional yang dilakukan secara sinergi, harmonis, dan dinamis oleh para stakeholder memecahkan permasalahan bangsa dalam menghadapi tantangan domestik maupun global. Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), merupakan penyelenggara negara yang memfasilitasi pelaksanaan pembangunan kepariwisata yang dilaksanakan dari, oleh dan untuk masyarakat. Implementasi pemberdayaan masyarakat mandiri bidang pariwisata melalui pariwisata perdesaan, merupakan satu contoh yang telah dijalankan oleh Kemenparekraf dalam mendukung program pembangunan nasional, dan masih sangat strategis untuk dilaksanakan dan disempurnakan di masa pemerintahan mendatang. Melalui pendekatan pembangunan pariwisata berkelanjutan, sangat dimungkinkan Geopolitik dan Geostrategi Pembangungan Pariwisata Indonesia di Kawasan Perdesaan menjadi salah satu arah kebijakan percepatan pembangunan nasional ke depan bagi pemerintah mendatang.

Kepustakaan.

Antara, 2012. Menparekraf promosikan pariwisata berkelanjutan di WEF, (http:// www.antaranews.com/berita/313584/menparekraf) diakses Kamis, 31 Mei 2012 17:47 WIB | 1806). Diunduh tanggal 1 Maret 2014

Arndt, 1989 (dalam Arif R, 2012) sosiologi pertanian - masyarakat pedesaan di Indonesia ( http://radyckal.blogspot.com/2012/03/sosiologi-pertanian-masyarakat-pedesaan.html). Diunduh tanggal 1 Maret 2014

BPS, 2012. Jumlah penduduk miskin berdasarkan propinsi, (http://www.bps.go.id/ tab_sub/view.php?tabel=1&id_subyek=23&notab=1). Diunduh tanggal 1 Maret 2014

Rahardjo, 1999. Pengantar Sosiologi Pedesaan Dan Pertanian. Published by Gadjah Mada University Press ISBN 9794204595

Tempo, 2013. 72 Ribu Desa di Indonesia Miskin.

(http://www.tempo.co/read/news/2012/10/29/173438370/, diakses 22 Juni 2013). Diunduh tanggal 1 Maret 2014

Tirta, 2012.. Rural Poverty in Indonesia.

(5)

Referensi

Dokumen terkait

Mempertimbangkan fase hidup produk Buana Muda sebagai layanan wisata baru sehingga masih tergolong ke tahap pengenalan, karakter pembelian yang termasuk ke dalam high level

Menurut UU SPPA, seorang pelaku tindak pidana anak dapat dikenakan dua jenis sanksi, yaitu tindakan, bagi pelaku tindak pidana yang berumur di bawah 14 tahun (Pasal 69 ayat (2)

keterprediksian laba, faktor resiko sistematis (Beta), struktur modal, serta ukuran perusahaan. Untuk membuktikan sesuatu yang baru dalam upaya meningkatkan kerelevenan

Berkaitan dengan uraian di atas, maka akan dilakukan suatu penelitian dengan judul " Pengaruh Tingkat Bunga Deposito dan Tingkat Inflasi Terhadap Harga Pasar

4) berdasarkan jumlah penulis buku teks.. Buku teks memuat suatu materi pelajaran tertentu. Klasifikasi buku teks berdasarkan mata pelajaran atau bidang studi terdapat di

Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan

LAKIP Tahun 2012 disusun dalam rangka memenuhi kewajiban Badan Diklat Provinsi Kalbar sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan