RancangBangunSistem Informasi Geografis Untuk
Pemetaan Pertanian Jagung Di Dinas Pertanian Tanaman
Pangan Dan Peternakan Kabupaten Pati Berbasis
Website
Diean Susilowati 1, Listyarini Edy Sudiati2
STIMIK AKI PATI JL. Kamandowo No 13 Pati
E-mail : dieansusilowati@gmail.com1, listiarini@gmail..com2
Abstract
Agriculture is the livelihood of the people of Indonesia, so even in this Pati regency. Most of the population are farmers. The agricultural sector is the most important sector in the economic life of Pati regency. This is because the results of the agricultural production is a staple in people's everyday lives, such as rice, sugarcane, maize, cassava, chili, and many more. Corn is the result of the greatest agricultural production after rice, maize is due to be processed into a wide range of processed products such as flour, raw materials and other foods. Given the importance of the agricultural sector needs to be encouraged corn innovations and ideas or ideas to improve the quality and knowing the distribution of maize farming in the district of Pati example by creating a geographic information system mapping web-based corn farm in the Department of Food Agriculture and Livestock District Pati for farmers or other community can easily follow the developments around this corn farming.
Keywords: Georafis Information System, Corn Agriculture, Web, Mapping
1. Pendahuluan
Sebagaian besar mata pencaharian masyarakat Kabupaten Pati adalah petani. Sektor pertanian merupakan tulang punggung perekonomian dan pendapatan daerah Pati. Banyak berbagai jenis tanaman pangan yang ditanam seperti padi, jagung, ketela dan lain-lain. Untuk itulah diperlukan pengembangan sistem informasi tentang dunia pertanian.
Dengan adanya internet yang merupakan komponen penting dalam dunia informasi.Seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, peta dapat diolah dan disajikan secara dinamis dalam bentuk aplikasi SIG (Sistem Informasi Geografis), baik berbasis desktop, website, maupun mobile.
SIG adalah suatu sistem yang menekankan pada informasi mengenai daerah-daerah beserta keterangan atau atribut daerahtersebut di permukaan bumi. Sistem ini biasanya diaplikasikan dalam bentuk peta atau gambaran dari suatu daerah tersebut.SIG ini sangat penting bagi dunia pertanian guna mengetahui situasi ataupun keadaan yang berada di permukaan bumi seperti keadaan tanah, iklim
dan lain-lain.Sistem ini akan diimplementasikan dalam bentuk Web agar informasi yang disampaikan lebih cepat, lebih mudahdandapatdiaksessiapasaja.
2. Kerangka Teori
2.1 Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti sempit adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi bereferensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. mendefinisikan SIG sebagai suatu himpunan terpadu dari hardware, software, data, liveware (orang-orang yang bertanggung jawab dalam mendesain, mengimplementasikan, dan menggunakan SIG (Prahasta Edi 2005).
2.2 Pemetaan
bumi (terminologi geodesi) dengan menggunakan cara dan atau metode tertentu sehingga didapatkan hasil berupa softcopy maupun hardcopy peta yang berbentuk vektor maupun raster. Peta mempunyai macam-macam warna yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan atau kondisi permukaan bumi yang terjadi pada wilayah tertentu. Pemetaan itu sendiri berfungsi untuk mengetahui luas suatu lahan, persebaran makhluk hidup, letak geografis, serta keadaan tanah atau tingkat kesuburan tanah (Budiyanto Eko, 2010).
2.3 Arc View
ArcView merupakan salah satu perangkat
lunak sistem informasi geografis dan pemetaan yang dikembangkan oleh Environmentalm
Systems Research Institute. ArcView memiliki
kemampuan melakukan visualisasi data, eksplorasi data, menjawab query (data spasial maupun non spasial), menganalisis data secara geografis, dan sebagainya.
Hasil ekstensi dari Arc View adalah Map view yang mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Membuat report berupa informasi objek dan
atribut tabel dari ArcView.
2. Pencarian fitur dengan membangun sebuah ekspresi query.
3. Skala peta bedasarkan view dari tema
(theme) yang dikonversi.
4. Menampilkan MapView dalam skala tertentu.
5. Hot-Links untuk E-mail dan alamat URL
lainnya (link internal dan eksternal).
6. Menampilkan tooltipe text untuk themes sesuai kebutuhan.
7. Fitur skala dan overview map.
8. Membaca dan menampilkan koordinat peta.
2.4 Website
Website awalnya merupakan suatu layanan
sajian informasi yang menggunakan konsep
hyperlink, yang memudahkan bagi pengguna.
Web cepat sekali populer di lingkungan pengguna internet, karena kemudahan yang diberikan kepada pengguna untuk melakukan penelusuran, penjelajahan, dan pencarian informasi. Informasi yang disajikan dengan web menggunakan konsep multimedia, informasi dapat disajikan dengan banyak media (teks, gambar, animasi, suara atau film). sangat akurat karena diharuskan turun langsung ke tempat yang akan menjadi objek penelitiaan.
Situs web atau sering disingkat dengan istilah situs adalah sejumlah halaman web yang
memiliki topik saling terkait, terkadang disertai pula dengan berkas-berkas gambar, video, atau jenis-jenis berkas lainnya. Sebuah situs web biasanya ditempatkan setidaknyapada sebuah
server web yang dapat diakses melalui jaringan
seperti internet, ataupun jaringan wilayah lokal (LAN) melalui alamat internet yang dikenali sebagai URL (Sukarno Muhammad, 2005).
2.5 PHP
PHP dahulu dikenal sebagai Personal
Home Page, sekarang Hypertext Pr eprocessor,
PHP adalah bahasa interpreneur yang mirip bahasa C dan perl yang memiliki kesederhanaan dalam perintah. PHP dapat digunakan bersama dengan HTML sehingga memudahkan dalam membangun aplikasi web dengan cepat.
Program PHP dapat digunakan untuk mengupdate basis data dan menciptakan basis data. PHP juga merupakan program yang dikembangkan secara bersama oleh para
programmer dari seluruh dunia yang menekuni
dunia opensource dan dikembangkan khusunya untuk mengakses dan memanipulasi data yang ada di database server open source seperti
MySQ.(Teguh Wahyono, 2005).
3. Metodologi
Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan suatu metode. Jadi, metodologi penelitian ialah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian.
3.1 Studi Pustaka
Studi pustaka adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengn topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, thesis dan disertasi serta sumber-sumber tertulis.
Dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan studi pustaka sebagai berikut : 1. Analisa dan perancangan sistem geografis
untuk pemetaan pertanian jagung di dinas pertanian tanaman pangan dan peternakan kabupaten Pati berbasis web.
Tujuan : untuk mengetahui dengan mudah persebaran tanaman jagung dan keadaan tanah melalui pemetaan di kabupaten pati. (diean susilowati, 2014)
2. Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) Untuk Zonasi Jalur penangkapan Ikan Di Perairan Kalimantan Barat. Tujuannya Untuk menggambarkan peta zona jalur penangkapan ikan di wilayah Kalimantan Barat (Syahwaludin Alisyahbana, 2012). 3. Aplikasi SIG (Sistem Informasi Geografis)
Untuk Evaluasi Sistem Jaringan Drainase Di Sub Das Luwokwaru Kota Malang.
Tujuan : Untuk mengevaluasi jaringan drainase perkotaan dengan menggunakan teknologi SIG (Azizah Rahmawati, 2010). 4. Perancangan Web-GIS Penyebaran Wabah
Penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD) dan Malaria di Kota Bandar Lampung. Tujuan : untuk menampilkan informasi penyebaran wabah penyakit demam berdarah denguedan malaria di Bandar Lampung (Anggun Falia Ningrum, 2012).
3.2 Metodologi Berorientasi Objek
Proses tradisional untuk melakukan pengembangan sistem informasi dinamakan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SDLC)
System Development Life Cycle), yang memuat
langkah-langkah yang semestinya diikuti oleh profesional di bidang sistem informasi seperti perancang basis data, analis sistem, dan
programmer untuk menspesifikasi,
mengembangkan, serta memelihara sistem informasi. Metafora „bertingkat‟ atau „air
terjun‟ (waterfall) dari suatu tahap merupakan
masukan dari tahap berikutnya.
Walaupun demikian proses itu tidak benar-benar berjalan secara linier, suatu tahap mungkin berjalan secara pararel serta dimungkinkan untuk kembali pada langkah berikutnya (proses iterasi) saaat suatu keputusan tertentu dipertimbangkan kembali. Sedangkan untuk memodelkan aplikasi dunia nyata dengan metodologi berorientasi objek, kita perlu memodelkan data maupun proses yang berjalan pada objek yang bersangkutan. Dengan mengijinkan kita menangkap mereka secara bersamaan dalam representasi yang umum dan menawarkan keuntungan seperti
pewarisan (inheritance) dan penggunaan ulang kode (kode reuse), pendekatan berorientasi objek menyediakan sarana yang berdaya guna untuk mengembangkan sistem/perangkat lunak yang kompleks.
4. Pembahasan
4.1 Analisa Sistem Lama
Sistem informasi data pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pati, selama ini masih menggunakan sistem secara semi manual. Data tersebut belum berupa peta, atau hanya terkomputerisasi dan tercetak dalam bentuk buku. Sedangkan untuk lebih mempermudah dalam proses pengolahan data, maka dirancang sebuah Sistem Informasi Geografis untuk pemetaan tanaman jagung pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pati. Adapun proses pengolahan data tanaman jagung pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Patisecara semi manual dapat digambarkan berikut:
Gambar 1 : Diagram Alir Sistem Lama
Melihat berbagai masalah diatas tentunya diperlukan suatu solusi yang dapat membantu pihak Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan untuk memberikan informasi mengenai persebaran tanaman jagung kepada masyarakat di Kabupaten Pati.
4.2 Analisa Sistem Baru Dengan Metode PIECES
Agar sistem yang diusulkan yaitu sistem informasi geografis dapat mencapai sasaran, maka perlu dilakukan identifikasi masalah dengan menggunkan kerangka PIECES yaitu analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan, efisiensi, dan pelayanan. Dengan analisa ini dapat diketahui sistem yang baru yaitu sistem informasi geografis, memiliki banyak keunggulan daripada sistem yang masih berjalan saat ini.
Tabel 1 PIECES
Jenis Analisis
Sistem lama Sistem baru yang akan informasi dapat diterima dan diperbaharui secara cepat
Information Informasi
yang atau fasilitas pencarian secara jelas dan detail dalam peta Kabupaten Pati
Economic Dalam jangka
panjang biaya yang
dikeluarkan untuk
promosi besar karena hanya panjang biaya hanya sedikit karena hanya memerlukan biaya
pemeliharaan sistem
Control Sistem
promosi yang dengan adanya keamanan data yang terjamin
Efficiency Setiap
memberikan
Informasi yang akan
masyrakat luas sudah
mengetahuinya
Service Karena
kurangnya
informasi dapat diperoleh maka masyarakat akan merasa dilayani dengan baik. Adapun dengan sistem ini
dimungkinkan massyarakat atau investor untuk menggali informasi yang lebih jelas kepada petugas layanan terkait.
4.3 Perancangan Sistem Menggunakan UML
Perancangan sistem pada Sistem Informasi Geografi untuk tanaman jagung di Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pati berbasis web menggunakan pendekatan sistem berorientasi objek, dengan menggunakan bahasa pemrograman UML. 1. Use Case Diagram
Use case diagram menggambarkan
fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem, yang ditekankan adalah”Apa” yang diperbuat system, dan bukan “bagaimana”. Use
case diagram dalam sistem ini dapat di
Visi Misi struktur
denah kab pati
kec winong
kec kayen
kec pucakwangi
kec sukolilo
kec gabus
sosial
ekonomi industri beranda
profil
pemetaan
dampak
berita kontak
Halaman utama user(pengunjung)
Gambar 2 : Use Case User
Pada diagaram Use Case di bawah ini, yang bertindak sebagai aktor adalah User, User adalah pengguna yang ingin mengetahui informasi yang ada dalam website tersebut untuk melalui menu-menu yang telah disediakan.
Dalam eksekusinya user hanya bisa mengakses data yang terdapat dalam informasi di dalam web Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pati, ini dikarenakan agar user tidak menghapus atau mengedit data-data yang sudah disediakan di dalam sistem tersebut. Tugas mengedit, menghapus hanya bisa dilakukan oleh admin yang masuk menggunakan username dan password yang sudah disediakan.
Sedangkan gambar di bawah menjelaskan perbedaan use case user dan admin. User hanya bisa mengakses tanpa bisa mengedit, ataupun menghapus data pada sisrtem. Sedangkan admin mempunyai wewenang untuk mengentri, mengedit, serta menghapus data pada sistem. Tugas admin sebagaipengolah data.
Gambar 3 : Use Case Admin
2. Class Diagram
Bagian ini menyajikan rancagan interaksi antar komponen atau objek dalam sistem, ditunjukkan dengan menggunakan class
diagram.
Gambar 4 : Class Diagram
Transaksi pemetaan wilayah tanaman jagung diambil dari jenis tanaman jagung dan jumlah hasil tanaman jagung, jenis pengairan sawah.Transaksi analisis dampak diambil dari data analisis dampak yang didalamnya terdapat dampak lingkungan, dampak social, dampak ekonomi dan dampak lingkungan hidup.
Dalam diagram ini menggambarkan korelasi antar tabel yang terdapat pada sistem. Misalnya korelasi antara admin dengan dengan SIG pemetaan tanaman jagung.
3. Activity Diagram
Gambar 5 : Activity Diagram
Admin mulai masuk ke dalam sistem kemudian menjalankan SIG pemetaan tanaman jagung, ditampilkan oleh sistem yang dilanjutkan dengan mengisi username dan
password jika benar maka sistem akan
menjalankan, didalam sistem tersebut admin bisa mengubah data-data setelah selesai disimpan kedalam sistem.
Pengunjung atau dalam sistem ini disebut juga user mulai masuk ke halaman sistem, sistem menampilkan halaman SIG kemudian pengunjung memasukkan kategori pemetaan padi berdasarkan kecamatan, desa dan jenis padi,maka sistem akan menampilkan halaman pemetaan tanaman padi dan pengunjung melihat tampilan halaman pemetaan tanaman padi yang dicari.
4. Sequence Diagram
Sequence diagram merupakan diagram
Interaksi yang dinyatakan dengan waktu, atau dapat dikatakan dengan diagram dari atas ke bawah. Setiap Sequence diagram menyatakan salah satu dari beberapa aliran yang melalui sebuah use case.
Gambar 6 : Sequence Diagram
Admin mengakses halaman khusus bagi Admin, kemudian Admin mengisi user ID dan
password. Sistem memvalidasi inputan yang
diberikan Admin, jika valid maka sistem menampilkan halaman khusus bagi Admin, jika tidak valid maka muncul pesan kesalahan dan kembali ke halaman Admin.
5. Component Diagram
Componen Diagram menunjukkan dari
organisasi dan keterikatan dari komponen-komponen perangkat lunak, meliputi komponen-komponen source code, komponen-komponen code biner, dan komponen-komponen executable. Transaksi pemetaan wilayah diambil dari data pemetaan wilayah yang didalamnya terdapat nama daerah, kota, luas wilayah, batas wilayah dan batas laut. disimpan kedalam sistem.
Transaksi pemetaan wilayah tanaman padi diambil dari jenis tanaman jagung dan jumlah hasil tanaman jagung, jenis pengairan sawah. Transaksi analisis dampak diambil dari data analisis dampak yang didalamnya terdapat dampak lingkungan, dampak social dan dampak ekonomi.
SIG Pemetaan Tanaman Jagung pada Dispertanak Kab Pati
Kategori Pemetaan
Tanaman jagung Dategori analisa Dampak
luas lahan
Kecam atan
Desa Ekono mi
Industr i
sosial
Keterikatan antar komponen merupakan ikatan hubungan antara komponen-komponen dengan interface terhadap komponen-komponen yang lain.
Website SIG Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Peternakan ini merupakan satu-kesatuan dari sebuah sistem yang terdiri dari beberapa bagian subsistem. Subsistem tersebut diantaranya sub sistem Pendataan,Laporan Data, Hasil Pendataan, dan sub sistem Pemetaan. Sub sistem tersebut kesemuanya dapat diakses oleh user umum.
6. Deployment Diagram
Model deployment diagram bagian-bagian perangkat lunak suatu sistem ke perangkat keras yang akan mengeksekusinya. Elemen-elemen perangkat lunak seperti komponen, kelas, paket dan sebagainya dimanifestasikan menggunakan artifak serta dipetakan ke perangkat keras yang akan menjalankannya
Deployment diagram menampilkan
processors, devices, and connections. Setiap
model berisi deployment diagram tunggal yang menunjukkan hubungan antara processor and
device dan penempatan dari processe to
processor. Processor merupakan komponen
perangkat keras yang mampu mengeksekusi program.
Gambar 8 : Deployment Diagram
Komputer berfungsi sebagai sarana bagi user untuk mengakses Menu Form
ArcView.User dalam hal ini semua orang
termasuk camat dan pegawai dapat
menggunakan pc (client) yang mempunyai
processor dengan spesifikasi Motherboard
Processor Intel Dual Core 2.0 GHz, RAM
DDR3 1 GB, dan Harddisk Seagate
Baraccuda320 GB.
4.4 Rancangan Tampilan
1. Tampilan Halaman Utama
Ini merupakan tampilan menu awal atau
menu utama website SIG Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pati.Tampilanhalamanutamaterdapat sub menu sepertiberanda.
Gambar 9 : Tampilan Halaman Utama
2. Tampilan Pemetaan Per Kecamatan Pati
Tampilan ini menampilkan pemetaan secara
detail tiap-tiap Kecamatan yang ada di Kabupaten Pati.
Gambar 10 : Tampilan Pemetaan Kecamatan Pucakwangi
dan membedakan persebaran tanaman jagung dengan warna-warna blok sesuai keterangan yang telah tersaji di halaman ini.
3. Tampilan Pemetaan Tanaman Jagung Kabupaten Pati
Gambar 11 : Tampilan Pemetaan Tanaman Jagung Kabupaten Pati
Pada form tampilan ini pengakses bisa mengetahui informasi tentang pemetaan geografis tanaman jagung di Kabupaten Pati.
4.5 Hak Akses
Untuk keamanan dalam penggunaan sistem diperlukan adanya pembagian hak akses. Berikut rancangan pembagian hak akses pada pengguna sistem yang baru ini :
Tabel 2 Pengguna Hak Akses
No. Pengguna Hak Akses
1. Admin a. Update data peta, data tanamanjagung, jumlahhasiltanaman jagung
b. Bisa mengganti password sendiri maupun
password,tetapi tidak bisa ganti pasword pimpinan
2. User Melihat pemetaan SIG tanamanjagung per Kecamatan Di Kabupaten Pati
4.6 Implementasi Sistem
Implementasisistem merupakan tahap pemasangan suatu sistem agar dapat digunakan sebagaimana yang telah direncanakan. Dalam implementasinya sistem ini berupa web yang bersifat online dan dapat diakses oleh siapa pun untuk memperoleh informasi efektif dan cepat. Dalam implementasinya, sistem ini akan sangat membantu para petani serta bagi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pati itu sendiri dalam menyajikan sistem informasi yang bermutu dan cepat.
5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penyusun mengenai Implementasi Sistem Informasi Geografis Untuk Pemetaan Tanaman Jagung Pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Peternakan Kabupaten Jagung Berbasis Webdapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
Dengan adanya implementasi sistem informasi geografis untuk pemetaan tanaman jagung ini, akan mudah dalam mendapatkan informasi dalam hal mengenai persebaran tanaman jagung maupun pemetaan hasil tanaman jagung di kabupaten Pati.
Implementasi Sistem Informasi Geografis Untuk Pemetaan Tanaman Jagung ini, dapat dijangkau oleh semua kalangan masyarakat. Program ini tentunya sangat bermanfaat sekali, karena dengan program ini memudahkan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pati dalam memberikan informasi serta memberikan solusi masalah pertanian dengan cepat dan efisien.
Daftar Pustaka
Anggun Falia Ningrum, 2012, Perancangan Web-GIS Penyebaran Wabah Penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD) dan
Malaria di Kota Bandar Lampung. Jurusan
Ilmu Komputer FMIPA UNILA Lampung.
Azizah, Rachmawati, 2010, Aplikasi SIG
(Sistem Informasi Geografis) Untuk
Evaluasi Sistem Jaringan Drainase Di Sub
Das Luwokwaru Kota Malang, Fakultas
Tekhnik Universitas Islam Malang.
Andri,Kristanto, 2008, Perancangan Sistem
Informasi dan Aplikasinya, Yogyakarta.
Budiyanto, Eko, Avenue, 2007, Untuk
Pengembangan Sistem Informasi
Geografis,Yogyakarta, Andi Offset.
Budiyanto Eko, 2008, Sistem Informasi
Geografis Dengan ArcView GIS,
Yogyakarta, Andi Offset.
BudiyantoEko,2010, Sistem Informasi
Geografis Menggunakan Map Info,
Yogyakarta, Andi Offset.
Diean Susilowati, 2014, Perancangan dan Analisa Sistem Informasi Geografis Untuk Pemetaan Pertanian Jagung di Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan
Peternakan Kabupaten Pati Berbasis
Website, Jurusan Sistem Informasi
STIMIK AKI Pati.
Hasan Iqbal,2006, Metodologi Penelitian dan
Aplikasinya, Jakarta ,Ghalia Indonesia.
Jogiyanto,HM, 2005, Analisa dan Desain
Sistem Informasi, Yogyakarta, Andi
Offset.
Jogiyanto, HM, 2005, Pengenalan Komputer,
Yogyakarta, Andi Offset.
Nugroho Adi, 2006, Rational Rose untuk
Pemodelan Berorientasi Objek, Bandung
Informatika.
Nugroho, B, 2005, PHP &mySQLdengan editor
Dreamweaver MX, Andi, Yogyakarta.
Prahasta,Edi, 2009, Sistem Informasi
Geografis,Bandung, Informatika.
Ryanto, 2009, Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis BerbasisDekstop dan Web, Yogyakarta, Gava Media.
Simarmata,Janner, 2006, Pengenalan Teknologi
Komputer dan Informasi, Yogyakarta,
Andi Offset.
SopandiDede, 2005, Instalasi dan konfigurasi
jaringan komputer, Bandung, Informatika.
Sukarno, Muhammad, 2005, Pengenalan
Internet dan Website, Yogyakarta, Gava
Media.
Syahwaludin, Alisyahbana Harahap, 2012, Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) Untuk Zonasi Jalur penangkapan Ikan Di
Perairan Kalimantan Barat, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran Bandung.
Teguh, Wahyono, 2005, Belajar Mudah
Menggunakan PHP (Hypertext