• Tidak ada hasil yang ditemukan

Potensi Bisnis dan Kewirausahaan docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Potensi Bisnis dan Kewirausahaan docx"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang signifikan dan menggabungkan sumber-sumber daya yang diperlukan sehingga sumber-sumber daya itu bisa dikapitalisasikan (Zimmerer, 2008).

Dunia usaha dan dunia industri saat ini sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Terbukti dengan banyaknya para perusahaan baik mikro maupun makro dengan dengan beragam usaha mereka yang menarik dan sudah pasti menghasilkan laba untuk meningkatkan tarif hidup pengusaha dan karyawan diperusahaan tersebut. Maraknya usaha kecil disaat sekarang ini juga sangat menguntungkan bagi masyarakat, dengan demikian lapangan pekerjaan akan semakin meningkat. Belakangan ini banyak sekali bermunculan usaha-usaha baru, dengan beragam usaha mereka yang menarik, dan sudah pasti akan menghasilkan laba untuk meningkatkan taraf hidup para pengusaha dan karyawan tersebut. Dapat dilihat dari usaha yang didirikan seperti usaha makanan, minuman, laundry, taman bermain, dan lain-lain sebagainya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu bentuk bisnis kecil ?

2. Apa peranan kewirausahaan dalam pengembangan usaha ? 3. Bbagaimana ciri-ciri wirausaha yang berhasil ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui potensi bisnis dan kewirausahaan

2. Untuk mengetahui peranan kewirausaan dalam pengembangan Usaha 3. Untuk mengetahui ciri-ciri wirausaha yang berhasil

1.4 Manfaat

(2)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Potensi Bisnis

Bisnis dari segi ilmu ekonomi dipandang sebagai interaksi antara konsumen dan produsen. Sedangkan potensi adalah kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan. Potensi bisnis adalah kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan dalam berinteraksi antara konsumen dan produsen.

Menjadi seorang pengusaha harus dapat mengidentifikasi potensi bisnisnya dengan baik agar dapat memenuhi dan melayaninya lalu menguasainya. Oleh karena itu kita harus memiliki langkah awal dalam menjalankan bisnis yaitu dengan melakukan analisa terhadap potensi bisnis yang sering juga disebut analisa pasar. Ditinjau dari pengertiannya pasar merupakan sekumpulan orang dan atau organisasi yang mempunyai kebutuhan dan keinginan yang mungkin sebagian dapat dipenuhi lewat transaksi jual beli.

2.2 Bentuk Bisnis Kecil

Bisnis kecil (small Business) adalah bisnis yang dimiliki dan dioperasikan secara independen, tidak dominan dalam bidang operasinya, dan memenuhi standar ukuran tertentu dalam hal jumlah karyawan atau penerimaan tahunan.

Pengertian yang diberikan oleh committe for economic development, yang mengemukakan ciri-ciri sebuah bisnis kecil adalah :

1. Modal nya berasal dari pemilik atau kelompoknya.

2. Manajemennya dilakukan secara bebas dan biasanya pemilik langsung menjadi manajer.

3. Daerah operasinya bersifat lokal dan si pemilik bertempat tinggal tidak jauh dari lokasi bisnis.

4. Dalam hal usaha industri ukuran besar dan kecil itu sangat relatif. Suatu bisnis dikatakan kecil jika dibandingkan dengan bisnis sejenis.

Kegiatan bisnis kecil yang bergerak dalam bidang perdagangan dapat diklasifikasikan secara garis besarnya yaitu:

1. Skala besar, dengan modal lebih dari Rp. 200 juta

(3)

3. Skala kecil di bawah Rp. 25 juta

Perbandingan antara bisnis kecil dengan bisnis besar :

Bisnis Kecil Bisnis Besar

Umumnya pemilik jadi manager Manajer bukan pemilik Organisasi sederhana dan pemimpin

intim dengan karyawan

Regional atau nasional organisasi kompleks

Banyak kegagalan Jarang yang gagal

Pemilik serba bisa Manajernen spesialis

2.3 Resiko Bisnis Kecil

1. Bisnis kecil kehidupannya sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi pada umunya; lokasi bisnis, persaingan, kualifikasi, pemilik dan efektifitasnya menjalakan bisnis. 2. Banyak bisnis kecil tidak sanggup menemukan usahanya karena alasan-alasan di atas.

Akan tetapi ada pula bisnis yang kecil berhenti karena meninggalnya pemilik.

3. Dari sekian banyak usaha maka di bidang perdagangan eceran banyak mengalami kegagalan. Kemudian disusul oleh usaha pertambahan dan pabrik, dan berikutnya usaha dalam bidang kontruksi.

4. Kurannya keterampilan manajemen, karena pekerjaan makin banyak dan kompleks, menimbulkan kurangnya pengawasan dan pertanggung jawab juga merupakan faktor penyebab kegagalan bisnis kecil.

Unsur-unsur ketidakmampuan manjemen ini dapat diperinci sebagai berikut 1. Modal kurang mencukupi

2. Lokasi kurang menguntungkan 3. Membeli barang terlalu banyak 4. Kuran mengawasi persediaan barang 5. Keadaan ekonomi kurang menguntungkan 6. Pengeluaran dan tanggungan biaya terlalu besar 7. Mengambil kredit tidak penuh perhitungan 8. Tidak mengadakan pembukuan yang baik 9. Mengadakan ekspansi terlalu berlebihan 10. Tanggungan biaya tetap terlalu besar

(4)

Timmons mendefinisikan kewirausahaan sebagai tindakan kreatif manusia membangun sesuatu bernilai dari tiada satu apapun. Dalam definisi ini, kewirausahaan dipandang sebagai kemampuan memburu kesempatan tanpa menghiraukan keterbatasan sumber yang dimiliki. Karakteristik kewirausahaan menurut Dollinger, 2003 yaitu:

1. Kreatifitas dan inovasi

2. Pengump an sumber daya dan pendirian suatu organisasi

3. Mencari keuntungan dan pertumbuhan usaha dengan dibiayai resiko dan ketidakpastian.

Banyak orang beranggapan kewirausahaan sebagai wacana tentang bagaimana menjadi kaya. Sedang kekayaan itu sendiri seakan-akan merupakan simbol keberhasilan dari kewirausahaan.

Kewiraswastaan atau kewirausahaan sebenarnya bukanlah bertujuan untuk menjadi kaya. Setidaknya inilah yang dikemukakan oleh para perintis kewiraswastaan di Indonesia sejak 3 dekade yang lalu.

Keberhasilan berwiraswasta tidaklah identik dengan seberapa berhasil seseorang mengumpulkan uang atau harta serta menjadi kaya, karena kekayaan bisa diperoleh dengan berbagai cara, bisa saja dengan mencuri, merampok, korupsi dan lain sebagainya.

Sebaliknya kewiraswastaan lebih melihat bagaimana seseorang bisa membentuk, mendirikan serta menjalankan usaha dari sesuatu yang tadinya tidak berbentuk, tidak berjalan bahkan mungkin tidak ada sama sekali. Apabila suatu usaha dimulai dari nol dan berjalan dengan baik maka nilai kewiraswastaannya jelas lebih berharga.

Terkadang orang tidak menyadari bahwa “wiraswasta” tidak sama dengan “swasta” dan “orang swasta” tidak dengan sendirinya merupakan wiraswastawan sejati, meskipun mungkin yang bersangkutan menyatakan diri begitu. Ini disebabkan wiraswasta mengandung kata “wira” artinya luhurnya budi pekerti, teladan, memiliki karakter yang baik, berjiwa kesatria dan paroliotik.

Adapun arti kata wiraswasta menurut Suparman Sumahamidjaya bisa diuraikan lebih kurang sebagai berikut :

Wira = luhur, berani, jujur dan kesatria Swa = sendiri

Sta = berdiri

(5)

Beberapa aktivitas yang memiliki kandungan nilai kewirausahaan, baik yang jelas maupun yang tersembunyi. Contohnya sebagai berikut:

1. Pengusaha-pengusaha "kantoran" yqng menjalankan perusahaan milik sendiri atau bermitra.

2. Pengusaha-pengusaha seperti pedagang kaki lima, warung nasi, restoran, toko kelontong, bengkel, salon dan lain-lain.

3. Pengurus dan anggota-anggota koperasi.

4. Mereka yang menjalankan bisnis sambilan, tanpa melecehkan pekerjaan utamanya sebagai karyawan.

5. Para karyawan sambil bekerja, berusaha mengumpulkan modal dan belajar untuk mempersiapkan diri menjadi pengusaha nantinya.

6. Pekerja free-lance, instruktur-instruktur aerobik, pelatih olahraga yang bekerja waktu penuh.

2.5 Kreativitas dan Inovasi

Kreativitas merupakan kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam memecahkan berbagai persoalan dan memanfaatkan peluang. Sedangkan inovasi ialah kemampuan yang dimiliki seorang wirausahawan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan-persoalan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan.

Inovasi yang dapat diciptakan dan diterapkan oleh seorang wirausahawan antara lain: 1. Penawaran produk atau jasa baru

2. Penggunaan metode atau teknologi baru 3. Penciptaan pasar sasaran yang baru

4. Penggunaan sumber pasokan bahan baku dan sumber daya lainnya yang baru 5. Penciptaan bentuk organisasi yang baru.

 Pengumpulan Sumber Daya dan Pendirian Suatu Organisasi Ekonomi

(6)

baku, modal, peralatan dan manusia untuk dapat menghasilkan laba dan pertumbuhan kegiatan usaha.

Wiruasahawan sebagai seorang yang memimpin sorang yang memimpin memiliki suatu "visi yang mebuntun" yang mengarahkan dia untuk mengelola sumber daya- sumber daya kearah eksploitasi peluang usaha yang sudah tergambar dalam benak wirausahawan tersebut ubtuk memperoleh laba yang optimal.

 Mencari keuntungan dan pertumbuhan usaha dengan dibiayai resiko dan

ketidakpastian.

Resiko merupakan bagian taj terpisahkan dari kegiatan usaha. Resiko lahir dari ketidakpastian mengenai apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Dengan demikian, para wirausahawan sebagai pelaku ekonomi yang rasional pada dasarnya bukanlah semata-mata pecinta resiko usaha. Bahkan kalau bisa mereka akan menghindari resiko. Namun mereka juga harus menanggung resiko usaha, karena resiko tersebut semata-mata merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suatu aktivitas bisnis.

2.6 Peranan Kewirausahaan dalam Pengembangan Usaha

Usaha Kewirausahaan menurut Yudo Husodo memandang kewirausahaan sebagai salah satu unsure penting bagi pengembangan perusahaanyang baik. Menurutnya agar perusahaan dapat berkembang dengan baik maka perusahaan tersebut harus mempunyai beberapa unsure, yaitu :

1. Harus ada inovator, yaitu yang mempunyai ide untuk mengembangakan perusahaan. 2. Adanya businessman, yang mempunyai sense of business yang mampu

menerjemahkan rencana inovasi menjadi hal yang nyata dan menghasilkan profit. 3. Entrepreneur, yang memiliki entrepreneurship yang mampu menggerakkan dan

mengorganisasikan gagasan menjadi kegiatan yang nyata.

4. Harus ada manajer, yang memiliki managerial skill yang memiliki kemampuan mengelola perusahaan agar perusahaan selalu berada dalam hubungan yang harmonis dengan para stakeholder.

5. Harus ada expert, yang mempunyai keahlian bidang-bidang tertentu agar perusahaan kuat dalam berbagai seni keahlian.

2.7 Tahap-Tahap Pengembangan Usaha

(7)

Seorang entrepreneur haruslah memiliki sebuah ide usaha yang baik pula. Karena dengan ide yang baik akan melahirkan sebuah produk yang baik pula. Apalagi pada saat sekarang dimana seorang entrepreneur harus dituntut berfikir kreatif dan inovatif. Dengan berfikir kreatif maka dapat diyakini bahwa produk yang dihasilkan akan menjadi suatu produk yang bagus dan memiliki ciri khas dan berbeda dengan yang lainnya. Adapun untuk menentukan sumber ide bisa didapat dari hal-hal berikut : Berdasarkan hobi, Berdasarkan keahlian, Merupakan usaha warisan , Membuat inovasi baru, dan Menyesuaikan dengan kebutuhan sekitar.

2. Kelayakan Atau Perencanaan Bisnis

Langkah selanjutnya adalah setelah seorang entrepreneur menentukan ide untuk produknya adalah merencanakan hal-hal apa saja yang dibutuhkan untuk merealisasikan idenya tersebut. Dan juga dalam proses ini akan diuji coba kelayakan produk dari hasil ide tersebut,apakah ide tersebut dapat diterima dengan baik oleh konsumen atau tidak.

3. Implementasi Atau Proses Bisnis

Setelah diuji coba kelayakan dari ide yang sudah dibuat, maka selanjutnya adalah implementasi dari usaha yang aka dibuat. Dalam hal ini akan dibuat seluruh struktur dari sebuah badan usaha. Dan juga dalam tahap ini akan dimulainya proses penjualan produk yang sudah di uji sebelumnya.

4. Prestasi

Dalam proses ini adalah proses mendapatkan hasil dari seluruh proses yang sudah dijalankan, mulai dari proses menentukan ide hingga proses implementasi. Dengan kata lain dalam tahap ini seorang interpreneur akan mendapatkan hasil kerja keras yang sudah dilakukan.

2.8 Mentalitas Wirausahawan

(8)

Bagi pengikut aliran non-deterministic, bakat dagang mungkin lebih bisa diterima sebagai sebuah mitos, sebab sulit untuk mengatakan bahwa seorang bayi memiliki “in-born entrepreneurship trait”. Lebih logis bila mengasumsikan bahwa “bbakat dagang” yang dimitoskan mungkin merupakan kumpulan dari kebiasaan-kebiasaan tertentu yang dimiliki oleh wirausahawan lewat proses pembelajaran sejak dini. Kebiasaan ini disosialisasikan dan dikondisikan secara konsta kepada individu atau kelompok tertentu sehingga menjadi ciri karakter yang kuat dan mengakar di dalam mereka. Sebagian dari kebiasaan itu adalah :

a. Menghitung untung rugi setiap tindakan/keputusan yang diambil

b. Melihat peluang dan menganalisis kebutuhan pasar

c. Mengelola sumber daya

d. Bekerja keras secara konstan dan mencari solusi bagi masalahnya

e. Kebiasaan “jatuh-bangun” sehingga tidak lagi takut membuat keputusan

Selain faktor kebiasaan di atas, masih banyak faktor lain. Beberapa diantaranya adalah : 1. Kreatif dan Inovatif

Kreatif adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang. Sedangkan inovatif adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka pemecahan masalah mdan menemukan peluang. Seorang wirausahwan umumnya memiliki daya kreasi dan inovasi yang lebih dari non-wirausahawan. Hal-hal yang belum terpikiran oleh orang lain sudah terpikiran olehnya dan dia mampu membuat hasil inovasinya itu menjadi “demand.

Contoh dari kreatif dan inovatif adalah pengemasan air minum steril kedalam botol sehingga air bisa diminum langsung tanpa dimasak. Banyak sekali contoh lain yang menunjukan bahwa kreatifitas dan inovasi adalah salah satu faktor yang bisa membawa seseorang menjadi wirausahawan sukses. Perlu diingat bahwa kreatifitas dan inovasi bukan merupakan satu-satunya faktor penentu karena artis pun harus memiliki kedua faktor ini sebagai penentu kesuksesannya.

2. Confident, tegar dan Ulet

(9)

kepribadian seperti in tidak mungkin tumbuh secara mendadak. Keuetan, keegaran dan rasa percya diri tumbuh sejak dini (usai balita) dan sudah menjadi karakter atau dasar kepribadiannya. Sulliy (bukan tidak mungkin) bagi seiorang dewasa membentuk kualitas-kualitas ini jika tidak dimualai sejak masa balita.

3. Pekerja keras

Waktu kerja bagi seorang wirausahawan tidak ditentukan oleh jam kerja. Saat ia sadar dari bangun tidurnya, pikirannya sudah bekerja membuat rencana, menyusun strategi atau memecahkan masalah. Kadang dalam tidurnya pun ia tetap berpikir. Mebiarkan waktu berlalu tanpa ada yang dipikirkan atau dikerjakn kadang membbuarnya merasa “tidak produktif” atau merasa kehilangan kesempatan.

4. Pola Pikir Multi-tasking

Seorang wirausahawan sejati mampu melihat sesuatu dalam persepektif/dimensi yyang berlainan pada satu waktu (multi-dimensional information processing capacity). Bahkan ia juga mampu melakukan “multi-tasking” (melakukan beberapa hal sekaligus). Kemampuan inilah yang membuatnya piawai dalam menangani berbagai persoalan yang dihadapi oleh perusahaan. Semakin tinggi kemampuan seorang wirausahawan dalam multi-tasking, semakin besar pula kemungkinan untuk mengolah peluang menjadi sumber daya produktif.

5. Mampu Menahan Nafsu untuk Cepat Menjadi Kaya

Wirausahawan yang bijak biasanya hemat dan sangat berhati-hati dalam menggunakan uangnya terutama jika ia dalam tahap awal usahanya. Setiap pengeluaran untuk keperluan pribadi dipikirkannya secara serius sebab ia sadar bahwa sewaktu-waktu uang yang ada akan diperlukan untuk modal usaha atau modal kerja. Keuantungan tidak selalu menetap, kadang ia harus merugi dan perusahaan harus tetap dipertahankan. Oleh sebab itu, jika ia memiliki keuntungan 10, hanya sepersekian yang digunakan untuk keperluan pribadinya. Sebagian besar disimpan untuk digunakan bagi kemajuan usahanaya atau untuk tabungan jika ia terpaksa mengambil kerugian.

Wirausahawan yang bijak juga mengerti bahwa membangun sebuah perusahaan yang kokoh dan mapan memperlukan waktu bertahun-tahun bahkan tidak jarang belasan atau puluhan tahun. Seorang wirausahwan yang memulai usahanya dari skala yang kecil hingga menjadi besar akan mampu menahan nafsu konsumtifnya. Baginya, pengeluaran tidak menghasilkan akan dianggap sebagai sebuah kemewahan. Jika menahan diri sampai tabungannya jauh berlebih. Ia juga menghargai keuntungan yang sedikit demi sedikit dikumpulkannya. Keuntungan itu diinvestasikannya ke dalam usaha lainnya sehingga lama kelamaan hartanya bertambah banyak.

Sebaliknya, wirausahawan yang tidak bijak seringkali tidak dapat menahan nafsu konsumtif. Keuntungan dihabiskan untuk berbagai jenis kemewaha dan hal yang tidak produktif sehingga tidak ada lagi tabungan untuk perluasan perusahaan atau untuk bertahan pada masa sullit.

(10)

Seorang wirausahawan berani mengambil resiko semakin besar risiko yang diambilya semakin besar pula kesempatan untuk meraih keuntungan karena jumlah pemain semakin sedikit. Tentunya, resiko-resiko ini sudah haru diperhitungkan terlebih dahulu

2.9 Ciri-ciri Wirausaha yang Berhasil

Seorang wirausahawan yang efektif dan sukses akan mempunyai beberapa sifat dan ciri keperibadian, yaitu :

1. Percaya diri

Wirausaha selalu yakin terhadap dirinya, berpikir bebas dan bersikap independen. Ia senantiasa bersifat optimis terhadap ramalan dan pandangan masa depan. Berkaitan dengan kepercayaan diri, seorang wirausaha mempunyai mutu kepemimpinan dan sifat dinamis yang pada umumnya mempunyai sikap, kepribadian dan sifat yang positif terhadap diri sendiri dan masa depannya.

2. Berorientasikan kemanusiaan

Seorang Wirausaha mempunyai hati yang lembut, mudah bergaul, dan berkawan dengan orang-orang disekelilingnya, tidak membedakan apakah orang-orang tersebut klien, pesaing atau pegawainya.

3. Berorientasikan tugas dan keputusan

Seorang Wirausaha akan terus bekerja keras dan mempunyai keinginan atau semangat baja untuk terus bekerja dan berusaha, selain tahan banting dan bersungguh sungguh dalam daya usahanya.

4. Sikap keaslian ide dan kreatif

Seorang Wirausaha selalu memikirkan tentang konsep asli atau original dan mempunyai pemikiran yang kreatif serta selalu mencoba memperbaharui barang barang dan jasa yang telah dicipta dan ditunjukkan di pasaran. Ini memberikan keistimewaan dan kedudukan yang lebih baik dari pesaing-pesaingnya.

5. Berorientasikan masa depan

Seorang Wirausaha senantiasa memandang kedepan dan tidak menoleh kebelakang dalam kegiatannya, serta mempunyai pandangan luas tentang masa depan dan kesempatan yang ada. Sikap dan pandangan juga selalu positif terhadap kemungkinan masa depan. Seorang wirausaha memandang masa depan dengan penuh harapan dan kesempatan yang tidak boleh dilepaskan.

6. Bersedia mengambil resiko

Wirausaha merupakan orang yang senantiasa bersedia menghadapi dan menanggung resiko serta menganggap bahwa lebih tinggi resikonya maka lebih tinggilah kemungkinan untung yang diperolehnya. Dalam hal ini, resiko menjadi tantangan dan bukan halangan bagi seorang wirausaha.

7. Kemampuan membuat keputusan

(11)

8. Berorientasikan perencanaan

Seorang wirausaha selalu mempunyai upaya untuk merencanakan semua kegiatannya. Perencanaan ini dapat menyelaraskan semua aspek yang berkaitan dengan tindakannya pada masa depan. Inilah yang menjadikan seorang wirausaha lebih sistematis dalam kerja dan kehidupannya. Ini juga yang menjadikan seorang wirausaha bijaksana dalam melaksanakan proyek atau rencananya.

9. Kemampuan mendirikan perusahaan

Wirausaha juga mempunyai keefisienan istimewa dalam mengelola segala kegiatan, pegawai dan perusahaannya. Seorang wirausaha dapat menggunakan potensi yang dimiliki orang-orang disekelilingnya untuk mengelola perusahaan dan aktivitasnya. Kemampuan membagikan kerja kepada orang bawahannya dan sikap mempercayai pegawai dengan sepenuhnya merupakan sikap positif setiap wirausaha yang membantunya untuk berhasil.

10. Kemampuan Manajemen

(12)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bisnis kecil (small Business) adalah bisnis yang dimiliki dan dioperasikan secara independen, tidak dominan dalam bidang operasinya, dan memenuhi standar ukuran tertentu dalam hal jumlah karyawan atau penerimaan tahunan.

Wirausaha diartikan sebagai individu yang mampu mendirikan suatu bisnis baru dan menjalankannya dengan sangat menguntungkan. Kemampuan dan kemahirannya untuk memotifasi pekerja dan menjalankan perusahaan secara efisien dan efektif dinamakan kewirausahaan.

Keberhasilan seorang wirausaha bergantung pada kemampuan dirinya sebagai pengusaha dan tindakan yang pada dasarnya menunjukkan bahwa ia merupakan seorang manajer yang efektif dan efesien. Memiliki daya cipta dan selalu berusaha mewujudkan pembaharuan merupakan syarat yang perlu dimiliki oleh seorang wirausaha yang sukses.

3.2 Saran

Untuk memulai sebuah bisnis sebaiknya melihat potensi bisnisnya terlebih dahulu. Dan jika ingin berwirausaha haruslah memiliki sifat –sifat seorang wirausaha.

Daftar Pustaka

Budiarta, Kuntoro, 2010. Pengantar bisnis. Jakarta Winardi, 2003. Entreprenuer dan entrepreneurship. Kencana, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

akan dianalisis dalam penelitian ini berupa kutipan-kutipan (kata, frasa, kalimat naratif, maupun dialog), yang berkaitan dengan tubuh dan penubuhan yang digambarkan

Setelah melakukan prosedur penelitian seperti melakukan analisis data, melakukan pengujian hipotesis, menunjukkan bahwa ada kontribusi yang signifikan antara penguasaan

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah mengetahui tentang cara pengoperasian alat tangkap jaring jermal, daerah penangkapan, dan komposisi hasil tangkapan yang dioperasikan di

mendamaikan kedua belah pihak dengan cara mempertemukan para pihak untuk mediasi. Ketua Pengadilan Agama Rengat Bapak Drs. Muhdi Kholil, SH., M.A., M.M juga menyampaikan

Dalam praktek mengajar mandiri, praktikan melaksanakan praktik mengajar yang sesuai dengan program studi praktikan dan sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan oleh

Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui peranan fungsi Bimbingan Konseling Islam dalam upaya mengembangkan religiusitas remaja dan menekan atau mengontrol kenakalan remaja

terlepas dari rendahnya mutu guru sebagi pelaksana kurikulum dan penentu mutu pendidikan. Karena itu penelitin tentang guru diperlukan untuk pengembangan professional

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa prediksi visibilitas model Kastner bersesuaian dengan prediksi model Odeh dan Sultan untuk kasus hilal yang diamati dengan bantuan alat