SURAT PENGANTAR PERBAIKAN PROPOSAL Kepada Yth :
Dosen Pengampu Metodologi Penelitian di TEMPAT.
Dengan hormat dengan ini kami sampaikan perbaikan tugas Metodologi Penelitian, dengan perbaikan dan revisi sebagai berikut:
Ada dasar teori Mohon arahan dan bimbingan
Hormat Kami
TRIDARSONO/TRIDE in elearning
ANALISIS KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN SRAGEN DALAM MENOPANG PENDAPATAN
ASLI DAERAH KABUPATEN SRAGEN
DRAF PROPOSAL PENELITIAN Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
DOSEN PENGAMPU
PROF.DR. TULUS HARIYONO,MEk. PROF.DR.BAMBANG SUTOPO, M.COM, AKT.
OLEH : TRI DARSONO T 431 008 021
PROGRAM DOKTOR ILMU EKONOMI MINAT MANAJEMEN KEUANGAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2011
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PENELITIAN
dan menawarkan rasa aman dari rumah sakit ke pasien dan yang terakhir adalah perawatan yang baik bagi pasien.
Kesehatan merupakan urusan wajib yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah , jika di kota Kota/Kabupaten dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dan Rumah sakit. Kesan masyarakat Rumah Sakit di daerah tidak lepas dari kesan jorok, kumuh, perawatnya galak dan beberapa komentar miring lainnya. Manajemen rumah sakit umum daerah memerlukan fleksibilitas keuangan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Rumah sakit umum di daerah juga memerlukan dana, tenaga medis yang expert dan teknologi kesehatan terkini guna menunjang pelayanan kesehatan masyarakat. Penelitian tentang manajemen rumah sakit daerah saat ini masih jarang dilakukan karena biasanya yang diteliti tentang aspek medis dan paramedis.
Dalam penelitian ini akan dikembangkan Analisis baru Manajemen Keuangan Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah (BLUD RSUD) sebagai rumah sakit milik pemerintah. Hal ini menarik dan unik karena dengan pola keuangan BLUD rumah sakit milik pemerintah dapat beroperasi dengan efisien, efektif. Aplikasinya penerapan pola baru tentang penyusunan tarif, kerjasama, pengadaan barang / jasa maupun hal–hal yang lain yang ada hubungannya denga keuangan. Disisi lain manajemen keuangan harus menyesuaikan Standar Keuangan Pemerintah dan Standar Keuangan rumah sakit yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD).
Analisis pola keuangan BLUD rumah sakit milik pemerintah ini baru dan unik karena RSUD sebagai perpanjangan tangan suatu Pemkab/ Pemkot beroperasi dengan efisien, efektif.
Dengan latar belakang masalah yang kompleks terjadi di rumah sakit penting bagi peneliti untuk meneliti dari aspek teoritis, normatik, faktual dan teknisnya serta menjembatani gap antara aturan dan realita.
B. PERUMUSAN MASALAH
Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah guna pelayanan kesehatan yang paripurna.
1. Apakah dengan penerapan Pola Pengelolaaan Badan Layanan Umum
Daerah pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sragen berpengaruh dengan kinerja?
2. Apakah dengan penerapan Pola Pengelolaaan Badan Layanan Umum
Rumah Sakit Umum Daerah berpengaruh terhadap pelayanan kesehatan? 3. Apakah penerapan Pola Pengelolaaan Badan Layanan Umum Daerah
Rumah Sakit Umum Daerah berpengaruh terhadap pengadaan barang dan jasa?
4. Apakah efisiensi dan efektifitas akan berpengaruh terhadap pendapatan
BLUD RSUD Sragen?
5. Apakah pendapatan BLUD RSUD Sragen akan berpengaruh terhadap
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sragen?
6. Apakah sistem penerapan Pola Pengelolaaan Badan Layanan Umum bisa
diaplikasikan pada layanan publik semi quasi lainnya?
C. TUJUAN PENELITIAN
1) Menganalisis seberapa besar pengaruh penerapan Manajemen Keuangan Badan Layanan Umum Daerah terhadap Pendapatan Asli Daearah Kabupaten Sragen
2) Menemukan bukti empiris pengaruh penerapan Manajemen Keuangan Badan Layanan Umum Daerah terhadap terhadap pelayanan di RSUD Sragen?
3) Menjelaskan penerapan Manajemen Keuangan Badan Layanan Umum Daerah terhadap pelayanan umum semi quasi yang berguna bagi pelayanan publik lebih baik dan petugasnya lebih sejahtera.
D) MANFAAT PENELITIAN Penelitian ini bermanfaat untuk:
Efisiensi, Fleksibilitas dan berorientasi produktivitas pola pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah.
menciptakan good governance pelayanan di rumah sakit
Mengembangkan teori baru analisis Keuangan bagi rumah sakit milik pemerintah
memberikan kontribusi pengembangan ilmu dan praktikal analisis keuangan di dunia kesehatan
TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESA
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu ini di kemukakan tentang ringkasan dari beberapa jurnal yang mendukung dan relevan dengan judul diatas:
J Caulfield dan Agnes Liu (2006) menganalisis bahwa Otorita Rumah Sakit Hong Kong menghadapi tantangan dan ketidakpastian pada organisasi pada pelayanan publik karena rumah sakit sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah.
Afifi AA, (2007) melaporkan Variabel Regresi dengan Instrumental Penyakit dimana total pengeluaran kesehatan nasional Amerika Serikat digunakan untuk medikasi Penyakit kronik, seperti diabetes, hipertensi, asma, dan penyakit jantung koroner
Buckley, EF (2004) menyimpulkan Laporan the American Hospital Association, antara 2000 dan 2007, pembayaran rata-rata - biaya rasio untuk pasien Medicare dan Medikasi masing-masing berkisar 99-91 persen dan
95-88 persen, , sedangkan rata-rata pembayaran terhadap rasio biaya asuransi
pribadi penderita naik 116-132 persen
Kongres Amerika terus mempertanyakan apakah untuk- rumah sakit nir laba - menyediakan perawatan amal yang cukup sebagai alasan mereka meminta keringanan pajak tertentu (Richard L Gundling, 2005)
struktur kolaboratif alternatif untuk meningkatkan efisiensi, dampak
evaluasi terhadap tata struktur juga harus dipertimbangkan (Pamela C Smith, 2005)
S. Eastaugh (2007) menyimpulkan Rencana kompensasi bonus Insentif adalah salah satu cara untuk memastikan bahwa sektor rumah sakit dapat dikategorikan pengambil risiko berkualitas tinggi. Manajer yang baik dan efektif mempromosikan diversifikasi dan peningkatan produktivitas bagi perkembangan rumah sakit.
Dalam sebuah hipotesis tentang siklus hidup menjelaskan perilaku lembaga rumah sakit: gejolak dan tonjolan, diversifikasi dan divestasi, kadang-kadang mengarah ke penutupan atau merger. Rumah Sakit diversifikasi dan dampaknya terhadap rasio operasi telah dipelajari untuk 172 rumah sakit selama periode 2002 - 2007. Diversifikasi kelembagaan membuat posisi keuangan dan keuntungan usaha yang lebih baik serta perencanaan pemerintah dan persaingan rumah sakit menjadi terukur (S. Eastaugh, 2008)
David Stuckler, Sanjay Basu and Martin McKee (2011) menyatakan Daerah yang besar menghabiskan dana banyak dan membutuhkan infrastruktur yang besar jika dibandingkan dengan kebutuhan
kesehatan. Sejarah mungkin telah menciptakan perangkap
infrastruktur-ketimpangan kesenjangan infrastruktur.
Bandara Samb, et al. (2010) menyatakan Sebuah program Kesehatan bersama sejak awal bertujuan untuk membangun sistem
negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah .Dari visi global
akan mengikuti reformasi kebijakan yang dapat mendorong lebih besar kesesuaian, relevansi, dan effiency dalam pembiayaan kesehatan, struktur tata kelola kesehatan, rekrutmen, pelatihan, dan pengembangan pekerja sehat, sistem informasi kesehatan, manajemen pasokan; dan pemberian layanan sehat.
Alexander et al. (2005) mempelajari konflik dengan latar belakang antar etnis dengan teori gambar, teori ini tampaknya berlaku untuk penelitian di rumah sakit. Makalah ini membahas aplikasi pertama dari teori gambar dalam sebuah setting. Di rumah sakit ada perbedaan antara profesi , antar golongan serta bagian yang kita tahu bahwa anggota dari kelompok budaya dan profesi yang berbeda cenderung untuk membesar-besarkan
perbedaan yang terjadi dan mengurangi kesamaan untuk tujuan bersama. Mark A.Hall dan Carl E. Schneider (2009) menyatakan Konflik non-keuangan terakhir yang menarik untuk dibahas adalah tujuan dokumen
(catatan medis). Hal ini memungkinkan individu untuk mengambil kendali atas pilihan pengobatan klinis mereka begitu banyak, sehingga Pengadilan Agung Amerika Serikat telah menyatakan bahwa orang dewasa yang kompeten memiliki kepentingan kebebasan secara konstitusi dilindungi dalam menolak perawatan medis .
Assesment Unit (MAU) ini efektif dalam mencari solusi untuk tingkat sumber daya yang diperlukan untuk pasien Model ini menyoroti kurangnya sumber daya dan selanjutnya dapat menentukan kekurangan sumber daya yang
sangat tepat menurut jenis sumber daya dan waktu hari.
Kellis Dana et al. (2010) menerangkan secara ringkas, jelas bahwa lembaga pemerintah berhasil mengelola proses perawatan medis dan menarik tenaga kerja yang diperlukan dan sumber daya lain yang
diperlukan bagi perawatan berkualitas.
H Wodinsky et al. (2009) menyatakan remunerasi khusus harus dibayarkan kepada jajaran stuktural dan pusat operasi di rumah sakit (komite medik) sehingga mereka secara finansial dan operasionalnya stabil.Hal ini untuk mencapai tujuan strategis dan keuangan.
Simone Rouscher dan John R.C. Wheeller, (2010) Siklus Pendapatan Manajemen Rumah Sakit: Apakah Medicare dan Medicaid Memperlemah Kemampuan Rumah Sakit dalam Menghasilkan dan Mengumpulkan
Pendapatan dari Perawatan?
Sonnad, S et al.(2005) menyimpulkan Penyebaran Cost Utility of Analysis (CUA) literatur medis mengikuti pola diidentifikasi untuk
difusi teknologi baru dan proses. Penelitian di masa mendatang harus fokus
pada apa dampak penyebaran di praktek kedokteran dan perumusan kebijakan kesehatan.
asuransi kesehatan, dan pembuat kebijakan. Sebagai organisasi kesehatan menghadapi tantangan ekonomi tumbuh dan bangsa terlibat dalam reformasi kesehatan yang komprehensif, mengurangi readmissions yang dianggap
sebagai bagian dari solusi untuk mencapai efisiensi seluruh sistem yang baru. Pemimpin kesehatan dapat mengadopsi pendekatan baru untuk mengurangi readmissions dicegah yang meliputi tiga komponen dasar:
(a) mengidentifikasi pasien beresiko untuk diterima kembali berdasarkan faktor sosiodemografi, faktor terkait perawatan, dan ukuran keparahan penyakit;
(b) mengantisipasi reformasi yang sejalan penggantian dan insentif pembayaran.
(c) struktur dan perencanaan yang terkoordinasi.
Stern M et al.(2010) menyatakan Sebuah standar membutuhkan sosialisasi pemasyarakatan perawatan kesehatan harus transparan dengan pasien dan keluarganya, jika ada sebuah peristiwa yang merugikan terasa tidak memiliki pengaruh langsung pada keselamatan pasien dan karenanya bukan bagian dari tugas kelompok.
Laksono Trisnantoro (2006) sampai saat ini belum ada pelatihan dengan standar nasional untuk manajemen bencana bagi dinas kesehatan
Provinsi dan Kabupaten kota dan LSM terkait. Tentunya pelatihan
A.H.J. Klopper (2009) bahwa Pengertian yang mendalam dimana pelayanan kesehatan harus menggunakan rencana-rencana di pelayanan kesehatan untuk memudahkan perubahan organisasi bagi rumah sakit yang
mandiri.
Pemerintah federal Kanada dan negara bagian baru-baru ini mempelajari penyebab kesenjangan pelayanan kesehatan antara
penduduk perkotaan dan pedesaan dan menentukan bahwa lac koordinasi
antara sistem pelayanan kesehatan pedesaan dan organisasi pemerintah merupakan penyebab utama dari kesenjangan perawatan kesehatan adalah berkomunikasi (M John Trussel and Patrick A. Patrick, 2009)
Rob Turner (2004) membahas unit perawatan intensif elektronik (eICUs), di mana spesialis dapat melacak sebanyak 105 pasien dalam perawatan intensif dari satu lokasi. Para pendukung eICUs percaya bahwa mereka dapat membantu mencegah puluhan ribu kematian per tahun
Dankiel J West Jr, (2004) menyatakan Reformasi kesehatan utama telah dilembagakan di Georgia (Daerah Kaukasus). Terbukti manajemen berbasis yang fokus pada pengembangan kompetensi perlu dan cukup bagi
manajer senior dan menengah untuk menerapkan dalam suatu rumah
sakit..
Kristi A Pintar,: Terry A,Capuano:Gwendon D Rosser (2007) mendorong mentoring hubungan dengan pemimpin lain dalam organisasi kesehatan.
Model konseptual yang memprediksi bahwa rumah sakit menghadapi kendala anggaran lebih rendah terkait dengan pengendalian biaya kurang
agresif, dan kualitas, tergantung pada pengendalian biaya. Kami menemukan bahwa rumah sakit dengan kendala rendah cenderung untuk menutup layanan jaring pengaman (Yu Chu She dan Karen Enggleston, 2009)
Buyurgan Nebil (2009) model klinik kesehatan adalah suatu bentuk lembaga tiruan sebuah rumah sakit yang menghasilkan. Sebuah rumah sakit dengan kemampuan untuk mengadopsi tiga sistem yaitu menemukan, karakteristik khusus dan lembaga untuk digunakan dalam pelayanan kesehatan.
Basu Debashis et al. (2010) menyimpulkan Konteks penelitian menggunakan analisis pusat biaya yang penting dalam sebuah rumah sakit umum di Afrika Selatan. Ia juga mengidentifikasi berbagai faktor yang mungkin mempengaruhi implementasi pusat biaya di rumah sakit umum.
Dalam penelitian kuantitatif ini, penelitian berangkat dari teori diatas menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan. Sehingga tampak benang merah dari teori diatas dengan analisis antara lain:
- Pemerintah suatu Negara /daerah sudah banyak beban dan tantangan keuangan daerah maka rumah sakit miliknya harus melaksanakan tugas pokok kesehatan dengan efisien dan efektif.
- Diperlukan perencanaan keuangan dan sumber daya manusia yang tepat dan efisien untuk mengatasi konflik antar profesi dan bagian
- Pemerintah lewat Rumah sakit membuat program jaminan kesehatan bagi penduduk yang tidak mampu dengan sistem biaya yang fleksible
Dari benang merah antara teori dan praktek maka pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah sangat tepat diterapkan di rumah sakit miliki pemerintah.
B. PERUMUSAN HIPOTESIS
1. KERANGKA PIKIR
Rumah sakit yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum akan menghasilkan kinerja yang efissien efektif guna pelayanan dan kesejahteraan sumber daya manusianya. Berdasarkan teori pemikiran terdahulu dan konstelasi hubungan antar variabel maka penelitian kerangka pemikirannya adalah sebagai berikut:
Rerangka pemikiran
- efisien dan efektif
BLUD RSUD
→
- pendapatan RSUD meningkat - Pendapatan Asli Daerah naik - pasar, perparkiran, pendidikan ?Variable Independen Variabel dependen
Persoalan Manajemen Keuangan BLUD RSUD kenapa diteliti sesuai bagan dibawah:
2. HIPOTESIS
keuangan setelah diadakan pola tersebut akan menjadi seperti apa, semakin efisien dan efektif atau sama saja dengan pola birokrasi saat ini.
Hipotesa 1 :
Diduga dengan penerapan Pola Pengelolaaan Badan Layanan Umum Rumah Sakit Umum Daerah berpengaruh dengan kinerja ?
Homberg dan Shmerling (2000) dalam Carden dan Egan (2008) mengemukakan Rumah Sakit kini menghadapi tuntutan kuat untuk menurunkan biaya, meningkatkan kualitas pelayanan dan memperluas akses
untuk pertumbuhan layanan kesehatan penduduk yang tidak termasuk asuransi negara. Walaupun tuntutan kompleks sering mengakibatkan konsekuensi penting bagi jutaan orang Amerika, manajer kesehatan menghadapi tantangan untuk mengatasi tuntutan karena kurangnya pengetahuan mereka tentang praktek manajemen terbaik.
Hipotesa 2:
Penerapan Pola Pengelolaaan Badan Layanan Umum Rumah Sakit Umum Daerah berpengaruh terhadap pelayanan kesehatan akan lebih baik.
M.M Gianino et al, (2007) memberikan suatu Model yang memungkinkan penentuan biaya yang dikeluarkan secara eksklusif oleh HAIs (hospital acquired infections =HAIs), sehingga mengatasi beberapa kelemahan dalam metode konvensional untuk pemodelan ekonomi HAIs.
(b) mencari bangsal di mana itu terjadi dan di mana ia dirawat;
(c) membedakan antara sumber daya yang timbul jika mengobati infeksi dan masalah klinis utama pasien yg dirawat
(d) menentukan nilai ekonomisnya
(e) memberikan gambaran biaya secara rinci .
Hipotesa 3:
Apakah dengan penerapan Pola Pengelolaaan Badan Layanan Umum Rumah Sakit Umum Daerah berpengaruh terhadap fleksibilitas pengadaan barang dan jasa?
Dimana teori dasar jika pengadaan barang dan jasa milik pemerintah kenapa mahal karena ada biaya lelang dimana pengusaha mesti mengambil jasa keuntungan dan pajak-pajak yang harus dibayar, akan tetapi jika dilaksanakan sendiri dengan kepanitian internal BLUD maka dapat ditentukan waktu dan barang yang tepat serta biaya yang lebih efisien.
Hipotesa 4:
Apakah efisiensi dan efektifitas akan berpengaruh terhadap pendapatan BLUD RSUD Sragen?
dan pelatihan yang lebih luas dari dokter dan peneliti dominan dalam pekerjaan( Sonnad S Seema et al. 2005)
Hipotesa 5:
Diduga pendapatan BLUD RSUD Sragen akan berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sragen?
Hubungan antara hutang pembiayaan dan kompensasi biaya perawatan rumah sakit membutuhkan perencanaan dan kebutuhan modal yang berasal dari daerah setempat ( Tae Hyun Kim,2009)
Thomas M Scuhmann (2009) dalam studi sebelum krisis keuangan secara keseluruhan rumah sakit mulai mengalihkan dana modal mereka guna menopang infrastruktur dan memangkas pengeluaran modal.
Kecenderungan ini bermanfaat untuk rumah sakit ketika mereka akan mengembangkan tingkatan selanjutnya.
Hipotesa 6:
Apakah sistem penerapan Pola Pengelolaaan Badan Layanan Umum harus diaplikasikan pada bidang-bidang layanan publik semi quasi lainnya seperti dinas pasar, perparkiran, pendidikan dan lain-lain?
juga mengidentifikasi berbagai faktor yang mungkin mempengaruhi implementasi pusat biaya di rumah sakit umum.
C. DEFINISI OPERASIONAL
Adapun Konsep Pokok yang terdapat didalam proposal ini antara lain adalah : PPK = Pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas
berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sepagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya.
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) adalah suatu Unit Kerja pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Efisien dan efektif menurut Jones (2004) ada tiga pendekatan dalam
Pelayanan kesehatan merupakan urusan tugas pokok bidang kesehatan dari pemerintah kepada rakyat dalam hal ini jika di Kabupaten/Kota dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota dan Rumah Sakit.
Pengadaan barang merupakan proses penyediaan barang / jasa yang dibutuhkan pemerintah yang dilakukan oleh rekanan atau panitia pembelian dengan tata aturan tertentu
BAB III
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
A. Definisi dan penjelasan Variabel.
Dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen. Masing-masing variabel termasuk variabel independen atau dependen dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Variabel independen Variabel Dependent Penerapan Pola Pengelolaan
BLUD
efisien dan efektif
pelayanan kesehatan lebih baik
Fleksibilitas pengadaan barang dll pendapatan RSUD meningkat Pendapatan Asli Daerah
pasar, perparkiran, pendidikan
Dengan menggunakan alat analisis statistik maka akan dicari pengaruh antara variabel Independen dan variabel Independennya.
B. Batasan dan Obyek Penelitian.
BLUD, kemudian PERSI (Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia) sebagai lembaga Induk dan Pemerintah Kabupaten Sragen sebagai Pemilik.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Sampel dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit yang telah melaksanakan / menerapkan Pola Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah.
2. Sampel
Dalam topik tersebut, unit sampel yaitu pendapatan Badan Layanan Umum Rumah Sakit Umum Daerah BLUD RSUD Sragen sebelum dan sesudah penerapan Pola Pengelolaaan Badan Layanan Umum Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sragen Jawa Tengah.
D. Responden (unit observasi), yaitu seseorang yang dapat memberikan jawaban
pada proses pengukuran variabel. Pada topik ini bagian keuangan dimana Pola Pengelolaaan Badan Layanan Umum Rumah Sakit Umum Daerah diterapkan
E. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang bersumber dari data primer, yaitu langsung diperoleh dari responden.
Teknik analisa Data yang digunakan dalam penelitian ini direncanakan menggunakan Regresi Multivariat karena variablenya lebih dari tiga.
Direncanakan menggunakan Regresi Multivariat karena variablenya lebih dari tiga.
Teknik analisa Data yang digunakan dalam penelitian ini direncanakan menggunakan Statistik Parametrik dalam hal ini membandingkan lebih dari dua kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
Afifi, AA; Morisky, DE; Kominski, GF, and Kotlerman, JB, (2007). Impact of Disease Management on Health Care Utilization Evidence from the Florida A Healthy State (FAHS) Medicaid Program. Preventive Medicine,44:547-553.
Organization and Management, 2 ( 23). 216-224.
Badara Samb, et al, (2010). Prevention and management of chronic disease: a litmus test for health-systems strengthening in low – income and middel income countries.Chronic Diseases and Development, Lancet 4 (376):1785-97. Basu, Debashis., Davide, Croce. Emanuele, Porazzi. Umberto, Restelli. (2010).
Introduction of Concept of Cost Centre Management in a Public Hospital in South Africa. Journal of Health Care Finance,New York: Spring, 36,( 3): 88-93.
Buckley, EF,(2004). An examination of the Effects of Payer Mix on Hospital Nurse to Patien Ratios and Hospital Quality of Care. Dissertation, University of Pennsylvania.
Carden, L., T. Egan,(2008). Does Our Literature Support Sectors Newer to Project Management? The Seach for Quality Publication Relevan to Nontraditional Industries. Project Manajemen Jurnal, 39 (3):6-27.
Caulfield J and Agnes Liu, (2006). Shifting Concepts of Autonomy in the Hong Kong Hospital Authority.Public Organiz Rev, 6:203-219.
Chu, Yu Shen. and Karen, Enggleston, (2009). The Effect of Soft Budget Constraints on access and quality in Hospital Care. Int J Health Care Finance Econ, 9: 211-232.
J Jillian, (2010). Hospital Readmissions Under the Spotlight: Journal of Healthcare Management. Chicago,55 ( 4): 252-265.
J, Daniel, (2004). Evidenced-Based Health Management Involving Three Hospitals in Central and Eastern Europe. Health y Marketing Quarterly. New York: 22 (1):71.
John, M T and Patrick A.P,(2009). An Empirical Analysis of Financial Distress in Pennsylvania Hospitals. J Health Care Finance,36(1):31-60.Aspen Publishers, Inc.
Kellis, Dana ; Jill S Rumberger, Bruce Bartels,(2010). Healthcare Reform and the Hospital Industry: What Can We Expect?.Journal of Healthcare Management. Chicago,55 (4); 283-98.
( 2):216-224.
Kristi, A Pintar:Terry A,Capuano:Gwendon, D Rosser,(2007). Developing Clinical Leadership Capability. The Journal of Condinuing Education in Nursing,38(3).
M,M. Gianino: A Vallino, D; Minniti and F. Abbona, (2007). A model for calculating costs of hospital-acquired infections: an Italian experience. Journal of Health Organization and Management,21(1):39-53.
Mark A.Hall and Carl E. Schneider, (2009). When Patients Say No (To Save Money) : An Essay on the Tectonics of Health Law. 41 Conn, L.Rev.743,747 citing Washington V.Glucksberd,521 U.S. 702.723-28.)).
Nebil, Buyurgan. Ashraf, Hajiyev. Nabil, Lehlou. Manual, Rossetti. Ronald, Rardin. and Raja, Jayaraman,(2008). Portable Equipment Management in Hospitals. Department of Industrial Engineering, 4207 Bell Engineering Center,University of Arkansas, Fayetteville, AR 72701, USA.
Oddoye J and MA Yaghoobi, M Tamiz el al, (2007). A Multi – Objective Model to Determine Efficient Resources Level in a Medical Assessment Unit. Journal of the Operational Reseach Society, 58:1563-1573.
Pamela C Smith, (2005). The Need for Strategic Tax Planning Among Non Profit Hospitals: Journal of Healthy Care Finance,ABI/INFORM reseach .Suzzmmer. 31 (4):31.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah.
Richard L Gundling, (2005). A Taxing Question for Not for Profit. Healhtcare Financial Management. ABI/INFORM Reseach,59(8).32.
Rouscher Simone and John R.C. Wheeller, (2010). Hospital revenue Cycle Management and Payer Mix: Do Medicare and Medicaid Undermine Hospitals’ Ability to Generate and Collect Patient Care Revenue.Journal of Health Care Finance,37(2):81-96.
S. Eastaugh, (2007). Hospital Nurse Productivity. Journal of Healthcare Finance, Spring.33 (3).39-47.
S. Eastaugh,(2008). Diversification in the Hospital Industry. Journal of Health Care Finance,Aspen Publishers,Inc.34(3):52-65.
Sonnad, S; Dan Greenberd. Allison B Rosen, and Peter J Newmann, (2005). Diffusion of published cost-utility analyses in the field of health policy and practice.International Journal of Technology Assessment in Health Care,
Stern ,M; B Robert, and Mellow, J, (2010). Patient Safety: Moving the Bar in Prison Health Care Standards: Am J Public Health,100:2010-100.
Stuckler,D; Sanjay Basu, and Martin McKee, (2011).Health Care Capacity and Allocations Among South Africa’s Provinces: Infrastucture-Inequality Traps After the End of Apartheid.Am J Public Health.101:165-172.
Tae Hyun Kim,(2009). The Relationship of Financial andMission Factors to the Level of Uncompensated Care Provided inCalifornia Hospitals, Journal of Healthcare Management. 54(6) :322-384
Thomas M Scuhmann, (2009).Hospital Capital Spending. Healthcare Financial Management.ABI/INFORM.63 (11):92.
Trisnantoro, L,(2006). Mengelola Bencana di Sektor Kesehatan: Membutuhkan Pendekatan Ilmiah. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, 02:51. Turner, R, (2004).Remote intensive care that's more intensive: Rob Turner. U.S. News
& World Report. Washington. 137( 3):56.