• Tidak ada hasil yang ditemukan

Etika Bisnis Bisnis dan Lingkungan Ekste

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Etika Bisnis Bisnis dan Lingkungan Ekste"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas Etika Bisnis

Bisnis dan Lingkungan Internal dan Eksternal

Disusun Oleh:

1. Dwiki Arif Darmawan

1310208272

2. Michael Onky

3. Nessia Kusuma Wardani

1310208326

4. Fifik Pujianingrum

1310208327

5. Ega Eri Wardana

KELAS 4-SM2

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

SURABAYA

(2)

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Bisnis dan Lingkungan Internal dan Eksternal”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Manajemen Risiko di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Surabaya (STIESIA).

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Surabaya, Maret 2015

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar...2

BAB I...3

Pendahuluan...4

(3)

I.III Tujuan...5

BAB II...5

Pembahasan...6

II.I Pengertian...6

A. Bisnis...6

B. Lingkungan Bisnis...6

II.II Macam-Macam Bisnis...7

II.III Hubungan Bisnis dan Lingkungan...9

II.IV Lingkungan Internal Dan Eksternal...10

A. Lingkungan Internal...10

B. Lingkungan Ekternal...12

II.V S.W.O.T...15

BAB III...17

PENUTUP...17

A. Kesimpulan...17

B. Saran...17

Daftar Pustaka...18

BAB I

Pendahuluan

I.I Latar Belakang

(4)

Perusahaan harus mampu beroperasi secara optimal dalam kondisi lingkungan yang hampir selalu mengalami perubahan setiap waktu. Ketika pemerintah menetapkan mengurangi subsidi bahan bakar minyak tentunya akan mempengaruhi harga jual barang itu secara langsung yang selanjutnya akan dibebankan kepada konsumen. Harga jual yang tinggi menyebabkan menurunnya penjualan dan produk menjadi kurang kompetitif. Jika perusahaan tidak dapat meresponnya dengan baik akan berdampak buruk terhadap kondisi bisnis usahanya. Begitupula ketika Serikat Pekerja melakukan demonstrasi besar-besaran akan berdampak buruk terhadap operasional perusahaan. Meski demikian banyak pula hal-hal positif bagi perusahaan yang berasal dari lingkungannya. Seperti adanya kemajuan tekhnologi di bidang komputer dan IT yang membuat operasional usaha menjadi lebih efisien.

Dalam kerangka manajemen modern, organisasi dipandang sebagai sebuah sistem terbuka. Sebuah organisasi di pengaruhi dan mempengaruhi lingkungan dimana organisasi berada. Lingkungan organisasi dapat dibedakan atas lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Lingkungan eksternal terdiri atas faktor-faktor yang mempengaruhi organisasi dari luar batas organisasi, sedangkan lingkungan internal meliputi faktor-faktor yang ada di dalam organisasi yang berpengaruh terhadap manajemen organisasi.

Terus-menerus mempelajari kondisi lingkungan dan melakukan penyesuaian-penyesuaian yang dibutuhkan adalah kunci agar suatu organisasi dapat terus bertahan.

(Sumber://http://www.academia.edu/3346537/Lingkungan_Bisnis)

I.II Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Bisnis dan Lingkungan Bisnis? 2. Apa saja macam-macam bisnis?

3. Apa hubungan Bisnis dan Lingkungannya?

4. Apa itu lingkungan internal dan eksternal dalam bisnis? 5. Apa itu S.W.O.T?

I.III Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari bisnis dan lingkungan bisnis. 2. Memahami macam-macam dari bisnis.

3. Mengerti hubungan bisnis dan lingkungan disekitarnya.

(5)

BAB II

Pembahasan

II.I Pengertian

A. Bisnis

Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggrisbusiness, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.

Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.

(6)

mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya "bisnis pertelevisian." Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi "bisnis" yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.

B. Lingkungan Bisnis

Lingkungan (environment) dapat diartikan keseluruhan unsur-unsur yang dapat saling berhubungan dan saling mempengaruhi terhadap suatu keadaan dan kegiatan tertentu. Lingkungan terdiri dari unsur fisik dan nonfisik. Di dalam dunia bisnis, unsur fisik misalnya teknologi, kondisi alam dan pemasok sedangkan unsur non fisik dapat berupa adat istiadat masyarakat, kondisi ekonomi dan norma.

Bisnis (business) terdiri atas seluruh aktifitas dan usaha untuk mencari keuntungan dengan menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan bagi sistem perekonomian. Inti dari setiap usaha bisnis adalah adanya pertukaran antara pembeli dan penjual.

Dari kedua definisi diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa pengertian Lingkungan Bisnis adalah factor-faktor yang dapat mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung terhadap manajemen organisasi atau aktifitas usaha.

Lingkungan organisasi dapat dibedakan atas lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Lingkungan eksternal terdiri atas factor-faktor yang mempengaruhi organisasi dari luar batas organisasi, sedangkan lingkungan internal meliputi factor-faktor yang ada di dalam organisasi yang berpengaruh terhadap manajemen organisasi.

(Sumber:http://www.academia.edu/3346537/Lingkungan_Bisnis)

II.II Macam-Macam Bisnis

Bisnis juga dapat dibedakan berdasarkan atas jenis kegiatannya. Berdasarkan jenis kegiatannya bisnis dibedakan menjadi 4 macam yaitu:

1. Bisnis Ekstraktif adalah bisnis yang bergerak dalam jenis kegiatan pertambangan atau menggali bahan-bahan tambang yang terkandung dalam perut bumi. Misalnya pabrik semen, tambang timah, aluminium, tembaga, serta PERUM Prtamina yang mengusahakan minyak dan gas bumi.

(7)

3. Bisnis Industri adalah bisnis yang bergerak di bidang industri manufacturing, misalnya indutri tekstil garmen, mesin-mesin, mebel, pesawat terbang, mobil, sepeda motor, kapal laut maupun pabrik kertas, tapioca dan sebagainya.

4. Bisnis Jasa adalah bisnis yang bergerak dalam bidang jasa yang menghasilkan produk-produk yang tidak berujud seperti jasa pendidikan, kecantikan, perbankan, kesehatan, penanggungan risiko, jasa pariwisata dan sebagainya.

(Sumber:http://qeyty.blogspot.com/2008/10/bab-i-bisnis-dan-lingkungan_06.html)

Di samping perbedaan diatas juga ada perbedaan yang lain yaitu atas dasar kegunaan atau kemanfaatan yang diciptakan oleh bisnis itu. Dalam hai ini bisnis dibedakan menjadi 4 yaitu :

1. Kegunaan bentuk (form utility)

Bisnis yang menciptakan kegunaan bentuk adalah bisnis yang berusaha utuk mengubah suatu benda menjadi benda lain yang berbeda bentuknya sehingga menjadi lebih bermanfaat bagi manusia/masyarakat. Sebagai contoh dari bisnis ini adalah Perusahaan Mebel, Perusahaan Tegel, Perusaan Kain, Perusahaan Konfeksi dan sebagainya.

2. Kegunaan tempat (place utility)

Bisnis yang menciptakan kegunaan tempat adalah bisnis yang bergerak dalam bidang transportasi atau pengangkutan, baik angkutan barang maupun angkutan manusia.

3. Keguanaan waktu (time utility)

Bisnis yang menciptakan keguanaan waktu adalah bisnis yang bergerak dalam bidang penyimpanan. Dalam bisnis ini perusahaan berusaha menyimpan barang yang pada waktu itu belum dibutuhkan dan kemudian akan dikeluarkan pada saat barang tersebut dikeluarkan pada waktu yang lebih berguna. Contohnya adalah Dolog atau Bulog.

4. Kegunaan pemilihan (possession utility)

Bisnis yang memindahkan pemilikan barang adalah bisnis yang betgerak dalam bidang perdagangan atau pertokoan. Bisnis ini berusaha memindahkan memindahkan pemilikan barang dari yang tadinya milik pabrik menjadi milik masyarakat

(8)

II.III Hubungan Bisnis dan Lingkungan

Bisnis merupakan kegiatan yang berhubungan dan berkepentingan dengan lingkungan. Justru ada pihak – pihak atau variabel – variabel atau faktor – faktor yang tersedia di lingkungan ddan yang terkait dengan bisnis itulah dapat diselenggarakan kegiatan bisnis. Dengan ungkapan lain dapat dinyatakan bahwa bisnis merupakan kegiatan pengelolaan sumber – sumber ekonomi yang disediakan oleh lingkungannya. Disamping itu bisnis tidak terlepas dengan adanya faktor – faktor lingkungan yang mendukung maupun yang menghambat atas tujuan yang ingin dicapai bisnis. Di lain pihak lingkungan bisnis merupakan seluruh karakter dan faktor yang dapat mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap bisnis. Sebalikna bisnis dapat secara langsung maupun tidak dapat mempengaruhi atau menciptakan pengaruh terhadap lingkungannya. Oleh karena itu interaksi antara bisnis dan lingkungannya atau sebaliknya menjadi tema pencermatan yang cukup penting dan sangat urgen bagi kegiatan bisnis terhadap masyarakat. Sehingga eksistensi bisnis layak diterima atau memberikan pengaruh tertentu yang positif atau negatif terhadap lingkungannya. Hal ini merupakan indikasi yang memeberikan status tertentu terhadap peran yang diberikan bisnis dan eksistensinya terhadap masyarakat, terutama jika dilihat dari sudut kepentingan lingkungannya.

(Sumber: Drs. Muslich, MM)

(9)

Akan tetapi keadaan itu berubah, dimana pengusaha menjadi bertambah banyak dan masyarakat menjadi lebih selektif sehingga timbulah persaingan yang ketat diantara para pengusaha. Hanya pengusaha yang mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan konsumenlah yang mampu bertahan. Keadaan ini disebut “buyer’s market” atau “pasar pembeli” yaitu keadaan dimana pembeli yang akan menentukan semuanya dan bukan bukan penjual. Dalam hal ini berlaku suatu ungkapan “pembeli adalah raja”.

Dalam hal ini siapa yang berhasil mendekati konsumen dialah yang akan bertahan dalam kancah persaingan bisnis. Pada saat seperti inilah pengusaha harus pandai melihat factor lingkungan. Jadi dalam hal ini yang merupakan factor yang sentral adalah masyarakat atau konsumen sedangkan pengusaha atau bisnisman mengelilinginya untuk melayani kebutuhan secara lebih baik sesuai dengan selera konsumen. Pandangan ini disebut “Consumer Oriented Approach” atau “pendekatan yang berorientasi konsumen”.

(Sumber:http://qeyty.blogspot.com/2008/10/bab-i-bisnis-dan-lingkungan_06.html)

II.IV Lingkungan Internal Dan Eksternal

A. Lingkungan Internal

Merupakan factor-faktor yang ada di dalam organisasi yang berpengaruh terhadap manajemen operasi. Adapun pengaruh dari lingkungan internal terhadap organisasi secara singkat dapat diemukakan sebagai berikut :

a. Visi-misi

Visi diartikan sebagai gambaran kondisi atau potret dimasa depan (berjangka panjang) yang akan dituju oleh sebuah organisasi. Sementara itu misis adlah pernyataan mengenai maksud dan filosofi organisasi atau alasan mengepa sebuah orgaisasi eksis. Setiap tingkatan manajemen harus memahami sepenuhnya apa yang menjadi visi dan misi organisasi.

b. Budaya Perusahaan

(10)

dalam menajemen. Manajer kurang begitu percaya pada bawahan, banyak kerahasiaan di seluruh jajaran organisasi, dan karyawan tak terdorong untuk kreatif atau terlibat dalam pemecahan masalah. Sebaliknya, dalam budaya terbuka keputusan dibuat pada tingkatan manajemen yang lebih rendah, kepercayaan terhadap bawahan atau karyawan cukup besar dan karyawan di dorong agar keatif dan diikut sertakan dalam pemecahan masalah.

c. Gaya manajemen

Sikap dan preferrensi atasan mempengaruhi bagaiman sebuah tugas dilaksanakan. Masalah dapat jika gaya manajerial dari manajer yang lebih tinggi berbeda dengan manajer tingkat bawah. Secara umum, manajer tingkat bawah harus menyesuaikan diri dengan gaya dari atasan.

d. Kebijakan

Kebijakan menetapkan batasan sebagai batasan seabagai arahan dalam membuat keputusan. Kebijakan yang dibuat oleh manajer tingkat bawah harus selaras dengan dengan kenijakan dari manajer yang lebih tinggi. Kebijakan seringkali dimaksudkan untuk menjamin konsistensi dalam praktik misalnya mengenai kapan dan bagaimana kinerja dinilai.

e. Karyawan

Karyawan berbeda-beda satu sama lain dalam berbagai hal sperti kecakapan, sikap, tujuan pribadi, dan kepribadian. Akibatnya, perilaku seorang manajer yang efektif dengan seorang karyawan mungkin tidak efektif dengan karyawan lain. Pada kasus yang ekstrem karyawan mungkin berbeda satu sama lain sehingga hampir tak mungkin dikelola sebagai sebuah kelompok. Agar bisa efektif, manajer harus mempertimbangkan perbedaan, baik individual maupun kelompok.

f. Organisasi informal

(11)

secara resmi. Organisasi informal dapat berdampak positif atau negative terhadap jalannya kegiatan perusahaan.

g. Hubungan antar unit

Manajer harus memahami benar hubungan antar divisi atau departemen yang ada dan harus memanfaatkan hubungan tersebut secara maksimal. Jika pekerjaan

Lingkungan eksternal adalah semua faktor atau pihak – pihak atau variabel dinamis yang berada di luar bisnis atau perusahaan. Secara makro sebenarnya banyak variabel yang terkait ddengan lingkungan eksternal perusahaan. Lebih jelas lagi dinyatakan bahwa jika perusahaan didirikan di suatu daerah atau negara atau didalam suatu sistem masyarakat, maka praktis perusahaan ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat ini. Dengan perkataan lain dapat dikemukakan bahwa perusahaan yang didirikan di masyarakat merupakan sub sistem masyarakat yang sudah tentu dituntut untuk berperilaku harmoni dengan semua unsur – unsur di dalam masyarakat. Lingkungan eksternal dari sebuah organisasi pada umumnya dibedakan atas lingkungan umum dan lingkungan khusus (juga disebut lingkungan tugas) yang meliputi pemasok,pelanggan, pesaing, pembuat peraturan, dan serikat pekerja.

(Sumber: Drs. Muslich, MM)

1. Lingkungan Umum

Lingkungan umum terdiri dari kondisi-kondisi latar belakang dalam lingkungan eksternal yang dapat berpengaruh besar terhadap kegiatan operasional dari sebuah organisasi. Lingkungan ini meliputi :

a. Kondisi Ekonomi

(12)

kebijakan moneter dan fiscal, sistem perpajakan, penduduk, pengangguran, tingkat upah dan indicator ekonomi lainnya yang berkaitan.

b. Kondisi Sosial-Budaya

Kondisi umum dari nilai-nilai social yang berlaku mengenai hak asasi manusia, adat-istiadat, norma, nilai, kepercayaan, bahasa, sikap, perilaku, bahasa, agama, selera, aspirasi, tend pendidikan dan lembaga social terkait.

c. Kondisi Hukum – Politik

Yaitu Ideologi politik, partai dan orgnisasi politik, bentuk pemerintah, hokum, undang-undang dan peraturan pemerintah yang mempengaruhi transaksi bisnis, perjanjian dengan Negara lain, hak paten dan merek dagang.

d. Kondisi Teknologis

Yaitu kondisi umum dari pengembangan dan tersedianya teknologi di dalam lingkungan, termasuk kemajuan ilmu pengetahuan.

e. Kondisi Lingkungan Alam

Merupakan kondisi umum dari alam dan kondisi lingkungan fisik.

Perbedaan dalam factor-faktor yang berkaitan tersebut akan sangat terasa bagi organisasi yang beroperasi international. Kondisi dalam lingkungan umum tersebut banyak berbeda dalam satu Negara dengan Negara-negara lainnya. Para manajer yang berhasil dari organisasi yang beroperasi international dapat memahami berbagai perbedaan ini dan membantu organisasi dalam membuat penyesuaian operasional yang diperlukan.

2. Lingkungan Khusus

Lingkungan khusus terdiri atas organisasi, kelompok, perorangan yang actual dengan siapa sebuah organisasi harus berinteraksi agar dapat beroperasi dan berkembang. Seingkali disebut juga lingkungan tugas, lingkungan ini berbeda untuk setiap organisasi, tergantung situasi dan domain operasi yang unik dari organisasi.

Elemen – elemen penting dalam lingkungan khusus dari sebuah organisasi meliputi :

(13)

Yaitu kelompok individu dan organisasi konsumen atau nasabah tertentu yang membeli barang dari organisasi dan atau menggunakan jasanya.

b. Pemasok

Pemberi sumberdaya manusia, informasi dan keuangan serta bahan mentah tertentu yag dibutuhkan oleh organisasi untuk beroperasi.

c. Pesaing

Organisasi tertentu yang menawarkan barang dan jasa yang sama atau serupa kepada kelompok konsumen atau nasabah yang sama.

d. Pembuat Peraturan

Badan atau perwakilan pemerintah pada tingkat lokal, daerah dan pusat sebagai penegsk hokum dan perturan yang berpengaruh terhadap kegiatan operasional organisasi.

e. Serikat Pekerja

Yaitu organisasi yang menghimpun para pekerja untuk memperjuangkan aspirasi para anggotanya.

Hubungan Lingkungan Eksternal dan Internal dengan Organisasi

Lingkungan eksternal sebagai sumber untuk pemasok dari sumber daya dan konsumen dari output. Seberapa besar lingkungan ini dapat mendukung organisasi dapat membawa dampak terhadap operasi dan kinerja organisasi. Hubungan yang baik dengan para pemasok akan lebih menjamin kelancaran masuknya sumber daya yang dibutuhkan dan pelanggan yang merasa puas akan mendukung permintaan terhadap barang dan jasa yang dihasilkan.

Lingkungan internal berpengaruh langsung terhadap tingkat kemampuan dalam proses yang meliputi ketiga subsistem yang ada di dalam sistem organisasi, yaitu masukan (input),

transformasi, dan keluaran (output).

(14)

II.V S.W.O.T

Lingkungan bisnis dapat dipilah – pilah secara lebih spesifik lagi menurut kepentingan – kepentingan tertentu yang orientasinya adalah dalam perspektif penyusunan strategis. Dalam hal ini dinyatakan bahwa lingkungan bisnis terklarifikasikan ke dalam beberapa variabel yang secara garis besar terbagi ke dalam empat kelompok besar sebagai berikut :

1) Strength atau kekuatan

Faktor-faktor yang masuk ke dalam kelompok ini mencerminkan kekuatan – kekuatan internal yang dimiliki perusahaan. Sejumlah faktor internal ini sering dijadikan andalan untuk menetapkan dan menyusun strategi perusahaan, sehingga substansi strategi ini benar – benar sesuai dengan fakta dan prediksi kekuatan yang dipunyai perusahaan.

2) Weakness atau kelemahan

Sejumlah faktor kelemahan ini lebih bersifat internal juga. Untuk lebih menjamin keputusan manajerial lebih akurat berdasar fakta (terutama fakta internal) ini. Sehingga dengan mengetahui kelemahan fasilitas dan kapasitas perusahaan, tentu akan dilakukan rencana strategis yang lebih baik dibanding dengan tanpa secara lebih pasti mengetahui sejumlah faktor kelemahan ini.

3) Opportunity atau peluang (kesempatan)

Sejumlah faktor ini sesuai dengan definisi yang umum. Tetapi lingkungan dalam batas ini masih rancu, mana yang benar – benar merupakan peluang yang disediakan oleh eksternal maupun faktor eksternal yang sama sekali mungkin kita tidak mengetahui. Lingkungan eksternal ini sangat dinamis dan sering terjadi berbagai perubahan dimana perlu disesuaikan dengan keadaan lingkungan yang ada.

4) Treatment atau tantangan

(15)
(16)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Lingkungan bisnis memiliki dampak yang besar bagi jalannya operasional perusahaan dan manajemen organisasi. Bagi seorang manajer hal ini menjadi peluang sekaligus tantangan. Lingkungan yang terus berubah menuntut manajemen dan organisasi untuk selalu tanggap dan progressive.

Begitu luas dan kopleksnya lingkungan yang dihadapi suatu perusahaan menuntut profesionalisme dari setiap sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan. Manajer harus selalu mengikuti arus kemoderenan, menguasai tekhnologi dan informasi agar dapat meraih keunggulan kompetitif.

Organisasi yang tidak mau terus-menerus belajar lambat laun akan mengelami kemunduran dan kematian akibat kalah dalam kompetisi persaingan memenuhi tuntutan pasar.

B. Saran

a. Suatu organisasi harus sadar dan memahami betul di mana posisi lingkungannya berada agar siap dalam menghadapi berbagai tantangan dari luar

b. Lingkungan yang terus berubah harus dapat di manfaatkan oleh organisasi dalam meraih keunggulan bersaing dengan mengambil setiap peluang yang ada dan memberikan nilai superior bagi konsumen

c. Manajer organisasi haruslah orang yang menguasai tehknologi, informasi, dan bersedia untuk terus menerus belajar mengahadapi situasi baru. Karyawan yang semakin heterogen harus diimbangi dengan kemampuan interpersonal yang baik dengan pendekatan yang tepat pada setiap individu.

(17)

Daftar Pustaka

1. Tri Hendro Sigit P., M.B.A., CFP. 2012. Etika Bisnis Modern : Pendekatan Pemangku Kepentingan oleh UPP STIM YKPN.

2. Sondang P. Siagan,Jakarta. 1996. Etika Bisnis oleh Pustaka Binama Pressindo. 3. Hartman DesJardins, Jakarta. 2012. Etika Bisnis oleh Erlangga.

4. http://www.academia.edu/3346537/Lingkungan_Bisnis

Referensi

Dokumen terkait

Rn : Kuat Nominal adalah kekuatan suatu komponen struktur atau penampang yang dihitung berdasarkan ketentuan dan asumsi metode perencanaan sebelum dikalikan dengan

“ Al-Qur’an adalah firman Allah swt yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw, yang memiliki kemukjizatan lafal, membacanya bernilai ibadah, diriwayatkan secara mutawatir,

[r]

Namun karena GATT hanya mengatur hubungan perdagangan antar-negara, dan tidak memberi otoritas kepada negara untuk mengatur kebijakan ekonomi dan perdagangan dalam negeri

Kegiatan perencanaan anggaran biasanya memakan proses yang cukup panjang karena para penggerak perusahaan harus berpikir secara matang agar anggaran yang di rencanakan tidak

Pada trauma berenergi besar (seperti kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian) akan lebih besar resiko terjadinya fraktur yang kominutif dengan kerusakan

Laboratorium Terpadu FK USU adalah tempat pelayanan mahasiswa penelitian dari berbagai Fakultas dan Universitas yang dapat membuat kenyamanan mahasiswa penelitian

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dalam Pasal 202 dan ketentuan Pasal 27 dan Pasal 28 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa pada prinsifnya