BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Uraian Teoritis
2.1.1 Pengetahuan Kewirausahaan
Seperti telah dikemukakan, bahwa kewirausahaan mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam berkreasi dan berinovasi.Objek studi kewirausahaan adalah kemampuan, yaitu kemampuan merumuskan tujuan hidup kemampuan memotivasi diri, kemampuan berinisiatif, kemampuan membentuk modal, kemampuan mengatur waktu, dan kemampuan membiasakan diri untuk belajar dari pengalaman.Oleh karena itu objek studi kewirausahaan adalah kemampuan, sifat-sifat, nilai-nilai, dan kepribadian seseorang yang diwujudkan dalam bentuk perilaku (Suryana, 2013:4).
Wirausahawan (Entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan.Jiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti (Kasmir, 2008:16).Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumberdaya– sumberdaya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses (Soetadi, 2010:4).Sedangkan menurut Mudjiarto (2006:2) wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya – upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide, dan meramu sumberdaya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup.
Pengetahuan memiliki peran yang sangat penting dalam aspek kehidupan manusia.Secara umum, pengetahuan didefinisikan sebagai segala sesuatau yang diketahui atau berkenaan dengan segala sesuatu.Pengetahuan memungkinkan manusia mengembangkan keterampilan yang berguna bagi kehidupan.Sedangkan pengetahuan kewirausahaan didefinisikan sebagai tingkat pengetahuan hasil belajar setelah mengikut proses pendidikan kewirausahaan yang diperlukan untuk memulai dan menjalankan usaha (Nursito, 2013:152).
memengaruhi seseorang tertarik dan menekuni dunia kewirausahaan (triggeringevent) yaitu faktor personal, faktor environment dan faktor sociological(Saiman, 2009:13).
Menurut Drucker dalam Riani (2005:18) dasar pengetahuan kewirausahaan inovasi, artinya carabaru memanfaatkan sumberdaya untuk menciptakan kekayaan.Kewirausahaan yang sering dikenal dengan sebutan entrepeneurship berasal dari bahasa Perancis yang diterjemahkan secara harfiah adalah perantara. Secara lebih luas kewirausahaan didefinisikan sebagai proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memiliki resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi (Sutanto, 2002:11).
Menurut Suryana (2010:4) terdapat beberapa bentuk pengetahuan tentang kewirausahaan yang harus dimiliki wirausaha, yaitu:
a. Pengetahuan mengenai usaha yang akan dirintis dan pengetahuan akan lingkungan usaha disekitarnya yang akan mempengaruhi kegiatan kewirausahaan.
b. Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab. c. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis.
yang diberikan dalam praktek.Oleh karena itu, seorang wirausaha, melakukan kegiatan mengorganisasikan berbagai faktor produksi sehingga menjadi suatu kegiatan ekonomi yang menghasilkan profit yang merupakan balas jasa atas kesediaannya mengambil resiko.
Kreativitas dan inovasi merupakan kemampuan yang ada pada diri seseorang untuk diolah sebaik mungkin agar dapat meningkatkan taraf hidp.Entrepreneurship adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada dalam Anda untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal sehingga dapat meningkatkan taraf hidup Anda dimasa depan (Hendro, 2011:30)
Menurut Zimmerer dalam Suryana (2013:23) mengemukakan delapan karakteristik kewirausahaan sebagai berikut:
1. Rasa tanggung jawab (desair for responsibility), yaitu memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya. Seseorang yang memiliki rasa tanggung jawab akan selalu berkomitmen dan wawas diri.
2. Memilih resiko yang moderat (preference for moderate risk), yaitu lebih memilih resiko yang moderat, artinya selalu menghindari resiko, baik yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi.
4. Menghendaki umpan balik segera (desair for immediate feedback), yaitu selalu menghendaki adanya umpan balik dengan segera, ingin cepat berhasil. 5. Semangat dan kerja keras (high level of energ), yaitu memiliki semangat dan
kerja keras untuk mewujudkan keinginanya demi masa depan yang lebih baik. 6. Berorientasi kedepan (future orientation ), yaitu berorientasi masa depan dan
memiliki perspektif dan wawasan jauh ke depan.
7. Memiliki ketrampilan berorganisasi (skill at organizing), yaitu memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah.
8. Menghargai prestasi (value of achievement over money), yaitu lebih menghargai prestasi daripada uang.
2.1.2 Lingkungan Eksternal
Lingkungan berarti merupakan suatu kondisi baik fisik maupun nonfisik yang memiliki peranan penting yang dapat mempengaruhi kehidupan seseorang dalam tingkah laku, perkembangan, dan pertumbuhan individu.Faktor lingkungan eksternal merupakan faktor-faktor dari luar individu yang mempengaruhi individu dan merupakan faktor yang tidak dapat dikendalikan (Mahanani, 2014:34).
lingkungan di antaranya adalah model peran, peluang, aktivitas, selain itu dipengaruhi juga oleh pesaing, sumber daya, dan kebijakan pemerintah.
Menurut Wulandari (2009:146) Lingkungan eksternal perusahaan berpengaruh positif terhadap orientasi wirausaha. Semakin tinggi kemampuan mengelola lingkungan eksternal maka semakin tinggi orietnasi wirausaha, sebaliknya semakin rendah kemampuan mengelola lingkungan eksternal maka semakin rendah pula orientasi wirausaha.
Faktor lingkungan yang mempengaruhi minat meliputi lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan dan lingkungan masyarakat (Lupiyoadi,2007:12).Sedangkan menurut penelitian koranti(2013:2) bahwa tumbuhnya minat berwirausaha dipengaruhi oleh berbagai faktor, yang melibatkan berbagai faktor internal, faktor eksternal dan faktor kontekstual.Faktor eksternal berasal dari luar diri pelaku entrepreneur yang dapat berupa unsur dari lingkungan sekitar seperti lingkungan keluarga, lingkungan dunia usaha, lingkungan fisik, lingkungan sosial ekonomi dan lain-lain.
Lingkungan eksternal pada umumnya, dipandang sebagai hal yang tidak dapat dikendalikan oleh wirasuahawan.Akan tetapi, dalam pembuatan rencana pemasaran wirasusahawan hendaknya menyadari perubahan pada bidang-bidang seperti, perekonomian, kebudayaan, teknologi, permintaan, persoalan hukum, persaingan, dan bahan mentah (Sutanto, 2002:79).
Dalam penelitian ini penulis ingin mengklasifikasikan faktor lingkungan eksternal yang terdiri dari lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat.Keluarga merupakan lingkungan sosial terdekat dari wirausaha.Lebih luas lagi adalah dari lingkungan masyarakat wirausaha itu sendiri (Lupiyoadi,2007:12).
Menurut Tirtarahardja (2005:170) Lingkungan keluarga sungguh-sungguh merupakan pusat pendidikan yang penting dan menentukan, karena itu tugas pendidikan adalah mencari cara, membantu para ibu dalam tiap keluarga agar dapat mendidik anak-anaknya dengan optimal. Keluarga merupakan pengelompokan primeryang terdiri dari sejumlah kecil orang karena hubungan semenda dan sedarah.Kehidupan keluarga merupakan tempat yang sebaik-baiknya untuk melakukan pendidikan orang–seorang (Pendidikan individual) maupun pendidikan sosial.
cenderung tertarik untuk mengikuti kehidupan masyarakat sekitar, karena dia secara tidak sadar memperoleh pendidikan dari lingkungan sehingga akan tumbuh minat untuk berwirausaha(Suryaman, 2006:19).
2.1.3 Minat Berwirausaha
Menurut Tarmudji (2006:87) menyatakan bahwa minat adalah perasaan tertarik atau berkaitan pada sesuatu hal atau aktivitas tanpa ada yang meminta/menyuruh.Lebihlanjut Tarmudji menyatakan bahwa minat seseorang dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan seorang lebih tertarikpada suatu obyek lain dan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas.
Menurut Kasmir (2008:38) minat atau bakat ada dan dapat di timbulkan dalam diri seseorang.Artinya, ketertarikan pada suatu bidang sudah tertanam dalam dirinya. Minat juga dapat tumbuh setelah dipelajari dari berbagai cara. Namun, seseorang yang memiliki minat dari dalam atau bakat dari keturunan akan lebih mudah dan lebih cepat beradaptasi dalam mengembangkan usahanya.
Minat adalah sumbermotivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan bila seseorang bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka akan terbentuk minat yang kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan. Ketika kepuasan menurun maka minatnya juga akan menurun sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi bersifat sementara atau dapat berubah-ubah (Mulyana, 2014:3).
Minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan serta kesediaan individu melalui ide-ide yang dimiliki untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya, percaya diri, kreatif, dan inovatif serta mempunyai kemampuan dan keterampilan untuk memenuhi kebutuhan (Fu‟adi, 2009:93). Minat berwirausaha merupakan keinginan, ketertarikan, serta kesediaan individu untuk bekerja keras dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa takut dengan resiko yang akan terjadi (Yuliyaningsih, 2013:134).
Steinhoff dalam Suryana (2010:55) menyatakan bahwa ada tujuh alasan mengapa seseorang berminat terhadap kegiatan kewirausahaan, yakni:
1. Ingin memiliki penghasilan yang tinggi. 2. Ingin memiliki karier yang memuaskan.
3. Ingin bisa mengarahkan diri sendiri/tidak diatur oleh orang lain. 4. Ingin meningkatkan prestise diri sebagai pemilik bisnis.
7. Ingin menyumbangkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
Seseorang yang memiliki bakat kewirausahaan dapat mengembangkan bakatnya melalui pendidikan.Mereka yang menjadi wirausaha adalah orang-orang yang mengenal potensi dan belajar mengembangkannya untuk menangkap peluang serta mengorganisasi usaha dalam mewujudkan cita-citanya (Suryana, 2013:2). 2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Penelitian
(Tahun
1. Faktor eksternal:
lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar mahasiswa terbukti berpengaruhsignifikan terhadap minatberwirausaha 2. Faktor internal :
kepribadian dan motivasi mahasiswajuga terbukti
1. Pendidikan kewirausahaan diterima dan membentuk pengetahuan
kewirausahaan mahasiswa berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap intense kewirausahaan mahasiswa.
(Lanjutan)
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Penelitian
(Tahun 3 Yuliyaningsih
Ika Pina,
1. Terdapat hubungan positif dansignifikan kerja di bidang
akuntansidengan minat berwirausaha.
3. Terdapathubungan positif dan signifikan
antarapengetahuan kewirausahaan dengan minatberwirausaha serta terdapat hubungannegatif dan signifikan antara persepsipeluang kerja di bidang akuntansi dengan minat berwirausaha signifikan terhadap minat berwirausaha
2.Minat berwirausaha mahasiswa juga diperkuat oleh faktor demografis seperti gender,
(Lanjutan)
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Penelitian
(Tahun
1. Lingkungan eksternal memiliki 2. Lingkungan internal
memiliki pengaruh 3. Orientasi wirausaha memiliki pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan
2.3 Kerangka Konseptual
Pengetahuan tentang kewirausahaan yang cukup diharapkan mampu mengubah pola pikir, tidak hanya menjadi pencari kerja namun juga dapat menjadikan seseorang sebagai pencipta lapangan pekerjaan, pengetahuan kewirausahaan merupakan salah satu faktor pemicu minat berwirausaha (Yuliyaningsih, 2013:134).
Selain itu tumbuhnya minat berwirausaha dipengaruhi juga oleh
berbagai faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.Faktor
internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri wirausahawan,
sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar
pelaku entrepreneur yang dapat berupa unsur dari lingkungan sekitar,
seperti lingkungan keluarga, lingkungan dunia usaha, lingkungan
fisik, lingkungan sosial ekonomi dan lain-lain (Stewart, 1998:14).
Hal ini juga diungkapkan oleh para ahli yang lain bahwa faktor
munculnya minat berwirausaha berasal dari faktor internal atau
faktor dari dalam diri sendiri dan faktor ekternal atau faktor dari
luar diri. Faktor pendidikan dan pengetahuan kewirausahaan merupakan
salah satu faktor ekternal yang mempengaruhi munculnya minat
berwirausaha (Zimmerer, 2002:12).
dipengaruhi oleh berbagai hal seperti pengetahuan kewirausahaan maupun lingkungan eksternal. Jika pengetahuan kewirausahaan bertambah, maka wawasan wirausahanya akan semakin bertambah yang berpengaruh terhadap minatberwirausaha. Dan juga seperti yang diungkapkan di atas, bahwa faktor eksternal yang mempengaruhi minat seseorang berwirausaha adalah lingkungan keluarga, dunia usaha, sosial ekonomi dan lain-lain.Pada umumnya, jika seseorang sering melihat kebiasaan dalam keluarga yang berwirausaha, bisa menyebabkan rasa ingin mencoba untuk berwirausaha menjadi besar, apalagi didukung dengan suasana sosial ekonomi yang kondusif yang membuat minat untuk melakukan wirausaha jadi meningkat.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka kerangka konseptual untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:
Sumber: Zimmerer(2002), Yulianingsih (2013) dan Stewart(1998) Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
Pengetahuan Kewirausahaan
(X1)
Lingkungan Eksternal
(X2)
2.5 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, hipotesis penelitian ini adalah: