• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR APRESIASI SASTRA SISWA SMP NEGERI 2 NA IX-X TAHUN PELAJARAN 2011/2012 KABUPATEN LABUHANBATU UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR APRESIASI SASTRA SISWA SMP NEGERI 2 NA IX-X TAHUN PELAJARAN 2011/2012 KABUPATEN LABUHANBATU UTARA."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR APRESIASI SASTRA SISWA SMP

NEGERI 2 NA IX-X TAHUN PELAJARAN 2011/2012 KABUPATEN LABUHANBATU UTARA

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh Amlan NIM 081188230027

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR APRESIASI SASTRA SISWA SMP

NEGERI 2 NA IX-X TAHUN PELAJARAN 2011/2012 KABUPATEN LABUHANBATU UTARA

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh Amlan NIM 081188230027

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)
(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Pembatasan Masalah ... 9

D. Rumusan Masalah ... 10

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Manfaat Penelitian ... 11

BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 13

A. Kajian Teoritis ... 13

1. Hakikat Hasil Belajar Apresiasi Sastra ... 13

2. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 22

3. Hakikat Kemampuan Awal ... 40

B. Penelitian yang Relevan ... 43

C. Kerangka Berpikir ... 45

D. Hipotesis Penelitian ... 53

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 54

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 54

B. Populasi dan Sampel ... 54

(7)

D. Desain Penelitian ... 57

E. Prosedur Perlakuan... 58

F. Pengontrolan Perlakuan ... 60

G. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 62

H. Teknik Pengumpulan Data ... 63

I. Instrumen Penelitian ... 63

J. Teknik Analisis Data ... 75

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 77

A. Hasil Analisis Data Penelitian ... 77

B. Deskripsi Data Penelitian ... 78

1. Hasil Belajar Siswa dalam Apresiasi Karya Sastra Prosa Fiksi dengan Pembelajaran SPPKB ... 78

2. Hasil Belajar Siswa dalam Apresiasi Karya Sastra Prosa Fiksi dengan Pembelajaran Strategi Ekspositori ... 79

3. Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Kemampuan Awal Apresiasi Karya Sastra Prosa Fiksi Tinggi Dalam Mengpresiasi Karya Sastra Prosa Fiksi dengan SPPKB dan Strategi Ekspositori ... 81

4. Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Kemampuan Awal Apresiasi Karya Sastra Prosa Fiksi Rendah dalam Mengpresiasi Karya Sastra Prosa Fiksi dengan SPPKB dan Strategi Ekspositori ... 83

5. Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Kemampuan Awal Apresiasi Karya Sastra Prosa Fiksi Tinggi Dalam Mengpresiasi Karya Sastra Prosa Fiksi dengan SPPKB ... 85

6. Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Kemampuan Awal Apresiasi Karya Sastra Prosa Fiksi Tinggi Dalam Mengpresiasi Karya Sastra Prosa Fiksi dengan Strategi Ekspositori ... 87

(8)

Karya Sastra Prosa Fiksi Rendah Dalam Mengpresiasi Karya

Sastra Prosa Fiksi dengan Strategi Ekspositori ... 91

C. Pengujian Persyaratan Analisis ... 93

1. Pengujian Normalitas ... 93

2. Uji Homogenitas Varians ... 94

D. Pengujian Hipotesis ... 96

1. Hasil Belajar apresiasi karya sastra prosa fiksi siswa yang dibelajarkan dengan SPPKB lebih tinggi daripada siswa yang dibelajarkan dengan starategi ekspositori ... 97

2. Hasil Belajar apresiasi karya sastra prosa fiksi siswa yang kemampuan awlnya tinggi lebih tinggi daripada siswa yang kemampuan awalnya rendah ... 98

3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan awal terhadap hasil belajar apresiasi karya sastra prosa fiksi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Na IX-X ... 99

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 103

F. Keterbatasan Penelitian ... 111

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 113

A. Simpulan ... 113

B. Implikasi ... 114

C. Saran ... 119

DAFTAR PUSTAKA ... 120

(9)

i ABSTRACT

Amlan, The Effect of Intructional Strategies and Capabilities Early to Appreciation of Literature Student Learning Result of SMP Negeri 2 Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara in 2011/2012 Academic Year.

This study aims to identify and describe (1) The difference in learning result students’ appreciation of literary prose fiction in learning between SPPKB and expository strategy (2) The difference in learning result appreciation of literary prose fiction between students in high and low early abilities appreciation of literary prose fiction. (3) The interaction between learning strategies and students early appreciation ability in literary prose fiction to the students’ learning appreciation result in literary prose fiction at eighth grade students of SMP Negeri 2 Na IX-X.

The population in this study were all eighth grade students of SMP Negeri 2 Na IX-X Sei. Raja in 20111/2012 Academic Year which consis of four parallel class with total of population is 122 students. The sample in this study consisted of VIII-1 students class that was 30 students for SPPKB learning and VIII-3 class was 30 students for expository learning. So the total sample in this research is 60 students. This research was using a random sampling cluster technique. The research method was used quasi experiment with 2 x 2 factorial design. The data analysis technique used is the two-track analysis of variance (ANOVA). Initial ability students measured by test theories of literary appreciation of prose fiction using multiple-choice test with total items are 40 items and has 0,014 reliability, using KR-20 formula. The number of the valid test theory appreciation of literary prose fiction are 30 items. Test of students’ achievement appreciation of literary prose fiction using multiple-choice tests with total test 40 items and has reliability 0.874, using the KR-20 formula. The number of valid test for results learning appreciation of literary prose fiction is 34 items.

The test results indicate that the first hypothesis of students learning result literary prose fiction with SPPKB higher than the students learning result with expository strategy, the results of Fh (5.28)> Ft (4.01) at the significant level a = 0.05. The test results show that the second hipotehis learning result appreciation of literary prose fiction that has a high initial capacity is higher than the students early ability of appreciation learning result is low, where Fh (136.02)> (4.01) on significance level a = 0.05, and the third hypothesis test results showed that there were interactions between learning strategies and the students early ability learning result of appreciation of literary prose fiction, where the value of Fh (13.12)> Ft (4.01) at the level of significant a = 5%

(10)

ii ABSTRAK

Amlan, Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan awal terhadap Hasil Belajar Apresiasi Sastra Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Na IX-X Tahun Pelajaran 2011/2012 Kabupaten Labuhanbatu Utara.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan (1) Perbedaan hasil belajar apresiasi karya sastra prosa fiksi antara siswa yang dibelajarkan dengan SPPKB dan siswa yang dibelajarkan dengan strategi ekspositori (2) Perbedaan hasil belajar apresiasi karya sastra prosa fiksi antara siswa yang kemampuan awal apresiasi karya sastra prosa filksinya tinggi dengan yang kemampuan awal apresiasi karya sastra prosa fiksinya rendah. (3) Interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan awal apresiasi karya sastra prosa fiksi siswa terhadap hasil belajar apresiasi karya sastra prosa fiksi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Na IX-X.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Na IX-X Sei Raja Tahun Pelajaran 2011/2012.. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari rombongan belajar VIII-1 30 orang untuk pembelajaran SPPKB dan rombongan belajar VIII-3 30 orang untuk pembelajaran ekspositori. Jadi jumlah sampel penelitian ini 60 orang. Teknik pengambilan sampel adalah cluster random sampling. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksprimen dengan desain Factorial 2x2. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis Varian dua jalur (ANAVA). Kemampuan awal siswa diukur dengan tes teori apresiasi karya sastra prosa fiksi berbentuk pilihan berganda sebanyak 40 butir soal dan memiliki reliabilitas 0,914, menggunakan rumus KR-20. Jumlah soal yang valid 30 butir soal. Tes hasil belajar apresiasi karya sastra prosa fiksi menggunakan tes pilihan berganda sebanyak 40 butir soal dan memiliki reliabilitas 0,874, menggunakan rumus KR-20. Jumlah soal yang valid adalah 34 butir soal.

Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa hasil belajar apresiasi karya sastra prosa fiksi siswa yang dibelajrkan dengan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) lebih tinggi daripada hasil belajar apresiasi karya sastra prosa fiksi siswa yang dibelajarkan dengan strategi ekspositori, dengan hasil Fh (5,28)>Ft (4,01) pada taraf signifikan a = 0,05. Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa hasil belajar apresiasi karya sastra prosa fiksi yang memiliki kemampuan awal tinggi lebih tinggi daripada hasil belajara apresiasi karya sastra prosa fiksi siswa yang kemampuan awalnya rendah, dimana Fh (136,02)>Ft (4,01) pada taraf signifikan a = 0,05, dan hasil pengujian hipotesisi ketiga menunjukkan terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan awal terhadap hasil belajar apresiasi karya sastra prosa fiksi siswa, dimana nilai Fh (13,12) > Ft (4,01) pada taraf signifikan a = 5%.

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 4.1 Histogram Hasil belajar Siswa dalam Apresiasi Karya

sastra Prosa Fiksi dengan Pembelajaran SPPKB ... 79 Gambar 4.2 Histogram Hasil belajar Siswa dalam Apresiasi Karya

sastra Prosa Fiksi dengan Pembelajaran Strategi

Ekspositori ... 81 Gambar 4.3 Histogram Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Kemampuan

Awal ApresiasiKarya Sastra Prosa Fiksi Tinggi Dalam Mengpresiasi Karya Sastra Prosa Fiksi dengan SPPKB dan

Strategi Ekspositori ... 83 Gambar 4.4 Histogram Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Kemampuan

Awal ApresiasiKarya Sastra Prosa Fiksi Rendah dalam Mengpresiasi Karya Sastra Prosa Fiksi dengan SPPKB dan

Strategi Ekspositori ... 85 Gambar 4.5 Histogram Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Kemampuan

Awal ApresiasiKarya Sastra Prosa Fiksi Tinggi dalam

Mengpresiasi Karya Sastra Prosa Fiksi dengan SPPKB ... 86 Gambar 4.6 Histogram Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Kemampuan

Awal ApresiasiKarya Sastra Prosa Fiksi Tinggi dalam Mengpresiasi Karya Sastra Prosa Fiksi dengan Strategi

Ekspositori ... 89 Gambar 4.7 Histogram Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Kemampuan

Awal ApresiasiKarya Sastra Prosa Fiksi Rendah dalam

Mengpresiasi Karya Sastra Prosa Fiksi dengan SPPKB ... 90 Gambar 4.8 Histogram Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Kemampuan

Awal ApresiasiKarya Sastra Prosa Fiksi Rendah dalam Mengpresiasi Karya Sastra Prosa Fiksi dengan Strategi

Ekspositori ... 93 Gambar4.9. Rata-rata Hasil Belajar Dengan Strategi pembelajaran

(12)

i

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman 1 Data Hasil Tes Kemampuan Awal apresiasi Karya Sastra

Prosa Fiksi ... 123

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 128

2. Instrumen Kemampuan Awal Apresiasi Karya Sastra Prosa Fiksi ... 157

3. Instrumen Hasil Belajar Apresiasi Karya Sastra Prosa Fiksi ... 163

4. Analisis Data Hasil Uji Coba Instrumen Hasil Belajar Apresiasi Karya Sastra Prosa Fiksi ... 173

5. Analisis Data Hasil Uji Coba Instrumen Kemampuan Awal Apresiasi Karya Sastra Prosa Fiksi ... 184

6. Deskripsi Hasil Penelitian ... 195

7. Analisis Uji Normalitas Data ... 214

8. Analisis Homogenitas Varians ... 222

(13)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan izin-Nya penulis mampu menyelesaikan tesis ini. Tesis ini dibuat untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Teknologi Pendidikan, Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Adapun judul dari tesis ini adalah Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Awal terhadap Hasil Belajar Apresiasi Karya Sastra Prosa Fiksi Siswa SMP Negeri 2 Na IX-X Tahun Pelajaran 2011/2012 Kabupaten Labuhanbatu Utara. Dalam menyelesaikan tesis ini banyak pihak yang membantu, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd. sebagai pembimbing I dan Prof. Dr. Sukirno sebagai pembimbing II yang telah membimbing penulis dengan penuh kesabaran dan perhatian sehingga tesis ini dapat penulis selesaikan. Selanjutnya penulis menyampaikan terimakasih kepada :

Pertama : Prof. Dr.Ibnu Hajar, M.Si. selaku Rektor Unimed, Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd. selaku Direktur Pascasarjana Unimed, Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd. selaku Ketua Prodi Teknologi Pendidikan, dan Dr. Mursid, M.Pd. sealaku Sekretaris Prodi Teknologi pendidikan dan beserta staf.

Kedua : Prof. Dr. Binsar Panjaitan, M.Pd., Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd., Prof. Dr. Busmin Gurning, M.Pd., selaku nara sumber yang telah banyak memberikan masukan bagi penulis serta Bapak/Ibu Dosen yang telah banyak mengimformasikan ilmu pengetahuan selama penulis menempuh perkuliahan di Program Pascasarjana Unimed.

(14)

Keempat : Istri tercinta Marlina Nasution, S.Pd. dan anak-anak yang telah memberikan dukungan penuh kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Program Pascasarjana Unimed.

Kelima : Ibunda Raunas Matondang dan Ayahanda Sollih Lubis (alm), dan Abang serta Kakak yang selalu memberikan nasehat dan doa kepada penulis dalam setiap perjalanan penulis menyelesaikan studi di Pascasarjana Unimed. Keenam : rekan-rekan kuliah khususnya Prodi Teknologi Pendidikan PascasarjanaUnimed Angkatan XIII yang banyak membantu penulis dengan memberikan masukan dan motivasi menyelesaikan tesis ini.

Penulis doakan semoga bantuan yang diberikan menjadi amal kebaijikan. Akhirnya penulis menyadari tesis ini masih jauh dari kesempurnaa. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan.

Medan, Januari 2013 Penulis,

A m l a n

(15)

1 DAFTAR PUSTAKA

Abrahams, M.H. 1981. A Glossary of Literary Teruns. New York : Holt, Rinehart and Wiston.

Aminuddin. 1984. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung : Sinar Baru. Arikunto, S. 2003. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Arsyad, Azhar. 2000. Media Pengajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Bahri, Syauful. 1994. Berpikir dan Berfilsafat. Jakarta: Gramedia.

Brown, H.D. 2008. Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa. Jakarta : Kedutaan Besar Amerika Serikat.

Budiningsih, C.A. 2003. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Darmawan, Taufik. 2003. Apresiasi Prosa Fiksi. Yogyakarta.: Gajah Mada University Press.

Degeng, 1998. Ilmu Pengajaran Taksonomi Variabel. Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Dick, W. & Carey, L. 1985. The Sistematic Design of Intruction. London : Cott, Foresman and Compani.

--- 1994. The Sistematic Design of Intruction Fouth Edition. New York : Harper Collin College Publisher.

Djamarah, dkk. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Dimiyati dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Effendi, S. 1973. Bimbingan Apresiasi Puisi. Ende-Flores : Nusa Indah.

Ghazali, A.S. 2010. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa dengan Pendekatan Komunikatif Interaktif. Bandung : Refika Aditama.

Hamalik, K. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

(16)

2

Intan, T.K. 2006. “Pengaruh strategi Pembelajaran dan Kemampuan Awal terhadap Hasil Belajar Ilmu Patologi Anatomi Mahasiswa Prodi SI Keperawatan Departemen Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran USU Medan”. Medan : Tesis Pascasarjana Unimed.

Jacob dan Saini, K.M. 1983. Apresiasi Kesusasteraan. Jakarta : Gramedia.

Jasin, S.A. 1982.” Studi tentang Pengaruh Penggunaan Metode CBSA dalam Proses Belajar Mengajar Mata kuliah Perencanaan di TK I FIP IKIP Jakartta” Tesis, FBS IKIP Jakarta.

Merril, M.D. dan Twitchel, D.G. 1994. Intructional Design Theory. New Jersey : Englewood Cliffs.

Mendiknas. 2006. Standar Isi Mata Pelajran Bahasa Indonesia. Jakarta : Mendiknas.

Misno. 2006. Pengaruh Penggunaan Alat Bantu Pem belajaran dan kemampuan Awal Siswa terhadap Hasil Belajar Peta pada Mata Pelajaran Geografi Siswa SMP Negeri 1 Labuhan Deli. Medan : Tesis PPS Unimed.

Mulyati. 2005. Psikologi Belajar. Yogyakarta : Andi Ofsset.

Nasution, S. 2000. Didaktik Azas-Azas Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Purwanto, M. Ngalim. 1998. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Romizowski, A.Z. 1981. Designing Intructional System. New York : Nichol Publishing Company.

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran yang Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Perdana Media Group.

Sardiman, A.M. 2003. Intraksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sayuti, Suminto A. 2000. Berkenalan dengan Prosa Fiksi. Yogyakarta : Gama Media.

(17)

3

Slavin, R.E. 2009. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktek. Bandung : Nusa Media.

Stanton, Robert. 1965. An Intruktion to Fiction. New York: Holt, Rinehart and Winston.

Sudjana, Nana. 2002. Metode Statistik. Bandung Transito.

Sukmadinata, N.S. 2007. Metode Penelitian Pendidikan . Bandung : Remaja Rosdakarya.

Suparman, Atwi. 2004. Desain Intruksional. Jakarta : Universitas Terbuka. Suryabrata, S. 2002. Psikologgi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Syah, M. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Teeuw, A. 1980. Membaca dan Menilai Sastra. Jakarta : Gramedia.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta : Kencana Pranada Media Group.

Wellek, Rene dan Austin. 1956. Theory of Literature, Harmonswort : Penguin. WS. Hasanuddin. 2007. Pembelajaran Apresiasi Sastra Di Sekolah. Makalah

Seminar Nasional Unimed.

(18)

1 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Pada bab ini akan dikemukakan simpulan hasil penelitian, implikasi dan saran-saran yang berhubungan dengan penelitian lanjut maupun upaya memanfaatkan hasil penelitian ini.

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini, maka sebagai simpulan penelitian ini adalah

1. Terdapat perbedan hasil belajar Apresiasi Karya Sastra Prosa Fiksi antara siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan SPPKB dan startegi ekspositori, dalam hal ini siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan SPPKB lebih tinggi hasil belajarnya dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi ekspositori.

2. Terdapat perbedaan hasil belajar Apresiasi Karya Sastra Prosa Fiksi antara siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi dengan siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah. Dalam hal ini, hasil belajar siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi lebih tinggi dibanding dengan hasil belajar dari siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah.

(19)

2

perhitungan dan uji lanjut diperoleh bagi siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi dan diberi perlakuan pembelajaran dengan SPPKB memiliki rata-rata hasil belajar Apresiasi Karya Sastra Prosa Fiksi sebesar 29,07, sedangkan bagi siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah dan dibelajarkan dengan strategi ekspositori memiliki rata-rata hasil belajar apresiasi karya sastra prosa fiksi sebesar 19,33.

B. Implikasi

Untuk menjalankan tugasnya dengan baik, para guru dituntut menguasai berbagai strategi pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, selain itu guru juga harus memperhatikan karakteristik siswa, dan menguasai kelebihan dan kelemahan masing-masing startegi tersebut. Selanjutnya dengan mengetahui karakteristik siswa , guru dapat menentukan strategi pembelajaran yang tepat untuk diterapkan sesuai dengan karakteristik siswa yang telah diketahui tersebut.

Dalam pembelajaran Apresiasi Karya Sastra Prosa Fiksi , akan diperoleh hasil belajar yang baik apabila dalam menyampaikan materi pelajaran, guru dapat menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan minat siswa, oleh karenanya guru yang profesional adalah guru yang terus meramu dan merancang strategi pembelajaran yang menarik dan efektif mencapai tujuan belajar.

(20)

3

Sastra Prosa Fiksi yang dibelajarkan dengan SPPKB lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang dibelajarkan dengan sstrategi ekspositori. Dari hasil ini membuktikan bahwa materi Apresiasi Karya Sastra Prosa Fiksi, lebih baik dipahami oleh kelompok yang dibelajarkan dengan SPPKB dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan strategi ekspositori. Hasil penelitian ini perlu diimplikasikan pada pembelajaran apresiasi karya sastra. Materi/kompetensi dasar Apresiasi Karya Sastra Prosa Fiksi hendaknya dibelajarkan dengan SPPKB. Setelah selesai dikoreksi, yang selanjutnya dikembalikan serta direfleksi kepada semua siswa, SPPKB mampu meningkatkan pemahaman siswa tentang materi/kompetensi dasar yang dipelajari.

(21)

4

tentang teori-teori yang berhubungann dengan apresiasi prosa fiksi yang telah dikemukakan tersebut, agar tidak mengalami kesulitan mengapresiasi karya sastra prosa fiksi.

(22)

5

seorang guru baru dapat menentukan strategi pembelajaran yang dilakukan, agar hasil belajar siswa lebih baik.

Temuan penelitian ini membuktikan bahwa penerapan pembelajaran dengan SPPKB dan ekspositori pada kelompok sampel yang berbeda karakteristik, akan memberikan hasil belajar yang berbeda pula.

Dalam penelitian ini, penggunakan SPPKB sangat membantu dan sesuai bagi siswa yang memiliki karakteristik kemampuan awal tinggi, dan kurang membantu bagi siswa yang memiliki kemampuan awal rendah. Sedangkan pada pembelajaran dengan startegi ekspositori dengan kemampuan awal tinggi kurang memberikan pengaruh terhadap hasil belajar apresiasi karya sastra prosa fiksi. Artinya hasil belajar dengan ekspositori dengan tingkat kemampuan awal tinggi, sama baik, tetapi akan memberikan pengaruh yang baik terhadap hasil belajar apresiasi karya sastra prosa fiksi dengan kemampuan awal rendah.

Dengah hasil penelitian tersebut di atas, diharapkan dapat menjadi masukan bagi para guru dalam menerapkan SPPKB dan ekspositori, khususnya untuk membelajarkan apresiasi karya sastra prosa fiksi. Jika dalam suatu kelas, jumlah siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemampuan awal rendah, seyogyanya menggunakan SPPKB, sehingga peningkatan hasil belajar siswa menjadi lebih baik.

(23)

6

1. Agar pembelajran dengan SPPKB berjalan dengan baik diharapkan guru menguasai langkah-langkah SPPKB serta keunggulan dan kelemahannya serta memberikan penghargaan/penilaian tertinggi kepada siswa yang mampu menyelesaikan tugas-tugas belajarnya, sehingga timbul kesadaran dalam diri siswa, untuk terus mengembangkan kemampuan dirinya dalam menyelesaikan tugas-tugasnya..

2. Agar pembelajaran dengan strategi ekspositori dapat berjalan dengan baik diharapkan kepada guru agar menguasai langkah-langkah serta keunggulan dan kelemahan startegi tersebut serta memahami karakteristik siswanya.

Apabila pengajaran Apresiasi Karya Sastra Prosa Fiksi dihubungkan dengan kemampuan awal, maka pembelajaran dengan SPPKB dan ekspositori memberikan hasil belajar yang berbeda. Oleh karena pada pembelajaran Apresiasi Karya Sastra Prosa Fiksi , faktor kemampuan awal siswa tidak boleh diabaikan. Dengan mengetahui kemampuan awal siswa sebelum proses belajar mengajar Apresiasi Karya Sastra Prosa Fiksi berlangsung, maka guru dapat menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai untuk siswa tersebut untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik.

(24)

7 C. Saran

Berdasarkan penemuan-penemuan yang diperoleh dalam penelitian ini, dapat diberikan saran sebagai berikut:

1. Disarankan kepada guru bahwa salah satu strategi pembelajaran yang efektif digunakan untuk siswa yang kemampuan awalnya tinggi adalah Startegi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) Sedangkan bagi siswa yang memiliki kemampuan awalnya rendah starytegi yang lebih efektif adalah strategi ekspositori.

2. Tingkat kemampuan awal yang dimiliki siswa sangat berperan dalam menentukan strategi pembelajaran yang akan digunakan dalam membelajarkan siswa. Oleh sebab itu disarnkan kepada guru agar terlebih dahulu mengetahui tingkat kemampuan awal masing-masing siswa dalam setiap rombongan belajar sebelum menetapkan strategi pembelajaran apa yang akan digunakan. 3. Dikarenakan tes hasil belajar yang disusun hanya mengukur ranah kognitif,

sebaiknya penelitian lanjutan juga mengukur ranah psikomotorik dan afektif 4. Karakteristik siswa yang dijadikan variabel moderator dalam penelitian ini

(25)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran sastra merupakan aktivitas siswa dan guru untuk menciptakan peristiwa dan kegiatan yang berisi kegiatan memahami, menghayati dan memberikan tanggapan terhadap karya sastra baik secara reseptif, produktif, maupun rekreatif. Pembelajaran sastra secara reseptif terwujud dalam bentuk mendengarkan performansi pemahaman puisi, pemahaman cerita, deklamasi, dramatisasi atau membaca karya sastra. Pembelajaran sastra secara produktif terwujud dalam bentuk mendiskusikan tanggapan atas suatu karya sastra, menyusun tanggapan atas hasil apresiasi sastra secara tertulis, atau menyiapkan pemahaman hasil apresiasi sastra di majalah dinding. Pembelajaran apresiasi sastra secara rekreatif antara lain dalam bentuk pembelajaran membaca puisi secara lisan, dramatisasi cerita, dan sebagainya.

(26)

maupun citra kehidupan secara imajinatif. Sesuai dengan hal tersebut maka mengapresiasi sastra idealnya dapat membentuk suatu hubungan dialogis antara dunia pengalaman, pemahaman, aspek sosial budaya, maupun citra kehidupan secara imjinatif dengan dunia pengalaman, pemahaman, latar belakang sosial budaya, maupun lingkungan kehidupanyang secara konkret berkaitan dengan kehidupan siswa.

Pada sisi lain karya sastra juga dapat disikapi sebagai manifestasi pengalaman manusia. Jika siswa belajar bahasa tujuan utamanya adalah belajar berkomunikasi, maka belajar sastra adalah belajar menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaannya. Oleh karena itu pembelajaran sastra harus dirancang sesuai dengan tujuan utama tersebut.

(27)

pengembangan penalaran; dan(6) sebagai sarana pemahaman keberanekaragaman kebudayaan melalui khasanah kesusastraan Indonesia. Pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam bidang sastra menyiapkan peserta didik yang memiliki kemampuan mengapresiasi karya sastra. Dengan kemampuan mengapresiasi tersebut siswa mampu menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaan. Kemampuan mengapresiasi akan memberikan manfaat dalam kehidupan siswa sebagai mahluk sosial. Melalui karya-karya sastra yang diapresiasinya akan banyak memberi inspirasi dalam menempuh kehidupan sebagai anggota masyarakat.

(28)

Berdasarkan tuntutan kurikulum yang tercantum dalam Standar Isi 2006 mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya kompetensi dasar yang berkaitan dengan apresiasi sastra, maka idealnya siswa kelas VIII SMP telah memiliki kemampuan mengapresiasi karya sastra.

Kenyataan di lapangan berbicara lain. Harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Harapannya hasil belajar siswa tentang apresiasi karya sastra tinggi, tetapi kenyataannya pada umumnya hasil belajar siswa mengapresiasi karya sastra tersebut rendah. Banyak siswa yang tidak mampu menyelesaikan dengan baik tugas apresiasi sastra.

Kenyataan tentang permasalahan pembelajaran apresiasi sastra juga dikemukan oleh Hasanuddin dalam makalahnya pada seminar nasional tentang kompetensi dan profesionalisme guru Bahasa dan Sastra Indonesia di Unimed. Beliau mengatakan meskipun berbagai usaha telah dilakukan oleh banyak pihak untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran apresiasi sastra, namun bukti-bukti dilapangan menunjukkan belum ada kemajuan yang signifikan. Menurut beliau perlu dilakukan pembaharuan-pembaharuan pembelajaran karena tanpa itu pemasalahan tentang pembelajaran apresiasi sastra tidak akan teratasi.

(29)

permasalahan pembelajaran Bahasa Indonesia di lapangan. Salah seorang peserta yaitu Bahraini, S.Pd. menyampaikan bahwa selain pembelajaran tentang menulis surat, karya ilmiah, dan berbicara, siswa juga mengalami kesulitan yang sama dalam pembelajaran apresiasi sastra. Beliau menyampaikan siswa mengalami kesulitan dalam memahami dan menafsirkan karya sastra terutama jika siswa dihadapkan pada persoalan tema, alur, karakter, penokohan, dan amanat.

Kenyataan tersebut juga terjadi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Na IX-X Sei Raja Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa pada kompetensi dasar yang berkaitan dengan apresiasi sastra dalam empat tahun pelajaran terakhir. Data hasil belajar tersebut dapat dilihat pada Tabel I berikut ini.

Tabel 1.1 Rata-Rata Hasil Belajar Apresiasi Sastra Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Na IX-Tahun Pelajaran 2007/2008, 2008/2009,2009/2010, dan 2010/2011

No Tahun pelajaran Rata-Rata Hasil Belajar KKM

1 2007/2008 65,50 70

2 2008/2009 66,20 71

3 2009/2010 68,25 72

4 2010/2011 68,55 73

Sumber : Daftar Kumpulan Nilai SMP N. 2 Na IX-X

(30)

diharapkan tidak tercapai. Ini menggambarkan bahwa dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa masih terdapat titik lemahnya. Hal ini perlu dilakukan perubahan-perubahan agar hasil belajar siswa mencapai standar ketuntasan minimal dapat tercapai atau terlampaui. Yang paling diharapkan adalah hasil belajar siswa harus di atas kriteria ketuntasan minimal.

Permasalahan ini harus diselesaikan sesegera mungkin agar hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai. Perlu dilakukuan pengkajian-pengkajian ilmiah tentang aspek-aspek mana saja yang perlu diperbaiki dan diperbaharu. Seluruh aspek-aspek yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran harus dikaji secara mendalam sehingga ditemukan titik lemah dari pembelajaran yang telah dikakukan oleh para guru selama ini.

Salah satu aspek yang perlu dilskukan perbaikan dan perubahan adalah aspek strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran memegang peranan yang sangat penting dalam setiap proses pembelajaran yang dilakukan. Jika strategi yang digunakan kurang tepat maka hasil belajar siswa tidak mencapai ketuntasan. Demikian sebaliknya, jika strategi yang digunakan tepat maka hasil belajar siswa akan mencapai standar ketuntasan minimal atau melampaui.

(31)

tugasnya hanya mendengar apa yang disampaikan guru. Interaksi yang terjadi dalam kegitan pembelajaran pada umumnya satu arah. Siswa disuguhi terus menerus materi-materi pembelajaran. Siswa jarang diberi kesempatan untuk menemukan atau memecahkan sendiri masalah belajar yang dihadapinya. Akibat strategi pembelajaran yang seperti ini menyebabkan siswa tidak

kreatif dan aktif. Siswa selalu tergantung kepada guru. Ketika ia dihadapkan kepada persoalan baru ia akan mengalami kesulitan menyelesaikannya. Siswa tidak terbiasa memikirkan serta menggunakan nalarnya menyelesaikan masalah.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah meningkatkan kualitas pembelajaran dengan penerapan strategi pembelajaran yang tepat. Strategi pembelajaran yang dikembangkan adalah strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa. Salah satu strategi yang dianggap tepat digunakan guru dalam pembelajaran apresiasi sastra prosa fiksi adalah Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB). Strategi ini dianggap sebagai strategi yang tepat digunakan dalam pembelajaran apresiasi sastra karena strategi ini akan mengarahkan siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya.

(32)

kemampuan berpikir agar bisa memahami, menafsirakan serta menilai isi karya tersebut.

Selain itu, kemampuan awal apresiasi sastra siswa dalam pembelajaran apresiasi sastra perlu diperhatikan, karena kemampuan awal apresiasi sastra akan membantu siswa dalam mengapresiasi karya sastra. Siswa yang kemampuan awalnya tinggi akan lebih mudah dalam belajar jika dibandingkan dengan siswa yang kemampuan awalnya rendah.

Pembelajaran apresiasi sastra yang akan diteliti adalah pembelajaran dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB). Sebagai pembanding digunakan strategi ekpositori . Sedangkan tingkat kemampuan awal apresiasi sastra adalah kemampuan awal yang tinggi dan rendah.

B. Identifikasi Masalah

(33)

ekspositori? Strategi pembelajaran yang mana yang lebih efektif meningkatkan hasil belajar siswa mengapresiasi karya sastra prosa fiksi? Apakah ada pengaruh kemampuan awal apresiasi karya sastra prosa fiksi terhadap hasil belajar siswa mengapresiasi karya sastra? Apakah kemampuan awal apresiasi karya sastra prosa fiksi yang tinggi atau yang rendah mempengaruhi hasil belajar siswa mengapresiasi karya sastra prosa fiksi? Tingkat kemampuan awal apresiasi karya sastra prosa fiksi yang mana yang lebih baik jika guru menggunakan SPPKB? Pengaruh kemampuan awal apresiasi karya sastra prosa fiksi yang mana yang lebih baik jika guru menggunakan strategi ekspositori? Apakah ada pengaruh SPPKB terhadap hasil belajar siswa mengapresiasi karya sastra prosa fiksi yang kemampuan awal apresiasinya tinggi maupun yang rendah? Apakah ada pengaruh strategi ekspositori terhadap hasil belajar mengapresiasi karya sastra prosa fiksi siswa yang kemampuan apresiasi karya sastra prosa fiksi tinggi maupun yang rendah? Apakah ada interaksi SPPKB dan kemampuan awal apresiasi sastra prosa fiksi siswa terhadap kemampuan siswa mengapresiasi karya sastra prosa fiksi?

C. Pembatasan Masalah

(34)

ekspositori. Karaktristik siswa dibatasi pada kemampuan awal apresiasi karya sastra prosa fiksi yang tinggi dan rendah. Sedangkan hasil belajar mengapresiasi karya sastra prosa fiksi dibatasi pada ranah kognitif tentang kompetensi dasar: (1) mengidentifikasi karakter tokoh novel remaja, (2) menjelaskan tema dan latar novel remaja,(3) mendeskripsikan alur novel remaja, (4) menjelaskan alur cerita, pelaku, dan latar novel remaja, dan (5) mengomentari kutipan novel remaja.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah hasil belajar apresiasi karya sastra prosa fiksi siswa yang dibelajarkan dengan SPPKB lebih tinggi daripada siswa yang dibelajarkan dengan strategi ekspositori?

2. Apakah hasil belajar apresiasi karya sastra prosa fiksi siswa yang memiliki kemampuan awal apresiasi sastra yang tinggi lebih tinggi daripada yang kemampuan awal apresiasi sastranya rendah .

3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan kemampuan

awal apresiasi sastra prosa fiksi siswa terhadap hasil belajar siswa mengapresiasi karya sastra prosa fiksi?

E. Tujuan Penelitian

(35)

1. Perbedaan hasil belajar apresiasi karya sastra prosa fiksi antara siswa yang dibelajarkan dengan SPPKB dan siswa yang dibelajarkan dengan strategi ekspositori

2. Perbedaan hasil belajar apresiasi karya sastra prosa fiksi antara siswa yang kemampuan awal apresiasi karya sastra prosa filksinya tinggi dengan yang kemampuan awal apresiasi karya sastra prosa fiksinya rendah.

3. Interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan awal apresiasi karya sastra prosa fiksi siswa terhadap hasil belajar apresiasi karya sastra prosa fiksi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Na IX-X.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidkan baik secara teoritis maupun secara praktis. Manfaat secara teoritis sebagai berikut:

1. sebagai sumbangan pemikiran tentang strategi pembelajaran yang relevan dengan tujuan, bahan pelajaran, karakteristik siswa dan sarana yang tersedia guna perbaikan pembelajaran khususnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

2. bermanfaat bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan strategi pembelajaran sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.

Sedangkan manfaat secara praktis dari hasil penelitian ini sebagai berikut : 1. Sebagai bahan masukan bagi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam

(36)

2. Sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang berhubungan dengan aplikasi teknologi pendidikan yang dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Gambar

Gambar 4.1  Histogram Hasil belajar Siswa dalam Apresiasi Karya                        sastra Prosa Fiksi dengan Pembelajaran SPPKB  .......................

Referensi

Dokumen terkait

Efektivitas konseling singkat berfokus solusi untuk mereduksi perilaku agresif siswa (Penelitian Subjek Tunggal terhadap 6 Siswa SMAN 1 Singgahan Kabupaten Tuban Tahun

fifth , that the emerging urban services in small towns and rural regions tend to accelerate greater consumption and commercialisation of urban commodities rather than providing

This study aims to obtain empirical evidence about the effect on the activity of earnings management practices of Corporate Social Responsibility (CSR), and further examine the

Hal ini memang tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan, namun pada kondisi di lapangan sesuai karena pada saat pengusaha usaha mikro memperoleh omset usaha yang

Hubungan antara perilaku agresif dengan coping strategy pada remaja yang mengikuti kegiatan beladiri memiliki korelasi yang tergolong rendah, dalam kajian lebih lanjut,

Kemampuan berbicara anak usia dini melalui penggunaan metode bercerita (storytelling) pada kelompok B di TK Tresna Bhakti Mulia Al-Mabrur, setelah dilaksanakannya

Tingkat toleransi yang dimiliki oleh warga Belanda juga dapat diketahui dari hasil survey yang dilakukan oleh IFOP (Institut français d'opinion publique; institut riset

peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia sebagai Bank Central di Indonesia mengenai perlindungan nasabah penyimpan dana dan Pemerintah juga sudah mempunyai