LANDASAN TEORI
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Landasan Teori Belajar & Pembelajaran
Teori Pembelajaran (TP)
Landasan…
TP telah berkembang, dimana proses, sumber &
sistem belajar perseorangan atau kelompok dpt dirancang, dikembangkan, dimanfaatkan, dikelola, & dievaluasi. Pd TP adalah disiplin yg berkepentingan terhadap pemecahan masalah belajar dg berlandaskan pd serangkaian prinsip & menggunakan berbagai macam pendekatan atau teori belajar & pembelajaran.
Tiap teknologi dibangun atas dasar suatu teori tertentu, demikian pula dg TP dibangun atas dasar prinsip2 teori psikologi, terutama teori belajar & hasil2 penelitian dlm kegiatan pembelajaran.
Teori belajar - sumber hipotesis atau dugaan2 ttg
Landasan ….
Prinsip pembelajaran merumuskan
cara2 utk membuat orang dpt
belajar dg baik. Oki dibicarakan
prinsip2 yg dipakai utk memecahkan
& menyelesaikan masalah sehari2.
Teori pembelajaran tdk hanya bicara
ttg bagaimana peserta didik belajar,
tapi juga mempertimbangkan hal
lain
yg
berpengaruh
secara
PENGERTIAN
PRINSIP DAN TEORI BELAJAR
1. Pengertian dan Prinsip-prinsip Belajar.
Pengertian ….
Belajar sbg suatu upaya atau proses perubahan perilaku peserta didik sbg akibat interaksi dg berbagai sumber belajar yg ada disekitarya. Perubahan tingkah laku meliputi perubahan pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor), nilai & sikap (afektif). Dg kata lain memperoleh kecakapan, keterampilan & sikap. Hasil belajar bersifat perubahan permanen pd pengetahuan dan perilaku atas dasar pengalaman
Pengertian…
Konsep belajar menurut UNESCO menuntut empat pilar; belajar utk mengetahui (learning to know), belajar utk melakukan (learning to do), belajar utk menjadi (learning to be), dan belajar utk hidup bersama (learing to live together). Belajar merupakan suatu proses pribadi, tdk hrs akibat kegiatan mengajar. Guru mengajar tdk selalu diikuti kegiatan belajar oleh peserta didik. Sebaliknya peserta didik dpt belajar tanpa hrs ada guru.
Pengertian…
Prinsip2 belajar mempermudah guru, oki guru perlu memahami prinsip2 ini. Guru sbg pendidik hrs memiliki kompetensi sbg agen pembelajaran, kompetensi pedagogis, & menguasai (kompetensi) teori & prinsip2 pembelajaran.
Teori-Teori Belajar
2. Teori-Teori Belajar.
Teori Belajar..
Setiap teori memiliki konsep atau prinsip2
sendiri ttg belajar yg mempengaruhi bentuk & model kegiatan pembelajaran. Masing2 teori punya kelebihan & kelemahan, memiliki titik fokus yg menjadi pusat perhatian. Seperti fokus pd proses, pd hasil, pd isi, pd sistem, dsb.
Teori Belajar Behaviorisme
A. Teori Belajar Behaviorisme.
Teori Belajar Behaviorisme
Penerapan prinsip penguatan/pengukuhan
utk mengidentifkasi aspek situasi pendidikan dpt mengatur kondisi pembelajaran. Seperti kerajinan, tdk berkelahi, & skor tinnggi.
Guru/pendidik hrs memahami karakteristik
peserta didik & karakteristik lingkungan belajar, disamping sifat materi pelajaran, media & fasilitas pembelajaran.
Tujuan hrs dirumuskan secara jelas &
Prinsip Teori Belajar
Behaviorisme
Proses belajar dpt terjadi dg baik, bila peserta
didik ikut terlibat aktif
Materi pelajaran disusun dlm urutan yg logis
Tiap2 respons hrs diberi umpan balik secara
langsung
Setiap kali peserta didik memberikan respon yg
benar, perlu di beri penguatan (reinforcement)
Prinsip stimulasi-respons, & penguatan tlh lama
diterapkan.
Materi pelajaran di bentuk dlm unit-unit terkecil.
Langkah-langkah Pembelajaran
Behaviorisme.
1. Menentukan tujuan pembelajaran
2. Menganalisis lingkungan kelas yg ada saat ini 3. Menentukan materi pembelajaran
4. Memecah materi pembelajaran ke unit-unit terkecil
5. Menyajikan materi pembelajaran
6. Memberikan stimulus, berupa pertanyaan, kuis, tes dsb
7. Memberikan pengukuhan/penguatan 8. Memberikan stimulus baru
9. Mengamati & mengkaji respon yg diberikan peserta ddidik
Kritik pd Teori Behaviorisme
Behaviorisme tdk dpt diterapkan pd setiap
pembelajaran, & dianggap tdk menghargai aktiftas berpikir
Tdk dpt menjelaskan beberapa pembelajran
yg kompleks, tdk dpt mengenali pola bhs yg baru
Tujuan pembelajaran dinyatakan terlalu
ketat (spesifk)
Keyakinan yg terlalu tinggi pd peserta didik
B. Teori Belajar Kognitif.
Teori kognitif beranggapan bhw belajar adalah
pengorganisasian aspek2 kognitif & persepsi utk memperoleh pemahaman. Tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi & pemahamannya ttg situasi, sangat dipengaruhi oleh proses berpikir internal yg terjadi selama proses belajar.
Prinsip2 teori kognitif: belajar adalah perubahan persepsi & pemahaman yg tdk selalu dpt dilihat sbg tingkah laku; menekankan pd gagasan bhw bagian2 suatu situasi saling berhubungan dlm konteks situasi secara keseluruhan; belajar melibatkan proses berpikir yg kompleks & mementingkan proses belajar.
Masuk dlm teori ini adalah teori
B.1. Teori Perkembangan
Piaget
Menurut Piaget, perkembangan kognitif
merupakan suatu proses genetika; yaitu proses yg didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf. Bertambahnya umur , susunan syaraf seseorang akan semakin kompleks & memungkinkan kemampuannya meningkat. Proses belajar akan mengikuti pola & tahap perkembangan sesuai dg umurnya. Seseorag tdk dpt mempelajari sesuatu diluar kemampuan kognitifnya.
Empat tahap perkembangan kognitif anak: a.
Teori Peaget…
Perkembangan intelektual seseorang, semakin
tinggi tahap perkembangan kognitif seseorang, akan semakin teratur & semakin abstrak cara berpikirnya. Rancangan & kegiatan pembelajaran disesuaikan dg tahap2 perkembangan kognitif.
Schemata teori (unit dasar perkembngan
Langkah2 Pembelajaran Piaget
Menentukan tujuan pembelajaran Memilih materi pembelajaran
Menentukan topik2 yg dpt dipelajari peserta didik
secara aktif.
Menentukan & merancang kegiatan pembelajaran
yg sesuai dg topik tsb
Mengembangkan metode pembelajaran, utk
merangsang kreatiftas & cara berpikir,
Melakukan penilaian proses & hasil belajar peserta
didik.
B.2. Teori Kognitif J.Bruner
Asumsi dasarnya adalah setiap orang telah
memiliki pengetahuan & pengalaman di dlm dirinya. Pengetahuan & pengalaman ini tertata dlm struktur kognitif. Proses belajar akan berjalan dg baik apabila materi pelajaran yg baru klop dg struktur kognitif yg sdh ada.
Salah satu teorinya adalah “free discovery learning” (Jarome Bruner).
Menurut Bruner perkembangan kognitif
Teori Kognitif Bruner
Komunikasi dilakukan menggunakan simbol. Peserta didik telah mampu memahami gagasan2 abstrak. Peserta didik membuat abstraksi berupa teori2, penafsiran, analisis dsb.
Menurut Bruner utk belajar sesuatu tdk perlu
ditunggu sd peserta didik mencapai tahap perkembangan tertentu. Yg penting bahan pelajaran ditata dg baik. Perkembangan kognitif dpt diatur dg jln mengatur bahan pelajaran.
Penerapan teori Bruner yg terkenal adalah
Teori Kognitif Bruner
Cara belajar terbaik menurut Bruner adalah dg
memahami konsep, arti, & hubungan melalui proses intuitif, kemudian dpt dihasilkan suatu kesimpulan (free discovery learning). Belajar dg cara menemukan (discovery).
Langkah2 pembelajaran Bruner:
a. Menentukan tujuan2 pembelajaran
b. Melakukan identifkasi karakteristik peserta didik.
c. Memilih materi pembelajaran
d. Menentukan topik2 yg dpt dipelajari siswa
e. Mengembangkan bahan belajar berupa contoh2
B.3. Teori Belajar Bermakna
Ausebel.
Menurut Ausibel belajar hrs bermakna. Materi yg
dipelajari diasimilasi secara nonarbitrer & berhubungan dg pengetahuan yg telah dimiliki. Dua syarat bermakna: a. pilih materi yg secara potensial bermakna, lalu atur sesuai tingkat perkembangan & pengetahuan masa lalu; b. diberikan dlm situasi belajar yg bermakna.
Pembelajaran bermakna (meaningfull learning), suatu
Teori Belajar Ausibel
Prinsip teori belajar bermakna Ausibel melalui
tahap2 berikut:
a. Mengukur kesiapan peserta didik seperti minat, kemampuan & struktur kognitifnya melalui tes awal, intervew, revew, tanya dsb
b. Memilih materi2 kunci, lalu mengatur penyajiannya, dimulai dari yg kongkrit.
c. Mengidentifkasi prinsip2 yg hrs dikuasai dari materi baru
d. Menyajikan pandangan yg menyeluruh ttg apa yg hrs dipelajari.
Teori Belajar Ausibel
f. Membelajarkan peserta didik memahami konsep, prinsip yg ada dg memberi fokus pd hubungan2 yg ada.
Prinsip kognitivisme adalah sbb.:
g. Peserta didik lebih mampu mengingat & memahami suatu masalah.
h. Penyusunan materi pelajaran hrs dari yg sederhana ke yg rumit.
i. Belajar dg memahami lebih baik dari pada menghafal tanpa pengertian
Kritik Terhadap Teori
Kognitif.
Teori kognitif sulit dipahami & sukar
utk dipraktekan. Desain belajar
belum tentu cocok utk semua
peserta didik.
Aplikasi
praktisnya
menuntut
keterlibatan peserta didik secara
aktif.
Aplikasinya
perlu
menggunakan
c. Teori Belajar Humanisme
Belajar hrs dimulai & ditujukan utk kepentingan
memanusiakan manusia, yaitu mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri & realisasi diri secara optimal. Belajar dianggap berhasil, apabila peserta didik telah memahami lingkungannya & dirinya sendiri.
Teori Belajar Humanisme
Teori belajar cenderung ke arah
flfasat, bermuara pd manusia.
Tokohnya a.l. Bloom, Krathwohl,
Kolb,
Honey,
Munford
dan
Hebermans
Teori belajar humanisme terlalu
deskriptif dan sulit diterjemahkan ke
dlm langkah2 pembelajaran yg lebih
praktis & kongkrit.
Belum ada pedoman yg praktis utk
menerapkan
teori
belajar
langkah Belajar Humanisme
1. Menentukan tujuam pembelajaran2. Menentukan materi pembelajaran
3. Mengindentifkasi kemampuan awal siswa 4. Mengidentifkasi topik2 materi yg menarik
5. Merancang fasilitas pembelajaran seperti media & lingkungan belajar
6. Membimbing peserta didik belajar aktif
7. Membimbing peserta didik utk memahami hakekat makna dari pengalaman belajarnya 8. Membimbing peserta didik utk menyusun
konsep dari pengalaman belajarnya
9. Membimbing peserta didik utk mengaplikasikan konsep2 baru ke situasi nyata
D. Teori Belajar Sibernetik
Teori ini berkembang sejalan dg perkembangan ilmu informasi. Menurut teori belajar sibernetik, belajar adalah mengolah informasi (pesan pembelajaran). Proses belajar dianggap penting, tapi yg lebih penting adalah sistem informasi yg akan di proses & akan dipelajari. Oki proses belajar sangat ditentukan oleh sistem informasi, demikian pula cara belajar sangat ditentukan oleh sistem informasi.
Teori Belajar Sibernetik
Pendekatan heuristik menuntut peserta didik berpikir secara divergen, menyebar ke arah beberapa target sekaligus. Memahami konsep yg penuh arti ganda & multi tafsir, biasanya menuntut cara berpikir heuristik. Misal penemuan cara2 pemecahan masalah, pemilihan atribut dsb.
Peserta didik dibagi (oleh Pask & Scott) menjadi
Langkah-langkah Belajar
Sibernetik
Menentukan tujuan belajar Menentukan materi belajar
Mengkaji sistem informasi yg terdapat dlm
materi
Menentukan pendekatan pembelajaran yg
sesuai dg sistem informasi (algoritmik atau heuristik)
Menyusun materi belajar yg sesuai dg sistem
informasinya
Mengkaji materi & membimbing peserta didik
E. Teori Belajar
Konstruktivisme
Orientasi baru psikologi, konstruktivisme
Teori Konstruktivisme
Landasan dasar teori konstruktivisme adalah schema. Schema memandang bhw proses pembelajaran sbg perolehan pengetahuan baru dlm peserta didik dg cara mengaitkan pengetahuan baru pd struktur kognitif yg sdh ada pd peserta didik.
Belajar adalah suatu proses pembentukan pengetahuan yg dilakukan oleh peserta didik sendiri.
Teori Konstruktivisme.
Karsa peserta didik menentukan hasil belajar. Penataan kondisi memudahkan belajar & bukan penyebab terjadinya proses belajar.
Teori Konstruktivisme
Strategi belajar menekankan pd penggunaan pengetahuan secara bermakna, urutan belajar mengikuti pandangan peserta didik, menekankan pd proses, & aktiftas belajar dlm konteks nyata, bukan mengikuti urutan buku teks. Evaluasi belajar dilakukan secara utuh, proses & hasil, dlm kontek nyata, menggali berpikir secara divergen, pemecahan masalah ganda, bukan hanya benar.
Peserta didik perlu didorong utk berdiskusi, berpikir
Teori Konstruktivisme
Guru dituntut utk memotivasi peserta didik. Motivasi adalah kondisi yg menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, memberi arah & ketahanan pd tingkah laku tsb. Motivasi menjadi perspektif yg dimiliki seseorang mengenai dirinya & lingkungannya Empat kondisi utk memunculkan motivasi
1. Attention (Perhatian)
Perhatian muncul didorong rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu dirangsang oleh sesuatu yg baru, unik, aneh, asing dsb.
2. Relevance (relevansi)
Teori Konstruktivisme
3. Confdence (Kepercayaan Diri)
Merasa diri mampu (kompeten), merupakan potensi utk dpt berinteraksi secara positif dg lingkungan. Bangun harapan yg besar terhadap keberhasilan, lingkungan yg kondusif, penghargaan yg memadai & pengalaman keberhasilan.
4. Satisfaction (kepuasan)