• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LANDASAN TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

LANDASAN TEORI

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

(2)

Landasan Teori Belajar & Pembelajaran

Teori Pembelajaran (TP)

(3)

Landasan…

TP telah berkembang, dimana proses, sumber &

sistem belajar perseorangan atau kelompok dpt dirancang, dikembangkan, dimanfaatkan, dikelola, & dievaluasi. Pd TP adalah disiplin yg berkepentingan terhadap pemecahan masalah belajar dg berlandaskan pd serangkaian prinsip & menggunakan berbagai macam pendekatan atau teori belajar & pembelajaran.

Tiap teknologi dibangun atas dasar suatu teori tertentu, demikian pula dg TP dibangun atas dasar prinsip2 teori psikologi, terutama teori belajar & hasil2 penelitian dlm kegiatan pembelajaran.

Teori belajar - sumber hipotesis atau dugaan2 ttg

(4)

Landasan ….

Prinsip pembelajaran merumuskan

cara2 utk membuat orang dpt

belajar dg baik. Oki dibicarakan

prinsip2 yg dipakai utk memecahkan

& menyelesaikan masalah sehari2.

Teori pembelajaran tdk hanya bicara

ttg bagaimana peserta didik belajar,

tapi juga mempertimbangkan hal

lain

yg

berpengaruh

secara

(5)

PENGERTIAN

PRINSIP DAN TEORI BELAJAR

1. Pengertian dan Prinsip-prinsip Belajar.

(6)

Pengertian ….

Belajar sbg suatu upaya atau proses perubahan perilaku peserta didik sbg akibat interaksi dg berbagai sumber belajar yg ada disekitarya. Perubahan tingkah laku meliputi perubahan pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor), nilai & sikap (afektif). Dg kata lain memperoleh kecakapan, keterampilan & sikap. Hasil belajar bersifat perubahan permanen pd pengetahuan dan perilaku atas dasar pengalaman

(7)

Pengertian…

Konsep belajar menurut UNESCO menuntut empat pilar; belajar utk mengetahui (learning to know), belajar utk melakukan (learning to do), belajar utk menjadi (learning to be), dan belajar utk hidup bersama (learing to live together). Belajar merupakan suatu proses pribadi, tdk hrs akibat kegiatan mengajar. Guru mengajar tdk selalu diikuti kegiatan belajar oleh peserta didik. Sebaliknya peserta didik dpt belajar tanpa hrs ada guru.

(8)

Pengertian…

Prinsip2 belajar mempermudah guru, oki guru perlu memahami prinsip2 ini. Guru sbg pendidik hrs memiliki kompetensi sbg agen pembelajaran, kompetensi pedagogis, & menguasai (kompetensi) teori & prinsip2 pembelajaran.

(9)

Teori-Teori Belajar

2. Teori-Teori Belajar.

(10)

Teori Belajar..

Setiap teori memiliki konsep atau prinsip2

sendiri ttg belajar yg mempengaruhi bentuk & model kegiatan pembelajaran. Masing2 teori punya kelebihan & kelemahan, memiliki titik fokus yg menjadi pusat perhatian. Seperti fokus pd proses, pd hasil, pd isi, pd sistem, dsb.

(11)

Teori Belajar Behaviorisme

A. Teori Belajar Behaviorisme.

(12)

Teori Belajar Behaviorisme

Penerapan prinsip penguatan/pengukuhan

utk mengidentifkasi aspek situasi pendidikan dpt mengatur kondisi pembelajaran. Seperti kerajinan, tdk berkelahi, & skor tinnggi.

Guru/pendidik hrs memahami karakteristik

peserta didik & karakteristik lingkungan belajar, disamping sifat materi pelajaran, media & fasilitas pembelajaran.

Tujuan hrs dirumuskan secara jelas &

(13)

Prinsip Teori Belajar

Behaviorisme

Proses belajar dpt terjadi dg baik, bila peserta

didik ikut terlibat aktif

Materi pelajaran disusun dlm urutan yg logis

Tiap2 respons hrs diberi umpan balik secara

langsung

Setiap kali peserta didik memberikan respon yg

benar, perlu di beri penguatan (reinforcement)

Prinsip stimulasi-respons, & penguatan tlh lama

diterapkan.

Materi pelajaran di bentuk dlm unit-unit terkecil.

(14)

Langkah-langkah Pembelajaran

Behaviorisme.

1. Menentukan tujuan pembelajaran

2. Menganalisis lingkungan kelas yg ada saat ini 3. Menentukan materi pembelajaran

4. Memecah materi pembelajaran ke unit-unit terkecil

5. Menyajikan materi pembelajaran

6. Memberikan stimulus, berupa pertanyaan, kuis, tes dsb

7. Memberikan pengukuhan/penguatan 8. Memberikan stimulus baru

9. Mengamati & mengkaji respon yg diberikan peserta ddidik

(15)

Kritik pd Teori Behaviorisme

Behaviorisme tdk dpt diterapkan pd setiap

pembelajaran, & dianggap tdk menghargai aktiftas berpikir

Tdk dpt menjelaskan beberapa pembelajran

yg kompleks, tdk dpt mengenali pola bhs yg baru

Tujuan pembelajaran dinyatakan terlalu

ketat (spesifk)

Keyakinan yg terlalu tinggi pd peserta didik

(16)

B. Teori Belajar Kognitif.

Teori kognitif beranggapan bhw belajar adalah

pengorganisasian aspek2 kognitif & persepsi utk memperoleh pemahaman. Tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi & pemahamannya ttg situasi, sangat dipengaruhi oleh proses berpikir internal yg terjadi selama proses belajar.

Prinsip2 teori kognitif: belajar adalah perubahan persepsi & pemahaman yg tdk selalu dpt dilihat sbg tingkah laku; menekankan pd gagasan bhw bagian2 suatu situasi saling berhubungan dlm konteks situasi secara keseluruhan; belajar melibatkan proses berpikir yg kompleks & mementingkan proses belajar.

Masuk dlm teori ini adalah teori

(17)

B.1. Teori Perkembangan

Piaget

Menurut Piaget, perkembangan kognitif

merupakan suatu proses genetika; yaitu proses yg didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf. Bertambahnya umur , susunan syaraf seseorang akan semakin kompleks & memungkinkan kemampuannya meningkat. Proses belajar akan mengikuti pola & tahap perkembangan sesuai dg umurnya. Seseorag tdk dpt mempelajari sesuatu diluar kemampuan kognitifnya.

Empat tahap perkembangan kognitif anak: a.

(18)

Teori Peaget…

Perkembangan intelektual seseorang, semakin

tinggi tahap perkembangan kognitif seseorang, akan semakin teratur & semakin abstrak cara berpikirnya. Rancangan & kegiatan pembelajaran disesuaikan dg tahap2 perkembangan kognitif.

Schemata teori (unit dasar perkembngan

(19)

Langkah2 Pembelajaran Piaget

Menentukan tujuan pembelajaranMemilih materi pembelajaran

Menentukan topik2 yg dpt dipelajari peserta didik

secara aktif.

Menentukan & merancang kegiatan pembelajaran

yg sesuai dg topik tsb

Mengembangkan metode pembelajaran, utk

merangsang kreatiftas & cara berpikir,

Melakukan penilaian proses & hasil belajar peserta

didik.

(20)

B.2. Teori Kognitif J.Bruner

Asumsi dasarnya adalah setiap orang telah

memiliki pengetahuan & pengalaman di dlm dirinya. Pengetahuan & pengalaman ini tertata dlm struktur kognitif. Proses belajar akan berjalan dg baik apabila materi pelajaran yg baru klop dg struktur kognitif yg sdh ada.

Salah satu teorinya adalah “free discovery learning” (Jarome Bruner).

Menurut Bruner perkembangan kognitif

(21)

Teori Kognitif Bruner

Komunikasi dilakukan menggunakan simbol. Peserta didik telah mampu memahami gagasan2 abstrak. Peserta didik membuat abstraksi berupa teori2, penafsiran, analisis dsb.

Menurut Bruner utk belajar sesuatu tdk perlu

ditunggu sd peserta didik mencapai tahap perkembangan tertentu. Yg penting bahan pelajaran ditata dg baik. Perkembangan kognitif dpt diatur dg jln mengatur bahan pelajaran.

Penerapan teori Bruner yg terkenal adalah

(22)

Teori Kognitif Bruner

Cara belajar terbaik menurut Bruner adalah dg

memahami konsep, arti, & hubungan melalui proses intuitif, kemudian dpt dihasilkan suatu kesimpulan (free discovery learning). Belajar dg cara menemukan (discovery).

Langkah2 pembelajaran Bruner:

a. Menentukan tujuan2 pembelajaran

b. Melakukan identifkasi karakteristik peserta didik.

c. Memilih materi pembelajaran

d. Menentukan topik2 yg dpt dipelajari siswa

e. Mengembangkan bahan belajar berupa contoh2

(23)

B.3. Teori Belajar Bermakna

Ausebel.

Menurut Ausibel belajar hrs bermakna. Materi yg

dipelajari diasimilasi secara nonarbitrer & berhubungan dg pengetahuan yg telah dimiliki. Dua syarat bermakna: a. pilih materi yg secara potensial bermakna, lalu atur sesuai tingkat perkembangan & pengetahuan masa lalu; b. diberikan dlm situasi belajar yg bermakna.

Pembelajaran bermakna (meaningfull learning), suatu

(24)

Teori Belajar Ausibel

Prinsip teori belajar bermakna Ausibel melalui

tahap2 berikut:

a. Mengukur kesiapan peserta didik seperti minat, kemampuan & struktur kognitifnya melalui tes awal, intervew, revew, tanya dsb

b. Memilih materi2 kunci, lalu mengatur penyajiannya, dimulai dari yg kongkrit.

c. Mengidentifkasi prinsip2 yg hrs dikuasai dari materi baru

d. Menyajikan pandangan yg menyeluruh ttg apa yg hrs dipelajari.

(25)

Teori Belajar Ausibel

f. Membelajarkan peserta didik memahami konsep, prinsip yg ada dg memberi fokus pd hubungan2 yg ada.

Prinsip kognitivisme adalah sbb.:

g. Peserta didik lebih mampu mengingat & memahami suatu masalah.

h. Penyusunan materi pelajaran hrs dari yg sederhana ke yg rumit.

i. Belajar dg memahami lebih baik dari pada menghafal tanpa pengertian

(26)

Kritik Terhadap Teori

Kognitif.

Teori kognitif sulit dipahami & sukar

utk dipraktekan. Desain belajar

belum tentu cocok utk semua

peserta didik.

Aplikasi

praktisnya

menuntut

keterlibatan peserta didik secara

aktif.

Aplikasinya

perlu

menggunakan

(27)

c. Teori Belajar Humanisme

Belajar hrs dimulai & ditujukan utk kepentingan

memanusiakan manusia, yaitu mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri & realisasi diri secara optimal. Belajar dianggap berhasil, apabila peserta didik telah memahami lingkungannya & dirinya sendiri.

(28)

Teori Belajar Humanisme

Teori belajar cenderung ke arah

flfasat, bermuara pd manusia.

Tokohnya a.l. Bloom, Krathwohl,

Kolb,

Honey,

Munford

dan

Hebermans

Teori belajar humanisme terlalu

deskriptif dan sulit diterjemahkan ke

dlm langkah2 pembelajaran yg lebih

praktis & kongkrit.

Belum ada pedoman yg praktis utk

menerapkan

teori

belajar

(29)

langkah Belajar Humanisme

1. Menentukan tujuam pembelajaran

2. Menentukan materi pembelajaran

3. Mengindentifkasi kemampuan awal siswa 4. Mengidentifkasi topik2 materi yg menarik

5. Merancang fasilitas pembelajaran seperti media & lingkungan belajar

6. Membimbing peserta didik belajar aktif

7. Membimbing peserta didik utk memahami hakekat makna dari pengalaman belajarnya 8. Membimbing peserta didik utk menyusun

konsep dari pengalaman belajarnya

9. Membimbing peserta didik utk mengaplikasikan konsep2 baru ke situasi nyata

(30)

D. Teori Belajar Sibernetik

Teori ini berkembang sejalan dg perkembangan ilmu informasi. Menurut teori belajar sibernetik, belajar adalah mengolah informasi (pesan pembelajaran). Proses belajar dianggap penting, tapi yg lebih penting adalah sistem informasi yg akan di proses & akan dipelajari. Oki proses belajar sangat ditentukan oleh sistem informasi, demikian pula cara belajar sangat ditentukan oleh sistem informasi.

(31)

Teori Belajar Sibernetik

Pendekatan heuristik menuntut peserta didik berpikir secara divergen, menyebar ke arah beberapa target sekaligus. Memahami konsep yg penuh arti ganda & multi tafsir, biasanya menuntut cara berpikir heuristik. Misal penemuan cara2 pemecahan masalah, pemilihan atribut dsb.

Peserta didik dibagi (oleh Pask & Scott) menjadi

(32)

Langkah-langkah Belajar

Sibernetik

Menentukan tujuan belajarMenentukan materi belajar

Mengkaji sistem informasi yg terdapat dlm

materi

Menentukan pendekatan pembelajaran yg

sesuai dg sistem informasi (algoritmik atau heuristik)

Menyusun materi belajar yg sesuai dg sistem

informasinya

Mengkaji materi & membimbing peserta didik

(33)

E. Teori Belajar

Konstruktivisme

Orientasi baru psikologi, konstruktivisme

(34)

Teori Konstruktivisme

Landasan dasar teori konstruktivisme adalah schema. Schema memandang bhw proses pembelajaran sbg perolehan pengetahuan baru dlm peserta didik dg cara mengaitkan pengetahuan baru pd struktur kognitif yg sdh ada pd peserta didik.

Belajar adalah suatu proses pembentukan pengetahuan yg dilakukan oleh peserta didik sendiri.

(35)

Teori Konstruktivisme.

Karsa peserta didik menentukan hasil belajar. Penataan kondisi memudahkan belajar & bukan penyebab terjadinya proses belajar.

(36)

Teori Konstruktivisme

Strategi belajar menekankan pd penggunaan pengetahuan secara bermakna, urutan belajar mengikuti pandangan peserta didik, menekankan pd proses, & aktiftas belajar dlm konteks nyata, bukan mengikuti urutan buku teks. Evaluasi belajar dilakukan secara utuh, proses & hasil, dlm kontek nyata, menggali berpikir secara divergen, pemecahan masalah ganda, bukan hanya benar.

Peserta didik perlu didorong utk berdiskusi, berpikir

(37)

Teori Konstruktivisme

Guru dituntut utk memotivasi peserta didik. Motivasi adalah kondisi yg menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, memberi arah & ketahanan pd tingkah laku tsb. Motivasi menjadi perspektif yg dimiliki seseorang mengenai dirinya & lingkungannya  Empat kondisi utk memunculkan motivasi

1. Attention (Perhatian)

Perhatian muncul didorong rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu dirangsang oleh sesuatu yg baru, unik, aneh, asing dsb.

2. Relevance (relevansi)

(38)

Teori Konstruktivisme

3. Confdence (Kepercayaan Diri)

Merasa diri mampu (kompeten), merupakan potensi utk dpt berinteraksi secara positif dg lingkungan. Bangun harapan yg besar terhadap keberhasilan, lingkungan yg kondusif, penghargaan yg memadai & pengalaman keberhasilan.

4. Satisfaction (kepuasan)

(39)

F. Teori Multiple Intelegen

Multiple intelegence suatu koreksi

terhadap konsep IQ (Intelegence

Quotiont). IQ kecerdasan intelektual

hanya mengukur kemampuan

seseorang pd aspek luingistik,

matematik logis & spasial saja.

Baca Brain Based Learning

(40)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh jumlah pakan konsentrat dan jumlah

Pada prinsipnya, SMS gateway adalah sebuah perangkat lunak yang memanfaatkan komputer dan teknologi seluler yang kemudian diintegrasikan untuk mendistribusikan pesan- pesan

Aplikasi pendekatan konseling realitas dalam proses konseling lansia adalah kenyataan atau realitas bahwa kondisi lansia yang sudah memasuki usia enam puluh tahun ke atas,

Hasil penelitian menunjukkan total penga- ruh partisispasi pemakai terhadap kepuasan pemakai dalam pengembangan sistem infor- masi melalui dukungan manajemen puncak

Dengan dilatarbelakangi oleh masalah tersebut, maka dilakukan penelitian untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat membeli di toserba dan swalayan Laris

e) Berikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk mendiskusikan berdasarkan berbagai macam data dan fakta yang ada. Selanjutnya minta setiap kelompok untuk memasukkan biji-biji

Dapat juga disebabkan oleh radang ditempat lain yang berdekatan misalnya radang tenggorokan, radang Amandel, radang pada gigi geraham atas, kadang juga disebabkan

[r]