Beberapa Metode Perankingan secara
Partisipatif
Di dalam forum-forum musyawarah dalam konteks perencanaan, baik di tingkat kelompok, RT, RW, dusun, desa, dan kecamatan, yang penuh dengan nuansa partisipatif, sangatlah dibutuhkan beragam instrumen untuk
pengambilan keputusan dengan karakteristik yang mudah, cepat, dan melibatkan seluruh peserta forum musyawarah. Harus mudah, karena akan digunakan oleh seluruh kalangan, atau tingkatan, atau strata
masyarakat, apakah itu miskin, kaya, berpendidikan, tidak berpendidikan, laki-laki, perempuan, tua, muda. Harus cepat, karena masyarakat dari berbagai kalangan atau strata tersebut di atas mempunyai jam kesibukan yang beragam, mulai dari yang sangat padat, hingga yang sangat longgar. Di samping proses yang membutuhkan waktu lama cenderung membuat bosan, jemu, konsentrasi peserta sudah bukan lagi pada aspek yang dibahas, dan akibatnya cenderung kurang serius dalam melakukan kajian atau pembahasan. Harus partisipatif, karena seluruh warga yang hadir mempunyai kepentingan yang setara, sehingga keseluruhannya akan mampu berkontribusi dalam menentukan apa yang terbaik bagi komunitas mereka sendiri.
Instrumen perankingan secara partisipatif harus didisain secara sederhana dalam penggunaannya, artinya menggunakan bahan dan alat yang
sederhana, bahkan dengan bahan-bahan yang tersedia di sekitar mereka. Berikut ini adalah beberapa instrumen tersebut :
1. Matriks Berpasangan (Pair Wise Matrix)
Instrumen ini digunakan untuk menentukan masalah-masalah utama yang dihadapi oleh satu komunitas. Sebelum memprioritaskan masalah, ada baiknya apabila diawali dengan penjelasan sederhana oleh fasilitator untuk membedakan antara masalah dan penyebab masalah. Selain itu instrumen ini juga juga dipergunakan untuk menentukan prioritas usulan kegiatan yang dimunculkan setelah dilakukan pembahasan terhadap berbagai permasalahan yang ada.
Contoh : dari sesi brainstorming maupun FGD bisa jadi akan
menghasilkan atau menginventarisasi berbagai macam masalah yang sudah terklasifikasi (bukan lagi penyebab masalah) pada aspek
a) Adanya beberapa kasus / kejadian meninggalnya ibu saat persalinaan, dalam 6 bulan terkahir.
b) Adanya beberapa kasus / kejadian meninggalnya bayi saat dilahirkan, dalam 6 bulan terakhir.
c) Adanya beberapa kasus / kejadian balita gizi kurang dan gizi buruk, dalam 6 bulan terakhir.
d) Hampir setiap tahun selalu terjadi wabah diare.
e) Hampir setiap tahun juga selalu terjadi wabah demam berdarah.
Buatlah susunan sebagai berikut :
Masala
h
Kematian ibu saat persalinan
Kematian bayi saat dilahirkan
Kejadian gizi buruk dan gizi kurang
Wabah diarre tahunan
Wabah demam berdarah tahunan Kematian
ibu saat persalinan
Kematian bayi saat dilahirkan
Kejadian gizi buruk dan gizi kurang
Wabah diarre tahunan
Wabah demam berdarah tahunan Kematian
bayi saat dilahirkan
Kejadian gizi buruk dan gizi kurang
Wabah diarre tahunan
Wabah demam berdarah tahunan Kejadian
gizi buruk dan gizi kurang
Kejadian gizi buruk dan gizi kurang
Kejadian gizi buruk dan gizi kurang Wabah
diarre tahunan
Wabah diarre tahunan Wabah
demam berdarah tahunan
Catatan :
Dikatakan “Masalah” tersendiri apabila antara 1, 2, 3, 4, dan 5 tidak saling berkaitan atau menjadi penyebab satu dengan lainnya. Apabila ternyata misalnya antara 1 dan 2 masih ada kaitan penyebab maupun akibat, maka berarti 1 dan 2 masih merupakan satu masalah, bukan 2 masalah.
a) Bandingkan antara masalah yang ada di baris dengan di kolom, seperti antara kematian ibu saat persalinan (pada baris-1) dengan kematian bayi saat dilahirkan (pada kolom-2). Tentunya ada
pertimbangan-pertimbangan untuk menentukan masalah mana yang lebih prioritas di antara keduanya, seperti :
Mana yang lebih mendesak untuk diselesaikan secepatnya.
Mana yang lebih parah dampaknya terhadap masyarakat luas.
Mana yang lebih berdampak terhadap penurunan tingkat kesejahteraan rumah tangga.
b) Setelah mempertimbangkan faktor-faktor di atas, forum
memutuskan apakah secara mufakat, ataupun suara terbanyak, dan meletakkan hasilnya di sel putih di atas.
c) Apabila 1, 2, 3, 4, dan 5 adalah usulan kegiatan, maka untuk
penentuan prioritas kegiatan, prosesnya adalah sama dengan untuk penentuan prioritas masalah di atas. Hanya tinggal menyepakati kriteria-kriteria pemrioritasan seperti :
Mana yang lebih bermanfaat bagi RTM
Mana yang lebih mampu meningkatkan kesejahteraan rumah tangga khususnya rumah tangga miskin
Mana yang lebih mampu dikerjakan sendiri oleh masyarakat
Mana yang lebih didukung oleh sumberdaya lokal yang ada, seperti peralatan, bahan, material, alat, dan unsur pelakunya sendiri.
Mana yang lebih bisa diharapkan untuk berkembang dan berkelajutan.
Kriteria lainnya sesuai kesepakatan forum tentunya.
d) Berikutnya lakukan penjumlahan terhadap frekuensi yang muncul terhadap setiap pilihan yang muncul, sebagai berikut ;
Masala
h
Kematian ibu saat persalinan
Kematian bayi saat dilahirkan
Kejadian gizi buruk
dan gizi kurang
Wabah diarre tahunan
Wabah demam berdarah
tahunan
frekue
nsi
2. Matriks Penilaian Prioritas
Matriks penilaian prioritas merupakan instrumen untuk membandingkan karakteristik dari beberapa pilihan item, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Di forum-forum musyawarah di berbagai jenjang mulai kelompok, RT, RW, dusun, desa, dan kecamatan, setelah melalui serangkaian proses partisipatif, didapatkanlah beberapa alternatif pilihan kegiatan untuk mengatasi masalah-masalah prioritas yang telah
disepakati untuk diselesaikan secepatnya. Untuk itu digunakan satu instrumen yang secara sederhana membantu proses penilaian guna menentukan dengan tepat kegiatan-kegiatan apa saja yang menjadi prioritas utama untuk dilaksanakan.
Peningkata n pelayanan
posyadu
Paket Pelatih
an budida
ya pertani
an organik
Rehabilit asi pasar
desa
Pembang u-nan
jalan telford
Paket Pelatihan manajemen
usaha industri
rumah tangga
Pembang u-nan jembatan
gelagar baja
Pembang u-nan Tembok Penahan Tanah
Pembang unan saluran
irigasi
Lebih
bermanfaat bagi Rumah Tangga Miskin Berdampak langsung dalam peningkatan kesejahteraa n
Dapat dikerjakan oleh
masyarakat Didukung dengan sumberdaya yang ada Ada potensi untuk
Item kegiat an
Kriteri a
1
a b c
ii
d e f g h
1 2 3 4 5 6 7 8
2
3
4
5
berkembang dan
berkelanjuta n
Jumlah skor Prioritas
Untuk pengisian secara kualitatif, fasilitasi forum untuk mengisi sel-sel di atas sebagai berikut :
Cara – 1 Kualitatif (Memberikan Skor berdasarkan Ranking) :
a) Bandingkan antara item-item kegiatan (mulai huruf “a” hingga “h”)yang ada pada baris satu / kriteria “Lebih bermanfaat bagi Rumah Tangga Miskin” untuk dibandingkan satu sama lain, mana yang paling bermanfaat, hingga yang paling sangat kurang
bermanfaat bagi rumah tangga miskin. Bubuhi angka “8” bagi yang dinilai oleh forum paling memberikan manfaat bagi RTM hingga angka “1” bagi yang dinilai forum paling kurang
memberikan manfaat bagi RTM. Teknis penilaian dengan cara ini sebaiknya dilakukan secara musyawarah mufakat setelah mempertimbangkan berbagai jenis data dan fakta (contoh penilaian tercantum pada format di atas).
b) Lakukan baris selanjutnya seperti sebelumnya untuk baris dua,
baris tiga, baris empat, dan baris lima.
c) Setelah semua baris terisi, jumlahkan perolehan skor setiap kolom mulai dari “a” hingga “h” ke bawah dan tempatkan pada sel
“Jumlah Skor”.
d) Jumlah skor tertinggi merupakan prioritas pertama, dan begitu selanjutnya.
Cara – 2 Kualitatif (Menggunakan Biji-bijian) :
a) Sepakati di forum terlebih dahulu proporsi dari kelima kriteria penilaian sehingga semuanya berjumlah 100. Contoh proporsi kriteria penilaian adalah berikut :
No Kriteria Penilaian Proporsi Jumlah
yang Perlu Disediaka
n 1 Lebih bermanfaat bagi Rumah Tangga
Miskin 30 30 atau 60atau 90
2 Berdampak langsung dalam
peningkatan kesejahteraan 25 25 atau 50atau 75
3 Dapat dikerjakan oleh masyarakat 20 20 atau 40
atau 60 4 Didukung dengan sumberdaya yang
ada 15 15 atau 30atau 45
5 Ada potensi untuk berkembang dan
berkelanjutan 10 10 atau 20atau 30
Jumlah total proporsi : 100 100 atau
200 atau 300
b) Bagilah forum dalam lima kelompok berdasarkan jumlah kriteria penilaian yang telah ditetapkan. Tetapkan pada setiap kelompok untuk membahas hanya satu kriteria penilaian saja yang berbeda antara kelompok satu dan lainnya (seperti kelompok A membahas kriteria 1, kelompok B membahas kriteria 2, dst.). c) Tempelkan format penilaian pada kertas plano sebagai berikut :
asi pasar
desa
peningkatan kesejahteraa n
Dapat dikerjakan oleh
masyarakat
Didukung dengan sumberdaya yang ada Ada potensi untuk
berkembang dan
berkelanjuta n
Jumlah total bijian Prioritas
d) Berikan setiap kelompok sejumlah biji-bijian (misalnya biji jagung) sejumlah proporsi atau dua kali lipat atau tiga kali lipat proporsi yang telah disepakati (didasarkan juga pada banyaknya atau jumlah item kegiatan yang diusulkan). Contoh, untuk kelompok A berarti mereka menerima sejumlah 30 biji jagung atau 60 biji jagung, kelompok B sejumlah 25 atau 50, kelompok C sejumlah 20 atau 40, kelompok D sejumlah 15 atau 30 dan kelompok E
sejumlah 10 atau 20.
e) Berikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk mendiskusikan berdasarkan berbagai macam data dan fakta yang ada.
Selanjutnya minta setiap kelompok untuk memasukkan biji-biji jagung tersebut ke amplop-amplop kosong yang ditempelkan di plano tersebut sesuai dengan kriteria yang dibahas oleh kelompok bersangkutan. Seluruh bijian jagung harus habis dimasukkan pada amplop-amplop, tidak boleh ada satupun yang tersisa. Bisa jadi amplop-amplop tertentu mendapatkan bijian yang sedikit, namun amplop-amplop lainnya mendapatkan bijian yang banyak, atau bahkan ada amplop-amplop tertentu yang tidak mendapatkan bijian sama sekali. Sekali lagi hal ini diserahkan sepenuhnya kepada pembahasan di masing-masing kelompok sesuai kriteria.
f) Setelah semua kelompok memasukkan bijian jagung ke amplop-amplop yang bersesuaian, jumlahkan perolehan setiap item atau usulan kegiatan dari setiap kolom ke bawah dan tempatkan
hasilnya di baris “Jumlah Total Bijian”. Jumlah perolehan terbanyak tentunya merupakan prioritas utama begitu selanjutnya.
Catatan Khusus :
Teknik pemrioritasan dengan menggunakan biji-bijian ini bisa dimodifikasi sebagai berikut :
i. Berikan kesempatan pada semua kelompok untuk membahas kriteria 1 atau “Lebih Bermanfaat bagi Rumah Tangga Miskin” terlebih dahulu. Batasi waktunya, misalnya maksimal 20 menit. Berarti setiap kelompok akan mendapatkan jumlah bijian jagung yang sama banyaknya, yaitu 30 atau 60 biji (sesuai dengan proporsi kriteria 1).
ii. Minta setiap perwakilan kelompok untuk secara bergantian memasukkan pada deretan amplop-amplop yang berjajar pada baris kriteria 1.
iii. Setelah selesai, kembali beri kesempatan mereka untuk membahas kriteria 2 selama maksimal 20 menit. Berikan pada setiap
kelompok jumlah biji jagung yang sama sesuai proporsi kriteria 2 (25 atau 50 biji jagung).
iv. Kembali minta setiap perwakilan kelompok untuk secara bergantian memasukkan pada deretan amplop-amplop yang berjajar pada baris kriteria 2.
v. Lakukan hal yang sama untuk kriteria 3, kriteria 4, dan kriteria 5. vi. Jangan sekali-kali meminta mereka untuk membahas seluruh
kriteria dan memberikan seluruh biji jagung untuk kelima kriteria dan mengisi di amplop-amplop. Hal ini akan membingungkan mereka dan menjadikan pembahasan di kelompok tidak lagi fokus. vii. Setelah semua kriteria dibahas, lakukan penjumlahan atas
perolehan total setiap item atau usulan kegiatan serta lakukan perankingan sesuai dengan jumlah total perolehannya.
a) Pada contoh pengisian di bawah, bandingkan antara item-item kegiatan (mulai huruf “a” hingga “h”) yang ada pada baris satu / kriteria “Lebih bermanfaat bagi Rumah Tangga Miskin” untuk dibandingkan satu sama lain dan kemudian diisi dengan memberikan tanda centang “V” pada kotak yang bersesuaian nilainya sebagai berikut :
J skor 5 untuk “sangat baik”
J skor 2 untuk “cukup baik”
J skor 1 untuk “sangat kurang”
Catatan :
Antara “sangat baik” dengan skor 5 dengan “cukup baik”
dengan skor 2 memang ada selisih yang besar, sehingga forum benar-benar mempertimbangkan dengan seksama dan
mendiskusikan dengan serius. Apabila diberikan angka 3 untuk “cukup baik” maka ada kecenderungan untuk lebih banyak memilih yang tengah-tengah.
b) Lakukan hal yang sama untuk kriteria berikutnya pada baris selanjutnya.
Setelah semua baris terisi, jumlahkan perolehan skor setiap kolom mulai dari “a” hingga “h” ke bawah dan tempatkan pada sel
“Jumlah Skor”. Contoh pengisian pada usulan “e” (Paket pelatihan manajemen usaha industri rumah tangga), cukup dicentang pada kotak yang bersesuaian.
c) Jumlah skor tertinggi merupakan prioritas pertama, dan begitu selanjutnya. asi pasar
desa
bermanfaat bagi Rumah Tangga
5=sangat baik
5=sang at baik
5=sangat baik
5=sangat baik
5=sangat baik
5=sangat baik
Miskin
2=cukup baik
1=sangat
2=cukup baik
2=cukup baik
1=sangat kurang
2=cukup baik
2=cukup baik
2=cukup baik
Berdampak langsung dalam
1=sangat kurang
Dapat dikerjakan oleh
1=sangat kurang
Didukung dengan sumberdaya yang ada
1=sangat kurang
Ada potensi untuk
1=sangat kurang
Jumlah
skor 15
Catatan Khusus :
Jangan sekali-kali meminta mereka untuk mengisi atau mencentang dari atas ke bawah atau dari kolom “a”, “b”, “c” dst. Karena apabila hal ini mereka lakukan, mereka tidak akan melakukan pembandingan antara usulan satu dengan usulan lainnya,
mereka hanya melakukan penilaian untuk 1 usulan kegiatan semata, tidak keseluruhan usulan kegiatan.
Pengisian form ini adalah bisa berbasis kelompok, bisa pula berbasis individu untuk kemudian dijumlahkan skor masing-masing individu dalam kelompok / forum tersebut, sebagai berikut :
Peningkata n pelayanan
posyadu
Paket Pelatih
an budida
ya pertani
an organik
Rehabilit asi pasar
desa
Pembang u-nan
jalan telford
Paket Pelatihan manajem usaha industri
rumah tangga
Pembang u-nan jembatan
gelagar baja
Pembang u-nan Tembok Penahan Tanah
Pembang unan saluran
irigasi
Si –A 25
Si – B 22
Si – C 25
Si – D 15
Si – E 25
Jumlah
total skor 118
Prioritas 4
Cara 4 kuantitatif (Skoring pada Range Terbatas)
a) Bandingkan antara item-item kegiatan (mulai huruf “a” hingga “h”)yang ada pada baris satu / kriteria “Lebih bermanfaat bagi Rumah Tangga Miskin” untuk dibandingkan satu sama lain dan berikutnya isilah setiap sel-nya dengan ketentuan sebagai berikut (contoh pengisian di bawah) :
J Bubuhkan skor berupa nominal angka antara 1 hingga 5.
J Angka 5 menunjukkan kualitas karakter terbaik dan angka 1 menunjukkan kualitas karakter terjelek / terendah, serta angka 4, 3, dan 2 menunjukkan karakter di antara yang terbaik dan terjelek tersebut.
J Dimungkinkan apabila di antara 2 atau lebih item kegiatan diberikan skor angka yang sama (misalnya antara item kegiatan “a” dan “c” sama-sama mendapatkan skor 4)
b) Lakukan baris selanjutnya seperti sebelumnya untuk baris dua,
baris tiga, baris empat, dan baris lima.
c) Setelah semua baris terisi, jumlahkan perolehan skor setiap kolom mulai dari “a” hingga “h” ke bawah dan tempatkan pada sel
“Jumlah Skor”.
d) Jumlah skor tertinggi merupakan prioritas pertama, dan begitu selanjutnya. asi pasar
desa
bermanfaat bagi Rumah Tangga Miskin
5 5 3 2 4 2 1 1
Berdampak langsung dalam dikerjakan oleh
masyarakat
5
Didukung dengan sumberdaya
yang ada
5
Ada potensi untuk
Jumlah
skor
22
Prioritas
2
Pengisian form ini adalah bisa berbasis kelompok, bisa pula berbasis individu untuk kemudian dijumlahkan skor masing-masing individu dalam kelompok / forum tersebut, sebagai berikut :
Peningkata n pelayanan
posyadu
Paket Pelatih
an budida
ya pertani
an organik
Rehabilit asi pasar
desa
Pembang u-nan
jalan telford
Paket Pelatihan manajem usaha industri
rumah tangga
Pembang u-nan jembatan
gelagar baja
Pembang u-nan Tembok Penahan Tanah
Pembang unan saluran
irigasi
Si –A 20
Si – B 22
Si – C 25
Si – D 15
Si – E 18
Jumlah
total skor 100
Prioritas 3