• Tidak ada hasil yang ditemukan

WAWASAN SOSIAL BUDAYA masa MARITIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "WAWASAN SOSIAL BUDAYA masa MARITIM"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

WAWASAN SOSIAL BUDAYA MARITIM

A. PENGANTAR

Potensi Pinrang Kabupaten Pinrang yang terletak 150 km dari Kota Makassar, merupakan salah satu andalan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dalam bidang perikanan. Daerah berpenduduk 322.429 jiwa yang memiliki panjang pantai 93 km itu, dikenal sebagai penghasil rumput laut, udang windu, cakalang, ikan tuna, kerapu, kakap dan lainnya lago. Bupati Pinrang Drs H.Andi Nawir Pasinringi MP mengutarakan, potensi perikanan di daerah itu meliputi perikanan laut dan darat. Pada 2004, potensi perikanan laut yang berhasil digarap mencapai 11.132,06 ton. Sedang potensi perikanan darat meliputi usaha perikanan di sungai, waduk, rawa, kolam dan sawah melalui kegiatan mina padi, produksinya mencapai 854,04 ton per tahun.Dari potensi perikanan laut dan darat itu, terdapat ragam jenis ikan yang dapat dieksploitasi untuk dipasarkan,” ujar Andi Nawir Pasinringi didampingi Kepala Dinas Eksplorasi Laut dan Perikanan Ir H Armin Sanusi MP. Komoditas unggulan meliputi udang windu, rumput laut, bandeng, ikan mas, nila dan udang galah. Komoditas non-unggulan, di antaranya cakalang, ikan tuna, kerapu, kakap, dan kepiting. “Meski tidak diunggulkan, masyarakat tetap mengembangkan komoditas tersebut,” ujar Nawir. Nawir menguraikan, produksi udang windu yang dikembangkan melalui budidaya tambak diperkirakan 12.588 ton pertahun.1

Ditengah masyarakat pesisir saat ini sesuatu yang instan sangatlah di butuhkan, karna telah kita ketahui saat ini kebutuhan masyarakat kian pesat, baik kebutuhan-kebutuhan sandang maupun pangan. Sesuatu yang praktis dan efektif sangatlah di butuhkan karena hal ini sudah menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat untuk keberlangsungan hidup keluarganya.

Walaupun hal yang praktis berpengaruh baik bagi perekonomian dan keefektifan warga dalam penangkapan ikan tapi di sisi lain penangkapan ikan yang praktis dapat

1 Ichal.2013.”Potensi Perikanan Kabupaten Pinrang”.di akses dari

http://infoichal28.blogspot.co.id/2013/10/potensi-pinrangkabupaten-pinrang-yang.html pada tanggal 20 november 2017 pukul 20:00

NAMA : AHMAD RAFIESA GUNA

NIM : J011171513

PRODI : KEDOKTERAN GIGI TOPIK : PENDIDIKAN

(2)

juga menjadi perusak alam dan merusak biota laut ini telah menjadi ironi di negara ini khususnya di pinrang. Mereka menggunakan hal yang praktis dan membahayakan contohnya pukat harimau, bom ikan, racun, trawl, dll. Dan faktanya itu telah dilarang dan telah tercatat Menurut Undang-undang No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan pencurian ikan (ilegal fishing) adalah pcncurian yang dilakukan karena menangkap ikan tanpa SIUP dan SIPI, menggunakan bahan peledak, bahan beracun, bahan berbahaya dan lainnya yang mengakibatkan kerusakan dan kepunahan sumber daya ikan. Dan lebih mengerikannya telah banyak korban dari alat tersebut contohnya bom ikan, telah banyak nelayan yang mati karena terkena ledakannya.

Seiring dengan majunya teknologi Di sisi lain masih ada nelayan khususnya di daerah Pinrang yang masih menggunakan teknologi tradisional yang tidak kalah efektifnya dengan hal yang membahayakan tersebut inilah yang disebut dengan bagang. Pasti kalian bertanya tanya apa sihh yang di maksud bagang?.

Sehubungan dengan hal itu maka di butuhkan informasi dan penelitian lebih lanjut mengenai judul yang di angkat penulis yaitu Manfaat dan Kelemahan Penerapan Bagang Bagi Nelayan Pinrang.

B. METODE PENULISAN

Pada artikel ini penulis melakukan pustaka dari buku-buku yang berasal dari internet karena buku maupun jurnal yang terdapat diperpustakaan belum ada yang meneliti tentang Fish Finder. Selain itu penulis banyak mengambil dari artikel-artikel yang membahas Fish Finder. Pada artikel ini pun tidak terdapat data primer

dikarenakan penulis tidak memiliki kerabat maupun teman yang bekerja dibidang kelautan.

C. PEMBAHASAN

Pada pembahasan ini kita akan membahas tentang bagaimana Manfaat dan Kelemahan Penerapan Bagang Bagi Nelayan Pinrang.sebelum itu kita harus mengetahui apa itu bagang. nah bagang ini bukanlah tabel yang biasanya di gunakan dalam penulisan, tapi bagang disini merupakan salah satu jaring angkat yang dioperasikan di perairan pantai pada malam hari dengan menggunakan cahaya lampu sebagai faktor penarik ikan. Menurut Subani (1972), di Indonesia bagan diperkenalkan pada awal tahun 1950 dan sekarang telah banyak mengalami perubahan. Bagan pertama sekali digunakan oleh nelayan Makassar dan Bugis di Sulawesi Selatan, kemudian nelayan daerah tersebut membawanya kemana-mana dan akhirnya hampir dikenal di seluruh Indonesia. Dilihat dari bentuk dan cara pengoperasiannya bagan dibagi menjadi tiga macam, yaitu bagan tancap, bagan rakit dan bagan perahu. Dan inilah yang di terapkan masyarakat dipesisir pantai terutama di pesisir pantai di Pinrang dan menjadi salah satu mata pencahariannya.2

Nah setelah kita mengetahui pengertiannya masuklah kepada inti permasalah yaitu Manfaat dan Kelemahan Penerapan Bagang Bagi Nelayan Pinrang. Berikut adalah manfaat dan kelemahannya

1. Manfaat Pengguanaan Bagang

a) Hemat energy tidak menghasilkan polusi

(3)

b) Aman bagi nelayan

c) Terbuat dari bahan yang pengadaannya tidak merusak lingkungan atau ekosistem yang dilindungi

d) Tidak mengurangi biodiversity

e) Terlatih, memahami dan menerapkan konsep efisiensi dan konservasi f) Tidak merusak lingkungan perairan dan habitat

g) tidak menimbulkan konflik dengan kegiatan lainnya h) sesuai dengan peraturan

i) Tidak membahayakan nelayan dan orang lain di laut

j) Dan terkhususnya di pinrang sangat mengurangi polusi dilihat dari beberapa pantai yang sudah sangat tercemar

2. Kelemahan Penggunaan Bagang

a) Perikanan bagan tidak lagi mengkhususkan diri pada alat tangkap dengan hasil tangkapan utama teri seperti saat pertama kali dibuat. Bagan saat ini merupakan alat tangkap yang dapat menangkap berbagai macam ikan pelagis dengan fototaksis positif. Sehingga perlu disesuaikan mata jaring serta ikan hasil tangkapan yang bisa ditangkap.

b) Perlu ada substitusi bahan pembuat alat tangkap selain bambu.

c) Posisi operasi bagan harus lebih dijelaskan karena saat ini seringkali mengganggu alur pelayaran.

d) Sebagai alat tangkap yang sebagian besar berposisi dilaut (jarang berada di dermaga) kemungkinan untuk substitusi energi dari solar, minyak tanah atau gas dirubah menjadi solar cell (energi surya). Bahkan akan menjadi sangat baik jika menggunakan air laut sebagai energi utama.

e) Selektifitasnya rendah, khususnya ikan teri, bagan apung cukup selektif terhadap ikan ini.

f) By-catch tinggi, menangkap tidak saja pada target spesies tetapi juga terkadang banyak menangkap ikan non target spesies.

g) Konsumsi BBM masih digunakan, dan diharapkan menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan.3

D. PENUTUP

Telah kita ketahui fungsi dan begitu banyak kelemahan dari bagang. Walaupun keefektifannya kurang tetapi bagang yang ramah lingkungan tidak menjadi polutan maupun perusak biota laut. Nelayan di pinrang masih banyak yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal terkhusus pada cara penagkapanya namun inilah yang menjadi tugas dan kewajiban kita sebagai mahasiswa yang kritis dan peka terhadap lingkungannya ,kita sebagai mahasiswa harus menemukan solusi dari permasalahan

(4)

dinegeri kita khususnya di wilayah pinrang ini dengan melakukan penyulukan bagaimana pentinngnya menjaga lingkungan dengan menggunakan penerapan alat tangkap bagang dan ini juga merupakan cara melestarikan alat tangkap bagang yang tergerus zaman. Sekian dan terimakasih wassalamualaikum wr.wb.

DAFTAR PUSTAKA

1. Ichal.2013.”Potensi Perikanan Kabupaten Pinrang”.di akses dari

http://infoichal28.blogspot.co.id/2013/10/potensi-pinrangkabupaten-pinrang-yang.html

2. Rian Juanda, A.Hamzah, I.Mahdiana,M.Ihsan.”Tingkat Keramahan Lingkungan Alat Tangkap Bagang”. Di akases dari http://panglimalaot.blogspot.co.id/2013/03/tingkat-keramahan-lingkungan-alat.html.

Referensi

Dokumen terkait

penulis dapat melaksanakan Proyek Akhir Arsitektur (PAA) tahap Landasan Teori dan.. Program (LTP) pada periode LXXII ini, dengan judul Semarang Creative

Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan tersebut disimpulkan sebagai berikut: 1) Terdapat pengaruh langsung positif gaya kepemimpinan terhadap prestasi

Tingginya kandungan timbal di sedimen pada stasiun 5, yang berada pada sebelah utara dari muara Sungai Manyar menunjukkan, bahwa timbal yang berasal dari

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan anugerahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Hubungan Jenis dan Lama

Ilmu ekonomi merupakan suatu studi tentang perilaku masyarakat dalam menggunakan sumber daya yang langka dalam rangka memproduksi berbagai komoditi, untuk kemudian menyalurkannya

Sedangkan beberapa negara memiliki jumlah penggunaan air yang rendah, seperti yang terjadi Bahrain dan Arab Saudi, di mana penggunaan air di sektor pertanian hanya

Metode pengumpulan data berupa dokumentasi, observasi, tes, dan angket/kuisioner.Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) perencanaan pembelajaran dan Modul Praktis dengan

1387 yılında Ak Koyunlu Türk kabilesi beyi Kutluk beyin oğlu Ahmet Sivas üzerine yürüdü.. Kadı Burhaneddin, Yusuf Çelebi komutasında bir orduyu karşı yolladı ise de