• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA pdf"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

>

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 15/ Menhut -II/ 2004

TENTANG

PEMBERIAN IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN ALAM MELALUI PENAWARAN DALAM PELELANGAN

MENTERI KEHUTANAN,

Menimbang: a. bahwa berdasarkan Pasal 43 ayat (3), (4) dan (5) Perat uran Pemerint ah Nomor 34 Tahun 2002 t ent ang Tat a Hut an dan Penyusunan Rencana Pengel ol aan Hut an, Pemanf aat an Hut an dan Penggunaan Kawasan Hut an dit et apkan bahwa izin usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an al am at au hut an t anaman dapat diberikan mel al ui penawaran dal am pel el angan;

b. bahwa berdasarkan hasil pengkaj ian dan penil aian t erhadap Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 32/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang Pemberian Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an Al am at au Hut an Tanaman mel al ui Penawaran dal am Pel el angan, t ernyat a Keput usan Ment eri t ersebut bel um dapat

dil aksanakan sebagaimana mest inya sehingga perl u diadakan penyempurnaan;

(2)

Mengingat: 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 t ent ang Konservasi Sumber Daya Al am Hayat i dan Ekosist emnya;

2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 t ent ang Pengel ol aan Lingkungan Hidup; 3. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 t ent ang Pemerint ahan Daerah;

4. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 t ent ang Kehut anan;

5. Perat uran Pemerint ah Nomor 33 Tahun 2002 t ent ang Perencanaan Hut an; 6. Perat uran Pemerint ah Nomor 28 Tahun 1985 t ent ang Perl indungan Hut an; 7. Perat uran Pemerint ah Nomor 27 Tahun 1999 t ent ang Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan;

8. Perat uran Pemerint ah Nomor 25 Tahun 2000 t ent ang Kewenangan Pemerint ah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Ot onom;

9. Perat uran Pemerint ah Nomor 34 Tahun 2002 t ent ang Tat a Hut an dan Penyusunan Rencana Pengel ol aan Hut an, Pemanf aat an Hut an; 10. Perat uran Pemerint ah Nomor 35 Tahun 2002 t ent ang Dana Reboisasi; 11. Keput usan Presiden Nomor 102 Tahun 2001 t ent ang Kedudukan, Susunan

Organisasi dan Tat a Kerj a Depart emen;

12. Keput usan Presiden Nomor 228 Tahun 2001 t ent ang Pembent ukan Kabinet Got ong Royong;

13. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 123/ Kpt s-II/ 2001 t ent ang Organisasi dan Tat a Kerj a Depart emen Kehut anan.

M E M U T U S K A N :

Menet apkan:PERATURAN MENTERI KEHUTANAN TENTANG PEMBERIAN IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN ALAM MELALUI PENAWARAN DALAM PELELANGAN.

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

(3)

1. Izin usaha Pemanf aat an hasil hut an kayu (IUPHHK) pada hut an al am yang sebel umnya disebut Hak Pengusahaan Hut an (HPH) adal ah izin unt uk memanf aat kan hut an produksi yang

kegiat annya t erdiri dari penebangan, pengangkut an, penanaman, pemel iharaan, pengamanan, pengol ahan dan pemasaran hasil hut an kayu.

2. Pel el angan IUPHHK pada hut an al am adalah cara unt uk meperol eh IUPHHK pada hut an al am mel al ui suat u penawaran t erbuka, yang penyel enggaraannya diumumkan secara l uas mel al ui media masa baik elekt ronik maupun media cet ak, sehingga masyarakat l uas yang berminat dapat mengikut inya.

3. Surat Penawaran adalah penawaran t ert ul is yang sel uruh dokumen besert a l ampirannya sesuai dengan persyarat an dokumen pel el angan yang diaj ukan pesert a pelel angan.

4. Penil aian t eknis adalah penil aian t erhadap pemenuhan persyarat an ol eh pesert a

pel el angan mel iput i spesif ikasi t eknis penawaran sesuai persyarat an t eknis yang dit et apkan.

5. Penil aian administ rasi adalah penilaian t erhadap kel engkapan administ rasi besert a val idit asnya sesuai persyarat an dokumen yang dit et apkan.

6. Berit a Acara Pel el angan adal ah dokumen t ert ul is t ent ang pelaksanaan suat u t ahapan kegiat an pel el angan yang mengikat

penyel enggaraan dan pesert a pel el angan.

7. Panit ia Pel el angan adal ah panit ia yang dibent uk dan dit et apkan ol eh Ment eri unt uk mel aksanakan pel el angan yang dipimpin ol eh Direkt ur Jenderal Bina Produksi Kehut anan, dengan anggot a-anggot anya t erdiri dari unsur-unsur Esel on I Depart emen Kehut anan.

8. Sist em Nil ai adal ah sist em penil aian penawaran dengan cara memberikan nil ai angka t ert ent u pada set iap unsur yang dinilai berdasarkan krit eria dan nil ai yang t el ah

dit et apkan dal am dokumen penawaran pel angan, kemudian membandingkan j uml ah nil ai dari set iap penawaran pesert a dengan penawaran pesert a l ainnya.

9. Ment eri adal ah Ment eri yang diserahi t ugas dan t anggung j awab di bidang kehut anan.

10. Direkt ur Jenderal adalah Direkt ur Jender al yang diserahi t ugas dan t anggung j awab di bidang Bina Produksi Kehut anan.

(4)

Pasal 2

(1) Maksud pel el angan adal ah unt uk memberi kesempat an yang sel uas l uasnya kepada masyarakat yang ingin memanf aat kan hut an mel al ui izin usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an al am.

(2) Tuj uan pel el angan adal ah unt uk mendapat kan penawar yang prof esional dan berkual it as sert a mempunyai komit men yang t inggi dal am pemanf aat an hut an secara l est ari.

BAB III

STATUS DAN KRITERIA AREAL HUTAN

Pasal 3

St at us areal hut an yang dapat dil elang unt uk dapat dibebani IUPHHK pada hut an al am adalah :

a. Hut an negara yang mempunyai f ungsi sebagai hut an produksi; b. Tidak dibebani hak/ izin l ainnya;

c. Tidak ada konf l ik kepent ingan di dalamnya.

Pasal 4

Krit eria areal yang dapat di l el ang unt uk dibebani IUPHHK pada hut an al am adalah :

a. Areal hut an yang memil iki pot ensi unt uk di l akukan kegiat an usaha pemanf aat an hasil hut an kayu sebagaimana dit et apkan dal am Keput usan Ment eri Kehut anan t ent ang Krit eria Pot ensi Hut an Al am pada Hut an Produksi yang dapat Diberikan Izin Kegiat an Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an Al am;

b. Aksesibilit asnya dapat dikembangkan;

c. Apabil a t el ah ada hasil t at a hut an pada hut an produksi, areal / lokasi yang dimohon berada pada blok pengel ol aannya yang perunt ukannya bagi usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an al am.

BAB IV

STATUS DAN PERSYARATAN PESERTA LELANG

Pasal 5

St at us pesert a pel el angan :

a. Perorangan; b. Koperasi;

c. Badan Usaha Mil ik Swast a Indonesia (PT, CV, Firma); at au

d. Badan Usaha Mil ik Negara (BUMN) at au Badan Usaha Mil ik Daerah (BUMD).

(5)

(1) Persyarat an administ rasi pel elangan mencakup :

f . Ref erensi Bank yang menyat akan perusahaan mempunyai

g. Berdomisil i at au bersedia membuka kant or cabang di Propinsi dan at au

Kabupat en/ Kot a.

(6)

mel iput i :

1) Sist em sil vikul t ur;

2) Luas t ebangan dan real isasi penebangan; 3) Pemanf aat an hasil hut an kayu;

4) Pembinaan/ pemeliharaan t egakan; 5) Penanaman t anah kosong; dan 6) Perl indungan hut an.

c. Rencana pengembangan ekonomi yang mel iput i :

1) Kesempat an kerj a;

2) Kemit raan dengan koperasi masyarakat set empat ;

3) Pembinaan Masyarakat Desa Hut an (PMDH); 4) Kel embagaan (Organisasi dan Personal ia); 5) Rencana invest asi sesuai PSAK 32;

6) Anal isa ekonomi dan keuangan yang t erdiri dari :

6. 1) Biaya pemanf aat an hut an; 6. 2) Sumber permodal an; 6. 3) Proyeksi arus kas; 6. 4) Proyeksi l aba-rugi;

6. 5) Anal isis kel ayakan ekonomis dan f inansial ;

6. 6) Anal isis kepekaan proyek; dan 6. 7) Kont ribusi t erhadap pendapat an negara dan daerah.

Bagian Kesat u Pengumuman Pel el angan

Pasal 7

(1) Depart emen Kehut anan mengumumkan pel el angan areal hut an yang dapat dibebani IUPHHK pada hut an al am secara l uas, t erbuka mel al ui media masa baik elekt ronik maupun media cet ak nasional dan at au daerah set empat .

(2) Dal am pengumuman pel el angan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat ant ara lain : l et ak dan l uas areal hut an, persyarat an

administ rasi dan proposal t eknis, t empat dan t anggal berakhirnya pendaf t aran pesert a l el ang dan kegiat an yang dit awarkan.

Bagian Kedua

Penj el asan Pel el angan (Aanwij zing)

Pasal 8

(7)

(2) Penj el asan pel el angan (Aanwij zing) di l akukan di t empat dan wakt u yang dit ent ukan dengan dihadiri ol eh para cal on pesert a l el ang yang t el ah t erdaf t ar sebagai cal on pesert a l el ang.

(3) Kepada cal on pesert a l el ang dij el askan mengenai :

a. Met oda penyel enggaraan l el ang; b. Cara penyampaian pel el angan; c. Dokumen yang harus disampaikan; d. Met oda eval uasi;

e. Dokumen yang harus dil ampirkan dalam penawaran;

f . Areal hut an yang akan dil el ang sesuai dengan dokumen l el ang;

g. Hak dan kewaj iban pemenang l el ang.

(4) Cal on pesert a l el ang diberi kesempat an meninj au l apangan/ areal hut an yang akan dil elang unt uk mendapat kan dat a/ inf ormasi l apangan sel ama 30 (t iga pul uh) hari kal ender sej ak memperol eh penj el asan dari panit ia l el ang.

(5) Pemberian penj el asan mengenai dokumen l el ang yang berupa pert anyaan dari cal on pesert a l elang dan j awaban dari panit ia l el ang sert a ket erangan l ain t ermasuk perubahannya dan peninj auan l apangan, dit uangkan dalam Berit a Acara Penj elasan (BAP) yang dit andat angani ol eh panit ia pel elangan dan salah seorang wakil dari cal on pesert a l el ang.

Bagian Ket iga Dokumen Lelang

Pasal 9

(1) Kepada cal on pesert a l el ang yang t el ah mendapat kan penj el asan pel elangan sebagaimana dimaksud pada Pasal 8, dapat mendaf t arkan diri sebagai pesert a l el ang.

(2) Kepada pesert a l elang yang t el ah t erdaf t ar sebagai dimaksud pada ayat (1) dapat mengambil dokumen pel elangan di Sekret ariat Panit ia Pel elangan yang t erdiri dari :

a. Pot ensi hut an al am pada hut an produksi yang dapat diberikan izin usaha

pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an al am.

(8)

(3) Biaya dokumen pel el angan sebagaimana diaksud pada ayat (2) dibebankan kepada Pemerint ah el al ui Depart emen Kehut anan.

Bagian Kemepat Penawaran Pel el angan

Pasal 10

(1) Pesert a lel ang sebagaimana dimaksud pada Pasal 9 ayat (1) dapat mengaj ukan surat penawaran dengan dil ampiri kel engkapan persyarat an administ rasi dan proposal t eknis sebagaimana dimaksud pada Pasal 6.

(2) Surat penawaran besert a l ampirannya dimasukkan ke dal am sampul t ert ut up dan disegel , disampaikan kepada Sekret ariat Panit ia Pel el angan IUPHHK pada hut an al am d/ a Direkt orat Jenderal Bina Produksi Kehut anan Gedung Manggal a Wanabakt i Blok I Lant ai 5 Jal an Gat ot Subrot o - Senayan, Jakart a Pusat .

Bagian Kelima Pembukaan Surat Penawaran

Pasal 11

(1) Sel uruh surat penawaran pel el angan harus sudah masuk dan dit erima ol eh Panit ia Pel el angan pal ing l ambat t erhit ung t anggal berakhirnya pendaf t aran pesert a l elang sebagaimana t ert era dalam pengumuman pel el angan areal hut an.

(2) Pada hari t anggal dan t empat yang dit ent ukan, Panit ia Pel el angan mengundang pesert a pel el angan yang t el ah memasukkan surat penawaran unt uk menghadiri dan menyaksikan sel uruh surat penawaran pel el angan yang masuk ke Panit ia Pel el angan.

(3) Pesert a lel ang yang hadir diberi kesempat an unt uk mel ihat berkas-berkas penawaran yang masuk dan dit erima Panit ia Pel el angan.

(4) Kel ainan dan kekurangan pada set iap surat penawaran dicat at ol eh Panit ia Pel el angan.

(5) Sel uruh surat penawaran dari pel elangan dinyat akan sah at au t idak sah t ermasuk kel ainan dan kekurangan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dimuat dal am Berit a Acara Pembukaan surat penawaran pel el angan.

(6) Berit a Acara Pembukaan surat penawaran pel el angan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) sebel um dit andat angani dibacakan dengan j el as dihadapan para pesert a pel el angan yang hadir.

(9)

Pembukaan t ersebut dit andat angani ol eh Panit ia Pel el angan yang hadir dan sal ah seorang wakil pesert a l elang yang hadir.

(8) Pada Berit a Acara Pembukaan disert akan semua surat penawaran besert a l ampiran-l ampiran dan sampuampiran-l nya.

Bagian Keenam Uj i Kel ayakan

Pasal 12

(1) Dal am wakt u pal ing l ambat 30 (t iga pul uh) hari kerj a, Panit ia Pel el angan mel akukan penil aian t erhadap berkas-berkas penawaran pel el angan dari pesert a l el ang.

(2) Berdasarkan hasil penil aian t erhadap berkas-berkas penawaran pesert a pel el angan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Panit ia Pel el angan menet apkan 3 (t iga) penawar t erbaik yang memenuhi persyarat an unt uk set erusnya dil akukan uj i kel ayakan.

(3) Apabila penawar pel el angan kurang dari 3 (t iga), Panit ia Pel el angan menet apkan penawar t erbaik yang memenuhi persyarat an unt uk

dil akukan uj i kel ayakan.

(4) Apabila penawar pel el angan hanya 1 (sat u) dan berdasarkan penil aian memenuhi persyarat an, Panit ia Pel elangan menet apkan penawar t ersebut unt uk dil akukan uj i kel ayakan.

(5) Uj i kel ayakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) mel iput i : a. Visi dan misi yang j el as dal am pemanf aat an hut an l est ari;

b. Kemampuan manaj emen dal am mengel ol a perusahaan;

c. Cat at an prest asi, pengal aman dan penget ahuan dal am pemanf aat an hut an l est ari; dan

d. Memil iki sumber daya manusia yang cukup dan berkual it as di bidang kehut anan.

Bagian Ket uj uh Penet apan Pemenang Lelang

Pasal 13

(1) Apabila berdasarkan hasil uj i kel ayakan, t idak ada sat upun penawar yang memenuhi persyarat an, Depart emen Kehut anan

(10)

(2) Apabila berdasarkan hasil uj i kel ayakan t erdapat pesert a l el ang yang memenuhi

persyarat an, Ket ua Panit ia Lel ang mengaj ukan usul pemenang pel el angan kepada Ment eri.

Pasal 14

(1) Berdasarkan usul an pemenang l el ang sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 ayat (2)

Ment eri menet apkan 1 (sat u) pemenang l el ang dan memerint ahkan kepada Direkt ur Jenderal unt uk diumumkan dal am wakt u sel ambat -l ambat nya 7 (t uj uh) hari kerj a.

(2) Sel ambat -l ambat nya dal am wakt u 7 (t uj uh) hari kerj a set el ah pengumuman penet apan pemenang l el ang, pesert a l el ang yang t el ah mengikut i uj i kel ayakan dapat mengaj ukan sanggahan/ keberat an t erhadap penet apan pemenang l el ang t ersebut kepada Ment eri.

(3) Sel ambat -l ambat nya dal am wakt u 7 (t uj uh) hari kerj a set el ah surat sanggahan/ keberat an dit erima Ment eri menyampaikan j awaban at as surat sanggahan/ keberat an dimaksud.

(4) Apabila dal am wakt u 7 (t uj uh) hari t idak ada sanggahan/ keberat an t erhadap pengumuman pemenang l el ang at au surat sanggahan/ keberat an yang disampaikan ol eh pesert a l el ang dit ol ak Ment eri, Direkt ur Jenderal menyiapkan surat Ment eri t ent ang penet apan pengesahan pemenang l el ang.

Pasal 15

(1) Dal am hal Ment eri t el ah menet apkan pemenang l el ang, Direkt ur Jenderal at as nama Ment eri sel ambat -l ambat nya 10 (sepul uh) hari kerj a sej ak dit erimanya penet apan pemenang l el ang menerbit kan surat perint ah kepada pemenang l el ang unt uk:

a. Mendapat kan rekomendasi dari Bapat i at au Wal ikot a dan Gubernur, baik t erhadap kel ayakan areal yang dil el ang maupun t erhadap kemampuan pemenang l el ang;

(11)

(AMDAL) at au Upaya Kel ol a Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemant auan Lingkungan (UPL) sesuai perat uran perundang-undangan yang berl aku.

(2) Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) at au Upaya Kel ol a Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemant auan Lingkungan (UPL) dapat menggunakan j asa konsul t an sel ambat -l ambat nya da-l am wakt u 150 (serat us -l ima pu-l uh) hari kerj a sej ak dit erbit kannya Surat Perint ah Menyusun Amdal at au UKL dan UPL.

(3) Hasil penyusunan AMDAL at au UKL dan UPL sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan kepada Pej abat yang berwenang unt uk mendapat kan perset uj uan.

(4) Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan AMDAL at au UPL dan UKL yang t el ah mendapat kan perset uj uan dari pej abat yang berwenang sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sel anj ut nya disampaikan oleh pemenang l el ang kepada Ment eri Kehut anan mel al ui Direkt ur Jenderal .

Bagian Kedel apan

Tindak Lanj ut Penet epan Perset uj uan Pemenang Lel ang

Pasal 16

(1) Apabila dal am j angka wakt u 150 (serat us l ima pul uh) hari kerj a pemenang l el ang t idak memenuhi kewaj ibannya dal am mendapat kan rekomendasi dan menyusun dan at au menyapaikan AMDAL at au UKL dan UPL yang t el ah diset uj ui Pej abat yang berwenang, penet apan pemenang l el ang dapat dibat al kan.

(2) Direkt ur Jenderal mengusul kan dan menyiapkan surat pembat al an pemenang l el ang kepada Ment eri, dan at as dasar usul an t ersebut Ment eri menandat angani dan menerbit kan surat pembat al an pemenang l el ang.

Pasal 17

(12)

Lingkungan (UPL) yang t el ah mendapat kan perset uj uan Pej abat yang berwenang, Ment eri Kehut anan menerbit kan surat kepada Kepal a Badan Pl anologi Kehut anan unt uk menyiapkan pet a areal kerj a (Working Area/ WA) berikut l uasnya dan Bahan Penet apan Tebangan Tahunan (BPTT) unt uk IUPHHK pada hut an al am.

(2) Berdasarkan surat Ment eri Kehut anan kepada Kepal a Badan Pl anol ogi Kehut anan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepal a Badan Pl anologi Kehut anan dal am j angka wakt u pal ing l ama 20 (dua pul uh) hari kerj a menyiapkan pet a areal kerj a (Working Area/ WA) berikut l uasnya dan Bahan Penet apan Tebangan Tahunan (BPTT) unt uk IUPHHK pada hut an al am dan sel anj ut nya disampaikan kepada Direkt ur Jenderal .

Bagian Kesembilan

Penerbit an Keput usan Pemberian IUPHHK

Pasal 18

(1) Berdasarkan pet a areal kerj a (Working Area/ WA) dan Bahan Penet apan Tebangan Tahunan (BPTT) yang disampaikan ol eh Kepal a Badan Pl anol ogi Kehut anan sebagaimana dimaksud pada Pasal 17 ayat (2), Direkt ur Jenderal pal ing l ambat dal am j angka wakt u 15 (l ima bel as) hari kerj a menyiapkan konsep Keput usan Ment eri Kehut anan t ent ang Pemberian IUPHHK pada hut an al am yang dil ampiri dokumen IUPHHK ant ara l ain t erdiri dari pet a areal kerj a, Bahan Penet apan Tebangan Tahunan kepada Sekret aris Jenderal .

(2) Berdasarkan konsep Keput usan Ment eri dan l ampiran dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekret aris Jenderal paling l ambat dal am j angka wakt u 15 (l ima bel as) hari kerj a menel aah dan meneruskan konsep Keput usan Ment eri t ent ang pemberian IUPHHK pada Hut an Al am kepada Ment eri.

(3) Ment eri menerbit kan Keput usan t ent ang pemberian IUPHHK pada hut an al am paling l ambat 60 (enam pul uh) hari kerj a sej ak dit erimanya konsep Keput usan Ment eri sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

(4) IUPHHK pada hut an al am diberikan unt uk j angka wakt u pal ing l ama 45 (empat pul uh l ima) t ahun.

Bagian Kesepul uh

(13)

Pasal 19

(1) Set el ah sal inan Keput usan Ment eri t ent ang Pemberian IUPHHK pada hut an al am sebagaimana dimaksud pada Pasal 18 ayat (2) dit erima ol eh Direkt ur Jenderal , Direkt ur Jenderal menerbit kan Surat Perint ah Pembayaran Iuran Izin Usaha Pemanf aat an Hut an (SPP-IIUPH) yang

t ert uang yang dihit ung berdasarkan l uas areal yang diberikan dalam izin dikalikan dengan t arif IIUPH.

(2) Ket ent uan pengenaan, penagihan, dan pembayaran IIUPH sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dit et apkan dalam Keput usan Ment eri Kehut anan t ent ang Tat a Cara Pengenaan, Penagihan, dan Pembayaran IIUPH pada Hut an Produksi.

Pasal 20

Apabil a sampai j at uh t empo, pemegang IUPHHK pada hut an al am sel aku waj ib bayar t idak dapat membayar dan melunasi SPP-IIUPH yang t erut ang sebagaimana dimaksud pada Pasal 19, maka Keput usan Ment eri t ent ang pemberian IUPHHK pada hut an al am t idak diserahkan dan dit arik kembal i ol eh Ment eri.

BAB VIII KETENTUAN PENTUP

Pasal 21

Dengan dit et apkannya Perat uran ini, maka Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 32/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang Pemberian Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an Al am at au Hut an Tanaman mel al ui Penawaran dal am Pel el angan dinyat akan t idak berlaku l agi.

Pasal 22

Perat uran ini mul ai berl aku sej ak t anggal dit et apkan.

Dit et apkan di : J A K A R T A Pada t anggal : 15 Okt ober 2004

MENTERI KEHUTANAN, t t d. MUHAMMAD PRAKOSA

SALINAN Keput usan ini disampaikan Kepada Yt h. : 1. Ment eri Koordinat or Bidang Perekonomian; 2. Esel on I Lingkup Depart emen Kehut anan; 3. Gubernur di sel uruh Indonesia;

4. Bupat i/ Wal ikot a di Seluruh Indonesia;

5. Kepal a Pusat Pengendal ian Pembangunan Kehut anan Regional I s/ d IV;

6. Kepal a Dinas Provinsi yang diserahi t ugas dan t anggung j awab di bidang kehut anan di sel uruh Indonesia;

(14)

di sel uruh Indonesia;

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Sehubungan dengan pembuktian Kualifikasi untuk Pekerjaan Jasa Konsultansi Kegiatan Pembangunan Kantor Graha Usaha Mikro Kecil Menengah (Multi Years) Pekerjaan Pengawasan

02.A3/BA-PMB.BI/PL/PEDU-PDT/VIII/2012 tanggal 16 Agustus 2012, Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Satuan Kerja Pembinaan Ekonomi dan Dunia Usaha di Lingkungan

[r]

Affirms that the same rights that people have offline must also be protected online, in particular freedom of expression, which is applicable regardless of frontiers and

Tegal Selatan Tegal (Bankeu dari Prov. Jateng TA 2017) Pekerjaan Pemasangan Dan Penggantian LPJU Kec.. Tegal Selatan Tegal (Bankeu dari Prov. Jateng TA 2017)

[r]

[r]