• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah - Promosi Penjualan Melalui Jejaring Sosial (Studi Deskriptif Kualitatif Promosi Penjualan Melalui Jejaring Sosial Twitter pada “Coffee House Ulee Kareng”)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah - Promosi Penjualan Melalui Jejaring Sosial (Studi Deskriptif Kualitatif Promosi Penjualan Melalui Jejaring Sosial Twitter pada “Coffee House Ulee Kareng”)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Konteks Masalah

Selama beberapa tahun terakhir ini, perkembangan industri “cafe” atau “coffee

house” tampak berkembang pesat di Kota Medan. Jumlah kafe maupun gerai kopi

(coffee shop) bertambah drastis mengisi hampir setiap titik kota ini. Kalau dihitung,

sedikitnya ada puluhan cafe baru berdiri. Dengan kata lain, bisnis ini tampaknya

semakin menjanjikan.

Jika kita telusuri jalan-jalan yang dipenuhi café ataupun coffee shop, di daerah jalan

Dr Mansur, Jalan Halat Medan, Jalan Setia Budi, bahkan di café-café dalam mal, selalu

saja ramai tak sepi pengunjung. Dan sekitar separuhnya diisi oleh anak muda. Dengan

melepas tawa, sesekali mereka menyeruput minuman yang mereka pesan dan melahap

camilan di tengah udara panas dan suara bising oleh lalu lalang kendaraan di sekitarnya.

Lokasi di sepanjang jalan Dr. Mansyur – Medan misalnya, kini dipadati dengan

berbagai “coffee shop” dengan berbagai fasilitas yang ditawarkan. Ada yang

menampilkan live performance band, giant screen multimedia yang digunakan saat

acara nonton bareng, jaringan internet Wi-Fi gratis, ada pula yang menawarkan suasana

pedesaan dan klasik. Pengamat ekonomi dari Universitas Negeri Medan, M. Ishak,

mengatakan industri kuliner seperti “coffee shop” akan mampu berkembang pada tahun

ini.

“Perkembangan bisnis coffee shop yang marak di kota Medan saat ini mengindikasikan bahwa pertumbuhan ekonomi di kota ini semakin baik dan maju pada tahun 2013” katanya (sumber : Medan Bisnis.com).

Nongkrong di cafe atau restoran siap saji usai bubaran sekolah, kuliah atau pulang

kerja, belakangan ini merupakan tren gaya hidup remaja dan eksekutif. Anak muda dan

nongkrong adalah dua hal yang sudah melekat. Di sekolah-sekolah usai jam pelajaran,

di kampus-kampus di antara jam kuliah, bahkan di kantor-kantor sepulang jam kantor,

akan mudah dijumpai kelompok-kelompok remaja dan orang muda duduk-duduk di

cafe atau resto.

Salah satu “Coffee House” yang cukup diminati oleh pengunjung cafe adalah

(2)

House Ulee Kareng” ini. Pemilik berinisiatif untuk membuka cabang “Ulee Kareng 2”

di jalan Dr. Mansyur.

Pemilihan lokasi Dr. Mansyur dipilih karena pangsa pasar “Coffee House” ini

adalah generasi muda khususnya mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Hal ini sejalan

dengan yang dikatakan salah seorang pengunjung “Coffee House” ini bernama Mahdi,

Mahasiswa Fakultas Kedokteran angkatan 2007 mengatakan bahwa mahasiswa

Universitas Sumatera Utara sering menghabiskan waktu di tempatnya, untuk sekedar

berkumpul bersama teman – teman atau memanfaatkan jaringan Wi – Fi untuk mencari

informasi yang berguna bagi kepentingan pendidikan.

Di tengah persaingan “Coffee House” di kota Medan, khususnya di kawasan

sekitar jalan Dr. Mansyur, cafe “Ulee Kareng” melakukan kegiatan promosi yang

berbeda.Kata promosi tentunya sudah diketahui, dan sering didengar oleh orang-orang.

Promosi biasanya dikaitkan dengan penjualan dalam memperkenalkan suatu produk,

ataupun jasa yang dikemas secara menarik. Kata promosi digunakan dalam pengertian

yang lebih luas, yang mengacu pada kegiatan pemasaran dari suatu organisasi dan

perusahaan. Michael Ray mendefenisikan promosi sebagai koordinasi dari seluruh

upaya yang dimulai dari pihak penjual untuk membangun berbagai saluran informasi

dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan

(Morissan, 2010:16).

Promosi penjualan yang dilakukan oleh “Coffee House Ulee Kareng”

menggunakan media baru yakni internet. Akun ini dikenal dengan nama

@Uleekareng2. Akun ini biasanya mempublikasikan seputar acara nonton bareng yang

dilaksanakan oleh “Coffee House Ulee Kareng”.

Pertumbuhan iklan di internet memiliki kecenderungan meningkat mengikuti

pertumbuhan penggunaan smartphone di masyarakat. Anak – anak muda perlahan

tumbuh dan berkembang dengan pemanfaatan teknologi yang besar. Kebiasaan

penggunaan internet yang besar membentuk pasar baru bagi pengiklan. Kecenderungan

(3)

Gambar 1.1

Persentase pertumbuhan belanja iklan berdasarkan jenis media di seluruh dunia periode Januari-September 2012

Sumber : nielsen

Dibandingkan dengan media massa lain yang sudah lama ada. Pertumbuhan belanja

iklan menggunakan internet mengalami kenaikan besar. Kenaikan yang besar ini

menunjukkan bahwa iklan di internet sedang banyak diminati pengiklan di seluruh

dunia.

“Coffee House Ulee Kareng” mengikuti tren positif ini dengan melakukan promosi

melalui internet. Pemilihan internet sebagai media promosi dipilih karena pertimbangan

biaya. Tidak seperti media yang lain yang membutuhkan biaya relatif besar, promosi

melalui media internet relatif lebih kecil. Jangkauan yang dapat terkena dampak pesan

Twitterini sesuai dengan pangsa pasar pengunjung kafe. Twittersebagai media baru

sedang digandrungi oleh banyak anak muda, sesuai dengan sasaran promosi “Coffee

House Ulee Kareng”. Sasaran promosi pada jejaring sosial adalah mahasiswa yang

didominasi anak muda, karyawan swasta dan pengusaha muda. Media Twitterlebih

responsif daripada media lain. Sifatnya yang interaktif memudahkan pengelola “Coffee

House Ulee Kareng” mendapatkan masukkan langsung dari pengunjung.

Selain itu, Indonesia termasuk ke dalam lima besar Negara pengguna Twitter

setelah Amerika Serikat, Brazil, Jepang, dan juga Inggris. Jumlah pengguna Twitter di

Indonesia sendiri per bulan Februari 2012 mencapai 19. 5 juta orang. Data ini adalah

(4)

Gambar 1.2

Lima Negara Pengguna Twitter Terbanyak

Sumber: Hasil riset dari Semiocast, lembaga riset media sosial yang berpusat di

Paris, Prancis, tahun 2012

Dengan begitu, Twitter menjadi salah satu media yang sangat potensial untuk

membangun citra dan berdagang, baik untuk individu maupun perusahaan. Angka

dalam tabel mengindikasikan adanya lalu lintas informasi yang fantastis. Banyak merek

yang sudah memanfaatkan Twitter untuk berpromosi karena kemudahan persebaran

informasinya. Persebaran informasi di Twitter terjadi dengan mudah dan cepat. Hanya

dengan melalui proses 1-2 kali klik.

Mungkin apa yang membuat Twitter sedemikian populernya adalah karena

kesederhanaannya, Twitter memerlukan usaha yang lebih sedikit dibandingkan media

sosial lainnya seperti MySpace atau Facebook. Apapun alasannya, Twitter saat ini telah

dipergunakan oleh lebih dari 1 juta orang yang terhubung setiap harnya, bersosialisasi

dan selalu berbagi informasi.

Data ini juga didukung oleh beberapa hasil penelitian yang menunjukkan peran

yang lebih besar telah banyak ditemukan berkaitan dengan internet dan media sosial.

Indonesia saat ini memiliki populasi penduduk sekitar 245 juta jiwa yang 39 juta

diantaranya adalah pengguna internet dan dan sekitar 64 % diantaranya berusia remaja

atau berkisar antara usia15-19 tahun. Ini adalah data yang dilansir oleh Departemen

Komunikasi dan Informasi (Depkominfo)pada tahun 2010. Peningkatan penggunga

(5)

Angka ini membuat Indonesia masuk dalam kategori empat besar pengguna internet di

Asia(http://www.internetworldstats.com).

Sebagian besar pengguna internet di Indonesia adalah pengguna situs jejaring

sosial. Data terakhir September 2011 menyebutkan, situs jejaring sosial Facebook saat

ini memiliki 750 juta pengguna aktif dan 1.8 Miliar pengguna Facebook. Untuk

pengguna Twitter, Indonesia merupakan negara yang menjadi Twitter user peringkat ke

dua dunia dengan 12 % dari keseluruhan Twitter userdi dunia. Dengan adanya

perkembangan tersebut, membuat segala bentuk informasi, aktualisasi diri hingga

pertukaran pesan bisnis semakin cepat dan hampir tidak terkendali

(aworldoftweets.frogdesign.com).

Sebuah contoh pemasaran melalui internet dan media sosial yang cukup berhasil

terjadi di Bandung. Produsen kripik ‘Maicih’ menjual produknya melalui promosi lewat

twitter. ‘Maicih’ yang asalnya hanya produk lokal biasa perlahan menjelma menjadi

produk yang menghasilkan miliaran rupiah dalam sebulan. ‘Maicih’ melakukan promosi

lewar Twitter. Setiap hari produsen menginformasikan tempat mangkal produknya

melalui jejaring sosial ini. Perlahan tapi pasti produk ini mulai dibicarakan di media

sosial dan akhirnya menyebar bagai virus (kompasiana.com).

Sejak diluncurkan akhir Juni 2010 lalu, keripik Maicih memang menjadi salah satu

hot isu dan fenomenal di kalangan anak muda urban, terutama para peselancar dunia

maya. Maklum saja, cara memasarkan keripik Maicih memang beda dengan keripik

pedas lainnya—yang notabene sudah lebih dulu beredar di Bandung. Melalui jaringan

kekerabatan serta gencarnya promosi lewat twitter, maicih mencoba menciptakan isu

atau word of mouth (WOM). Salah satunya, dengan tingkat kepedasan keripik. Keripik

yang mereka jajakan memiliki tingkat kepedasan yang berbeda. Mulai dari level satu

sampai lima, dan langsung ke level 10 yang tingkat pedasnya paling tinggi. Dalam

waktu seketika keripik maicih menjadi pembicaraan seluruh Indonesia.

Melihat contoh keberhasilan dari ‘Maicih’, ‘Coffee House UleeKareng’ coba

mereplikasi kesuksesan ini dengan akun twitter @uleekareng2. Isi promosi akun

@Uleekareng2 banyak berisi informasi seputar acara nonton bareng yang dilaksanakan

“Coffee House Ulee Kareng”. Berbeda dengan kafe – kafe lain yang menawarkan

(6)

Walaupun harus membayar, nonton bareng yang dilaksanakan di “Coffee House Ulee

Kareng” selalu dipadati pengunjung. Pemilik “Coffee House Ulee Kareng” juga

menjadikan akun twitter ini sebagai media bagi para konsumen dalam menyampaikan

keluh kesah mereka mengenai pelayanan yang diberikan oleh “Coffee House Ulee

Kareng”.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana promosi akun

@uleekareng2 melalui media Twitterkepada pengunjung “Coffee House Ulee Kareng”

1.2 Fokus Masalah

Untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan

penelitian, maka dibutuhkan pembatasan masalah yang jelas dan spesifik. Adapun yang

menjadi fokus masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana promosi coffee shop ‘uleekareng’ melakukan promosi di jejaring sosial

twitter melalui akun ‘@uleekareng2’ ?

2. Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi minat beli pengunjung coffee house

‘uleekareng’ ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui promosi warung kopi ‘uleekareng’

melalui akun twitter ‘@uleekareng2’.

2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuifaktor-faktor yang mempengaruhi

minat beli pengunjung coffee house‘uleekareng’.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat sebagai :

1. Secara akademis, penelitian ini diharapakan dapat menambah dan memperkaya

bahan penelitian, bahan referensi, serta sumber bacaan di lingkungan

(7)

2. Secara teoritis, penelitian ini merupakan penerapan ilmu yang diterima penulis

selama menjadi Mahasiswi Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU, dan

menambah wawasan penulis mengenai Promosi melalui Internet.

3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pikiran dan

masukan kepada pihak-pihak yang membutuhkan pengetahuan berkenaan

Gambar

Gambar 1.1
Gambar 1.2

Referensi

Dokumen terkait

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Jarak Pagar (Jatropha curcas L) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923, Escherichia coli ATCC 25922,

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas V di SD Negeri 1 Bathin Solapan Kecamatan Bathin Solapan

dari bayi yang rutin konsumsi susu formula. c) Sebanyak 47% lebih jarang diare. d) Mengurangi risiko alami kekurangan gizi dan vitamin. e) Mengurangi risiko kencing manis. g)

Tujuan penelitian adalah membuktikan dan menjelaskan pengaruh earning per share, debt to equity ratio, suku bunga dan inflasi terhadap price to book value (perusahaan perbankan

Laki-laki dengan jari telunjuk lebih pendek daripada jari manis, memiliki karakter lebih maskulin, dan dianggap berhubungan dengan kadar testosteron prenatal yang lebih tinggi

yaitu untuk memperbaiki praktik budaya dalam masyarakat dengan2. menetapkan ajaran-ajaran yang secara proporsional berpihak

Peraturan mengenai Kenaikan Pajak Kendaraan Bermotor Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 Tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan

menentukan didalam kehidupan di laut terutama organisme yang menetap didasar perairan atau yang relatif lambat bergeraknya seperti kerang, namun permasalahan