BAB IV
ANALISIS SOSIAL, EKONOMI, DAN LINGKUNGAN
4.1
Analisis Sosial
4.1.1
Aspek Sosial Pada Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Aspek sosial yang perlu diperhatikan antara lain adalah responsifitas kegiatan
pembangunan bidang Cipta Karya terhadap gender. Menindaklanjuti hal tersebut maka
diperlukan suatu pemetaan awal untuk mengetahui bentuk responsif gender dari masing-masing
kegiatan, manfaat, hingga permasalahan yang timbul sebagai pembelajaran di masa datang.
4.1.2
Aspek Sosial Pada Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya di Kota Depok umumnya tidak mengalami
banyak kendala dan hambatan terhadap masyarakat. Hal ini dikarenakan lokasi pembangunan
kegiatan Cipta Karya sebagian besar milik Pemerintah Kota Depok. Bila menggunakan lahan yang
bukan milik Pemerintah Kota Depok maka akan dibebaskan telebih dahulu. Hanya saja untuk
meminimalisir terjadinya konflik dengan masyarakat penerima dampak maka Pemerintah Kota
Depok melakukan sosialisasi melalui pemerintah kelurahan setempat dimana lokasi kegiatan
Cipta Karya dilaksanakan.
Kesulitan yang sering terjadi adalah apabila pembangunan harus dilakukan di lahan
masyarakat sebagai bagian dari partisipasi masyarakat seperti yang disyaratkan dalam Sanimas.
Kesulitan tersebut dikarenakan penerima manfaat adalah warga MBR sehingga lahan yang
mereka miliki ingin dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian mereka (tidak untu k
dihibahkan). Kendala lainnya adalah penolakan dalam pembangunan prasarana persampahan dan
air limbah oleh masyarakat di sekitar lokasi pembangunan. Hal tersebut dikarenakan
kekhawatiran akan dampak lingkungan yang mungkin ditimbulkan seperti pencemaran u dara dan
air. Terhadap masalah ini yang dilakukan adalah melakukan sosialisasi dan penjelasan secara
teknis untuk meningkatkan pemahaman warga serta melibatkan warga dalam penyusunan
dokumen lingkungan (Amdal/UKL-UPL/SPPL) dan mengawasi pelaksanaan rekomendasi dokumen
lingkungan tersebut.
4.1.3
Aspek Sosial Pada Pasca Pembangunan Bidang Cipta Karya
Output
kegiatan pembangunan bidang Cipta Karya harus memberi manfaat bagi
masyarakat. Manfaat tersebut diharapkan minimal dapat terlihat secara kasat mata dan secara
sederhana dapat terukur, seperti kemudahan mencapai lokasi pelayanan infrastruktur, waktu
tempuh yang menjadi lebih singkat, hingga pengurangan biaya yang harus dikeluarkan oleh
penduduk untuk mendapatkan akses pelayanan tersebut. Hasil identifikasi aspek sosial pasca
pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya di Kota Depok tertuang pada Tabel 4.1.
Tabel 4. 1 Identifikasi Aspek Sosial Pasca Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
No Sektor/Program/Kegiatan Lokasi Tahun
Pelaksanaan
Jmlh Penerima
Manfaat Ket
No Sektor/Program/Kegiatan Lokasi Tahun Pelaksanaan
Jmlh Penerima
Manfaat Ket
a . Reha bilitasi Rumah Layak Huni 11 kec 2015-2019 1.245 KK b. Pemba ngunan Rusunawa beserta
Infra strukturnya
Kel . Aba di ja ya 2016-2019 96 KK
c. Pena taan Jalan Li ngkungan dan Infra struktur Ka wasan Kumuh
6 Kel 2015-2019 30.293 Ji wa
d. P2WKSS 5 Kel 2015-2019 8.655 Ji wa
e. Pena taan dan Peremajaan Ka wasan Situ Ra wa Besar
Kp. Li o Kel . Depok
2017-2019 10.904 Ji wa
f. Pena taan Ka wasan Kumuh Bojong Pondok Terong
d. Pemba ngunan Gedung Ka ntor
Pemeri ntahan, Gedung Pra muka, Gedung Kes enian, Gedung Perpustakaan
Kec. Sa wa nga n 2015-2016 1.898.567 Ji wa
e. Pena nggulangan Kemi s ki na n Perkota a n (P2KP-PNPM)
2015-2019 46.495 Ji wa
3. Pengemba nga n Ai r Mi num
a . Pemba ngunan dan Peningkatan Kapasitas Uni t Produksi dan Distribusi
2015-2019 283.500 Ji wa
f. Sos ialisasi dan pelatihan pemilahan s a mpah
k. Ma s terplan Subsistem Drainase Kota Depok
2015 1.898.567 Ji wa
l . Ma s terplan pembangunan s umur i mbuhan
2015 1.898.567 Ji wa
m. Pemba ngunan Drainase Pri mer 2015-2019 1.898.567 Ji wa n. Pemba ngunan dan pemeliharaan drainase
kota dan lingkungan
2015-2019 1.898.567 Ji wa
o. Pemba ngunan s umur i mbuhan 2015-2019 55.000 Ji wa
4.2
Analisis Ekonomi
4.2.1
Aspek Ekonomi Pada Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Tabel 4. 2 Analisis Kebutuhan Penanganan Penduduk Miskin di Kota Depok
No Lokasi
Jumlah Penduduk
Miskin
Kondisi Umum Permasalahan Penanganan yang Sudah
Dilakukan Kebutuhan Penanganan
1. Kel urahan
Sta tus kepemilikan sebagian besar milik. Sumber air minum sebagian besar l edeng ta pi masih ditemui sumber tidak terl i ndungi. Sebagian besar sudah memi liki jamban pribadi, sebagian menggunakan jamban umum, dan masih di temui KK ya ng tidak memiliki jamban. Penduduk miskin ya ng ti dak memiliki s eptic tank hampir sama banyaknya dengan ya ng s udah memiliki.
Kondi si i nfrastruktur :
Bel um terlayani perpipaan PDAM, dan pengangkutan sampah baru melayani s ebagian kecil perumahan formal.
Berdasarkan RTRW merupakan wilayah pengembangan permukiman berkepadatan rendah, dan terma suk dalam delienasi Ka s iba/Lisiba. Saat i ni sudah ba nya k pengembang yang mengajukan perijinan. Sementara aspek legal dan kel embagaan pengelolaan Ka s iba belum tersedia. Ba nya knya lahan ya ng memi liki sertifikat ganda juga menjadi persoalan ya ng ha rus diselesaikan oleh Pemda apabila tetap menjalankan konsep Ka s iba/Lisiba di wilayah i ni
Penyi apan aspek legal Ka s iba/Lisiba
Pembentukan l embaga pengelola kasiba/Lisiba Penyel esaian masalah perta nahan
2. Kel . Depok Juml ah penduduk mi s kin 373 KK a ta u 986 ji wa
Seba gian besar ti nggal di rumah sewa. Sumber air minum umumnya ledeng, beberapa menggunakan a ir kemasan atau s umber air terlindungi, tapi masih ditemui ya ng menggunakan sumber tidak terl i ndungi. Umumnya sudah memiliki ja mban pribadi, ada ya ng menggunakan ja mban umum dan masih banyak ditemui KK ya ng BABS. Meskipun umumnya sudah menggunakan septiktank, masih banya k ya ng membuang l imbah tinjanya ti dak ke s eptiktank termasuk ja mban bersama
Merupa kan kawasan s ub pus at pelayanan dengan renca na permukiman kepadatan tinggi.
Suda h berkembang s ebelum terbentuknya kota Depok. Wi l ayah padat kumuh terl etak di sekitar pusat pemerintahan.
Sul itnya dilakukan penataan ka wasan dengan ca ra urban renewal
Penyus unan rencana urba n renewal
Pena taan kawasan dengan urba n renewal a gar terbentuk kesatuan dengan pengembagan ka wasan s ekitarnya.
3. Kel . Bojong Pondok
Seba gian besar ti nggal di rumah sewa, da n s ebagian lagi di rumah milik. Sumber a i r mi num umumnya ledeng, beberapa menggunakan air kemasan atau s umber
Ka wa san permukiman padat ba nya k berkembang di s ekitar sempadan situ. Pengelolaan air limbah
Pemba ngunan 1 unit i pa l komunal
No Lokasi
Jumlah Penduduk
Miskin
Kondisi Umum Permasalahan Penanganan yang Sudah
Dilakukan Kebutuhan Penanganan
a i r terlindungi, tapi masih ditemui yang menggunakan sumber tidak terlindungi. Umumnya sudah memiliki jamban pri badi, a da ya ng menggunakan jamban umum da n masih ditemui KK ya ng BABS. Mes kipun umumnya sudah menggunakan s eptiktank, jamban bersama belum menggunakan SPAL
domestic ya ng langsung di buang s itu menyebabkan pencemaran situ Ci taya m, pa dahal situ juga digunakan s ebagai sarana rekreasi wa rga
4. Kel . Ci payung Juml ah penduduk mi s kin 188 KK a ta u 986 ji wa
Seba gian besar merupakan rumah sewa, da n s ebagian kecil rumah sewa. Sumber ma s ih ditemui yang menggunakan s umber ti dak terlindungi. Umumnya s udah memiliki jamban pribadi dengan SPAL, a da ya ng menggunakan jamban bers ama ta npa SPAL dan masih ditemui KK ya ng BABS.
Kondi si i nfrastruktur :
Ja l an l ingkungan relatif baik namun belum terl a yani air minum perpipaan. Tersedia 1 SIPAS na mun belum memenuhi
kebutuhan warga. Angkutan pers ampahanpun belum melayani kel urahan ini.
Merupa kan prioritas SPPIP ya ng di hasilkan dari FGD. Kel urahan Cipayung kumuh s edang disebabkan pengelolaan sampah dan l i mbah ya ng belum
mema dai, meskipun terletak dekat dengan TPA. Ka rena kedekatan lokasi dengan TPA, a i r ta nah warga diduga tercema r. Sementara itu kua litas dan kontinuitas a kuifer ta nah dalampun ti da k cukup baik.
Pemba ngunan unit pengolah s ampah di TPA
Pemba ngunan 1 tower a i r bersama dari SIPAS ya ng telah ada
Pemberdayaan masyarakat da l am pengelolaan 3R dan Ba nk Sampah.
Pemba ngunan s eptiktank da n/atau ipal komunal Pemba ngunan hidran umum a ir minum dari ja ri ngan primer PDAM
5. Kel . Aba dijaya Juml ah penduduk mi s kin 118 KK a ta u 986 ji wa
Seba gian besar ti nggal di rumah sewa, da n s ebagian lagi di rumah milik. Sumber a i r mi num umumnya ledeng, beberapa menggunakan air kemasan. Umumnya s udah memiliki jamban pribadi, banyak ya ng menggunakan jamban bersama dan ma s ih ditemui KK ya ng BABS. Meskipun ja mban pribadi sudah menggunakan SPAL, ja mba n bersama belum menggunakan SPAL
Merupa kan kawasan permukiman padat penduduk dan menjadi ka wasan prioritas
permukiman. Permasalahan ya ng a da adalah
pengembangan kawasan ya ng ti dak dipersiapkan dengan baik s ehingga terjadi perca mpuran fungsi permukiman dan
Pemba ngunan tendon a i r dan sumur i mbuhan Pembuatan saluran dra i nase sekunder Pembuatan pintu air
Pembebasan lahan daerah cekungan
Pembebasan lahan untuk rus unawa untuk
mena mpung pekerja ya ng ti nggal dan menyewa ruma h di lahan cekungan Pembuatan Rusunawa Pembuatan polder dan RTH
No Lokasi
Jumlah Penduduk
Miskin
Kondisi Umum Permasalahan Penanganan yang Sudah
Dilakukan Kebutuhan Penanganan
Kondi si i nfrastruktur :
Wi l ayah kel. Abadijaya telah dilayani oleh ja ri ngan PDAM, namun hanya melayani permukiman formal.
Ja l an l ingkungan s udah cukup baik seiring dengan program betonisasi ya ng di jalankan pemda.
Pel a yanan pengangkutan sampah sudah menjangkau permukiman formal dan tel a h tersedia 2 fa silitas pengolah sampah 3R.
perda gangan/jasa yang tidak tera ra h. Banjir ya ng terjadi ka rena beberapa kawasan merupakan daerah cekungan. Tidak adanya i ntegrasi a ntara permukiman forma l dan s wadaya. Ai r l i mbah domestic ya ng terca mpur dengan drainase da n mencemari s ungai. Permukiman kumuh terbentuk dengan bertumbuhannya rumah s ewa.
komunal/kawasan
6. Kel . Tugu Juml ah penduduk mi s kin 376 KK a ta u 986 ji wa
Umumnya tinggal di rumah sewa, dan ha nya beberapa di rumah milik. Sumber a i r mi num umumnya ledeng, beberapa menggunakan air kemasan, dan masih di temui ya ng menggunakan s umber ti dak terl i ndungi. Meskipun umumnya s udah memi liki jamban pribadi, masih banyak ya ng menggunakan jamban bersama dan ti da k memiliki SPAL, dan masih ditemui KK ya ng BABS.
Merupa kan kawasan permukiman padat penduduk. Terdapat perca mpuran dengan fungsi perda gangan/jasa khususnya di ja lan utama (Jl Raya Bogor da n Jl Akses UI). Merupakan da erah banjir karena l etak permukiman ya ng berada di ba wah saluran i rigasi. Terjadi pencemaran terhadap badan a i r a kibat s ampah, limbah domestik, dan limbah i ndustry.
Pembuatan s odetan da ri Kali La ya ke Ka li Ba ru
Pena taan drainase dan ja l an l ingkungan Pemi cuan kesadaran s a nitasi lingkungan Pembentukan bank s a mpah
Pembangunan bidang Cipta Karya dilakukan untuk meningkatkan pelayanan akan
kebutuhan dasar baik untuk masyarakat MBR, maupun masyarakat pada umumnya. Namun
demikian, seperti juga pembangunan di bidang lainnya, pembangunan keciptakaryaan juga
berdampak pada ekonomi masyarakat baik positif maupun negatif pada tahap pembangunannya.
Secara umum kegiatan pembangunan fisik yang dilakukan akan menggairahkan
perekonomian masyarakat setempat, baik dengan meningkatnya jumlah konsumen usaha
ekonomi masyarakat maupun dengan adanya kebijakan pemda Depok agar kontraktor merekrut
pekerja dari masyarakat setempat yang berkompeten. Adapun dampak negatif terhadap
perekonomian masyarakat pada tahap pembangunan dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4. 3 Analisa Dampak Ekonomi pada Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya di Kota Depok
No Sektor/Program/Kegiatan Lokasi Dampak Ekonomi
1. Pengemba nga n Permuki ma n a . Pena taan dan Peremajaan Ka wasan
Si tu Ra wa Besar
Kp. Li o Kel . Depok Rel okasi s ementara pemukim Kp Li o berda mpak pada terganggunya perekonomian kelompok
ma s yarakat tersebut khususnya bagi ya ng memiliki usaha ekonomi di s ekitar tempat ti nggalnya
Penertiban sempadan situ sebagai ba gian dari penataan kawasan a kan menghilangkan sumber ekonomi ma s yarakat ya ng ti nggal/memiliki us a ha di daerah sempadan situ Ra wa Besar
b. Pena taan Ka wasan Kumuh Bojong Pondok Terong
Kel . Bojong Pondok Terong
Penertiban permukiman di s empadan situ s ebagai bagian dari penataan kawasan kumuh akan menghilangkan sumber ekonomi ma s yarakat ya ng memiliki usaha di da erah s empadan
Penertiban permukiman di s empadan situ akan menambah beban ekonomi (transportasi) a pa bila masyarakat ya ng terkena penertiban ya ng bekerja di sekitar ka wasan tersebut
4.2.3
Aspek Ekonomi Pada Pasca Pembangunan Bidang Cipta Karya
No Sektor/Program/Kegiatan Lokasi Dampak Ekonomi 1. Pengemba nga n Permuki ma n
a . Pena taan dan Peremajaan Ka wasan Si tu Ra wa Besar
Kp. Li o Kel . Depok Memul ai dari a wal usaha ekonomi ya ng di tinggalkan/dihentikan akibat rel okasi sementara pada saat pembangunan
Memul ai usaha baru di tempat baru ba gi masyarakat yang bermukim / memi liki usaha di daerah sempadan ya ng terkena penertiban
b. Pena taan Ka wasan Kumuh Bojong Pondok Terong
Kel . Bojong Pondok Terong
Memul ai usaha baru di tempat baru ba gi masyarakat yang bermukim / memi liki usaha di daerah sempadan ya ng terkena penertiban
Mengeluarkan biaya tra nsportasi ya ng l ebih tinggi a pabila
ma s yarakat ya ng terkena penertiban bekerja di s ekitar kawasan tersebut c. Pemba ngunan Rusunawa beserta
Infra strukturnya
Kel . Aba di ja ya Rel okasi ke tempat baru seringkali mema tikan usaha ekonomi ya ng s udah dijalankan di tempat s ebelumnya
Loka si rusunawa bila jauh dari tra ns portasi umum akan menambah wa ktu dan biaya tra nsportasi ya ng ha rus dikeluarkan oleh masyarakat penerima manfaat
4.3
Analisis Lingkungan
4.3.1
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Terhadap usulan rencana/program dalam RPIJM yang telah disusun oleh pemerintah Kota
Depok dilakukan penapisan untuk masing-masing sektor dengan mempertimbangkan isu pokok
antara lain :
1)
Perubahan iklim;
2)
Kerusakan, kemerosotan, dan/atau kepunahan keanekaragaman hayati;
3)
Peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir, longsor, kekeringan, dan /atau
kebakaran hutan dan lahan;
4)
Penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam;
5)
Peningkatan alih fungsi kawasan hutan dan/atau lahan;
6)
Peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya keberlanjutan penghidupan
sekelompok masyarakat; dan/atau
7)
Peningkatan risiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia. Isu-isu tersebut menjadi
kriteria apakah rencana/program yang disusun teridentifikasi menimbulkan resiko atau
dampak terhadap isu-isu tersebut.
No Kriteria
Penilaian
Uraian Pertimbangan Kesimpulan
(Signifikan/Tidak Signifikan) 1. Peruba han Iklim
-
Ti da k terdapat jenis kegiatan ya ng da pat mempengaruhi perubahan i klim s ecara s ignifikan
2. Kerus akan, kemerosotan, da n/kepunahan
kea nekaragaman haya ti
Pemba ngunan TPPST,
pembangunan IPAL s kala kawasan, pembangunan IPA dan
Pemba ngunan Rusunawa a kan menyebabkan terjadinya penebangan pohon penghijauan.
Penga ruh ya ng ditimbulkan tidak signifikan.
3. Peni ngkatan i ntensitas dan ca kupan wilayah bencana ba njir, l ongsor, kekeringan, da n/atau kebakaran hutan da n l ahan
-
Ti da k terdapatkegiatan ya ng dapat mempengaruhi peningkatan intensitas da n ca kupan wilayah bencana banjir, l ongsor, kekeringan, dan/atau kebakaran hutan dan l ahan.
4. Penurunan mutu dan kel impahan sumber daya a l am
-
Ti da k terdapat jenis kegiatan ya ng da pat menyebabkan penurunan mutu da n kelimpahan sumber daya alam. 5. Peni ngkatan a lih fungsi
ka wasan hutan dan/atau l a han.
Pemba ngunan dan Peningkatan Tempat Pengolahan dan Pemros esan Sampah Terpadu (TPPST) s erta i nfrastruktur
pendukungnya, Pembangunan IPAL ka wasan, dan IPA a kan merubah beberapa bagian kawasan alami di s ekitar sempadan s ungai.
Penga ruh ya ng ditimbulkan tidak signifikan.
6. Peni ngkatan jumlah penduduk miskin atau tera ncamnya keberlanjutan penghidupan s ekelompok ma s yarakat
-
Ti da k terdapat jenis kegiatan ya ng da pat menyebabkan peningkatan juml ah penduduk miskin atau tera ncamnya keberlanjutan
penghidupan s ekelompok masyarakat. 7. Peni ngkatan resiko terhadap
kes ehatan dan keselamatan
ma nusia -
Ti da k terdapat jenis kegiatan ya ng da pat menyebabkan peningkatan ri siko terha dap kesehatan dan keselamatan ma nusia.
Sumber : Analisa Tim Satgas RPIJM
4.3.2
Amdal, UKL-UPL, dan SPPLH
Tabel 4. 6 Kebutuhan Analisis Perlindungan Lingkungan pada Program Bidang Cipta Karya di Kota Depok
No Komponen Kegiatan Lokasi
Perlindungan Lingkungan
AMDAL
UKL-UPL SPPLH
1. Pengembangan Permukiman
a) Pemba ngunan Rusunawa beserta Infra strukturnya
Kel . Aba dijaya
- √ -
b) Pemba ngunan Infrastruktur RSH / Ka s iba
Kel . Pengasinan, Kel. Duren
Meka r, dan Kel. Duren Seribu - √ - c) Pena taan/Peningkatan
Infra struktur Permukiman Ka wa san Kumuh
Kota Depok
- √ -
d) Perema jaan Permukiman Kumuh Kp. Li o
Kel . Depok
- √ -
2. Penataan Bangunan dan Lingkungan
a) Pemba ngunan RTH dan Taman Kel . Depok Jaya , Kel. Aba di ja ya , Kel .Pa ncora n Ma s , Kel . Ta pos , Kel . Penga s i na n
- - √
b) Pemba ngunan Pos Pemadam Keba karan skala kawasan
Kel . Depok, Kec. Beji, Kec. Tapos √
-
c) Pemba ngunan Perpustakaan Kota, Gedung Kesenian,
pembangunan/rehabilitasi Ka ntor Kel urahan dan Kantor Kecamatan
Kel . Depok, Kec. Sa wa nga n, ters eba r
√ -
3. Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman
a) Pemba ngunan MCK ++ Ters eba r - - √
b) Pemba ngunan IPAL Komunal/Sanimas
Ters eba r
- √
c) Pemba ngunan IPAL Skala kawasan Kel . Aba di ja ya - √ - d) Pemba ngunan Ja ringan Perpipaan
Ai r Li mbah (sewerage)
Kel . Aba di ja ya
- √ -
e) Pemba ngunan/rehabilitasi IPLT Kel . Ka l i mul ya √ - -
f) Pemba ngunan UPS Kec. Ci l odong - - √
g) Pemba ngunan Stasiun Peralihan Anta ra (SPA) ke Nambo
Kec. Ta pos
√ -
h) Pemba ngunan TPPST Pa sir Putih Kel . Pa s i r Puti h √ - -
4. Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
a) Penga mbilan Ai r Baku Kec. Ci ma nggi s - √ -
Kec. Ci nere - √ -
b) Peni ngkatan Ka pasitas Instalasi Pengolahan Ai r
Kel . Depok √ - -
Kel . Meka rja ya √ - -
c) Pemba ngunan Instalasi Pengolahan Ai r
Kel . Tugu √ - -
Kel . Penga s i na n √ - -
Kel . Ci nere √ - -
d) Pemba ngunan Ja ringan Distribusi Kec. Ci ma nggis, Kec. Tapos, Kec. Sukma jaya, Kec. Pa ncora n Ma s , Kec. Ci nere, Kec. Li mo, Kec. Bojongs a ri , Kec. Ci pa yung
- √ -