• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKREDITASI Perawat Dalam Akreditasi Rs

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "AKREDITASI Perawat Dalam Akreditasi Rs"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Penataan administrasi bagi sekolah menjadi begitu penting sebagai sumber data utama manajemen sekolah dalam mengatur proses belajar mengajar dengan tertib sehingga tercapainya tujuan sekolah.

Secara lebih spesifkk administrasi sekolah berfungsi :

• Memberi arah dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah

• Memberikan umpan balik bagi perbaikan proses dan hasil pendidikan di sekolah

• Meningkatkan mutu penyelenggaraan administrasi sekolah

• Menunjang tercapainya tujuan/program sekolah secara efektif dan efsien Saat ini penataan administrasi sekolah lebih mengacu pada 8 Standar Nasional Pendidikan. Akan tetapi yang sering timbul di lapangank kita terkadang bingung mengenai jenis-jenis administrasi yang mengacu kepada 8 standar tersebut. Oleh karena itu berikut ini kami sajikan beberapa contoh jenis administrasi yang sesuai dengan 8 standar nasional pendidikan tersebut.

ADMINISTRASI STANDAR ISI :

1. Dokumen KTSP (Buku 1k 2k 3)

2. Dokumen Penyusunan Kurikulum (termasuk kurikulum mulok) 3. SK Tim Pengembang Kurikulum

4. Dokumen Penetapan KKM

5. Kumpulan acuan/referensi/peraturan

6. Program dan laporan pengembangan diri (BKk Ekstrakurikuler) 7. Kalender Pendidikan

8. Pemetaan SK – KD – Indikator

9. Program PT dan KMTT semua mapel 10.dll.

ADMINISTRASI STANDAR PROSES :

1. Administrasi Guru (silabusk program tahunank program semesterk rincian minggu/hari efektifk RPPk jadwal mengajark dokumen

penilaiank lembar penilaian sikapk program & pelaksanaan remedial dan pengayaank analisis penilaiank daya serapk agenda guruk dll.) 2. Daftar buku teksk panduan guruk referensi

3. Program dan pelaksanaan supervisik serta tindak lanjut 4. Buku kemajuan kelas

6. Program dan laporan pelaksanaan pengelolaan perpustakaan 7. Program dan laporan pelaksanaan pengelolaan laboratorium 8. Dokumen Keikutsertaan PTK dalam forum ilmiah

(2)

10. Buku Pembinaan dan penanganan kasus

11. Dokumen Programk pelaksanaank dan hasil PKB 12. Daftar Nominatif pegawai

13. DUPAK

14. SKP / PKP/DP-3 15. Laporan hasil PKG 16. DUK

17. Buku cuti PNS

18. Dokumen penerimaan gaji 19. Daftar tunggu pensiun 20. Data Statistik Kepegawaian 21. Dll

ADMINISTRASI STANDAR SARANA DAN PRASARANA : 1. Dokumen analisis luas lahan dan bangunan

2. Dokumen analisis kebutuhan sarana prasarana

3. Dokumen master plan/peta sekolahk foto–foto sarana prasarana 4. Dokumen kepemilikan lahan

5. Dokumen IMB/peruntukan bangunan 6. Dokumen kepemilikan daya listrik

7. Dokumen program dan pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana 8. Buku teks / BSE/Buku guru/Buku siswa

9. Dokumen administrasi inventaris laboratorium 10. Dokumen administrasi inventaris perpustakaan 11. Buku inventaris sekolah

12. Daftar inventaris tiap ruang (KIR) 13. Administrasi perlengkapan/barang : - Buku penerimaan barang

3. Dokumen KTSPk Kalender Pendidikank Struktur Organisasik program pengembangan SDMk peraturan akademik.

4. Dokumen evaluasi pelaksanaan program dan tindak lanjut 5. Dokumen administrasi kesiswaan :

a. dokumen PPDB/MOPD

b. dokumen Pelaksanaan pengembangan diri/konseling c. daftar dan rekapitulasi prestasi siswa

6. Dokumen pendayagunaan PTK (Pembagian tugask dokumen sistem penghargaank pengembangan profesik mutasi dan promosi)

7. Dokumen sarana prasarana (perencanaank pelaksanaank evaluasik inventarisasi)

8. Dokumen hasil supervisi dan tindak lanjut 9. Dokumen evaluasi kinerja guru dan karyawan 10. Dokumen akreditasi sekolah

11. Dokumen pemilihan wakil kepala sekolah 12. Sistem Informasi Manajemen Sekolah (SIM)

(3)

- Buku agenda

- Buku ekspedisi

- Kartu kendali dan lembar disposisi

- Arsip surat masuk dan surat keluar

- Kumpulan peraturan

ADMINISTRASI STANDAR PEMBIAYAAN 1. Dokumen investasi sarana prasarana

2. Dokumen Program dan realisasi (pengembangan PTKk gajik kesiswaank ATKk penggandaank biaya daya dan jasak biaya operasional tidak langsungk dll.)

3. Dokumen pedoman pengelolaan sekolah 4. Dokumen penerimaan beasiswa

5. Dokumen pembukuan keuangan: - BKU

- Buku kas pembantu

- Buku pembantu pajak

- Buku laporan keuangan (APBNk APBDk dll.)

- Dokumen pemeriksaan atasan langsung

ADMINISTRASI STANDAR PENILAIAN 1. Dokumen rancangan dan kriteria penilaian 2. Dokumen pengembangan instrumen penilaian 3. Dokumen penilaian sesuai IPK

4. Dokumen analisis hasil evaluasi/KKM dan daya serap 5. Dokumen hasil remedial dan pengayaan

6. Buku legger nilai

7. Buku Raport/laporan Pencapaian Kompetensi Peserta Didik 8. Dokumen penilaian sikap dan kepribadian

9. Dokumen pelaporan ulangank UTSk kenaikan kelask UASk UN 10. Dokumen fotokopi SKHUNk ijazahk dan penyerahannya

ADMINISTRASI BUDAYA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH 1. SOP

2. Tata Tertib Pendidikk Tenaga Kependidikk Peserta Didik 3. Tata Tertib penggunaan sarana prasarana/fasilitas sekolah

4. Petunjukk peringatan dan larangan k sangsi berperilaku di sekolah 5. Kode etik sekolah

6. Buku tamu

7. Program dan pelaksanaan 7K

ADMINISTRASI PERAN SERTA MASYARAKAT DAN KEMITRAAN SEKOLAH

1. Dokumen keterlibatan warga dan masyarakat dalam pengelolaan sekolah:  notulen rapatk

 daftar hadirk

(4)

Standar Nasional Pendidikan merupakan kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar Nasional Pendidikan itu sendiri terdiri dari 8 poin yang harus dimiliki dan dipenuhi oleh penyelenggara dan/atau satuan pendidikan yang ada di Indonesia:

Berikut 8 Standar Nasional Pendidikan Menurut BSNP:

1. Standar Kompetensi Lulusan

2. Standar Isi

3. Standar Proses

4. Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan

5. Standar Sarana dan Prasarana

6. Standar Pengelolaan

7. Standar Pembiayaan Pendidikan

8. Standar Penilaian Pendidikan

Fungsi dan Tujuan Standar Nasional Pendidikan:

 Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu

 Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.

 Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secara terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.

Baca juga: > Penjelasan 4 Kompetensi Guru

1. Standar Kompetensi Lulusan

Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik.

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) tersebut meliputi standar kompetensi lulusan minimal satuan pendidikan dasar dan menengah, standar kompetensi lulusan minimal kelompok mata pelajaran, dan standar kompetensi lulusan minimal mata pelajaran.

Peraturan menteri yang berkaitan dengan standar kompetensi lulusan adalah:

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik IndonesiaNo 23 Tahun 2006 menetapkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. [Download Permendiknas No 23 Tahun 2006]

Permen Nomor 24 tahun 2006 - Tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang standar Isi untuk satuan pendidikan Dasar dan Menengah. [Download Permendiknas No 24 Tahun 2006]

2. Standar Isi

Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Standar isi tersebut memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan.

(5)

 Permen nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah [Download Permediknas no 22 th 2006]

 Permen nomor 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang standar Isi untuk satuan pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan Dasar dan Menengah.

 Nomor 14 Tahun 2007 Standar Isi Program Paket A, Program Paket B, dan Program Paket C

 Permendikbud no 64 tahun 2013 tentang standar isi, [Download premendikbud no 64th 2013]

3. Standar Proses

Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta

memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Selain itu, dalam proses

pembelajaran pendidik memberikan keteladanan.

Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

Peraturan menteri yang berkaitan dengan standar proses adalah:

 Permen Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. [Download Permen No 41]

 Permen Nomor 1 Tahun 2008 tentang Standar Proses Pendidikan Khusus

 Permen Nomor 3 Tahun 2008 tentang Standar Proses Pendidikan Kesetaraan Program Paket A, Paket B, dan Paket C

4. Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan

Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik yang dimaksudkan di atas adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Kompetensi sebagai agen

pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi:

 Kompetensi pedagogik;

 Kompetensi kepribadian;

 Kompetensi profesional; dan

 Kompetensi sosial.

Pendidik meliputi pendidik pada TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,

SDLB/SMPLB/SMALB, SMK/MAK, satuan pendidikan Paket A, Paket B dan Paket C, dan pendidik pada lembaga kursus dan pelatihan.

Tenaga kependidikan meliputi kepala sekolah/madrasah, pengawas satuan pendidikan, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, teknisi, pengelola kelompok belajar, pamong belajar, dan tenaga kebersihan.

Peraturan menteri yang berkaitan dengan standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah:

 Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar pengawas Sekolah/Madrasah [Download]

 Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah [Download]

(6)

 Nomor 24 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah [Download]

 Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah [Download]

 Nomor 26 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah [Download]

 Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor [Download]

 Nomor 40 Tahun 2009 tentang Standar Penguji Pada Kursus dan Pelatihan [Download]

 Nomor 41 Tahun 2009 tentang Standar Pembimbing Pada Kursus & Pelatihan [Download]

 Nomor 43 Tahun 2009 tentang Standar Tenaga Administrasi Program paket A , Paket B, dan Paket C [Download]

 Nomor 42 Tahun 2009 tentang Standar Pengelola Kursus [Download]

 Nomor 44 Tahun 2009 tentang Standar Pengelola Pendidikan pada Program Paket A, Paket B dan Paket C [Download]

 Nomor 45 Tahun 2009 tentang standar Teknisi Sumber Belajar Pada Kursus dan Pelatihan [Download]

5. Standar Sarana dan Prasarana

Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Peraturan menteri yang berkaitan dengan standar sarana dan prasarana adalah:

 Nomor 24 Tahun 2007 Standar Sarana dan Prasarana untuk SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA [Download]

 Nomor 33 Tahun 2008 Standar Sarana dan Prasarana untuk SDLB, SMPLB, dan SMALB [Download]

 Nomor 40 Tahun 2008 Standar Sarana dan Prasarana untuk SMK/MAK [Download]

6. Standar Pengelolaan

Standar Pengelolaan terdiri dari 3 (tiga) bagian, yakni standar pengelolaan oleh satuan pendidikan, standar pengelolaan oleh Pemerintah Daerah dan standar pengelolaan oleh Pemerintah.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia yang berkaitan dengan Standar Pengelolaan adalah permen No 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah [Download permen No 19 Tahun 2007].

7. Standar Pembiayaan Pendidikan

Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal. Biaya investasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud di atas meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap.

Biaya personal sebagaimana dimaksud pada di atas meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.

Biaya operasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud di atas meliputi:

 Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji,

(7)

 Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi,

pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya

Peraturan menteri yang berkaitan dengan standar pembiayaan pendidikan adalah permen nomor 69 Tahun 2009 Tentang Standar Biaya Operasi Nonpersonalia Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) [Download permen nomor 69 Tahun 2009].

8. Standar Penilaian Pendidikan

Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:

 Penilaian hasil belajar oleh pendidik;

 Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; dan

 Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.

Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi terdiri atas:

 Penilaian hasil belajar oleh pendidik; dan

 Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan tinggi.

Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi sebagaimana dimaksud di atas diatur oleh masing-masing perguruan tinggi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan [Download Permendiknas No 20 Tahun 2007].

Sedikit perubahan pada Daftar Standar Nasional Pendidikan yang telah menjadi Permendiknas urutanya adalah sebagai berikut:

1. Standar Isi

2. Standar Kompetensi Lulusan

3. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

4. Standar Pengelolaan

5. Standar Penilaian

6. Standar Sarana Prasaran

7. Standar Proses

8. Standar Biaya

(8)

Akreditasi Sekolah/Madrasah

1. Definisi Akreeiiassi Sekrlas/sMsiesss/

Akreditasi sekolah/madrasah adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah atau lembaga yang berwenang untuk menentukan tingkat kelayakan suatu sekolah/madrasah berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, sebagai bentuk akuntabilitas publik yang dilakukan secara obyektif, adil, transparan, dan komprehensif dengan menggunakan instrumen dan kriteria yang mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan. Hasil akreditasi dapat dinyatakan dalam bentuk pengakuan terakreditasi dan tidak terakreditasi.

Sekolah terakreditasi diperingkat menjadi tiga klasifkasi, yaitu:

o A → Amat Baik

o B → Baik

o C → Cukup Baik

Sekolah yang tingkat kelayakannya masih dibawah standar, maka harus dilakukan beberapa tindakan, yaitu :

1. Melakukan penetapan akreditasi sekolah/madrasah yang digunakan sebagai tolak ukur/kriteria yang akan dicapai.

2. Menilai kinerja dan kelayakan sekolah/madrasah melalui tindakan membandingkan masing-masing sekolah/madrasah menurut kenyataan dengan standar yang telah ditetapkan masing-masing sekolah/madrasah tersebut.

2. Dssse Hukrum Akreeiiassi Sekrlas/sMsiesss/

1. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional. 3. Peraturan Mendiknas Nomor 29 Tahun 2005 tentang Badan Akreditasi

NasioanalSekolah/ Madrasah.

4. Keputusan Mendiknas Nomor 064/P/2006 tentang Pengangkatan Anggota Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah, dan Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Nonformal.

5. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar isi.

(9)

7. Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/ Madrasah.

8. Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifkasi Akademik dan Kompetensi Guru.

9. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan. 10.Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian

Pendidikan.

11.Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana.

12.Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses.

13.Permendiknas Nomor 24 tahun 2008 tentang Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah.

14.Permendiknas Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan.

15.Permendiknas Nomor 26 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Laboratorium.

16.Permendiknas Nomor 52 Tahun 2008 tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi SMA/MA.

17.Permendiknas Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi SD/MI.

18.Pemendiknas Nomor 12 Tahun 2009 tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi SMP/MTs.

19.Permendiknas Nomor 13 Tahun 2009 tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi SMK/MAK.

BAB XVI Bagian Kedua Pasal 60, tentang Akreditasi berbunyi :

1. Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan program dan satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.

2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik. 3. Akreditasi dilakukan atas dasar kriteria yang bersifat terbuka.

4. Ketentuan mengenai akreditasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

BAB XVI Bagian Kedua Pasal 60, tentang Akreditasi berbunyi :

1. Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan program dan satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.

(10)

4. Ketentuan mengenai akreditasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

Sebagai perwujudan Perpu No.19 tahun 2005 maka dikeluarkan Peraturan Mendiknas Nomor 29 Tahun 2005, yaitu :

1. Pasal 1 ayat (1) Peraturan Mendiknas tersebut dinyatakan bahwa, BAN-S/M adalah badan evaluasi mandiri yang menetapkan kelayakan program dan/atau satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah jalur formal dengan mengacu pada SNP.

2. Pasal 2 ayat (2) dinyatakan bahwa BAN-S/M merupakan badan nonstruktural yang bersifat nirlaba dan mandiri yang bertanggung jawab kepada Mendiknas. Sebagai institusi yang bersifat independen di bawah dan bertanggung jawab kepada Mendiknas, BAN-S/M adalah badan evaluasi mandiri yang menetapkan kelayakan program dan/atau satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah jalur formal dengan mengacu pada SNP.

3. pasal 7 ayat (1) dinyatakan bahwa tugas BAN-S/M adalah merumuskan kebijakan operasional, melakukan sosialisasi kebijakan, dan melaksanakan akreditasi sekolah/madrasah. Dalam melaksanakan akreditasi sekolah/madrasah BAN-S/M dibantu oleh Badan Akreditasi Provinsi Sekolah/ Madrasah (BAP-S/M), seperti tercantum pada pasal 7 ayat (5).

3. Peesysesasn isn Pelseiue Akreeiiassi Sekrlas/

 Memiliki surat keputusan kelembagaa

n Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) sekolah/madrasah,

 Memiliki siswa pada semua tingkatan kelas,  Memiliki sarana dan prasarana pendidikan,  Memiliki tenaga kependidikan,

 Melaksanakan kurikulum nasional, dan  Telah menamatkan peserta didik.

4. Msnfssa isn Tujusn Akreeiiassi Sekrlas/sMsiesss/

1. Kepsas Sekrlas/sMsiesss/

 Meningkatkan kelayak sekolah/madrasah

 Meningkatkan kinerja warga sekolah/madrasah

2. Gueu

(11)

meningkatkan atau setidaknya mempertahankan mutu sekolah/madrasah yang dinaunginya.

3. Mssyseskrsa (lesng aus peseeas iiiikr)

 Hasil akreditasi dijadikan informasi mengenai layananan pendidikan yang terdapat di sekolah/madrasah tersebut.

4. Peseeas iiiikr

 Hasil akreditasi meningkatkan percaya diri mereka karena mereka telah mendapatkan pendidikan yang layak

 Menumbuhkan semangat peserta didik untuk meningkatkan kemampuan mereka.

Menurut Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 087/U/2002, akreditasi sekolah/madrsah bertujuan :

1. Memperoleh gambaran kinerja sekolah yang dapat digunakan sebagai alat pembinaan, pengembangan dan peningkatan mutu 2. Menentukan tingkat kelayakan dan kinerja suatu sekolah dalam

penyelenggaraan pelayan pendidikan

Hasil akreditasi sekolah/madrasah bermanfaat untuk :

1. Patokan untuk meningkatkan mutu sekolah/madrasah serta pengembangannya,

2. Mengembangkan kinerja warga sekolah,

3. Motivator, agar sekolah/madrasah dapat terus meningkatkan mutu pelayanan pendidikan secara bertahap, terencana dan kompetitif, 4. Sebagai acuan untuk meningkatkan dukungan dari pemerintah,

masyarakat, maupun sektor swasta dalam berbagai hal,

5. Acuan bagi lembaga terkait dalam mempertimbangkan kewenangan sekolah/madrasah sebagai penyelenggara ujian nasional.

5. Fungsi Akreeiiassi

1. Pengetahuan

Pusat informasi untuk semua pihak mengenai kelayakan sekolah/madrasah dilihat dari berbagai unsur yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan.

2. Akuntabilitas

Sebagai pertanggung-jawaban sekolah/madrasah kepada semua kalangan masyarakat mengenai pemenuhan keinginan dan harapan masyarakat kepada sekolah/madrasah tentang kebutuhan pendidikan yang layak.

(12)

Sebagai dasar sekolah/madrasah untuk meningkatkan pengetahuan dan pengembangan pendidikan demi meningkatkan mutu sekolah/madrasah tersebut.

6. Peinsip Akreeiiassi

1. Objektif

2. Komprehensif 3. Adil

4. Transparan 5. Akuntabel 6. Professional

7. Peesn Akreeiiassi aee/sisp Peningkrsasn Muau Peniiiikrsn

1. Peesn Unsue Ekrsaeensa

Unsur yang berperan dalam penjaminan mutu oleh pihak ekstenal

 Penetapan SNP

SNP dikembangkan untuk menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat (Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Pasal 4).

 Pemenuhan SNP

Pemenuhan SNP dilaksanakan pada setiap satuan pendidikan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, LPMP, dan instansi pembina pendidikan tingkat Pusat (Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Pasal ).

 Penentuan Kelayakan Satuan/Program

Penilaian kelayakan satuan/program pendidikan dilakukan dengan cara mengecek derajat pemenuhan SNP yang telah dicapai oleh satuan/program pendidikan dengan mengacu pada kriteria SNP.

 Penilaian Hasil Belajar dan Evaluasi Belajar

Penilaian hasil belajar dan evaluasi pendidikan sebagai acuan dalam penjaminan mutu diimplementasikan dalam bentuk:

 Ujian Nasional (UN), Ujian Akhir Sekolah Bertaraf Nasional (UASBN) [Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Pasal 66 sampai 71]  Uji Kompetensi Lulusan [Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005,

(13)

 Evaluasi kinerja pendidikan oleh pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota; serta Lembaga Evaluasi Mandiri yang dibentuk masyarakat atau organisasi profesi untuk menilai pencapaian SNP [Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Pasal 78].

2. Peesn Unsue Inaeensa

Dalam hal ini, penjaminan mutu secara internal dilakukan oleh masing-masing satuan pendidikan, yang berdasarkan pada:

1. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Pasal 29 Ayat 1

Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, menerapkan manajemen berbasis sekolah/madrasah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas .

2. Permendiknas No. 22 Tahun 2006

Satuan pendidikan mengembangkan visi dan misi.

3. Permendiknas No. 41 Tahun 2007

Satuan pendidikan mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

4. Permendiknas No. 20 Tahun 2007

Satuan pendidikan melakukan penilaian hasil belajar termasuk ujian sekolah /madrasah.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 78

Satuan pendidikan melakukan evaluasi kinerja pendidikan sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 91 Ayat 2

Satuan pendidikan wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan, untuk memenuhi atau melampaui SNP.

3. Peesn BAN-SsM

(14)

dengan mengacu pada SNP. BAN-S/M, memberikan rekomendasi penjaminan mutu pendidikan kepada program dan/atau satuan pendidikan yang diakreditasi, kepada Pemerintah, dan Pemda [Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Pasal 91].

Referensi

Dokumen terkait

Kepala   Dinas   Koperasi,   Perindustrian   dan   Perdagangan Kab. Barito Kuala Camat Anjir Pasar Kepala Desa Andaman I Kepala Desa Andaman II Pembina Ketua

etalase dengan ukuran yang sangat besar, yaitu dengan ukuran panjang 300 cm x tinggi 210 cm x lebar 45 cm yang kami buat menjadi 2 partisi (Partisi Pertama tediri dari 4 Frame, 2

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa: (1) kualitas internet banking berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah, (2) kepuasan nasabah pengguna internet banking

Disamping itu, pemilihan polistirena bis fenol A polikarbonat sulfonat (PS-PAS) atau asam sulfonat polimer sebagai katalis memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

(1) Setiap uang pemasukan yang diwajibkan kepada penerima hak atas pemberian sesuatu hak atas Tanah Negara oleh pejabat yang berwenang, baik yang bersifat pemberian hak

[r]

Dengan menggunakan metode Control Chart yaitu UCL dan LCL, dalam kurun waktu satu tahun apakah PT NGK BUSI INDONESIA memiliki produksi yang baik pada

Saat belajar mengenal bendera dan negara, pengguna hanya menekan gambar yang diinginkan untuk mengetahui bendera atau negara apa yang ingin dia diketahuinya, kemudian