• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN KARAKTERISITIK PEKERJAAN TERHADAP KINERJA DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Roni Kurniawan

(UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI)

Abstraksi

Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) yang saat ini sudah berstatus Perguruan Tinggi Negeri dalam melakukan aktivitas kerja masih menggunakan sistem informasi manajemen berbasis under dos (EPSBED) untuk memproses data dan pengolahan data secara administrasinya sehingga karakteristik pekerjaan ditetapkan guna mencapai kepuasan kerja pegawai untuk meningkatkan kinerjanya. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 46 orang menggunakan metode sensus yaitu seluruh populasi dijadikan sampel.

Telah didapati bahwa penerapan sistem informasi manajemen berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja. karakteristik pekerjaan berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja. kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja sedangkan kepuasan kerja sebagai variabel intervening menurut uji analisis didapatkan bahwa tidak merupakan variabel intervening yang penuh hanya sebahagian yang mempunyai arti pengaruh yang tidak kuat.

Kata Kunci : Sistem Informasi Manajemen, Karakteristik Pekerjaan, Kepuasan Kerja, Kinerja

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Era informasi dan globalisasi saat ini sangat menuntut bagi setiap perusahaan/instansi baik swasta maupun pemerintah untuk dapat memaksimalkan jenis pelayanan dan pekerjaan agar lebih efektif dan efisien, sehingga kinerja menjadi kunci utama bagi perkembangan sebuah organisasi di masa datang. Pada dasarnya, kinerja yang baik adalah kinerja yang mengikuti tata cara atau prosedur sesuai standar yang telah ditetapkan, namun terkadang kinerja yang dihasilkan menurun dari yang sudah ditargetkan, hal ini bisa mengakibatkan kerugian pada organisasi.

Kepuasan kerja mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap produktivitas organisasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Ketidakpuasan merupakan titik awal dari masalah-masalah yang muncul dalam organisasi seperti kemangkiran, konflik manager-pekerja dan perputaran karyawan.

(2)

karakteristik inti yaitu keragaman ketrampilan (skill variety), Jati diri dari tugas (task identity), signifikansi tugas (task significance), otonomi (autonomy) dan umpan balik (feed back). Setiap dimensi inti dari pekerjaan mencakup aspek besar materi pekerjaan yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja seseorang, semakin besarnya keragaman aktivitas pekerjaan yang dilakukan maka seseorang akan merasa pekerjaannya semakin berarti. Apabila seseorang melakukan pekerjaan yang sama, sederhana, dan berulang-ulang maka akan menyebabkan rasa kejenuhan atau kebosanan. Dengan memberi kebebasan pada karyawan dalam menangani tugas-tugasnya akan membuat seorang karyawan mampu menunjukkan inisiatif dan upaya mereka sendiri dalam menyelesaikan pekerjaan. Kelima karakteristik kerja ini akan mempengaruhi tiga keadaan psikologis yang penting bagi karyawan, yaitu mengalami makna kerja, memikul tanggung jawab akan hasil kerja, dan pengetahuan akan hasil kerja.

Sejak dicanangkannya program Evaluasi Program Studi Berbasis Evaluasi Diri (EPSBED) oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) pada tahun 2002, maka setiap perguruan tinggi wajib melaporkan proses belajar mengajar setiap program studinya selambat lambatnya 1 (satu) bulan terhitung sejak akhir semester dengan menggunakan perangkat media data penyimpanan elektronik tanpa lampiran.

Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) yang saat ini sudah berstatus Perguruan Tinggi Negeri menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 masih memakai program EPSBED tersebut untuk memproses data dan pengolahan data secara administrasi dan guna pelaporan kepada DIKTI, hal ini dikarenakan belum tersedianya sistem informasi akademik lain dikarenakan keterbatasan sumberdaya yang ada.

Faktor posisi/tempat kampus yang kurang fasilitas sarana dan prasarana yang kurang memadai menjadi suatu keterbatasan yang cukup signifikan. Tidak/belum adanya jaringan internet yang melewati daerah areal kampus bagi provider pun menjadi kendala tersendiri yang sangat cukup beralasan bahwa UMRAH belum menerapkan sistem akademik yang mumpuni (berbasis web base).

Penerapan EPSBED hingga sekarang yang menurut para pengguna Fakultas/Program Studi) di UMRAH sudah merasakan “familiar”. Meskipun masih terbatas pada aplikasi under dos ternyata EPSBED memiliki fitur yang cukup komplit diantaranya percetakan daftar hadir kuliah mahasiswa, daftar hadir ujian mahasiswa, hasil semester mahasiswa dan data dosen tetap

Dari keunggulan tersebut di atas, penggunaan EPSBED pun masih dibatasi oleh jenis pekerjaan yang harus dilakukan secara berbeda, misalkan untuk mendapatkan laporan berupa transkip nilai mahasiswa masih harus dilakukan dengan mengimport database EPSBED ke dalam program lain untuk dilakukan secara semi manual, baik dalam proses penginputanpun rencana studi (KRS) dan pemasukan nilai-nilai dari dosen.

(3)

maupun laporan-laporan (output) yang dihasilkan belum sepenuhnya dipenuhi oleh program ini.

Identifikasi Masalah

Oleh sebab faktor-faktor yang sudah disebutkan di atas maka EPSBED menjadi andalan saat ini, yang setiap fakultas/program studi berada di UMRAH “terpaksa” memakai program tersebut sehingga dengan jenis program under dos yang diprogramkan di dalamnya membuat seperti “tertinggal” sangat jauh dengan perguruan tinggi lain yang sudah memakai program akademik yang lebih baik. Adanya unsur keterpaksaan dalam menggunakan SIM dan karakterisitik pekerjaan yang sangat kompleks akan menyebabkan semakin rendah kepuasan kerja dari karyawan tersebut.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah pengaruh penerapan sistem informasi manajemen terhadap kepuasan kerja?

2. Apakah pengaruh karakteristik pekerjaan manajemen terhadap kepuasan kerja?

3. Apakah pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja?

4. Apakah pengaruh penerapan sistem informasi manajemen terhadap kinerja melalui kepuasan kerja ?

5. Apakah pengaruh karakteristik pekerjaan terhadap kinerja melalui kepuasan kerja ?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan pemaparan identifikasi, batasan dan rumusan permasalahan diatas, maka dapat disusun tujuan dari dari penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah pengaruh penerapan sistem informasi manajemen terhadap kepuasan kerja.

2. Untuk mengetahui apakah pengaruh karakteristik pekerjaan terhadap kepuasan kerja

3. Untuk mengetahui apakah pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja

4. Untuk mengetahui apakah pengaruh penerapan Sistem informasi manajemen terhadap kinerja melalui kepuasan kerja

5. Untuk mengetahui apakah pengaruh karakteristik pekerjaan terhadap kinerja melalui kepuasan kerja

KERANGKA TEORI Kinerja

(4)

dicapai. Tanpa ada tujuan atau target, kinerja seseorang atau organisasi tidak mungkin dapat diketahui karena tidak ada tolok ukurnya.

Mangkunegara (2006) menyatakan bahwa, “kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja yang berkualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya untuk mencapai tujuan organisasi”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya untuk mencapai tujuan organisasi.

Kepuasan Kerja

Wexley dan Yukl (1977) teori-teori tentang kepuasan kerja ada tiga macam yang lazim dikenal yaitu:

1. Teori Perbandingan Intrapersonal (Discrepancy Theory)

Kepuasan atau ketidakpuasan yang dirasakan oleh individu merupakan hasil dari perbandingan atau kesenjangan yang dilakukan oleh diri sendiri terhadap berbagai macam hal yang sudah diperolehnya dari pekerjaan dan yang menjadi harapannya. Kepuasan akan dirasakan oleh individu tersebut bila perbedaan atau kesenjangan antara standar pribadi individu dengan apa yang diperoleh dari pekerjaan kecil, sebaliknya ketidakpuasan akan dirasakan oleh individu bila perbedaan atau kesenjangan antara standar pribadi individu dengan apa yang diperoleh dari pekerjaan besar.

2. Teori Keadilan (Equity Theory)

Seseorang akan merasa puas atau tidak puas tergantung apakah ia merasakan adanya keadilan atau tidak atas suatu situasi. Perasaan equity atau inequity atas suatu situasi diperoleh seseorang dengan cara membandingkan dirinya dengan orang lain yang sekelas, sekantor, maupun ditempat lain.

3. Teori Dua Faktor (Two Factor Theory)

Prinsip dari teori ini adalah bahwa kepuasan dan ketidakpuasan kerja merupakan dua hal yang berbeda. Menurut teori ini, karakteristik pekerjaan dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yang satu dinamakan Dissatisfier atau hygiene factors dan yang lain dinamakan satisfier atau motivators. Satisfier atau motivators adalah faktor-faktor atau situasi yang dibuktikannya sebagai sumber kepuasan kerja yang terdiri dari prestasi, pengakuan, wewenang, tanggungjawab dan promosi. Dikatakan tidak adanya kondisi-kondisi ini bukan berarti membuktikan kondisi sangat tidak puas, tetapi kalau ada, akan membentuk motivasi kuat yang menghasilkan prestasi kerja yang baik. Oleh sebab itu faktor ini disebut sebagai pemuas.

Sistem Informasi Manajemen

(5)

dapat diartikan sebagai kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain.

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil saat ini atau mendatang (Davis , 2003). Sedangkan Mc Leod dalam Anwar (2003) mengatakan bahwa “Informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti. Informasi juga merupakan salah satu sumber data yang tersedia bagi manajer dan dapat dikelola seperti halnya sumber daya yang lain. Berdasarkan berbagai definisi tersebut disimpulkan bahwa informasi adalah data yang diolah dan berguna bagi pemakainya dalam pengambilan keputusan.

Salam (2004) mendefinisikan “manajemen suatu kegiatan organisasi, sebagai suatu usaha dari sekelompok orang yang bekerjasama dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu yang mereka taati sedemikian rupa sehingga diharapakan hasil yang akan dicapai sempurna, yaitu efektif dan efisien”. Sementara itu Gibson, Donelly dan Ivancevich dalam Salam (2004) mendefinisikan “manajemen sebagai suatu proses yang dilakukan oleh satu atau lebih individu untuk mengkoordinasikan berbagai aktivitas lain untuk mencapai hasil-hasil yang tidak bsa dicapai apabila satu individu bertindak sendiri”.

Berdasarkan pengertian Sistem, informasi dan manajemen, maka Scoot (1996) menjelaskan bahwa “sistem informasi manajemen adalah sekumpulan sistem informasi yang saling berinteraksi, yang memberikan informasi baik untuk kepentingan operasi atau kegiatan manajerial”. Sistem informasi manajemen dalam suatu pemahaman yang sederhana dapat didefenisikan sebagai suatu sistem berbasis computer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan serupa. Para pemakai biasanya tergabung dalam suatu organisasi formal seperti departemen atau lembaga suatu instansi pemerintahan.

Karakteristik Pekerjaan

Karakteristik pekerjaan mengacu pada teori yang dikembangkan oleh Hackman dan Oldham (1976) dalam suatu model karakteristik pekerjaan yang diberi nama Job Characteristics Model (JCM). Teori-teori mengenai karakteristik organisasi mengacu pada teori yang dikembangkan oleh Wexley dan Yukl (1992), Mintzberg (1993), Gibson at.a.l (1996), Hodge dan Anthony (1998), George dan Jones (2001), dan Robbins (2003). Karakteristik pekerjaan dalam penelitian terdiri dari ragam keahlian, identitas tugas, signifikansi tugas, otonomi, dan umpan balik.

METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian

(6)

oleh peneliti untuk melihat dampaknya pada variabel dependen secara langsung.

Teknik Sampling

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang terlibat dalam penggunaan SIM di UMRAH yang terdiri dari ketua program studi, dekan dan pembantu dekan serta staff operator baik dari program studi maupun di tingkat rektorat. Populasi dalam penelitian ini merupakan sebanyak 46 orang. Karena jumlah populasi relative sedikit, maka penelitian ini akan menggunakan metode sensus yaitu seluruh populasi dijadikan sampel.

Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan SPSS 17 dalam pengolohan datanya terlebih dahulu dengan asumsi klasik yang meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas lalu dengan analisis regresi atau path analisis dilanjutkan pengujian hipotesis :

Pengujian Hipotesis 1, 2 dan 3

Pengujian hipotesis pertama dilakukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel bebas menyeluruh terhadap variabel terikat dilakukan dengan menggunakan uji t. Uji ini menggunakan  5%. Dengan ketentuan, jika thitung > dari ttabel maka hipotesis yang diajukan dapat diterima atau dapat dinilai berdasarkan hasil uji hipotesis yang ditunjukkan oleh tabel koefisien pada kolom signifikansi, yang menunjukkan nilai <  5%.

Pengujian Hipotesis 4 dan 5

Pengujian hipotesis 4 dan 5 yaitu pengujian untuk melihat apakah variable kepuasan kerja sebagai variable intervening dalam melihat pengaruh penerapan SIM dan Karakteristik terhadap kinerja dilakukan dengan menggunakan analisa regresi bertingkat yang dikembangkan oleh Baron dan Kenny (1986). Menurut Baron dan Kenny suatu variabel dikatakan sebagai variabel intervening (dalam hal ini kepuasan kerja ) jika dipenuhi syarat-syarat berikut ini:

1. Y = f(X1) = a1 + b1X1 2. Y = f(X2) = a2 + b2X2 3. Z = f(X1) = a3 + b3X1 4. Z = f(X2) = a4 + b4X2 5. Y = f(Z) = a5 + b5(Z)

6. Y = f(X1,Z) = a6 + b6(X1)+b8(Z) 7. Y = f(X2,Z) = a7 + b7X2 + b9(Z)

Suatu variabel dikatakan sebagai variabel intervening penuh (full intervening variable) jika :

b1 ≠ 0 dan b2 ≠ 0 b3 ≠ 0 dan b4 ≠ 0 b5 ≠ 0

b6 ≠ 0 dan b7 ≠ 0 b8 = 0

(7)

Suatu variabel dikatakan sebagai variabel intervening sebahagian (partially intervening variable) jika:

b1 ≠ 0 dan b2 ≠ 0 tersebut tidak dapat dikatakan variable intervening.

HASIL

Pengujian Hipotesis 1 dan 2

Model R hubungan antara independen variabel dengan dependen variabel. Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh nilai R sebesar 0,962, hal ini menunjukkan bahwa variabel penerapan sistem informasi manajemen dan karakterisitik pekerjaan mempunyai hubungan yang cukup kuat dengan kepuasan kerja.

Model

Untuk melihat secara parsial pengaruh penerapan sistem informasi manajemen terhadap kepuasan kerja, dapat dilihat dari nilai t dan signifikansi dari nilai t. jika signifikansi lebih kecil 0,05 yaitu 0,000, dan nilai uji thitung lebih besar dari ttabel 4,632 > 1,67866 , demikian dengan karakteristiktik

pekerjaan yang mempunyai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 dan nilai thitung sebesar 5.591 > ttabel.

(8)

menunjukkan bahwa hipotesis pertama diterima. Demikian juga dengan hipotesis kedua, karakteristik pekerjaan berpengaruh terhadap kepuasan kerja.

Pengujian Hipotesis 3

Model

Unstandardized Coefficients

Standardiz ed Coefficien

ts

t Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) .228 .126 1.806 .078

KK .985 .038 .968 25.738 .000

a. Dependent Variable:K

Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja akan mempengaruhi kinerja. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansinya yang lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000

Pengujian Hipotesis 4 dan 5

Berdasarkan hasil pengolahan data maka dapat dibuat ringkasan pengujian masing-masing model sebagai berikut.

Keterangan Koefisien Prob Persamaan 1

Konstanta a1 0.335 0.008

SIM b1 0.404 0.000

KP b2 0.536 0.000

Persamaan 2

Konstanta a2 0.209 0.136

SIM b3 0.449 0,000

KP b4 0.473 0,000

Persamaan 3

Konstanta a3 0.228 0.078

KK b5 0.985 0.000

Persamaan 4

Konstanta a4 0.239 0.031

SIM b6 0.199 0.000

KP b7 0.320 0.033

KK b8 0.457 0.000

(9)

atau pengaruh tidak kuat dikarenakan nilai koefisien b6 lebih kecil dari b1 dan b7 lebih kecil dari b2.

Pembahasan

Pengaruh penerapan sim terhadap kepuasan kerja

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh bahwa penerapan sistem informasi manajemen mempengaruhi kepuasan kerja, semakin baik penerapan sistem informasi manajemen maka akan semakin tinggi kepuasan kerja.

Hasil penelitian ini mendukung tujuan dari sistem informasi manajemen yaitu diharapkan mamppu membantu setiap orang yang membutuhkan pengambilan keputusan dengan lebih tepat dan akurat, sehingga orang tersebut memiliki kepuasan dalam melaksanakan pekerjaannya. Namun disadari bahwa dengan berbagai peran yang dimiliki dalam aktvitas yang dilaksanakannya, setiap orang berusaha untuk dapat memenuhi tugas dan tanggungjawab yang dibebankan kepadanya dengan baik.

Jika semakin rumitnya aktivitas dan semakin kompleks pekerjaan serta keterbatasan sumber daya yang tersedia, maka manajemen memerlukan suatu Sistem informasi yang dapat membantu pekerjaannya. Manajemen sebagai pengguna informasi membutuhkan suatu Sistem pendukung (support Sistem) yang mampu meningkatkan pengambilan keputusannya.

Pengaruh karakteristik pekerjaan terhadap kepuasan kerja

Karakteristik pekerjaan setiap dimensi inti dari pekerjaan mencakup aspek besar materi pekerjaan yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja seseorang, semakin besarnya keragaman aktivitas pekerjaan yang dilakukan maka seseorang akan merasa pekerjaannya semakin berarti. Apabila seseorang melakukan pekerjaan yang sama, sederhana, dan berulang-ulang maka akan menyebabkan rasa kejenuhan atau kebosanan. Dengan memberi kebebasan pada karyawan dalam menangani tugas-tugasnya akan membuat seorang karyawan mampu menunjukkan inisiatif dan upaya mereka sendiri dalam menyelesaikan pekerjaan, dengan demikian desain kerja yang berbasis ekonomi ini merupakan fungsi dan faktor pribadi. Kelima karakteristik kerja ini akan mempengaruhi tiga keadaan psikologis yang penting bagi karyawan, yaitu mengalami makna kerja, memikul tanggung jawab akan hasil kerja, dan pengetahuan akan hasil kerja.

Karakteristik pekerjaan seorang karyawan jelas terlihat desain pekerjaan seorang karyawan. Desain pekerjaan menentukan bagaimana pekerjaan dilakukan oleh karena itu sangat mempengaruhi perasaan karyawan terhadap sebuah pekerjaan, seberapa pengambilan keputusan yang dibuat oleh karyawan kepada pekerjaannya, dan seberapa banyak tugas yang harus dirampungkan oleh karyawan.

Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja

(10)

kemangkiran, konflik manager-pekerja dan perputaran karyawan. Peningkatan kepuasan kerja karyawan pada suatu organisasi tidak bisa dilepaskan dari sehingga tercapai kepuasan kerja karyawan yang berimplikasi pada meningkatnya kinerja karyawan.

Pengaruh penerapan sim terhadap kinerja melalui kepuasan kerja Bahwa sistem informasi manajemen yang dipakai guna menghasilkan jenis pekerjaan yang efektif dan efisien dari para pemakainya yang diharapkan untuk dapat meningkatkan kinerja yang melalui kepuasan kerja dari penggunaan sistem tersebut agar sistem dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Kepuasan kerja dalam pemakaian sistem informasi manajemen disertai pengetahuan yang ada terhadap sistem yang dibutuhkan dapat menghasilkan suatu kinerja yang baik. Didapati bahwa variabel kepuasan kerja hanya merupakan variabel intervening sebahagian yang tidak begitu kuat mempengaruhi kinerja maka ada indikasi dibutuhkan variabel lain yang dapat mendukung peranan sistem informasi manajemen untuk meningkatkan kinerja karyawan selain variabel kepuasan kerja

Pengaruh karakteristik pekerjaan terhadap kinerja melalui kepuasan kerja

Karakteristik pekerjaan yang berindikator ragam keahlian, identitas tugas, signifikansi tugas, otonomi, dan umpan balik menggambarkan bahwa untuk dapat meningkatkan kinerja haruslah didasari pada keahlian para karyawan yang disertai dengan tugas-tugas yang jelas dan lengkap dengan demikian pekerjaan akan lebih terkonsentrasi dalam pelaksanaannya dan juga diberikan suatu kebebasan cara dalam menyelesaikan atau mengerjakan tugas yang diemban para karyawan. Namun, tetaplah harus selalu dikontrol bagi pihak manajerial yang memang bertugas untuk itu.

Dalam pekerjaan yang dilakukan harus melewati kepuasan kerja agar segala jenis pekerjaan dapat selesai pada waktu yang ditetapkan. Dengan kepuasan kerja yang melatarbelakanginya maka seseorang dapat melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab dan secara psikologis tercipta suatu semangat kerja yang baik. Didapati bahwa variabel kepuasan kerja hanya merupakan variabel intervening sebahagian yang tidak begitu kuat mempengaruhi kinerja maka ada indikasi dibutuhkan variabel lain yang dapat mendukung karakteristik pekerjaan untuk meningkatkan kinerja karyawan selain variabel kepuasan kerja

KESIMPULAN

Dari hasil pengujian analisis disimpulkan bahwa :

(11)

2. Karakteristik pekerjaan berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karena yang mempunyai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 dan nilai thitung sebesar 5.591 > ttabel. semakin besarnya keragaman aktivitas pekerjaan yang dilakukan maka seseorang akan merasa pekerjaannya semakin berarti. Apabila seseorang melakukan pekerjaan yang sama, sederhana, dan berulang-ulang maka akan menyebabkan rasa kejenuhan atau kebosanan

3. Kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja dimana nilai signifikansinya yang lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 yang berarti kepuasan kerja secara umum mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap produktivitas organisasi baik secara langsung maupun tidak langsung

4. Kepuasan kerja sebagai variabel intervening menurut uji analisis didapatkan bahwa tidak merupakan variabel intervening yang penuh hanya sebahagian, ini menandakan pengaruh tidak kuat bahwa kepuasan kerja tidak hanya dipenuhi dalam pemakaian sistem informasi manajemen disertai pengetahuan yang ada terhadap sistem yang dibutuhkan dapat menghasilkan suatu kinerja yang baik tetapi ada unsur atau variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Anwar.(2003). Sistem Informasi Manajemen. BP.IPWI : Jakarta

Baron, R.M. and Kenny, D.A, (1986). The Moderator-Mediator Variable Distiction In Social Psychological Research: Conceptual, Strategic, And Statistical Consideration. Jurnal of personality and social psychology

Gibson, James L et all. (1996). Organisasi : Perilaku, Struktur dan Proses, Edisi ke 5, Jilid 1, Erlangga: Jakarta

Hakman, J.R & Oldham, G.R, (1976), Motivation Through The Design of Work : Test of a Theory, Organizational Behavior and Human Performance

___________________________ (1980), Work Redesign, MA: Addison-wesley Publishing Company Inc

Indiantoro N & Supomo B, (1999). Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Pertama, BPFE : Yogyakarta

Mahsun, M. (2006). Pengukuran Kinerja Sektor Publik. BPFE : Yogyakarta

Mangkunegara.(2006). Manajemen Sumber Daya Manusia, Remaja Rosdakarya : Bandung

Mathis, Robert L, and Jackson, John L. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jilid 1 Edisi ke 9. Salemba Empat : Jakarta

Robbins, Steven P. (2003). Organizational Behavior, 10th Edition, Edition, Prentince Hall International, Inc, Person Education, Inc. Upper Saddle River : New Jersey

Santoso, Singgih. (2000) Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Elex Media Komputindo : Jakarta

Scoot, George. (1996). Prinsip-prinsip Sistem Informasi Manajemen. Raja Grafindo Persada : Jakarta

Simamora, Henry. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi III. STIE YKPN : Yogyakarta

Sinambela. (2006). Reformasi Pelayanan Publik. PT. Pertja : Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

karena siswa belum dapat menguba h informasi dari soal ke dalam bentuk matematika dengan benar, serta siswa salah dalam menggunakan tanda operasi hitungan,

Sedangkan, menurut Noor (2011: 23) Berdasarkan hasil penelitian secara parsial bahwa variabel current ratio, debt to equity ratio, debt ratio, dan working capital

Program aplikasi ini membantu karyawan studio khususnya karyawan di bagian penjualan tiket, agar lebih mudah dalam mengerjakan tugas tersebut untuk menghemat waktu, tenaga, biaya.

46 6759761662300012 QONI'ATUL HUSNIYAH S.Si P Non PNS UPT SMPN 4 Rejoso, RT/RW: 03/02 Guru Kelas.. NUPTK

Yang dimaksud dengan &#34;urusan wajib yang disusun dan diterapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan&#34; adalah urusan wajib sebagaimana diatur dalam Pasal 13

Dari definisi diatas disimpulkan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan adalah sebuah sistem yang menghasilkan informasi laporan keuangan yang bermanfaat bagi

a) Pemberian motivasi berkaitan langsung dengan usaha pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasional. Tersirat pada pandangan ini bahwa dalam tujuan dan sasaran

Dalam penelitian ini akan dilakukan pengolahan citra satelit dengan resolusi spasial yang berbeda dan menggunakan metode yang sama untuk mendapatkan hasil yang