• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor faktor Analisis Perdagangan Berja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Faktor faktor Analisis Perdagangan Berja"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Seiring berkembangnya zaman, pasar valuta asing juga berkembang dengan pesat. Teknologi internet dan komunikasi merupakan alat bagi individu, institusi, dan Negara saat bertransaksi di Pasar valuta asing Internasional. Teknologi juga memberi kesempatan kepada individu dalam mengasah kemampuan dana atau modal terbatas untuk berkecimpung dalam pasar valuta asing.

Santoso (2009:122) dalam Indrawati (2009) Perdagangan forex (valuta asing) berlangsung secara global antara pusat-pusat keuangan dunia dengan melibatkan bank-bank utama dunia sebagai pelaksana utama dari transaksi ini. Forex berkembang sedemikian pesat dalam periode belakangan ini dengan tingkat pertumbuhan sekitar 30 % pertahunnya. Perdagangan mata uang ini merupakan salah satu usaha perdagangan yang volume perputaran dan peredaran uangnya terbesar di dunia dan saat ini berjumlah sekitar US$ 1,5 triliun tiap harinya.

(2)

triliun per hari. Menurut survei BIS (International for settlement – bank sentralnya bank-bank sentral seluruh dunia) yang terkutip di situs resmi PT. Victory International Future (http://www.vifcorps.com) salah satu perusahaan pialang terbesar di Indonesia, menyatakan bahwa nilai transaksi Forex Market mencapai hampir US$ 4 triliun per harinya di tahun 2010.

Seperti pada bidang usaha lainnya, investasi transaksi forex juga memiliki resiko yang pada akhirnya diwujudkan dalam bentuk potensi kerugian. Oleh karena itu diperlukan berbagai informasi atau analisis sebelum keputusan diambil dalam setiap transaksi, hal ini sangatlah penting untuk meminimalkan resiko karena pertumbuhan ekonomi dan perubahan aspek lain yang terjadi sangatlah cepat. Seperti yang telah dikemukakan Umar (2003:31) dalam Hayyuza (2006), “Suatu keputusan mengandung resiko gagal. Besar-kecilnya resiko tersebut antara lain tergantung pada kelengkapan informasi serta kualitas analisisnya sebelum keputusan diambil.”

(3)

analisis fundamental adalah metode analisis yang memperhatikan permintaan dan penawaran pasar suatu Negara yang akan mempengaruhi harga pasar. Sedangkan analisis teknikal adalah suatu metode analisis yang mencari pola pergerakan harga, sehingga harga di masa yang akan datang akan dapat diprediksi.

Mereka yang melakukan safe trading biasanya justru menghindari transaksi saat terjadi news. Sebaliknya para trader yang suka mengambil resiko tinggi justru sering melihat news sebagai kesempatan besar untuk meraih keuntungan (Pilliangsani, 2010:127). Dari hasil penelitian Hayyuza (2006), menunjukkan bahwa Analisis Fundamental dan analisis teknikal terhadap variabel pengambilan keputusan dalam transaksi forex adalah sebesar 88,13% dan sisanya sebesar 11,87% dipengaruhi oleh faktor lain.

Pilliangsani (2010) menyatakan bahwa para trader atau pelaku bisnis forex ini dikelompokkan menjadi lima, yaitu

1. Institusi dari lembaga Pemerintah dan bank sentral, secara rutin terlibat dalam pasar forex. Mereka (Pemerintah) berpartisipasi dalam pasar forex untuk operasi mereka, pembayaran perdagangan internasional. Sementara itu, bank sentral mempengaruhi pasar valas saat mereka menyesuaikan suku bunga untuk mengendalikan inflasi.

(4)

3. Manager Investasi adalah orang yang menghimpun dan mengelola dana masyarakat untuk diinvestigasikan. Salah satu instrumen investasi yang digunakan adalah investasi dibidang perdagangan valuta asing atau forex. 4. Korporasi Multinasional, melakukan transaksi valuta asing untuk keperluan

ekspor-impor, ekspansi perusahaan ke luar negeri maupun penanaman modal luar negeri

5. Trader Perorangan atau Investor Pribadi, Bertujuan untuk mencari keuntungan semata bagi account pribadi masing-masing. Mereka terlalu membutuhkan mata uang asing.

(5)

Agar para pelaku bisnis forex dapat mengetahui faktor-faktor analisis mana yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dalam bertransaksi forex. Maka dari itu, penulis mengangkat penelitian ini dengan judul: “Faktor-faktor Analisis yang Berpengaruh Terhadap Pengambilan Keputusan dalam Transaksi Forex

di Perdagangan Berjangka (Studi Pada PT. Millenium Penata Future Kantor Cabang Samarinda)”

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang di atas dan agar penelitian dapat mencapai sasaran maka penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut:

1. Faktor-faktor analisis apa saja yang dapat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan dalam transaksi forex di perdagangan berjangka? 2. Seberapa besar pengaruh faktor-faktor analisis tersebut terhadap

pengambilan keputusan dalam transaksi forex di perdagangan berjangka?

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1. TUJUAN PENELITIAN

(6)

a. Untuk mengetahui faktor-faktor analisis apa saja yang dapat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan dalam transaksi forex di perdagangan berjangka.

b. Mengetahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor analisis tersebut terhadap pengambilan keputusan dalam transaksi forex di perdagangan berjangka.

2. MANFAAT PENELITIAN a. Bagi Penulis

Untuk menambah pengetahuan tentang perdagangan Foreign Exchange. Selain itu sebagai pertanyaan atas ketidaktahuan penulis mengenai Forex.

b. Bagi Perusahaan

Dapat menjadi perkembangan pengetahuan bagi para trader di lingkungan PT. Millennium Penata Futures dalam melakukan perdagangan berjangka.

c. Bagi Pihak Lain

(7)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENELITIAN TERDAHULU

Beberapa penelitian terdahulu telah dilakukan mengenai Foreign Exchange dijadikan sebagai panduan bagi penulis yang disajikan dalam tabel berikut ini :

(8)
(9)

Cabang Malang) yang disebut dengan . Dari 40 Indikator yang tersedia di META 4.

Berdasarkan pada penelitian terdahulu tersebut, maka perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah dari alat analisis yang penulis pakai. Alat analisis yang penulis pakai adalah Analisis Regresi Linier Berganda.

B. DASAR TEORI

1. Perdagangan Bursa Berjangka (Future Market) a. Pengertian bursa berjangka

Bursa berjangka adalah suatu organisasi berdasarkan keanggotaan dan berfungsi menyediakan fasilitas. Fasilitas itu berguna untuk menyelenggarakan kegiatan kontrak berjangka yang berawasi sesuai dengan Undang-Undang dan peraturan-peraturan perdagangan berjangka yang berlaku (Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi).

(10)

jual beli komoditi berdasarkan Kontrak Berjangka, Kontrak Derivatif Syariah, dan Kontrak Derivatif lainnya.

Bursa berjangka harus berbentuk badan hukum perseroan terbatas (PT) dengan minimum terdiri dari sebelas badan usaha yang tidak terafiliasi satu dengan yang lainnya. Peran Perseroan Terbatas Bursa Berjangka berbeda dengan perseroan terbatas pada umumnya. Bursa berjangka mempunyai misi khusus yaitu mengelola pasar berjangka yang mengutamakan pelayanan terbaik dan memberikan kemudahan bagi para anggota ketika melakukan transaksi.

Untuk menghindari kepemilikan bursa dikuasai oleh hanya satu orang/kelompok, dan setiap pemegang saham hanya boleh memiliki satu saham Jika kegiatan Bursa mulai mengarah pada hal-hal yang merugikan masyarakat, kegiatan bursa dapat dihentikan.

Di Indonesia, badan usaha pertaa yang menjadi penyelenggara kegiatan kontrak berjangka adalah PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) atau Jakarta Future Exchange (JFX).

(11)

Sedangkan dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 Tentang Perdagangan Berjangka Komoditi, Perdagangan Berjangka adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan jual beli komoditi dengan penarikan Margin dan dengan penyelesaian kemudian berdasarkan Kontrak Berjangka, Kontrak Derivatif, dan Kontrak Derivatif lainnya

b. Pengertian Kontrak Berjangka

Coyle (2004) seperti dikutip Hayyuza (2006:31), Kontrak berjangka dikategorikan sebagai sekuritas turunan atau derivative security karena nilai kontrak berjangka dikaitkan dengan nilai aktiva lain atau underlying asets. Karena spesifikasinya tersebut maka kontrak berjangka dapat dipergunakan untuk fungsi hedging yaitu fungsi mengurangi risiko maupun spekulasi. Mengingat pentingnya fungsi kontrak berjangka bagi perusahaan sudah seharusnya manajer keuangan perusahaan mengenal fungsi serta mekanisme pasar berjangka.

(12)

barang dagangan yang menjadi subjek kontrak berjangka yang diperdagangkan di Bursa Berjangka.

Sedangkan dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2011, Komoditi adalah semua barang, jasa, hak dan kepentingan lainnya, dan setiap derivatif dari komoditi, yang dapat diperdagangkan dan menjadi subjek Kontrak Berjanga, Kontrak Derivatif Syariah, dan Kontrak Derivatif lainnya.

Subjek yang dimaksud dapat berupa, minyak sawit (olein dan CPO), kopi (robusta dan arabika), kayu lapis, karet, kakao, lada serta produk keuangan seperti Foreign Exchange (Forex), indeks saham dan tingkat bunga.

c. Currency Futures

(13)

futures yang telah diperdagangkan adalah GBP (Poundsterling Inggris), CAD (Dolar Kanada), DM (Mark Jerman), SF (Franc Swiss), JPY (Yen

Jepang), AUD (dolar Australia) dan EURO (unit mata uang Eropa).

Currency Future adalah instrumen derivatif (turunan) dari nilai mata uang yang ada di spot atau cash market. Pengertian instrumen derivatif dikemukakan oleh Sartono (2001) dalam Hayyuza (2006:32) sebagai berikut:

“Instrumen Derivatif adalah suatu kontrak atau transaksi yang

harganya diturunkan atau didasarkan atas aset yang lain. Sehingga

harus ada satu aset yang digunakan sebagai patokan penentuan

harga, dan aset tersebut dapat berupa saham, mata uang, obligasi

atau bahkan indeks.”

(14)

currency future berpatokan pada nilai tukar mata uang pada perdagangan forex (foreign exchange).

Transaksi berjangka dapat dilakukan melalui pasar yang terorganisir di pusat-pusat perdagangan uang dunia. Adapun pasar utama dunia yang dikutip Lie Ricky Ferlianto et al. (2006:65) adalah the London International Financial Future Exchange (LIFFE), Sydney Futures

Exchange (SFE), Tokyo Grain Exchange (TGE), Tokyo Commodity

Exchange (TOCOM), the Chiago Board Of Trade (CBOT), the New York

Merchantile Exchange (NYME), the Singapore International Monetary

Exchange (SIMEX), Deutche Termin Borse (DTB) di Frankfurt, the Hong

Kong Futures Exchange (HKFE), Korea Stock Exchange (KSE), ICE

Future Eropa di London, the Marche a Termes des Instrumen Financiers

(MATIF) di Paris, dan Tokyo International Financial Futures Exchange.

d. Fungsi Perdagangan Bursa Berjangka

Ada dua fungsi utama perdagangan berjangka, yaitu sebagai sarana manajemen risiko (risk management) melalui kegiatan lindung-nilai (hedging) dan sebagai sarana pembentukan harga (price discovery) yang transparan dan wajar.

1) Manajemen Risiko (risk management)

(15)

dihadapi oleh organisasi atau perusahaan (Djojosoedarso 1999:4). Pengelolaan risiko dengan memanajemen risiko yang mantap, maka pengaturan potensi kerugian tersebut dapat dilakukan. Manajemen risiko di sini pada prinsipnya dilakukan dengan mengaktifkan fasilitas-fasilitas dalam Forex Trading, seperti stop loss (menghentikan kerugian) dan Locking (mengunci posisi dari kerugian/keuntungan) (Budi 2008:132).

Ada beberapa cara untuk manajemen risiko diantaranya adalah sebagai berikut (Budi 2008:133) :

a) Cut Loss

Cut loss adalah suatu tindakan di mana kita melakukan likuidasi atas posisi dalam keadaan rugi. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Umumnya cut loss ini dilakukan pada kisaran kerugian 30 poin sampai 50 poin.

b) Switching

Tindakan di mana kita melakukan liquidasi terhadap posisi pertama, kemudian masuk kembali dengan posisi yang berlawanan dari posisi pertama tadi.

c) Locking

(16)

yang lebih besar atau mempertahankan keuntungan, kita kunci kerugian atau keuntungan tersebut dengan posisi yang berlawanan dengan posisi pertama. Sistem ini sering juga disebut dengan hedging position.

d) Averaging

Suatu tindakan mengulangi posisi yang sama pada saat kita dalam keadaan floating loss, di mana posisi pertama dibiarkan terbuka.

2) Sarana Pembentukan Harga (price discovery)

(17)

e. Peserta di Dalam Perdagangan Bursa Berjangka

Sebagian besar peserta pasar-pasar berjangka adalah para komersial, dan pemakai institusional dari komoditi yang mereka perdagangkan. Sebagai contoh, sebuah perusahaan atau perorangan yang memiliki atau mengusai sejumlah aset seperti kopi, jagung, kedelai atau portofolio saham, yang menginginkan meningkatnya nilai aset atau meminimalisir kerugian yang mungkin mereka alami.

Peserta lainnya adalah speculator, yang mengharapkan keuntungan dari terjadinya perubahan harga kontrak berjangka. Speculator biasanya memanfaatkan adanya perubahan harga untuk mencari keuntungan, yaitu membeli kontrak berjangka pada saat harga rendah dan menjualnya kembali pada saat harga lebih tinggi.

Selain kedua peserta di atas, investor perorangan juga apat berpartisipasi dalam kegiatan di pasar berjangka. Seseorang yang memiliki usaha atau bisnis komoditi, atau yang memiliki investasi portofolio yang beragam dan dalam jumlah besar, dapat menggunakan kontrak berjangka. Dalam hal ini, mereka berperan sebagai hedger (Hayyuza, 2006:34).

f. Hedging pada Perdagangan Berjangka

(18)

hedger memegang sejumlah aset awal dan sejumlah tertentu instrumen hedging-nya disebut portofolio hedging. Portofolio hedging ini mempunyai risiko yang lebih rendah disbanding risiko aset awal.

Misalkan, sebelum melakukan hedging, hedger mempunyai risiko 100. Setelah hedging, risiko portofolio hedging-nya adalah 20. Hedging dapat menurun risiko sebesar 80. dikatakan bahwa efektifitas hedging sebesar 80 %.

Tentu saja penurunan risiko tersebut tidak gratis. Penurunan risiko dibarengi dengan penurunan keuntungan. Perlu diingat bahwa prinsip hedging adalah menutupi kerugian posisi aset awal memberikan keuntungan, posisi instrumen hedging. Implikasinya adalah apabila posisi aset awal memberikan keuntungan, posisi instrumen hedging mengalami kerugian. Akibatnya, keuntungan dari posisi aset awal menutupi kerugian dari posisi instrumen hedging.

Selain keuntungan yang menurun, biaya penurunan risiko adalah biaya hedging. Hedging memerlukan biaya transaksi instrumen hedging. Kandidat instrumen hedging yang terbaik adalah futures dari aset awalnya. Biaya transaksi futures secara umum relatif kecil. Jadi, biaya transaksi hedging adalah relatif kecil.

(19)

posisi futures aset awal harus berkebalikan dengan posisi futures-nya. Apabila hedger memegang aset awal (posisi long), hedging dengan futures -nya mensyaratkan hedger menjual instrument hedging (posisi short) (T. Sunaryo, 2007).

g. Spekulasi pada Perdagangan Berjangka

Berlawanan dengan tindakan hedger yang ingin mengurangi keterbukaan (exposure) terhadap risiko akibat perubahan harga, spekulan yang melakuan spekulasi pada perdagangan berjangka justru bertaruh pada gejolak harga, apakah harga akan naik atau turun. Jadi dengan kontrak berjangka para spekulan dapat melakukan spekulasi dengan jumlah yang jauh lebih besar dari dana yang dimilikinya, inilah yang dimaksud dengan faktor laverage. Jika investor ingin melakukan spekulasi pada perdagangan berjangka, ia harus membuat long position (kontrak beli) jika ia yakin bahwa harga aktiva di masa yang akan mendatang lebih tingga dari harga futures-nya, dan membuat short position (kontrak jual) jika ia memprediksikan bahwa harga aktiva di masa mendatang lebih rendah dari harga futures-nya (Hayyuza, 2006:37).

2. Pengambilan Keputusan

(20)

atau menjual forex. Sebelum keputusan itu diambil, setidaknya trader sudah berfikir untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti: apa yang harus dilakukan, mengapa itu dilakukan, kapan pelaksanaannya, di mana pelaksanaannya dan bagaimana pelaksanaannya.

Pengambilan keputusan harus cepat dan tepat mengingat bahwa pergerakan harga berubah dengan cepat, karena itu diperlukan analisis yang tepat tentang faktor-faktor yang dapt mempengaruhi harga sebelum pengambilan keputusan dalam transaksi forex. Risiko kegagalan ada dalam setiap keputusan, oleh karena itu dibutuhkan suatu analisis yang tepat. Hal ini dikemukakan oleh Umar (2003:31) sebagai berikut:

“suatu keputusan mengandung risiko gagal. Besar-kecilnya risiko

tersebut antara lain tergantung pada kelengkapan informasi serta

kualitas analisisnya sebelum keputusan diambil.”

a. Pengertian dan Tujuan Pengambila Keputusan

Ada beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian keputusan. Salah satunya pengertian di definisikan oleh Umar (2003:31) adalah sebagai berikut:

“keputusan merupakan hasil proses pemikiran yang berupa

pemilihan satu dari beberapa alternatife yang dapt dipakai untuk

(21)

Sehingga dapat di ketahui bahwa untuk mengambil sebuah keputusan, seorang perlu melakukan analisis untuk mengurangi risiko kegagalan dalam pengambilan keputusan. Tujuan pengambilan keputusan tersebut adalah untuk mencapai tujuan individu atau organisasi secara efektif dan efisien dengan hambatan seminim mungkin.

b. Jenis-jenis Keputusan

Keputusan terbagi atas dua jenis utama seperti yang dikutip (Hayyuza, 2006:40), yang pertama adalah keputusan terstruktur dan yang kedua adalah keputusn yang tidak terstruktur, sedahkan yang lain berkisar di antara kedua jenis tersebut.

1) Keputusan Terstruktur

Keputusan terstruktur mempunyai aturan-aturan yang jelas dan teliti, digunakan berulang-ulang, dapat diprogramkan sehingga dapat didelegasikan kepada orang lain maupun kepada perangkat computer.

2) Keputusan yang Tidak Terstruktur

(22)

c. Pedoman Proses Pengambilan Keputusan

Tahapan proses serta hasil pengambilan keputusan merupakan suatu yang bersifat relatif. Umar (2003:34) menyatakan suatu langkah-langkah pedoman umum dalam proses pengambilan keputusan, yakni antara lain:

1) Mengetahui masalah yang telah diprioritaskan untuk dicari pemecahannya serta latar belakang timbulnya masalah tersebut. 2) Mengetahui risiko yang harus diterima jika suatu malah tidak

ditangani secara benar.

3) Mengetahui rumusan masalahnya. Pembuat keputusan dapat mengidentifikasi dan membatasi masalahnya, menspesifikasi dan mengklasifikasikannya sehingga persepsi antara pembuat dan pelaksana keputusan menjadi jelas.

4) Mengetahui pemakaian metode yang ilmiah melalui tahapan-tahapan penelitian ilmiah seperti, cara pengumpulan data dengan memakai metode statistika, memakai teori relevan, memakai alat-alat ukur untuk menganalisis data dan lain-lain.

5) Mengetahui manfaat positif keterlibatan bawahan, dengan keterlibatan bawahan dalam pengambilan keputusan kualitas keputusan akan lebih berbobot.

(23)

secara matang dan hasil keputusan akan dilakukan secara sungguh-sungguh.

7) Menilai hasil keputusan. Keputusan yang dibuat dan dilaksanakan harus dinilai apakah telah sesuai dengan sasaran dan tujuannya, atau perlu diubah lebih baik atau perlu diambil langkah-langkah baru untuk menggantinya dengan alternatif keputusan lan yang telah disiapkan.

d. Faktor-faktor Pengambilan Keputusan

Ada tiga faktor utama yang mempengaruhi individu atau organisasi sebagai pengambil keputusan (decision maker) yang berkualitas menurut Umar (2003:35) diantaranya yaitu sebagai berikut:

1) Kondisi Internal dan Eksternal Perusahaan

(24)

2) Ketersediaan Informasi

Ketersediaan Informasi menjadi faktor yang sangat penting untuk menilai proses dan kualitas hasil keputusan yang diambil. Makin sedikit dan tidak akurat informasi yang diperoleh, makin besar risiko kesalahan terhadap keputusan yang dibuat.

3) Keterampilan Pengambilan Keputusan

Nilai-nilai yang dimiliki oleh seorang pengambil keputusan tergantung kepada beberapa faktor utama, seperti intelegesi, kapasitas, kapabilitas, rasa tanggung jawab dan lain-lain.

Oleh karena itu sebelum trader mengambil keputusan dalam bertransaksi forex, ia harus mengetahui faktor-faktor analisis apa saja yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan.

3. Foreign Exchange (Forex)

(25)

mata uang antar negara. Perbandingan nilai mata uang antar negara terkumpul dalam suatu bursa atau pasar yang bersifat internasional dan terikat dalam suatu kesepakatan bersama yang saling menguntungkan. Nilai mata uang suatu negara dengan negara lainnya ini berubah (berfluktuasi) setiap saat sesuai volume permintaan dan penawarannya. Adanya permintaan dan penawaran inilah yang menimbulkan transaksi mata uang. Yang secara nyata hanyalah tukar menukar mata uang yang berbeda nilai (http://www.belajarforex.com).

Forex Trading merupakan suatu jenis perdagangan/transaksi dengan produk berupa mata uang suatu Negara yang ditransaksikan dengan mata uang Negara lain (Budi 2008:36). Berikut beberapa kelebihan yang ditawarkan Forex Trading yang tidak dapat ditawarkan investasi lainnya ( http://www.belajar-forex.com):

a. Return on Investment tertinggi dibanding investasi lainnya Adakah investasi yang sanggup menawarkan return hingga tak terbatas. Hanya Forex dapat menawarkan pengembalian tak terbatas dibanding investasi lain.

b. Likuiditas yang tinggi

(26)

akan menjualnya kepada Anda dan sebaliknya. Ini terjadi karena memang lingkup investasi Forex adalah bursa dunia yang saling terhubung satu sama lain. Berbeda dengan bursa lokal misalnya BEJ (Bursa Efek Jakarta) di mana transaksi hanya berlangsung pada bursa tersebut saja sehingga dapat terjadi peristiwa gagal serah

c. Modal yang dibutuhkan relatif kecil

Memang dahulu modal yang dibutuhkan bisa sangat besar (mencapai 100 Juta). Tapi kini dengan tingkat kemajuan menejemen risiko, modal yang dibutuhkan hanya Rp 5 juta saja. Bandingkan dengan investasi lain misalnya saham yang membutuhkan modal setidaknya Rp 20 Juta atau investasi sektor riil yang biasanya lebih dari Rp 50 Juta.

d. Jam trading 24 jam sehari dan 5 hari seminggu

(27)

e. Di mana saja, kapan saja dan siapa saja bisa bergabung Investasi tidak mengenal kasta.

Begitu juga dengan Forex Trading. Siapa pun Anda, pedagang, pekerja, seorang ibu rumah tangga atau bahkan seorang petani sekali pun dapat bergabung. Dan lebih hebatnya lagi dengan kemajuan dunia internet, Anda dapat bertrading di mana saja tanpa harus pergi ke bursa yang bersangkutan atau menelepon dealer Anda secara langsung. Ini jelas menghemat waktu dan biaya Anda.

f. Investor bertindak aktif dalam investasinya

Tidak seperti investasi lain di mana investor hanya dapat mempercayakan dananya dikelola pihak ketiga (reksadana, asuransi, deposito, dan sebagainya), pada Forex Trading andalah yang menentukan sendiri kapan dan seberapa besar Anda hendak berinvestasi dengan melakukan aksi beli atau jual. Kini investasi Anda bergantung pada diri Anda sendiri dan tidak kepada orang lain.

g. Harga Real Time

(28)

h. Tersedia demo Account

Anda dapat memilikinya secara gratis tanpa membayar sepeser pun. Jika Anda orang baru dalam dunia Forex, ini akan sangat membantu Anda karena harga yang tertera pada demo account adalah sama dengan harga yang sesungguhnya terjadi di pasar.

i. Leverage yang ditawarkan 1:100

Ini artinya dengan satu bagian yang Anda keluarkan, Anda dapat membeli atau menjual sebanyak 100 bagian. Inilah kelebihan dari margin trading di mana yang dibutuhkan hanyalah jaminan saja untuk membeli atau menjual barang yang dibutuhkan. Pada Forex Trading ini diimplementasikan dengan modal sebesar US$100 maka Anda dapat membeli Dolar sebanyak US$10.000 dan juga sebaliknya untuk aksi jualnya. Leverage yang tinggi dan margin yang rendah pada dasarnya dapat memperbesar keuntungan atau sebaliknya kerugian anda. Dengan demikian anda harus mempertimbangkan risiko investasi dan rencana Investasi anda.

j. Online Reporting and Transaction

(29)

laporan transaksi anda pun dapat Anda akses kapan pun anda mau tanpa harus menunggu dari pihak pialang melaporkannya kepada anda.

4. Faktor Analisis Fundamental

a. Pengertian Analisis Fundamental

Metode analisis yang pertama dikenal dengan analisis fundamental. Jones (2004) yang dikutip Hayyuza (2006:43) analisis fundamental adalah metode analisis yang memperhatikan indikator tingkat permintaan dan penawaran yang terjadi.

Sedangkan pengertian analisis fundamental menurut BPPEBTI (www.bappebti.go.id) adalah sebagai berikut :

“Analisis Fundamental adalah salah satu analisa yang sering

dilakukan oleh banyak pelaku pasar dengan mempertimbangkan

faktor-faktor ekonomi keamanan, serta situasi politik dengan

mempertimbangkan faktor-faktor ekonomi, keamanan, serta situasi

politik suatu negara yang dapat mempengaruhi permintaan dan

penawaran dan dapat mempengaruhi pergerakan harga forex.”

b. Indikator-indikator dalam Analisis Fundamental

(30)

Berita-berita itu dapat berupa Berita-berita yang menyangkut perubahan ekonomi, perubahan tingkat suku bunga, pemilihan presiden, pemberontakan dalam suatu pemerintahan Negara, bencana alam, dan lain-lain.

Hayyuza (2006:44) menyatakan bahwa indikator-indikator dalam analisis fundamental dapat dilihat sebagai berikut:

1) Indikator Politik

Indikator ini dapat terlihat dalam keadaan politik suatu Negara yang dapat mempengaruhi keadaan perekonomian Negara lain. Contoh: sebelum pemerintahan Reagan (Partai Republik) mata uang USD terus melemah tetapi sejak Reagan berhasil memberikan Amerika citra Negara adikuasa kepada dunia, mata uangnya cenderung naik. Begitu juga dengan keamanan di Negara-negara maju dunia. Misalnya ketika terjadi pengeboman di World Trade Centre dan Pentagon, Amerika. Mata uang USD relatif melemah, dan sangat berpengaruh terhadap transaksi yang terjadi di bursa. Oleh karena itu sangatlah penting mengetahui kondisi keamanan dan politik Negara-negara di dunia, terutama dengan Negara-negara maju yang mata uangnya cenderung mendominasi perdagangan dunia, misalnya mata uang Amerika, Inggris dan Jepang.

2) Indikator Ekonomi

(31)

adalah salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan bagian penting dari keseluruhan faktor fundamental itu sendiri. Informasi mengenai indikator ekonomi dapat didapatkan melalui beberapa surat kabar seperti The Wall Street Journal, The Financial Times, dan The New York Times serta majalah-majalah bisnis, seperti Business Week dan The Economist. Seiring dengan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk mendapatkan sumber informasi terkini (up to date), seorang trader juga sering menggunakan informasi yang bersal dari monitor computer, misalnya melalui Dow Jones, Telerate, Reuters, Knight Ridder, Bloomberg dan dari Indonesia adalah Vibiznews.

Indikator-indikator Ekonomi yang dikutip (Hayyuza, 2006:44) :

a) Tingkat Pengangguran (Unemployment)

(32)

b) Non Farm Payroll

Merupakan perhitungan jumlah penghasilan tenaga kerja bukan pertanian yang bertabah atau berkurang dalam suatu periode waktu tertentu, biasanya tiap bulan. Data ini merupakan salah satu indikator paling penting bagi pengukuran trend ekonomi suatu Negara.

c) Trade Balance

Secara singkat Trade Balance merupakan selisih antara jumlah ekspor dan impor. Biasanya, Trade Balance tidak menyertakan barang-barang tidak kelihatan atau jasa (invisible) dan hanya neraca dari barang-barang merchandise. Apabila nilai ekspor lebih besar dari nilai impor, maka Trade Balance surplus, begitu juga apabila terjadi sebaliknya maka akan menghasilkan Trade Balance yang defisit.

d) Industrial Production

(33)

e) Factory Orders

Merupakan jumlah keseluruhan dari pembelian order baru yang diterima dari pabrik-pabrik untuk periode tertentu, sebagai contoh periode bulanan. Data ini juga memberikan perhitungan atau gambaran bagaimana retailer memenuhi kebutuhan konsumennya pada periode yang akan datang, berdasarkan pada order yang mereka buat pada periode sekarang.

f) Personal Income

Merupakan rata-rata pendapatan bersih individual dalam suatu Negara, yang sudah diperhitungkan daengan pengurangan atas pembayaran pajak yang dikenakan. Perubahan dari personal income secara mendasar dipengaruhi dari hasil pergerakan tingkat upah atas keuntngan-keuntungan perusahaan dan kebijaksanaan perpajakan.

g) Business Inventory

(34)

bagi pertmbuhan ekonomi Negara bersangkutan. Dan begitu pula sebaliknya yang terjadi apabila data inventory tersebut memberikan aktualisasi yang lebih rendah akan makin menguntungkan tingkat pertumbuhan ekonominya.

h) Retail Sales

Figur ini menjadi ukuran dari trend pengeluaran konsumen (consumen spending). Dalam retail sales ini termasuk penjualan kendaraan bermotor, pakaian, makanan baik retail maupun grosir, restoran, bahan bangunan, elektronik, obat-obatan dan berbagai item lainnya. Dinyatakan dengan prosentasi perubahan dari bulan sebelumnya.

i) Consumer Price Index (CPI)

Indeks ini dimaksudkan untuk mengukur biaya hidup, yang diukur dari perubahan tingkat harga sekelompok barang-barang dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen untuk mencapai suatu standar hidup tertentu. Pengukuran tingkat inflasi lebih sering menggunakan data CPI ini.

j) Wholesales Price Index (WPI)

(35)

indeks tersebut dimksudkan untuk menjelaskan tingkat harga dari seluruh komoditi.

k) Producer Price Index (PPI Input)

Indeks ini mengukur level perubahan harga pada barang setengah jadi dan barang jadi yang dihasilkan oleh industri manufaktur.

l) Gross Domestic Product (GDP)

Gross Domestic Product adalah penjumlahan seluruh barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu Negara baik oleh perusahaan dalam negeri maupun oleh perusahaan asing yang beroprasi didalam Negara tersebut pada suatu periode tertentu.

m) Invisible Trade

(36)

n) Current Account

Neraca bersih dari pembayaran-pembayaran internasional suatu Negara yang berasal dari ekspor dan impor atas barang dan jasa digabung dengan pemindahan-pemindahan sepihak (contoh hadiah-hadiah, pengiriman uang dari warga Negara yang bersangkutan yang berada di luar negeri) tetapi tanpa menyertakan perhitungan atas terjadinya lalu lintas modal.

o) Capital Account

Penerimaan-penerimaan sejumlah uang yang berupa valuta asing dikurangi pembayaran-pembayaran berupa seluruh valuta asing untuk transaksi-transaksi dari lalu lintas keuangan baik jangka pendek meupun jangka panjang.

p) Balance Of Payment

(37)

q) Money Supply

Definisi Money Supply meliputi pengertian sebagai berikut:

M1 = Mata uang beredar yang dimiliki masyarakat bukan bank dan kertas-kertas berharga (cek, giro, dan lain-lain)

M2 = M1 + Deposito berjangka bank komersial dikurangi sertifikat deposito yang dapat dipindahtangankan

M3 = M2 + Deposito dari lembaga keuangan lainnya dan surat-surat berharga.

Jika bank sentral menambah target money supply, maka tingkat bunga akan mungkin diturunkan dan begitu juga sebaliknya jika target money supply diturunkan.

r) Durable Goods Order

Indikator ini diartikan sebagai barang-barang yang mempunyai ketahanan 3 tahun atau lebih. Contoh barang-barang logam, peralatanlistrik dan lain sebagainya.

s) Husing Starts

(38)

akan mendukung pertumbuhan ekonomi dan permintaan kredit. Sehingga pemerintah suatu Negara biasanya berusaha untuk mengetatkan kebijaksanaan moneternya.

t) Leading Indicator

Merupakan gabungan dari 10 Indikator utama yang digunakan untuk perkiraan pertumbuhan ekonomi di masa mendatang. 10 indikator tersebut terdiri dari Average Manufacturing Workweek, Average Weekly Initial Claims,

Manufacturing, Consumer Goods, Materials New Order,

Vendor Performance, Plan Sensitive Crude Materials Price,

Stock Index Price, Percentage change in Total Liquid Asets,

dan Money Supply.

5. Analisis Teknikal

a. Pengertian Analisis Teknikal

(39)

volume perdagangan histories, melihat arah kecenderungan harga, dan menganggap adanya pola yang dapat keselarasan tertentu antara aktivitas para investor dan tindakan pasar (Budi 2008:125). Pada prinsipnya metode untuk melakukan analisis teknikal ini adalah mengeplot data harga dan volume perdagangan histories hingga dapat membentuk grafik tertentu, dan pada akhirnya ditemukan pola tertentu ini dapat dilakukan dengan cara manual maupun dengan cara menggunakan software yang banyak tersedia di pasaran (Budi 2008:126).

Analisis teknikal adalah salah satu metode analisis atau metode pendekatan yang mengevaluasi pergerakan suatu harga saham kontrak berjangka (futures contract), indeks dan beberapa instrumen keuangan lainnya.

b. Prinsip-prinsip Analisis Teknikal

(40)

dikemukakan solnik (2004) dalam Hayyuza (2006:51) seorang analisis cenderung menganalisis perilaku harga dari masa lampau karena mereka beranggapan bahwa harga yang berlaku dipasar telah mencerminkan seluruh faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga. Dengan kata lain, harga mencerminkan seluruh perubahan dalam keseimbangan permintaan dan penawaran yang disebabkan oleh trader, investor dan hedger funds terhadap berbagai perubahan yang terjadi, baik dalam bidang ekonomi maupun dalam bidang politik yang berdampak pada fluktuasi harga.

Prinsip dasar analisis teknikal terdiri dari: 1) Market Price Discounts Everything

Yaitu segala kejadian-kejadian yang dapat mengakibatkan gejolak pada harga secara keseluruhan atau pada suatu perusahaan seperti faktor ekonomi, politik, fundamental dan termasuk juga kejadian-kejadian yang tidak dapat diprediksikan sebelumnya seperti adanya peperangan, gempa bumi dan lain sebagainya akan tercermin pada harga pasar.

2) Price Moves In Trends

(41)

berlawanan. Adapun trend yang dimaksud adalah up trend, down trend atau sideway trend.

3) History Repeats It Self

Karena analisis teknikal juga menggambarkan faktor psikologis para pelaku pasar, maka pergerakan historis dapat menjadi acuan untuk memprediksikan pergerakan harga di masa yang akan datang. Pola historis ini dapat terlihat ari waktu ke waktu di grafik. Pola-pola ini mempunyai makna yang dapat diinterprestasikan untuk memprediksikan pergerakan harga.

c. Alat-alat dalam analisis Teknikal

Dalam Hayyuza (2006:52) Analisis teknikal dapat diartikan sebagai salah satu metode pendekatan dalam mengevaluasi pergerakan harga forex. Analisis teknikal didasarkan kepada data-data harga yang dijabarkan dalam bentuk grafik statistik (quarterly, hourly, daily, weekly movement), Price Chart, Moving Average, Relatif Strength Index (RSI), momentum dan analisis lainnya yang dapat digunakan untuk memprediksi harga.

Alat-alat dalam analisis teknikal adalah: 1) Chart

(42)

teknikal. Secara umum fungsi Chart dalam mengevaluasi suatu harga adalah sebagai berikut:

a) Chart dapat digunakan untuk melihat pergerakan harga di masa lampau dan di masa yang akan datang.

b) Chart terkadang digunakan sebagai patokan atau timing untuk memasuki pasar.

c) Chart dapat digunakan sebagai alat untuk money management (contoh stoploss order).

d) Chart dapat mencerminkan atau menggambarkan perilaku para pelaku pasar pada suatu level harga. Ada empat jenis Chart yang umum digunakan oleh para pelaku pasar, yaitu: Bar Chart, Candlesticks, Line Chart dan Point & Figure. Interval waktu yang digunakan beragam yaitu monthly, weekly, daily, hourly, quarterly, dan lain-lain.

2) Trendline

(43)

a) Major Trend (trend utama)

major trend atau yang biasa disebut long term trend, pada umumnya mempunyai tenggang waktu selama 1 tahun sampai dengan 2 tahun atau lebih.

b) Intermediate Trend (trend jangka menengah)

Jenis trend ini terkadang dinamakan medium trend. Trend ini umumnya mempunyai masa tenggang waktu selama 3 minggu sampai 6 bulan atau lebih.

c) Minor Trend (trend jangka pendek)

Minor trend atau short term trend pada umumnya mempunyai masa tenggang waktu selama 2 sampai 3 minggu.

3) Channel Lines

Pada suatu garis trend baik itu naik atau turun, dapat pula digunakan garis paralel sepanjang garis trend utama. Bentuk ini lazim dinamakan garis channel. Garis channel berguna khususnya untuk user yang berniat untuk meraih kesempatan dalam jangka pendek, yakni dengan cara membeli pada saat harga menyentuh garis utama dan jual pada saat harga menyentuh batas atas garis paralelnya.

(44)

Namun dengan memperhatikan di mana letak terjadinya peningkatan volume perdagangan, maka users dapat sedikit memperkirakan arah penembusan dari suatu channel. Contohnya, bila pada suatu channel lines yang naik, besarnya volume pada setiap kali harga bergerak ke arah atas lebih tinggi dibandingkan dengan harga bergerak ke arah bawah, maka pada umumnya pergerakan ke atas (breakout) akan terjadi dan begitu pula sebaliknya.

4) Support Line & Resistance Line

Suatu alat yang paling sering terdengar dari analisis teknikal adalah support dan Resistance Line. Harga yang terjadi di bursa merupakan kesepakatan antara pembeli dan penjual.

(45)

dapat dilakukan secara jangka pendek, menengah dan jangka panjang.

Resistance Line adalah suatu titik atau garis harga di mana minat jual cenderung lebih tinggi dari minat beli. Resistance Line adalah garis penahan kenaikan harga. Resistance Line dibuat untuk menentukan suatu titik tertinggi kekuatan harga yang sulit dilalui oleh pergerakan harga pada masa berikutnya. Pada saat harga mendekati atau menyentuh Resistance Line, trader sebaiknya menambil posisi jual (tidak membeli), karena pada saat ini harga saham tersebut ditahan pada harga paling tinggi sebelum kemudian akan turun ke bawah. Pengambilan Resistance Line dapat juga dilakukan secara jangka pendek, menengah dan jangka panjang.

Konsep dasar support dan Resistance Line:

a) Semakin luas daerah support dan resistance dan semakin banyak pula titik yang terjadi pada kedua batas tersebut semakin kuat validitas daripada titik support dan titik resistance tersebut.

b) Penembusan berarti dari titik support dan resistance dapat terjadi bial diikuti pula dengan volume yang relatif besar.

(46)

terjadi. Oleh karena itu, keputusan membeli atau menjual dapat dilakukan bila hal itu terjadi.

d) Support dan resistance level dapat digunakan sebagai posisi untuk jual dan beli.

e) Support dan resistance dapat berubah fungsi pada pergerakan suatu trend.

d. Indikator-indikator dalam Analisis Teknikal

Analisis teknikal modern atau biasa disebut dengan computerized technical analysis adalah pendekatan dalam analisa yang banyak menggunakan indikator-indikator suatu perangkat computer yang terbuat dari seperangkat rumus-rumus matematika atau statistik (Hayyuza, 2006:55).

Adapun yang sangat perlu diperhatikan adalah fungsi kegunaan dari masing-masing indikator analisis teknikal yang mempunyai manfaat serta karakteristik yang berbeda. Kemudian hal ini tergantung dari harga yang sedang diobservasi, sehingga kesalahan dalam menggunakan indikator dapat memberikan analisa yang sangat fatal.

(47)

1) Trend Following Indicator

yaitu indikator yang mengikuti kecendrungan atas pergerakan trend. Indikator tersebut dapat memberikan sinyal yang cukup baik khususnya pada saat harga pasar bergerak dalam suatu trending market. Adapun indikator-indikator yang masuk ke dalam kelompok ini relatif cukup banyak, antara lain: Moving Average, Moving Average Convergence Divergence (MACD), Directional

Movement System, Accumulation/Distribution Indicator, on

Balance Volume, dan sebagainya.

2) Oscillator/Momentum Indicator

(48)

Strength Index (RSI), Rate Of Change, Momentum Indicator,

William %R, Stochastic Indicator, dan lain-lain.

3) Miscellaneous Indicators

Indikator yang memberikan indikasi indikasi khusus mengenai psikologi masa.

e. Kekuatan Utama Analisis Teknikal

Terdapat empat kelebihan analisis teknikal yang merupakan kekuatan utama analisis ini (sumber http://www.belajarforex.com), yaitu:

1) Bersifat fleksibel. Fleksibilitas analisis teknikal terletak pada metode analisis serta indikator-indikator yang digunakan sebagai alat bantu dalam melakukan suatu prediksi pergerakan harga.

2) Kelebihannya juga terletak pada fleksibilitas penerapannya di berbagai jenis pasar yang hendak dimasuki. Seorang trader yang terbiasa menggunakan analisis teknikal dalam transaksi perdagangan di pasar spot dapat dengan mudah melakukan transaksi apabila ingin menggunakan analisis tersebut di pasar futures.

(49)

4) Analisis teknikal dapat digunakan untuk melakukan analisis terhadap berbagai faktor non kuantitatif dan faktor psikologis pasar yang tidak dapat dianalisis menggunakan indikator-indikator dalam analisis fundamental.

C. KERANGKA PIKIR

Dalam penelitian ini penulis akan menjelaskan mengenai faktor faktor analisis yang berpengaruh terhaap pengambilan keputusan dalam transaksi foreign exchange di perdagangan berjangka. Analisis Fundamental dan Analisis Teknikal diduga akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan, apakah itu untuk membeli forex atau menjual forex. Trader harus mengetahui faktor-faktor analisis apa saja yang mempengaruhi harga forex dalam perdagangan berjangka.

(50)

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

D. HIPOTESIS

Faktor-faktor yang paling dominan dari kedua analisis di atas (Analisis Fundamental dan Analisis Teknikal) terhadap pengambilan keputusan bagi seorang trader di perdagangan berjangka adalah Analisis Fundamental. Karena Analisis Fundamental adalah salah satu analisa yang sering dilakukan oleh banyak pelaku pasar dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekonomi, keamanan, serta situasi politik suatu Negara yang dapat mempengaruhi permintaan dan penawaran dan dapat mempengaruhi pergerakan harga forex.

(51)
(52)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

Pada penelitian penulis yang berjudul, “Faktor-faktor Analisis yang berpengaruh

Terhadap Pengambilan Keputusan Dalam Transaksi Forex di Perdagangan Berjangka”.

Dapat diketahui variabel yang menjadi sebab dan variabel yang menerima akibat.

Variabel yang menjadi sebab disebut vareabel yang mempengaruhi atau variabel bebas

(independent variable) dan variabel yang terkait atau menerima akibat adalah variabel

yang dipengaruhi (dependent variable). Dalam hal ini, variabel bebas adalah faktor-faktor

analisis (X) yang terdiri dari Analisis Fundamental (X1) dan Analisis Teknikal (X2).

Kemudian variabel terkait adalah pengambilan keputusan dalam transaksi forex (Y)

berupa tindakan-tindakan apa saja yang dilakukan para trader di PT. Millennium Penata

Future Kantor Cabang Samarinda, dari segi keadaan internal dan eksternal perusahaan,

ketersediaan informasi dan keterampilan pengambilan keputusan.

(53)
(54)

Dalam penelitian ini akan difokuskan pada hasil dari kuesioner yang dijawab oleh para Trader aktif yang bekerja di PT. Millenium Penata Future Kantor Cabang Samarinda. PT. Millennium Penata Futue Kantor Cabang Samarinda berlokasi di Jalan Imam Bonjol No. 16 B Kecamatan Samarinda Ilir, Nomor Telepon (0541) 742 388, Nomor dan Tanggal Surat Keterangan Pendirian 55/BAPPEBTI/07/2010.

Kemudian indikator Analisis Teknikal yang digunakan untuk menentukan hasil dari perbandingan dengan metode fundamental adalah trendline (up down atau sideways trend), Relatif Strength Index (RSI), Stochastic Ascillator, Bears

and Bulls Power, Periodicity Grafik (minutes, daily, weekly, dll), penggunaaan grafik dan Chart, Moving Average, Moving Average Convergence Divergence (MACD), dan Support and Resistance Line sesuai dengan isi kuesioner yang akan disajikan.

C. JENIS DAN SUMBER DATA

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang bersifat kuantitatif deskriptif di mana data yang diambil dari kuesioner setiap trader PT. Millennium Penata Future Kantor Cabang Samarinda, yang nantinya akan diteliti dengan perhitungan statistik dan disajikan dalam bentuk angka-angka sebagai hasil penelitian.

(55)

Sumber data yang penulis gunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis data, yaitu data primer dan data skunder.

a. Data Primer

Data yang diperoleh dari sumbernya yang diamati, dicatat, dan dianalisa yang masih perlu diolah. Data tersebut diperoleh melalui pejabat atau pihak manajemen yang berwenang atau bagian lain yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Pihak yang terkait adalah para trader-trader aktif yang bekerja pada perusahaan serta supervisor dan senior supervisor perusahaan PT. Millennium Penata Future Kantor Cabang Samarinda.

b. Data Sekunder

Merupakan data yang sudah diolah dan diperoleh dari berbagai sumber atau pihak lain yaitu melalui BBJ dan BAPPEBTI yang berhubungan manajemen risiko pada investasi foreign exchange (FOREX).

D. POPULASI DAN SAMPEL

(56)

Forex di Perdagangan Berjangka. Sedangkan anggota populasinya adalah trader yang bekerja pada PT. Millennium Penata Futures dengan pengalaman kerja dan telah aktif selama satu tahun terakhir di PT. Millennium Penata Future, karena lebih berpengalaman dan mengetahui lebih jelas tentang faktor-faktor analisis yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Hasilnya diharapkan dapat menjelaskan karakteristik elemen populasi.

Sejalan dengan permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini, ukuran sample yang diperlukan, ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin.

E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode survei menggunakan media angket (kuesioner tertutup). Sejumlah pernyataan diajukan kepada responden dan kemudian responden diminta menjawab sesuai dengan jawaban yang sudah disediakan. Untuk mengukur pendapat responden digunakan skala Likert lima angka yaitu mulai angka 5 untuk pendapat Sangat Berpengaruh (SB) dan angka 1 untuk Sangat Tidak Berpengaruh (STB). Perinciannya adalah sebagai berikut:

Angka 1 = Sangat Tidak Berpengaruh (STB) Angka 2 = Tidak Berpengaruh (B)

Angka 3 = Netral (N) Angka 4 = Berpengaruh (B)

(57)

F. TEKNIK DAN ALAT ANALISIS

Metode analisis data merupakan metode yang digunakan untuk mengolah dan memprediksi hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Berdasarkan judul, latar belakang, dan perumusan masalah maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.

1. Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran mengenai variabel yang diteliti. Uji statistik deskriptif mencakup nilai rata-rata (mean), nilai minimum, nilai maksimum, dan nilai standar deviasi dari data penelitian.

2. Uji Validitas

Uji validitas adalah uji statistik yang digunakan untuk menentukan seberapa valid suatu item pertanyaan mengukur variabel yang diteliti. Dalam uji ini, setiap item akan diuji relasinya dengan skor total variabel yang dimaksud, dalam hal ini masing-masing item yang ada di dalam variabel X dan Y akan diuji relasinya dengan skor total variabel tersebut.

3. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah uji statistik yang digunakan untuk menentukan realibilitas serangkaian item pertanyaan dalam kehandalannya mengukur suatu variabel.

(58)

Analisis regresi linier berganda merupakan suatu model di mana variabel terikat tergantung pada dua atau lebih variabel bebas. Teknik analisis regresi linier berganda dipilih untuk digunakan pada penelitian ini karena teknik regresi linier berganda dapat menyimpulkan secara langsung mengenai pengaruh masing-masing variabel bebas yang digunakan secara parsial ataupun secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya. Model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:

Keputusan = β1Fundamental + β2Teknikal + e

Di mana:

Keputusan : Pengambilan Keputusan (Variabel Terikat)

β1 dan β2 : Koefisien Regresi

Fundamental : Analisis Fundamental (Variabel Bebas)

Teknikal : Analisis Teknikal (Variabel Bebas)

e : Tingkat Kesalahan yang Dapat Ditolerir (konstanta)

(59)

Pengujian hipotesis merupakan suatu prosedur yang didasarkan kepada bukti sampel dan teori probabilitas yang dipakai untuk menentukan apakah hipotesis yang bersangkutan merupakan pernyataan yang wajar dan oleh karenanya tidak ditolak, atau hipotesis tersebut tidak wajar dan oleh karena itu harus ditolak. Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji faktor-faktor analisis yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan dalam transaksi foreign exchange di perdaganan berjangka.

Untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini secara parsial digunakan uji t dengan tingkat signifikansi 5%. Pada penelitian ini hipotesis 1 dan hipotesis 2 diuji dengan menggunakan uji t. Pada uji t, nilai t hitung akan dibandingkan dengan nilai t tabel, apabila nilai t hitung lebih besar daripada t tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak, demikian pula sebaliknya.

Gambar

Tabel 2.1Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1Forex
Tabel 3.1

Referensi

Dokumen terkait

Perancangan alat uji keausan abrasif ini dengan metode desain berupa pengajuan syarat awal adalah gerakan dapat diatur kecepatan maupun lintasannya, bahan abrasif mudah

Secara teoritis dapat dijadikan sumbangan informasi dan keilmuan yang yang berarti bagi lembaga yang berkompeten mengenai pentingnya kondisi fisik atlet, khususnya atlet

skor penilaian yang diperoleh dengan menggunakan tafsiran Suyanto dan Sartinem (2009: 227). Pengkonversian skor menjadi pernyataan penilaian ini da- pat dilihat

[r]

Sedangkan pada opsi put Eropa, writer juga dapat mengalami kerugian jika yang terjadi pada saat maturity time adalah strike price lebih besar dibanding harga

Penelitian ini menggunakan metode campuran ( mixed method ) tipe embedeed dengan desain penelitian yang digunakan adalah desaian kuasi eksperimen, dimana subjek

2. Kongres Pemuda Kedua adalah kongres pergerakan pemuda Indonesia yang melahirkan keputusan yang memuat ikrar untuk mewujudkan cita-cita berdirinya negara Indonesia, yang

The cost of land under development consists of the cost of land for development, direct and indirect real estate development costs and capitalized borrowing