• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata Tanya dalam Bahasa Bugis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kata Tanya dalam Bahasa Bugis"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Ishaq Asri

1

Selasa, 2 Mei 20172

Dalam tulisan ini, kami akan membahas kata tanya dalam bahasa Bugis diserta dengan contoh penggunaan dalam kalimat. Materi yang disajikan dalam tulisan ini didasarkan pada dialek yang digunakan di daerah Mico, Bone timur.

Supaya kalimat-kalimat bahasa Bugis yang disajikan dapat diucapkan dengan baik dan benar maka terdapat 4 poin yang perlu diperhatikan yaitu:

• Vokal yang memiliki tanda diakritik berupa topi seperti /â/, /î/, /û/, /ê/, dan /ô/ merupakan vokal panjang.

• Vokal /e/ dibaca seperti huruf e dalam kata setara sedangkan vokal /é/ dibaca seperti huruf e dalam kata sore. Jika vokal /é/ digaris-bawahi sehingga menjadi /é/ maka dibaca panjang seperti huruf e dalam kata setan.

• Tanda apostrof [‘] setelah huruf vokal menandakan bahwa suku kata sebelumnya diakhir dengan glottal stop. Cara membacanya yaitu seperti membaca huruf Hamzah sukun dalam huruf Hijaiyyah.

• Tanda [`] yang berada di awal kata menandakan bahwa huruf pertama pada kata tersebut dibaca dengan penekanan yang keras pada tempat keluarnya huruf (makhraj huruf) sehingga terdengar seperti huruf konsonan yang digandakan. Contoh:`Câwa dibaca /Ccâwa/.

Dalam bahasa Bugis terdapat 10 kata tanya yaitu âga, îga, pékkôga, mâga, manengka,

siâga, gara, appa, sianna, dan téga. Kami akan menguraikan satu-persatu sebagai berikut:

1 Email: ishaq.asri@gmail.com.

2 Artikel ini telah di terbitkan di blog Werekkada pada tanggal 2 Mei 2017. Karena banyaknya pembaca yang mengunjungi artikel ini maka penulis mengonversinya ke dalam format PDF dan selesai pada tanggal 13 Juli 2018. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pembaca yang tidak bisa berlama-lama di internet. Silakan kunjungi:

(2)

1. Âga (Apa)

Kata tanya âga digunakan untuk menanyakan nama benda, keadaan, atau perbuatan. Kata tanya âga boleh digunakan untuk menanyakan nama apa pun selain manusia.

Contoh:

ag asEn aiyea.

Âga asenna iyyaé?

Apa namanya ini?

ag muepgau.

Âga mupégau’?

Apa yang sedang kamu kerjakan?

ls ag kEnko.

Lasa âga `kennako?

Penyakit apa yang menimpamu?

ag muasE.

Âga muâseng?

Apa yang kamu katakan?

ag mutiwi.

Âga mutîwî?

Apa yang kamu bawa?

ag muaeR.

Âga muanré?

(3)

Terdapat 2 turuan dari kata tanya âga, yaitu:

âgana; • aganna;

Kata tanya âgana digunakan untuk menanyakan suatu perbuatan yang telah selesai di masa lalu.

Contoh:

agn muepgau.

Âgana mupégau’?

Apa yang kamu kerjakan (waktu itu)?

agn mutiwirGi.

Âgana mutiwîrangngi?

Apa yang kamu bawakan untuknya (waktu itu)?

agn muaol.

Âgana muôla?

Apa yang kamu kendarai (waktu itu)?

Jika sebuah kalimat mengandung keterangan waktu masa lalu maka yang digunakan adalah kata tanya âga; bukan kata tanya aganna.

Contoh:

ag muepgau dowEni.

Âga mupégau’ dowenni?

Apa yang kamu kerjakan kemarin?

ag npgurua puw arisE migu riaolo.

(4)

Apa yang diajarkan oleh Pak Aris minggu lalu?

Kata tanya agana juga dapat digunakan untuk menanyakan benda yang dilibatkan dalam suatu perbuatan di masa depan.

Contoh:

msolGi motoroku. agn wol lao sikolea.

Masôlangngi motoro’ku’, âgana wôla `lao sikolaé?

Motorku rusak, apa yang (akan) saya kendarai ke sekolah?

aiyko mcueak. agn auloloG.

Iyako maccuéka’, âgana ulolôngang?

Jika saya ikut, apa yang saya dapatkan?

Jika sebuah kalimat mengandung keterangan waktu masa depan maka yang digunakan adalah kata tanya âga; bukan kata tanya aganna.

Contoh:

ag diaol lok psea bj.

Âga diôla lokka pasâé bâja?

Apa yang kita kendarai ke pasar besok?

ag dubukai mtu.

Âga dibukai mâtu’?

Apa yang yang menjadi makanan berbuka puasa nanti?

Kata tanya aganna memiliki 3 kegunaan, yaitu:

• memiliki fungsi yang sama dengan appanna (lihat kata tanya appa);

• menanyakan posisi berdasarkan suatu titik referensi yang telah ditentukan;

(5)

Untuk kegunaan yang kedua dan ketiga, contoh penggunaannya dalam kalimat adalah:

agn msijiea moRo bolmu.

Aganna masiji’é `monro bolâmu?

Rumahmu berada di sebelah mananya mesjid?

agn msinea msol.

Aganna masinaé masôlang?

Bagian apanya mesin yang rusak?

agn mupedecGi.

Aganna mupadécéngi?

Bagian apanya yang kamu perbaiki?

2. Îga (Siapa)

Kata tanya îga digunakan untuk menanyakan nama manusia atau pelaku suatu perbuatan. Jika anda ingin menanyakan nama seseorang maka gunakanlah kata tanya ini; jangan gunakan kata tanya âga (apa) sebagaimana dalam bahasa Inggris (what) karena orang yang anda tanya akan tersinggung. Jika anda menanyakan nama seseorang maka perhatikanlah penggunaan kata ganti. Gunakanlah kata ganti yang sopan, kecuali anda menanyakan nama seorang anak kecil. Orang Bugis sangat menjunjung tinggi kesopanan dalam berbahasa sehingga hal ini perlu diperhatikan supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Contoh:

aig asEt.

Îga asetta’?

Siapa nama anda?

(6)

Îga asengmu?

Siapa namamu?

aig asEn tomtoat.

Îga asenna tomatoatta’?

Siapa nama orang tua anda?

aig asEn tomtoamu.

Îga asenna tomatoammu?

Siapa nama orang tuamu?

aig pEdiriko.

Îga peddîriko?

Siapa yang memukulmu?

aig mudua kotu.

Îga muduang kotu?

Siapa yang kamu temani di situ?

3. Pékkôga (Bagaimana)

Kata tanya pékkôga digunakan untuk menanyakan penjelasan tentang suatu hal. Jadi, jawaban yang diharapkan dari pertanyaan yang mengandung kata tanya pékkôga adalah proses yang melatar-belakangi suatu keadaan.

Contoh:

epkog crn wuel sisE aiyro andrea.

Pékkôga carâna wullé sisseng iyaro ana’daraé?

Bagaimana caranya saya bisa berkenalan dengan gadis itu?

(7)

Pékkôga carâna dijâma iyyaé?

Bagaimana cara mengerjakan ini?

4. Mâga(Bagaimana)

Kata tanya mâga pada dasarnya merupakan kata tanya âga yang diberi awalan ma-. Kata tanya mâga digunakan untuk menanyakan informasi yang ditangkap oleh indra pengamat terhadap suatu objek yang teramati atau peristiwa yang dialami.

Contoh:

mg dit gjea.

Mâga dîta gajaé?

Bagaimana kelihatannya gajah itu?

mg dit apbotiGEn laums. mrua mua.

Mâga dîta appabbottingenna La Ummasa’, maruâ mua?

Bagaimana acara pernikahan yang dilaksanakan oleh La Ummasa’, ramai kah?

mg disEdi aiyko botiki.

Mâga disedding iyako bottikki’?

Bagaimana rasanya menikah?

5. Manengka (Mengapa)

Kata tanya mâga memiliki turunan yaitu mâgai naengka. Mâgai naengka mempertanyakan sebab mewujudnya (terjadinya) sesuatu. Dalam penggunaannya, terutama di daerah Bone timur, kata tanya mâgai naengka seringkali disingkat menjadi mânengka.

Contoh:

mnEK wmliGi

(8)

Mengapa saya lupa?

mnEK ellEmu moto.

Mânengka lélengmu `moto’?

Mengapa cepat sekali kamu bangun?

6. Siâga (Berapa)

Kata tanya siâga digunakan untuk menanyakan jumlah.

Contoh:

siag aumuruut.

Siâga umuru’ta’?

Berapa umur anda?

siagni ant.

Siâgani ana’ta’?

Sudah berapa anak anda?

siagn gji tsiaEso.

Siâgana gâji tassiesso?

Berapa gaji per hari?

siag aElin.

Siâga ellinna?

Berapa harganya?

Di Bone timur, mungkin juga di daerah lain, kata tanya siâga disingkat menjadi siâ lalu digabungkan dengan hal yang ditanyakan menjadi satu kata ketika:

(9)

• Menanyakan jumlah detik, menit, jam, hari, bulan, dan tahun.

• Detik dan menit tidak selalu mengikuti aturan di atas.

Contoh:

siapulo auti mutnE.

Siappûlo utti mutâneng?

Berapa puluh batang pisang yang telah kamu tanam?

siapulo tauko ri melsiy.

Siappulo taukko ri Malésia?

Berapa puluh tahun kamu di Malaysia?

siartu pElE muaiet.

Siarrâtu pelleng muitté?

Berapa ratus kemiri yang kamu pungut?

siasEbu aElin aiyea.

Siassebbu ellinna iyyaé?

Berapa ribu harganya ini?

siadEti aitku PElu.

Siâdeti’ ittâku’ mpellung?

Berapa detik lamanya saya menyelam?

siamEen wEtuku.

Siâmenné’ wettukku’?

Berapa menit waktuku?

(10)

Siajjang muôla lalengngé?

Berapa jam kamu menempuh perjalanan?

siaGEsoko mls.

Siangngessoko malâsa?

Berapa hari kamu sakit?

siaPulEko ri klimt.

Siampulekko ri Kalimantang?

Berapa bulan kamu di kamu di Kalimantan?

siatauni metn wlhues.

Siattaunni maténa Wa’ La Hûséng?

Sudah berapa tahun meninggalnya Wa’ La Husen?

7. Gara (Apakah/Kah)

Kata tanya gara digunakan untuk menanyakan klarifikasi atau konfirmasi atas penyataan yang dilontarkan oleh si penanya.

Contoh:

ed gr muaitai.

Dé gara muîtai?

Tidakkah kamu melihatnya?

ed muaisEk gr.

Dé muissekka’ gara?

Apakah kamu tidak mengenalku?

(11)

Dé gara musilong Ani lîsu?

Apakah kamu tidak pulang bersama Ani?

8. Appa (Kapan)

Kata tanya appa digunakan untuk menanyakan waktu terjadinya suatu peristiwa di masa depan. Kata taya appa tidak pernah berdiri sendiri; selalu bergabung dengan kata ganti.

Contoh:

apmu lisu.

Appammu `lîsu?

Kapan kamu akan pulang?

apn mealo lisu amuermu.

Appanna maélo’ lîsu amurému?

Kapan pamanmu akan pulang?

apn kiamE linoea.

Appanna kiâme’ linoé?

Kapan dunia akan kiamat?

apmu boti.

Appammu botting?

Kapan kamu akan menikah?

apn wEdiki sirutu.

Appanna weddikki’ siruntu’?

Kapan kita bisa bertemu?

(12)

Appanna pakangsi tauwé?

Kapan orang akan libur?

apn muasuroaik.

Appanna muassuroika’?

Kapan kamu akan melamarku?

9. Sianna (Sejak Kapan)

Kata tanya berasal dari kata siaganna. Kata tanya sianna digunakan untuk:

• menanyakan waktu terjadinya suatu peristiwa yang telah selesai di masa lalu;

• menanyakan waktu terjadinya suatu peristiwa yang berawal di masa lalu dan masih berlangsung sampai sekarang.

Contoh:

sian muaEK.

Sianna muengka?

Sejak kapan kamu datang?

sian muaEK koea.

Sianna muengka `koé?

Sejak kapan kamu di sini?

sian ed muabEel.

Sianna dé muabbellé?

Kapan kamu tidak berbohong?

sian muaeRai.

Sianna muanréi?

Kapan kamu memakannya?

(13)

Sianna mulao ri bolâna Éncéng?

Kapan kamu pernah ke rumah Enceng?

10. Téga (Mana)

Kata tanya téga digunakan untuk menanyakan posisi.

Contoh:

etg moRo boln lcb.

Téga `monro bolâna La Cambang?

Dimana lokasi (alamat) rumah La Cambang?

etgki moRo.

Tégaki’ monro?

Dimana anda menetap (tinggal)?

Jika diperhatikan,kalimat pertama pada contoh di atas dengan jelas mempertanyakan lokasi yaitu onrong (lokasi). Lokasi yang dipertanyakan adalah lokasi rumah. Kata `monro

merupakan sebuah kata kerja yang berarti menetap. Namun, dalam penerjemahan, kata ini seringkali diterjemahankan menjadi kata benda yaitu lokasi. Hal ini dilakukan untuk menjadi keindahan kalimat terjemahan. Jika kata `monro dihilangkan maka kata tanya

téga harus diubah menjadi kotéga. Suku kata [ko] pada kata tanya kotéga bermakna posisi sehingga kotéga berarti dimana posisi.

Contoh:

koetg boln lcb.

Kotéga bolâna La Cambang?

Dimana rumah La Cambang?

Jika kata tanya kotéga diikuti denga kata kerja maka ia menanyakan posisi subjek pada saat melakukan suatu tindakan. Perhatikan percakapan di bawah ini:

auwitko dowEni.

Uwîtako dowenni!

(14)

koetg muaitk.

Kotégako muîtaka’?

Dimana kamu saat melihatku.

diaolo boln sibwku. auwitko llo.

Diolô bolâna sibawakku’. Uwîtako `lâlo.

Di depan rumah temanku. Saya melihatmu melintas (di depan rumahnya).

Jika kata tanya téga berubah menjadi tégaé maka artinya menjadi yang mana.

Contoh:

etgea auwl.

Tégaé uwâla?

Yang mana saya ambil?

etgea mupuji.

Tégaé mupûji?

Yang mana kamu suka?

etgea mkEsi.

Tégaé makessing?

Yang mana bagus?

etgea mgrEt.

Tégaé magaretta’?

Yang mana ganteng?

etgea mcti.

Tégaé macanti’?

Yang mana yang cantik?

etgea cRimu.

Tégaé canringmu?

(15)

Sebenarnya, pembahasan mengenai kata tanya dalam bahasa Bugis yang disajikan di sini belumlah lengkap. Bahasa Bugis berbeda dengan bahasa Indonesia yang sederhana. Bahasa Bugis fokus kepada pengungkapan kedaan batin si pembicara. Oleh karena itu, analisis terhadap sintaksis bahasa Bugis sangatlah penting. Perhatikan 3 kalimat di bawah:

1. lokai ko sikolea budi.

Lokkai ko sikolaé Bûdi.

Budi pergi ke sekolah.

2. budi lokai ko sikolea.

Bûdi `lokkai ko sikolaé.

Budi pergi ke sekolah.

3. lokai budi ko sikolea.

Lokkai Bûdi ko sikolaé.

Budi pergi ke sekolah.

Kalimat pertama berisi laporan dengan suasan batin si pembicara yang datar; perginya Budi ke sekolah sesuai dengan harapan si pembicara sehingga kejadian itu tidak mengganggu ketenangan batinnya.

Kalimat kedua berisi laporan yang berisi penegasan bahwa Budi pergi ke sekolah; bukan pergi ke kebun atau tempat lain selain sekolah. Orang yang ditinjau oleh pikiran si pembicara bukan hanya Budi tapi hanya Budi yang pergi ke sekolah jadi hanya Budi yang disebutkan.

Kalimat ketiga juga berisi laporan tapi suasana batin si pembicara sedikit terganggu karena kepergian Budi ke sekolah berdampak terhadap sesuatu yang lain. Si pembicara atau orang yang diajak berbicara memiliki suatu keperluan terhadap Budi tapi Budi sedang tidak ada; Budi sedang berada di sekolah.

Referensi

Dokumen terkait

Tahun 2007 terlihat gugur serasah yang fluktuatif pada beberapa bulan pertama terlihat ada kecende- rungan peningkatan jumlah gugur serasah pada awal musim hujan yaitu pada

Kenyataan ini dikarenakan fungsi dari berita adalah untuk menginformasikan sebuah kejadian yang penting dan bermakna ( significant ), yang berpengaruh dan diminati oleh

Dalam penelitian ini penulis mengklasifikasikan gerakan yang di dapat dalam sensor dengan 2 klasifikasi yaitu gerakan beginner atau gerakan expert yang dimana beginner

rapid ICT dilakukan oleh tiga orang pemeriksa, yang bertujuan untuk dapat menghilangkan faktor subjektivitas, maka hasil pemeriksaan antigen TB rapid ICT pada 30 sampel

Adapun ruang lingkup Sistem Manajemen Mutu (SMM) di Jurusan Teknik Sipil adalah melaksanakan pendidikan akademik Program Sarjana (S1), penelitian, dan pengabdian

Pada pelaksanaan kegiatan PPL di SMP Negeri 1 Ngaglik telah banyak memberikan manfaat serta pengalaman bagi praktikan baik dalam hal yang menyangkut proses

Kode wilayah izin dan non izin pada Dinas Penanaman Modal dan e"Ly"n"ti Terpadu Satu Pintu, UP PTSP Kota Administrasi, UP. PTSP Kabupaien Adminiskasi, UP

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi, independensi dan akuntabilitas yang dimiliki auditor yang dimiliki auditor, serta fee audit yang diterima oleh