Perancangan
Corporate Idenitity
Klinik Utama Mata Maluku
Artikel Ilmiah
Oleh:
Marchian Talahatu (692014064) Anthony Y.M. Tumimomor, S.Kom., M.Cs
Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana
1. Pendahuluan
Corporate identity merupakan suatu hal yang dibutuhkan perusahaan dalam menampilkan citra atau identitas perusahaan agar dikenal oleh konsumen. Corporate identity adalah suatu bentuk visual dan ekspresi grafis dari citra dan identitas suatu perusahaan. Sebagai bentuk visual, corporate identity menampilkan simbol yang mencerminkan citra yang ingin disampaikan dan bentuk ekspresi grafis, corporate identity dapat diciptakan dan mempengaruhi masa depan dari perusahan [1]. Hal ini dibutuhkan oleh Klinik Utama Mata Maluku sebagai identitas yang digunakan untuk menggambarkan citra baik dari perusahan dibidang kesehatan ini.
Klinik Utama Mata Maluku memerlukan sebuah logo sebagai identitas visual
yang sesuai untuk menggambarkan citra dari perusahaan. Sebagai klinik baru, klinik ini belum memiliki identitas dan untuk melakukan perizinan mendirikan sebuah usaha memerlukan identitas visual berupa logo sebagai langkah awal keberadaan klinik ini. Dari observasi yang dilakukan, Kota Ambon hanya memiliki satu klinik mata yang bekerjasama dengan pemeritah kota yaitu Klinik Mata Vlisingen. Melihat kurangnya pesaing di bidang kesehatan mata, maka dapat menjadi peluang besar untuk Klinik Utama Mata Maluku yang nantinya memberikan pelayanan lebih spesifik terlebih lagi melakukan operasi katarak dan retina dengan teknologi laser. Sebagai sebuah klinik yang baru akan beroperasional, masih banyak masyarakat Maluku yang belum mengetahui keberadaan klinik, maka diperlukan usaha untuk memperkenalkan klinik ini kepada masyarakat. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah merancang sebuah corporate identity sehingga mampu memperkenalkan klinik kepada masyarakat Maluku pada umumnya dan calon yang akan memakai jasa klinik.
serta komponen pendukung seperti pakaian seragam, kartu nama, amplop, resep dokter, stempel,vehicle, ID Card dan kebutuhan klinik lainnya.
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian yang berjudul “Perancangan corporate identity KR Pet Shop Salatiga dengan menggunakan gaya desain psychedelic” mampu menampilkan identitas dirinya dengan baik dan juga mampu menanamkan kesan atau image yang kuat didalam benak para konsumen pada umumnya. Namun, dalam pengembangan identitas perusahaan (logo) warna yang digunakan kurang tepat sebagai tampilan logo KR Pet Shop[2].
Selain itu, penelitian berikutnya adalah perancangan corporate identity Unyiel Bakery, Semarang, hasil penelitian ini mampu menciptakan suatu sistem identitas yang baik. Identitas visual yang dirancang sesuai dengan data verbal dan visual sehingga
identitas yang disampaikan mampu memberikan maksud dan tujuan dari perusahaan tersebut [3].
Perbedaan penelitian yang dilakukan dengan penelitian sebelumnya adalah dalam penyampaian identitas visual perusahaan sesuai dengan tahap pengembangan identitas visual dari client yang diawali dari keinginan client hingga rancangan identitas selesai dirancang. Client brief digunakan untuk pengembangan identitas sehingga dapat menerjemahkan visi dan misi perusahaan. Selain itu aliran desain yang digunakan adalah swiss international yang memiliki karakteristik ketegasan, bersih, simetris dan sistematis membuat identitas logo lebih konsisten dalam penyusunan dan lebih memperkuat citra yang ingin ditampilkan, sehingga karakter yang ditampilkan lebih menonjol. Desain logo Klinik Utama Mata Maluku dapat diaplikasikan dalam bentuk buku pedoman identitas, stationary, facilities signs, seragam, kendaraan klinik dan gifts sehingga kegunaan desain lebih maksimal dan bermanfaat sesuai tujuan.
indra penglihatan. Klinik ini memiliki keunggulan melakukan operasi katarak dan retina dengan teknologi laser pertama di Maluku. Klinik Mata Maluku memiliki visi utama menjadikan Klinik Utama Mata Maluku sebagai klinik mata yang bermutu dan menjadi pilihan masyarakat dan misi menyelenggarakan pelayanan kesehatan mata secara paripurna, bermutu, berorientasi pada kepuasan masyarakat, terjangkau dan berkeadilan. Dengan bantuan teknologi, operasi yang dilakukan oleh klinik bukan hanya katarak tetapi juga melayani operasi retina secara laser. Klinik ini juga berkerjasama dengan pihak rumah sakit daerah, BPJS dan asuransi-asuransi lainnya.
Corporate identity adalah sebuah identitas dari sebuah perusahaan yang dapat diungkapkan melalui berbagai cara untuk mengidentifikasi perusahaan tersebut dalam
berntuk tampilan grafis yang berfungsi sebagai bahasa visual untuk mewakili perusahaan [4]. Tujuan dari corporate identity adalah agar perusahaan mudah dikenali oleh semua pihak. Selain digunakan untuk membedakan identitas perusahaan yang satu dengan identitas yang lain, corporate identity juga digunakan sebagai sarana untuk memahami nama sebuah perusahaan. Fungsi corporate identity yaitu sebagai alat yang menyatukan strategi perusahaan, sebagai pemacu sistem operasional suatu perusahaan, sebagai pendiri jaringan network yang baik dan sebagai alat jual dan promosi [5].
saling mengisi dan melengkapi untuk membentuk suatu pesan yang unik dan terpadu akan suatu perusahan maupun sebuah ide, Brand adalah logo sebagai pembentuk atau membentuk presepsi di dalam benak konsumen terhadap pengalamannya akan atau terhadap suatu produk, jasa dan perusahan maupun ide tertentu [7]. Berdasarkan jenis, logo terbagi atas dua, yaitu logotype dan logogram. Logotype yaitu sebuah tulisan yang memiliki etintas atau mewakili dari objek (barang, manusia, tempat, organisasi, ide) sedangkan logogram yaitu elemen dari logo yang berbentuk visual, namun sebenarnya logogram adalah simbol-simbol yang mewakili dari sebuah tulisan yang menjadi sebuah gambar yang memiliki makna [8]. Contoh logogram dan logotype dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1 Contoh logogram dan logotype
Penerapan identitas pada berbagai media didasarkan pada bidang usaha yang dijalankan sangat dibutuhkan tergantung kebutuhan perusahaan. Media yang umumnya digunakan dalam penerapan identitas perusahaan yaitu buku pedoman identitas, stationary/administrative,marketing, website, humas&internal, facilities signs, product packaging, vehicle, pakaian seragam dan gifts [9].
Swiss-International merupakan gaya desain yang menerapkan dasar konsepsual yang logis, sistematis dan metodologis pada profesi desain grafis. Pada gaya ini komponen desain dan grid merupakan landasan logis tata letak dan tata ruang. Gaya ini menggunakan huruf sans serif, terutama Helvetica yang dipakai secara efisien dan
Gambar 2 Contoh desain logo Swiss International 3. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, metode penelitian kualitatif yaitu proses penelitian yang berusaha mengungkap berbagai keunikan yang terdapat dalam individu, kelompok, masyarakat atau organisasi dalam kehidupan sehari-hari secara menyeluruh, rinci, dan dapat dipertanggungjawabkan [11]. Sedangkan tahapan penelitian yang digunakan adalah linear strategy. Linear
strategy adalah tahapan perancangan yang berurutan secara logis, sederhana dan relatif sudah dipahami komponennya [12]. Tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 3 Metode linear strategy
Tahapan pertama yang dilakukan adalah wawancara dengan dr. Elna Anakotta, Sp.M dan bapak Frentje Silooy selaku pemilik klinik. Setelah dilakukan wawancara, klinik yang akan beroperasi pada bulan januari 2018 diketahui belum memiliki brand logo klinik. Klinik yang pertama kali menawarkan jasa operasi katarak dan retina
dengan teknologi laser di Maluku ini mengalami kendala dalam perizinan usaha karena belum memiliki identitas logo. Dengan adanya brand logo dan media pendukung
secara paripurna, bermutu, berorientasi pada kepuasan masyarakat dan berkeadilan.
Dari visi dan misi klinik diciptakan sebuah slogan “Santun dalam melayani, cepat dan tepat dalam bertindak”. Maksud dari slogan ini yaitu memberikan pelayanan yang baik
dengan pengobatan menggunakan teknologi yang tepat dan cepat menangani pasien. Pada dasarnya warna corporate yang digunakan yaitu warna biru dan warna hitam. Warna biru dipilih sebagai bentuk penerapan teknologi, kepercayaan dan kesetiaan, sedangkan warna hitam sebagai unsur ketegasan dan keseriusan. Warna corporate dapat dilihat pada gambar 4.
Gambar 4 Warna corporate
Pengumpulan data sekunder merupakan data tambahan untuk melengkapi data primer yang ada, data sekunder diperoleh lewat observasi langsung pada Klinik Utama Mata Maluku juga data visual dari internet. Data visual dapat dilihat pada gambar 5.
Gambar 5 Data visual gedung Klinik Utama Mata Maluku dan visual pendukung
Setelah melakukan pengumpulan data, tahap selanjutnya adalah analisis data.
penderita penyakit mata dapat secara mudah memeriksa kesehatan mata secara lengkap.
Tahapan selanjutnya adalah perancangan. Tahap ini terbagi atas beberapa tahap dari hasil pengumpulan data dan analisis untuk dihasilkan menjadi sebuah corporate identity yaitu konsep, thumbnails, komputer, review, sistem identitas dan produksi.
Dari hasil dan analisis data, konsep pembuatan corporate identity yang dapat menjelaskan klinik saat pertama kali dilihat oleng calon pengguna jasa dengan menampilkan visual mata yang menunjukan bidang usaha yang digeluti dan nama Maluku yang merupakan nama klinik juga warna biru yang menggambarkan kesan teknologi pada klinik. Bentuk logo yang dibuat dengan gaya desain swiss-international
yang menekan pada bentuk simple, simetris dan sistematis agar mudah diingat oleh calon yang akan memakai jasa klinik. Font yang digunakan adalah bentuk sanserif yang menekan pada unsur tegas, tebal dan bersih.
Tahapan berikut yaitu thumbnails yang merupakan pengembangan ide lewat visual berupa sketsa-sketsa kasar pensil atau bolpen yang dilakukan secara manual yang kemudian dilanjutkan ke proses komputer.
Gambar 6 Proses ilustrasi visual bola mata dan huruf M
Pada proses pemilihan font yang tepat sebagai logotype Klinik Utama Mata Maluku terdapat beberapa alternatif yang dibuat menggunakan jenis huruf sans serif yang Bernama Arial-Black, Arial Normal dan Arial Rounded MT Bold. Logotype Klinik Utama Mata Maluku terdiri dari dua baris yang menjadi satu kesatuan. Baris
pertama yaitu “KLINIK UTAMA MATA” menggunakan jenis huruf sans serif bernama Arial-Black dan ditulis dengan huruf kapital untuk menekan pada unsur tegas, tebal, kuat dan bersih.
Sama hal dengan baris pertama, pada baris kedua yaitu “MALUKU”
menggunakan jenis huruf sans serif bernama Arial-Black dan ditulis dengan huruf kapital. Posisi logotype Maluku center dengan logotype Klinik Utama Mata pada baris pertama. Warna yang digunakan adalah biru dan hitam menyesuaikan warna pada corporate Klinik Utama Mata Maluku. Proses pemilihan font dapat dilihat pada gambar 7.
Gambar 7 Proses pemilihan font
Untuk kesempurnaan desain logo, terjadi beberapa perubahan pada bentuk logogram dari sketsa awal. Perubahan desain logogram sebelum dan sesudah diubah dapat dilihat pada gambar 8.
Setelah melalui tahap sketsa manual, maka selanjutnya adalah menggunakan komputer sebagai finishing logo. Dalam penyelesaian logo menggunakan komputer sehingga menjadi suatu kesatuan utuh dalam satu logo Klinik Utama Mata Maluku. Secara keseluruhan hasil final desain logo dapat mempresentasikan Klinik Utama Mata Maluku yang berkesan baru dan berteknologi. Pada bagian logotype menggunakan warna hitam dan biru yang terkesan elegan, serius dan terpercaya. Logo berwarna dan logo reverse dapat dilihat pada gambar 9.
Gambar 9 Logo berwarna dan logo reverse Klinik Utama Mata Maluku
Pengaplikasian logo berdasarkan logogram dan logotype Klinik Utama Mata Maluku secara vertikal. Penerapan logo dilakukan pembesaran sesuai kebutuhan pada media dengan ukuran 4,22x3,4cm sebagai ukuran terkecil. Apabila penempatan logo
pada area kecil digunakan logotype saja dengan ukuran 4x0,99cm sebagai ukuran terkecil. Logo tidak boleh diberi visualisasi apapun di daerah clean area yang mencakup dua kali dari ukuran logo Klinik Utama Mata Maluku. Clean area menyesuaikan perbesaran dari logo. Konfigurasi logo dapat dilihat pada gambar 10
Gambar 10 Konfigurasilogo Klinik Utama Mata Maluku
Gambar 11 Corret and incorrect logo
Setelah perancangan desain logo, maka selanjutnya merupakan penerapan logo yang sudah jadi. Penerapan logo berpacu pada konsep awal yang menggunakan warna biru sebagai warna utama untuk menekan kesan teknologi dari Klinik Utama Mata Maluku. Identitas logo diterapkan pada beberapa media yaitu buku pedoman identitas,
stationary, marketing, humas/internal, vehicle, facilities signs dan seragam karyawan. Buku pedoman identitas atau GSM (Graphic Standart Manual) adalah buku panduan identitas logo sebagai pegangan pemilik perusahaan [13]. Buku GSM diperlukan untuk pedoman penerapan identitas agar tetap konsisten jika diterapkan pada media lainnya. Buku GSM Klinik Utama Mata Maluku berisi pengenalan perusahaan, master dan arti logo, logo reverse dan blackwhite, konfigurasi logo, corporate color, correct and incorrect, konfigurasi font serta berbagai penerapannya. Tampilan desain buku GSM Klinik Utama Mata Maluku dapat dilihat pada gambar 12.
Gambar 12 Tampilan desain buku GSM
Card, amplop, map klinik dan resep dokter. Penerapan logo pada stationary berukuran normal dan dapat dilihat pada gambar 13.
Gambar 13 Proses Desain stationary
Seragam juga turut menampilkan citra klinik di mata masyarakat. Desain seragam terbagi atas dua desain yang berbeda, yaitu seragam untuk hari Senin-Kamis dan hari Jumat. Seragam karyawan dirancang bernuansa biru dan abu-abu muda dengan pengaplikasian logotype pada bagian belakang seragam. Sedangkan pada bagian depan dengan logo Klinik Utama Mata Maluku dan juga ID Card sebagai tanda pengenal. Desain seragam dapat dilihat pada gambar 14.
Gambar 14 Proses desain aplikasi logo pada seragam karyawan
Selanjutnya pengaplikasian pada facilities signs menggunakan warna corporate dengan adaptasi dari logotype yaitu font sanserif Arial-Black serta menggunakan logo reverse. Facilities signs yang meliputi parkir, buka dan tutup berbentuk persegi dengan
ujung sisi yang melengkung berukuran 25x15cm pada parkir dan 10x22cm pada buka dan tutup. Sedangkan facilities signs yang adalah neonbox berbentuk persegi berukuran
Gambar 15 Proses desain facilities signs
Kendaraan klinik juga diperlukan dalam operasional guna memperkenalkan klinik kepada masyarakat. Desain vehicle kendaraan klinik dari tampak depan, samping dan belakang dapat dilihat pada gambar 16.
Gambar 16 Proses desain vehicle
Selain itu, gifts juga dibutuhkan sebagai media promosi yang dapat dikenal oleh masyarakat. Desain gift dapat dilihat pada gambar 17.
Gambar 17 Proses desain mug 4. Hasil dan Pembahasan
Hasil perancangan dari corporate identity yang telah dilakukan berupa logo sebagai corporate indetity yang diaplikasikan pada beberapa media pendukung diantaranya buku pedoman identitas, stationary, seragam karyawan, facilities sign dan
gift.Hasil rancangan logo Klinik Utama Mata Maluku dapat dilihat pada gambar 18.
Buku pedoman identitas atau GSM yang memuat pedoman penggunaan logo hanya dicetak sebagai pegangan pihak pengelola Klinik Utama Mata Maluku dengan ukuran 15x16cm menggunakan kertas ivory tebal dan dijilid buku. GSM dapat dilihat pada gambar 19.
Gambar 19 Buku pedoman identitas atau GSM
Penerapan pada stationary berupa kartu nama, kop surat dan amplop, stempel, ID card karyawan, resep kacamata, map klinik untuk pasien dan papan nama dokter. Kartu nama dibuat berukuran 8x5cm dengan penempatan logo pada sisi kiri serta informasi Klinik Utama Mata Maluku pada sisi kanan. Kop surat menggunakan logotype, informasi Klinik Utama Mata Maluku pada sisi kanan dan badan surat berada pada sisi kiri dengan menggunakan kertas HVS ukuran A4. Amplop surat berukuran 21x10cm dengan lubang pada bagian depan untuk menunjukkan tujuan surat yang berada pada surat didalamnya serta penempatan logo berwarna ukuran normal pada sisi kanan lubang. Amplop bagian belakang berwarna biru dan terdapat informasi Klinik Utama Mata Maluku dibawah amplop. ID Card karyawan berukuran standar dengan logo reverse pada bagian atas, pada badan terdapat foto karyawan dan nama klinik pada bagian bawah. Resep kacamata berukuran 20x15cm dengan transparansi logo reverse pada background, logo pada sisi kiri atas serta informasi Klinik Utama Mata Maluku pada sisi kiri bawah. Map klinik untuk pasien menggunakan kertas ivory tebal berukuran A3 yang dilipat menjadi A4. Pada sisi depan terdapat logo berwarna dan identitas pasien pada sisi bawah logo sedangkan pada bagian belakang terdapat nama
Gambar 20 buku GSM dan stationary
Facilities sign dibuat menggunakan bahan mika yang dicat sesuai dengan desain yang dibuat. Facilities sign ditempatkan pada tempat yang sesuai dan mudah dilihat oleh calon yang akan memakai jasa klinik, seperti buka dan tutup diletakan pada depan pintu klinik yang mudah dilihat oleh calon yang akan memakai jasa klinik.
Selain buka dan tutup, parkir juga diletakan pada tembok yang disesuaikan dan mudah dilihat oleh calon yang akan memakai jasa Klinik Utama Mata Maluku. Sign dapat dilihat pada gambar 21.
Gambar 21 Implementasi Facilities Sign
Gambar 22 Implementasi Vehicle
Gift Klinik Utama Mata Maluku berupa pin, totebag, mug, pulpen dan kaos. Pin dicetak dengan bentuk bulat dengan penempatan logo berwarna normal berukuran diameter 6cm. Totebag berukuran 30x40cm berbahan kanvas dengan penempatan logo pada sisi kanan totebag serta penempatan logo pada kaos di bagian depan kanan atas. Warna putih polos pada gift dipilih untuk menonjolkan logo berwarna yang disampaikan sehingga penerima gift sebagai kenang-kenangan ketika datang ke Klinik Utama Mata Maluku dengan mudah dapat mengenal dan mengingat identitas Klinik Utama Mata Maluku. Gifts dapat dilihat pada gambar 23.
Gambar 23Gifts
Dari hasil rancangan corporate identity didapatkan hasil pengujian dengan
metode kualitatif kepada Frentje Silooy selaku pemilik Klinik Utama Mata Maluku, hasil wawancara yang diperoleh bahwa warna biru yang digunakan sudah tepat dengan
sangat membantu untuk penerapan logo pada media lainnya. Pengujian yang dilakukan kepada pemilik Klinik Utama Mata Maluku dapat dilihat pada gambar 24.
Gambar 24 Pengujian kepada pemilik Klinik Utama Mata Maluku
Pengujian selanjutnya dilakukan kepada Hamid Nugroho, S.Ds sebagai ahli desain mengenai desain dan aplikasi pada media pendukung yang telah dibuat dengan kesimpulan bahwa logo yang dibuat sudah simetris dengan proporsi logo yang seimbang. Kesatuan logogram dan logotype pada logo sudah baik dengan kontras ukuran yang dihadirkan menjadi menarik atensi pertama ketika dilihat. Makna logo yang dibuat sudah representatif akan tetapi pemilihan jenis huruf san serif pada
logotype harus sedikit luwes dan rounded mengingat logo sangat kental dengan bentuk rounded. Perpaduan warna pada logo menggunakan dua warna biru dan hitam membuat logo terlihat sederhana, namun gradient warna biru dan hitam yang terdapat pada pictogram mata menjadi kurang kuat, alangkah efektif jika menggunakan warna solid.
5. Simpulan
Corporate identity yang telah dirancang dapat dikembangkan untuk penerapan media communicating brand atau media untuk beriklan seperti poster, liflet, brosur, new latter, online dan media promosi lainnya bagi Klinik Utama Mata Maluku guna meningkatkan daya tarik masyarakat Maluku khususnya penderita penyakit mata untuk berobat.
6. Daftar Pustaka
[1] Lauzar, Laura C. 2013. Peranan Komunikasi Visual bagi Identitas Perusahan Desain
[2] Kurniawati, Hendi Endi. 2013. Perancangan Corporate Identity KR pet shop Salatiga dengan menggunakan gaya desain psychedelic. Desain Komunikasi
Visual. Universitas Kristen Satya Wacana. Salatiga. Diakses pada tanggal 10 Agustus 2017
[3] Aditya, Bramastho, dkk. 2015. Perancangan Corporate Identity Unyiel Bakery Kota Semarang. Desain Komunikasi Visual. Universitas Dian Nuswantoro. Semarang. Diakses pada 26 Juli 2017
[4] Carter, David E. The New Big Book of Logos. HBI, U.S.A, 2000
[5] Cenadi, Christine Suharto. 1999. Corporate Identity, Sejarah dan Aplikasinya. Nirmana. Jurusan Desain Komunikasi Visual. Fakultas Seni dan Desain. Universitas Kristen Petra. Surabaya Nuswantoro. Semarang. Diakses pada 18 Januari 2018
[9] Rustan, Surianto. 2009. Mendesain LOGO. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama [10] Sunarto, Wagiono. 2013. Gaya Desain Tinjauan Sejarah. Jakarta Pusat. Penerbit
[11] Miles, M.B and Huberman, M.A.1984. Qualitative Data Analysis. London: Sage Publication
[12] Sarwono, Jonathan dan Lubis. 2007. Metode Riset untuk Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta. Penerbit Andi