O
u
tlook
2
0
1
9
E
k
on
om
i K
re
a
tif
PENASIHAT:
Triawan Munaf Ricky Joseph Pesik
PENGARAH:
Abdur Rohim Boy Berawi
PENANGGUNGJAWAB:
Wawan Rusiawan
EDITOR:
Dian Permanasari Rizky Deco Praha Celsius Creative Lab
TIM STUDI:
Dian Permanasari Rizky Deco Praha Sri Handoyo Mukti Socia Prihawanto Heri Apriyanto Hermawan Prasetya Agus Sucipto Atikah Nur Pajriyah Muhammad Sukma Mahfud Ainun Najib Masfuhurrizqi Iman Rizka Dyah Utami
“Kalau ingin bersaing dengan
industri canggih, kita akan
kalah dengan Jerman dan
China. Tapi di bidang ekonomi
kreatif ini, besar peluangnya
kita akan jadi pemenang!”
- Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia.
Fika Aprina Jasmine Joko Bramantio Nurhani Yatimah
KONTRIBUTOR:
Iqbal Bachtiar Mauliandini N.N Sarah Gracia Keinamada Sistri Riska Andini Edwin Muhammad Fadholi Yanuar Arief
Christina Sariowan Ary Afiatur Rahman Anton Suprayogi Debby Permatasari Usamah Widyatmo Adzania Wulandari Yusuf Rahmadi K. Biondi Nasution Yoannes Baptista E. W. Angelina Egawati Arief Wahyu Megatama Irfan Zayanto Rozin Fathur Rahman Dyah Nita
Seiring dengan prospek perekonomian Indonesia yang akan menjadi salah satu negara dengan pendapatan tertinggi di dunia pada 2030, Ekonomi Kreatif di Indonesia turut ditargetkan akan menjadi salah satu kekuatan industri kreatif dunia. Harapan Ekonomi Kreatif Indonesia untuk menjadi kekuatan baru ekonomi nasional di masa mendatang mulai menunjukkan gambaran positif mengingat kontribusi PDB (Produk Domestik Bruto) Ekonomi Kreatif terhadap PDB nasional terus menunjukkan peningkatan setiap tahunnya.
Melalui Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF), Pemerintah Indonesia berusaha memberikan inovasi serta menaruh perhatian lebih terhadap sektor ini, dengan tujuan untuk menggali potensi dan memaksimalkan peluang sekaligus mengatasi tantangan Ekonomi Kreatif yang ada di Indonesia. Badan Ekonomi Kreatif secara resmi telah terbentuk pada tanggal 20 Januari 2015 berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreatif.
Setiap program dan kegiatan BEKRAF memiliki visi untuk meningkatkan PDB, nilai ekspor, dan tenaga kerja di sektor Ekonomi Kreatif. Untuk mewujudkan visi ini, BEKRAF memiliki misi untuk membangun ekosistem Ekonomi Kreatif yang solid dan produktif melalui penerbitan buku panduan yang berisikan data, informasi, dan laporan mengenai Ekonomi Kreatif di Indonesia. Opus 2019 merupakan salah satu perwujudan akan misi tersebut.
Sebagai buku tahunan, Opus juga diharapkan mampu menjadi pedoman primer pemerintah dan pelaku Ekonomi Kreatif untuk terus berkarya dan mengembangkan sektor Ekonomi Kreatif di Indonesia.
Kami berharap buku Opus 2019 yang ada di tangan Anda sekarang ini dapat memberikan gambaran dan informasi terkini Ekonomi Kreatif di Indonesia serta peluangnya dalam setahun ke depan. Atas nama BEKRAF, saya menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah turut berpartisipasi dalam penyusunan buku Opus 2019. Semoga buku ini dapat memberi manfaat kepada para pelaku Ekonomi Kreatif di Indonesia serta para pemangku kepentingan lainnya.
JAKARTA, Oktober 2018
KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF
TRIAWAN MUNAF
Daftar
Preambul
Wawasan
12 - Apa Itu Ekonomi Kreatif
13 - Di Mana Kita Berada Sekarang
16 - Ke Mana Kita Mau Berjalan
18 - Potret Ekraf Indonesia
22 - Insight 2018
isi
Perkembangan
Sub-sektor Ekraf
Aktivitas BEKRAF
2017 – 2018
Epilog
78 - Deputi Riset, Edukasi, dan Pengembangan
94 - Deputi Akses Permodalan
108 - Deputi Infrastruktur
118 - Deputi Pemasaran
124 - Deputi Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual
dan Regulasi
130 - Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah
140 - Prospek Ekonomi Global
141 - Kondisi Ekonomi Indonesia
142 - Prospek Ekonomi Indonesia 2019
34 - Arsitektur
36 -Desain Interior
38 -Desain Komunikasi Visual
40 -Desain Produk
42 -Film, Animasi, dan Video
46 - Fotografi
48 - Kriya
50 - Kuliner
52 - Musik
54 - Fesyen
58 -Aplikasi dan Game Developer
62 - Penerbitan
66 -Periklanan
68 - Televisi dan Radio
70 - Seni Pertunjukan
John Howkins, sang Bapak Ekonomi Kreatif, menjabarkannya dengan sederhana: “Ekonomi Kreatif berhubungan dengan ide dan uang. Ini adalah jenis ekonomi pertama di mana imajinasi dan kreativitas menentukan apa yang orang-orang ingin lakukan dan hasilkan”.
Ekonomi Kreatif (Ekraf) adalah paradigma ekonomi baru yang mengandalkan gagasan, ide, atau kreativititas dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya.
Apa itu
KEUNGGULAN EKONOMI KREATIF VS. EKONOMI TRADISIONAL
Sumber daya utama dalam Ekonomi Kreatif adalah kreativitas, yakni kapasitas atau kemampuan untuk menghasilkan atau
menciptakan sesuatu yang unik, solusi dari suatu masalah, atau sesuatu yang berbeda dari pakem. Namun selain kreativitas, unsur lain yang dianggap penting untuk menunjang Ekonomi Kreatif adalah nilai tambah. Nilai tambah ini dapat dilihat dari adanya peningkatan kualitas produk dari segi nilai dan ekonomi. Kegiatan seperti hobi yang dilakukan secara cuma-cuma belum bisa digolongkan ke dalam Ekonomi Kreatif.
Fleksibel:
Ekraf tidak terpaku kepada struk-tur atau astruk-turan yang kaku Ringan Modal:
Sumber daya utama Ekraf adalah kreativitas yang bersifat orisinil,
unik, dan terbarukan
Ringan Sumber Daya Alam: Sumber daya utamanya adalah
talenta setiap individu
Mempromosikan HKI Indonesia: Hak Kekayaan Intelektual atau
Intellectual Property merupakan aset yang sangat berharga bagi penciptanya, budaya, bangsa dan
negara itu sendiri Meningkatkan Standar Hidup dan
Gaji Rata-Rata: Kreativitas yang menjadi modal
utama membuat pelaku ekraf dituntut menghasilkan produk terbaik dan inovasi berkelanjutan
Higher Value Economy: Ekraf memiliki nilai tambah
yang tinggi
Kolaboratif: Ekraf mempersatukan berbagai
individu dari bidang dan latar belakang yang berbeda-beda
Low Barrier to Entry: Sektor Ekraf tidak memerlukan
biaya yang besar maupun sertifikasi tertentu
Ekonomi Kreatif?
“Ekonomi Kreatif adalah perwujudan nilai tambah
dari suatu hak kekayaan intelektual yang lahir dari
kreativitas manusia, berbasis ilmu pengetahuan,
warisan budaya, dan teknologi.”
Berada Sekarang
Pada tahun 2015, Ernst and Young (EY) melaku-kan pemetaan Ekonomi Kreatif global untuk pertama kalinya di dunia dan mencatat bahwa Industri Kreatif dan Budaya atau CCI) bernilai sebesar 2,3 triliun dolar AS (US$ 2,3 trillion atau 30.654 triliun rupiah), dan menyamai 3% dari PDB total dari seluruh dunia.
NAPAK TILAS PERJALANAN EKRAF DI INDONESIA
Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) dibentuk di bawah pemerintahan Joko Widodo melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2015. BEKRAF mengemban mandat langsung dari Presiden untuk memajukan dan mengembangkan Ekonomi Kreatif di Indonesia.
Tiga subsektor Ekonomi Kreatif yakni kuliner, kriya, dan fesyen memberikan kontribusi terbesar pada Ekonomi Kreatif dengan kontribusi masing-masing sebesar 41,69%, 15,70%, dan 18,15%.
Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) mendorong pembuatan Undang-Undang Ekonomi Kreatif agar industri kreatif Indonesia lebih berkembang dan pelaku Ekonomi Kreatif memiliki landasan hukum yang kuat.
-BEKRAF memulai penetrasi ke berbagai daerah di Indonesia dalam rangka menciptakan ekosistem Ekonomi Kreatif yang efisien dan kondusif.
4 dari 16 subsektor Ekonomi Kreatif berpotensi menjadi kekuatan ekonomi baru yakni film, musik, art, dan game (animasi). Empat subsektor ini memiliki nilai pertumbuhan ekonomi yang paling pesat. Pekan Produk Budaya Indonesia pertama kali digelar
Perpres Nomor 92 Tahun 2011 membentuk kementerian baru yaitu Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dengan menteri pertamanya, Mari Elka Pangestu. Perubahan nama dari Pekan Produk
Budaya Indonesia menjadi Pekan Produk Kreatif Indonesia
-Terbit Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2009, legislasi pionir menge-nai Ekonomi Kreatif Indonesia.
2007
2018
2009
2011
2015
2017
2016
Ekonomi Kreatif memiliki potensi yang cukup menjanjikan. Pada 2016, kontribusi Ekonomi Kreatif terhadap perekonomian nasional sebesar 7,44 persen dan diproyeksikan akan terus meningkat. Dari segi nilai, Produk Domestik Bru-to Ekonomi Kreatif diproyeksikan telah melam-paui 1.000 triliun pada 2017 dan meningkat mendekati 1.102 triliun pada 2018.
PERTUMBUHAN KONTRIBUSI EKRAF TERHADAP PDB INDONESIA:
2019 – Rp 1.211 T Proyeksi PDB Ekraf 2018 2018 – Rp 1.105 T
2017 – Rp 1.009 T
2015 – Rp 852 T 2016 – Rp 922,59 T
TREN PERTUMBUHAN TENAGA KERJA EKRAF INDONESIA DALAM 4 TAHUN TERAKHIR
TAHUN JUMLAH (DALAM JUTA ORANG) PERTUMBUHAN (%)
2017 17,43 4,13%
2016 16,91 5,95%
2015 16,06 5,22%
2014 15,46 2,94%
PERTUMBUHAN TENAGA KERJA SEKTOR EKONOMI KREATIF 2016
118.405.188
JUTA ORANG
16.909.690
JUTA ORANG
3,02%
5,95
%
TINGKAT PERTUMBUHAN TINGKAT PERTUMBUHAN
Ekraf
Nasional
Go-Jek
Estimasi Valuasi (Mei 2018): US$ 5 miliar (Rp 69,4 triliun) Investor Terkemuka: Sequoia Capital, Temasek Holdings, Google Inc, Tencent, JD.com, Meituan-Dianping, KKR, Warburg Pincus, Farallon Capital, Capital Group Mar-kets, GDP Venture, Rakuten Ventures, Allianz, dan Astra International
Rekam Jejak Pendanaan: 2016:
US$ 550 juta 2017: US$ 1,2 miliar (Rp 17 triliun) 2018: US$ 150 juta (Rp 2 triliun)
Bukalapak
Estimasi Valuasi (Mei 2018): US$ 1 miliar (Rp 14 triliun) Investor Terkemuka: Emtek, 500 Startup, dan QueensBridge Venture Partners Rekam Jejak Pendanaan: Tidak dipublikasikan Tokopedia
Estimasi Valuasi (Mei 2018): US$ 1,062 miliar (Rp 15 triliun) Investor Terkemuka:
Alibaba, CyberAgent Ventures, SIMI (Softbank Internet and Media Inc.), Sequoia Capital, SB Pan Asia Fund
Rekam Jejak Pendanaan: 2011: US$ 700 juta (Rp 9,8 triliun) 2014: US$ 100 juta (Rp 1,3 triliun) 2016: US$ 147 juta (Rp 2 triliun) 2017: US$ 1,2 miliar (Rp 15 triliun
Traveloka
Estimasi Valuasi (Mei 2018): US$ 2 miliar (Rp 28 triliun) Investor Terkemuka: Tencent, Expedia, East Ven-tures, JD.com
Rekam Jejak Pendanaan: 2017: US$ 500 juta (Rp 7 triliun)
Ke Mana
Kita
Mau Berjalan?
Mengutip riset IMF, posisi perekonomian Indo-nesia tahun 2016 berada di peringkat 8 dengan total Produk Domestik Bruto (GDP) 3.028 miliar dolar AS. Sejalan dengan riset tersebut, PWC memprediksi Indonesia mampu menjadi negara “superpower” di dunia dengan peringkat kelima pada 2030 dan peringkat keempat pada 2050 bermodalkan pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi serta momentum bonus demografi. Posisi tersebut akan menjadikan Indonesia sebagai
big emerging market mengingat posisi Indone-sia merupakan negara dengan perekonomian terkuat di Asia Tenggara saat ini. Indonesia juga memiliki potensi lain di sektor Ekonomi Kreatif yang terus tumbuh dan berkembang dilihat dari kontribusinya terhadap perekonomian nasional.
Potensi ini ingin dimaksimalkan oleh pemerintah; salah satu wujud nyatanya adalah dengan mem-bentuk Badan Ekonomi Kreatif yang difokuskan untuk mengembangkan sektor Ekonomi Kreatif di Indonesia.
Pembentukan BEKRAF ini membuat Indonesia bergabung dengan sejumlah negara maju di dun-ia yang mulai fokus menggarap potensi Ekonomi Kreatif secara serius seperti Inggris, Korea Selatan, dan Australia.
Sebagai bagian dari usahanya untuk mengem-bangkan Ekraf di Indonesia, BEKRAF member-ikan fasilitasi dan bantuan untuk para pelaku Ekonomi Kreatif.
PENJUALAN IDE / PRODUK
PEMASARAN
BEKRAF
Membangun Ekosistem Ekonomi Kreatif yang
Kohesif
PRODUKSI
HKI
BANTUAN YANG DISALURKAN BEKRAF BAGI PARA PELAKU EKRAF: Edukasi
Program pendidikan dan pelatihan (diklat) secara cuma-cuma, di berbagai daerah di Indonesia. Baca lebih lanjut: Coding Mum (hal. 80), IKKON (hal. 87).
Permodalan
Memfasilitasi dan menghubungkan para pelaku Ekraf lokal dengan investor. Baca lebih lanjut: DEUREUHAM (hal. 99).
Fasilitasi HKI dan Regulasi
PERINGKAT GLOBAL INDONESIA UNTUK EKONOMI TERBESAR DI DUNIA (MENURUT PROYEKSI PWC, 2018)
8
Target Nilai Ekonomi
Digital Indonesia
pada 2020 (11% dari
PDB nasional)*
Sumber: Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara
PEMERINTAH TERKAIT
SEKTOR EKRAF
MEMBANGUN PALAPA RING, YANG AKAN MENJADI TULANG PUNGGUNG EKOSISTEM EKONOMI DIGITAL
MEMBANGUN JARINGAN 4G DI SELURUH NUSANTARA
MENERBITKAN PETA JALAN SISTEM PERDAGANGAN NASI-ONAL BERBASIS ELEKTRONIK (E-COMMERCE ROAD MAP) MEMBENTUK BEKRAF, LEM-BAGA NON-KEMENTERIAN PEMERINTAH YANG DIKHU-SUSKAN UNTUK MENGEM-BANGKANKAN EKONOMI KREATIF DI INDONESIA
Dalam rangka memenuhi kebutuhan data
Ekraf, Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF)
kembali menjalin kerjasama penyusunan
data Ekraf dengan Badan Pusat Statistik
(BPS). Kerjasama yang dilakukan tahun
2017 ini dilakukan untuk mengukur kinerja
Sektor Ekonomi Kreatif di tahun
sebelum-nya, yaitu 2016. Sedangkan kinerja sektor
Ekraf tahun 2017 akan disajikan di akhir
tahun 2018.
8.203.826
TOTAL JUMLAH
USAHA YANG
BERGERAK DI
SEK-TOR EKRAF 2016
POTRET EKRAF
INDONESIA
4 SUB-SEKTOR
DENGAN PERTUMBUHAN
TERTINGGI 2016
Animasi & VideoProvinsi Penyumbang Ekspor Ekraf Terbesar 2016
Jawa Barat — 31,96% Jawa Timur — 24,36% Banten — 15,23% Jawa Tengah — 14,49% DKI Jakarta — 8,97% Provinsi Penyumbang PDB
Ekraf Terbesar 2016 Yogyakarta — 16,12% Bali — 12,57% Jawa Barat — 11,81% Jawa Timur — 9,37% Sumatera Utara — 4,77%
SHARE PDB EKRAF 5 PROVINSI
VS. 29 PROVINSI LAINNYA
2014-2016
Provinsi
5
29
Provinsi
(Yogyakarta, Bali, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara)
48,04%
51,96%
NEGARA TUJUAN EKSPOR TERATAS 2016
Amerika Serikat
30,24%
Swiss
0,45%
Jepang
6,79%
Singapore
6,14%
Jerman
4,43%
Nilai Ekspor
Ekonomi Kreatif
2016
Vs.
US$ Rp 19,33 M
Nilai Ekspor
Ekonomi Kreatif
2015
3 Ekspor Ekraf Teratas
2016 (Sub-Sektor)
Fesyen — 54,54%
Kriya — 39,01
Kuliner — 6,31%
1 / 5
ORANG BURUH
DI SEKTOR
EKONOMI
KREATIF
BERUMUR
20-24 TAHUN
PERBANDINGAN TK EKRAF VS. TK NASIONAL 2016
EKRAF
NASIONAL
Laki-Laki: 44,26%
Perempuan: 55,74%
Laki-Laki: 61,60%
Perempuan: 38,40%
600 JUTA
ORANG
POPULASI DI ASIA
TENGGARA
250 JUTA
ORANG
POPULASI DI
INDONESIA
143,26 juta orang
Pengguna Internet di
Indonesia 2017
(52%
dari total populasi)
63,5%
Pengguna
Internet
yang Pernah
Bertransaksi
Online 2016
Sumber: Tempo.co
130 juta orang
Pengguna aktif sosial
media (49% dari total
populasi)
Sumber: Digital in 2018 in Southeast Asia (www.hootsuite.com)
7 PERUSAHAAN UNICORN DI ASIA TENGGARA
Pada edisi kedua Opus, BEKRAF, bekerja sama
dengan lembaga-lembaga riset kemitraan
terma-suk Badan Pusat Statistik (BPS), PwC, The Nielsen
Company (Indonesia), Snapcart, dan lain-lainnya,
berinisiatif menampilkan pandangan atau
wa-wasan mengenai potret Ekraf di Indonesia beserta
proyeksi ke depannya.
Bab ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu Insight
2018, yang menampilkan data-data paling
terba-rukan, dan Forecast 2019, yang mencoba
meng-hadirkan prediksi yang relevan bagi para pelaku
usaha Ekraf untuk tahun-tahun ke depannya.
INSIGHTS 2019
S
u
m
b
e
r:
fo
to
i
st
im
e
w
Didirikan tahun 2015, visi Snapcart adalah men-jadi perusahaan penyedia solusi data luring ( of-fline) yang paling diandalkan. Snapcart bekerja dengan klien di berbagai sektor dari riset pasar (market research) hingga cloudmarketing. Snap-cart beroperasi di 4 negara, yaitu: Indonesia, Filipina, Singapura dan Brasil. Hingga saat ini, Snapcart sudah menyediakan layanan pada lebih dari 30 perusahaan yang menaungi 100 brands
termasuk L’Oreal, Nestle, P&G, dan Unilever.
POTRET PERILAKU KONSUMEN E-COMMERCE INDONESIA 2018*
*Survei dilaksanakan pada bulan Juli 2018 dengan 3.286 responden di Indonesia melalui aplikasi Snapcart
Melalui aplikasi pemindai struk belanja, aplikasi
point-of-sale, dan machine learning, Snapcart mampu mengumpulkan miliaran poin data pada tingkat pembelanja dan pengecer individual. Data-data ini memungkinkan Snapcart untuk membangun profil spesifik untuk sebuah pasar melalui teknologi big data, sebuah inovasi yang berpotensi mengubah lanskap pasar riset di dunia.
Jenis kelamin:
Perempuan:
51.1%
Laki-laki:
48.9%
Umur:
PROVINSI DENGAN PENGGUNA E-COMMERCE TERTINGGI:
Jabodetabek 20,4%
Jawa Timur 17,8%
Jawa Tengah 12,7%
Jawa Barat 9,3%
Sumatera Utara 7,6%
Sulawesi Selatan 3,7%
Sumatera Selatan 3,4%
Lampung 3,2%
Dl Yogyakarta 2,7%
Bali 2,6%
Riau 2,4%
Kalimantan Timur 1,5%
Kalimantan Barat 1,5%
Kepulauan Riau 1,4%
Jambi 1,3%
Kalimantan Selatan 1,3%
PLATFORM E-COMMERCE
(APLIKASI DAN SITUS) YANG PALING SERING DIGUNAKAN:
Shopee 41,2%
Tokopedia 27,4%
Lazada 13,6%
Bukalapak 12,7%
JD.id 1,9%
SUMBER INFORMASI MENGENAI E-COMMERCE:
Media Sosial (Facebook / Instagram / Twitter,dll) 53,4%
Iklan Televisi 41,7%
Iklan di situs online lainnya 33,8% Keluarga/Kerabat/Teman 29,3% Iklan di Aplikasi Lainnya 25,9% Iklan di tempat umum (Stasiun, Gedung Perkantoran,
Mall, Rumah Sakit, dll) 11,3%
Lainnya 8,5%
Iklan Billboard 8,4%
Iklan di Transportasi Umum (Bus/Ojek/dll) 7,3%
Berita 6,2%
Iklan di Music Streaming (Joox,Spotify,dll) 3,4%
Booth/Event 3,0%
Iklan di Radio 2,8%
Rp 101.000 -250.000 40,5%
Rp 251.000 – 500.000 27,0%
PENGELUARAN RATA-RATA PER BULAN BELANJA
E-COMMERCE (3 BULAN TERAKHIR, SEMUA
PLATFORM)
Gawai & Aksesori 34.7%
Produk Digital
(Paket data, voucher mobile games,
BPJS, PLN, dll) 34.5%
Kosmestik & Perawatan Pribadi 29.2%
Tas 27.7%
Sepatu 26.8%
Hobi & Koleksi 20.7%
Barang Kebutuhan Sehari-hari 18.9%
Lainnya 12.6%
Produk Anak & Bayi 12.5%
Peralatan Rumah Tangga 12%
Peralatan Olahraga dan Kegiatan Alam 7.2%
Perangkat Kantor/ATK 5.2%
FREKUENSI BELANJA DI E-COMMERCE Lebih sering dari 1 minggu sekali 11,9%
1 minggu sekali 8,8%
2 - 3 kali sebulan 24,2%
1 bulan Sekali 19,7%
2 - 3 bulan sekali 17,7% Lebih jarang dari 6 bulan sekali 11,9%
4 - 6 bulan sekali 5,8%
E-COMMERCE DENGAN TOP-OF-MIND AWARENESS TERTINGGI
Shopee 38.6%
Tokopedia 26.6%
Lazada 15%
Bukalapak 13.1%
Blibli 2%
KATEGORI YANG PALING BANYAK DIBELI DI E-COMMERCE
PwC merupakan salah satu kantor jasa auditor profesional terbesar di dunia saat ini dengan jumlah karyawan melebihi 236.000 orang. Di Indonesia, PwC Indonesia telah menjadi bagian dari cerita kesuksesan ekonomi nusantara sela-ma lebih dari 45 tahun.
Semua data diambil dan diolah dari laporan khu-sus dari PwC, yaitu Perspective from the Global Entertainment & Media Outlook 2018-2022 yang bisa diakses di www.pwc.com/outlook.
Dalam sebuah studi tahunan yang dilakukan oleh PwC berjudul Perspective from the Global Enter-tainment & Media Outlook 2018-2022, industri
Entertainment & Media (E&M) global ditengarai sedang mengalami disrupsi yang hebat. Un-tuk bisa melampauinya dan menjadi sukses di masa depan, PwC melaporkan, pelaku usaha di masing-masing Sub-sektor wajib mengenali dan memahami tiga tren yang kini tengah melanda industri E&M: Konvergensi, Koneksi, dan Keper-cayaan.
APA ITU CONVERGENCE 3.0?
Dari laporan PwC, Convergence 3.0 dideskripsikan
sebagai sebuah fenomena disruptif yang terjadi di industri
Entertainment dan Media (E&M), yang menyelimurkan
batas-batas tradisional antara sekat media dengan
hiburan, hiburan dengan teknologi, teknologi dengan
telekomunikasi, dan seterusnya.
Teori Konvergensi ini penting dimengerti karena
menawarkan solusi berguna untuk masalah-masalah nyata
di kehidupan manusia.
Connections
Trust
Convergence 3.0 Spesialisasi
Relevansi kepada target audience
Teknologi (AI, VR) Distribusi konten
EKOSISTEM
MEDIA YANG
Amazon
Asal mula: Toko buku daring (online),
didirikan tahun 1994. Convergence 3.0: Menjadi perusahaan e-Commerce terbesar di dunia yang menawarkan hiburan yang digabungkan dengan media (video, text dan audio), dalam bentuk ce-tak dan digital; Menawarkan layanan pengiriman (logistika) tersebut yang superior yang diban-tu dengan teknologi (AI); Mulai menawarkan layanan internet (Amazon Web Service) di 2006; Membeli surat kabar harian The Washington Post di 2013; Membeli jaringan toko swalayan Whole Foods di 2017; Membuka divisi baru untuk memproduksi film-film garapan sendiri (Amazon Studios).
Gojek
Asal mula: Layanan ojek offline (order by phone), dimulai tahun 2010.Convergence 3.0: Konver-gensi antara layanan ojek tradisional, jasa kurir, rumah pijat, salon, layanan antar makanan, biro penyewaan mobil, bank (jasa pembayaran), studio film (Go-Studio); video streaming; dan inkubator (Go-Academy). Memiliki divisi kreatif in-house untuk memproduksi konten mereka, yang didistribusikan secara reguler melalui plat-form-nya sendiri atau outlet lain.
Valuasi awal (1997): US$ 8 Jt (jumlah Series A sebelum IPO, Juni 1996). Valuasi kini (2018): US$ 1 T — Menjadi perusahaan dengan valuasi 1 triliun dolar AS kedua di dunia setelah Apple Inc., Sep-tember 2018), atau peningkatan sebesar 134.000 (seratus tiga puluh empat ribu) persen sejak IPO pertama di Mei 1997.
Kesimpulan: Kini, Amazon adalah raksasa super-competitor yang akan terus melahap industri-in-dustri lainnya (konvergensi horizontal dan vertikal) dan mengkonvergensi semua layanan-layanannya untuk terus menjadi pemimpin pasar.
Valuasi awal (2010): Rp 5 M. Valuasi kini (2018): Rp 69,4 T.
Kesimpulan: Go-Jek kini sudah termasuk kategori
supercompetitor yang telah melakukan berbagai konvergensi baik secara horizontal maupun ver-tikal. Kini, ia tak bisa lagi murni disebut sebagai startup teknologi, dikarenakan telah merambah di sektor media dan perbankan. Bahkan, menurut sebuah survei PwC Indonesia yang dirilis pada 12 Juli 2018, 72 persen banker di Indonesia melihat Go-Jek sebagai kompetitor dan ancaman terbaru bagi sektor mereka.
STUDI KASUS
Malas gerak
Problem:
Terpepet waktu
Problem:
Transportasi nyaman
& terjangkau
Problem:
Sistem pembayaran
alternatif selain debit /
credit
Konvergensi
Solusi terpadu
TAKE AWAY
Sektor FMCG Dengan Nilai ADEX Tertinggi 2017 (dalam triliun rupiah)
ADEX 2017
Personal Care 24,9 Beverage 21,6 Food 19,1 Pharmaceutical 10,4 Household 5,9
Sektor Non-FMCG Dengan Nilai ADEX Tertinggi 2017 (dalam triliun rupiah)
ADEX 2017
Telco & Digital 13,3 Cigarette 5,4 Automotive 5,4 Properti 4,1 Finance 3,4
Recipe For Success 2018-2022
Right Technology
>
Right Content
>
Right Distribution
Channel
>
Right Audience
>
Brand Trust
(you have
successfully owned the user experience)
NIELSEN
Nielsen merupakan perusahaan multinasional yang bergerak di bidang riset, rekapitulasi, dan tabulasi pasar, serta menyediakan data berhar-ga yang memotret keadaan pasar spesifik sejak tahun 1923. Di Indonesia, Nielsen direpresen-tasikan oleh The Nielsen Company (Indonesia), yang merilis laporan ADEX (Advertising Expendi-ture atau Belanja Iklan) secara rutin setiap tahun. Untuk laporan ini, data yang dipakai adalah data ADEX yang dirilis oleh The Nielsen Company (In-donesia) untuk tahun 2017. www.nielsen.com/id
Rp 145,5 T
Total Adspent TV & Print
2017 (+8% Vs. 2016)
5,25 Jt
Jumlah Spot TV & Print
2017 (-2% Vs. 2016)
Rp 115,8 T
ADEX di Kategori Media
Televisi 2017 (Vs.
Rp 103,8 T di 2016)
Rp 28,5 T
ADEX di Kategori Media
Newspaper 2017 (Vs.
Rp 29,4 T di 2016)
Rp 1,1 T
ADEX di Kategori Media
Magazine & Tabloid 2017
(Vs. Rp 1,6 T di 2016)
Produk / Pengiklan ADEX Tertinggi di Indonesia 2017
Meikarta Cikarang* 1,539 Traveloka 1,137 Indomie 981 VIVO Smartphone 823 Clear Anti Ketombe 795 SGM Eksplow 1 Plus 770
Kemenkes RI 702
Samsung Smartphone 640 Dove Nutrition Solutions Total Damage 610
Databott
HARA
Didirikan pada 2015, HARA adalah solusi digital untuk pertanian yang dibangun Dattabot di atas
platform Predix dari GE. HARA adalah data exchange berbasis teknologi blockchain asal Indonesia dengan misi untuk menyediakan akses data yang akurat dan terpercaya bagi industri makanan dan agrikultural Indonesia dan jaringan transaksi yang aman yang nyaman. Ekosistem data exchange dengan mekanisme insentif mem-berikan jaminan penggunaan berkelanjutan dari aplikasi ini oleh para penggunanya.
Pada tahun ini, HARA memfokuskan laporannya pada teknologi blockchain, sebuah teknologi distribusi berbasis database buku besar yang diamankan dengan kriptografi. Blockchain, jika kita ingat, menjadi populer berkat bitcoin, yang sempat menggegerkan keseluruhan dunia dikare-nakan merupakan sistem finansial terbaru. Pada laporan ini, HARA melakukan studi mengenai industri Ekraf di Indonesia, dan menyampaikan ide dan gagasan mengenai bagaimana industri kreatif dapat memanfaatkan teknologi ini untuk mendistribusikan konten mereka secara digital dan terlindungi dari pembajakan Hak Milik In-telektual (HKI) yang marak terjadi di Indonesia.
92.37%
Persentase Pelaku
Us-aha Ekraf di Indonesia
yang Menggunakan Dana
Sendiri Untuk Modal
Usa-ha*
53.49%
Persentase Pelaku Usaha
Ekraf di Indonesia yang
Tidak Berbadan Usaha*
88.95%
Persentase Pelaku Usaha
Ekraf di Indonesia yang
Belum Memilki HKI
2009
Pemerintah KorSel mendirikan agensi untuk mengawasi dan mengkoordinasikan industri kreatif KorSel
2013
Presiden KorSel mengumumkan strategi nasional untuk menuju “Ekonomi Kreatif” dan mempersiapkan dana sebesar US$ 1 miliar untuk mendorong Ristek dan pengembangan dan perlindungan HKI bagi UMKM.
2016
Ekspor konten kreatif budaya KorSel meningkat 9,7% ( year-on-year) meskipun ekonomi negara mengalami perlambatan
2019
Pemerintah KorSel mengumumkan roadmap untuk mengembang-kan industri blockchain dalam negerinya dengan investasi dana sebesar US$ 9 juta
STUDI KASUS: KOREA SELATAN
Didirikan pada 2014, Hakuhodo Institute of Life and Living ASEAN (HILL ASEAN) adalah sebuah
think tank dari Hakuhodo Group yang melayani kawasan ASEAN. HILL memiliki misi untuk membantu perusahaan atau brand memahami inisiatif pemasaran mereka di negara-negara ASEAN, serta menyediakan laporan khusus mengenai gaya hidup dan tren yang berkembang di kawasan yang dinamis ini.
POTRET KESETARAAN GENDER DI INDONESIA
84
PERINGKAT
INDONESIA
DI DUNIA
BERDASARKAN
KESETARAAN
GENDER 2018
4
Peringkat Indonesia di
Antara Negara ASEAN
dan Asia-Pasifik 2018
>70%
Persentase pasangan
suami-istri yang
bekerja di Indonesia
(keduanya bekerja dan
menjadi kontributor
rumah tangga)
53%
PERSENTASE
PASANGAN SUAMI-ISTRI
YANG MEMBAGI RATA
TUGAS RUMAH TANGGA
DI ANTARA MEREKA
(
TASK-BASED SHARING
VS. TRADISIONAL 25%
DAN
FLEXIBLE SHARING
20%)
PROFIL RUMAH TANGGA BERKATEGORI TASK-BASEDSHARING 2018
Istri menghasilkan lebih: 6% Keduanya menghasilkan sama: 16% Suami menghasilkan lebih: 787% Kepuasan dengan situasi ini: Suami: 89%
FORECAST 2019
PROYEKSI KONSUMSI DATA (BERDASARKAN TIPE KONTEN, CAGR) 2017-2022*
Sumber: PwC Global Entertainment & Media Outlook 2018-2022.
Komunikasi 28,5% Gim 27,8%
Video 25,4% Konten digital lainnya 24,2%
Musik 23,9% Media Sosial 20,7%
Internet 18,8%
8 TREN MASA DEPAN
Internet of Things (IoT)
Robots
Drones
3D Printing
Artificial Intelligence (AI)
Blockchain
Virtual Reality (VR)
Augmented Reality (AR)
PROYEKSI
PENDAPAT-AN DI SEGMEN DIGITAL
VS. KESELURUHAN
PENDAPATAN (GLOBAL)
2022*
SUMBER: PWC GLOBAL ENTER-TAINMENT & MEDIA OUTLOOK 2018-2022. WWW.PWC.COM/ OUTLOOK
56,9%
KONSUMEN YANG
DISURVEI SETUJU
PERUSAHAAN WAJIB
PROAKTIF
MELIN-DUNGI DATA PRIBADI*
SUMBER: PWC GLOBAL ENTER-TAINMENT & MEDIA OUTLOOK 2018-2022. WWW.PWC.COM/ OUTLOOK92%
7* PROYEKSI RANKING DUNIA
INDONESIA BERDASARKAN
EKONOMI TERBESAR 2030
*MENURUT RISET DARI MCKINSEY
4* PROYEKSI RANKING DUNIA
INDONESIA BERDASARKAN
EKONOMI TERBESAR 2050
BLOCKCHAIN
Menurut riset dari HARA, teknologi blockchain bisa digunakan un-tuk melindungi HKI pencipta konten serta memajukan ekosistem Ekraf di Indonesia. Juga menurut prediksi dari PwC, blockchain
akan mengambil peranan penting di masa depan sebagai salah satu teknologi yang paling berpengaruh di dunia
3 CARA TEKNOLOGI
BLOCKCHAIN
BISA
MEMBANTU EKRAF INDONESIA DI 2022
Perlindungan HKI
Teknologi blockchain bisa digunakan untuk mencatat pemilik HKI orisinal, sehingga walaupun digunakan di media lain, pemilik orisinal akan tetap menerima kredit.
Teknologi blockchain lebih sukar untuk dibajak dibanding te-knologi perlindungan HKI lainnya.
Di kawasan ASEAN, platform seperti Six Network asal Thailand dan Ink Labs Foundation dari Singapore mulai menggunakan
blockchain untuk membangun ekosistem yang transparan dan aman bagi keseluruhan pelaku usaha di sektor Ekraf-nya ma sing-masing.
Teknologi blockchain sudah mulai diterima sebagai barang bukti sah di kasus pengadilan HKI Micropayments
Konten kreatif di dalam jaringan blockchain dapat menerima pembayaran royalti secara otomatis.
Teknologi blockchain mampu mereduksi campur tangan pihak ketiga, yang mengambil bagian dari pembayaran royalti. Di Amerika Serikat, Ujo Music merupakan sebuah platform
blockchain populer yang kerap dimanfaatkan oleh pelaku usaha Sub-sektor Musik dan sukses meningkatkan perlindungan HKI kepada segmen penggunanya.
Mendorong Pelaku Usaha untuk Terus Menciptakan Konten
Teknologi blockchain mengusung fitur-fitur yang mengurangi ham-batan finansial bagi para pencipta konten, seperti crowdfunding. Platform blockchain populer untuk crowdfunding: Fanship (untuk Kpop), Hubii Network (untuk funding film).
Arsitektur
Saat ini arsitektur tidak hanya diartikan sebatas bentuk dan
fungsi dari sebuah konstruksi bangunan, tetapi juga seni
yang memiliki estetika. Oleh karena itu, arsitektur tidak bisa
dibatasi oleh titik, garis, dan bidang. Melainkan berkembang
menjadi sebuah keindahan seni yang bersumber dari
nilai-nilai budaya, moral, kehidupan, sejarah dan lain-lain.
Ran-cangan arsitektur harus mampu mengkomunikasikan fungsi
dan wadah dari arsitektur sendiri.
6,05%
Nilai PDB yang
Dihasilkan Oleh
Sub-Sektor
Arsi-tektur 2016
53.844 orang
Jumlah Tenaga Kerja
di Sub-Sektor
Arsitek-tur 2016
5.740
Jumlah Usaha Yang
Bergerak Di
Sub-Sek-tor Arsitektur 2016
Persentase TK Berdasarkan Gender 2016
Dalam Usaha
Sub-Sektor Arsitektur
2016
52,20%
Persentase Usaha
yang Memanfaatkan
Internet Dalam
Usahanya 2016
(tertinggi ke-3,
setelah Periklanan
dan DKV)
ANDRA MATIN
Desain Interior
Selama dua dekade terakhir ini, perkembangan Sub-sektor Desain
Inte-rior menunjukkan kemajuan yang sangat pesat. Masyarakat mulai
men-gapresiasi estetika ruangan secara lebih baik. Penggunaan jasa desainer
interior untuk merancang estetika interior hunian, hotel, dan perkantoran
pun semakin meningkat. Potensi ini bisa menjadi momentum positif bagi
Sub-sektor Desain Interior. Munculnya berbagai sekolah, konsultan,
peru-sahaan, dan asosiasi desain interior menunjukkan adanya semangat dari
Sub-sektor ini untuk berkembang di pasar nasional bahkan internasional.
Selain itu, desain interior dengan karakter otentik Indonesia, tentu bisa
dikembangkan untuk menunjukkan identitas bangsa.
5,92%
Laju pertumbuhan
PDB Sub-Sektor
Desain Interior 2016
Rp 1.483,7 M
Nilai PDB yang
Dihasilkan Oleh
Sub-Sektor Desain Interior
2016 (Vs. Rp 1.354 M
pada 2015)
798
Jumlah Usaha Yang
Bergerak Di
Sub-Sek-tor Desain Interior
2016
Persentase TK Berdasarkan Gender 2016
Laki-Laki — 77,7% Perempuan — 22,3%
23.967
orang
Jumlah Tenaga
Kerja di
Sub-Sektor Desain
Interior 2016
Laju Pertumbuhan TK di Sub-Sektor Desain Interior
2016
71,13%
Persentase Penerapan
E-Commerce
Dalam
Usaha Sub-Sektor
Desain Interior 2016
36,47%
Persentase
Usaha yang
Memanfaatkan
Internet Dalam
Usahanya 2016
6,6%
Penyebaran Pelaku
Desain Interior
DIANA NAZIR
Pada tahun 1991, Diana Nazir mendirikan Artura Insanindo, sebuah firma desain interior yang memiliki sederet kredensial baik di dalam maupun luar negeri. Kini, Artura telah berkembang pesat menjadi salah satu konsultan interior terkemuka di Indonesia dengan proyek-proyek komersial terbesar, hingga menjadi pelopor Indonesian Contemporary Art and Design (ICAD), sebuah perhelatan seni terpen-ting di nusantara, hingga membuka Designershop, sebuah butik produk interior yang menjual karya-karya seperti Wiron Dining Chair (2016), Jejari Hanging Lamp (2014), Tweet Tweet (2011), Wiron Sofa (2010), dan lain sebagainya.
Desain
Komunikasi Visual
Menurut data BEKRAF yang dihimpun selama periode 2011 hingga 2016, kontribusi PDB Laju pertumbuhan Sub-sektor Desain Komunikasi Vi-sual tercatat yang tertinggi keempat di ekonomi kreatif. Hal ini menunjukkan bahwa Sub-sektor Desain Komunikasi Visual memiliki potensi yang dahsyat, namun masih terkendala oleh ekosistem dan fasilitas yang terbatas. Ke depannya, pihak pemerintah harus mendorong terbangunnya eko-sistem-ekosistem Sub-sektor Desain Komunikasi Visual yang mumpuni sehingga minat pelaku usaha bertambah dan pendapatan PDB dapat terus ditingkatkan.
Sub-sektor Desain Komunikasi Visual memiliki
potensi besar dalam mendorong pertumbuhan
Ekonomi Kreatif. Potensi tersebut didorong
oleh semakin berkembangnya teknologi dalam
mempermudah penciptakan kreatifvitas. Sejalan
dengan itu, kebutuhan manusia akan visualisasi
terhadap produk dalam kehidupan sehari-hari
semakin meningkat sehingga permintaan
terh-adap Desain Komunikasi Visual semakin besar.
Selain itu, Desain Komunikasi Visual juga dinilai
mampu memberikan dampak besar terhadap
sektor Ekonomi Kreatif lain.
Rp 579,3 M
Nilai PDB yang
Dihasilkan Oleh
Sub-Sektor Desain
Komunikasi Visual
2016
8,98%
Laju pertumbuhan
PDB Sub-Sektor
Desain Komunikasi
Visual 2016
616
Jumlah Usaha
Yang Bergerak Di
Sub-Sektor Desain
Komunikasi Visual
2016
Persentase TK
Berdasar-kan Gender 2016
Laki-Laki
— 92,05%
Perempuan — 7,95%
81,72%
Persentase
Penerapan
E-Commerce Dalam
Usaha Sub-Sektor
Desain Komunikasi
Visual 2016
73,70%
Persentase Usaha yang
Memanfaatkan Internet
Dalam Usahanya 2016
Penyebaran Pelaku
Desain Komunikasi
Visual
DI Yogyakarta Bandung
DKI Jakarta
88,80% Persentase Usaha
DKV yang Tidak Berbadan Usaha
FEAT
Desain produk, sebagai proses penggabungan unsur fungsi dan estetika yang memiliki nilai
tambah tinggi, tengah memiliki tren positif. Ini didukung oleh kecenderungan masyarakat dan
pasar sekarang yang mengapresiasi produk berkualitas. Para desainer produk dalam negeri
diharapkan mampu menggali dan mengangkat kearifan lokal dan kekayaan budaya dalam
setiap karya-karyanya. Sebagai perwakilan pemerintah, BEKRAF telah melakukan berbagai
hal dalam rangka mendampingi pelaku kreatif dalam mengembangkan bisnisnya.
Pendeka-tan dilakukan dari hulu ke hilir. Bekerja sama dengan berbagai asosiasi juga dilakukan demi
meningkatkan penggunaan desain produk lokal.
Desain Produk
Rp 2.281 M
Nilai PDB Sub-sektor
Desain Produk 2016
PERSENTASE USAHA YANG
MEMANFAATKAN INTERNET DALAM
USAHANYA 2016
3.367
Jumlah Usaha Yang Bergerak Di Sub-SektorDesain Produk 2016
Persentase TK Berdasarkan Gender 2016
Laki-Laki 53,96% Perempuan 46,04%
72,21%
Persentase Penerapan
E-Commerce
Dalam Usaha
Sub-Sektor Desain Produk 2016
20,20
%
MYCOTECH
ALVIN T
Nama Alvin Tjitrowirjo, Creative Director & Founder alvinT & alvinT Studio, seorang desainer produk muda berbakat dari Indonesia, mulai mencuat ke panggung nasi-onal pada tahun 2006, ketika ia untuk pertama kalinya menggelar pameran tunggal di Indonesia yang disponsori oleh Volvo, jaringan ritel jam tangan mewah The Hour Glass, dan produsen kitchen surface DuPont Corian. Alumni Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) dan IED European Design Labs berusia 34 tahun ini bercita-cita untuk mengubah persepsi pasar selama ini yang mengidentikkan produk furnitur lokal dengan “kemurahan” dan menjadikannya komoditas bernilai dan berkualitas tinggi.
Film, Animasi & Video
Sub-sektor Film, Animasi dan Video memberikan dampak yang signifikan dan masif
bagi perekonomian nasional. Data yang dilansir oleh UNESCO Institute for Statistics
menunjukan bahwa sepanjang tahun 2005 hingga 2017, produksi film telah tumbuh
se-cara signifikan yaitu 64 persen. Lebih lanjut, PwC memprediksikan bahwa pada tahun
2019, pendapatan dari industri film global akan mencapai 104,2 miliar dolar AS.
Di Indonesia, laju pertumbuhan PDB Sub-sektor Film, Animasi dan Video meningkat
pesat seiring dengan meningkatnya produksi dan penonton film nasional. Potensi film
pun semakin didukung dengan maraknya berbagai aplikasi dan layanan
video
stream-ing
yang berkembang, sehingga menyediakan berbagai pilihan bagi masyarakat dalam
menikmati film.
10,09%
Laju pertumbuhan
PDB Sub-Sektor
Film, Animasi dan
Video 2016
(ter-tinggi ke-2)
Negara Tujuan Ekspor
Sub-Sektor Film,
Ani-masi dan Video 2016
Hong Kong
Singapura
39.546 orang
Jumlah Tenaga
Kerja di
Sub-sektor Film,
Animasi dan
Video 2016
(+5,85% vs.
2015)
2.418
Jumlah Usaha
Yang Bergerak Di
Sub-Sektor Film,
Animasi dan Video
2016 (peringkat 14)
78,66%
Pengusaha di
Sub-sektor Film,
Animasi dan Video
dengan
Pendapat-an +/- Rp 300 juta
/ tahun
10,96%
Pengusaha di
Sub-sektor Film,
Animasi dan Video
dengan
Pendapat-an Rp 2,5—50 M /
tahun
42,7 Juta
Jumlah Penonton
Bioskop Indonesia
2017*
*Sumber: rilis BPS
Layar Bioskop pada
tahun 2018
PENGABDI SETAN (2017)
Penyebaran Pelaku Film, Animasi dan Video
2 Provinsi Teratas:
Sumatera (19,35%)
DKI Jakarta (16,79%)
16 juta Jumlah
Penonton Bioskop
Indonesia 2015
*
*Sumber: Kutipan Triawan Munaf, Kepala BEKRAF (27/02/2018)
4.000 Layar Bioskop,
Target Yang Dicanangkan
BEKRAF Di 2019
Konsentrasi bioskop berada di Pulau Jawa
183 bioskop di Jawa vs. 305 bioskop di luar Jawa
988 layar vs. 1.641
* total layar di seluruh Indonesia
*Sumber: Data dari Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) (18/05/2018)
70%
bioskop berada di P. Jawa
58 / 21
Kota / Kabupaten di
Indonesia yang memiliki sarana
bioskop
99 / 416
Total Kota /
Kabupaten di seluruh Indonesia
Sumber: http://news.metrotvnews.com/read/2018/02/19/833684/jumlah-layar-bioskop-indonesia-meningkat-pesat-dalam-lima-tahun-terakhir (19/2/2018), Katalog Film Indonesia (KFI) dalam artikel Kaleidoskop 2017
78,66%
Pengusaha di Sub-sektor Film, Animasi dan Video dengan Pendapatan +/- Rp 300 juta / tahun
10,96%
Pengusaha di Sub-sektor Film, Anima-si dan Video dengan Pendapatan Rp 2,5—50 M / tahun
Pasar Bioskop Nasional Didominasi oleh 3 Perusahaan:
Nama Dagang Jumlah Layar Jumlah Bioskop
FILM INDONESIA TERLARIS
SEPANJANG MASA (HINGGA JUNI
2018)
Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 (2016)
6.858.616 penonton
Dilan 1990 (2018)
6.315.664 penonton
Laskar Pelangi (2008)
4.719.453 penonton
Habibie & Ainun (2012)
4.583.641 penonton
Pengabdi Setan (2017)
4.206.103 penonton
Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 2 (2017)
4.083.190 penonton
Ayat-ayat Cinta (2008)
3.676.135 penonton
Ada Apa Dengan Cinta? 2 (2016)
3.665.509 penonton
My Stupid Boss (2016)
3.052.657 penonton
Ayat Ayat Cinta 2 (2017)
2.840.159 penonton
93%
Sumber: filmindonesia.or.id
Fotografi
Perkembangan teknologi digital yang pesat ternyata memberikan
pe-ngaruh yang besar terhadap perkembangan fotografi. Kamera digital
menjadikan produksi foto menjadi semakin mudah dan murah. Terlebih
lagi, kehadiran ponsel pintar (
smartphone)
dengan kamera canggih telah
menjadikannya sebagai alat fotografi yang umum dan lazim. Fotografi pun
menjadi sangat dekat dengan ma syarakat. Fenomena ini merupakan
pelu-ang besar bagi Sub-sektor Fotografi untuk tumbuh dan berkembpelu-ang.
6,89%
Persentase
Pertum-buhan di Sub-Sektor
Fotografi 2016
40.436
Jumlah Usaha Yang
Bergerak Di
Sub-Sek-tor Fotografi 2016
Persentase TK
Ber-dasarkan
Gender
2016
Laki-Laki — 91,77%
Perempuan — 8,23%
69.826 orang
Jumlah Tenaga
Kerja di Sub-Sektor
Fotografi 2016
58,78%
Persentase Penerapan
E-Commerce
Dalam
Usaha Sub-Sektor
Fotografi 2016
17,74%
ANTON ISMAEL
Pria kelahiran Jakarta, 1975, ini telah berkecimpung di dunia fotografi sejak tahun 2000. Selama kurun waktu tersebut, Anton Ismael telah menelurkan karya-karya seperti Tuhan dan Hantu, Ingin Dekat dengan Tuhan, Dosa, dan Karma yang dipuji secara luas; menggelar beberapa pameran foto bersama murid-murid-nya dari Kelas Pagi, sebuah kelas fotografi sans biaya alias gratis yang ia buka di 2006; dan mengembangkan bisnis Third Eye Space, sebuah studio kreatif komersial yang ia dirikan di 2005. Sebagai Creative Director Third Eye Space yang kerap mendapat kepercayaan untuk menggarap berbagai proyek dan kolaborasi antara selebriti, brand nasional internasional, dan artis tersohor lainnya, Anton masih meluangkan waktunya untuk mengajar secara cuma-cuma di sekolah fotografi Kelas Pagi, yang ia gelar secara rutin setiap pagi pukul 06.00 WIB tanpa pernah absen. Kelas Pagi, bagi Anton, adalah perwujudan akan prinsip hidupnya yaitu “Keluar, tumbuh, liar”. Sejak awal terbentuk hingga saat ini, Kelas Pagi telah meluluskan 11 angkatan, dan pada tahun 2018, Anton juga membuat gebrakan baru di Kelas Pagi yaitu “Kelas Pagi Militan”, sebuah platform “jembatan” untuk menjawab dunia kreatif dan pembentukan SDM di industri. Pada tahun 2017, Anton mendulang pengakuan dari BEKRAF, yang menobatkannya sebagai salah satu tokoh inspiratif di dunia kreatif dalam Ideafest 2017; dan dari majalah Rolling Stone, yang menamakannya sebagai salah satu “Editor’s Choice Award 2017”. www.thirdeye-space.com
LANS BRAHMANTYO
Kriya
Indonesia mempunyai potensi untuk menawarkan gaya hidup yang
ter-inspirasi kearifan lokal dengan selera internasional sebagai bagian dari
pengembangan kriya. Saat ini, Kriya merupakan salah satu Sub-sektor
yang memberi kontribusi PDB, ekspor, dan Tenaga Kerja tiga terbesar
un-tuk Ekonomi Kreatif nasional. Seni Kriya menjadi bisnis yang menjanjikan.
Produk-produk kriya Indonesia terkenal dengan ‘buatan tangan’. Dengan
memanfaatkan hal tersebut, harga pasar pun menjadi semakin tinggi.
Sebagai lembaga pemerintah, BEKRAF mempunyai peran untuk
menge-lola Sub-sektor ini dengan menyediakan berbagai fasilitasi yang relevan.
Kolaborasi antara desainer, usaha kecil menengah, dan manufaktur
sema-kin didorong. Promosi produk-produk kriya di dalam dan luar negeri juga
menjadi program-program utama BEKRAF untuk subsektor ini.
15,40%
Kontribusi PDB Sub-sektor Kriya 2016 (tertinggi ke-3)
Rp 142 T
Nilai PDB yang Dihasilkan Oleh Sub-Sektor Kriya 2016 (terbesar ke-3)
39,01%
Persentase Kontribusi Ekspor Sub-Sektor Kriya Terhadap Ekspor Ekraf Keseluruhan 2016 (terbesar ke-2)
1.194.509
Jumlah Usaha Yang Berger-ak Di Sub-Sektor Kriya 2016 (terbanyak ke-3)
15%
Persentase Jumlah Usaha Di Sub-Sektor Kriya Vs. Keseluruhan Jumlah Usaha di Sektor Ekraf 2016
Persentase TK Berdasarkan Gender 2016
Laki-Laki — 54,03% Perempuan — 45,97%
3,72 juta orang
Jumlah Tenaga
Kerja di
Sub-Sek-tor Kriya 2016
(+1,99% Vs. 2015)
21,99%
Laju Pertumbuhan TK di Sub-Sektor Kriya 2016 (terbesar ke-3)
22,03%
Serapan TK di
Sub-Sektor Kriya Terhadap
Keseluruhan TK Ekraf
2016
57,48%
Persentase Penerapan
E-Commerce Dalam Usaha Sub-Sektor Kriya 2016
US$ 7.797,6 Jt
Nilai Ekspor Sub-sektor Kriya 2016 (terbesar ke-2)
39,01%
Kontribusi Sub-sektor Kriya Terhadap Total Nilai Ekspor Sektor Ekraf
Swiss Menjadi
Nega-ra Ekspor No. 1 bagi
Sub-sektor Kriya 2016
US$ 2,06 M
Nilai Ekspor
Sub-sek-tor Kriya ke Swiss
2016
77,93%
Pengusaha Sub-sektor Periklanan memulai usaha pada tahun 1990-2014
95,19%
Persentase Pengusaha di
Sub-sektor Kriya yang
Tidak Berbadan Usaha
1.247
RAJA SERAYU
Raja Serayu adalah sebuah merek dagang untuk produk-produk batik dan tenun bambu yang berasal dari Cilacap, Jawa Tengah. Yang menarik dari Raja Serayu adalah ia merupakan kolaborasi antara Mufti Alem (www.alemplus.com), desainer produk dari Bandung, dan Rajasa Mas, sebuah produsen batik dari Maos, Cilacap; dan terbentuk berkat inisiatif Kementerian Perdagang-an Republik Indonesia bekerja sama dengPerdagang-an BEKRAF, dalam sebuah program yang dikenal sebagai Layanan Dispatch Designer (Designer Dispatch Service, atau DDS). Pada tahun 2017, BEKRAF memfasilitasi Raja Serayu untuk hadir di Ambiente 2017, salah satu pameran kriya internasional terbesar di Eropa dan paling berpengaruh di dunia. Hasilnya, kini sentra kerajinan Raja Serayu di Nuwawungu, Cilacap, kebanjiran order dari dalam dan luar negeri dan membuat Euis Rohaini dan Tonik Sudarmaji, pendiri Rajasamas Batik, sibuk bekerja untuk memenuhi pesanan yang datang dari Rusia, Jerman, Italia dan Saudi Arabia dengan jumlah produksi 7.000 hingga 10.000 produk per tahun. Tawaran pro-duk-produk Raja Serayu memang unik: selain kerajinan anyaman bambu yang dipadukan dengan anyaman batik yang berkualitas tinggi dan apik, desain yang diusung Mufti Alem juga menawarkan kerajinan yang menggunakan bahan seperti rotan, rumput ilalang (alang-alang), dan bahkan enceng gondok. Model usaha Raja Ser-ayu yang berhasil memanfaatkan limbah sisa batik yang biasanya dibuang begitu saja menjadi sebuah produk turunan yang bernilai tinggi patut dicontoh. www.rajaserayu.com
SEPIRING INDONESIA
Kuliner
Sebagai kebutuhan dasar manusia, tidak berlebihan jika kuliner dikategorikan
sebagai industri yang abadi. Terlebih lagi, saat ini kuliner sudah naik kelas,
yaitu sudah menjadi
lifestyle
dan
leisure
. Fenomena ini, menjadikan kuliner
sebagai Sub-sektor yang berkembang semakin pesat.
Kuliner saat ini adalah mesin utama bagi industri Kreatif Indonesia, dan
menjadi Sub-sektor yang memberi sumbangan terbesar bagi PDB Ekonomi
Kreatif. Kuliner bahkan dicanangkan sebagai menjadi salah satu Sub-sektor
unggulan oleh BEKRAF. BEKRAF optimis bahwa Sub-sektor mampu
mem-berikan sumbangsih yang terus meningkat pada masa depannya. Bukan
hanya itu, peluang kuliner untuk terus berinovasi dan menghasilkan varian
makanan baru juga semakin besar di masa kini.
41,40%
Kontribusi PDB
Sub-sek-tor Kuliner 2016
(per-ingkat 1 dari semua
Sub-sektor)
5,06%
Laju pertumbuhan PDB
Sub-Sektor Kuliner 2016
Rp 381.985,7 M
Nilai PDB yang
Dihasil-kan Oleh Sub-Sektor
Kuliner 2016 (peringkat
1)
US$ 1.260.503.586
Nilai Ekspor Sub-sektor
Kuliner 2016 (terbesar
ke-3)
6,31%
Kontribusi Sub-sektor
Kuliner Terhadap Total
Nilai Ekspor Ekraf 2016
(terbesar ke-3 setelah
Fesyen dan Kriya)
97,89%
Persentase Pengusaha di
Sub-sektor Kuliner yang
Tidak Berbadan Usaha
(5.434.047 usaha)
5.550.960
Jumlah Usaha Yang Berger-ak Di Sub-Sektor Kuliner 2016 (peringkat 1)
67,66%
Persentase Jumlah Usaha
Di Sub-Sektor Kuliner Vs.
Keseluruhan Jumlah
Us-aha di Sektor Ekraf 2016
(peringkat 1)
7.983.259 orang
Jumlah Tenaga Kerja di
Sub-Sektor Kuliner 2016
(peringkat 1)
47,21%
Serapan TK di Sub-Sektor Kuliner Terhadap Keseluruhan TK Ekraf 2016 (peringkat 1)
Tahun Pendirian dan Jumlah Usaha Kuliner 1990 - 2014
Tahun pendirian <1990 1990 – 2014 > 2014 Jumlah usaha 231.922 4.069.932 1.249.106 Persentase 4,18% 73,32% 22,50%
38,86%
TOKO KOPI TUKU
Toko Kopi Tuku merupakan salah satu ikon “Third Wave Coffee” Indonesia yang mampu menangkap permintaan pasar akan pro-duk kopi yang relevan dengan gaya hidup pekerja kelas menengah di Jakarta. Pemilik dan pendirinya, Andanu Prasetyo, atau akrab dipanggil dengan Tyo, jeli menangkap peluang pasar yang ia identifikasi sebagai negara produsen kopi namun yang memiliki tingkat konsumsi kopi lokal yang rendah. Tantangan berikut-nya adalah merumuskan sebuah produk kopi dengan rasa yang dapat diterima khalayak luas dan dikonsumsi secara rutin, namun dengan harga yang masih masuk di kantung konsumennya. Kisah sukses Tyo yang berujung ditandangi Presiden Republik Indone-sia, Jokowi, di gerainya di Cipete Raya, Jakarta Selatan, tidak terlepaskan dari kegigihan serta semangatnya dalam membangun usahanya secara mikro dan berbasis akar rumput. Secara makro, Tyo berharap untuk dapat memenuhi misinya dalam meningkat-kan konsumsi kopi konsumen Indonesia sehingga dapat menarik ekosistem industri kopi Indonesia menjadi lebih baik. Saat ini, Toko Kopi Tuku sudah tersebar di Cipete, Pasar Santa, Bintaro, dan BSD; dan memperkerjakan sekitar 70 orang barista dan 10 orang dari tim manajemen dimana mereka tergabung di kantor yang berlokasi di daerah Antasari, Jakarta. www.tuku.coffee
MATCHAMU
Matchamu adalah kurator produk dan olahan turunan matcha (teh hijau Jepang bubuk) pertama dan terbesar di Indonesia yang memulai sepak terjangnya dari tahun 2013. Matchamu menyaji-kan berbagai variasi loose green tea dan powdered green tea yang berasal dari Uji-Kyoto, sebuah wilayah di Jepang yang dibangga-kan sebagai wilayah penghasil teh hijau terbaik di dunia. Keunidibangga-kan tawaran produk Matchamu adalah kualitas tehnya yang walaupun merupakan produk bubuk olahan, namun tetap mengedepank-an kualitas premium dmengedepank-an harga ymengedepank-ang kompetitif. Model usaha Matchamu terbukti jitu, dan food startup binaan Bekraf ini kini memiliki omzet penjualan sekitar 9.000 sachet yang terjual setiap bulannya, melalui 15 outlet ritel, 20 B2B dan 44 reseller. Semua itu berubah ketika BEKRAF mengikutsertakannya dalam program Food Startup Indonesia (FSI) 2017 dan 2018, salah satu program Deputi Bidang Akses Permodalan yang memfasilitasi pertemuan perusahaan rintisan sektor kuliner dengan calon investor. Founder
Musik
Internasional Federation of the Phonographic Industry (IFPI) dalam salah
satu laporannya menyatakan bahwa Musik dapat menjadi penggerak
da-lam aktivitas perekonomian, menyerap tenaga kerja, ekspor, serta
sum-ber pendapatan pajak. Selaras dengan peryataan tersebut, Sub-sektor
Musik di Indonesia tengah mengalami perkembangan cukup pesat dengan
pertumbuhan nilai PDB di atas tujuh persen pada 2016. Dengan alasan
tersebut, BEKRAF pun sangat optimis menjadikan Sub-sektor Musik
se-bagai salah satu Sub-sektor prioritas. Berse-bagai program dilakukan,
sep-erti pembentukan satuan tugas anti-pembajakan, pendukungan terhadap
berbagai pertunjukan musik, dan pembentukan kota musik.
7,59%
Laju pertumbuhan
PDB Sub-Sektor
Musik 2016
Rp 4.426,4 M
Nilai PDB yang
Dihasilkan Oleh
Sub-Sektor Musik
2016
56.891 orang
Jumlah Tenaga
Kerja di
Sub-Sek-tor Musik 2016
4,9%
Pertumbu-han TK di
Sub-Sektor
Musik
Negara Tujuan
Ekspor Teratas
Sub-Sektor Musik
SINGAPURA
BELGIA
TAIWAN
Penyebaran Pelaku Musik
3 Provinsi Teratas:
Jawa Barat (17,57%)
Jawa Timur (16,14)
Jawa Tengah (14,7)
34.242
Jumlah Usaha
Yang Bergerak Di
Sub-Sektor Musik
2016
Persentase TK Berdasarkan Gender 2016
Laki-Laki — 82,85%
Perempuan — 17,15%
53,35%
Persentase
Pener-apan E-Commerce
Dalam Usaha
Sub-Sektor Musik
2016
10,37%
Persentase Usaha
yang
Memanfaat-kan Internet Dalam
Usahanya 2016
KARINDING ATTACK
Apa jadinya jika musik heavy metal ala System of A Down dimainkan dengan menggunakan perkusi bambu tradisio-nal ala Sunda? Untuk menjawabnya, kita harus menden-garkan Karinding Attack, atau sering disingkat sebagai Karat, sebuah band asal Indonesia berkiblat heavy metal
dan punk yang mengekspresikan lagu-lagunya melalui alat musik tradisional yang dikenal sebagai karinding. Berdiri pada Maret 2009 dari gabungan komunitas metal
underground Bandoon Sindekeit dan Ujunberung Rebels, Karat, yang kini beranggotakan tujuh orang ini langsung meroket. Pada tahun 2011, Karat merilis album per-dananya, Gerbang Kerajaan Serigala, yang menampilkan musisi senior Trie Utami dan sukses menuai pujian serta menggaet basis penggemar baru baik di dalam maupun luar negeri. Karat juga rajin berkolaborasi dengan musisi dan seniman dari berbagai aliran, seperti jazz dengan Sony Akbar, Beatbox dengan Diki, Elektronik dengan Europe in de Troppen, dan seniman Seni Rupa Tisna Sanjaya dan Vina Candrawati. Akhirnya, pada tahun 2017, Karat ditun-juk oleh pemerintah Indonesia untuk mewakili negaranya di Europalia Arts Festival 2017, pergelaran festival seni dan budaya internasional terbesar di Eropa, yang dimulai di Jerman, Belgia, dan Belanda, pada tanggal 15 hingga 19 November 2017. Tak berhenti di situ, Karinding Attack juga melanjutkan turnya yang digelar bersama Morphine Records yang dijuduli Tur Raung Raya ke Denmark, Italia, Belgia, Belanda, dan Jerman sebagai bagian dari rangkaian tur Karinding Attacks Europe 2017 hingga 29 November 2017. Pada awal tahun 2018, Karat tengah mempersiapkan album keduanya dengan konsep musik yang lebih bertena-ga dan unik, dan jubertena-ga mematangkan rencana tur keduanya di Eropa, termasuk salah satunya adalah di Festival Radio Asia di Warsawa, Polandia. www.karinding-attack.com
WE THE FEST
Fesyen
Fesyen nyatanya bukan hanya mengenai industri pakaian sebagai
kebu-tuhan dasar manusia. Lebih luas dari itu, fesyen mampu menggambarkan
gaya hidup dalam berpenampilan, juga pencerminan identitas diri atau
kelompok. Pentingnya peran fesyen dibuktikan melalui kontribusinya yang
besar terhadap nilai tambah perekonomian. Melalui besarnya
sumbang-sih terhadap pendapatan nasional serta nilai ekspor, Sub-sektor Fesyen
menjadi salah satu Sub-sektor yang diunggulkan dalam Ekonomi
Kreat-if. Fesyen yang berkelanjutan
(sustainable fashion)
dan pengembangan
fesyen muslim merupakan beberapa isu penting harus diperhatikan dalam
rangka mengembangkan Sub-sektor Fesyen.
18,01%
Kontribusi PDB
Sub-sektor
Fesyen 2016
(tertinggi ke-2)
4,05%
Laju pertumbuhan
PDB Sub-Sektor
Fe-syen 2016 (+2,78 Vs.
2015)
Rp 166,1 T
Nilai PDB yang
Dihasil-kan Oleh Sub-Sektor
Fesyen 2016
(pering-kat 2)
US$ 10,9 Jt
Nilai Ekspor
Sub-sek-tor Fesyen 2016
(ter-besar ke-1)
54,54%
Kontribusi Sub-sektor
Fesyen Terhadap Total
Nilai Ekspor Ekraf
2016
Negara Tujuan
Ekspor Teratas
Sub-Sektor Fesyen
Amerika Serikat
(US$ 4,72 M)
Persentase TK Berdasarkan Gender 2016
Laki-Laki — 45,75% Perempuan — 54,25%
4.130.000 orang
Jumlah Tenaga Kerja
di Sub-Sektor Fe syen
2016 (+3,05% Vs.
2015)
24,42%
Serapan TK di
Sub-Sektor Fesyen
Terhadap Keseluruhan
TK Ekraf 2016
(per-ingkat 2)
1.230.988
Jumlah Usaha Yang
Bergerak Di
Sub-Sek-tor Fesyen 2016
(ter-banyak ke-2)
15,00%
Persentase Jumlah
Usaha Di Sub-Sektor
Fesyen Vs.
Keseluru-han Jumlah Usaha
di Sektor Ekraf 2016
(peringkat 2)
77,56%
Pengusaha Sub-Sektor
Fesyen memulai usaha
pada tahun
1990-2014
Persentase Penerapan
E-Commerce
Dalam
Usaha Sub-Sektor
Fesyen 2016
57,10% / 42,90%
Memanfaatkan
E-Commerce dalam
Usaha / Tidak
Me-manfaatkan
E-Com-merce
dalam Usaha
94,41%
Persentase Pengusaha
di Sub-sektor Fesyen
yang Tidak Berbadan
Usaha
865
MUSLIM FASHION FESTIVAL INDONESIA (MUFFEST) 2018
Melanjutkan kesuksesan Muslim Fashion Festival (MUFFEST) Indonesia pada tahun 2016 dan 2017, MUFFEST 2018 kembali digelar tahun ini dengan menampilkan 200 brand dan 100 desainer dari dalam dan luar negeri di sebuah pekan mode yang berlangsung selama empat hari berturut-turut. Presiden Joko Widodo, dalam sambutan pembuka MUFFEST 2018 pada 19 April 2018, menyambut baik pergelaran pekan mode seperti MUFFEST untuk memaju-kan perkembangan fesyen di Tanah Air. Jokowi mengungkapkan bahwa Indonesia, dengan jumlah penduduk muslim yang tercatat terbesar di dunia, harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri, dikarenakan brand luar kini sudah mulai melirik pasar fesyen muslim global, termasuk Indonesia. Dengan kekuatan budaya Indonesia yang tidak dimiliki negara lain, pergelaran fesyen muslim terbesar di Indonesia ini bertu-juan untuk mewujudkan cita-cita pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat mode muslim dunia pada tahun 2020. MUFFEST 2018 juga dimeriahkan dengan kegiatan seminar dan
talkshow, termasuk di antaranya Trend Forecast-ing 2019/2020 oleh BEKRAF dan para desainer.
www.muslimfashionfestival.com
TORAJA MELO
Toraja Melo, sebuah Social Enterprise yang dim-ulai pada tahun 2008 oleh dua wanita Indonesia, Dinny Jusuf dan Nina Jusuf, menjual dan me-masarkan produk fesyen dan cinderamata yang terbuat dari bahan tenun yang dibuat oleh komu-nitas penenun Toraja di empat wilayah di Indo-nesia, termasuk Toraja dan Mamasa di Sulawesi; dan di Adonara dan Lembata di Nusa Tenggara Timur. Dinny, yang berlatar belakang Sekretaris Jenderal Komnas Perempuan, menjelaskan bah-wa Toraja Melo bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para penenun tradisional Indone-sia, terutama perempuan marginal yang berada di pelosok nusantara. Para perempuan ini, kata Dinny, sering tidak memiliki pilihan lain kecuali menjadi Tenaga Kerja Indonesia, dan rentan menjadi korban kekerasan. Usaha sosial yang telah mengikuti berbagai pameran internasional dan menjual karyanya di Singapura, Jepang, Prancis, Inggris, Amerika Serikat, dan Australia ini menekankan bahwa meskipun kepopuleran serta pendapatan mereka terus meningkat dari tahun ke tahun, mereka tetap ingin memfokuskan usahanya di “Conscious Market” atau segmen pasar yang membeli karena peduli mengenai isu sosial ketimbang harga maupun nilai lainnya.