• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian Obyek Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian Obyek Penelitian"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

vii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………. ... i

HALAMAN PENGESAHAN…… ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS……….………. iii

KATA PENGANTAR……… ... iv

ABSTRAK………. ... vi

DAFTAR ISI……… ... vii

DAFTAR TABEL……… ... x

DAFTAR GAMBAR……… ... xi

DAFTAR LAMPIRAN……… ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah Penelitian ... 8

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Kegunaan Penelitian... 9

1.1.1 Kegunaan teoritis ... 9

1.1.2 Kegunaan praktis ... 9

1.5 Sistematika Penulisan... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori ... 12

2.1.1 Teori Atribusi ... 12

2.1.2 Teori Motivasi Maslow ... 14

2.1.3 Kinerja Auditor ... 15

2.1.4 Locus of Control Internal……… . 16

2.1.5 Motivasi Kerja ... 18

2.1.6 Gaya Kepemimpinan Transformasional ... 20

2.1.7 Komitmen Organisasi………... 21

2.2 Hipotesis Penelitian... 24

2.2.1 Pengaruh Locus of Control Internal pada Kinerja Auditor... 24

2.2.2 Pengaruh Motivasi Kerja pada Kinerja Auditor... 25

2.2.3 pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional pada Kinerja Auditor... 26

2.2.4 Pengaruh Komitmen Organisasi pada Kinerja Auditor... 27

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 28

3.2 Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian ... 28

(2)

viii

3.4 Identifikasi Variabel ... 30

3.5 Definisi Operasional Variabel ... 30

3.5.1. Kinerja Auditor ... 30

3.5.2. Locus of control Internal ... 31

3.5.3. Motivasi Kerja ... 32

3.5.4. Gaya Kepemimpinan Transformasional ... 32

3.5.5. Komitmen Organisasi... 33

3.6 Jenis dan Sumber Data ... 33

3.6.1. Jenis Data ... 33

3.6.2. Sumber Data ... 34

3.7. Populasi, Sampel dan Metode Penelitian Sampel ... 35

3.7.1. Populasi Penelitian ... 35

3.7.2 Sampel Penelitian ... 35

3.7.3 Responden Penelitian ... 36

3.8. Metode Pengumpulan Data ... 36

3.9. Teknik Analisis Data ... 37

3.9.1. Uji Statistik Deskriptif ... 37

3.9.2. Pengujian Instrumen Penelitian... 37

3.9.3. Uji Asumsi Klasik ... 38

3.9.4 Uji Hipotesis... 40

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Kantor Akuntan Publik ... 42

4.2. Data Penelitian ... 43

4.2.1 Deskripsi Responden……….. . 43

4.2.2 Karakteristik Responden………. 45

4.3. Hasil Uji Statistik Deskriptif ... 47

4.4. Uji Instrumen Penelitian ... 49

4.4.1 Uji validitas ... 49

4.4.2 Uji reliabilitas ... 51

4.5. Uji Asumsi Klasik ... 52

4.5.1 Uji Normalitas ... 52

4.5.2 Uji Multikolinearitas ... 52

4.5.3 Uji Heteroskedastisitas ... 53

4.6 Uji Hipotesis... 54

4.6.1 Analisis Regresi Linier Berganda ... 54

4.6.2 Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 55

4.6.3 Uji Kelayakan Model (Uji F) ... 55

4.6.4 Uji Signifikansi Paramater Individual ... 56

4.7 Pembahasan Hasil Penelitian ... 57

4.7.1Pengaruh Locus of Control Internal pada kinerja Auditor ... 57

4.7.2Pengaruh Motivasi Kerja pada kinerja Auditor ... 58

4.7.3Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional pada kinerja Auditor ... 59

(3)

ix

4.7.4 Pengaruh Komitmen Organisasi pada kinerja Auditor 60

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan ... 62

5.2. Saran ... 63

DAFTAR RUJUKAN……….……….…... 64

(4)

x

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

4.1 Daftar Pengiriman dan Pengembalian Kuesioner ... 44

4.2 Karakteristik Responden ... 45

4.3 Hasil Uji Statistik Deskriptif ... 47

4.4 Hasil Uji Validitas ... 50

4.5 Hasil Uji Reliabilitas ... 51

4.6 Hasil Uji Normalitas ... 52

4.7 Hasil Uji Multikolinearitas ... 53

4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 54

(5)

xi

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

(6)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

1. Kuesioner………. 71

2. Tabulasi Data Ordinal……….. 76

3. Transformasi Data Ordinal - Interval………. 78 4. Deskripsi Data Penelitian…...……….……. 80 5. Frekuensi Jawaban Responden.………..…….. 82

6. Uji Validitas... 87 7. Uji Reliabilitas... 92 8. Uji Normalitas... 97 9. Uji Multikolineritas………….………..……….. 98 10. Uji Heterokedastisitas…………...………….……….……. 99

(7)

xiii

Judul :Pengaruh Locus of Control Internal, Motivasi Kerja. Gaya Kepemimpinan Transformasional, dan Komitmen Organisasi pada Kinerja Auditor Kantor Akuntan Publik Provinsi Bali Nama : Ni Made Mas Sendhi Rahayu

NIM : 1315351177

ABSTRAK

Semakin berkembangnya perusahaan menyebabkan permintaan jasa audit meningkat. Hal ini menjadikan adanya persaingan antar kantor akuntan publik sehingga auditor dituntut untuk memberikan kinerja yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh locus of control internal, motivasi kerja, gaya kepemimpinan transformasional, dan komitmen organisasi pada kinerja auditor. Penelitian ini dilakukan di Kantor Akuntan Publik (KAP) provinsi Bali yang terdaftar dalam Directory IAPI tahun 2016. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan teknik kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) provinsi Bali dengan jumlah responden sebanyak 40 auditor.

Metode penentuan sampel yang digunakan adalah metode nonprobability sampling dengan teknik sampel jenuh. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel locus of control internal, motivasi kerja, gaya kepemimpinan transformasional, dan komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan secara statistik pada kinerja auditor. Hal ini bermakna bahwa semakin tinggi locus of control internal, motivasi kerja, gaya kepemimpinan transformasional, dan komitmen organisasi, semakin tinggi pula kinerja auditor.

Kata kunci: LOC internal, motivasi kerja, gaya kepemimpinan, komitmen organisasi, kinerja auditor.

(8)

xiv BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi ini dunia bisnis mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perusahaan sebagai pelaku bisnis akan membuat laporan keuangan untuk mengetahui hasil usaha dan posisi keuangan perusahaan, sebagai acuan dalam pengambil keputusan, selain itu laporan keuangan juga dapat digunakan sebagai alat pertanggungjawaban pengelolaan manajemen perusahan kepada pemilik perusahaan (Suryana, 2013). Kebutuhan perusahaan akan pengauditan kegiatan perusahaannya menunjukkan pentingnya peran auditor dalam dunia perekonomian (Sitio, dkk. 2014). Sebagai penunjang keberhasilan dalam menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, sangatlah diperlukan kinerja auditor yang baik dan berkualitas. Kinerja auditor merupakan hasil dari kerja auditor dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab auditor tersebut (Sitio, dkk. 2014). Kinerja merupakan aspek penting karena keberhasilan suatu organisasi dapat tercapai dengan upaya dan kualitas sumber daya yang dimilikinya.

Kondisi kerja yang kurang kondusif mempengaruhi kinerja auditor sehingga dapat mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap akuntan publik sebagai pihak yang independen dalam pengauditan laporan keuangan. Terungkapnya banyak kasus manipulasi akuntansi pada laporan keuangan mengharuskan seorang auditor independen bertanggung jawab bukan sekedar

(9)

xv

memberikan opini semata, tetapi juga ikut bertanggung jawab akan kebenaran atas laporan keuangan tersebut. Oleh karena itu, muncullah banyak sorotan ke arah auditor independen terkait keterlibatannya dengan berbagai kasus manipulasi akuntansi pada laporan keuangan, apakah keberadaannya masih berfungsi dengan baik, ataupun keberadaannya hanya sebagai kedok untuk alat mencari uang semata.

Salah satu kasus yang berkaitan dengan pelanggaran yang dilakukan oleh Akuntan Publik adalah kasus yang melibatkan Akuntan Publik Ben Ardi, CPA. Menteri Keuangan menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 445/KM.1/2015 berisi bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Tim Pemeriksaan dari PPPK terhadap Akuntan Publik Ben Ardi, CPA, disimpulkan bahwa Akuntan Publik Ben Ardi, CPA belum sepenuhnya mematuhi SPAP dalam pelaksanaan audit umum atas laporan keuangan PT Bumi Citra Permai, Tbk Tahun Buku 2013. Ketidakpatuhan sebagaimana dimaksud merupakan pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 25 ayat (2) huruf b undang-undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik yaitu mematuhi dan melaksanakan SPAP dan kode etik profesi, serta peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan jasa yang diberikan. (www.pppk.kemenkeu.go.id).

Salah satu kasus terkait kesalahan dalam penyajian akuntansi seakan mempertanyakan peran dari kinerja seorang auditor independen. Ayudiati (2010) menyebutkan bahwa peningkatan kinerja dalam pekerjaanya dipengaruhi oleh kondisi-kondisi tertentu, yaitu kondisi yang berasal dari dalam individu yang disebut faktor individual dan kondisi yang berasal dari luar individu yang disebut

(10)

xvi

dengan faktor situasional. Faktor individual meliputi jenis kelamin, kesehatan, pengalaman, dan karakteristik psikologis yang terdiri dari motivasi, kepribadian, locus of control, dan komitmen organisasi, sedangkan faktor situsional meliputi kepemimpinan, hubungan sosial, dan budaya organisasi.

Terkait pada faktor individual, locus of control adalah derajat sejauh mana seseorang meyakini bahwa mereka dapat menguasai nasib mereka sendiri (Robbins, 2015). Terdapat dua jenis locus of control, yaitu locus of control internal dan locus of control eksternal. Locus of control internal memberikan pandangan bahwa kejadian baik positif maupun negatif terjadi sebagai konsekuensi dari tindakan diri sendiri dan berada di bawah pengendalian diri, sedangkan locus of control eksternal memberikan pandangan bahwa suatu kejadian tidak memiliki hubungan langsung dengan tindakan yang dilakukan diri sendiri dan berada di luar kontrol dirinya.

Auditor yang mempunyai locus of control internal lebih mempunyai kontribusi positif pada kinerja dalam melaksanakan tugas audit. Hal ini dikarenakan mereka memandang locus of control internal sebagai usaha yang harus dilakukan jika ingin berhasil. Auditor yang mampu mengontrol aktivitas dan perilakunya untuk penugasan audit akan berpengaruh pada kinerjanya. Hal ini dibuktikan dalam penelitian Kartika dan Wijayanti (2007) dalam penelitiannya tentang pengaruh kinerja auditor dan penerimaan perilaku disfungsional audit. Hasil analisanya terhadap sampel yang terdiri dari 140 auditor di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menjelaskan bahwa karakteristik individual auditor mempengaruhi secara signifikan kinerja auditor, dimana auditor yang

(11)

xvii

memiliki locus of control internal berkinerja lebih baik dari auditor yang memiliki locus of control eksternal.

Mahdi (2012) dalam penelitiannya juga menyatakan bahwa auditor yang memiliki locus of control internal cenderung lebih sulit untuk terpengaruh oleh tekanan dan faktor-faktor lain di luar kendali dirinya. Keyakinan sebelumnya akan hal-hal positif mengenai auditing yang terkandung dalam kode etik, dengan kuatnya locus of control internal yang dimiliki auditor, maka seringkali keputusan auditor dapat dengan mantap diberikan karena faktor lain yang berasal diluar kendali dirinya seringkali ditolak sehingga auditor tidak dapat menerima perilaku disfungsi audit.

Selain indikator locus of control internal, indikator motivasi dalam faktor individual juga dapat mempengaruhi kinerja auditor. motivasi karyawan merupakan faktor penting dalam keberhasilan jangka panjang dari semua organisasi. Motivasi merupakan dasar atau latar belakang yang mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja seseorang. Menurut Robbins dan Coulter (2004) dalam ardana dkk, (2009) motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan individu tertentu.

Dalam konteks auditor independen, motivasi dapat dilihat dari hasrat untuk mencari salah saji pelaporan dalam laporan keuangan yang berdasar dari standar yang berlaku umum, serta hal-hal lain yang dirasa dapat mempengaruhi motivasi kinerja auditor. Dysvik dan Kuvaas (2004), Fahmi (2009) menyatakan

(12)

xviii

motivasi kerja adalah suatu keahlian dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga keinginan pegawai dan tujuan organisasi sekaligus tercapai. Para auditor yang termotivasi baik itu secara financial ataupun mental akan berusaha semaksimal mungkin dalam melakukan pekerjaan, karean auditor merasa tindakan ini mempunyai arti bagi kepuasan auditor itu sendiri. Motivasi kerja bertujuan untuk mendorong auditor agar lebih terpacu semangatnya dan bergairah dalam menyelesaikan pekerjaannya, bertanggung jawab serta memiliki independensi yang tinggi.

Dalmy (2009) dalam penelitiannya menemukan hasil bahwa motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor. Sarita dan Agustina (2009) dalam penelitiannya menyatakan bahwa motivasi kerja terbukti berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap kinerja auditor. Winidiantari (2015) dan Temaja (2016) juga menemukan pengaruh positif motivasi kerja terhadap kinerja auditor.

Terkait pada faktor situasional yang juga dapat mempengaruhi kinerja adalah indikator gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan merupakan cara pimpinan untuk mempengaruhi orang lain atau bawahannya sehingga orang tersebut mau melakukan kehendak pimpinan untuk mencapai tujuan organisasi meskipun secara pribadi hal tersebut mungkin tidak disenangi. Menurut Adeyemi and Fagbemi (2010) kepemimpinan berdampak positif terhadap kinerja auditor. Temuan ini memberi gambaran bahwa gaya kepemimpinan seorang pemimpin sangat berpengaruh terhadap kinerja bawahannya. Di samping itu, untuk mendapatkan kinerja yang baik diperlukan juga adanya pemberian pembelajaran

(13)

xix

terhadap bawahannya. Demikian pula gaya kepemimpinan sangat diperlukan karena dapat memberikan nuansa pada kinerja auditor (Lawalata et al, 2008).

Kepemimpinan transformasional adalah pemimpin yang menginspirasi para pengikut untuk melampaui kepentingan pribadi mereka dan yang mampu membawa dampak mendalam dan luar biasa pada pengikutnya (Cavazott et al. 2011). Gaya kepemimpinan merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi kinerja bawahan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Tintamin, dkk. (2012) mengemukakan bahwa gaya kepemimpinan transformasional meningkatkan kinerja auditor. Sina (2013) dan Dewi (2014) juga menyatakan bahwa ada pengaruh positif antara gaya kepemimpinan transformasional dengan kinerja auditor.

Terkait dengan faktor psikologi yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang, komitmen organisasi merupakan sikap untuk merefleksikan perasaan suka atau tidak suka terhadap organisasi tempat ia bekerja. Setiap organisasi memiliki keinginan untuk mencapai kinerja yang optimal, untuk mencapai kinerja yang optimal tersebut tentunya sangat dipengaruhi oleh komitmen yang dimiliki oleh karyawan yang ada didalam organisasi tersebut. Ketika seseorang menyukai organisasi tempat dia bekerja maka dia akan memberikan kemampuan yang terbaik dan loyal untuk organisasinya tersebut, dengan kata lain anggota yang memiliki komitmen terhadap organisasinya maka dia akan lebih bertahan sebagai bagian dari organisasi dibandingkan anggota yang tidak memiliki komitmen terhadap organisasi.

(14)

xx

Komitmen organisasi didefinisikan oleh Robbins (2015:94) sebagai salah satu sikap yang mencerminkan perasaan suka atau tidak suka seorang karyawan terhadap tempat organisasi tempat dia bekerja. Keterlibatan seorang auditor pada Kantor Akuntan Publik tempatnya bekerja diidentifikasi dari komitmen organisasi yang dimilikinya. Menurut Wati, dkk. (2010), menyatakan bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja auditor. Seorang auditor yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap organisasi tempatnya bekerja maka akan timbul rasa memiliki terhadap organisasi tersebut. Auditor akan merasa senang dan akan bekerja sebaik mungkin untuk organisasinya tersebut sehingga kinerjanya akan meningkat. Temuan ini juga senada dengan pendapat Julianingtyas (2012) yang mengatakan bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja auditor. Wulandari, dkk. (2011) mengatakan bahwa komitmen organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor. Albar (2009), juga menyatakan bahwa komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor yang disebabkan karena para auditor belum bisa mengeluarkan sumber daya fisik, mental, dan spiritual tambahan yang dapat diperoleh dalam melaksanakan penugasannya.

Sesuai dengan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dengan ini penulis melakukan sebuah penelitian yang berjudul “Pengaruh Locus of Control Internal, Motivasi Kerja, Gaya Kepemimpinan Transformasional, dan Komitmen Organisasi Pada Kinerja Auditor di Kantor Akuntan Publik”.

(15)

xxi 1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

1) Bagaimana pengaruh Locus of Control Internal pada Kinerja Auditor? 2) Bagaimana pengaruh Motivasi Kerja pada Kinerja Auditor?

3) Bagaimana pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional pada Kinerja Auditor?

4) Bagaimana pengaruh Komitmen Organisasi pada Kinerja Auditor?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1) Untuk mengetahui dan mendapatkan bukti empiris pengaruh Locus of Control Internal pada Kinerja Auditor

2) Untuk mengetahui dan mendapatkan bukti empiris pengaruh Motivasi Kerja pada Kinerja Auditor

3) Untuk mengetahui dan mendapatkan bukti empiris pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional pada Kinerja Auditor

4) Untuk mengetahui dan mendapatkan bukti empiris pengaruh Komitmen Organisasi pada Kinerja Auditor

(16)

xxii 1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis sebagai berikut:

1) Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan memberikan gambaran dan acuan serta memperluas pengetahuan dan wawasan di dalam bidang lingkungan akademis. Selain itu melalui penelitian ini, peneliti mencoba memberikan bukti empiris tentang pengaruh locus of control internal, motivasi kerja, gaya kepemimpinan transformasional dan komitmen organisasi pada kinerja auditor di KAP Provinsi Bali. Teori atribusi digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi seorang auditor terhadap kinerjanya, khususnya pada karakteristik personal auditor itu sendiri. Teori atribusi merupakan teori yang menjelaskan tentang perilaku seseorang.

2) Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi pimpinan dan para auditor Kantor Akuntan Publik dalam rangka menjaga dan meningkatkan kinerjanya. Penelitian ini diharapkan dapat sebagai bahan evaluasi para auditor sehingga dapat meningkatkan kualitas kinerjanya.

(17)

xxiii 1.5 Sistematika Penulisan

Skripsi ini dibagi menjadi lima bab, di mana antara satu bab dengan bab lainnya mempunyai hubungan yang saling berkaitan. Uraian masing-masing bab adalah sebagai berikut.

Bab I : Pendahuluan

Bab ini menguraikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan Bab II : Kajian Pustaka dan Rumusan Hipotesis

Bab ini menguraikan berbagai teori dan konsep yang relevan yang ada hubungannya dengan pokok permasalan, yaitu mengenai pengaruh pengalaman, indepedensi, skeptisisme professional auditor dan pendeteksian kecurangan. Serta menguraikan mengenai perumusan hipotesis.

Bab III : Metode Penelitian

Bab ini terdiri atas desain penelitian, lokasi penelitian, objek penelitian, indetifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel dan responden penelitian, metode pengumpulan data, analisis regresi linier berganda dan pembahasan hasil penelitian

(18)

xxiv Bab IV : Pembahasan Hasil Penelitian

Bab ini menguraikan mengenai data penelitian, analisis deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, dan pembahasan hasil penelitian.

Bab V : Simpulan dan Saran

Bab ini menguraikan tentang simpulan yang dibuat berdasarkan uraian pada bab sebelumnya serta saran- saran yang nantinya diharapkan dapat berguna penelitian selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Modal sosial, menunjuk pada jaringan sosial yang dimiliki pelaku (individu atau kelompok) dalam hubungan dengan pihak lain yang memiliki kuasa dan.. Modal simbolik,

Proses material adalah proses melakukan atau proses tindakan. Disebut sebagai proses material karena jenis verba yang berkaitan dengan aksi dan kejadian yang melibatkan manusia

Iqro’ Management sebagai pengelola dana menyajikan transaksi mudharabah dalam laporan keuangan, tetapi tidak terbatas, pada (i) dana syirkah temporer dari pemilik

Penelitian ini menggunakan sumber data yang sifatnya kepustakaan yang sumber datanya diambil dari dokumen kepustakaan, seperti buku-buku, majalah, kitab-kitab, dan bentuk

Tabel 4.19 Tanggapan responden terhadap kemudahan dalam mendapatkan informasi pada media online pada

Hasil Deteksi Dokumen Artikel Dengan Synonym Recognition Similarity Dengan File 1 File 2 Sinonim [doc] Artikel [doc] Artikel 100 % komputer 1 komputer 2 Pada pengujian di atas

Tujuan Khusus penelitian meliputi: Inventarisasi data hidro-klimatologi dan data geografis (Data kewilayahan), Analisa spasio-temporal terhadap data hidro- klimatologi,

penting pada awal pidato. Manusia itu akan dimatikan oleh Allah sebagaimana kebiasaan dia hidup. Pesan tersebut disebut antiklimaks karena terletak di awal pidato. Manfaat