• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Kedudukan, Tugas dan Fungsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Kedudukan, Tugas dan Fungsi"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BKP II MEDAN TAHUN 2015 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan Perkarantinaan Pertanian ditempatkan pada upaya melindungi Pertanian Indonesia untuk mewujudkan pelestarian ketahanan dan keamanan pangan serta sumber daya hayati melalui Undang – Undang No. 16 Tahun 1992 Tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan. Terkait dengan upaya ini maka peranan karantina meliputi aspek pengamanan pelestarian sumber daya nabati, pencegahan masuk/tersebarnya HPHK/OPTK, kelestarian lingkungan, keamanan pangan yang sehat, utuh dan halal.

Rencana Strategis Badan Karantina Pertanian pada dasarnya merupakan pernyataan komitmen bersama mengenai upaya terencana dan sistematis untuk meningkatkan kinerja serta pencapainnya melalui pembinaan, penataan, perbaikan, penertiban, penyempurnaan dan pembaharuan terhadap sistem, kebijakan perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati serta pembinaan terhadap akhlak dan perilaku Aparatur Karantina Pertanian dengan terus menerus melakukan pengawasan dan pengendalian manajemen agar tercapainya efektifitas, efisiensi dan produktifitas dalam penyelenggaraan perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati.

1.2 Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Surat Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 22 / Permentan / OT.140 / 4 / 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian. Balai Karantina Kelas II Medan merupakan Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Karantina Pertanian, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Karantina Pertanian. Balai Karantina Pertanian mempunyai tugas melaksanakan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati, hewani dan nabati.

(3)

2 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BKP II MEDAN TAHUN 2015

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana yang dimaksud diatas, Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

1. Penyusun rencana, evaluasi dan laporan;

2. Pelaksana pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan, dan pembebasan media pembawa hama penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK);

3. Pelaksana pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK; 4. Pelaksana pembuatan koleksi HPHK dan OPTK;

5. Pelaksana pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati;

6. Pelaksana pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan tumbuhan;

7. Pelaksana pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati;

8. Pengelola sistem informasi, dokumentasi dan sarana teknik karantina hewan dan tumbuhan;

9. Pelaksana pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan dibidang karantina hewan, karantina tumbuhan dan keamanan hayati hewani dan nabati;

10. Pelaksana urusan tata usaha dan rumah tangga.

Ruang Lingkup Wilayah Kerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan meliputi :

1. Bandar Udara Internasional Kuala Namu 2. Kantor Pos Besar Medan

3. Pelabuhan Laut Pangkalan Berandan 4. Pelabuhan Laut Pangkalan Susu

Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan secara langsung memberikan kontribusi dalam upaya peningkatan produksi, melalui upaya pencegahan masuk dan tersebarnya HPHK/ OPTK ke dan dari wilayah negara Republik Indonesia sekaligus berkaitan erat dengan upaya ketahanan pangan, dalam peningkatan nilai tambah dan daya saing melalui kegiatan

(4)

3 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BKP II MEDAN TAHUN 2015

sertifikasi kesehatan komoditas pertanian ekspor dan antar pulau dalam perdagangan.

1.3 Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 22/Kpts/OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Badan Karantina Pertanian, ditetapkan Susunan Unit Organisasi dan Tata Kerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan, yang dipimpin oleh Kepala (Eselon III/b) terdiri dari :

a. Sub Bagian Tata Usaha (Eselon IV/B) b. Seksi Karantina Hewan (Eselon IV/B) c. Seksi Karantina Tumbuhan (Eselon IV/B) d. Kelompok Jabatan Fungsional

Bagan Struktur Organisasi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

KEPALA

SUBBAGIAN TATA USAHA SEKSI KARANTINA HEWAN SEKSI KARANTINA TUMBUHAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

(5)

4 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BKP II MEDAN TAHUN 2015

Masing – masing unit organisasi tersebut diatas, mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :

1. Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan, serta urusan tata usaha dan rumah tangga.

2. Seksi Karantina Hewan mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan operasional karantina hewan, pengawasan keamanan hayati hewani, dan sarana teknik, serta pengelolaan system informasi dan dokumentasi serta pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang – undangan dibidang karantina hewan dan keamanan hayati hewani.

3. Seksi Karantina Tumbuhan mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan operasional karantina tumbuhan, pengawasan keamanan hayati nabati, dan sarana teknik, serta pengelolaan system informasi dan dokumentasi serta pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang – undangan dibidang karantina tumbuhan dan keamanan hayati nabati.

4. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari Jabatan Fungsional Medik Veteriner, Paramedik Veteriner dan jabatan Fungsional Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) serta Jabatan Fungsional Lain yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional berdasarkan bidang keahlian masing – masing sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku. Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas dan fungsinya sebagai berikut :

a. Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Paramedik Veteriner  Melakukan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan,

perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan dan pembebasan media pembawa hama penyakit hewan karantina (HPHK)

 Melakukan pemantauan daerah sebar HPHK  Melakukan pembuatan koleksi HPHK

(6)

5 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BKP II MEDAN TAHUN 2015

 Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan dan perundang – undangan yang berlaku

b. Jabatan Fungsional Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan

 Melakukan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan dan pembebasan media pembawa organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK)

 Melakukan pemantauan daerah sebar OPTK  Melakukan pembuatan koleksi OPTK

 Melakukan pengawasan keamanan hayati nabati

 Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan dan perundang – undangan yang berlaku

c. Jabatan Fungsional Lainnya mempunyai tugas melakukan kegiatan fungsional sesuai dengan jabatan fungsional masing – masing berdasarkan peraturan dan perundang – undangan yang berlaku.

1.4 Dukungan Anggaran

DIPA Anggaran Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan dengan Nomor : SP DIPA-08.12.2.626462/2015 pada awal tahun 2015

mendapatkan anggaran sebesar Rp. 9.012.368.000,- (Sembilan Milyar Dua Belas Juta Tiga Ratus Enam Puluh Delapan Ribu Rupiah) dan mendapat tambahan anggaran menjadi Rp. 10.303.543.000,- (Sepuluh Milyar Tiga Ratus Tiga Juta Lima Ratus Empat Puluh Tiga Ribu Rupiah) yang berasal dari Rupiah Murni dan PNBP. Adapun perubahan Anggaran Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan selama tahun 2015 dapat dijabarkan sebagai berikut :

(7)

6 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BKP II MEDAN TAHUN 2015 Tabel 1. Pagu Anggaran dan Perubahannya

No. Uraian Pagu Anggaran

(Rp). Keterangan 1. Revisi I Tgl. 05 – 01 – 2015 8.863.938.000 Adanya Kebijakan Penghematan Anggaran oleh Pemerintah RI 2. Revisi II Tgl.05 – 02 – 2015 9.063.938.000 Tambahan belanja modal 200.000.000 (PNBP) 3. Revisi III Tgl.06 – 03 – 2015 9.483.938.000 Tambahan belanja barang 420.000.000 (RM)

4. Revisi IV Tgl.17 – 04 – 2015 9.483.938.000 Perubahan akun belanja

5. Revisi V Tgl.11 – 05 – 2015 9.483.938.000 Perubahan akun belanja

6. Revisi VI Tgl.14 – 07 – 2015 9.558.984.000

Tambahan belanja barang 75.046.000 (RM)

7. Revisi VII Tgl.19 – 08 – 2015 9.558.984.000 Perubahan akun belanja 8. Revisi VIII Tgl. 22–09–2015 10.159.166.000 Tambahan belanja pegawai 1.200.182.000 (RM) 9. Revisi IX Tgl.03 – 11 – 2015 10.219.166.000 Tambahan belanja pegawai 60.000.000 (RM)

10. Revisi X Tgl.20 – 11 – 2015 10.219.166.000 Perubahan akun belanja

11. Revisi XI Tgl.07 – 12 – 2015 10.303.543.000

Penambahan

belanja modal 84.377.000 (PNBP)

(8)

7 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BKP II MEDAN TAHUN 2015

Dari hal tersebut dapat dijelaskan bahwa Pagu Anggaran Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan dari 9.012.368.000, - menjadi 10.303.543.000,- selama tahun 2015 disebabkan peningkatan volume kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan setiap perodik.

DIPA Pagu Anggaran Tahun 2015 pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan dengan Nomor. : SP DIPA-08.12.2.626462/2015 adalah senilai Rp.10.303.543.000,- (Sepuluh milyar tiga ratus tiga juta lima ratus empat puluh tiga ribu rupiah) yang bersumber dari dana APBN. Anggaran tersebut terdiri dari jenis belanja sebagai berikut :

Tabel 2. Jenis Belanja dan Sumber Dana

No. Jenis Belanja Rupiah Murni PNBP Jumlah

1. Belanja Pegawai 4.524.356.000 4.524.356.000 2. Belanja Barang 4.994.810.000 245.000.000 5.239.810.000 3. Belanja Modal 200.000.000 339.377.000 539.377.000 T o t a l 9.719.166.000 584.377.000 10.303.543.000

Target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada tahun 2015 senilai Rp.1.168.755.000,- (Satu milyar seratus enam puluh delapan juta tujuh ratus lima puluh lima ribu rupiah).

Rincian Pagu dan realisasi APBN pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan Tahun Anggaran 2015 dapat dilihat pada Lampiran 3.

(9)

8 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BKP II MEDAN TAHUN 2015 BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1 Rencana Strategis 2015 - 2019

Rencana Strategis (Renstra) Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan Tahun 2015 – 2019 dilaksanakan dengan mengacu kepada Peraturan Menteri Pertanian Nomor. 15/Permentan/RC.110/1/2010 tentang Rencana Strategis kementerian Pertanian 2015 – 2019 dan sebagai Penjabaran lebih lanjut dari Rencana Strategis Badan Karantina Pertanian.

Rencana Strategis Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan merupakan salah satu wujud operasional atau penjabaran dari visi, misi dan strategi Kementerian Pertanian. Oleh karena itu Renstra Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan merupakan satu kesatuan dari Renstra Badan Karantina Pertanian serta turunan dari Renstra Kementerian pertanian dalam rangka mewujudkan amanat yang tertuang dalam Rencana Pembangunan jangka menengah nasional (2015 – 2019).

Melalui Undang-undang Nomor 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan dan Tumbuhan Pemerintah Indonesia telah menentukan pilihan bahwa salah satu strategi untuk menjaga kelestarian sumberdaya alam hayati hewan, ikan dan tumbuhan adalah melalui penyelenggaraan perkarantinaan.

Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan ditetapkan sebagai instansi yang melaksanakan tugas perkarantinaan hewan dan tumbuhan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Agar tujuan perkarantinaan hewan dan tumbuhan tercapai sesuai dengan harapan pemberi kewenangan kebutuhan masyarakat, dan untuk memenuhi kewajiban penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik di bidang perkarantinaan hewan dan tumbuhan maka dibuatlah sebuah dokumen

(10)

9 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BKP II MEDAN TAHUN 2015

perencanaan jangka menengah (lima tahun) yaitu Renstra Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan.

Dokumen rencana strategi selanjutnya akan menjadi pedoman dalam : - Penyusunan rencana kinerja

- Penyusunan rencana kerja dan anggaran - Menyusun penetapan kinerja

- Pelaksanaan tugas, pelaporan dan pengendalian kegiatan di lingkungan Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan

- Penyusunan laporan akuntabilitas kinerja (LAKIN ) Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan.

Adanya Reformasi perencanaan dan penganggaran yang telah dilakukan oleh Kementerian Pertanian dan Badan Karantina Pertanian yang menginstrusikan program dan kegiatan dalam rangka penganggaran berbasis kinerja (reformance-based budgeting). Untuk itu, Dokumen Rencana Strategis Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan dilengkapi indikator kinerja utama (IKU) sesuai dengan Permentan Nomor. 49/Permentan/OT.140/8/2012, sehingga akuntabilitas pelaksanaan kegiatan beserta organisasinya dapat dievaluasi selama periode tahun 2015 – 2019.

2.1.1 Visi

Visi Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan adalah menuju Karantina yang moderen, terpercaya dan akuntabel dengan mengutamakan pelayanan prima.

Pengertian modern, terpercaya dan akuntabel adalah sebagai berikut

Modern : Memiliki semangat Karantina dibangun dan dilaksanakan dengan sistem dan metode yang respon terhadap ilmu Pengetahuan dan tehnologi.

(11)

10 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BKP II MEDAN TAHUN 2015

dengan jujur, transparan, bertanggungjawab kreatif dan tanggap terhadap perubahan tuntutan masyarakat serta efisien dan efektif dalam pelaksanaan setiap kegiatan perkarantinaan.

Akuntabel : Penyelenggaraan TUPOKSI Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan dilaksanakan dengan azas legalitas, sistem dan prosedur yang transparan didukung dengan kaedah-kaedah ilmiah yang objektif dan SDM yang proesional dan akuntabel.

2.1.2 Misi

Untuk mewujudkan visi tersebut, Misi yang harus dilaksanakan yaitu : a. Melindungi kelestarian sumber daya alam hayati hewani dan nabati di

propinsi Sumatera Utara dan wilayah sekitarnya dari bahaya yang ditimbulkan oleh masuk dan tersebarnya HPHK dan OPTK.

b. Melaksanakan ketentuan peraturan perundangan di bidang perkarantinaan secara konsekwen, jujur dan transparan

c. Mendorong peran serta masyarakat dalam kegiatan perkarantinaan pertanian

d. Melakukan sertifikasi komoditas hewan dan tumbuhan untuk ekspor, impor dan antar area

e. Melaksanakan pelayanan prima kepada masyarakat dengan cepat, tepat, akurat, efektif dan efisien

2.1.3 Tujuan dan Sasaran

Sesuai dengan Visi, Misi, Tugas dan fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan, maka tujuan yang akan dicapai adalah :

a. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia Karantina Pertanian dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna pelaksanaan perkarantinaan hewan dan tumbuhan

b. Membangun sistem Laboratorium Karantina Pertanian yang terakreditasi, tehnologi informasi Karantina yang modern guna

(12)

11 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BKP II MEDAN TAHUN 2015

mewujudkan kualitas pelayanan publik.

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka ditetapkan sasaran yang ingin dicapai pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan selama tahun 2015 – 2019 adalah :

a. Terbinanya kualitas sumberdaya manusia Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan yang berkompeten dan berakhlaqul karimah.

b. Terbentuknya setiap prilaku aparat Karantina yang bersih dan memiliki komitmen tingkat fungsi bagi kemajuan Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan

c. Meningkatkan kinerja dalam penyelenggaraan Karantina Pertanian sesuai standar/prosedur yang ditetapkan

d. Tersedianya sumber daya manusia yang mendukung kegiatan Laboratorium dan sistem tehnologi informasi yang ditetapkan

e. Terpenuhinya secara bertahap sarana prasarana Karantina Pertanian melalui penerapan sistem program dan kegiatan yang terarah.

f. Tersedianya metodologi yang modern dan akuntabel dalam upaya pencegahan masuk dan tersebarnya HPHK dan OPTK serta upaya pengawasan keamanan hayati

g. Tersedianya data dan informasi Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan yang akurat, cepat dan efisien.

h. Terselenggaranya tertib administrasi (Keuangan rumah tangga, perlengkapan dan SDM).

i. Terwujudnya kepuasan masyarakat pengguna jasa Karantina dalam mendapatkan jasa pelayanan dari Karantina dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap tugas pokok dan fungsi Karantina Pertanian serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan Karantina Pertanian.

(13)

12 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BKP II MEDAN TAHUN 2015 2.1.4 Arah Kebijakan Badan Karantina Pertanian

Kebijakan Karantina meliputi semua pengaturan dan arahan yang bertujuan mengefektifkan pelaksanaan kegiatan operasional perkarantinaan dan pengawasan keamanan hayati. Pada tingkat strategis kebijakan Karantina merupakan aspek perencanaan dari pelaksanaan operasional perkarantinaan termasuk tindakan karantina.

Kebijakan Karantina merupakan salah satu rangkaian kebijakan di bidang perlindungan sumber daya hayati hewan dan tumbuhan serta keamanan pangan. Untuk peningkatan pelayanan operasional Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan sedang dalam proses menuju Sistem Manajemen Mutu (SMM) yang akan dijadikan sebagai Tool untuk pelayanan prima kepada masyarakat yang dapat diukur. Selain daripada itu Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan juga akan mengembangkan pelayanan dengan membentuk Instalasi Karantina Tumbuhan (IKT) dan Instalasi Karantina Hewan Sementara (IKHS). Sebagaiman telah diketahui bahwa kompleknya media pembawa ancaman resiko yang ada pada saat ini karena dampak globalisasi dan perdagangan, serta semakin terbatasnya ketersediaan sumberdaya manusia dan kemampuan investasi, maka diperlukan penggolongan media pembawa berdasarkan tingkat resiko yang telah diidentifikasi sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.

Kegiatan yang telah terlaksana dengan baik dan terus akan dikembangkan antara lain adalah kegiatan sosialisasi dalam rangka menimbulkan kesadaran masyarakat akan pentingnya Karantina Pertanian. Sedangkan kegiatan Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan yaitu :

- Peningkatan sistem Karantina Hewan - Peningkatan Sistem Karantina Tumbuhan

- Pengembangan Sistem informasi dan peningkatan sistem pengawasan keamanan hayati

(14)

13 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BKP II MEDAN TAHUN 2015

- Peningkatan kualitas manajemen dan dukungan tugas teknis Karantina Pertanian dan pengawasan keamanan hayati yang dikembangkan melalui penerapan Sistem Manajemen Mutu.

- Peningkatan dan pengembangan kualitas penyelenggaraan Laboratorium Karantina Pertanian yang terakreditasi.

2.1.5 Program dan Kegiatan

Rencana Strategis Badan Karantina Pertanian yang telah ditetapkan untuk kurun waktu 2015-2019 bertumpu pada 2 (Dua) program utama yaitu Program Peningkatan Ketahanan Pangan, dan Program Penerapan Kepemerintahan yang Baik. Seiring dengan perubahan kebijakan penganggaran berbasis kinerja yang mulai diterapkan oleh Kementerian Keuangan pada tahun 2011 maka terjadi perubahan penetapan program pelaksanaan kegiatan yang pada awalnya bertumpu pada 2 program saat ini Badan Karantina Pertanian telah mempunyai 1 program khusus bagi pembangunan perkarantinaan pertanian yaitu “Program Peningkatan Kualitas Perkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati”.

Pada Program tersebut terdapat salah satu kegiatan yang merupakan komponen pembiayaan utama yaitu “Peningkatan Kualitas Pelayanan

Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati” dengan

Indikator Kinerja Kegiatan adalah sebagai berikut :

 Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati

 Dukungan Manajemen UPT Lingkup Badan Karantina Pertanian

Dalam mencapai Output daripada program kegiatan tersebut, komponen pembiayaan merupakan satu kesatuan penting di dalam memfasilitasi serta menunjang keberhasilan pelaksanaan program kegiatan tersebut yaitu :

 Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati sebesar Rp.2.421.896.000,- (dua milyar empat

(15)

14 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BKP II MEDAN TAHUN 2015

ratus dua puluh satu juta delapan ratus sembilan puluh enam ribu rupiah)

 Layanan Perkantoran sebesar Rp. 7.342.270.000,- (Tujuh milyar tiga ratus empat puluh dua juta dua ratus tujuh puluh ribu rupiah)  Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi sebesar Rp.

168.057.000,- (seratus enam puluh delapan juta lima puluh tujuh ribu rupiah)

 Peralatan dan Fasilitas Kantor sebesar Rp.371.320.000 (tiga ratus tujuh puluh satu juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah)

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi karantina pertanian maka Badan Karantina Pertanian melakukan perencanaan dan pengawasan terhadap semua kegiatan yang dilaksanakannya. Berkaitan dengan hal tersebut maka Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan sebagai Unit Pelaksana Teknis dari Badan Karantina Pertanian menyelaraskan kegiatan-kegiatannya dengan program-program pemerintahan cq. Badan Karantina Pertanian.

2.2 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2015

Rencana Kinerja Tahun 2015 Balai karantina Pertanian Kelas II Medan menitik beratkan pada Peningkatan Kualitas Perkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati menetapkan 3 Indikator Kinerja Utama yaitu :

1. Efektifitas Pengendalian Resiko Masuk dan Menyebarnya HPHK dan OPTK, serta Pangan yang Tidak Sesuai Standar Keamanan Pangan;

2. Efektifitas Pelayanan Ekspor Komoditas Pertanian dan Produk Tertentu;

3. Tingkat Kepatuhan dan Kepuasan Pengguna Jasa Karantina Pertanian.

Dalam Peningkatan Kualitas Perkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati terdapat Program kegiatan yang khusus dilaksanakan di lingkup Unit Pelaksana Teknis (UPT) yaitu “Peningkatan Kualitas

(16)

15 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BKP II MEDAN TAHUN 2015 Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati” dengan Indikator Kinerja Kegiatan :

1. Volume dan Frekwensi Operasional Tindakan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati dan Nabati (Sertifikasi Karantina);

2. Persentase (%) Peningkatan Indeks Kesesuaian Operasional Tindakan Karantina dan Pengawasan Terhadap Kebijakan, Standar, Teknik dan Metode yang Diberlakukan;

3. Persentase (%) Penolakan Kiriman Barang Ekspor yang Disertifikasi Karantina Pertanian;

4. Peningkatan Indeks Kepuasan dan Kepatuhan Pengguna Jasa (%).

2.3 ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIK

Perubahan lingkungan strategis yang sangat cepat dan pesat akan mempengaruhi kinerja penyelenggaraan perkarantinaan pertanian. Pengaruh lingkungan strategis tersebut berhubungan dengan kondisi internal Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan dan pengaruh lingkungan eksternal sebagai tantangan yang dihadapi serta peluang yang dapat diraih dalam menyusun rencana strategis.

1. Faktor Internal 1.1. Kekuatan

a.

Tersedianya landasan hukum untuk penyelenggaraan Karantina Hewan dan Tumbuhan.

b. Karantina Pertanian merupakan salah satu unsur CIQ (Custom, Imigration, Quarantine) yang sudah ada pada setiap tempat pemasukan dan pengeluaran dalam lingkungan Bandara Kualanamu Internasional.

c. Memiliki jumlah sumber daya manusia yang sudah memadai melalui pelatihan, training yang berjenjang untuk pelaksanaan tugas-tugas tindak Karantina Pertanian.

d. Struktur organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan yang sudah memadai.

(17)

16 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BKP II MEDAN TAHUN 2015

1.2. Kelemahan

a. Kebijakan teknis operasional, standar teknik dan metode masih perlu dilengkapi untuk meningkatkan cakupan pengendalian resiko dan akuntabilitas pelaksanaan pengawasan dan pelayanan.

b. Kualitas dan kompetensi dan jumlah SDM yang masih memerlukan peningkatan mengikuti meningkatnya beban kerja operasional.

c. Sistem dan mekanisme pelayanan dan pengawasan perlu ditingkatkan untuk memenuhi semakin tingginya harapan publik. d. Prasarana dan sarana pendukung kegiatan operasional yang masih

terbatas sehingga membuat pelaksanaan kegiatan belum sepenuhnya optimal.

e. Belum optimalnya sanksi bagi masyarakat yang melanggar peraturan perundangan tentang perkarantinaan hewan maupun tumbuhan.

2. Faktor Eksternal 2.1. Peluang

a.

Semakin pentingnya peran Karantina dalam menentukan akses pasar perdagangan Internasional.

b. Dukungan berbagai Instansi (Instansi Lingkup Bandara Polonia, Instansi Teknis yang terkait dengan TUPOKSI Karantina Pertanian) baik Pusat maupun daerah, serta Stake Holders yang cukup baik. c. Rekomendasi ketentuan falnas untuk menyediakan fasilitas Karantina

pada Bandara Kualanamu Internasional.

d. Adanya fokus pemerintah untuk mengatasi krisis pangan dan target swasembada pangan strategis.

e. Sistem pengawasan pangan yang tidak sehat (mengandung cemaran kimia, cemaran fisik dan cemaran biologi).

2.2. Tantangan a.

Tingginya frekuensi lalu lintas Media Pembawa HPHK dan Media Pembawa OPTK melalui Bandara Kualanamu Internasional (baik Impor

(18)

17 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BKP II MEDAN TAHUN 2015

maupun Ekspor dan Domestik)

b. Tingginya persyaratan teknis yang ditetapkan oleh negara tujuan Ekspor kita

c. Lamanya waktu yang diperlukan terhadap persyaratan MP HPH/HPHK dan OPT/OPTK yang akan dilalulintaskan mengingat sempitnya waktu yang ada di Bandara Kualanamu Internasional.

2.4 Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2015

Perjanjian Kinerja merupakan bagian dari dokumen yang ditetapkan oleh Menteri Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian dengan Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan guna mewujudkan capaian strategis dalam mendukung program kegiatan yang telah ditetapkan.

Penetapan dan Pengukuran Kinerja Tahun 2015 antara Badan Karantina Pertanian dengan Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan dapat dilihat dalam lampiran 1 dan Lampiran 2.

(19)

18 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BKP II MEDAN TAHUN 2015 BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran

Kriteria pengukuran kinerja kegiatan dilingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan pada Tahun 2015 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran. Keberhasilan dan ketidakberhasilan setiap sasaran ditentukan dengan presentase pencapaian target yang telah ditetapkan, adapun kisarannya seperti berikut :

1. Sangat berhasil : > 100 % 2. Berhasil : 80 % - 99 % 3. Cukup Berhasil : 60 – 79 % 4. Belum Berhasil : 0 – 59 %

3.2 Pencapaian Sasaran Strategis Tahun 2015

Kementerian Pertanian secara formal telah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai alat ukur keberhasilan Kementerian Pertanian. Oleh karena Itu, Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan merupakan salah satu UPT Badan Karantina Pertanian telah mencapai sasaran strategis pada Tahun 2015 sebagai berikut :

Tabel 3. Target dan Pencapaian Indikator Kinerja Utama

Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian Peningkat an Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Keamanan hayati

Efektifitas pengendalian resiko masuk dan menyebarnya HPHK dan OPTK, serta Pangan yang tidak sesuai standar keamanan pangan

90 % 113,84 % 126,48 %

Efektifitas pelayanan ekspor komiditas pertanian dan produk tertentu

95 % 100 % 105,26 %

Tingkat kepatuhan dan kepuasan

(20)

19 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BKP II MEDAN TAHUN 2015 3.3 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Tahun 2015

Sasaran Program dari Badan Karantina Pertanian Kelas II Medan adalah meningkatnya efektifitas pelayanan karantina dan pengawasan keamanan hayati yang diukur dari indikator kinerja sebagai berikut :

1. Efektifitas Pengendalian Resiko Masuk dan Menyebarnya HPHK dan OPTK, serta Pangan Yang Tidak Sesuai Standar Keamanan Pangan.

 Dari indikator Frekuensi Pelayanan Sertifikasi Karantina dapat dilihat perbandingan pada tahun 2015 dengan 2014 dari jumlah kegiatan sertifikasi yang terbit pada uraian dibawah ini :

a. Frekuensi Kegiatan Sertifikasi Karantina Tumbuhan pada tahun 2015 mencapai 92,03 % dari tahun 2014 atau mengalami penurunan sebesar 7,97 % dari tahun 2014. Hal ini dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4. Perbandingan Frekuensi Sertifikasi Karantina Tumbuhan Tahun 2015 dan Tahun 2014

No Sertifikasi Tujuan Frekuensi 2015 Frekuensi 2014 % 1. Impor 240 42 1000,00 2. Ekspor 2.045 1.515 134,98 3. Domestik Masuk 850 521 163,15 4. Domestik Keluar 8.936 11.038 80,96 Total 12.071 13.116 92,03

Frekuensi Kegiatan Sertifikasi Karantina Hewan pada tahun 2015 mencapai 146,32 % dari Tahun 2014 atau mengalami peningkatan sebesar 46,32 % dari tahun 2014. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini sebagai berikut :

(21)

20 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BKP II MEDAN TAHUN 2015 Tabel 5. Perbandingan Frekuensi Sertifikasi Karantina Hewan

Tahun 2015 dan Tahun 2014 No Sertifikasi Tujuan Frekuensi

2015 Frekuensi 2014 % 1. Impor 80 41 195,12 2. Ekspor 3.199 2.947 108,55 3. Domestik Masuk 3.520 1.853 189,96 4. Domestik Keluar 6.638 4.342 152,88 Total 13.437 9.183 146,32

b. Frekuensi Kegiatan Pengujian Karantina Tumbuhan pada tahun 2015 mencapai 112,08 % dari tahun 2014 atau mengalami peningkatan sebesar 12,08 % dari tahun 2014. Hal ini dapat kita lihat pada tabel dibawah ini sebagai berikut :

Tabel 6. Perbandingan Frekuensi Pengujian Karantina Tumbuhan Tahun 2015 dan Tahun 2014

No Produk Tujuan Frekuensi 2015 Frekuensi 2014 % 1. Impor 79 70 112,85 2. Ekspor 640 571 112,08 3. Domestik Masuk 281 250 112,40 4. Domestik Keluar 3.109 2.775 112,03 Total 4.109 3.666 112,08

Frekuensi Kegiatan Pengujian Karantina Hewan pada tahun 2015 mencapai 112,06 % dari Tahun 2014 atau mengalami peningkatan sebesar 12,06 % dari tahun 2014. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini sebagai berikut :

(22)

21 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BKP II MEDAN TAHUN 2015 Tabel 7. Perbandingan Frekuensi Pengujian Karantina Hewan

Tahun 2015 dan Tahun 2014 No Produk Tujuan Frekuensi

2015 Frekuensi 2014 % 1. Impor 71 36 197,22 2. Ekspor 87 16 543,75 3. Domestik Masuk 0 0 0 4. Domestik Keluar 3.482 3.196 108,94 Total 3.640 3.248 112,06

Dapat disimpulkan bahwa Kegiatan Sertifikasi dan Pengujian Karantina Pertanian pada tahun 2015 pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan mencapai 113,84 % dari tahun 2014. Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan pada tahun 2015 dikategorikan sangat berhasil (> 100%) dalam Efektifitas Pengendalian Resiko Masuk dan Menyebarnya HPHK dan OPTK, Serta Pangan Yang Tidak Sesuai Standar Keamanan Pangan.

Grafik 1. Bagan Pencapaian Efektifitas Pengendalian Resiko Masuk dan Menyebarnya HPHK dan OPTK, Pangan Yang Tidak Sesuai Standar Keamanan Pangan

 Tingkat kesesuaian operasional tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati terhadap kebijakan, standar, teknik dan metode yang diberlakukan. Dari indikator tersebut dapat

(23)

22 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BKP II MEDAN TAHUN 2015

dirasakan keberhasilan pelaksanaan tindakan karantina dimana dilihat dari media pembawa yang setiap kali dilalulintaskan tidak dilengkapi dengan sertifikat kesehatan karantina dari daerah asal atau dari negara asal dilakukan penahanan, penolakan dan pemusnahan.

Setiap lalu lintas media pembawa yang dipersyaratkan untuk dilakukan perlakuan telah dilakukan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Sehingga capaian target realisasi dari indikator Tingkat kesesuaian operasional tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati terhadap kebijakan, standar, teknik dan metode yang diberlakukan adalah 100%.

Hal ini dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2015 Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan telah melakukan Tindak Penahanan terhadap produk impor asal tumbuhan dan hewan sebanyak 30 kali dan Tindakan Pemusnahan terhadap produk impor asal tumbuhan dan hewan sebanyak 23 kali.

2. Efektifitas Pelayanan Ekspor Komoditas Pertanian dan Produk Tertentu

Prosentase penolakan kiriman barang ekspor yang disertifikasi karantina pertanian adalah 0%;

Selama tahun 2015 tidak ditemukan satu pun penolakan terhadap barang ekspor yang dilalulintaskan dan disertifikasi melalui Wilayah Kerja lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan. Hal ini dibuktikan tidak adanya notice of complience dari negara tujuan terhadap barang kiriman dari Indonesia. Sehingga capaian realisasi target penetapan kinerja pada indikator penolakan kiriman barang ekspor yang disertifikasi karantina pertanian adalah ≤1%

3. Tingkat Kepatuhan dan Kepuasan Pengguna jasa Karantina Pertanian Saat ini indeks kepuasan masyarakat yang dicapai oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan berkisar pada angka 80,05 dari

(24)

23 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BKP II MEDAN TAHUN 2015

target pencapaian peningkatan indeks kepuasan dan kepatuhan pengguna jasa sebesar 10% yang tidak tercapai namun masih dalam kategori sangat baik atas kepuasan pengguna jasa terhadap pelayanan sertifikasi karantina pertanian di Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan berdasarkan hasil penilaian IKM Periode Ke-2 Tahun 2015 yang dilakukan oleh penguna jasa.

3.4. Capaian Kinerja Lainnya

Selain itu pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan telah berhasil memperoleh Akreditasi Laboratorium Karantina ISO/IEC 17025 dengan ruang lingkup pengujian Helminthosporium solani HA-HI-AI dengan No. Akreditasi LP-765-IDN.

3.5 Akuntabilitas Keuangan

Pagu Anggaran Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan Tahun Aanggaran 2015 sebesar Rp.10.303.543.000 (Sepuluh Milyar Tiga Ratus Tiga Juta Lima Ratus Empat Puluh Tiga Ribu Rupiah) dengan realisasi anggaran mencapai Rp.10.132.743.303,- (Sepuluh Milyar Seratus Tiga Puluh Dua Juta Tujuh Ratus Empat Puluh Tiga Ribu Tiga Ratus Tiga Rupiah) atau sebesar 98,34 %. Adapun realisasi anggaran Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan Tahun Anggaran 2015 dapat diketahui dalam tabel berikut :

Tabel 8. Realisasi Anggaran Belanja Tahun 2015

No. Uraian Pagu

(Rp) Realisasi (Rp) Persentase (%) Saldo (Rp) 1 2 3 4 5 6 1. Belanja Pegawai 4.524.356.000 4.363.179.344 96.44 % 161.176.656 2. Belanja Barang 5.239.810.000 5.230.873.959 99.83 % 8.936.041 3. Belanja Modal 539.377.000 538.690.000 99,87% 687.000 Jumlah 10.303.543.000 10.132.743.303 98,34 % 170.799.697

(25)

24 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BKP II MEDAN TAHUN 2015

Realisasi Anggaran per kegiatan utama Tahun Anggaran Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan Tahun 2015 sebagai berikut :

Tabel 9. Realisasi Anggaran Perkegiatan Kode Program / Kegiatan

Utama /Sub Kegiatan

Pagu (Rp.) Realisasi (Rp) % Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati 10.303.543.000 10.132.743.303 98,34 1823 Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati 10.303.543.000 10.132.743.303 98,34 002 Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati 2.421.896.000 2.421.152.250 99,97 994 Layanan Perkantoran 7.342.270.000 7.172.901.053 97,69 996 Perangkat dan

Pengolah Data dan Komunikasi

168.057.000 168.000.000 99,97

997 Peralatan dan Fasilitas

Perkantoran 371.320.000 370.690.000 99,83

Untuk melihat serapan anggaran berdasarkan target dengan realisasi secara periodik dapat dilihat dibawah ini sebagai berikut :

Tabel 10. Serapan Anggaran Berdasarkan Target Secara Periodik Tahun 2015

Uraian

Serapan (%) Tahun 2015

Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sep Okt Nop Des

Target 5 10 20 30 40 50 60 65 75 85 95 100

(26)

25 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BKP II MEDAN TAHUN 2015 Grafik2. Serapan Anggaran Berdasarkan Target Secara Periodik

Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan juga telah mencapai realisasi pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang diperoleh dari hasil pendapatan sensor / karantina, pengawasan/pemeriksaan pada tahun 2015 sebagai berikut :

Tabel 11. Perbandingan Penerimaan Negara Bukan Pajak Tahun 2015 dan Tahun 2014

No. Jenis pendapatan Tahun 2015 Tahun 2014

1. Pendapatan Sensor / Karantina, Pengawasan / Pemeriksaan

1.908.052.886 1.152.257.411

Dibandingkan dengan pendapatan PNBP tahun 2014 dengan Tahun 2015 mengalami kenaikan sebesarnya 65,59 %.

3.1. HAMBATAN DAN KENDALA

Pelaksanaan kegiatan perkarantianaan pertanian di lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan Tahun 2015 masih ditemui beberapa hambatan maupun berbagai bentuk permasalahan, diantaranya sebagai berikut :

(27)

26 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BKP II MEDAN TAHUN 2015

1. Masih belum optimalnya petugas PPNS dan Intelijen serta tenaga fungsional POPT, Medik Veteriner dan Paremedik Veteriner dalam upaya penindakan terhadap pelaku pelanggaran peraturan perundangan karantina pertanian sehingga menjadi tidak tertangani. 2. Masih kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan

tindakan karantina dan manfaatnya bagi wilayah tujuan yang dimasuki sehingga masih banyak ditemui pemasukan komoditas tanpa dilengkapi sertifikat kesehatan karantina khususnya untuk pemasukan antar area.

3. Masih belum lengkapnya sarana dan prasarana dalam mendukung kelancaran operasional pelaksanaan tindak karantina sehingga kinerja para petugas belum begitu optimal.

(28)

27 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BKP II MEDAN TAHUN 2015 IV. PENUTUP

Dengan adanya era globalisasi dan perdagangan internasional memberikan tantangan besar karantina pertanian untuk dapat berkembang dan bersaing menciptakan keunggulan kompetetif produk agribisnis. Berkaitan dengan hal tersebut Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) memberikan hak kepada setiap negara untuk melindungi manusia, flora dan fauna serta lingkungannya masing-masing melalui ketentuan

Sanitary and Phytosanitary (SPS). Ketentuan SPS membawa implikasi

sangat luas pada sistem perdagangan internasional produk pertanian dan pangan di masa mendatang.

Dalam rangka Mewujudkan Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan sebagai UPT yang Tangguh dan Terpercaya maka diperlukan perencanaan kegiatan perkarantinaan pertanian yang matang, fleksibel dan strategis di lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan. Rencana Strategis (RENSTRA) 2015 - 2019 Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan telah menetapkan beberapa tujuan dan sasaran yang diharapkan mampu meningkatkan kinerja pegawai.

Adapun DIPA Tahun Anggaran 2015 Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan telah mengelola anggaran sebesar Rp. 10.303.543.000,- dengan rincian sebagai berikut :

No. Uraian Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Persentase (%) Saldo (Rp) 1 2 3 4 5 6 1 Belanja Pegawai 4.524.356.000 4.363.179.344 96.44 % 161.176.656 2 Belanja Barang 5.239.810.000 5.230.873.959 99.83 % 8.936.041 3 Belanja Modal 539.377.000 538.690.000 99,87% 687.000 Jumlah 10.303.543.000 10.132.743.303 98,34 % 170.799.697

(29)

28 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BKP II MEDAN TAHUN 2015

Dengan anggaran dan sumber daya manusia yang masih terbatas, Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan terus berupaya menjalankan tugas pokok dan fungsinya menjaga dan melindungi sumberdaya hayati di Propinsi Sumatera Utara dari serangan OPT/OPTK dan HPH/HPHK yang berasal dari luar negeri dan luar daerah.

(30)

29 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BKP II MEDAN TAHUN 2015 Lampiran 1.

PENETAPAN KINERJA

Instansi : Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan

Tahun : 2015

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1. 2 3 4

1. Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Keamanan Hayati

Efektifitas pengendalian resiko masuk dan menyebarnya HPHK dan OPTK, serta Pangan yang tidak sesuai standar keamanan pangan

90%

Efektifitas pelayanan ekspor komiditas pertanian dan produk tertentu

95 %

Tingkat kepatuhan dan kepuasan

pengguna jasa karantina pertanian 95 %

Jumlah Anggaran Program Tahun 2015 : Rp.9.012.368.000,-

Deli Serdang, 02 Januari 2015 Kepala,

Japar Sidik, SP.MH

(31)

30 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BKP II MEDAN TAHUN 2015 Lampiran 2.

PENGUKURAN KINERJA Instansi : Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan

Tahun : 2015

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. 2 3 4 5 6 1. Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Keamanan Hayati Efektifitas pengendalian resiko masuk dan menyebarnya HPHK dan OPTK, serta Pangan yang tidak sesuai standar keamanan pangan 90% 113,84 % 126,48 % Efektifitas pelayanan ekspor komiditas pertanian dan produk tertentu 95 % 100 % 105,26 % Tingkat kepatuhan dan kepuasan pengguna jasa karantina pertanian 95 % 80,05 % 84,26 %

Jumlah Anggaran Program Tahun 2015 : Rp. 10.303.543.000,- Jumlah Realisasi Anggaran Program Tahun 2015 : Rp. 10.132.743.303,-

Deli Serdang, 31 Desember 2015 Kepala,

Japar Sidik, SP.MH

(32)

31 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BKP II MEDAN TAHUN 2015 Lampiran 3.

BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS II MEDAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015

Uraian Catatan 31 Desember 2015 31 Desember 2014

Anggaran Realisasi %. Realisasi

PENDAPATAN Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 1,168,755,000.00 1,908,052,886.00 163.25 1,179,503,364.00 Jumlah Pendapatan 1,168,755,000.00 1,908,052,866.00 163.25 1,179,503,364.00 BELANJA B.2 Belanja Operasi Belanja Pegawai B.2.1 4,524,356,000.00 4,363,179,344.00 96.44 3,305,113,848.00 Belanja Barang B.2.2 5,239,810,000.00 5,230,873,959.00 99.83 4,148,425,774.00 Jumlah Belanja Operasi 9,764,166,000.00 9,594,053,303.00 98.26 7,453,539,622.00 Belanja Modal Belanja Modal Peralatan dan Mesin

B.2.3 539,377,000.00 538,690,000.00 99.87 475,076,000.00

Jumlah Belanja Modal 539,377,000.00 538,690,000.00 99.87 1,624,106,000.00 Jumlah Belanja 10,303,543,000.00 10,132,743,303.00 98.34 9,077,645,622.00

Deli Serdang, 31 Desember 2015 Kepala BKP Kelas II Medan,

JAPAR SIDIK, SP, MH NIP.19610728 198503 1 001

(33)
(34)
(35)

Gambar

Tabel 3. Target dan Pencapaian Indikator Kinerja Utama
Tabel 4. Perbandingan Frekuensi Sertifikasi Karantina Tumbuhan   Tahun 2015 dan Tahun 2014
Tabel 6. Perbandingan Frekuensi Pengujian Karantina Tumbuhan  Tahun 2015 dan Tahun 2014
Grafik 1. Bagan Pencapaian Efektifitas Pengendalian Resiko Masuk dan Menyebarnya                  HPHK dan OPTK, Pangan Yang Tidak Sesuai Standar Keamanan Pangan
+4

Referensi

Dokumen terkait

Audit, Bonus Audit, Pengalaman Audit, Kualitas Audit. Persaingan dalam bisnis jasa akuntan publik yang semakin ketat, keinginan menghimpun klien sebanyak mungkin dan harapan agar

Perbandingan distribusi severitas antara yang menggunakan KDE dengan yang menggunakan suatu model distribusi tertentu dilakukan untuk melihat secara visual, manakah dari

61 Dari pernyataan-pernyataan di atas, dapat dilihat bahwa dilema yang Jepang alami pada saat pengambilan keputusan untuk berkomitmen pada Protokol Kyoto adalah karena

2011 sangat memberi peluang optimalisasi diplomasi Indonesia dalam berperan memecahkan berbagai masalah yang ada baik di dalam negeri maupun di dalam kawasan

Adapun mu’āmalah yang disepakati halalnya, dan keuntungan- nya pun juga halal, yaitu semua mu’āmalah yang dibolehkan oleh syari’at Islam, seperti jual beli, mudharobah,

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah virus Covid-19 adalah dengan menerapkan perilaku Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di mana dalam penerapannya

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul

G Kerja-kerja membekal dan memasang kabel bawah tanah 4 teras 25mm PVC/SWA/PC untuk sambungan dari Feeder Pillar ke tiang (first pool) termasuk aksesori kelengkapan, sambungan