• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR : TANGGAL: 2016 BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR : TANGGAL: 2016 BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 - 1 -

LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN

NOMOR :

TANGGAL: 2016 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN

KLATEN NOMOR ... TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KLATEN TAHUN 2016-2021.

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 disusun saat Pembangunan Jangka Panjang

Daerah (RPJPD) Kabupaten Klaten Tahun 2005-2025 memasuki pentahapan lima tahun ketiga dari pelaksanaan RPJPD Kabupaten Klaten Tahun 2005-2025.

RPJMD Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 merupakan penjabaran

visi, misi dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), dan memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN),

memuat beberapa hal : (1) arah kebijakan keuangan daerah; (2)

strategi pembangunan daerah, rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Adapun pentahapan yang telah dilalui, dan akan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Klaten dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 sebagaimana Gambar 1.1

Pengolahan data dan informasi Perumusan Permasalahan Pembangunan Daerah Rancangan Awal RPJMD Musrenbang RPJMD Konsultasi rancangan akhir RPJMD dengan GUBERNUR Rancangan Akhir RPJMD Pembahasan dan penetapan Perda RPJMD VISI, MISI dan Program KDH Penelaahan RPJPD Kab/Kota Penelaahan RPJMN, RPJMD Provinsi dan kab/kota

lainnya Perumusan Tujuan dan Sasaran Perumusan Penjelasan visi dan misi

Perumusan Strategi dan arah kebijakan

Perumusan Indikasi rencana

program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan

Pembahasan dengan DPRD utk memperoleh masukan dan saran Perumusan Kebijakan

umum dan program pembangunan daerah Pelaksanaan Forum Konsultasi Publik Analisis pengelolaan keuangan daerah serta kerangka pendanaan (2011-2015) Analisis Gambaran umum kondisi daerah (2011-2015) Hasil evaluasi capaian RPJMD Penelaahan RTRW prov. Dan RTRW KAB/KOTA. lainnya Penyusunan Rancangan Renstra SKPD Rancangan RPJMD Analisis isu-isu strategis Pembahasan dgn SKPD Kab/Kota Penyelarasan program prioritas dan kebutuhan

pendanaan Penetapan Indikator Kinerja Daerah Persiapan Penyusunan RPJMD

Tahapan

RPJMD

(2)

Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 - 2 -

Proses penyusunan Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Klaten 2016-2021 ditempuh dengan memperhatikan 5

(lima) aspek pendekatan perencanaan, yaitu: (i) teknokratik, (ii) top-down, (iii)

bottom-up, (iv) partisipatif, dan (v) politis. Secara singkat 5 (lima) aspek pendekatan perencanaan dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Pendekatan teknokratik dilakukan dengan menggunakan metoda dan kerangka berpikir ilmiah, serta mengacu pada data dan informasi pembangunan sebagai kerangka logis pengambilan keputusan.

b. Pendekatan atas-bawah (top─down) dan bawah-atas (bottom─up) dilaksanakan melalui inventarisasi kebijakan Pemerintah Pusat yang harus diimplementasikan oleh daerah dan program prioritas Bupati dan Wakil Bupati serta inventarisasi masukan dari Renstra─SKPD yang harus diakomodir dalam RPJMD.

c. Pendekatan politik dilakukan melalui penyusunan visi dan misi pembangunan oleh Bupati dan Wakil Bupati terpilih dengan proses pembahasan dilakukan bersama dengan DPRD.

d. Pendekatan partisipatif karena dalam proses penyusunan perencanaan didasarkan pada penjaringan aspirasi dari seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) yang secara formal diformulasikan melalui mekanisme Konsultasi Publik, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

1.2. Landasan Hukum

Penyusunan Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 didasarkan pada peraturan perundangan, sebagai berikut :

1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;

3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

(3)

Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 - 3 -

5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

9. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);

10. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

11. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864);

12. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

13. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

14. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

15. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang -Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik

(4)

Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 - 4 -

Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679) ;

16. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);

22. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Tata Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21);

23. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

24. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;

25. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2029 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 Nomor 28);

26. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 Nomor 5);

27. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 7 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2005-2025

(5)

Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 - 5 -

(Lembaran Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2009 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Klaten Nomor... );

28. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 5 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2010-2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Klaten tahun 2011 Nomor 8);

29. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Klaten Tahun 2011-2031 (Lembaran Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2011 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Klaten Nomor 66).

1.3. Hubungan Antar Dokumen

Penyusunan Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Klaten Tahun 2015-2020 dengan mengacu pada dokumen perencanaan nasional maupun daerah, sebagai berikut :

1.3.1 RPJM Nasional

RPJM Nasional Tahun 2015-2019 diarahkan untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian, berlandasan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang berkualitas, dengan visi: “Indonesia yang berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong” dengan agenda misinya sebagai berikut :

1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan ;

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara hukum;

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati-diri sebagai negara maritim;

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera;

5. Mewujukan bangsa yang berdaya saing;

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat,

dan berbasiskan kepentingan nasional; dan

(6)

Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 - 6 -

1.3.2 RPJM Daerah Provinsi Jawa Tengah

RPJM Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014, dinyatakan bahwa penyusunan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah untuk Kabupaten dan Kota di wilayah Jawa Tengah harus berpedoman pada RPJM Daerah Provinsi Jawa Tengah.

Adapun Visi RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 adalah “Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari: Boten Korupsi,

Boten Ngapusi” dengan agenda misi, sebagai berikut:

1. Membangun Jawa Tengah berbasis Trisakti Bung Karno, Berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang kebudayaan;

2. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan, menanggulangi kemiskinan dan pengangguran;

3. Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan provinsi Jawa Tengah yang bersih, jujur dan transparan: mboten korupsi, mboten ngapusi;

4. Memperkuat kelembagaan sosial masyarakat untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan;

5. Memperkuat partisipasi masyarakat dalam pengambilan Keputusan dan proses pembangunan yang menyangkut hajat hidup orang banyak;

6. Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat;

7. Meningkatkan infrastruktur untuk mempercepat pembangunan Jawa Tengah yang berkelanjutan dan ramah Lingkungan.

1.3.3 RTRW Provinsi Jawa Tengah

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2029, dengan memperhatikan pendekatan sistem pengembangan wilayah

di Jawa Tengah terbagi dalam 8 (delapan) sistem perwilayahan

(regionalisasi) dengan mempertimbangkan perpaduan dari aspek

homogenitas, modalitas dan administratif. Kedelapan perwilayahan tersebut adalah Kedungsepur, Wanarakuti, Subosukawonosraten, Bregasmalang, Petanglong, Barlingmascakeb, Purwomanggung, dan Banglor. Kabupaten

(7)

Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 - 7 -

Subosukowonosraten, dengan cakupan wilayah, potensi dan arah pengembangan sebagai berikut.

1. Bersama Boyolali, dan Klaten ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah 2. Sebagai pengembangan kerjasama kawasan perbatasan dengan Daerah

Istimewa Yogyakarta, dikembangkan menjadi pola kerjasama Kesukosari (Klaten-Sukoharjo-Wonosari/Gunung Kidul).

3. Sektor unggulan wilayah Subosukawonosraten adalah Pariwisata, industri dan pertanian. Sedangkan potensi regional yang dimiliki adalah: (1) primer meliputi pertambangan, pertanian, perkebunan, dan peternakan; (2) sekunder terdiri dari industri kayu, batik, lurik, jamu, dan kerajinan; (3) tersier berupa industri cor logam, keramik, ikan olahan, klaster lereng Merapi dan pariwisata ziarah.

1.3.4 RPJP Daerah Kabupaten Klaten

RPJP Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2005-2025 ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 7 Tahun 2009 memuat visi, misi dan arah pembangunan jangka panjang (20 tahun), disusun dengan mengacu kepada dokumen RPJP Nasional dan RPJP Daerah Provinsi Jawa Tengah. RPJP Daerah Kabupaten Klaten disusun dengan berpedoman pada Tata Ruang Wilayah Kabupaten Klaten yang merupakan bagian dari Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah. RPJP Daerah Kabupaten Klaten dipakai sebagai arah dan pedoman dalam penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2015-2020 yang merupakan penjabaran dari visi dan misi pasangan Kepala Daerah.

Prioritas pembangunan daerah dalam RPJM Daerah Tahap Lima Tahun Ketiga (2015-2020) dalam dokumen RPJP Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2005-2025, adalah sebagai berikut:

1. Mewujudkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mendukung keberadaan masyarakat Klaten yang Beriman dan Bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Cerdas, Mandiri, dan Berbudaya. 2. Mewujudkan perekonomian daerah yang berbasis pada agropolitan

dengan sumber daya yang bersifat potensial, andalan dan unggulan. 3. Mewujudkan otonomi daerah bersendikan tata pemerintahan yang baik

(good governance), demokratis dan bertanggung jawab serta didukung oleh profesionalitas aparatur serta bebas dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme.

(8)

Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 - 8 -

4. Mewujudkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana yang menunjang pengembangan wilayah, penyediaan pelayanan dasar dan pertumbuhan ekonomi daerah.

5. Mewujudkan kehidupan sosial budaya yang sejahtera, aman dan damai. 6. Mewujudkan pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

yang lestari dan Bersih, Sehat, Indah, Nyaman, Aman dan Rapi (BERSINAR).

1.3.5 RTRW Kabupaten Klaten

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Klaten telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2011. Beberapa substansi yang termuat dalam Dokumen RTRW sesuai dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 di antaranya adalah Penyediaan Ruang Terbuka Hijau, Penyediaan ruang untuk pejalan kaki, penyediaan ruang untuk sektor informal, penetapan kawasan strategis dan penyediaan ruang untuk keperluan mitigasi bencana alam. Dalam pemanfaatan ruang di Kabupaten Klaten diarahkan untuk meminimalisir 5 (lima) permasalahan mendasar di wilayah Kabupaten Klaten, yaitu: (i) Permasalahan kebutuhan Perlindungan Lahan Pangan Berkelanjutan (PLPK); (ii) Permasalahan Pengembangan Hutan; (iii) Permasalahan Pertambangan; (iv) Permasalahan Bencana Alam: dan (v) Kemiskinan.

Selain permasalahan mendasar tersebut, juga masih terdapat beberapa isue-isue strategis yang terjadi di wilayah Kabupaten Klaten, yaitu: 1. Perkembangan Kota Surakarta dan Kota Yogyakarta yang sangat

progresif, berdampak pada perubahan struktur dan pola ruang wilayah Kabupaten Klaten sebagai penyangga kebutuhan permukiman.

2. Terjadinya perubahan penggunaan tanah pertanian ke non pertanian (setiap tahun sekitar 39 ha), sehingga secara perlahan mengganggu eksistensi Kabupaten Klaten sebagai penyangga pangan Jawa Tengah. 3. Terjadinya kegiatan penambangan bahan galian golongan C (pasir dan

batu) di kawasan atas (Kemalang, Manisrenggo dan Karangnongko) yang

merupakan kawasan resapan air, mengakibatkan kerusakan

lingkungan, yaitu perubahan bentang alam dan menurunnya potensi sumber daya air tanah yang merupakan kebutuhan pokok untuk air minum dan pengairan pertanian sawah.

(9)

Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 - 9 -

4. Terjadinya disparitas perkembangan wilayah, di mana kawasan/jalur tengah memiliki perkembangan yang sangat pesat, dan wilayah bagian utara dan selatan kurang berkembang.

5. Kepadatan lalu lintas sepanjang jalan raya Solo-Yogyakarta sangat tinggi, mengakibatkan kerawanan lalu lintas.

6. Adanya kawasan yang rawan terjadinya bencana alam, yaitu gempa bumi, letusan Gunung Merapi, tanah longsor, banjir, angin serta kekeringan.

7. Terjadinya perubahan peraturan perundangan serta kebijakan yang terkait dengan penataan ruang, hal ini berpengaruh terhadap penyelenggaraan penataan ruang.

1.3.6 RPJM Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021

RPJM Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 disusun dengan mengacu dokumen RPJP Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2005-2025, RPJM Nasional dan RPJM Daerah Provinsi Jawa Tengah. Disamping itu, RPJM Daerah Kabupaten Klaten disusun berbasis Tata Ruang Wilayah Kabupaten Klaten yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah.

RPJM Daerah Kabupaten Klaten dipakai sebagai arah dan pedoman dalam penyusunan Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten yang merupakan penjabaran dari visi dan misi pasangan Kepala Daerah.

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 131.33-502 Tahun 2016 tentang Pengangkatan Bupati Klaten Provinsi Jawa Tengah atas nama Hajjah Sri Hartini, SE sebagai Bupati Klaten, dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 132.33-503 Tahun 2016 tentang Pengangkatan Wakil Bupati Klaten Provinsi Jawa Tengah atas nama Hajjah Sri Mulyani sebagai wakil Bupati. Adapun Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Klaten selama kurun waktu 2016-2021 adalah: “MEWUJUDKAN KABUPATEN KLATEN YANG

MAJU, MANDIRI DAN BERDAYA SAING” dengan penjelasan sebagai

berikut :

1. Klaten, diartikan sebagai suatu daerah otonom, yang mempunyai batas-batas wilayah yang diberi kewenangan untuk mengatur dan mengurus pemerintahan dan kepentingan masyarakat menurut prakarsa sendiri

(10)

Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 - 10 -

berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Maju, yang dimaksud maju adalah kondisi bahwa masyarakat Kabupaten Klaten dapat tercukupi kebutuhan hidupnya secara adil dan merata, baik

kebutuhan lahiriah yang meliputi: sandang, pangan, papan, dan

kesehatan, maupun kebutuhan batiniah yang meliputi rasa aman, tentram, dan damai. Beberapa indikator yang dapat digunakan sebagai ukuran tercapainya kondisi maju adalah meningkatkan pendapatan per kapita dan daya beli, menurunnya tingkat pengangguran dan angka kemiskinan, serta meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM). 3. Mandiri, yang dimaksud mandiri adalah bahwa masyarakat Kabupaten

Klaten mampu bertumpu pada kondisi, potensi, dan kemampuan sendiri, tanpa harus meninggalkan kerjasama dengan para pihak untuk melaksanakan pembangunan. Indikator kemandirian antara lain adalah adanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan memadai, ketersediaan pembiayaan pembangunan daerah, dan kemampuan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang bersih dan berwibawa.

4. Berdaya saing, yang dimaksud berdaya saing adalah bahwa masyarakat Kabupaten Klaten yang ingin dituju adalah masyarakat yang tidak tergantung pada pihak lain dan memiliki keunggulan komparatif.

Misi menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, khususnya Pasal 1 angka 13 adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Dengan kata lain, misi adalah rumusan mengenai apa-apa yang diyakini dapat dilakukan dalam rangka mewujudkan visi. Sedangkan Misi Pembangunan Daerah untuk mengimplementasikan Visi Kepala Daerah adalah sebagai berikut:

1. Mewujudkan sumber daya manusia yang cerdas, sehat dan berbudaya;

2. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih;

3. Meningkatkan dan mengembangkan ekonomi daerah yang lebih produktif, kreatif, inovatif dan berdaya saing berlandaskan ekonomi kerakyatan yang berbasis potensi lokal;

4. Meningkatkan kapasitas infrastruktur publik dan penyediaan kebutuhan sarana prasarana sosial dasar masyarakat;

(11)

Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 - 11 -

5. Meningkatkan kapasitas pengelolaan dan kelestarian sumber daya alam yang selaras dengan tata ruang wilayah;

6. Mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang berakhlak dan berkepribadian;

7. Meningkatkan kapasitas pengarusutamaan gender dan perlindungan anak; dan

8. Meningkatkan kapasitas pelayanan publik.

1.3.7 RENSTRA – SKPD

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENSTRA SKPD) merupakan dokumen Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah (5 tahunan) SKPD yang menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), dan Rencana Kerja (Renja) SKPD. Kemudian keterkaitan RKPD dengan dokumen lainnya, disamping merupakan penjabaran lebih lanjut dari RPJMD juga mengakomodasi dan mensinergikan dengan dokumen Renstra SKPD serta Renja SKPD. Adapun sebagai gambaran, hubungan antar dokumen perencanaan dapat disajikan pada Gambar 1.1 sebagai berikut:

Keterkaitan

Dokumen Perencanaan

RPJP Provinsi RPJMD Provinsi RKPD Provinsi RPJP Nasional RPJM Nasional RKP RPJP Kab/Kota RPJMD Kab/Kota RKPD Kab/Kota RTRW Nasional RTRW Provinsi RTRW Kab/Kota Renstra SKPD Renja SKPD KUA-PPAS R - APBD RKA SKPD APBD Acuan Diperhatikan Pedoman Pe ng ang ga ran

Sumber : Permendagri Nomor 54/2010 tentang Pelaksanaan PP 8 /2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah

(12)

Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 - 12 -

Dari Gambar 1.1 di atas jelaslah bahwa penyusunan dokumen RPJM Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021, diharapkan akan mempertinggi kualitas pelaksanaan / implementasi atas dokumen-dokumen perencanaan (RKPD dan RENJA-SKPD) maupun dokumen anggaran (RKA-SKPD, RAPBD dan DPA-SKPD). Disamping itu, dengan berpedoman pada RTRW dan RPJP Daerah untuk menjamin sinkronisasi dan keselarasan penyelenggaraan pemerintah daerah.

Disamping itu untuk mendukung tercapainya visi dan misi daerah Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 dengan memperhatikan juga, diantaranya : 1). Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) Kabupaten Klaten Tahun 2015-2020, 2). Rencana Aksi Daerah Pendidikan Untuk Semua (RAD-PUS) Kabupaten Klaten Tahun 2015-2020, 3). Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD-PG) Kabupaten Klaten Tahun 2015-2020, 4). Rencana Aksi Daerah Kabupaten Layak Anak (RAD-KLA) Kabupaten Klaten Tahun 2015-2020, 5). Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kabupaten Klaten Tahun 2015-2020, 6). Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kabupaten Klaten Tahun 2015-2020, 7). Rencana Umum Penanaman Modal Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2015–2020, 8). Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan, dan 9). Master-plan Pengembangan Kawasan Minapolitan Tahun 2015-2020, dll.

1.4. Sistematika Rancangan Akhir RPJM Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang, landasan hukum penyusunan,

hubungan antar dokumen RPJMD dengan dokumen rencana

pembangunan daerah lainnya, sistematika penulisan serta

maksud dan tujuan.

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab ini menguraikan gambaran umum kondisi daerah Kabupaten

Klaten yang selaras dan mendukung isu strategis, permasalahan

pembangunan daerah, visi/misi kepala daerah, dan arah kebijakan daerah yang mencakup aspek: geografi dan demografi, kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum serta daya saing daerah.

(13)

Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 - 13 -

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA

PENDANAAN

Bab ini menguraikan tentang kinerja keuangan di masa lalu

seperti kinerja pelaksanaan APBD dan neraca daerah;

kebijakan pengelolaan keuangan masa lalu seperti proporsi

penggunaan anggaran dan analisis pembiayaan; kerangka pendanaan yang mencakup analisis pengeluaran periodik wajib dan

mengikat serta prioritas utama, proyeksi dan penghitungan

kerangka pendanaan.

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Bab ini menguraikan tentang permasalahan pembangunan

daerah yang terkait dengan penyelenggaraan urusan

pemerintahan yang relevan, dan isu-isu strategis yang berasal dari

dunia internasional, nasional maupun regional, yang dapat

memberikan manfaat/pengaruh di masa datang terhadap daerah.

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Bab ini menguraikan visi dan misi pembangunan jangka

menengah daerah Tahun 2016–2021 yang merupakan visi

dan misi kepala daerah terpilih. Pada bagian ini juga diuraikan keterkaitan tujuan, sasaran dan penetapan indikator kinerja daerah.

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab ini menguraikan strategi yang dipilih dalam mencapai

tujuan dan sasaran serta arah kebijakan dari setiap

strategi terpilih, sebagai rumusan perencanaan komprehensif untuk mencapai tujuan dan sasaran RPJMD.

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab ini menguraikan hubungan antara kebijakan umum yang berisi arah kebijakan pembangunan berdasarkan strategi yang dipilih dengan target capaian indikator kinerja, yang menjadi acuan

penyusunan program pembangunan jangka menengah daerah

(14)

Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 - 14 -

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI

KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab ini menguraikan rencana pelaksanaan misi dikaitkan dengan

urusan pemerintah dengan SKPD penanggung jawab

program, serta disajikan pula pencapaian target indikator kinerja program pada akhir periode perencanaan dibandingkan dengan pencapaian indikator kinerja pada awal periode perencanaan beserta kebutuhan pendanaannya.

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Bab ini menguraikan gambaran tentang ukuran keberhasilan

pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah pada akhir periode masa jabatan, dengan menggambarkan akumulasi pencapaian indikator outcome program pembangunan

daerah atau indikator capaian yang bersifat mandiri sehingga

kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD

dapat dicapai.

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

Bab ini menguraikan RPJMD sebagai pedoman penyusunan

Renstra-SKPD dan RKPD, serta mengatur masa transisi pada tahun pertama di bawah kepemimpinan kepala daerah dan wakil kepala daerah periode berikutnya, dan langkah-langkah pelaksanaan dari visi, misi, dan arah kebijakan pembangunan yang telah disusun dalam dokumen RPJMD.

BAB XI PENUTUP

Bab ini menguraikan dengan singkat fungsi, dan peran dokumen RPJMD yang telah ditetapkan.

1.5. Maksud dan Tujuan 1.5.1 Maksud

Maksud dari penyusunan Rancangan Akhir RPJM Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 sebagai berikut:

a. Memberikan arah pembangunan jangka menengah Kabupaten Klaten pada periode 2016─2021;

(15)

Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 - 15 -

b. Menjadi pedoman dalam penyusunan RKPD Kabupaten Klaten yang selanjutnya menjadi dasar dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD);

c. Menjadi landasan penyusunan Renstra SKPD;

d. Sebagai tolok ukur keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah di bawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati;

e. Sebagai pedoman seluruh pemangku kepentingan dalam melaksanakan pembangunan di wilayah Kabupaten Klaten; dan

f. Sebagai instrumen pelaksanaan fungsi pengawasan DPRD dalam mengendalikan penyelenggaraan pembangunan daerah dan menyalurkan aspirasi masyarakat sesuai dengan prioritas dan sasaran program pembangunan yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang RPJMD. 1.5.2 Tujuan

Tujuan dari penyusunan Rancangan Akhir RPJM Daerah Kabupaten

Klaten Tahun 2016-2021 sebagai berikut:

a. Menjabarkan visi dan misi dalam agenda pembangunan daerah selama 5 (lima) tahun ke depan, sehingga rencana pembangunan daerah yang telah ditetapkan dapat terwujud, sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran, dan arah kebijakan yang telah ditetapkan;

b. Menjamin konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan;

c. Mendukung upaya pencapaian kesejahteraan bersama melalui sinergitas, koordinasi dan sinkronisasi oleh masing-masing pelaku pembangunan di dalam satu pola sikap dan tindak;

d. Mewujudkan keseimbangan lingkungan, sosial, dan ekonomi dalam pembangunan yang berkelanjutan;

e. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi perencanaan pembangunan daerah antara Pemerintah Kabupaten Klaten dengan daerah sekitar dan pemerintah pusat; dan

f. Mewujudkan penggunaan sumber daya secara efektif, efisien, berkeadilan dan berkelanjutan.

Gambar

Gambar 1.1  Pentahapan Penyusunan RPJMD Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021

Referensi

Dokumen terkait

Terjadi interaksi nyata antara perlakuan asal bahan stek dan pemberian ZPT Rootone-F yaitu pada pengamatan jumlah tunas per tanaman, panjang tunas, jumlah

(1) Dalam hal Penyelenggaraan Audit TIK sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 25 huruf a tidak sesuai dengan pedoman umum maka Instansi Pusat atau Pemerintah Daerah dapat

Tujuan akhir dari dilaksanakannya Tugas Akhir ini adalah membandingkan tiga metode yang digunakan dalam implementasi multihoming, yaitu balance, master-slace, uplink-downlink, dan

Lahirnya Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 1983 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil terdapat

Ruangan ini dapat di definisikan sebagai pusat rumah dan juga rnenyatakan peran utama rumah sebagai ternpat rnenetap sekaligus rne1estarikan kehidupan (dalam tidur dan

Identitas kultur dapat dipahami dari gaya komunikasi, orientasi budaya, dan makna diri yang dipraktikkan oleh suatu etnik dalam relasi sosial di

Bagian yang terakhir adalah penumpang menuju daerah pertemuan dengan pesawat, dimana penumpang sebelumnya melewati ruangan terbuka (concourse) yang berfungsi untuk

Metode backward merupakan metode yang mengeluarkan satu per satu variabel independen yang memiliki nilai terbesar dan berhenti jika semua nilai variabelnya kurang