• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGAMBILAN & ANALISIS SAMPEL EMISI CEROBONG, UDARA AMBIEN & FAKTOR FISIKA DI TEMPAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGAMBILAN & ANALISIS SAMPEL EMISI CEROBONG, UDARA AMBIEN & FAKTOR FISIKA DI TEMPAT"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

PENGAMBILAN & ANALISIS SAMPEL

EMISI CEROBONG, UDARA AMBIEN &

FAKTOR FISIKA DI TEMPAT KERJA

(2)

Q.S. Ar Ruum, 30:41

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

(3)

Masalah Lingkungan

Kecenderungan Pencemaran :

– Pembuangan senyawa2 kimia

– Meningkatnya penggunaan bahan berbahaya dan

beracun (B3)

(4)

Isu Lingkungan Global

Masalah2 yang bersifat global :

– Pemanasan Global Æ Efek Rumah Kaca – Hujan Asam (acid rain)

(5)

SIAPA YANG MELAKUKAN

PENCEMARAN UDARA

‰

Pengotoran dan perusakan bangunan,

pakaian

‰

Membahayakan kesehatan bayi,

anak-anak, orang tua, orang sakit

‰

Kerusakan tanaman, kerdil, mati

‰

Mengurangi batas pandang kecelakaan

lalu lintas

(6)

Pemantauan Kualitas Udara

Tujuan :

UKL/UPL Kegiatan,

Informasi Lingkungan

Langkah Kegiatan Pemantauan :

Perencanaan JadwalPenentuan LokasiMetode SamplingAnalisa SampelPelaporanPerekaman Data

(7)

Metoda Sampling Udara Ambien

Metode dan Alat Sampling:

1. Gravimetric ( Pb, Partikulat) 2. Chemiluminesence ( ozon)

3. Spektrofotometer( SO2 ,NO2 , Ozon) 4. Gas Chromatograph ( HC)

5. Hi-Vol Sampler ( partikulat ) Frekuensi Sampling ( PP 41/99) : • Continues ( 1 tahun)

• Grab Sampling ( 1 jam, 24 jam, 30 hari)

(8)

Materi :

1. Persiapan peralatan pengambilan sampel udara

2. Penentuan lokasi dan titik pengambilan sampel emisi cerobong industri

3. Penentuan lokasi dan titik pengambilan sampel udara ambien (outdoor)

4. Penentuan lokasi dan titik pengambilan sampel udara dalam ruang (indoor)

(9)

Persiapan peralatan pengambilan sampel udara

1. Peralatan sampling emisi

2. Peralatan sampling udara ambien

3. Peralatan sampling udara dalam ruang (indoor)

4. Pengecekan kondisi peralatan dan masa kalibrasi alat 5. Peralatan penyimpanan dan pengawetan sampel

6. Peralatan K3 (safety)

7. Form sampling (sesuai dengan parameter)

(10)

Peralatan Sampling Emisi, Ambien dan Indoor

1.

Impenger

2.

Pompa

3.

Bahan Penyerap

4.

Selang

5.

Kabel Listrik

6.

Dust Holder

7.

Opasitas meter

8.

Hygrometer

9.

Termometer

10. Anemometer

11. CO Analyzer

11 1 6 7 8,9

(11)

Peralatan Pembantu

1. Cool Box

2. Blue Ice

3. Kompas

4. GPS

2 2

(12)

Peralatan K3

1. Pakaian Lapang

2. Helm

3. Masker

4. Kacamata Safety (google)

5. Sarung tangan (anti panas)

6. Ear Muff atau Ear plug

7. Safety Shoes

8. HT

(13)
(14)

1. PP RI No. 41/1999 : Pengendalian Pencemaran udara 2. KepMen.LH No.13/1995: BME sumber tidak bergerak 3. Kep.MenLH No. 5/2006 : BME gas buang kendaraan

4. SE MeNaKer No. SE-01/MEN/1997 : NAB faktor kimia di udara lingkungan kerja

5. KepMenLH No. 45/1997 : ISPU

6. KepKaBapedal No. 205/1996 : Pengendalian pencemaran udara sumber tidak bergerak

Sumber polusi utama : transportasi dan industri.

(15)
(16)
(17)

KepMenLH

(18)
(19)

Cara Kerja pengambilan contoh udara (untuk Gas)

dengan menggunakan larutan penyerap (absorben)

Pompa (+flow-meter)

Tabung sampel yang berisi absorben tertentu

(20)
(21)
(22)

LOKASI / TITIK

SAMPLING UDARA

AMBIENT

Dust holder

Dust fall Impenger (gas sampler)

(23)

23

Sampling udara ambient di lokasi stasiun

Penyaluran minyak

(24)

Sampling udara ambient di jalan

dan opasitas cerobong

Opasitas visual meter

(25)

Keterangan Gambar : 1. Pompa Isap

2. Selang

3. Filter Holder (dust holder) 4. Tripod

(26)

Analisis Sampel

Direct Reading

Suhu, Kelembaban, Anemometer

5.

AAS

Logam

4.

Gravitimetri

TSP

3.

Gas Chromatografi,

CO Analyzer

CO, HC

2.

Spektrofotometer

SO2, NO2, O3, H2S, NH3, HCl,

CL2, HF

1.

Metode

Parameter

(27)

Konversi ppm to mg/m

3

)

(

4

.

22

)

(

273

/

3

K

suhu

x

atm

tekanan

x

molekul

berat

x

ppm

x

m

mg

=

Contoh Soal

1. Parameter Ozone (O3) di ambien setelah dilakukan pengujian didapat

konsenstrasi sebesar 0.12 ppm. Hitung konsentrasi dalam μg/m3 pada suhu 25 oC dan tekanan 1 atm.

2. Hitung konsentrasi sulfur dioksida (SO2) dalam ppm di udara ambien jika diketahui konsentrasi 365 μg/m3 pada suhu 25 oC dan tekanan 1 atm.

(28)

Jawaban konversi (1)

1. Diket : [O3 ] = 0.12 ppm tekanan = 1 atm suhu = 25 oC

Dit : [O3 ] dalam μg/m3

Jawab : Berat molekul O3 = 16 + 16 + 16 = 48 Suhu (K) = 273 + 25 = 298 K ) ( 4 . 22 ) ( 273 / 3 K suhu x atm tekanan x molekul berat x ppm x m mg = 3 3 3 3 3 / 235 / 235 . 0 298 4 . 22 1 48 12 . 0 273 / / mg m g m x x x x O m g m mg = = = μ

(29)

Jawaban konversi (2)

2. Diket :

[SO

2

] = 0.365 μg/m

3

tekanan = 1 atm

suhu = 25

o

C

Dit : [ SO

2

] dalam ppm

Jawab : Berat molekul SO

2

= 32 + 16 + 16 = 64

Suhu (K) = 273 + 25 = 298 K

) ( 4 . 22 ) ( 273 / 3 K suhu x atm tekanan x molekul berat x ppm x m mg = ppm x x x ppm x SO m mg 2.617 298 4 . 22 1 64 273 / 365 . 0 3 2 = =

(30)

Pemantauan Faktor Fisika di Tempat Kerja

• Kebisingan

• ISBB (Heat Stress)

• Pencahayaan

• Getaran

• Kebauan

(31)

Kebisingan

• Kebisingan adalah

bunyi yang tidak diinginkan

dari usaha

atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat

menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan

kenyamanan lingkungan;

• Tingkat kebisingan adalah ukuran energi bunyi yang

dinyatakan dalam satuan

Desibel

disingkat dB;

(32)

Kebisingan

• Waktu pengukuran dilakukan selama aktifitas 24 jam (LSM) dengan cara pada siang hari tingkat aktifitas yang paling tinggi selama 16 jam (LS) pada selang waktu 06.00 – 22.00 dan aktifitas malam hari selama 8 jam (LM) pada selang 22.00 – 06.00.

• Setiap pengukuran harus dapat mewakili selang waktu tertentu dengan menetapkan paling sedikit 4 waktu pengukuran pada siang hari dan

pada malam hari paling sedikit 3 waktu pengukuran, sebagai contoh : – - L1 diambil pada jam 07.00 mewakili jam 06.00 – 09.00

– - L2 diambil pada jam 10.00 mewakili jam 09.00 – 11.00 – - L3 diambil pada jam 15.00 mewakili jam 14.00 – 17.00 – - L4 diambil pada jam 20.00 mewakili jam 17.00 – 22.00 – - L5 diambil pada jam 23.00 mewakili jam 22.00 – 24.00 – - L6 diambil pada jam 01.00 mewakili jam 24.00 – 03.00 – - L7 diambil pada jam 04.00 mewakili jam 03.00 – 06.00

(33)
(34)

ISBB (heat stress)

• iklim kerja (panas) : hasil perpaduan antara suhu, kelembaban, kecepatan gerakan udara dan panas radiasi

• suhu basah alami (natural wet bulb temperature) : suhu penguapan air yang pada suhu yang sama menyebabkan terjadinya keseimbangan uap air di udara, suhu ini diukur dengan termometer basah alami dan suhu tersebut lebih rendah dari suhu kering

• suhu kering (dry bulb temperature) : suhu udara yang diukur dengan termometer suhu kering

• suhu bola (globe temperature) : suhu yang diukur dengan

menggunakan termometer suhu bola yang sensornya dimasukkan

dalam bola tembaga yang dicat hitam, sebagai indikator tingkat radiasi • indeks suhu basah dan bola (wet bulb globe temperature index) :

parameter untuk menilai tingkat iklim kerja yang merupakan hasil perhitungan antara suhu kering, suhu basah alami dan suhu bola

(35)

Perhitungan ISBB

Ada 2 (dua) jenis rumus perhitungan ISBB, yaitu:

• Rumus untuk pengukuran dengan memperhitungkan

radiasi sinar matahari, yaitu tempat kerja yang terkena

radiasi sinar matahari secara langsung:

ISBB = 0,7 SBA + 0,2 SB + 0,1 SK

• Rumus untuk pengukuran tempat kerja tanpa pengaruh

radiasi sinar matahari:

(36)

SNI 16-7061-2004 Keterangan gambar :

1. Termometer suhu kering

2. Termometer suhu basah alami 3. Termometer suhu bola

4. Erlenmeyer 125 ml (air suling) 5. Kain kasa

6. Bola tembaga 7. Statis

(37)

SNI 16-7063-2004

Nilai Ambang Batas iklim kerja (panas) dengan Indeks

Suhu Basah dan Bola (ISBB) tidak diperkenankan

melebihi:

a) Untuk beban kerja ringan : 30,0

o

C

b) Untuk beban kerja sedang : 26,7

o

C

c) Untuk beban kerja berat : 25,0

o

C

CATATAN

• Beban kerja ringan membutuhkan kalori 100 – 200 kilo kalori/jam. • Beban kerja sedang membutuhkan kalori lebih besar 200 – 350 kilo

kalori/jam.

• Beban kerja berat membutuhkan kalori lebih besar dari 350–500 kilo kalori/jam.

(38)

Cahaya

• Peraturan Menteri Perburuhan Nomor 7 Tahun 1964

Syarat-Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan

dalam Tempat Kerja.

• Lux

:

satuan intensitas penerangan per meter persegi yang

dijatuhi arus cahaya 1 lumen

• Luxmeter

:

alat yang digunakan untuk mengukur intensitas

penerangan dalam satuan lux

• penerangan setempat

:

penerangan di tempat obyek

kerja, baik berupa meja kerja maupun peralatan

• penerangan umum

:

penerangan di seluruh area tempat

(39)

Penentuan titik pengukuran

1. Penerangan setempat: obyek kerja, berupa meja kerja maupun peralatan.

a. Bila merupakan meja kerja, pengukuran dapat dilakukan di atas meja yang ada.

2. Penerangan umum: titik potong garis horizontal panjang dan lebar ruangan pada setiap jarak tertentu setinggi satu meter dari lantai.

• Jarak tertentu tersebut dibedakan berdasarkan luas ruangan sebagai berikut:

¾ Luas ruangan kurang dari 10 meter persegi: titik potong garis horizontal panjang dan lebar ruangan adalah pada jarak setiap 1(satu) meter.

¾ Luas ruangan antara 10 meter persegi sampai 100 meter persegi: titik potong garis horizontal panjang dan lebar ruangan adalah

pada jarak setiap 3 (tiga) meter.

¾ Luas ruangan lebih dari 100 meter persegi: titik potong horizontal panjang dan lebar ruangan adalah pada jarak 6 meter.

(40)

Getaran

• Getaran

adalah gerakan bolak-balik suatu massa melalui

keadaan seimbang terhadap suatu titik acuan;

• Getaran mekanik

adalah getaran yang ditimbulkan oleh

sarana dan peralatan kegiatan manusia;

• Getaran seismik

adalah getaran tanah yang disebabkan

oleh peristiwa alam dan kegiatan manusia;

• Getaran kejut

adalah getaran yang berlangsung secara

tiba-tiba dan sesaat;

• Baku tingkat getaran mekanik dan getaran kejut adalah

batas maksimal tingkat getaran mekanik yang

diperbolehkan dari usaha atau kegiatan pada media padat

sehingga tidak menimbulkan gangguan terhadap

(41)
(42)

Pengaruh kerusakan struktur dan non-struktur :

1. Kerusakan pada struktur, dapat membahayakan stabilitas bangunan, atau roboh (misalnya patok kolom bisa merobohkan bangunan)

2. Kerusakan pada non struktur, tidak membahayakan stabilitas

bangunan, tetapi bisa membahayakan penghuni (misal : robohnya dinding partisi)

Derajat Kerusakan :

1. Rusak ringan adalah rusak yang tidak membahayakan stabilitas bangunan dan dapat diperbaiki tanpa mengurangi kekuatannya

2. Rusak sedang adalah rusak yang dapat mengurangi kekuatan struktur, untuk mengembalikan kepada kondisi semula, harus disertai dengan tambahan perkuatan

3. Rusak berat adalah rusak yang membahayakan bangunan dan dapat merobohkan bangunan

(43)

Kebauan

• Bau adalah suatu rangsangan dari zat yang diterima oleh

indera penciuman;

• Kebauan adalah bau yang tidak diinginkan dalam kadar

dan waktu tertentu yang dapat mengganggu kesehatan

manusia dan kenyamanan lingkungan;

• Baku tingkat kebauan adalah batas maksimal bau dalam

udara yang diperbolehkan yang tidak mengganggu

(44)
(45)

Referensi

Dokumen terkait

unit. Grafik kata bergambar terdiri dari gambar dan kata-kata yang diidentifikasi atau “terguncang keluar” dari gambar oleh para peserta didik. Grafik ini digunakan

Sebagai contoh, meskipun seseorang sudah menyatakan dirinya sebagai penganut agama Islam, akan tetapi terkadang dalam waktu- katu tertentu ia kerapkali mempercayai atau

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar persentase kernel losses claybath, memenuhi standar yang ditetapkan PKS RHS dan efektifitas nilai specific gravity

[r]

Pada karya tari Sekar Gendhuk ini, instrumen yang digunakan sesuai dengan karakter wilayah Jember yang heterogen, maka konsep instrumennya adalah perpaduan dari

Dari penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kemandirian siswa melalui pembelajaran bina diri dapat dijelaskan sebagai berikut: 1)

Android Studio adalah sebuah IDE baru yang dibuat oleh Google untuk memudahkan kita dalam membuat aplikasi project android, membuat GUI aplikasi dan menambahkan