• Tidak ada hasil yang ditemukan

Susy Hermaningsih, dan N a r g i s Politeknik Kesehatan Jurusan Keperawatan Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Susy Hermaningsih, dan N a r g i s Politeknik Kesehatan Jurusan Keperawatan Bandung"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN MEDIA BANTU AUDIO VISUAL DAN LEAFLET TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU PERAWATAN DIRI PRA REMAJA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KECAMATAN

BUAHBATU KOTA BANDUNG

Susy Hermaningsih, dan N a r g i s

Politeknik Kesehatan Jurusan Keperawatan Bandung ABSTRAK

Latar Belakang : Masa remaja merupakan masa transisi antara anak dan dewasa yang ditandai oleh timbulnya pubertas dan pertumbuhan fisik yang terjadi menimbulkan konsekwensi permasalahan tertentu. Kesulitan lain yang timbul adalah dalam proses perawatan diri yaitu pemenuhan personal diri saat menarche. (IDAI Cab Jatim 2003) . Mengingat pentingnya adaptasi pada masa ini maka perawat diharapkan bisa memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan diri pada pra remaja. Salah satu media yang dapat memberikan pendidikan kesehatan tersebut adalah Audio Visual dan Leaflet. Tujuan : Untuk mengetahui Pendidikan Kesehatan Menggunakan Audio Visual dan Leaflet Terhadap Perubahan Perilaku Perawatan Diri Pra Remaja Di Sekolah Menengah Pertama Kecamatan Buahbatu Kota Bandung Metode : Penelitian ini merupakan quasi eksperimen dengan rancangan pre-test, post-test two group design. Hasil : uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok yang diputarkan audio visual dengan kelompok yang diberikan leaflet terhadap peningkatan perilaku perawatan diri pada remaja. Artinya dalam memberikan pendidikan kesehatan pada pra remaja khususnya yang terkait dengan materi perawatan diri dapat menggunakan kedua media tersebut. Secara praktis, hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan nilai mean pre dan post test untuk masing-masing media. Ini berarti pendidikan kesehatan dengan menggunakan audio visual dan leaflet dapat meningkatkan perilaku perawatan diri pra remaja. Kesimpulan : Penelitian tentang perawatan diri dengan menggunakan media video dan leaflet dapat meningkatkan skor pengetahuan pada anak remaja, akan tetapi hasilnya tidak bermakna. SARAN : Dilakukan penelitian tentang pendidikan kesehatan dengan menggunakan leaflet dan audio visual untuk materi yang bersifat tidak privacy seperti pendidikan kesehatan tentang pencegahan perilaku merokok pada pra remaja Kata Kunci : Media Video dan Leaflet, Perawatan diri

A. PENDAHULUAN

Masa remaja merupakan masa transisi antara anak dan dewasa yang ditandai oleh timbulnya pubertas sekitar umur 9-10 tahun dan berakhir kurang lebih umur 15-16. Dalam kondisi yang normal, setiap orang pasti akan atau pernah mengalami masa pubertas, baik perempuan maupun laki-laki. Hanya saja perubahan yang terjadi memang cukup berbeda pada setiap orang. Pada perempuan, pubertas umumnya terjadi di usia 9-12 tahun, sedangkan pada pria terjadi di usia yang lebih tua yaitu 9-14 tahun. Pada masa pubetas ini banyak dijumpai permasalahan diantaranya 1) bau badan yang tidak enak dari tubuh yang diakibatkan oleh produksi kelenjar keringat yang berlebihan; 2) jerawat akibat dari sumbatan kelenjar sebasea oleh kotoran; 3) menstruasi belum teratur; 4) perkembangan fisik yang lebih cepat atau lebih lambat dari teman sebayanya; 5) perbedaan ciri seks primer dan sekunder dengan remaja lain, misal ukuran payudara dan pada anak laki-laki yang tidak mempunyai kumis. Kesulitan lain yang timbul adalah dalam proses perawatan diri yaitu pemenuhan kebersihan diri saat menarche. Kesiapan mental sangat diperlukan sebelum menarche karena perasaan cemas dan takut akan muncul. (IDAI Cab Jatim 2003).

Banyak fenomena memperlihatkan sebagian anak pra remaja belum mengetahui dan memahami tentang perawatan diri merupakan satu hal yang sangat penting. Apabila mereka sudah dipersiapkan dan sudah mendapat pendidikan kesehatan tentang akan datangnya perubahan tersebut maka mereka dapat melakukan perawatan diri untuk mempertahankan kesehatannya.

(2)

Sedangkan pendidikan kesehatan adalah proses belajar pada individu, keluarga dan masyarakat dari tidak tahu tentang nilai-nilai kesehatan menjadi tahu, dari tidak mau menjaga kesehatan menjadi mau dan dari tidak mampu mengatasi masalah kesehatan menjadi mampu. Pendidikan kesehatan diartikan pula sebagai usaha atau kegiatan untuk membantu individu, kelompok, atau masayarakat dalam meningkatkan perilaku untuk mencapai kesehatan secara optimal.

Secara spesifik yang dimaksud dengan pendidikan kesehatan perawatan diri pada anak pra remaja adalah suatu program terencana berupa edukasi pada anak pra remaja untuk memberikan pengetahuan tentang perawatan diri yang baik. Pendidikan kesehatan merupakan suatu bentuk tindakan mandiri keperawatan untuk membantu individu, kelompok, maupun masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya melalui kegiatan pembelajaran yang di dalamnya perawat sebagai pendidik.

Menurut Notoatmojo (2002) perubahan perilaku baru/adopsi perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan bersifat langgeng (long lasting), sebaliknya perilaku yang tidak didasarkan oleh pengetahuan dan kesadaran tidak akan berlangsung lama. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang salah satunya adalah media. Media yang dapat digunakan dalam pendidikan kesehatan beraneka ragam. Diantaranya adalah leaflet dan audio visual. Untuk kedua media tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Kelebihan penggunaan leaflet antara lain adalah mudah dibaca ulang, tidak menggunakan alat pendukung yang lain dan cenderung lebih murah dan praktis. Namun salah satu kelemahannya adalah bersifat statis. Sedangkan kelebihan video antara lain bersifat dinamis sehingga merangsang rasa dan mudah memberi kesan, Disamping itu juga mempercepat kadar pemahaman seseorang. Kelemahan video diantaranya adalah membutuhkan perangkat pendukung

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tentang perubahan perilaku perawatan diri anak pra remaja sebelum dan setelah mendapat pengetahuan melalui audio visual dan leaflet di Sekolah Menengah Pertama Kecamatan Buahbatu Kota Bandung

B. METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan quasi eksperimen dengan rancangan pre-test, post-test two group design. Pre test dilakukan dengan cara memberikan angket mengenai perilaku perawatan diri yang meliputi kebersihan rambut, kebersihan mulut, perawatan kulit, perawatan wajah, kesehatan alat reproduksi. Post test dengan memberikan angket yang sama setelah 2 minggu responden terpapar.

Model rancangan penelitian adalah sebagai berikut :

O1 X1 O2

O3 X2 O4

Keterangan :

01 Pre test perilaku perawatan diri sebelum perlakuan pada kelompok dengan media leaflet 02 Post test perilaku perawatan diri setelah perlakuan pada kelompok dengan media leaflet 03 Pre test perilaku perawatan diri sebelum perlakuan pada kelompok dengan media video 04 Post test perilaku perawatan diri setelah perlakuan pada kelompok dengan media video

Diskusi kelompok leaflet

Audio Visual

Perilaku tentang perawatan diri

(3)

X1 Media Leaflet X2 Media video

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak pra remaja di Sekolah Menengah Pertama Kecamatan Buahbatu Kota Bandung. Jumlah sampel yang diperlukan adalah 96 sampel. Tekhnik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria anak pra remaja usia 11-15 tahun, yang sudah menstruasi (perempuan) dan mimpi basah (laki-laki).

Pengumpulan data dilakukan dengan cara :

a. Pemilihan sampel sesuai kriteria dilakukan pada tanggal 15 Agustus 2009. Kemudian dibagi 2 kelompok yaitu, kelompok A SMP 18 Bandung dengan perlakuan media leaflet dan kelompok B SMP 42 Bandung dengan media video

b. Pre test dilakukan pada masing-masing kelompok yang dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2009 dilakukan pada kelompok A serta pada tanggal 19 Agustus 2009 pada kelompok B. Pelaksanaan pre test dilakukan selama 1 jam dengan didampingi oleh peneliti.

c. Perlakuan diberikan pada tanggal 18 Agustus 2009 pada kelompok A dan tanggal 19 Agustus 2009 pada kelompok B. Perlakuan diberikan selama 1 kali dalam waktu lebih kurang 30 menit. d. Post test dilakukan pada masing-masing kelompok yang dilaksanakan pada tanggal 11

September 2009 pada kelompok A dan 12 September 2009 pada kelompok B. Pelaksanaan post test dilakukan selama 1 jam dengan didampingi oleh peneliti.

Analisa Data untuk menguji hipotesa menggunakan uji independent sampel T test. Adapun definisi Operasional dari tiap variabel adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Definisi operasional

Variabel Definisi Operasonal Alat

Ukur

Hasil Skala Perilaku

perawatan diri

Nilai yang diperoleh dari menjawab kuesioner kebiasaan remaja tentang : kebersihan diri, kebersihan rambut kebersihan mulut, perawatan kulit perawatan wajah, dan kesehatan alat reproduksi Kue-sioner SS= 5 S = 4 J = 3 KK= 2 TP = 1 Rasio. Media Penkes

Media pendidikan kesehatan yang didesain untuk meningkatkan perilaku perawatan diri pra remaja dengan cara penyampaian materi yang berisi tentang cara memelihara kebersihan diri, kebersihan rambut, kebersihan mulut,perawatan kulit,perawatan wajah dan kesehatan alat reproduksi.

Media 1=

leaflet 2= video

Nominal

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Karakteristik Subjek Penelitian

Subjek penelitian didapatkan sebanyak 97 responden, karakteristik subjek terbagi berdasarkan umur dan jenis kelamin. Lebih jelas terlihat pada tabel 1.

(4)

Tabel 1. Karakteristik Subjek Remaja Berdasarkan Media Pendidikan

Variabel media penkes

Total usia responden video leaflet

11 tahun 1 1 12 tahun 16 5 21 13 tahun 13 30 43 14 tahun 15 15 30 15 tahun 2 2 Total 47 50 97 sex responden perempuan 25 36 61 laki-laki 22 14 36 Total 47 50 97

2. Rerata Perilaku Perawatan Diri Anak Pra Remaja melalui Leaflet di Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Buah Batu Kota Bandung

Rerata perilaku perawatan diri anak pra remaja dalam penelitian ini adalah kemampuan menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan perawatan diri anak pra remaja . Materi yang dijawab responden melalui angket setelah terpapar dengan leaflet yaitu perilaku yang biasa dilakukan mengenai kebersihan rambut, kebersihan mulut, perawatan kulit, perawatan wajah, kesehatan alat reproduksi. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Rerata Perilaku Perawatan Diri Anak Pra Remaja Melalui Leaflet Di Sekolah Menengah Pertama Kecamatan Buah Batu Kota Bandung Tahun 2009 Pengukuran Mean Minimum Maximum Range Std. Deviation

N.Pre 39.5533 28.67 44.33 15,67 2.9227

N.Post 41.6267 29.67 46.00 16,33 2.9150

Selisih 2.0733 -2.00 5.67 7,67 2.0847

3. Rerata Perilaku Perawatan Diri Anak Pra Remaja Melalui Video di Sekolah Menengah Pertama Kecamatan Buah Batu Kota Bandung

Rerata perilaku perawatan diri anak pra remaja dalam penelitian ini adalah kemampuan menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan perawatan diri anak pra remaja. Materi yang harus dijawab responden melalui angket setelah terpapar dengan video yaitu perilaku mengenai kebersihan rambut, kebersihan mulut, perawatan kulit, perawatan wajah, kesehatan alat reproduksi. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Rerata Perilaku Perawatan Diri Anak Pra Remaja Melalui Video Di Sekolah Menengah Pertama Kecamatan Buah Batu Kota Bandung Tahun 2009

Pengukuran Mean Maksimum Minimum Range SD

Pretest 35.86 42.67 28.67 14.00 3.4155

Post test 37.62 46.33 30.33 16.00 3.5502

(5)

4. Prosentase Hasil Pemeriksaan Fisik tentang Perilaku Perawatan Diri Anak Pra Remaja Melalui Leaflet dengan Video di Sekolah Menengah Pertama Kecamatan Buah Batu Kota Bandung

Tabel 4.Prosentase Hasil Pemeriksaan Fisik tentang Perilaku Perawatan Diri Anak Pra Remaja Melalui Leaflet dengan Video di Sekolah Menengah Pertama Kecamatan Buah Batu Kota Bandung Tahun 2009

Leaflet Video

No Penampilan Pre Post Pre Post

N % N % N % N %

1 Pakaian bersih dan rapih 24 48 36 72 24 51.06 36 76.60

2 Tercium bau badan 26 52 37 74 25 53.19 37 78.72

3 Kulit terlihat kusam 30 60 30 60 28 59.57 30 63.82 4 Rambut bersih dan rapih 27 54 32 64 27 57.45 32 68.09

5 Wajah berjerawat 8 16 4 8 6 12.77 4 8.52

6 Warna kulit wajah merata 28 56 31 62 28 59.57 31 65.96

7 Gigi bersih 42 84 42 84 28 59.57 39 82.98

8 Tercium bau mulut 8 16 6 12 9 19.15 7 14.89

9 Kuku tangan dan kaki bersih

33 66 45 90 33 70.21 42 89.36

10 Kaos kaki bersih 33 66 46 92 29 61.70 42 89.36

5. Perbedaan Rerata Perilaku Perawatan Diri Anak Pra Remaja Melalui Leaflet dengan Video di Sekolah Menengah Pertama Kecamatan Buah Batu Kota Bandung

Rerata perilaku perawatan diri anak pra remaja dalam penelitian ini adalah kemampuan menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan perawatan diri anak pra remaja. Materi yang dijawab responden melalui angket setelah terpapar dengan leaflet dan video yaitu perilaku mengenai kebersihan rambut , kebersihan mulut, perawatan kulit, perawatan wajah, kesehatan alat reproduksi. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5. Perbedaan Selisih Rerata Perilaku Perawatan Diri Anak Pra Remaja Melalui Leaflet dengan Video di Sekolah Menengah Pertama Kecamatan Buah Batu Kota Bandung Tahun 2009

Media Mean SD SE P Value N

Leaflet 2.077 2.0847 0.5185 0.600 50

Video 1.7589 3.5547 0.2948 47

Hasil uji statistik untuk mengetahui pengaruh nilai perilaku dengan menggunakan independent sample T-test, menunjukkan p sebesar 0,600 (p > 0.05). dengan demikian tidak ada perbedaan signifikan antara media leaflet dengan video, artinya Ho gagal ditolak. Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna dari media leaflet dengan video dalam perubahan perilaku perawatan diri anak pra remaja di sekolah menengah pertama di Kecamatan Buah Batu Kota Bandung Tahun 2009.

Hal ini berarti dalam memberikan pendidikan kesehatan pada pra remaja khususnya yang terkait dengan materi perawatan diri dapat menggunakan kedua media tersebut. Namun demikian secara praktis, hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan nilai mean pre dan post test untuk masing-masing media. Ini berarti pendidikan kesehatan dengan menggunakan leaflet dan video dapat meningkatkan perilaku perawatan diri pra remaja. Hal ini sesuai dengan hasil pemeriksaan fisik, adanya perubahan perilaku kebersihan diri pra remaja sebelum penayangan video dan leaflet dengan setelah penayangan video dan leaflet dalam hal cara

(6)

berpakaian, kebersihan ketiak, kerapihan dan kebersihan rambut, kebersihan mulut, kebersihan kuku jari tangan dan kaki serta kaos kaki.

Secara praktis, bila dilihat rerata perubahan perilaku diantara kedua kelompok media tersebut tampak bahwa kelompok leaflet jauh lebih besar dibandingkan dengan kelompok video. Hal ini dimungkinkan karena mengingat materi pendidikan kesehatan yaitu mengenai kebersihan diri bersifat privacy sehingga media leaflet lebih dapat mengakomodir hal tersebut. Salah satu fungsi leaflet adalah untuk memberikan penekanan pada materi yang sangat penting untuk diketahui (Mujiyanto, 2007). Penjelasan yang lain adalah leflet dapat di baca berulang-ulang sehingga berpengaruh terhadap daya ingat dalam jangka waktu yang lebih lama. Hasil penelitian yang hampir sama juga ditunjukkan oleh penelitian yang dilakukan oleh Wiwin Mintarsih (2007) yaitu perubahan pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi dengan menggunakan media booklet dan poster dengan kesimpulan bahwa media yang paling bermakna mempengaruhi peningkatan pengetahaun adalah booklet.

Proses pendidikan kesehatan dengan penggunaan media merupakan alternative pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan anak para remaja, sehingga dapat mengoptimalkan kemampuan, penalaran dan ketrampilannya dalam meningkatkan pengetahuan remaja tentang perawatan diri.

Penggunaan video sangat baik dipergunakan untuk membantu pembelajaran, begitu juga dengan penggunaan leaflet, terutama untuk memberikan penekanan pada materi yang sangat penting untuk diketahui oleh responden (Mujiyanto, 2007). Selain itu multimedia yang mengintegrasikan teks, grafik, animasi, audio dan video juga telah mengembangkan proses pengajaran dan pemelajaran ke arah yang lebih dinamik (Suroso, 2008).

Kemungkinan lain bahwa video tidak efektif sebagai media bantu untuk memberikan perubahan perilaku kebersihan diri pra remaja, yaitu dipengaruhi oleh lamanya waktu pemutaran yang terlalu singkat bagi subyek. Pemutaran dilakukan selama 1/2 jam (30 menit). Lamanya waktu penayangan kemungkinan dapat berpengaruh terhadap proses belajar mengingat. Proses belajar dan mengingat merupakan hal yang rumit, sirkuitnya berbeda-beda tergantung dari macamnya tingkat belajar dan tingkatan makhluk yang mempelajarinya. Lama penyimpanannya bervariasi tergantung dari tingkat penyimpanannya (jangka pendek atau jangka panjang) (Djamarah, 1997), proses belajar akan terjadi dengan lancar bila belajar itu sendiri dilakukan secara kontinu.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa seseorang akan lebih mudah untuk mempelajari sesuatu apabila belajar didasari pada apa yang telah diketahui sebelumnya karena pengalaman sebelumnya akan mempengaruhi kelancaran proses belajar

D. KESIMPULAN dan SARAN 1. Kesimpulan

Pendidikan kesehatan menggunakan leaflet dan video dapat meningkatkan perilaku perawatan diri pra remaja. Media leaflet lebih bermakna terhadap perubahan perilaku perawatan diri pra remaja

2. Saran

Dilakukan penelitian tentang pendidikan kesehatan dengan menggunakan leaflet dan video untuk materi yang bersifat tidak privacy seperti pendidikan kesehatan tentang pencegahan perilaku merokok pada pra remaja

(7)

KEPUSTAKAAN

Agus Pradjawanto, Personal hygiene, http://www. Kreasimahasiswa. page.tl/ Keperawatan-Dasar Arikunto, S, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Yogyakarta.

Badri, Mohamad, Master Theses From Gdlhub / 2007-10-01 09:11:11 Perubahan Pemeliharaan Kebersihan Diri Santri Melalui Pemberdayaan Ustadz Di Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar Ponorogo Tahun 2003 (Email : Library@Lib.Unair.Ac.Id; Libunair@Indo.Net.Id; Post Graduate Airlangga University Created: 2004-10-20, With 1 File(S).) Copyright © 2003 By Airlangga University Library, Surabaya

Djamarah, Syaiful Bari dan Zain Aswan, 1997, Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta

Harun, J., Multimedia dalam Pendidikan, diakeses 15 Juli 2007, Website URL http://www.ctl.utm.my/publications/manuals/mm/elemenMM.pdf

IDAI Cabang JawaTimur, 2003, Koping Adaptasi Menarche Sebagai Strategi Peningkatan Kesehatan Reproduksi Remaja, (Http://Smkn 2 Smi.Com / Kesehatan/?Menu = Uks@Id=1, Tuesday, November 27, 2007)

Mujiyanto, 2008, Penggunaan Media Pendidikan pada Pengajaran Matematika di Sekolah Menengah, diakses tanggal 1 Maret 2008, Website URL http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas makalah / matematika / penggunaan-media-pendidikan-pada-pengajaran

Ricky Reynald Yulman Ketika Jerawat Membuat Si Kecil Gelisah Sabtu , 14 Juni 2008, Tribun Jabar.com.id

Saroso, Siswo, 2008, Upaya Pengembangan Pendidikan melalui Pembelajaran Berbasis Multimedia, diakses tanggal 1 April 2008, Website URL media.diknas.go.id/media/ document/5650.pdf Sriyono, 2001, Pendidikan Kesehatan melalui Metode Diskusi Kelompok dan Ceramah Menggunakan

Media Audiovisual untuk Meningkatkan Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan Kader Posyandu dalam Menemukan Tersangka Tuberculosis Paru. Thesis, Program Pascasarjana UGM, Yogyakarta.

Sudrajad, Media Pembelajaran, diakses tanggal 1 April 2008, Website URL http://akhmad sudrajat.wordpress.com/2008/01/12/media-pembelajaran/

WHO, 1992, Pendidikan Kesehatan (diterjemahkan oleh Ida Bagus Tjitarsa), Penerbit ITB dan Udayana, Bandung

Widodo Judarwanto, Permasalahan Umum Kesehatan Anak Usia Sekolah Disampaikan Pada Seminar Ilmiah Populer Kesehatan Anak ” School Age Parent, 18 Desember 2005

Gambar

Tabel 1. Definisi operasional
Tabel 2. Rerata Perilaku  Perawatan Diri Anak Pra Remaja Melalui Leaflet Di Sekolah  Menengah Pertama  Kecamatan Buah Batu Kota Bandung Tahun 2009  Pengukuran  Mean  Minimum  Maximum  Range  Std
Tabel    4.Prosentase  Hasil  Pemeriksaan  Fisik  tentang  Perilaku    Perawatan  Diri  Anak  Pra  Remaja  Melalui  Leaflet    dengan  Video  di  Sekolah  Menengah  Pertama    Kecamatan  Buah Batu Kota Bandung Tahun 2009

Referensi

Dokumen terkait

Kajian ini akan mengevaluasi website serta membahas identifikasi informasi terhadap koleksi tanaman dan layanan perpustakaan pada empat kebun raya yang dikelola oleh

Dalam penelitian ini, data yang digunakan berupa data kuantitatif yaitu data hasil tes populasi yang mengikuti pembelajaran Bahasa Mandarin secara konvensional dan data hasil

Untuk pengembangan kegiatan budidaya ikan dalam KJA yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, hanya sekitar 10% dari potensi perairan pesisir yang secara efektif dimanfaatkan

Salah satu faktor yang mempengaruhi etos kerja adalah persepsi terhadap iklim sekolah atau pondok.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat persepsi terhadap iklim

Peranan keluarga dalam perawatan lansia antara lain menjaga atau merawat lanisa, mempertahankan dan meningkatkan status mental, memfasilitasi kebutuhan spiritual

Hal ini dikarenakan sintaks pada model pembelajaran REACT diasumsikan lebih baik dari model pembelajaran SAVI, yaitu (1) pada model pembelajaran REACT, siswa

Kini, surat menyurat melalui E-mail tidak hanya dapat dilakukan melalui kompoter meja atau desktop dan komputer junjing (laptop) melainkan juga telepon genggam (seluler)

Mengamati kembali keberadaan asas ini dalam masalah perubahan perjanjian kemitraan di PT.Go-Jek sebagaimana yang telah penulis bahas sebelumnya, menurut penulis, setelah adanya