• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata kunci : COVID-19, belajar daring, bimbingan belajar, door to door. 1 Sastra Indonesia, Universitas Negeri Semarang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kata kunci : COVID-19, belajar daring, bimbingan belajar, door to door. 1 Sastra Indonesia, Universitas Negeri Semarang"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS BIMBINGAN BELAJAR DOOR TO DOOR PADA MASA PANDEMI COVID-19 UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA

Istriana1, Andin Apriliyani Puspitasari2, Reza Nur Fitriyanto3, Malikul Misbah4, Defri Rahmadana5

1

Sastra Indonesia, Universitas Negeri Semarang

2

Biologi, Universitas Negeri Semarang

3

Pendidikan Matematika, Universitas Neger Semarang

4,5

Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Negeri Semarang

Abstrak

COVID-19 saat ini telah menyebar di seluruh dunia dan pada tanggal 2 Maret 2020 mulai masuk ke Indonesia kemudian perlahan menyebar di seluruh Indonesia. Adanya virus ini membuat Indonesia menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang menyebabkan ditutupnya sekolah dan dimulainya sistem belajar di rumah atau belajar online. Semenjak sistem pembelajaran online diterapkan, kebanyakan siswa mengeluh karena tugas yang semakin banyak sedangkan siswa tidak paham terkait materi yang diberikan. Kondisi inilah yang mendorong mahasiswa KKN Bersama Melawan COVID Universitas Negeri Semarang berinisiatif untuk mengadakan bimbingan belajar dengan jenjang pendidikan mulai dari pendidikan SD, SMP sederajat, dan SMA/SMK sederajat dengan metode door to door (satu rumah ke rumah lainnya). Efektivitas pembelajaran dapat diukur melalui respon siswa terhadap pembelajaran dan penguasaan konsep serta dalam menguasai konsep. Cara yang perlu dilakukan agar pembelajaran tersebut dapat dikatakan efektif dan efisien dengan melakukan pendekatan kepada siswa kemudian memberikan sarana dan prasarana yang memadai sehingga tercipta hubungan timbal balik yang baik serta kondusif. Dalam bimbingan belajar, para pembimbing berupaya memfasilitasi individu dalam mencapai tujuan akademik yang diharapkan (Dedi dalam Yusuf dan Nurihsan, 2017). Sejalan dengan tujuan bimbingan belajar di atas kami melaksanakan bimbingan belajar secara door to

door sebagai salah satu program kerja Kuliah Kerja Nyata Bersama Melawan COVID-19. Sehingga dapat

meringankan orang tua ketika membimbing belajar anaknya.

Kata kunci : COVID-19, belajar daring, bimbingan belajar, door to door

ANALISIS SITUASI

COVID-19 saat ini telah menyebar di seluruh dunia dan pada tanggal 2 Maret 2020 mulai masuk ke Indonesia kemudian perlahan menyebardi seluruh Indonesia. Adanya virus ini membuat Indonesia menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang menyebabkan ditutupnya sekolah dan dimulainya sistem belajar di rumah atau belajar online. Hal ini berdasarkan Surat Edaran Mendikbud Nomor: 36962/MPK.A/HK/2020 tentang Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari Rumah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19) yang dialamatkan kepada Seluruh Pemimpin Perguruan Tinggi Negeri/Swasta, Seluruh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi, Seluruh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi,

Seluruh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, dan Seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Semenjak sistem pembelajaran online diterapkan, kebanyakan siswa mengeluh karena tugas yang semakin banyak sedangkan siswa tidak paham terkait materi yang diberikan. Peristiwa tersebut mengakibatkan banyaknya orang tua murid mengalami kesulitan dalam melakukan bimbingan belajar.

Kondisi inilah yang mendorong mahasiswa KKN Bersama Melawan COVID Universitas Negeri Semarang berinisiatif untuk mengadakan bimbingan belajar dengan jenjang pendidikan mulai dari pendidikan SD, SMP sederajat, dan SMA/SMK sederajat. Sistem pembelajaran

(2)

yang digunakan yaitu dengan metode door

to door dengan setiap pertemuan

pembelajaran sesuai dengan permintaan siswa.

METODE PELAKSANAAN

Bimbingan belajar ini dilakukan sebagai bagian dari salah satu program kerja Kuliah Kerja Nyata Bersama Melawan COVID-19 Universitas Negeri Semarang tahun 2020. Pelaksanaan bimbingan belajar ini dilaksanakan di beberapa desa pada masing-masing kecamatan mahasiswa KKN di Kabupaten Kebumen dalam kurun waktu 45 hari terhitung sejak tanggal 9 Juli hingga tanggal 22 Agustus 2020. Bentuk bimbingan belajar yang kami lakukan kepada siswa berupa pemberian materi dan pendampingan siswa belajar atau mengerjakan pekerjaan rumah secara langsung dengan tatap muka dan memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku. Secara tidak langsung, bimbingan belajar ini juga dapat membantu orang tua siswa mendampingi putra-putrinya belajar di rumah terlebih saat orang tua siswa mengalami kesulitan menyampaikan materi pelajaran dari guru.

Kami menggunakan metode door to door atau dilakukan dengan mengunjungi rumah siswa satu per satu berdasarkan permintaan siswa atau orang tua/wali siswa. Metode ini dipilih untuk meminimalisir penyebaran COVID-19 dan diharapkan siswa dapat lebih mudah memahami materi pelajaran yang diberikan guru dalam pembelajaran di sekolah secara daring dengan kondisi pembelajaran yang lebih intensif dan efektif serta sedikit siswa.

1. Faktor Pendukung

a. Pengalaman mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN ketika

menimba ilmu di sekolah dan praktik mengajar yang pernah dilakukan.

b. Dukungan dari oramg tua.wali siswa dan perangkat desa setempat yang mengijinkan pelaksanaan bimbingan belajar dan terbantu oleh bimbingan belajar yang dilaksanakan mahasiswa KKN BMC Universitas Negeri Semarang.

c. Antusiasme siswa yang baik ketika pelaksanaan bimbingan belajar berlangsung.

d. Dukungan dari dosen pembimbing lapangan dan pendukung lainnya dari Universitas Negeri Semarang. 2. Faktor Penghambat

a. Waktu yang diminta siswa dapat saja bersinggungan dengan program kerja lain yang sedang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN BMC atau kegiatan lain.

b. Siswa terkadang tidak fokus dan terlalu sering bercanda pada saat pembelajaran.

c. Daya tangkap siswa beragam.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Efektivitas pembelajaran adalah salah satu standard mutu pendidikan dan seringkali diukur dengan tercapainya tujuan, atau dapat juga diartikan sebagai ketepatan dalam mengelola suatu situasi “doing the right thing” (Miarso, 2015), sedangkan menurut Rohmawati (2015), bahwa efektivitas pembelajaran merupakan ukuran keberhasilan dari suatu proses interaksi antarsiswa maupun antarsiswa dengan guru dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Efektivitas pembelajaran dapat diukur melalui respon siswa terhadap pembelajaran dan penguasaan

(3)

konsep serta dalam menguasai konsep. Cara yang perlu dilakukan agar pembelajaran tersebut dapat dikatakan efektif dan efisien dengan melakukan pendekatan kepada siswa kemudian memberikan sarana dan prasarana yang memadai sehingga tercipta hubungan timbal balik yang baik serta kondusif.

Program bimbingan belajar ini dilakukan di berbagai desa di Kabupaten Kebumen dalam kurun waktu 45 hari terhitung sejak tanggal 9 Juli hingga tanggal 22 Agustus 2020 dengan jenjang pendidikan yang beragam mulai dari pendidikan SD, SMP sederajat, dan SMA/SMK sederajat. Hal ini berdasarkan Surat Edaran Mendikbud Nomor: 36962/MPK.A/HK/2020 tentang Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari Rumah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19) yang mengharuskan siswa untuk belajar di rumahatau belajar secara online. Berdasarkan John Carroll (Supardi, 2013) menyatakan bahwa Instructional Effectiveness tergantung pada lima faktor : 1. Attitude; 2. Abilityto Understand

Instructions; 3. Perseverance; 4.

Opportunity; 5. Quality of

Instructions.Belajar online membuat siswa mudah jenuh dan lebih tergoda bermain game daripada belajar maka tidak sesuai dengan pendapat John Carroll (Instructional Effectiveness) sehingga pembelajaran online tidak efektif.

Bimbingan belajar adalah bimbingan yang diarahkan untuk membantu para individu dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah akademik dengan cara mengembangkan suasana-suasana belajar mengajar yang kondusif agar terhindar dari kesulitan belajar. Para pembimbing membantu individu mengatasi kesulitan belajar,

mengembangkan cara belajar yang efektif, membantu individu agar sukses dalam belajar dan agar mampu menyesuaikan diri terhadap semua tuntutan program/pendidikan. Dalam bimbingan belajar, para pembimbing berupaya memfasilitasi individu dalam mencapai tujuan akademik yang diharapkan (Dedi dalam Yusuf dan Nurihsan, 2017). Sedangkan menurut pendapat Dedi dalam Prayitno dkk. (2017), bimbingan belajar adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya secara mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan, berdasarkan norma-norma yang berlaku. Sementara itu, tujuan dari bimbingan belajar menurut Abdul dkk. (2018) adalah untuk mengetahui masalah-masalah kesulitan belajar yang terjadi pada siswa dan agar kita dapat membantu mengatasi masalah-masalah yang dialami oleh siswa supaya tujuan pendidikan diharapkan dapat tercapai.

Sejalan dengan tujuan bimbingan belajar di atas kami melaksanakan bimbingan belajar secara door to door sebagai salah satu program kerja Kuliah Kerja Nyata Bersama Melawan COVID-19.Metode bimbingan belajar door to door adalah metode di mana pembimbing mengunjungi rumah siswa satu per satu untuk menyampaikan suatu pembelajaran. Metode ini dinilai dapat membantu pendampingan belajar siswa ketika belajar secara daring sehingga lebih efektif dibandingkan dengan siswa hanya belajar secara mandiri. Selain itu, metode ini dipilih untuk meminimalisir penyebaran COVID-19 dengan tidak berkumpul.

(4)

Kegiatan ini diawali dengan memberikan informasi bimbingan belajar dengan cara pembagian poster melalui whatsapp kepada warga sekitar dan juga secara mulut ke mulut. Hal tersebut bertujuan untuk menarik minat siswa maupun orang tua agar mempercayakan pendampingan belajar kepada mahasiswa KKN BMC UNNES. Waktu pelaksanaan bimbingan belajar disesuaikan dengan permintaan atau keinginan siswa. Biasanya, siswa meminta bimbingan belajar ketika ada tugas dari sekolah. Selanjutnya, bimbingan belajar dimulai dengan mengunjungi siswa dari satu rumah ke rumahlainnya.

Pendekatan kepada siswa diperlukan ketika pertama kali melakukan bimbingan belajar. Pendekatan bertujuan supaya siswa lebih terbuka kepada pembimbing saat bimbingan belajar. Pendekatan tersebut bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya yaitu perkenalan terlebih dahulu, memposisikan diri kita sebagai teman dari siswa, mencari tahu apa yang disukai oleh siswa, dan sebagainya.

Pembelajaran dilakukan dengan cara bertanya mengenai pelajaran apa yang akan dibahas. Bertanya kembali mengenai sampai mana materi yang diberikan oleh guru. Mencari tahu materi apa yang belum dipahami oleh siswa, apabila materi tersebut belum dipahami maka pendamping akan menyampaikan kembali materi tersebut. Pada tahap akhir, siswa menyelesaikan tugas yang ada di buku.

Data dalam artikel ini diperoleh melalui kuisioner yang dibagikan kepada orang tua siswa yang telah diberikan bimbingan belajar secara door to door yang dilakukan oleh mahasiswa KKN BMC UNNES Desa Tlogorejo, Desa Mrentul, Desa Bonjok Lor, Desa Patukrejo, Desa Poncowarno. Kuisioner

dibagikan melalui media online (google

form) yang direspon sebanyak 15

responden. 1. Karakteristik responden Jenjang Sekolah Jumlah Persentase SD/TK 6 40% SMP/MTS 6 40% SMK/SMA/MA 3 20% Total 15 100%

Dari data diatas dapat diketahui bahwa responden terbanyak ada pada jenjang SD/TK dan SMP/MTS yaitu berjumlah 6 orang dan SMK/SMA/MA yaitu berjumlah 3 orang.

2. Minat belajar saat pembelajaran online sesudah dan sebelum pembelajaran door to door Jenjang Sekolah Sebelum Sesudah Ya Tidak Ya Tidak SD/TK 2 4 5 1 SMP/MTS 2 1 6 0 SMK/SMA /MA 3 3 3 0 Total 7 8 14 1

Dari data diatas dapat diketahui bahwa responden sebelum dilaksanakan pendampingan belajar secara door to door 7 orang minat dalam belajar dan 8 orang tidak minat belajar secara online. Akan tetaapi setelah dilaksanakan pendampingan belajar door to door, terlihat kenaikan yang signifikan yaitu sejumlah 14 anak minat untuk belajar secara online dan hanya satu anak yang tidak minat belajar secara online.

3. Apakah siswa/siswi memiliki kesulitan memahami pelajaran sesudah dan sebelum pembelajaran door to door Jenjang Sekolah Sebelum Sesudah Ya Tidak Ya Tidak SD/TK 2 4 1 5 SMP/MTS 6 0 3 3 SMK/SMA 3 0 0 3

(5)

/MA

Total 11 5 4 11

Dari data diatas dapat diketahui bahwa sebelum dilaksanakannya pendampingan belajar secara door to door sebanyak 11 anak memiliki kesulitan dan 5 orang tidak kesulitan belajar secara online. Akan tetapi, setelah dilaksanakan pendampingan belajar door to door, terlihat sebanyak 11 anak tidak mengalami kesulitan untuk belajar secara online dan hanya 4 anak yang masih merasa kesulitan melakukan belajar secara online.

4. Mengalami kendala selama pembelajaran online sesudah dan sebelum pembelajaran door to door Jenjang Sekolah Sebelum Sesudah Ya Tidak Ya Tidak SD/TK 4 2 1 5 SMP/MTS 5 1 1 2 SMK/SMA /MA 3 0 3 3 Total 12 3 5 10

Dari data diatas dapat diketahui bahwa responden sebelum dilaksanakan pendampingan belajar secara door to door, sebanyak 12 anak mengalami kendala dalam belajar dan 3 orang tidak memiliki kendala belajar secara online. Akan tetapi setelah dilaksanakan pendampingan belajar door to door, sebanyak 10 anak tidak memiliki kendala untuk belajar secara online dan hanya 5 anak yang masih memiliki kendala belajar secara online.

5. Bagaimana hasil belajar sebelum bimbingan belajar dilaksanakan sebelum pembelajaran door to door Kesulitan karena saya sendiri tidak dapat membimbing. Kurang paham materi anak. Baik karena bersekolah di tempat yang favorit sehingga gurunya cukup baik dalam memberikan arahan. Saya juga kadang mendampingi dengan membuat

peraturan. Sehingga anak disiplin. Kurang.

Masih lumayan susah karena orang tua jarang mendampingi (sibuk kerja).

Belum memahami pelajaran. Baik.

Memuaskan, namun kurang maksimal. Kurang maksimal dikarenakan terkadang materi yang disampaikan kurang dipahami dan hanya disuruh mengerjakan tugas saja. Sebelum adanya bimbingan belajar anak saya sangat sulit untuk disuruh belajar sehingga mengakibatkan banyak tugas yang kelewatan.

Nilainya jelek. Kurang maksimal. Nilainya jelek-jelek. Kesulitan.

6. Bagaimana hasil belajar sebelum bimbingan belajar dilaksanakansebelum pembelajaran door to door

Dapat belajar online, tapi harus terus didampingi.

Alahamdulillah semakin baik. Lumayan.

Lumayan memberikan pemahaman kepada anak yang lebih.

Semakin minat dalam belajar. Baik.

Sudah lebih baik daripada sebelum bimbel. Anak menjadi lebih paham karena dijelaskan secara rinci saat mendapatkan bimbingan belajar secara langsung.

Tugas dari sekolah berhasil dikerjakan dengan baik.

Lebih mudah menjawab soal karena materi pembelajaran dijelaskan pada saat bimbel. Ada peningkatan.

Bagus-bagus.

(6)

lewih apik.

7. Saat belajar dengan orang tua apa

hambatan yang sering terjadi sebelum bimbingan belajar

Sering bermain hp untuk bermain dibanding mencari bahan belajar. Apabila belajar suka teralihkan bermain tik tok. Tidak ada hambatan.

Rewel.

Orang tua susah membagi waktu. Masih kurang faham.

Orang tua tidak tau.

Kurangnya pemahaman orang tua terhadap materi sang anak karena pendidikan orang tua dulu tak setinggi anaknya sekarang. Kadang saya sendiri sebagai orang tua juga bingung dengan materinya jadi sama sama bingung..

Harus memahami terlebih dahulu pembelajaran yang ada sehingga menguras banyak waktu.

Orang tua tidak bisa membantu menjawab soal.

Waktu dan pengetahuan.

G pernh di ajrin pljr sm Ong tua.

Kadang orang tua tidak bisa memahami / cara cara dalam menjawab soal.

8. Saat belajar dengan orang tua apa

hambatan yang sering terjadi sebelum bimbingan belajar

Kadang-kadang pelajaran yang sudah lalu dilupakan sehingga harus mengulangi lagi dari awal. Atau memancing.

Tidak ada hambatan. Tidak ada.

Masih terdapat hambatan dalam waktu orang tua yang kurang.

Tak ada hambatan dalam belajar. Senang.

Kurang disiplinnya sang anak dalam belajar secara online.

Karena tidak semua dibahas jadi beberapa

masih ada yang harus dijelaskan kembali oleh orang tua.

Kuota data.

Anak anak bisa mengerti jadi tidak ada hambatan apapun.

Jadi guru..pembimbing. Orng tua senang. Jaringan data.

Masih senang bermain handphone.

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada wali siswa yang dilakukan bimbingan belajar door to door didapatkan hasil yang sangat baik. Hal Ini dikarenakan bimbingan belajar door to door lebih terfokus untuk mendalami materi yang diberikan oleh guru scara online. Hasil angket membuktikan bahwa hasil belajar siswa yang terus membaik setelah dilakukan bimbingan belajar.

B. Saran

Program kerja ini bisa terus diterapkan setelah program KKN BMC UNNES selesai untuk membantu siswa yang kesulitan dalam kegiatan pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Rozak, A., Fathurrochman, I., & Ristianti, D. H. (2018). Analisis Pelaksanaan Bimbingan Belajar dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa. JOEAI:

Journal of Education and

Instruction, 1(1), 10-20.

Rohmawati, Afifatu. 2015. “Efektivitas Pembelajaran Afifatu.” Jurnal Pendidikan Usia Dini 9(1):15–32. Syahputra, Dedi. 2017. “Pengaruh

(7)

Belajar Terhadap Kemampuan Memahami Jurnal Penyesuaian Pada Siswa SMA Melati Perbauangan.” At-Tawassuth 2(2):368–88.

(8)

LAMPIRAN

Bimbingan belajar kepada siswa SMP

Bimbingan belajar kepada siswa SMP

(9)

Referensi

Dokumen terkait

“Efektivitas Komunikasi Interpersonal dalam Metode Pembelajaran Daring di Era Covid-19 antara Guru dan Siswa (Studi pada Mata Pelajaran Matematika Peminatan Kelas 12 IPA

(3) Upaya yang dilakukan untuk mengatasi problematika pembelajaran daring bahasa Arab di masa pandemi covid-19 siswa kelas XI MAN 1 oleh guru mata pelajaran

Dalam penanggulangan Covid-19 Kota Makassar memerlukan strategi yang baik agar dapat meminimalisir penyebaran Covid-19, Dalam rangka mengfokuskan arah dalam

Materi yang disampaikan selama penyuluhan membahas tentang pengenalan Covid-19, Jenis- jenis Covid-19, bagaimana penyebaran virus COVID-19, Bagaiamana Pencegahan viruss

Era covid-19 menjadikan situasi dan kondisi siswa yang tidak memungkinkan belajar di kelas secara tatap muka. Video tutorial dipilih sebagai media pembelajaran secara daring

Kegiatan edukasi dalam rangka penanggulangan penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat melalui poster protokol kesehatan Covid-19 diharapkan dapat

1. Pola Pembelajaran guru SD Negeri Ngelowetan selama masa pandemi Covid-19 adalah menggunakan model pembelajaran daring. Teknik pembelajaran daring menggunakan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan siswa dalam pembelajaran daring pada mata pelajaran matematika di tengah pandemi Covid-19. Sehingga total siswa yang