1
ANALISIS PROGRAM PENDIDIKAN SASTRA
CHINA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA
PEMINATAN PENYIARAN DENGAN
KEADAAN PROFESI ALUMNINYA
Lidya, Andyni Khosasih
BINUS UNIVERSITY, JL. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta Barat, 021-53276730 [email protected]; [email protected]
ABSTRACT
Broadcasting major at BINUS University Chinese Literature faculty was build at 2003 year and each year there are 20%-25% students that interests to join this major. But, till now there just a little count of graduates that work in this field. And then,this thesis will talking about the condition of their work and the reasons they choose that field. Writer was done this research by checking the study program of Chinese Literature Faculty with the qualification of an announcer and doing some report to the working students. Reseacrh proove that the study program of BINUS University Chinese Literature Faculty very support the students to have an announcer qualification. But, none of the respondent that have an occupation as an announcer . Lucky, 50% from them have a big opportunity to be a profesional at Bank, secretary and teaching field. Less students that hoose announcer as thier ocupation is cause by their passion, BINUS study program, motive power to reach their dream and their environment.
ABSTRAK
Peminatan penyiaran di jurusan Sastra China BINUS telah dibuka sejak tahun 2003 dan setiap tahunnya terdapat 20% - 25% peminat. Namun sampai sekarang, lulusan yang memasuki dunia kerja penyiaran sangat sedikit. Skripsi ini membahas tentang bidang kerja para lulusan, alasan mereka memilihnya dan hubungannya dengan program pendidikan Sastra China BINUS. Peneliti melakukan penelitian dengan melakukan studi pustaka program pendidikan dan kualifikasi penyiar serta melakukan wawancara kepada para lulusn yang telah bekerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pendidikan Sastra China BINUS peminatan penyiaran sangat mendukung mahasiswa untuk memiliki kualifikasi penyiar. Namun diantara semua responden tidak ada satupun yang memilih penyiar sebagai profesi mereka. Meskipun begitu, 50% dari mereka berkesempatan besar untuk menjadi seorang profesional di bidang perbankan, sekretaris dan pengajaran. Sedikitnya lulusan yang memilih penyiar sebagai profesi mereka dipengaruhi oleh minat, program pendidikan, semangat dalam mencapai impian dan lingkungan mereka.
PENDAHULUAN
Pada Era Globalisasi, bahasa Mandarin sudah menjadi bahasa internasional kedua setelah bahasa Inggris. Di Indonesia, bahasa Mandarin sudah menjadi pelajaran wajib di berbagai sekolah dan universitas. Tenaga kerja yang mengerti bahasa Mandarin dalam bidang penyiaran semakin dibutuhkan, namun sumber daya manusia yang ahli di bidang tersebut masih sangat sedikit, bahkan bisa dibilang permintaan lebih besar daripada penawaran.
Sastra China BINUS yang berdiri sejak tahun 2002 dan tidak memiliki peminatan penyiaran pada awalnya, menyadari akan hal itu sehingga pada tahun 2003 Sastra China Universitas Bina Nusantara menyediakan satu peminatan khusus untuk memperdalam kemampuan penyiaran Mandarin mahasiswanya yaitu peminatan penyiaran.
2
Setiap tahunnya sekitar 20%-25% mahasiswa memilih peminatan ini, namun sampai sekarang yang mendalami dunia kerja penyiaran sangatllah sedikit, bahkan hampir tidak ada, ditambah lagi dengan hasil penelitian sebelumnya yang menunjukan bahwa sebagian besar mahasiswa mengira pengetahuan dan kemampuan penyiarannya kurang. Hal-hal ini telah mengugah keingintahuan penulis, dan demi memahami keterkaitan program pendidikan Sastra China BINUS peminatan penyiaran dengan keputusan mahasiswa untuk tidak memilih pekerjaan penyiaran, penulis memilih “Analisis Program Pendidikan Sastra China Universitas Bina Nusantara Peminatan Penyiaran Dengan Keadaan Profesi” sebagai topik.
METODE PENELITIAN
Dalam penulisan skripsi ini, peneliti menggunakan metode kualitatif dengan cara melakukan wawancara terhadap alumni Sastra China BINUS peminatan penyiaran angkatan 2010 dan 2011 untuk mengetahui pekerjaan mereka saat ini, faktor penyebab mereka memilih suatu bidang pekerjaan dan pengaruh program pendidikan terhadap pekerjaan mereka. Selain itu peneliti juga melakukan studi pustaka tentang perbandingan program pendidikan Sastra China BINUS peminatan penyiaran dengan kualifikasi untuk menjadi penyiar Televisi, radio dan koran.
HASIL DAN BAHASAN
Penjelasan Singkat Dunia Penyiaran dan Profesi
1. Penjelasan singkat Dunia Penyiaran
Menurut buku Broadcasting, Cable, the Internet, and Beyond : an Introduction to Modern Electronic Media, penyiaran pertama kali dilakukan oleh Frank Conrad – seorang teknisi mesin pada tahun 920, dimulai dari terbentuknya ide dan kemudian diubah menjadi bahasa lisan maupun non-lisan yang disebarluaskan ke masyarakat luas. Penyiaran sendiri merupakan suatu kegiatan manusia yang merupakan kegiatan pertukaran informasi, tidak bisa dipisahkan dengan media massa dan tanda baca serta bertujuan untuk membuat perubahan di masyarakat sesuai dengan keperluan tertentu.
Dalam proses penyiaran, tentu saja penyiar merupakan orang yang paling berpengaruh didalamnya. Dia merupakan satu unsur yang aktif dalam proses penyiaran, membuat penyiaran dapat terwujud dan media massa dapat berguna.
Menurut hasil pengamatan, jenis penyiar mandarin yang sering ditemukan di Indonesia adalah pembaca berita, News Scaster, reporter, wartawan, produser dan pembawa acara. Media massa terbagi menjadi 3 jenis yaitu televisi, stasiun radio dan koran. Berikut kualifikasi penyiar di masing-masing media massa tersebut:
1. Kualifikasi Penyiar Televisi
Media massa Televisi Mandarin di Indonesia masih kurang banyak, bahkan hanya ada 1 yaitu DaaiTv,biarpun terkadang masih menggunakan Bahasa Indonesia, namun sebagian besar acara menggunakan Bahasa Mandarin sebagai penyampainya.Selain itu, di Indonesia juga ada beberapa stasiun Tv yang mempunyai program acara berbahasa Mandarin seperti Metro Tv dan Mnc News Tv. Ketiga stasiun Tv diatas memerlukan penyiar berbahasa Mandarin.
Seiring dengan perkembangan jaman, permintaan penonton Indonesia terhadap penyiar termasu penyiar Mandarinpun semakin meningkat. Pane (2004) menunjukkan bahwa seorang penyiar harus memiliki pengetahuan yang luas terhadap kesusastraan, bahasa, sejarah, IPTEK, psikologi dan filsafat. Selain itu,dia juga harus memiliki pengetahuan dunia yang luas, dapat melakukan adlibbing ( memandu acara tanpa naskah ), memiliki kemampuan untuk menjelaskan dan menghubungkan, lafal tepat, menguasai cara menggunakan pengeras suara, memiliki kemampuan membaca yang baik, mampu melakukan pertunjukkan di depan kamera, kemampuan bersosialisasi, menguasai Bahasa asing, menguasai kemampuan merekam, mengedit serta menulis berita.
3
Stasiun radio Mandarin di Indonesia hanya ada 1 yaitu Radio Cakrawala, namun Radio Pass FM juga memiliki program acara yang berbahasa Mandarin, kedua stasiun tersebutpun memerlukan penyiar Mandarin. Buku Berkarir di Dunia Broadcast Televisi dan Radio mengungkapkan bahwa penyiar radio masa kini wajib memiliki 8 unsur dibawah ini, yakni :
1. Memilki kualitas vokal yang memadai
2. Mampu melaksanakan adlibbing( memandu acara tanpa naskah )dan membaca dengan baik 3. Memahami format radionya dan program-program yang dihadirkan
4. Memahami secara mendalam target pendengarnya
5. Memperlihatkan simpati dan empati pada pendengar dan penontonnya 6. Bergagasan kreatif
7. Mampu bekerjasama dalam team 8. Jadi diri sendiri
3. Kualifikasi Jurnalis Koran
Media massa koran Mandarin di Indonesia belum termasuk banyak, diantaranya adalah Harian Internasional, Harian Xingzhou dan Koran Shangbao, semuanya memerlukan tenaga kerja berbahasa Mandarin. Buku Pengajaran Teknik Berita mengungkapkan bahwa seorang jurnalis yang profesional tidak hanya memerlukan pemahaman politik yang tinggi dan pengetahuan budaya, namun dia juga harus mengerjakan pekerjaannya dengan sebaik mungkin, mempunyai kemampuan diatas bisa, menguasai teori, pengetahuan dan kemampuan dasar jurnalistik.
2.Definisi dan Jenis Profesi
Pada umumnya manusia begitu mendengar kata profesi langsung teringat akan pekerjaan, bahkan sebagian besar manusia menganggap pekerjaan mereka sebagai profesi. Namun sebenarnya tidak semua pekerjaan dapat dianggap sebagai profesi. Hanya sebagian pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus dan dilakukan demi mencari nafkah hidup yang dapat disebut sebagai profesi.
Menurut buku Relasi Dengan Dunia (Alam, IPTEK dan Kerja), profesi dibedakan kedalam 2 jenis: 1. Profesi umu m
Profesi umum sama seperti yang dijelaskan diatas yaitu suatu pekerjaan yang dilakukan demi mencari nafkah dan pendapatan merupakn tujuan utamanya. Banyak pekerjaan yang dapat dikategorikan sebagai profesi umum, contohnya : p edagang, sekretaris, insinyur dan lain-lain. 2. Profesi khusus
Profesi khusus merupakan sebuah pekerjaan yang tidak menganggap pencarian nafkah sebagai tujuan utamanya. Tentu saja, manusia yang memiliki profesi khusus juga membutuhkan nafkah namun nafkah bukanlah tujuan utamanya, melainkan adalh demi melakukan pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat,bahkan mereka menganggap itu sebagai sebuah panggilan dari Yang Maha Kuasa. Pendapatan yang mereka terima hanya dianggap sebagai ungkapan terimakasih dari yang dilayani dan sebagai alat pengembangan pelayanan juga.
Baik manusia yang memiliki profesi umum ataupun khusus, dalam suatu pekerjaan pasti ada yang gagal, ada yang biasa dan ada juga yang disebut dengan profesional. Seorang profesional merupakan seseorang yang menganggap pekerjaan dengan mengandalkan kemampuan tertingginya sebagai profesi, menghabiskan seluruh waktunya untuk pekerjan tersebut dan merasa bangga akan perkerjaan tersebut.
Bila seseorang ingin menjadi profesional, maka dia harus memilih pekerjaan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Selain itu, dia juga harus mempertimbangkan latar pendidikannya, minatnya dan karir masa depannya. Pendapat diatas serupa dengan Rachelle J.Canter. Dalam buku Make The Right Career Move dia mengungkapkan bahwa sebelum seseorang memilih pekerjaan, maka dia harus melakukan tindakan dibawah ini:
1. Memahami kemampuan tertinggi diri sendiri dan kemampuan yang paling nyaman bagi diri sendiri. 2. Mengetahui impian atau puncak karir yang diinginkan.
3. Memahami kesukaan dan ketidaksukaan diri sendiri terhadap setiap bidang kerja.
Peminatan Penyiaran Sastra China Universitas Bina Nusantara
Seiring dengan perkembangan ekonomi di wilayah Asia-Pasifik, Bahasa Mandarin telah menjadi Bahasa Internasional kedua setelah Bahasa Inggris. Di Indonesia, perkembangan penggunaan Bahasa Mandarin semakin pesat, bahkan sekarang tenaga kerja Mandarin sangatlah diperlukan. Oleh karena itulah,
4
BINUS membuka Program studi Sastra China pada tahun 2002. Program studi Sastra China yang mengikuti standar internasional, dan menyertakan bahan - bahan terbitan dari Beijing Language and Culture University (BLCU).
Jurusan Sastra China merupakan salah satu jurusan yang tergabung dalam Fakultas Humaniora. Mahasiswa yang memasuki jurusan ini tidak perlu memiliki dasar Mandarin karena diajarkan dari dasar. Menurut katalog BINUS, setelah lulus, mahasiswa akan dapan berkomunikasi menggunakan Bahasa Mandarin, menguasai lebih dari 2000-3000 karakter Han dan kosakata sebanyak 10.000 lebih. Selain itu, mahasiswa juga akan mempelajari budaya, sejarahh, geografi dan kesusastraan China sehingga mahasiswa dapat lebih memahami kebudayaan China dan kesempatan bekerjapun meningkat.
1.Penjelasan Singkat Sastra China Universitas Bina Nusantara
Peminatan Penyiaran mulai dibuka pada tahun 2003. Setiap tahunnya, ada sekitar 20%-25% mahasiswa yang memilih peminatan ini. Namun setelah lulus, tidak banyak dari mereka yang menjadi penyiar. Sebagian besar dari mereka memilih bidang kerja lain seperti bisnis, pariwisata, pendidikan, perbankan, kedutaan dan lain-lain.
Dilihat dari program pendidikan, selama 4 tahun pengajaran Sastra China BINUS telah menyiapkan 54 pelajaran ( total 152sks) , dibagi kedalam 3 jenis yaitu :
1. Pelajaran wajib,sekumpulan pelajaran yang harus dilewati oleh setiap mahasiswa demi mencapai kelulusan. Total 44buah pelajaran (132sks), diantaranya adalah:
(1.) 30MKB (Mata Kuliah Keahlian Berkarya), total 104sks: grammar Mandarin 1 sampai 6, Mendengar Dasar 1 & 2, Menulis Karakter, Percakapan dasar 1 sampai 4, Keterampilan Komputer, Keterampilan Komputer China, Mengarang 1 sampai 3, Membaca 1 & 2, Bahasa Mandarin Modern 1 & 2, Membaca Koran, Terjemahan Umum 1 & 2, Bahasa China Klasik, Literature Chinese Contemporer dan Skripsi Bahasa China.
(2.) 3MKK (Mata Kuliah Keilmuan & Keterampilan), total 6 sks: Bahasa Indonesia, Masyarakat dan Kebudayaan Indonesia serta Chinese Scientific Writing.
(3.) 4MPK(Mata Kuliah Pengembangan Keperibadian), total 8sks: Character Building1,2,3 dan Entrepreneurship.
(4.) 5MPB(Mata Kuliah Perilaku Berkarya), total 10sks: Geografi China, Sejarah China, Bahasa Inggris 1, 2 dan 3.
(5.) 2MBB ( Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat ), total 4sks: Kebudayaan china dan Character Building 4 .
2. Pelajaran wajib peminatan, sekumpulan pelajaran yg khusus disiapkan untuk mengembangkan pengetahuan dan kemampuan mahasiswa di suatu bidang tertentu. Total 6 buah pelajaran( 12sks ), semuanya adalah MPB( Mata kuliah perilaku berkarya ), diantaranya adalah: Pengajaran Nada dan Lafal, Teknik Penyiaran, Praktek Penyiaran, Persiapan HSK Tingkat menengah, Penulisan Berita Pers dan Desain Iklan dan Koran
3. Mata kuliah pilihan, sekumpulan pelajaran yang boleh dipilh, setiap mahasiswa hanya wajib memilih 1 pelajaran untuk mencapai kelulusan tapi di perbolehkan mengambil lebih dari 1. Diantaranya adalah: Puisi Klasik China, Sastra Klasik China, Perfilman China dan Peribahasa China.
2.Analisis Program Pendidikan Sastra China BINUS Peminatan Penyiaran
Perbandingan Program Pendidikan Dengan Kualifikasi Penyiar TelevisiDi lihat dari program pendidikan, Sastra China BINUS telah menyiapkan sebuah pelajaran yang mengembangkan pengetahuan kesusastraan mahasiswa yaitu pelajaran Literature Chinese Contemporer. Pelajaran ini merupakan pelajaran wajib jadi semua mahasiswa pasti akan mendapatkan pelajaran tersebut. Dalam pelajaran ini mahasiswa akan mempelajari pengetahuan dasar tentang kesusastraan China, seperti: puisi china,novel China, sastrawan China dan lain-lain.responden skripsi ini merupakan lulusan sastraChina BINUS,kemungknan besar merekan akan bekerja di indonesia maupun China,oleh karena itu selain memahami kesusastraan China mereka juga harus memahami kebudayaan indonesia. Walaupun BINUS tidak menyiapkan plajaran ini, namun mahasiswa yg tinggal d indonesia diluar pelajaran dapat memahami kesusastraan indonesia, lagipula di sd samapi sma mereka sudah mempelajarinya.jadi bisa disimpulkan bahwa binus telah menyiapkan kualifikasi yg pertama.
5
Berbicara tentang pengetahuan bahasa, BINUS telah menyiapkan banyak pelajaran yang meningkatkan kemampuan berbahasa mahasiswa seperti Tata Bahasa Mandarin 1 sampai 6, Bahasa China modern 1 & 2, bahasa China klasik, persiapan HSK tingkat menengah dan bahasa indonesia.bisa dibilang bahwa BINUS telah memenuhi kualifikasi ke 2.
Demi mendukung pengetahuan mahasiswa terhadap sejarah maka BINUS telah menyiapkan pelajaran Sejarah China. Sebenarnya seorang penyiar wajib memahami sejarah di berbagai negara namun karena tidak memungkinkan bagi sastra China BINUS untuk mengajarkan sejarah berbagai negara kepada mahasiswa dan mahasiswa pun dapat memperlajarnya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karea itu, BINUS tetap dianggap telah memenuhi kualifikasi ke 3.
Meskipun didalam Character Building 4 telah diajarkan mengenai cara menghadapi perkembangan IPTEK dan Moral dalam menggunakan IPTEK, namun BINUS belum menyiapkan pelajaran yang menambah engetahuan mahasiswa terhadap IPTEK terkini itu sendiri, begitu juga dengan ilmu psikologi dan filsafat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa BINUS belum memenuhi kualifikasi ke 4,5 & 6.
Demi mengembangkan pengetahuan dunia mahasiswa, BINUS telah menyiapkan pelajaran Geografi China, Kebudayaan China dan Masyarakat dan kebudayaan China. Dengan demikian, kualifikasi ke 7 telah terpenuhi.
Kemampuan memandu acara tanpa naskah, menjelaskan dan menghubungkan, teknik menggunakan mikrofon serta melakukan pertunjukkan di depan kamera telah didukung oleh pelajaran teknik dan praktek penyiaran tentunya. Namun pelatihan mengenai pertunjukan di depan kamera tidak didapatkan oleh setiap angkatan. Menurut penelitian, angkatan 2011 selalu melakukan praktek siaran kamera di BINUS Tv, sedangkan angkatan lainnya tidak. Oleh karena itu, kualifikasi ke 8,9,11 telah terpenuhi, ke 12 belum. Kualifikasi ke 10 ( lafal yang tepat ) tentu saja sudah didukung dengan pelajaran Pengajaran Nada dan Lafal. Kualifikasi ke 13 yaitu kemampuan membaca yang baik juga telah didukung oleh Praktek Penyiaran dan percakapan Dasar.
Kualifikasi ke 14 yaitu kemampuan bersosialisasi menentukan keberhasilan penyiar dalam memahami penonton dan juga mendapatkan hati mereka. Dalam hal ini, BINUS telah menyiapkan pelajaran Masyarakat dan Kebudayaan Indonesia serta Pelajaran Character Building 2. Bisa dibilang bahwa kualifikasi ke 14 telah terpenuhi. Kemampuan berbahasa asing ( kualifikasi ke 15) pun jelas telah dipenuhi oleh pelajaran Bahasa Inggris 1 sampai 3 serta Terjemahan Umum 1 dan 2.
Kualifikasi ke 15 yaitu kemampuan menggunakan alat perekam belum didukung oleh pelajaran apapun. Namun kualifikasi terakhir yaitu kemampuan mengedit dan menulis berita telah dipenuhi oleh pelajaran Penulisan Berita Pers. Dengan demikian bila ditotal, BINUS telah memenuhi 12 kualifikasi dari 17 dankualifikasi yang belum terpenuhi adalah pengetahuan IPTEK, psikologi, filsafat, keahlian melakukan pertunjukan di depan kamera dan kemampuan merekam. Menurut peneliti, pengetahuan IPTEK dan filsafat dapat didapatkan dalam kehidupan sehari-hari mahasiswa, sedangkan untuk psikologi dapat dipertimbangkan untuk ditambahkan mengingat peminatan pendidikan juga mempelajari ilumu tersebut. Selanjutnya keahlian melakukan pertunjukan di depan kamera dan kemampuan merekam dapat dipelajari setelah memasuki profesi penyiaran.
Perbandingan Program Pendidikan Dengan Kualifikasi Penyiar Radio
Secara keseluruhan, program pendidikan Sastra China BINUS peminatan penyiaran telah memenuhi semua kualifikasi untuk menjadi penyiar radio. Dimulai dari kualifikasi pertama yaitu kualitas vokal yang baik telah didukung oleh pelajaran Pengajaran nada dan Lafal serta Percakapan Dasar 1 sampai 4.
Kualifikasi kedua yaitu memandu acara tanpa naskah sama seperti penjelasan sebelumnya telah didukung oleh pelajaran Praktek Penyiaran, sedangkan kemampuan membaca didukung oleh Praktek Penyiaran dan Percakapan Dasar 1 sampai 4.
Kualifikasi selanjutnya yaitu memahami format Stasiun Radio dan program acara yang dibawakan juga telah didukung oleh pelajaran Teknik dan Praktek Penyiaran. Dalam 2 pelajaran ini, mahasiswa belajar untuk membawakan acara sesuai dengan format program acara. Selain itu, mereka juga diajarkan untuk memahami pendengar dan menciptakan acara yang sesuai dengan karakter pendengar. Dengan demikian, mahasiswa dapat menunjukkan simpati dan empati ke pendengar, kualifikasi ke 4 & 5 pun terpenuhi.
Dalam pelajaran Entrepreneurship mahasiswa diharuskan untuk bekerja secara berkelompok untuk membuat proyek bisnis baru yang kreatif. Dengan demikian, kualifikasi ke 6 & 7pun terpenuhi oleh pelajaran tersebut. Kualifikasi terakhir, yaitu menjadi diri sendiri pun telah didukug oleh Character Building 1 yang
6
mengajarkan mahasiswa untuk menerima kelebihan dan kekurangan diri sendiri sehingga tidak mencontoh orang lain.
Secara keseluruhan, tidak ada satupun kualifikasi yang tidak didukung oleh program pendidikan Sastra China BINUS. Dengan kata lain, peluang lulusan untuk menjadi penyiar radiopun sangat besar.
Perbandingan Program Pendidikan Dengan Kualifikasi Jurnalis Koran
Dilihat dari kualifikasi pertama yaitu pengetahuan politik yang tinggi, BINUS memang tidak menyiapkan pelajaran yang mendukung pengetahuan tersebut, namun mahasiswa sebenernya dapat mempelajarinya dalam kehidupan sehari-hari. Kualifikasi kedua yaitu pengetahuan kebudayaan yang luas pun seperti penjelasan sebelumnya telah didukung oleh pelajaran Masyarakat dan Kebudayaan Indonesia serta pelajaran Kebudayaan China.
Kualifikasi ke 3 dan ke 4 yaitu melakukan pekerjaan dengan sebaik mungkin dan memiliki kemampuan lebih dari bisapun telah didukung oleh Character Building 4 yang mengajari mahasiswa untuk berusaha sebaik mungkin dan selalu menambah daya saing diri. Kualifikasi terkahir yaitu teori, pengetahuan, & kemampuan dasar jurnalistikpun telah didukung oleh pelajaran Membaca Berita, Penulisan Berita Pers dan Desain Iklan & Koran.
Secara keseluruhan, BINUS telah memenuhi 5 dari 4 kualifikasi penyiar radio, yang belum terpenuhi adalah pengetahuan akan politik. Menurut peneliti, pengetahuan ini terlalu profesionl dan tidak berpengaruh banyak bagi lulusan yang ingin menjadi jurnalis.
Analisis Profesi Lulusan Sastra China Universitas Bina Nusantara Peminatan
Penyiaran
Menurut hasil penelitian, setiap tahunnya 20% hingga 25% mahasiswa yang memasuki peminatan penyiaran. Walaupun hasil analisis program pendidikan menunjukkan bahwa persentase keberhasilan lulusan untuk menjadi penyiar melebihi 70%, namun yang terjun ke dunia penyiaran setelah mereka lulus hanya sedikit. Menurut hasil penelitian dari lulusan Sastra China peminatan penyiaran angkatan 2010 dan 2011 hanya ada satu mahasiswa yang menjadi penyiar dan itupun tidak dapat disebut sebagai profesi karena dikerjakan bukan untuk mencari nafkah juga bukan untuk melayani masyarakat. Jadi bisa dikatakan bahwa tidak ada satupun lulusan yang berprofesi sebagai penyiar.
Menurut hasil penelitian, ada 9orang lulusan angkatan 2010 dan 2011 yang telah bekerja, satu diantaranya sedang menjadi pemimpin tur di China, 2 diantaranya menolak untuk diwawancara sehingga yang menjadi responden kali ini ada sebanyak 6 orang. Berikut adalah penjelasan tentang pekerjaan mereka.
Tabel 1. Penjelasan singkat pekerjaan lulusan No.
Responden
Pekerjaan Tempat bekerja
Jam kerja Gaji
1. Marketing Relationship Manager
Bank Senin hingga jumat dari 08.00-17.00 Dibawah 5juta
2. Anggota bagian analisi dan pengembangan
Perusahaan sepatu
Senin hingga jumat dari 07.00-17.00, sabtu dari 07.00-12.00 3,5juta 3. Marketing executive dan penyiar radio Travel dan Vihara
Senin hingga jumat dari 09.00-17.00, sabtu dari 09.00-15.00
Dibawah 5juta
4. Sekretaris Perusahaan Internasional
Senin hingga jumat dari 09.00-16.00 Lebih dari 3 juta 5. Guru Tempat les Senin hingga jumat dari 12.00-18.00 3,5 juta
6. Guru Sekolah dan
tempat les
Senin hingga jumat dari 07.00-13.00, lanjut jam 15.00-18.00
7
Lulusan pertama hingga kelima bekerja demi mencari nafkah, oleh karenanya pekerjaan tersebut merupakan profesi mereka. Mengenai lulusan ketiga yang bekerja sebagai penyiar juga, penyiar tidak termasuk profesinya karena dikerjakan bukan untuk mencari nafkah dan juga bukan untuk melayani masyarakat. Gaji pekerjaan diatas telah memenuhi standar gaji S1 ( 2-3juta), jam kerjapun tidak berbeda jauh dengan perusahaan lain, masih dalam taraf normal namun jam kerja guru les jauh lebih santai dari yang lainnya. Lulusan keenam bekerja demi melayani masyarakat maka pekerjaanya juga disebut sebagai profesinya. gaji di dunia perbankan, dan prospek kerja kedepannyapun baik. Dari analisa diatas diketahui bahwa tidak ada satu lulusanpun yang berprofesi sebagai penyiar, semuanya memilih profesi lain, berikut alasannya!
Tabel 2. Alasan luludan dalam memilih pekerjaan No.
Responden Pekerjaan Alasan dalam memilih pekerjaan 1. Marketing Relationship Manager Minat, pengalaman
2. Anggota bagian analisi dan
pengembangan Gaji
3. Marketing executive dan penyiar radio Ingin membantu vihara
4. Sekretaris Rekomendasi teman
5. Guru les Demi meningkatkan kemampuan Bahasa Mandarin sambil mencari modal usaha 6. Guru sekolah dan les Minat, panggilan dari Tuhan
Responden pertama memilih pekerjaan ini karena dia tertarik dengan pekerjaan ini dan juga telah memiliki pengalaman di bidang tersebut sebelumnya. Dengan demikian dia telah memenuhi 3 syarat seorang profesional dalam memilih profesi, bisa dikatakan bahwa pekerjaan ini sangat cocok dengannya dan peluang dia untuk menjadi seorang profesional di bidang tersebutpun tinggi.
Responden kedua setiap tahunnya memiliki 2 kali kesempatan untuk menaikan pangkat sehingga masa depannya juga baik karena telah memiliki jenjang karir yang terprogram. Saat memilih pekerjaan, responden hanya memikirkan gajinya, walaupun jenjang karirnya bagus namun tanpa minat dan kesukaan, lulusan akan sulit menjadi profesional dibidang tersebut ( tingkat kesuksesan 1/3).
Responden ketiga memilih pekerjaannya karena ingin membantu Vihara, profesi ini kurang cocok dengannya karena tidak dipilih bedasarkan kemampuan danminatnya juga tidak ada jenjang karir, sama sekali tidak memenuhi kualifikasi seorang profesional dalam memilih pekerjaan.
Responden keempat memilih pekerjaan ini karena rekomendasi temen nya. Meskipun dalam memilih pekerjaan dia tidak mempertimbangkan kemampuan, minat dan masa depan, namun pekerjaan yang dilakukan memang merupakan keahliannya dan dia menyatakan bahwa dirinya merasa nyaman dengan pekerjaan tersebut sehingga kemungkinan dia untuk menjadi seorang profesional dibidang tersebut sangat tinggi.
Responden kelima mengambil pekerjaan sebagai guru les karena dia ingin melatih bahasa mandarin nya dan juga sebagai modal usaha nanti nya. Bisa dikatakan bahwa pekerjaan tersebut tidak termasuk profesi yang baik baginya kerena hanya bersifat sementara dan dalam memilihnya pun tidak mempertimbangkan kemampuan, minat dan impian.
Responden keenam memilih pekerjaan karena dia menyukai pekerjaan tersebut dan berpendapat bahwa berbagi pengetahuan dengan orang lain merupakan panggilan dari Tuhan. Meskipun dalam memilih pekerjaan tersebut dia tidak mempertimbangkan apa-apa, namun minat dan pengalamannya dalam dunia kerja tersebut telah ada sehingga kemungkinan dia untuk menjadi seorang profesional dibidang tersebut juga tinggi.
8
Dari hasil analisa diatas dapat disimpulkan bahwa 50% responden berkemungkinan besar untuk menjadi profesional di bidang kerjanya. Namun bidang kerja mereka semua bertolakbelakagn dengan peminatan yang mereka ambil. Berikut alasan mereka untuk tidak memilih profesi penyiar.
Tabel 3. Alasan lulusan tidak memilih profesi penyiar No.
Responden
Alasan memilih peminatan penyiaran Alasan tidak memilih profesi penyiar
1. Ketertarikan pada pelajaran, ingin mempelajari ilmu hubungan sosial
Tidak tertarik
2. Minat, ingin memperbaiki nada Kemampuan penyiaran tidak mencukupi
3. Minat Membantu Vihara lebih penting
4. Ketertarikan pada pelajaran Telah mendapatkan pekerjaan 5. Tidak ada alasan khusus Lafal tidak tepat, tidak percaya diri
6. Minat Lingkungan
Responden pertama memilih peminatan penyiaranpun hanya karena menurutnya pelajaran didalamnya lebih menarik daripada peminatan yang lainnya. Oleh karena itu dia tidak pernah mencoba melamar menjadi penyiar. Dari sini dapat dilihat bahwa tidak semua mahasiswa yang memasuki peminatan penyaran ingin menjadi penyiar, inilah salah satu penyebab sedikitnya lulusan yang menjadi penyiar.
Responden kedua memasuki peminatan penyiaran adalah karena dia tertarik dan ingin membenarkan pelafalannya. Namun karena kemampuan penyiarannya tidak berkembang, diapun kehilangan kepercayaan diri untuk menjadi penyiar sehingga dia tdak pernah mencoba melamar menjadi penyiar. Hal ini menunjukan bahwa program pendidikan Sastra China BINUS tidak dapat membuat mahasiswa memiliki kemampuan penyiaran yang cukup. Ini juga merupakan salah satu penyebab sedikitnya lulusan yang menjadi penyiar.
Responden ketiga sebenarnya ingin menjadi penyiar tetapi baginya membantu Vihara lebih penting. Sekali lagi menunjukkan bahwa salah satu penyebab sedikitnya lulusan yang menjadi penyiar adalah kurangnya semangat lulusan dalam mengejar impian.
Responden keempat memasuki peminatan penyiaran karena dia suka jurnalistik, tapi dia tidak melamar menjadi wartawan karena setelah lulus dia langsung mendapatkan pekerjaan tersebut. Bisa dikatakan, semangat lulusan untuk mengejar impiannya kurang, ini juga merupakan salah satu penyebab sedikitnya lulusan yang menjadi penyiar.
Responden memilih peminatan penyiaran puntidak dikarenakan alas an khusus, namun karena dia merasa peminatan penyiaran sangat seru dan peminat peminatan bisnis sangat banyak sehingga dia memilih peminatan penyiaran. Sekali lagi menunjukkan bahwa mahasiswa yang memasuki peminatan penyiaran tidak semuanya ingin menjadi penyiar. Alasan nya tidak memasuki dunia penyiaran karena pelafalan mandarin dia kurang bagus sehingga dia kurang percaya diri.Dia juga tidak pernah mencoba untuk melamar menjadi penyiar. Selain itu program pendidikan Sastra China BINUS tidak dapat membuat mahasiswa memiliki kualitas penyiar yang baik, terutama dalam hal pelafalan. Keduanya merupakan penyebab sedikitnya lulusan yang menjadi penyiar.
Responden keenam memasuki peminatan penyiaran karena dia tertarik. Dia tidak memilih jadi penyiar karena keterbatasan pengetahuan dan di kota nya kurang tempat penyiaran dan juga tinggal nya jauh dari kota.tapi dulu dia pernah menjadi penyiar radio di vihara Jakarta.alasan dia memasuki peminatan penyiaran adalah karena dia tertarik pada dunia tersebut. Bisa dikatakan bahwa lingkungan menjadi salh satu penyebab sedikitnya lulusan yang menjadi penyiar.
SIMPULAN
Dari hasil analisa diatas, dapat diketahui bahwa Program Pendidikan Sastra China BINUS peminatan penyiaran telah memenuhi sebagian besar kualifikasi penyiar televisi, radio dan koran (televisi 12/71, radio
9
8/8, koran 4/5), kualifikasi yang belum dipenuhi adalah pengetahuan tentang IPTEK, psikologi, filsafat, keahlian melakukan pertunjukan di depan kamera, kemampuan merekam dan teori politik. Program pendidikan Sastra China BINUS peminatan penyiaran tidak dapat membuat mahasiswa memiliki kemampuan penyiaran yang cukup terutama dalam hal pelafalan dan keahlian penyiaran.
Lulusan Sastra China BINUS peminatan penyiaran angkata 2010 dan 2011 hanya ada 1 yang menjadi penyiar namun itupun bukan profesinya. 84% responden memiliki profesi umum, 16% profesi khusus. Meskipun tidak ada satupun lulusan yang menjadikan penyiar sebagai profesinya,namun 50% responden memiliki tingkat kesuksesan yang tinggi dalam bidang perbankan, sekretariat dan pendidikan. 50% responden memiliki profesi yang kurang cocok bagi mereka.Sedikitnya lulusan yang menjadi penyiar disebabkan oleh alasan sebagian mahasiswa memilih peminatan penyiaran bukan karena ingin menjadi penyiar, oleh karena itu setelah luluspun mereka tidak mencoba melamar untuk menjadi penyiar, program pendidikanpun tidak berhasil membuat kemampuan penyiaran dan pelafalan beberapa mahasiswa menjadi baik sehingga menyebabkan lulusan tidak percaya diri untuk menjadi penyiar dan melupakan ketertarikannya pada penyiaran. Selain itu, semangat lulusan dalam mengejar impian kurang tinggi sehingga lulusan melepaskan impian untuk memiliki profesi sebagai penyiar. Lingkungan yang tidak membutuhkan penyiar Mandarin juga merupakan salah satu penyebab lulusan tidak menjadi penyiar.
REFERENSI
1. 付程.播音主持教学法十二[M].北京:中国传媒大学出版社,2005. 2. 张颂.播音创作基础[M].北京:北京 广播学院出版社,2003. 3. 修订版.邵培仁. 传播学[M].北京:高等教育出版社,2008. 4. 黄伯荣、廖序东.现代汉语上册[M].北京:高等教育出版社,2004. 5. 黄伯荣、廖序东.现代汉语下册[M].北京:高等教育出版社,2004. 6. 郭颖雯、付瑶、陈香. 二年级汉语口语教程 [M].北京: 北京语言大学出版社,2005. 7. 郭颖雯、付瑶、陈香. 三年级汉语口语教程 [M].北京: 北京语言大学出版社,2005 8. 郭颖雯、付瑶、陈香. 一年级汉语口语教程 [M].北京: 北京语言大学出版社,2005. 9. 曹文. 汉语语音教程 [M].北京:北京语言大学出版社,2002. 10. 何怿华.新闻理论教程[M]. 北京: 高等教育出版社,2008.11. 传播者的讲义[Z].(n.d.).Docin.Retrieved Maret 10,2012,from http://www.docin.com/p-196073450.html.
12. 宋彩英.新闻工作者应该具备的素质[Z].(n.d.). NewsTribune. RetrievedJuly 20, 2012, from http://xwlt.northnews.cn/NewsTribune/ShowArticle.asp?ArticleID=362
13. Barringer, Bruce R., & Ireland, R.D.(2010). Entrepreneurship : Successfully Launching New Ventures (3rd ed.), Inggris: Publisher Pearson Education.
14. Cattelia. (2008).”Analisa Kendala Belajar Mata Kuliah Penulisan Berita Pers bagi Mahasiswa Peminatan Broacasting Sastra China Unversitas Bina Nusantara”.
15. Deborah, P. (2008).Longman Complete Course for The TOEFL Test : Preparation for The Computer and Paper Tests, Longman.
16. Dominick, Et.al. (2004).Broadcasting, Cable, the Internet, and Beyond : an Introduction to Modern Electronic Media (5th ed.), : Mc Graw Hill.
17. Gea, Et.al. (2002).Relasi Dengan Diri Sendiri : Modul Character Building I, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
18. Gea, Et.al. (2005). Relasi Dengan Sesama : Character Building II, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
19. Gea, Et.al. (2005). Relasi Dengan Tuhan : Character Building III, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
10
20. Gea, Et.al. (2005). Relasi Dengan Dunia (Alam, Iptek & Kerja) : Character Building IV, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
21. Pane, T.R. (2004).Speak Out : Panduan Praktis Dan Jitu Memasuki Dunia Penyiaran Dan Public Speaking, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
22. Hadi, P. (2008).Tips dan Trik Mencari Pekerjaan, Yogyakarta: Oryza.