Bab 3
METODE PENELITIAN
Bab ini akan menjelaskan menggenai metode penelitian yang diigunakan dalam penelitian ini, termasuk hipotesis, definisi operasional variabel penelitian, serta validitas dan reliabilitas alat ukur yang digunakan.
3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis
Berikut ini dijelaskan variabel dalam penelitian dan definisi operasional dari masing-masing variabel.
3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008).
3.1.1.1 Variabel 1: Kemampuan personal (personal competence) Dalam Kecerdasan Emosi
Kemampuan personal (personal competencies) dalam kecerdasan emosi merupakan suatu kemampuan individu dalam memantau dan mengetahui perasaan sendiri dan orang lain. Pengetahuan ini membimbing seseorang untuk berpikir dan bertindak. Cara mengukurnya yaitu dengan menghitung semua skor kemampuan personal (personal competence) dalam kecerdasan emosi pada masing-masing atlet lalu dibuat skor rata-rata kemudian dimasukkan ke dalam pengolahan data spss versi 19.
3.1.1.2 Variabel 2 : Prestasi
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari suatu usaha yang telah dikerjakan dan diciptakan baik secara individu maupun kelompok. Cara menghitungnya yaitu
berdasarkan jumlah poin yang didapat di setiap kejuaraan dibagi jumlah kejuaraan yang telah diikuti oleh setiap atlet, lalu poin dapat dilihat di tabel yang telah ditentukan oleh BWF dan PBSI.
3.1.2 Hipotesis
Agar dapat menjawab permasalahan penelitian, maka peneliti menyusun sebuah hipotesis. Hipotesis ini yang nantinya akan menjadi sebuah arahan bagi peneliti. Oleh karena itu, peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut :
H1 : Tidak ada hubungan antara kemampuan personal (personal competence) dalam
kecerdasan emosi dengan prestasi atlet bulu tangkis tingkat nasional. H1 : Ada hubungan antara kemampuan personal (personal
competence) dalam kecerdasan emosi dengan prestasi atlet bulu tangkis tingkat nasional.
H2 : Tidak ada hubungan antara kemampuan personal (personal competence) dalam
kecerdasan emosi dengan prestasi pada atlet laki-laki dan atlet perempuan. H2 : Ada hubungan antara kemampuan personal (personal competence)
dalam kecerdasan emosi dengan prestasi atlet pada atlet laki-laki dan perempuan.
3.2 Subjek Penelitian & Teknik Sampling 3.2.1 Karakeristik Subjek Penelitian
Peneliti menetapkan beberapa karakteristik subjek yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini, antara lain :
a. Atlet bulu tangkis yang dimaksud sudah mempunyai pengalaman bertanding lebih dari satu tahun pada saat di klub.
3.2.2 Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan peneliti pada penelitian ini adalah teknik sampling non-random, yaitu teknik sampling bertujuan (purposive sampling). Purposive Sampling digunakan apabila anggota sampel yang dipilih secara khusus berdasarkan tujuan penelitiannya (dalam Usman & Akbar, 2011).
3.3 Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode survey dan korelasional. Metode survey yang dimaksud adalah suatu upaya untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta informasi faktual yang mendetail tentang gejala yang ada dari berbagai individu dengan menggunakan instrument daftar pernyataan (kuesioner) yang terpola dan terstruktur sesuai dengan kebutuhan data yang mengacu pada judul penelitian.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yaitu penelitian yang bertujuan menentukan apakah terdapat asosiasi atau hubungan antara dua variabel atau lebih, serta seberapa jauh korelasi yang ada diantara variabel yang diteliti (Sugiyono, 2008). Survey pada umumnya dibatasi pada penelitian yang mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data pokok dan unit analisisnya pada umumnya adalah individu. Sedangkan korelasional mengacu pada pengujian atas hipotesis penelitian yang diajukan, yaitu apakah ada hubungan diantara kecerdasan emosi dengan prestasi atlet bulu tangkis tingkat nasional.
3.4 Alat Ukur Penelitian
Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan instrumen penelitian. Menurut Arikunto (2003), instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam mengumpulkan data. Berkaitan dengan penelitian ini, maka instrumen yang digunakan adalah kuesioner atau angket mengenai kemampuan personal
(personal competence) dalam kecerdasan emosi dengan prestasi bulu tangkis tingkat nasional.
3.4.1 Alat Ukur Kemampuan Personal (personal competence) Dalam Kecerdasan Emosi
Pada penelitian ini dilakukan pengukuran terhadap kemampuan personal (personal competence) dalam kecerdasan emosi dengan menggunakan skala interval yang disusun oleh peneliti berdasarkan teori dari Goleman (2001). Peneliti mengambil aspek kemampuan personal (personal competence) dikarenakan kemampuan (competence) sosial merupakan bagian pendukung dari kemampuan personal (personal competence). Kemampuan (competence) sosial adalah bagian kecerdasan emosional yang berhubungan dengan dunia luar individu. Bila individu tidak dapat atau belum menyelesaikan masalah yang ada pada dirinya, maka individu tersebut tidak dapat melakukan kegiatan diluar atau berhubungan dengan orang lain dengan baik.
Hal ini didukung oleh Gardner (dalam Goleman, 2007) mengatakan kecerdasan emosional sebagai kecerdasan intrapersonal dan interpersonal atau kecerdasan pribadi. Kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan interpersonal dijadikan sebagai dasar untuk mengungkap kecerdasan emosional pada diri individu (Salovey dalam Goleman, 2007).
Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui gambaran kemampuan personal (personal competence) dalam kecerdasan emosi atlet bulu tangkis tingkat nasinoal. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang terstruktur dengan pernyataan–pernyataan yang bersifat tertutup.
Peneliti menggunakan skala Likert dengan skala 1 sampai 4. Setiap item memiliki 4 alternatif jawaban, yaitu 1=“Sangat Tidak Sesuai” (STS); 2=“Tidak Sesuai” (TS); 3=“Sesuai” (S); dan 4=“Sangat Sesuai” (SS). Skor pada setiap item berkisar dari 1 sampai 4 diberikan untuk item yang bersifat favorable, sedangkan untuk item unfavorable bergerak dari 4 sampai 1. Rincian item–item dalam alat ukur kemampuan
personal (personal competence) dalam kecerdasan emosi, beserta dengan perubahannya ketika try out dan field. (Alat ukur terlampir dalam lampiran).
3.4.2 Alat Ukur Prestasi
Variabel mengenai prestasi akan dijelaskan dengan menggunakan poin rangking yang telah ditetapkan oleh BWF (Badminton World Federation) dan PBSI. Di bawah ini adalah rincian poin-poin kejuaraan :
Tabel 3.1
World Ranking Points Table
Rounds BWF Events(BWF World WCH & OG) BWF Superseries Finals & Premier Super series Grand Prix Gold Grand Prix Intl Challenge Intl Series Future Series Winner 12000 11000 9200 7000 5000 4000 2500 1700 Runner up 10200 9350 7800 5950 4250 3400 2130 1420 *3/4 8400 7700 6420 4900 3500 2800 1750 1170 5/8 6600 6050 5040 3850 2750 2200 1370 920 9/16 4800 4320 3600 2720 1920 1520 920 600 17/32 3000 2660 2220 1670 1170 920 550 350 33/64 1200 1060 880 660 460 360 210 130 65/128 600 520 430 320 220 170 100 60 129/256 240 170 130 90 70 40 20 257/512 120 80 60 40 30 20 10 513/1024 60 40 30 25 20 10 5
Sumber : Overview Rangking. (n.d.). Retrieved November 12, 2012, from
http://bwfbadminton.org:http://
Tabel 3.2
Poin Rangking PBSI Tipe Kejuaraan Juara
1 Juara 2 Juara ¾ 5-8 9-16 17-32 33-64 65-128 129-256 257-512 513-1024 BWF Events (BWF World WCH & OG) 12000 10200 8400 6600 4800 3000 1200 600 240 120 60 BWF Super Series Master Finals & Premier
11000 9350 7700 6050 4320 2660 1060 520
Super Series 9200 7800 6420 5040 3600 2220 880 430 170 80 40
Grand Prix Gold 7000 5950 4900 3850 2720 1670 660 320 130 60 30
Grand Prix 5000 4250 3500 2750 1920 1170 460 220 90 40 25 International Challenge 4000 3400 2800 2200 1520 920 360 170 70 30 20 Internastional Series 2500 2130 1750 1370 920 550 210 100 40 20 10 Future Series 1700 1420 1170 920 600 350 130 60 20 10 5 Swasta Tingkat Nasional 1200 1020 840 660 480 300 120 100 40 20 10 Provinsi 900 765 630 495 360 225 90 45 16 8 4 Multi Kabupaten/Kota 400 340 280 220 160 100 40 20 8 4 2 Kabupaten/Kota 300 255 210 165 120 75 30 15 6 3 1,5
Sumber : PB PBSI Edisi IV, 2012
Peneliti menggunakan tabel poin 3.1 dan 3.2 diatas untuk mengukur prestasi pada setiap atlet. Hasil juara setiap atlet dilihat dari setiap kejuaraan yang pernah diikutinya. Berikut terlampir tabel cara perhitungan prestasi atlet:
Tabel 3.3
Rumus Perhitungan Prestasi Jumlah Poin disetiap Kejuaraan
= Hasil Prestasi Jumlah Kejuaraan yang diikuti
Misalkan atlet X mengikuti tiga kejuaraan yang berbeda dan mendapatkan juara 1 di setiap kejuaraannya, seperti kejuaraan Super Series, Grand Prix Gold, dan Grand Prix maka poin yang didapat adalah 9200, 7000, dan 5000. Dari hasil ketiga poin
tersebut diakumulasikan dan kemudian dibagi tiga sesuai dengan jumlah kejuaraan yang telah diikutinya. Hasil yang didapatkan pada setiap atlet menjadi data untuk alat ukur prestasi.
3.4.3 Validitas dan Reliabilias Alat Ukur 3.4.3.1 Validitas
Pada penelitian ini, validitas yang digunakan adalah validitas isi (content validity), yaitu berupa uji keterbacaan dan expert judgment oleh Bapak Drs. Johannes A. A. Rumeser, M.Psi. Pengujian pada butir item menggunakan metode korelasi Pearson atau metode Corrected item-total correlation. Metode ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total item dan melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi yang overestimasi atau memiliki estimasi nilai yang lebih tinggi dari yang sebenarnya (Priyatno, 2011). Berikut penjabaran hasil jumlah item yang valid dari hasil try out:
Tabel 3.4
Item Valid Kemampuan personal (personal competence) Dalam Kecerdasan Emosi Try Out
Variabel Dimensi Indikator No. Item Jumlah
Item
Kecerdasan Emosi
Kesadaran Diri
Mengenal emosi diri 1, 10, 19, 28, 37, 46 9 Penilaian diri yang akurat 2, 11, 20, 29, 38, 47 9 Kepercayaan diri 3, 12, 21, 30, 39, 48 9
Manajemen diri
Kendali emosi diri 4, 13, 22, 31, 40, 49 9 Dapat dipercaya 5, 14, 23, 32, 41, 50 9 Sifat berhati-hati 6, 15, 24, 33, 42, 51 9 Adaptasi 7, 16, 25, 34, 43, 52 9 Dorongan berprestasi 8, 17, 26, 35, 44, 53 9 Inisiatif 9, 18, 27, 36, 45, 54 9 TOTAL 54
Dan untuk item-item yang tidak valid atau item yang akan dibuang 16 item, berikut penjabaran jumlah item yang tidak valid:
Tabel 3.5
Item Valid Kemampuan personal (personal competence) Dalam Kecerdasan Emosi Field
Variabel Dimensi Indikator No. Item Jumlah
Item
Kecerdasan Emosi
Kesadaran Diri
Mengenal emosi diri 1, 10, 28 3 Penilaian diri yang akurat 2, 47 2 Kepercayaan diri 3, 12, 30, 39, 48 5
Manajemen diri
Kendali emosi diri 4, 22, 49 3
Dapat dipercaya 5, 14, 23, 41, 50 5 Sifat berhati-hati 6, 15, 24, 33, 42, 51 6 Adaptasi 7, 25, 34, 52 4 Dorongan berprestasi 8, 17, 26, 35, 44 5 Inisiatif 9, 18, 27, 36, 45 5 TOTAL 38
Sumber : Pengolahan Data SPSS versi 19
Dengan menggunakan perhitungan validitas melalui software SPSS versi 20.0 for window, hasil yang diperoleh semua item yang telah diujikan dinyatakan valid sebanyak 38 item dari 54 item. Dari hasil penghitungan data yang dilakukan pada atlet nasional, diperoleh nilai validitas alat ukur kemampuan personal (personal competence) dalam kecerdasan emosi berkisar 0.267 sampai 0.583. Berdasarkan standar nilai validitas Azwar (2007) bahwa semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Tetapi Azwar mengatakan apabila jumlah butir soal tidak mencukupi, batas kriteria dapat diturunkan dari 0,30 menjadi 0,25. Hasil Data lengkap Output SPSS pada uji coba dan studi lapangan instrument dapat dilihat pada lampiran.
3.4.2.2 Reliabilitas
Nilai reliabilitas yang digunakan pada penelitian ini adalah berdasarkan nilai klasifikasi dari Sekaran (1992, dalam Sedarmayanti, 2011), reliabilitas 0,60 adalah kurang baik, sedangkan 0,70 dapat diterima dan 0,80 adalah baik.
Tabel 3.6
Hasil Uji Reliabilitas Alat Ukur Kemampuan Personal (personal competence) Dalam Kecerdasan Emosi Secara Keseluruhan
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Jumlah Item
Sebelum Dihapus 0.839 54
Sesudah Dihapus 0.894 38
Sumber: Pengolahan Data SPSS versi 19
Berdasarkan hasil uji reliabilitas secara keseluruhan, dapat diketahui bahwa nilai reliabilitas alat ukur kemampuan personal (personal competence) dalam kecerdasan emosi memiliki nilai sebesar 0.839 dengan total item 54 termasuk dalam nilai reliabilitas yang tergolong baik. Setelah item yang tidak valid dihapus, item yang tersisa adalah 38 item, dengan nilai reliabilitasnya meningkat menjadi 0.894, yang masih tergolong dalam klasifikasi nilai reliabilitas baik.
3.5 Prosedur
3.5.1 Persiapan Penelitian
Langkah awal yang dilakukan peneliti sebelum memulai penelitian ini antara lain :
a. Mengidentifikasi permasalahan yang ada pada atlet bulu tangkis tingkat nasional.
c. Melakukan observasi (studi lapangan) mengenai fenomena kemampuan personal (personal competencies) dalam kecerdasan emosi pada atlet bulu tangkis tingkat nasional.
d. Mencari literatur yang dapat mendukung fenomena yang terlihat mengenai kemampuan personal (personal competencies) dalam kecerdasan emosi pada atlet bulu tangkis tingkat nasional.
e. Membuat proposal penelitian. 3.5.2 Pelaksanaan Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti melakukan beberapa kegiatan, pertama peneliti mengajukan surat permohonan untuk pengambilan data kepada tempat latihan atlet bulu tangkis tingkat nasional. Pada saat pemberian kuesioner kepada atlet bulu tangkis tingkat nasional sebanyak empat puluh lima orang baik atlet laki-laki dan atlet perempuan, peneliti dibantu oleh staf dan pelatih. Peneliti memberikan kuesioner kepada atlet setelah jam latihan selesai. Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan SPSS v.19.0 for windows, peneliti melakukan field test yang dilakukan dari tanggal 5-12 november 2012.
3.5.3 Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SPSS v.19.0 for windows. Data yang terjaring dalam kuesioner kemudian dihitung dan diukur dengan uji statistik. Metode analisis data yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan teknik korelasi. Teknik korelasi digunakan oleh peneliti karena peneliti ingin melihat ada atau tidak hubungan antara variabel satu dengan variabel dua.