• Tidak ada hasil yang ditemukan

BIDANG PENGEMBANGAN BERBAHASA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BIDANG PENGEMBANGAN BERBAHASA"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

BUKU : 2 Seri Model pembelajaran di TK

PEDOMAN PEMBELAJARAN

BIDANG PENGEMBANGAN BERBAHASA

DI TAMAN KANAK-KANAK

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN TAMAN KANAK KANAK DAN SEKOLAH DASAR

(3)

KATA PENGANTAR

Sebagaimana dinyatakan dalam Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 28, ayat 3 menyatakan bahwa Taman Kanak-kanak (TK) merupakan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal, yang bertujuan membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai agama, sosial, emosional, kemandirian, kognitif, bahasa, fisik/motorik, dan seni untuk siap memasuki sekolah dasar.

Dalam rangka meningkatkan mutu layanan pendidikan dan membantu para guru dalam melaksanakan proses pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan di Taman Kanak-kanak, Direktorat Pembinaan TK dan SD, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional menyusun buku pedoman pembelajaran yang meliputi bidang pengembangan pembiasaan, berbahasa, kognitif, fisik/motorik, seni, dan pembelajaran permainan berhitung permulaan, serta persiapan membaca dan menulis permulaan melalui permainan di TK.

Sehubungan dengan hal tersebut, kami ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak baik para guru, kepala TK, akademisi dan praktisi pendidikan yang telah membantu penyusunan buku pedoman ini.

Buku pedoman ini diharapkan dapat menjadi acuan dan referensi bagi semua pihak yang memberikan layanan pendidikan TK.

Jakarta, April 2007

Direktur Pembinaan TK dan SD

Drs. Mudjito AK., M.Si.

(4)

DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar ……… i Daftar Isi ……… ii BAB I PENDAHULUAN ……….. 1 A. Latar Belakang ……… 1 B. Dasar ………. 2 C. Tujuan ……… 2

BAB II KONSEP PENGEMBANGAN BERBAHASA ……… 3

A. Pengantar ... 3

B. Perilaku yang dapat dilakukan oleh anak ... 4

C. Fungsi Bahasa sebagai Alat Komunikasi ... 5

D. Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak ... 5

E. Ruang Lingkup ... 6

F. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran ... 11

Contoh Kegiatan Pembelajaran Bidang Pengembangan Berbahasa ... 12 BAB III PENUTUP ... 54

(5)

PENDAHULUAN

BAB I

A. Latar Belakang

Taman Kanak-kanak (TK) merupakan lembaga pendidikan formal sebelum anak memasuki sekolah dasar. Lembaga ini dianggap penting karena usia ini merupakan usia emas (golden age) yang merupakan “masa peka” dan hanya datang sekali. Masa peka adalah suatu masa yang menuntut pengembangan anak secara optimal. Penelitian menunjukkan bahwa 80% perkembangan mental dan kecerdasan anak berlangsung pada usia ini. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa anak Sekolah Dasar yang tinggal kelas, drop out, khususnya pada kelas rendah disebabkan anak yang bersangkutan tidak melalui pendidikan di TK.

Salah satu tugas pokok dan fungsi Direktorat Pembinaan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar adalah meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan di Taman Kanak-kanak. Upaya ini dilakukan dengan penyempurnaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (PKBTK) atau kurikulum TK beserta perangkatnya.

Pemberlakuan kurikulum 2004 TK yang berbasis kompetensi berimplikasi pada perlunya pengembangan pembelajaran. Guru Taman Kanak-kanak, sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran, perlu mempersiapkan diri. Salah satu bentuk persiapan adalah menyusun bentuk kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik perkembangan fisik dan psikologis anak TK, keadaan lingkungan sekitar dan ketersediaan sarana prasarana pendidikan.

Dari berbagai bentuk kegiatan pembelajaran yang perlu disusun oleh guru, di antaranya adalah bentuk kegiatan pembelajaran berbahasa. Kemampuan berbahasa merupakan salah satu dari bidang pengembangan kemampuan dasar yang dipersiapkan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas anak sesuai dengan tahap perkembangannya.

Bentuk kegiatan pembelajaran Kemampuan berahasa yang dikembangkan dan diimplementasikan di TK tidak harus seperti contoh dalam pedoman ini. Pedoman ini dapat menjadi rujukan bagi guru dalam mengembangkan SKM dan SKH sesuai kreativitasnya, sejauh tidak bertentangan dengan prinsip dan asas pembelajaran berahasa TK.

(6)

B. Dasar

1. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 0125/U/1994

tentang Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak dan Keputusan Mendikbud Nomor 002/U/1995 tentang Perubahan Kepmendikbud Nomor 0125/U/1994. 3. SK Dirjen Dikdasmen No.399a/C.C2/Kep/DS/2004 tanggal 2 Agustus 2004

tentang Implementasi Kurikulum TK dan SD.

C. Tujuan

Penyusunan bentuk kegiatan pembelajaran berbahasa ini bertujuan untuk memberi bahan referensi kepada guru TK, Kepala TK, Pengawas TK-SD dan para Pembina TK dalam menyusun SKM dan SKH khususnya bidang kemampuan berbahasa.

(7)

KONSEP PENGEMBANGAN BERBAHASA

BAB

II

A. Pengantar

Pengembangan bahasa diarahkan agar anak mampu menggunakan dan mengekpresikan pemikirannya dengan menggunakan kata-kata. Dengan kata lain pengembangan bahasa lebih diarahkan agar anak dapat:

1. mengolah kata secara komprehensif.

2. mengekspresikan kata-kata tersebut dalam bahasa tubuh (ucapan dan perbuatan) yang dapat dipahami oleh orang lain.

3. mengerti setiap kata, mengartikan dan menyampaikannya secara utuh kepada orang lain.

4. berargumentasi, meyakinkan orang melalui kata-kata yang diucapkannya. Pengembangan Berbahasa pada anak TK menekankan pada:

1. Mendengar dan Berbicara

Secara umum melalui kegiatan mendengar dan berbicara diharapkan anak dapat:

a. Mendengarkan dengan sungguh-sungguh dan merespon dengan tepat. b. Berbicara dengan penuh percaya diri.

c. Menggunakan bahasa untuk mendapatkan informasi dan untuk komunikasi yang efektif dan interaksi sosial dengan yang lain.

d. Menikmati buku, cerita dan irama. e. Mengembangkan kesadaran bunyi. 2. Awal Membaca

Secara umum melalui kegiatan awal membaca diharapkan anak dapat: a. Membentuk perilaku membaca.

b. Mengembangkan beberapa kemampuan sederhana dan keterampilan pemahaman.

(8)

B. Perilaku yang dapat Dilakukan oleh Anak

1. Mendengar dan Berbicara

a. Melakukan kontak mata ketika mendengar atau mulai berbicara. b. Memberi perhatian ketika mendengarkan sebuah cerita.

c. Merespon sumber bunyi atau suara.

d. Menggunakan kata-kata yang sopan ketika berbicara dengan orang. e. Menyampaikan pesan sederhana dengan akurat.

f. Membuat permintaan sederhana.

g. Merespon ketika diajak berbicara atau ditanya.

h. Memulai pembicaraan dengan teman sebaya dan orang dewasa. i. Berkomunikasi secara efektif dalam situasi tertentu.

j. Menggunakan bahasa untuk menjelaskan tujuan sederhana. k. Berbicara tentang pengalaman pribadi, perasaan dan ide. l. Berpartisipasi dalam cerita, lagu dan irama.

m. Berpartisipasi dalam dramatisasi dari cerita yang terkenal.

n. Menceritakan kembali cerita dan peristiwa tertentu secara sederhana. o. Membuat cerita sendiri dan memerankannya.

p. Menggabungkan suara dengan pola irama tertentu.

q. Membedakan antara bunyi suara dan irama dalam kata-kata

2. Awal Membaca

a. Mengekspresikan pendapat terhadap apa yang sudah dibaca.

b. Mendemonstrasikan cara yang benar dalam menggunakan sebuah buku. c. Memahami bagian dasar yang digunakan dalam buku (misalnya: sampul,

judul, paparan dan halaman).

d. Menikmati membaca dengan orang dewasa dan mau membaca. e. Mengenal tulisan sebaik mengenal gambar, membawa pesan. f. Menyadari nama mereka sendiri.

g. Mengetahui kalau tulisan dibaca dari kiri ke kanan atau atas ke bawah.

h. Memahami bahwa kata yang diucapkan dapat direpresentasikan dalam tulisan.

(9)

j. Mengantisipasi kejadian-kejadian dalam cerita dan membuat prediksi. k. Menggunakan suara inisial untuk kode kata-kata.

l. Menggunakan gambar untuk kode kata-kata.

m. Menggunakan tulisan untuk mengenal tulisan yang lebih kompleks.

C. Fungsi Bahasa sebagai Alat Komunikasi

1. Keterampilan Berbahasa

Dapat ditunjukkan oleh anak dalam perilaku: menyapa, memperkenalkan diri, bertanya, mendeskripsikan, melaporkan kejadian, menyatakan suka/ tidak, meminta ijin, bantuan, mengemukakan alasan, memerintah atau menolak sesuatu.

2. Keterampilan Mendengar

Dapat ditunjukkan oleh anak dalam perilaku: mendengarkan perintah, mendengarkan pertanyaan, mendengarkan orang yang sedang bercerita dan mendengarkan orang yang memberi petunjuk.

3. Keterampilan Berbicara

Dapat ditunjukkan oleh anak dalam perilaku: mengembangkan keterampilan bertanya, menyiapkan kegiatan yang dapat dilakukan di dalam maupun di luar kelas, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan meng-gunakan berbagai kegiatan yang bervariasi.

4. Keterampilan Membaca

Membaca adalah kegiatan yang melibatkan unsur auditif (pendengaran) dan visual (pengamatan).

D. Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak

Berdasarkan dimensi perkembangan bahasa anak usia 4-6 Tahun memiliki karakteristik perkembangan, antara lain:

1. Dapat berbicara dengan menggunakan kalimat sederhana yang terdiri dari 4-5 kata.

2. Mampu melaksanakan tiga perintah lisan secara berurutan dengan benar. 3. Senang mendengarkan dan menceritakan kembali cerita sederhana dengan

(10)

4. Menyebut nama, jenis kelamin dan umurnya, menyebut nama panggilan orang lain (teman, kakak, adik atau saudara yang telah dikenalnya).

5. Mengerti bentuk pertanyaan dengan menggunakan apa, mengapa dan bagaimana.

6. Dapat mengajukan pertanyaan dengan menggunakan kata apa, siapa dan mengapa.

7. Dapat menggunakan kata depan seperti di dalam, di luar, di atas, di bawah, di samping.

8. Dapat mengulang lagu anak-anak dan menyanyikan lagu sederhana. 9. Dapat menjawab telepon dan menyampaikan pesan sederhana.

10. Dapat berperan serta dalam suatu percakapan dan tidak mendominasi untuk selalu ingin didengar.

E. Ruang Lingkup

Bentuk kegiatan pembelajaran bidang pengembangan kemampuan berbahasa ini terdiri atas latar belakang, tujuan pengembangan pembelajaran berbahasa, standar kompetensi dan kompetensi dasar, indikator, silabus, dan SKM serta SKH. Kemampuan berbahasa merupakan salah satu dari bidang pengembangan kemampuan dasar yang dipersiapkan oleh guru untuk meningkatkan kemam-puan dan kreativitas anak sesuai dengan tahap perkembangannya. Pengem-bangan kemampuan berbahasa bertujuan agar anak mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi secara efektif dan membangkitkan minat untuk dapat berbahasa Indonesia. Sesuai dengan standar kompetensi bidang pengembangan kemampuan dasar, bahwa kompetensi dasar berbahasa adalah anak mampu mendengarkan, berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata dan mengenal simbol-simbol yang melambangkannya untuk persiapan membaca dan menulis. Jabaran mengenai kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator dari kemampuan bahasa adalah sebagaimana dijabarkan sebagai berikut.

(11)

Kompetensi Dasar, Hasil Belajar dan Indikator Bidang Pengembangan Kemampuan Dasar Berbahasa

Kelompok A

KOMPETENSI

DASAR HASIL BELAJAR INDIKATOR

Anak mampu mendengarkan, berkomunikasi secara lisan, memiliki

perbendaharaan kata dan mengenal simbol-simbol yang

melambangkannya

Dapat mendengarkan, membedakan bunyi suara, dan mengucapkan bunyi bahasa dan mengucapkannya. 1. Menyebutkan berbagai bunyi/suara tertentu. 2. Menirukan kembali 3-4 urutan kata. 3. Menyebutkan kata-kata yang mempunyai suku kata awal/akhir yang sama. Misal nama-sama, dll.

Dapat mendengarkan dan

memahami kata dan kalimat sederhana

4. Melakukan 2-3 perintah secara sederhana. 5. Mendengarkan cerita

dan menceritakan kembali isi cerita secara sederhana.

Dapat berkomunikasi/

berbicara secara lisan

6. Menyebutkan nama diri, nama orang tua, jenis kelamin, alamat rumah secara sederhana. 7. Menceritakan pengalaman/kejadian secara sederhana. 8. Menjawab pertanyaan tentang keterangan/ informasi secara sederhana. Memperkaya kosa kata

yang diperlukan untuk berkomunikasi sehari-hari meliputi kata benda, kata kerja, kata sifat, dan kata keterangan waktu

9. Bercerita menggunakan kata ganti aku, saya. 10. Menunjukkan

gerakan-gerakan, misalnya: duduk, jongkok, berlari, makan, melompat, menangis, senang, sedih, dan lain-lain.

(12)

KOMPETENSI

DASAR HASIL BELAJAR INDIKATOR

posisi/keterangan tempat. Misalnya: di luar, di dalam, di atas, di bawah, di depan, di kiri, di kanan, dsb.

12. Menyebutkan waktu (pagi, siang, malam) Dapat mengenal

bentuk-bentuk simbol sederhana (pra menulis)

13. Membuat berbagai macam coretan. 14. Membuat gambar dan

coretan (tulisan) tentang cerita mengenai gambar yang dibuatnya.

Dapat menceritakan gambar (pra membaca)

15. Bercerita tentang

gambar yang disediakan atau yang dibuat sendiri. 16. Mengurutkan dan

menceritakan isi gambar seri sederhana (3-4 gambar). 17. Menghubungkan gambar/benda dengan kata. Dapat mengenal

hubungan antara bahasa lisan dengan tulisan (pra membaca)

18. Membaca gambar yang memiliki kata/kalimat sederhana.

19. Menceritakan isi buku walaupun tidak sama antara tulisan dan yang diungkapkan.

20. Menghubungkan tulisan sederhana dengan simbol yang

(13)

Kompetensi Dasar, Hasil Belajar dan Indikator Bidang Pengembangan Kemampuan dasar Berbahasa

Kelompok B

KOMPETENSI DASAR HASIL BELAJAR INDIKATOR

Anak mampu mendengarkan, berkomunikasi secara lisan, memilikki

perbendaharaan kata dan simbol yang melambangkannya untuk persiapan

membaca dan menulis.

Dapat mendengarkan dan membedakan bunyi suara, bunyi bahasa dan mengucapkannya dengan lafal yang benar. 1. Membedakan dan menirukan kembali bunyi/suara tertentu 2. Menirukan kembali 4-5 urutan kata 3. Membedakan kata-kata yang mempunyai suku kata awal yang sama (misal: kaki-kali) dan suku kata akhir yang sama (misal: nama-sama), dll.

Dapat mendengarkan

dan memahami kata dan kalimat sederhana serta mengkomunikasi-kannya 4. Melakukan 3-5 perintah secara berurutan dengan benar 5. Mendengarkan dan menceritakan kembali cerita secara urut.

Dapat berkomunikasi/

berbicara lancar secara lisan dengan lafal yang benar

6. Menyebutkan nama diri, nama orangtua, jenis kelamin, alamat rumah dengan lengkap. 7. Menceritakan pengalaman/kejadian secara sederhana dengan urut. Memiliki perbendaharaan kata yang diperlukan untuk berkomunikasi sehari-hari.

8. Bercerita menggunakan kata ganti aku, saya, kamu, dia, mereka. 9. Menunjuk dan

menyebutkan gerakan-gerakan misalnya duduk, jongkok, berlari, makan, dll.

10. Menunjuk dan

memberikan keterangan yang berhubungan

(14)

KOMPETENSI DASAR HASIL BELAJAR INDIKATOR keterangan tempat. 11. Misal: di luar, di dalam,

di atas, di bawah, di depan, di belakang, di kiri, di kanan dsb. 12. Membuat gambar dan

menceritakan isi gambar dengan beberapa

coretan/tulisan yang sudah berbentuk huruf/kata.

13. Mengelompokkan kata-kata yang sejenis. 14. Bercerita tentang

gambar dengan

beberapa coretan/tulisan yang sudah berbentuk huruf/kata.

15. Mengurutkan dan

menceritakan isi gambar seri (4-6 gambar).

Memahami bahwa ada hubungan antara bahasa lisan dengan tulisan (pra membaca)

16. Membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana dan

menceritakan isi buku dengan menunjuk beberapa kata yang dikenalnya. 17. Menghubungkan dan menyebutkan tulisan sederhana dengan simbol yang melambangkannya.

(15)

F. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran merupakan langkah-langkah pembelajaran dengan memper-hatikan karakteristik anak, kompetensi yang akan dicapai, interaksi dalam proses pembelajaran, alat/media, dan penilaian.

Banyak bentuk kegiatan pembelajaran yang dapat dikembangkan dan diterapkan di TK, namun karena pembelajaran di TK bersifat tematis yang dilakukan secara integratif, maka pembelajaran di TK dilakukan dengan multimedia. Untuk melaksana-kan pembelajaran di Taman Kanak-melaksana-kanak perlu mengacu kepada bentuk kegiatan pembelajaran dan menuangkannya ke dalam Satuan Kegiatan Harian. Berikut ini adalah contoh-contoh bentuk kegiatan pembelajaran pengembangan berbahasa.

(16)

Contoh Kegiatan Pembelajaran

Bidang Pengembangan Berbahasa

(17)

Kelompok A

Indikator : Bercerita menggunakan kata ganti aku, saya.

Kegiatan : Bercerita.

Metode : Bercerita dan pemberian tugas. Tujuan : 1. Melatih daya ingat.

2. Menambah kosa kata.

3. mengembangkan imajinasi anak.

4. Menggembirakan/menyenangkan anak. 5. Melatih keberagaman anak.

Bahan/Alat : Anak. Langkah-langkah kegiatan: 1 Guru menjelaskan tentang kegiatan. 2 Anak mendengar-kan penjelasan guru bercerita menggunakan kata ganti aku dan saya.

3

Guru menugaskan anak bercerita menggunakan kata ganti aku dan saya secara bergantian.

4

Guru memberikan pujian kepada anak yang mampu dan memberikan motivasi kepada anak yang belum mampu.

Evaluasi : Penugasan Contoh : Aku anak TK Judul Cerita : Saya mandi sendiri

(18)

Kelompok A

Indikator : Menyebutkan nama diri, nama orang tua, jenis kelamin, alamat rumah secara sederhana.

Kegiatan : Menyebutkan nama diri.

Metode : Bercakap-cakap, pemberian tugas.

Tujuan : 1. Dapat mengenal identitas dirinya.

2. Dapat mengenal identitas orang tuanya. 3. Dapat menyebutkan nama lengkapnya 4. Dapat menyebutkan jenis kelamin. 5. Dapat membedakan jenis kelamin. 6. Dapat melatih daya ingat anak. Bahan/Alat : Gambar anak laki-laki, perempuan

Anak langsung. Langkah-langkah kegiatan:

1

Guru

mempersiapkan alat yang akan dipergunakan. 2 Guru menjelas-kan tentang identitas diri dengan memberi contoh dengan gambar serta berupa ciri-ciri yang spesifik. 3 Guru menugaskan pada anak secara bergantian menyebutkan nama lengkap dan jenis kelamin dan juga nama jenis kelamin. temannya. 4 Guru memberikan motivasi pada anak agar dapat menyebutkan nama, jenis kelamin dengan benar. Penilaian : - Percakapan - Penugasan

(19)

Contoh Percakapan Identitas Diri Andi : Nama saya Andi

Tuti : Nama lengkapmu siapa? Andi : Muhammad Andi.

Nama kamu siapa? Tuti : Tuti

Andi : Nama lengkap? Tuti : Tuti Martini

Andi : Tuti kamu anak laki-laki atau perempuan Tuti : Aku anak perempuan

(20)

Kelompok A

Indikator : Menirukan kembali 3-4 urutan kata. Kegiatan : Menirukan urutan kata.

Metode : Pemberian tugas.

Tujuan : 1. Dapat menambah kosa kata anak.

2. Dapat menambah perbendaharaan kata anak 3. Dapat mengembangkan kreativitas anak. 4. Dapat melatih pendengaran anak

5. Dapat berkomunikasi. Bahan/Alat : - Gambar.

- Benda-benda dalam kelas. Langkah-langkah kegiatan: 1 Guru mempersiap kan alat yang akan diperguna-kan. 2 Guru mengucap-kan beberapa urutan kata, anak mendengar-kan 3 Anak menirukan urutan kata yang diucapkan oleh guru 4 Guru menguca pkan beberapa urutan kata yang lain 5 Anak secara individual menirukan 3 urutan kata yang diucapkan guru 6 Guru memberi kesempat-an pada anak untuk memilih 3-4 urutan benda yang akan disebut.

Penilaian : Unjuk kerja (Performance)

(21)

Kelompok A

Indikator : Menceritakan pengalaman/kejadian secara sederhana. Kegiatan : Berceritera tentang pengalaman.

Metode : Bercerita dan pemberian tugas.

Tujuan : 1. Dapat menambah kosa kata anak. 2. Dapat mengembangkan imajinasi anak

3. Dapat mengembangkan kemampuan berbahasa anak. 4. Dapat melatih keberanian anak.

5. Dapat melatih daya ingat anak. 6. Dapat memperlancar komunikasi. Bahan/Alat : Anak langsung.

Langkah-langkah kegiatan: 1 Anak dan guru duduk melingkar dalam kelas (di karpet) 2 Guru menjelaskan tentang pengalaman atau kejadian sederhana 4 Anak bercerita tentang pengalaman nya dengan menggunakan bahasa yang sederhana 3 Guru memotivasi anak agar mau bercerita 5 Guru memberikan pujian kepada anak yang sudah mampu dan memotivsi anak yang belum mampu bercerita

(22)

Kelompok A

Indikator : Bercerita tentang gambar yang disediakan atau yang dibuat sendiri.

Kegiatan : Bercerita tentang gambar yang disediakan. Metode : Pemberian tugas.

Tujuan : 1. Dapat mengembangkan imajinasi anak.

2. Dapat mengembangkan kemampuan berbahasa. 3. Dapat menambah kosa kata anak.

4. Dapat menceritakan gambar. Bahan/Alat : - Gambar. - Buku cerita. Langkah-langkah kegiatan: 1 Guru mempersiapkan berbagai gambar/buku gambar yang akan digunakan 2 Guru memberi contoh cerita dan menjelaskan tugas yang harus dilaksanakan oleh anak . 4 Anak bercerita tentang isi gambar yang dilihatnya 3 Guru memotivasi anak untuk dapat mengembangka n kemampuan berbahasa

(23)

Kelompok A

Indikator : Bercerita tentang gambar yang disediakan atau yang dibuat sendiri.

Kegiatan : Menggambar dan menceritakan gambar yang dibuat sendiri. Metode : Pemberian tugas dan bercerita.

Tujuan : 1. Dapat mengembangkan kreativitas anak. 2. Dapat mengembangkan imajinasi anak. 3. Dapat menceritakan gambar.

4. Dapat menambah kosa kata anak. 5. Melatih kelenturan jari anak.

6. Melatih keberanian mengungkapkan perasaan. Bahan/Alat : - Kertas gambar.

- Crayon, spidol warna, pensil warna, dan lain-lain. Langkah-langkah kegiatan: 1 Guru memper-siapkan alat peraga yang akan digunakan 2 Guru menjelaskan tugas yang harus dilaksanakan oleh anak. 3 Anak secara individual membuat gambar sesuai dengan keinginannya 4 Anak menceritakan gambar yang dibuatnya dengan bahasa yang sederhana 5 Guru membantu menulis cerita anak di bawah gambar yang dibuatnya dengan kalimat dari anak.

6

Guru memberi pujian bagi anak yang sudah mampu dan memotivasi bagi anak yang belum mampu.

Penilaian : - Penugasan - Unjuk Kerja - Hasil Karya

(24)

Kelompok A

Indikator : Membuat berbagai macam coretan. Kegiatan : Membuat berbagai macam coretan. Metode : Pemberian tugas.

Tujuan : 1. Dapat mengenal bentuk-bentuk simbul sederhana. 2. Dapat mengembangkan imajinasi.

3. Dapat mengembangkan kreativitas anak. Bahan/Alat : - Kertas.

- Buku gambar.

- Spidol, krayon, pensil warna. - Pensil tulis. Langkah-langkah kegiatan: 1 Guru memper-siapkan alat yang akan digunakan 2 Guru menjelas-kan tugas yang harus dikerjakan anak 3 Anak melaksana-kan tugas dari guru membuat berbagai macam coretan 4 Guru memberi-kan bimbingan dan motivasi apabila diperlukan

Penilaian : - Hasil karya - Observasi - Penugasan

(25)

Kelompok A

Indikator : Mengurutkan dan menceritakan isi gambar seri sederhana (3-4 gambar)

Kegiatan : Mengurutkan dan menceritakan gambar seri. Metode : Demonstrasi, pemberian tugas, dan bercerita. Tujuan : 1. Dapat mengembangkan kemampuan berbicara.

2. Dapat mengurutkan gambar seri. 3. Dapat menceritakan gambar. Bahan/Alat : Gambar seri

Langkah-langkah kegiatan: 1 Guru memper-siapkan gambar yang akan digunakan. 2 Guru memperlihat-kan empat buah gambar secara berseri dan ditempel pada papan tulis. 3 Guru menjelaskan tentang judul gambar seri. 5 Anak mengurutkan dan menceritakan empat gambar seri tersebut secara bergantian

6

Guru memberikan pujian kepada anak yang sudah mampu dan memberi-kan motivasi pada anak yang belum mampu

Penilaian : Penugasan

Catatan : Untuk kelompok “B” dapat diberikan 4-6 gambar. Contoh : Gambar Seri

Persyaratan gambar seri

1) Gambar-gambar cukup besar besar, untuk dapat dilihat dari tempat anak sampai ke rinciannya.

(26)

3) Tiap gambar sifatnya merangsang untuk ingin mengetahui kelanjutannya, hal ini dapat dicari pada gambar berikutnya

4) Isi setiap gambar menunjukkan suatu aksi (gerak)

5) Gambar hendaknya jangan terlalu banyak isi yang tidak begitu penting karena terlalu banyak hiasan dapat mengaburkan arti gambar-gambar itu.

6) Gambar-gambar itu sebaiknya diberi warna yang hidup.

Gambar dapat berupa lembaran gambar yang terdiri dari 4 – 6 gambar yang dapat dilipat seperti buku. Di samping itu,dapat berupa kartu gambar.

Contoh

Judul Gambar Kucingku

Gambar I : Dodi bertemu kucing di pinggir jalan dengan badan yang kurus dan kotor, kucing itu bersuara ”meong- meong”

Gambar II : Kucing itu oleh Dodi dibawa pulang lalu dimandikan supaya bersih badannya. Kucing itu diberi nama si Hitam.

Gambar III : Si hitam diberi makan nasi dan ikan asin, agar badannya gemuk.

Gambar IV : Sekarang si Hitam tumbuh sehat dan gemuk menjadi teman bermain Dodi.

(27)

Kelompok A

Indikator : Mendengarkan cerita dan menceritakan kembali isi cerita secara sederhana

Kegiatan : Bercerita.

Metode : Bercerita dan demonstrasi.

Tujuan : - Dapat menambah kosa kata anak

- Dapat melatih kemampuan mendengar dan berbicara.

- Dapat memahami kata dan kalimat sederhana. Bahan/Alat : Buku cerita

Langkah-langkah kegiatan:

Penilaian : Unjuk Kerja, penugasan, percakapan.

1

Guru mempersiapkan alat yang akan digunakan. 2 Guru menceritakan satu cerita dengan menggunakan buku cerita atau alat lain (boneka, flanel).

3

Anak mendengar-kan cerita guru

4

Guru menjelaskan tugas yang harus dilaksanakan oleh anak 5 Anak secara bergantian menceritakan kembali isi cerita guru secara sederhana

6

Guru memberikan pujian kepada anak yang sudah mampu dan memberikan motivasi kepada anak yang belum mampu

Catatan : Bahan/alat yang dipergunakan dapat bervariasi. Misalnya: dengan boneka tangan

Metode yang digunakan dapat bervariasi Misalnya: - Bercerita dengan papan planel

(28)

Kelompok A

Indikator : Menjawab pertanyaan tentang keterangan/ informasi secara sederhana.

Kegiatan : Tanya jawab tentang gambar. Metode : Tanya jawab.

Tujuan : 1. Dapat berkomunikasi secara lisan. 2. Dapat menyebutkan gambar-gambar. 3. Dapat menjawab pertanyaan

4. Dapat mengajukan pertanyaan.

5. Dapat melatih keberanian bertanya dan menjawab. Bahan/Alat : Gambar kelinci

Langkah-langkah kegiatan:

4

Memberikan pujian kepada anak yang berani dan mampu serta memberikan motivasi bagi anak yang belum berani dan belum mampu.

1 Guru menjelas-kan tentang obyek gambar. 2 Tanya jawab tentang obyek gambar. 3 Memberikan kesempatan anak bertanya dan menjawab tentang obyek gambar. Evaluasi : Percakapan

(29)

Kelompok A

Indikator : Melakukan 2 – 3 perintah secara sederhana. Kegiatan : Melakukan 3 perintah.

Metode : Pemberian tugas.

Tujuan : 1. Dapat melatih pendengaran anak. 2. Dapat menyimak kata dan kalimat.

3. Dapat melaksanakan tugas sesuai perintah. Bahan/Alat : Anak dan guru.

Langkah-langkah kegiatan:

4

Guru memberi pujian bagi anak yang mampu dan memberi motivasi bagi anak yang belum mampu

1 Guru menjelas-kan tentang kegiatan yang akan dilakukan anak. 2 Anak mendengar kan dan menyimak 3 Anak melaksanakan 2-3 perintah sederhana secara bergantian Evaluasi : Penugasan

(30)

Kelompok A

Indikator : Menyebutkan kata-kata yang mempunyai suku kata awal yang sama, misalnya kaki, kali, atau suku kata yang sama, misalnya nama, sama.

Kegiatan : Bermain “Raja dan Ratu”

Metode : Demonstrasi, dan pemberian tugas. Tujuan : 1.Dapat menambah kosa kata anak.

2. Dapat mengembangkan kemampuan berbahasa. 3. Dapat mengembangkan imajinasi anak.

4. Dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan konsentrasi. Bahan / Alat : - Topi (bersimbul suku kata).

- Anak didik. Langkah-langkah kegiatan: 2 Guru menjelas-kan permain-an Raja dan Ratu 3 Anak duduk membuat lingkaran, kemudian anak yang memakai topi menyebutkan kata-kata yang mempunyai suku kata yang sama, misalnya; Aku Raja “Su”, Susu Susan Susi dst 4 Anak yang duduk di sebelahnya, menyebutkan kembali kata-kata yang mempunyai suku kata awal yang sama dengan memakai topi, misalnya; “Aku Ratu “To”, Topi Tomat Toni dst” 1 Guru memper-siapkan alat yang akan diguna-kan 4 Guru memberi pujian kepada anak yang sudah mampu dan memberika n motivasi bagi anak yang belum mampu.

(31)

Kelompok A

Indikator : Mendengarkan cerita dan menceritakan kembali isi cerita secara sederhana.

Kegiatan : Sandiwara boneka (sandiwara boneka dengan menggunakan dua buah boneka).

Metode : Bercerita, bercakap-cakap, dan pemberian tugas. Tujuan : 1. Dapat mendengarkan kalimat sederhana.

2. Dapat memahami kata dan kalimat sederhana. 3. Dapat menceritakan kembali cerita dari guru dengan

bahasa sederhana. Bahan/Alat : 2 buah boneka.

Langkah-langkah kegiatan:

1

Guru menyiapkan alat yang diperlukan

2

Guru memegang dua buah boneka. Satu boneka dipegang tangan kanan, dan sebuah boneka lagi ditangan kiri. 3 Guru memberikan pendahuluan dengan memperkenalkan nama kedua boneka itu kepada anak, dan menyebutkan judul cerita yang akan dibawakan

4

Melaksanakan percakapan/dialog antara kedua boneka yang dilakukan oleh guru dengan bersahut-sahutan. Cara

pengucapan kata-kata hendaknya diatur sedemikian rupa dengan nada suara yang berlainan pada waktu melakukan dialog, sehingga anak dapat membedakan pendahuluan dan penutupan

5

Guru memberi tugas pada anak untuk mencertakan kembali isi cerita secara sederhana

6

Bagi anak yang sudah mampu, diberi pujian, bagi yang belum diberi dorongan/ motivasi

(32)

Kelompok A

Indikator : Mendengarkan cerita dan menceritakan kembali isi cerita secara sederhana.

Kegiatan : Sandiwara boneka

Metode : Pemberian tugas dan bercerita.

Tujuan : 1. Dapat memahami kata dan kalimat sederhana. 2. Dapat menambah kemampuan berbahasa anak. 3. Dapat menceritakan kembali cerita dari guru dengan

bahasa sederhana.

4. Dapat melatih pendengaran dan daya ingat anak. Bahan/Alat : - 4 buah boneka (ayah, ibu, tini, tono).

- Panggung boneka. Langkah-langkah kegiatan: 1 Guru menyiapkan panggung boneka dan perlengkapan lainnya. 2 Guru memberikan prolog/pendahulu-an. 3 Guru melaksanakan dialog/percakapan antar boneka. Diantara dialog/percakapan tersebut diberikan pengiring (musik) 4 Setelah dialog selesai, layar panggung ditutup, apabila tidak ada layar, boneka turun ke bawah panggung baik melalui sebelah kiri maupun sebelah kanan.

5

Guru memberikan tugas kepada anak untuk menceritakan kembali isi cerita guru

6

Bagi anak yang sudah mampu, diberi pujian, bagi yang belum diberi dorongan/motivasi

(33)

Catatan : Bercerita dengan teknik sandiwara boneka dapat juga dilaksanakan dengan lebih dari 2 boneka. Kegiatan ini biasanya menggunakan panggung.

Hal-hal ini juga perlu diperhatikan dalam melaksanakan sandiwara boneka lebih dari 2 boneka:

- Guru menyiapkan alat peragayang diperlukan - Guru mengatur posisi tempat duduk anak. - Guru memberikan prolog/pendahuluan.

- Guru melaksanakan dialog/percakapan antar boneka. Diantaranya dialog/ percakapan tersebut diberikan pengiring.

- Setelah dialog yang dilakukan sudah selesai, layar panggung ditutup/apabila tidak ada layar boneka turun ke bawah panggung baik melalui sebelah kiri maupun sebelah kanan.

Contoh:

Judul ” Hari Ulang Tahun Ibu” Layar tertutup

Prolog : Neng, neng, neng, neng, neng, pukul lima pagi.

Masih sunyi di dalam rumah. Tini terbangun dari tidurnya, ” Hari ulang tahun Ibu”, pikirnya. Cepat ia pergi ke kamar adiknya untuk

membangunkannya.

Layar terbuka:

Tini : (mengetuk pintu) Tono,Tono, Tono, bangun sudah pagi! Tono : (dengan suara mengantuk). Heeh ada apa?

Tini : Lekas bangun ini kan hari ulang tahun Ibu!

Tono : (masih dengan suara mengantuk). Ualng tahun Ibu? Lalu mengapa? Tini : Mengapa? Kau lupa akan janji kita kemarin? Ayo, lekas keluar! Nanti

ku katakan kepadamu apa yang akan kita kerjakan. Pengiring : Tono bangun, lalu keluar menghampiri Tini.

Tini : (dengan suara setengah berbisik) Dengar Ton!

Sebelum Ibu bangun, kita garus menyapudan membereskan kamar makan.kalau sudah, hadiah ualng tahun kita, kita letakkan di atas

meja.

Kita tunggu sampai Ibu masuk kamar makan. Lalu, kita nyanyikan lagu ”Panjang Umur”.

Tono : baiklah Kak! Apa yang harus kukerjakan?

Tini : Engkau menyapu lantai, Kak Tin akan menghias meja. Mintalah sapu kepada bibi. Kakak akan mengambil serbet dan taplak meja.

Tono : Baik, baik!

(34)

Kelompok A

Indikator : Menjawab pertanyaan tentang keterangan/informasi secara sederhana.

Kegiatan : Bercerita dengan menggunakan flanel.

Metode : Bercerita, pemberian tugas, dan Tanya jawab. Tujuan : 1. Dapat melatih kemampuan berbahasa.

2. Dapat menambah kosa kata anak. 3. Dapat mengembangkan imajinasi anak. 4. Dapat melatih konsentrasi pendengaran

Bahan/Alat : - Papan flannel, potongan-potongan gambar sesuai isi cerita. Langkah-langkah kegiatan:

1

Guru menyiapkan alat peraga yang diperlukan

2

Guru menunjukkan alat peraga yang telah disiapkan dan kemudian

menyebutkan nama tokoh-tokoh yang ada dalam cerita yang akan disampaikan. 3 Guru menyebutkan judul cerita 4

Sambil bercerita, guru meletakkan potongan-potongan gambar pada papan flannel yang sesuai dengan adegan yang akan diceritakan sampai selesai.

5

Guru memberikan pertanyaan tentang cerita pada anak.

6

Bagi anak yang sudah dapat menjawab pertanyaan, guru diberikan pujian dan bagi yang belum dapat menjawab cerita guru diberikan dorongan/motivasi

Penilaian : Percakapan, unjuk kerja, penugasan.

Catatan :

1. Isi cerita sedapat mungkin dikaitkan dengan tema.

2. Potongan gambar yang disediakan hendaknya merangsang minat dan perhatian anak.

3. Guru menjaga agar gerak-geriknya pada waktu mengganti adegan di papan flanel tidak menggangu konsentrasi anak.

4. Penggantian adegan di papan flanel janagn terlalu sering dilakukan, agar anak dapat mengamati gambar sambil mendengarkan cerita guru.

(35)

Kelompok A

Indikator : Menyebutkan waktu (pagi, siang, malam). Kegiatan : Bercakap-cakap menurut pokok/tema. Metode : Bercakap-cakap.

Tujuan : 1. Dapat menambah kosa kata anak.

2. Dapat menyebutkan waktu (pagi, siang, malam).

3. Dapat berkomunikasi dengan bahasa yang sederhana. Bahan/Alat : Gambar-gambar waktu (pagi, siang, malam).

Langkah-langkah kegiatan: 1 Guru menyiapkan alat yang dipergunakan 2 Guru menjelaskan tentang alat peraga

3

Anak dan guru mempercakapkan tentang waktu dan kegiatan yang dapat dilakukan pada pagi hari (sesuai gambar) 4 Guru memberi kesempatan kepada anak untuk menyampaikan pendapat 5 Guru memberikan pujian bagi anak yang sudah mampu dan bagi anak yang belum mampu diberi dorongan/motivasi

(36)

Kelompok A

Indikator : Menirukan kembali 3-4 urutan kata. Kegiatan : Pemberian tugas menyebutkan 2 kata. Metode : Pemberian tugas, dan demonstrasi.

Tujuan : 1. Dapat menyebutkan kata yang didengar. 2. Dapat menyebutkan 1 kata yang baru.

3. Mengembangkan kemampuan berpikir kreatif. 4. Melatih daya ingat dan konsentrasi.

5. Menggembirakan anak.

Bahan/Alat : - Gambar anak yang duduk di kursi duduk berlawanan arah. - 2 buah kursi dan anak langsung.

Langkah-langkah kegiatan:

1

Memperkenalkan nama permainan baru (kata berantai) yang akan dimainkan anak

2

Menugaskan anak mengamati gambar 2 orang anak yang duduk di kursi dengan posisi berlawanan arah.

3

Memberi contoh cara bermain dengan posisi 2 (dua) anak duduk di kursi berlawanan arah, 1 (satu) anak

menyebutkan 1 kata, anak yang lain

mengulang kata yang didengar dan

menambah kata baru yang berhubungan.

4

Menugaskan anak mulai bermain secara bergantian dan secara berpasangan 5 Memberi motivasi, rangsangan serta penghargaan pada anak dalam bermain

(37)

Kelompok A

Indikator : Mendengarkan cerita dan menceritakan kembali isi cerita secara sederhana.

Kegiatan : Bercerita berantai.

Metode : Demonstrasi dan pemberian tugas. Tujuan : 1. Melatih daya ingat.

2. Melatih dan menambah kosa kata baru. 3. Mengembangkan imajinasi anak.

4. Mengembangkan keberanian dan rasa percaya diri pada anak.

5. Menggembirakan anak.

Bahan/Alat : - Gambar anak yang sedang bercerita berantai. - Anak langsung, dalam posisi duduk berantai Langkah-langkah kegiatan:

1

Guru bercerita dan meringkas isi cerita

2 Menjelaskan cara bercerita berantai berikut posisi duduknya. 3 Memberi contoh cara bercerita berantai 4 Menugaskan 5 (lima) anak maju ke depan secara bergantian untuk bercerita 5 Memotivasi anak dalam bercerita dengan memberikan rangsangan serta bantuan bila diperlukan 6 Menghargai hasil belajar anak dalam kegiatan bercerita berantai

Penilaian : Percakapan, penugasan

(38)

Kelompok A

Indikator : Menyebut berbagai bunyi/suara tertentu. Kegiatan : Menebak suara.

Metode : - Demonstrasi

- Tanya jawab, pemberian tugas. Tujuan : 1. Melatih pendengaran.

2. Dapat membedakan suara. 3. Dapat menebak suara. 4. Melatih daya ingat. 5. Menggembirakan anak. Bahan/Alat : - Anak. - Keranjang, sarung. Langkah-langkah kegiatan:

Penilaian : Penugasan 1 Guru mempersiapkan alat yang digunakan

2 Guru menjelaskan cara permainan 4 Guru mengelompokkan anak menjadi 3 kelompok (kelompok juri, kelompok penebak, kelompok dalam sarung) 5 Seorang pada kelompok dalam sarung bersuara. 6 Kelompok penebak menebak anak yang bersuara dalam sarung. 3 Mendemonstrasikan cara bermain 7

Kelompok juri menilai tebakan anak, salah atau benar, bila benar tebakan anak

tersebut, anak yang berada dalam sarung menjadi penebak, dengan mengulang permainan awal. Begitu selanjutnya. 8 Guru memotivasi anak-anak agar tumbuh minat untuk bermain

(39)

Kelompok A dan B

Indikator : Menyebutkan posisi/keterangan tempat, misalnya; di luar, di dalam, di atas, di bawah, di depan, di belakang, di kiri, di kanan. Kegiatan : Menyebutkan posisi.

Metode : Demonstrasi dan pemberian tugas, tanya jawab, bercakap-cakap. Tujuan : 1. Dapat mengenal posisi secara tepat.

2. Dapat menyebutkan kata yang menunjukkan posisi. 3. Dapat memperkaya kosa kata anak.

4. Dapat membedakan posisi.

Bahan/Alat : - Bola keranjang, gelas, tutup gelas, buku, pensil. - Gambar.

- Permainan sarang tawon dan robot, dan lain-lainnya. Langkah-langkah kegiatan:

1

Guru

mempersiapkan alat yang akan digunakan 2 Guru menjelaskan tentang macam-macam posisi benda 3 Anak secara bergantian menyebutkan posisi benda yang diperlihatkan oleh guru 4 Anak secara bergantian melaksanakan tugas dari guru sesuai dengan posisi benda yang disebutkan 5 Anak melakukan permainan posisi bersama teman dengan berbagai media di kelas dan diawasi guru.

(40)

Kelompok A dan B

Indikator : Menyebutkan berbagai bunyi/suara tertentu

Kegiatan : Bermain “Tebak Suara”.

Metode : Demonstrasi, dan pemberian tugas. Tujuan : - Dapat mengenal berbagai bunyi/suara

- Dapat menyebutkan berbagai bunyi tertentu.

- Dapat menirukan berbagai bunyi yang didengarnya. - Dapat membedakan bunyi suara yang didengar. Bahan/Alat : Alat-alat musik

Langkah-langkah kegiatan: 5 Anak secara bergiliran ditutup matanya lalu menyebutkan bunyi suara alat musik yang dimainkan guru 4 Guru menjelas-kan tentang permainan tebak suara, anak duduk membentuk lingkaran 2 Guru memper-lihatkan, memperke nalkan macam-macam alat musik dan membunyi kan alat-alat musik satu per satu 3 Anak mendengar-kan dan menirukan bunyi alat musik yang dimainkan guru 1 Guru memper-siapkan bermacam-macam alat musik yang akan digunakan .

Penilaian : Unjuk Kerja

Catatan : Bahan/alat yang dipergunakan dapat bervariasi. Misalnya: Gambar binatang, gambar macam-macam

kendaraan atau rekaman suara binatang, atau kendaraan.

(41)

Kelompok A dan B

Indikator : Menyebutkan posisi/keterangan tempat, misalnya di luar, di dalam, di atas, di bawah, di depan, di belakang, di kiri, di kanan.

Kegiatan : Bermain “Robot”

Metode : Demonstrasi, dan pemberian tugas. Tujuan : 1. Dapat mengenal posisi secara tepat

2. Dapat menyebutkan kata yang menunjukkan posisi 3. Dapat memperkaya kosa kata anak.

Bahan/Alat : - Kotak bebas (remote control) - Anak didik. Langkah-langkah kegiatan: 1 Guru menjelas-kan tentang judul permainan dan cara bermain 4 Guru memberi-kan pujian kepada anak yang sudah mampu dan memotivasi bagi anak yang belum mampu 2 Anak memilih pasangannya dan mengambil alat yang disediakan (sebagai contoh robot dan pemegang remote control) 3 Anak membuat posisi secara acak dan berpasangan lalu melakukan gerakan-gerakan sesuai perintah dari pemegang remote control, misalnya ke kiri, ke kanan, ke belakang, ke depan, dan lain-lain. Evaluasi : Penugasan

(42)

Kelompok A dan B

Indikator : Menunjukkan dan menyebutkan gerakan-gerakan, misalnya duduk, jongkok, berlari, melompat, menangis, tertawa, senang, sedih, dan lain-lain.

Kegiatan : Bermain tebak gerakan.

Metode : Demonstrasi, dan tanya jawab. Tujuan : 1. Mengembangkan visual anak.

2. Menambah kosakata baru.

3. Melatih kebersamaan menyampaikan pandapat. 4. Menggembirakan anak.

5. Dapat membedakan gerakan.

Bahan / Alat : - Gambar-gambar dengan bermacam-macam gerakan. - Anak/guru langsung.

Langkah-langkah kegiatan:

1

Memperlihat-kan alat peraga bermacam-macam aneka gerakan/ ekspresi. Langsung: gerakan atau ekspresi wajah guru. 2 Menjelaskan cara bermain tebak 3 Memberi contoh cara bermain tebak gerakan dengan : a. Guru memperlihatkan gambar atau gerakan langsung dari guru. b. Anak secara bergantian menebak dan menirukan gerakan/ekspresi wajah sesuai gambar/gerakan langsung dari guru. 4 Memberi pujian kepada anak yang mampu, dan memberi motivasi bagi anak yang belum mampu

(43)

Kelompok B

Indikator : Menirukan kembali 4 – 5 urutan kata Kegiatan : Bermain “Kuda Bisik”/Komuni Kata. Metode : Demonstrasi, dan pemberian tugas. Tujuan : 1. Dapat menambah kosa kata

2. Dapat menirukan 3-4 urutan kata. 3. Dapat melatih pendengaran anak.

4. Dapat meneruskan kata yang didengar secara lengkap. 5. Dapat melatih daya ingat anak.

6. Dapat melancarkan komunikasi. Bahan/Alat : Gambar, anak

Langkah-langkah kegiatan:

1

Guru menjelaskan tentang permainan komuni kata (kuda bisik) 2 Anak duduk berbanjar ke belakang atau ke samping 3 Guru membisikkan urutan kata kepada anak-anak yang di depan 4 Anak secara bergantian meneruskan membisikkan kata-kata tersebut pada teman-temannya yang duduk di belakang

5

Setelah selesai anak yang berbaris paling belakang mengucap-kan kata-kata tersebut dengan suara lantang

Penilaian : Unjuk Kerja (Performance)

Catatan : Untuk kelompok “B” dapat dibuat kalimat yang agak panjang Contoh urutan kata

- Atap, jendela, pintu, lantai. - Meja, kursi, rak,almari.

- Teras,ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi. - Buku, pensil, rautan, penggaris.

(44)

Kelompok B

Indikator : Mendengarkan dan menceritakan kembali cerita secara urut.

Kegiatan : - Membacakan cerita (story reading). - Bercakap-cakap.

Metode : Bercerita, tanya jawab

Tujuan : 1. Dapat melatih daya ingat anak. 2. Dapat menambah kosa kata anak.

3. Dapat melatih kemampuan berbicara anak. Bahan/Alat : Buku cerita (bergambar)

Langkah-langkah kegiatan:

1

Guru menyiapkan alat peraga yang diperlukan

2

Buku dipegang oleh guru di tangan kiri dan posisi buku diatur sedemikian rupa sehingga gambar dan tulisan dapat dilihat dengan jelas oleh anak

3 Sebagai pendahuluan, guru memperlihatkan gambar pada sampul, sambil menyebutkan judul cerita, pengarangnya, serta membicarakan isi gambar 4 Guru membacakan cerita, setiap halaman dengan intonasi suara, irama yang menarik dan ucapan yang jelas

5

Setelah membacakan cerita, guru memberi kesempatan kepada anak untuk

menceritakan kembali isi cerita secara bergantian.

6

Bagi anak yang sudah mampu diberi pujian dan bagi anak yang belum mampu diberikan motivasi/ dorongan

Penilaian : Penugasan, percakapan.

Catatan : Buku yang dipakai sebaiknya bergambar besar dengan sedikit keterangan/tulisan

(45)

Contoh Cerita Bergambar:

ROTI UNTUK NENEK

Dini disuruh Ibu mengantarkan roti ke rumah Nenek

(46)

Di perjalanan Dini bertemu dengan teman-temanya, mereka sedang bermain kejar-kejaran.

” Hai Dini, ayo ikut bermain kejar-kejaran ” Didi mengajak Dini untuk ikut bermain

(47)

” Tidak mau ah, aku disuruh Ibu mengantar roti untuk nenek ” kata Dini, tapi teman-temanya terus memaksa

(48)

Setelah selesai bermain Dini mau mengantar roti ke rumah nenek... tapi ” Auu ... !!

Ternyata roti untuk nenek sedang dimakan oleh burung- burungdengan rakusnya.

(49)

Burung-burung itu segera terbang ketika Dini dan teman-temannya datang.

Dini menangis sambil memandangi sisa-sisa roti, teman-teman Dini menyesal telah mengajak Dini bermain

(50)

Dini di antar oleh teman-temannya untuk menemui Ibu Dini dan minta maaf atas segala kejadian itu.

Ibu Dini sangat baik, ia tidak marah asal Dini berjanji untuk tidak mengulangi kesalahannya lagi.

(51)

Catatan:

- Buku cerita cukup besar, kertasnya tebal tidak mudah robek, ukuran minimal (20 x 25 cm)

- Gambar menarik, dan cukup besar untuk dapat dilihat oleh semua anak dan tidak mengandung unsur-unsur yang dapat mengaburkan arti gambar itu.

- Sampul buku mencerminkan isi cerita didalamnnya. Bahasa sederhana sesuai dengan daya tangkap anak.

- Cerita sesuai dengan minat dan pengertian anak dan tidak terlalu panjang. - Guru sebaiknya hafal akan ceritanya sampai sekecil-kecilnya dengan demikian

dapat dihindarkan sesuatu yang dapat mengganggu konsentrasi anak.

- Pada waktu pelaksanaan/kegiatan bercerita dapat dilaksanakan di kelas, dapat juga dibawa ke luar dan dibacakan cerita di bawah pohon rindang.

- Guru memperbolehkan anak bertanya atau memberi komentar pada waktu ia mendengarkan cerita, dan bahkan sebaiknya guru memberi rangsangan kepada anak agar mau bertanya atau berkomentar.

- Setelah kegiatan bercerita selesai hendaknya guru menyimpulkan misi dari cerita.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:

- Guru merangsang anak untuk mendengarkan cerita.

- Sebagai pendahuluan, guru memperlihatkan gambar yang ada pada sampul buku sambil menyebutkan judul cerita serta membicarakan isi gambar.

- Guru membacakan cerita setiap halaman dengan intonasi suara, irama yang menarik dan ucapan yang jelas.

- Setelah membacakan cerita, guru memberi kesempatan kepada anak untuk menceritakan kembali isi cerita secara bergantian.

- Bagi anak yang sudah dapat diberi pujian dan bagi anak yang belum diberikan motivasi/dorongan.

(52)

Kelompok B

Indikator : Mendengarkan dan menceritakan kembali cerita secara urut. Kegiatan : Bercerita dengan menggunakan alat peraga langsung.

Metode : Bercerita dan pemberian tugas.

Tujuan : 1. Dapat melatih kemampuan berbicara anak. 2. Dapat melatih daya ingat anak.

3. Dapat mengembangkan imajinasi anak. 4. Dapat menambah kosa kata anak Bahan/Alat : Kelinci dan wortel

Langkah-langkah kegiatan:

Penilaian: Unjuk kerja, penugasan

Catatan : Pada saat cerita berlangsung, alat peraga langsung

dimasukkan/disimpan kembali ke kandangnya agar tidak mengganggu konsentrasi anak dalam mendengarkan cerita.

1

Guru menyiapkan alat peraga langsung yang sesuai dengan cerita

2

Guru memberikan pendahuluan dengan membicarakan tentang alat peraga seekor kelinci dan wortel misalnya tentang ciri-ciri kelinci 3 Guru merangsang anak untuk mendengarkan cerita 4 Guru memberikan kesempatan pada anak untuk menceritakan kembali cerita guru secara bergantian 5

Bagi anak yang sudah mampu diberikan pujian bagi yang belum diberi dorongan/motivasi

(53)

Contoh cerita:

KELINCI DAN WORTEL

Amin ingin sekali mempunyai seekor kelinci. Pada hari ulang tahun, ia diberi seekor kelinci putih oleh orang tuanya. Ia akan mengurus sendiri kelinci itu. Pada mulanya, hal itu dilakukan dengan rajin. Setiap hari, beberapa kali kelinci itu diberi makan wortel atau rumput. Tetapi lama kelamaan ia bosan. Ia sering melupakan tugasnya. Pada suatu hari ia memperlihatkan kelinci kepada temannya. Ia lupa menutup kandangnya. Kelinci merasa lapar, lalu ia keluar dari kandangnya dan meloncat kesana kemari mencari makanan. Tiba-tiba Amin dan temannya terkejut mendengar bunyi mencicit yang keras sekali.

Mereka berlari ke kandang itu. Dilihatnya seekor kucing besar telah menerkam kelinci itu pada tengkuknya. Untung kedua anak laki-laki itu masih sempat melepaskan kelinci itu dari cengkeraman kucing. Kelinci itu untung tidak luka, karena bulu tengkuknya tebal. Sejak itu Amin tidak pernah melupakan kelincinya lagi.

(54)

Kelompok B

Indikator : Mendengarkan dan menceritakan kembali cerita secara urut.

Kegiatan : - Sandiwara boneka dengan satu boneka. - Bercakap-cakap.

Metode : Bercerita, dan pemberian tugas. Tujuan : - Dapat melatih daya ingat anak.

- Dapat memahami kata dan kalimat sederhana.

- Dapat menceritakan kembali cerita tersebut secara urut. Bahan/Alat : Satu boneka.

Langkah-langkah kegiatan:

1

Guru menyiapkan alat peraga yang diperlukan 2 Guru melaksanakan percakapan antara boneka dengan anak, boneka diperankan oleh guru 3 Guru memberikan rangsangan agar anak mau mendengarkan dan bercakap-cakap dengan boneka 4 Anak diberi kesempatan untuk memainkan boneka dan melakukan percakapan dengan teman. 5

Bagi anak yang sudah mampu diberi pujian dan bagi anak yang belum mampu diberikan motivasi/dorongan.

(55)

Contoh pelaksanaan:

Sandiwara boneka dengan mempergunakan satu boneka Contoh:

Anak-anak duduk di kursi atau di tikar dan guru duduk di depan mereka sambil memegang sebuah boneka. Permainan sandiwara yang akan dilakukan ialah percakapan antara boneka dengan anak.

Sebelum percakapan tersebut dimulai, guru memberi pandahuluan sebagai berikut: Guru : ” Anak-anak, boneka ini namanya Nina. Ia ingin berkenalan dan

bercakap-cakap dengan kalian semua”.

Setelah pendahuluan itu diberikan dimulailah percakapan boneka dengan anak-anak.

Boneka : ”Selamat pagi teman-teman” Anak-anak : ” Selamat pagi Nina”

Boneka : ” Saya senang sekali bertemu dengan kamu” ”Senang juga kah kamu bertemu dengan saya ? ” Anak-anak : ” Senang! Senang!”

Boneka : ”Lihatlah anak-anak, bajuku bagus sekali. Apa warna bajuku ? ” Anak-anak : ” Merah”

Boneka : ”Siapa lagi yang memakai baju merah disini ?” Anak-anak : (yang memakai baju merah) ”saya, saya !!!”

Boneka : ”Hi..hi..hi (tertawa). Sama dengan bajuku. Sekarang aku akan menyanyi dan menari untuk kamu. Kamu boleh turut menyanyi sambil bertepuk tangan. Kita akan menyanyikan lagu Potong Bebek. Mari kita mulai... satu...dua...tiga...”

Boneka bernyanyi, sambil membuat gerak-gerik menari. Anak-anak turut menyanyi sambil bertepuk tangan.

Boneka : ”Sekarang saya sudah lelah dan akan pulang. Kamu tinggal disini dengan Bu.Guru”

Anak-anak : ”Selamat jalan Nina”

Pelaksanaan seperti itu lebih tepat disebut ”Permainan Boneka” daripada ”Sandiwara Boneka” karena tidak memakai panggung dan tidak ada lelakon dan ceritanya. Cara pelaksanaan ini dimaksudkan sebagai persiapan ke arah sandiwara yang lengkap.

(56)

Kelompok B

Indikator : Menceritakan pengalaman/kejadian secara sederhana dengan urut.

Kegiatan : Dramatisasi bebas.

Metode : Demonstrasi, pemberian tugas.

Tujuan : 1. Dapat berkomunikasi dengan bahasa yang sedehana. 2. Dapat mengembangkan kosa kata anak.

3. Dapat berbicara lancar secara lisan dengan lafal yang benar.

Bahan/Alat : Alat-alat sesuai dengan tema yang diperlukan.

Langkah-langkah kegiatan:

1

Guru menyediakan alat yang diperlukan

2

Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan dan peran yang dikehendaki oleh anak. 3 Anak melaksanakan dramatisasi sesuai dengan perannya 4 Guru memperhatikan anak yang sedang melakukan dramatisasi 5

Bagi anak yang sudah dapat berbicara lancar, diberi pujian dan yang belum diberikan

motivasi/dorongan.

Penilaian : - Unjuk kerja - Percakapan

-

Penugasan

(57)

Kelompok B

Indikator : Menceritakan pengalaman/kejadian secara sederhana dengan urut.

Kegiatan : Dramatisasi terpimpin. Metode : Dramatisasi.

Tujuan : 1. Dapat berkomunikasi dengan bahasa yang sedehana. 2. Dapat mengembangkan kosa kata anak.

3. Dapat mengembangkan imajinasi anak.

4. Dapat berbicara lancar secara lisan dengan lafal yang benar.

Bahan/Alat : - Buku cerita. - Pakaian.

- Alat yang diperlukan sesuai dengan peran. Langkah-langkah kegiatan:

1

Guru menyiapkan alat peraga yang

diperlukan

2

Guru menjelaskan cerita yang akan didramatisasikan (cerita yang sudah dikenal anak) 3 Guru membagi peran-peran menurut pilihan mereka sendiri 4 Anak melaksanakan dramatisasi sesuai peranannya (latihan) 5 Guru mengulangi dialog dari percakapan, bila dilupakan oleh anak

6 Guru membagikan pakaian/alat yang sesuai dengan peran-peran yang akan dimainkan 7 Anak-anak mendramatisasi-kan 8 Guru memberi pujian bagi anak yang telah mampu, dan memberi motivasi bagi yang belum mampu

(58)

PENUTUP

BAB III

Pembelajaran bahasa merupakan salah satu dari bidang pengembangan kemampuan dasar yang dipersiapkan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas anak sesuai dengan tahap perkembangannya. Pengembangan bahasa bertujuan agar anak mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi secara efektif dan membangkitkan minat untuk dapat berbahasa Indonesia yang baik dan benar.

Buku ini merupakan contoh pengembangan berbahasa sehingga dimungkinkan guru dapat mengembangkan sendiri sesuai dengan kondisi guru, anak didik, sarana prasarana, dan kondisi lingkungan setempat, dan sebagai bahan rujukan penyusunan Satuan Kegiatan Mingguan (SKM) dan Satuan Kegiatan Harian (SKH).

Dengan adanya bentuk kegiatan pembelajaran ini, guru TK dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran lebih baik, terarah, sesuai dengan yang dikehendaki Kurikulum 2004 Taman Kanak-kanak.

Referensi

Dokumen terkait

http://www.lpse.unhas.ac.id dengan ini Panitia Pengadaan Barang Inventaris Kantor Proyek Pengembangan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin mengumumkan Calon

PORTAL SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN TAHUN 2013 Kopertis Wilayah 03.. Kopertis Wilayah III (ptu_03) Login sebagai PT Pengusul UBAH

• Identify a data-modeling project to solve a business information need.. • Demonstrate essential skills in solving business problems using technology, and professionally

[r]

PEMERINTAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UNIT LAYANAN PENGADAAN. POKJA PENGADAAN

SELECT first_name, last_name, department_id, department_name FROM employees JOIN departments USING (department_id);.. FIRST_NAME LAST_NAME DEPARTMENT_ID

Surat undangan ini disamping dikirimkan melalui email juga ditayangkan pada website SPSE Kabupaten Bolaang Mongondow, oleh karenanya Pokja tidak dapat menerima

values from inner query to qualify or disqualify candidate row..