7 II.1. Konsep Dasar Sistem dan Informasi II.1.1. Konsep Dasar Sistem
Sistem merupakan kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan/berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut Jerry FithGerald, sistem adalah suatu jaringan kerja dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan dan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Menurut Ludwig Von Bartalanfy, sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antarrelasi di antara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.
Menurut Anatol Raporot, sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.
Menurut L. Ackof, sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya ( Asbon Hendra : 2012 : 157-158 ).
II.1.2. Konsep Dasar Informasi
Informasi adalah data yang telah diproses dalam suatu bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi, ada suatu proses trasformasi data menjadi suatu informasi = input – proses – output ( Asbon Hendra : 2012 : 167 ).
II.1.3. Definisi Sistem Informasi
“Suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya.”
“Sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi.”
„Sekumpulan prosedur manual atau terkomputerisasi yang mengumpulkan/ mengambil, mengolah, menyimpan, dan menyebarkan informasi dalam mendukung pengambilan dan kendali keputusan.”
“sekelompok orang, prosedur, input, output dan pengolahannya secara bersama-sama menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan bagi penggunanya.”
Menurut Robert A. Leitch, sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan ( Asbon Hendra : 2012 : 168-169 ).
Sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai sistem informasi formal dan informal. Sistem informasi formal adalah sistem informasi yang memiliki prosedur dan kebijaksanaan tertulis dalam dokumen. Sistem informasi informal adalah sistem informasi yang memiliki prosedur dan kebijaksanaan tidak tertulis dalam dokumen (Asbon Hendra : 2012 : 170).
II.2. Sistem Informasi Geografis
Pada awal perkembangan sistem informasi geografis, proses digitasi banyak dilakukan dengan menggunakan meja digitasi atau sering dikenal sebagai tablet digitasi ( Eko Budiyanto : 2010 : 72 ).
Pada saat sistem informasi geografis dimanfaatkan oleh operator, ada sesuatu yang diharapkan darinya. Salah satu hal yang diperoleh dari sistem
informasi geografis adalah kemampuan dalam menganalisis data spasial ( Eko Budiyanto : 2010 : 76 ).
Sistem informasi geografis itu sendiri sering disamakan dengan perangkat lunak sistem informasi geografis yang sebenarnya adalah alat bantu. Namun tidak bisa disalahkan jika pengguna sistem informasi geografis berujuk pada
berbagai kemampuan perangkat lunak seperti Arc View dan yang lainnya ( Eko Budiyanto : 2010 : 77 ).
II.2.1. Konsep Model Data Spasial Pada SIG
Data spasial merupakan dasar operasional SIG. Data spasial diperlukan pada saat harus merepresentasikan atau menganalisis berbagai informasi yang
berkaitan dengan dunia nyata. Pengambilan data yang sebanyak mungkin dari dunia nyata tersebut dapat menjelaskan variasi fenomena serta lokasi fenomena tersebut berada. Dunia nyata yang begitu luas pada kenyataannya tidak mungkin diambil secara utuh menjadi sebuah data spasial. Dengan demikian data spasial adalah sebuah gambaran sederhana dari dunia nyata ( Eko Budiyanto : 2010 : 71).
Secara garis besar model data spasial ada dua, yaitu data vector dan data raster. Data vector adalah data yang minimal terdiri dari sebuah start node dan end node, dan dapat memiliki beberapa vertex di antara start node dan end node tersebut. Data vector berupa titik, garis, atau poligon. Data raster adalah data yang terdiri dari piksel – piksel penyusun data tersebut. Contoh data rester adalah sebuah gambar ( image ) hasil scanning ( Eko Budiyanto : 2010 : 76 ).
II.2.2. Peta Dasar
Peta yang akan dijadikan dasar pembuatan peta dapat berupa sebuah data raster. Misal, data peta analog ( tercetak ) yang di-scanning, data foto udara, citra satelit, dan lain-lain. Proses digitasi atas data raster yang telah memiliki titik kontrol koordinat lapangan akan menghasilkan data digitasi yang sudah bertitik kontrol lapangan. Oleh karena itu titik control sebaiknya di pasang terlebih dahulu pada data raster yang akan menjadi dasar pembuatan peta digital ( Eko Budiyanto : 2010 : 7 ).
II.2.3. Arcview
Arcview adalah software yang dikeluarkan oleh ESRI ( Environmental Systems Reaearch Institute ). Perangkat lunak ini memberikan fasilitas teknis yang
berkaitan dengan pengolahan data spasial. Kemampuan grafis yang baik dan kemampuan teknis dalam pengolahan data spasial tersebut memberikan kekuatan secara nyata pada Arcview untuk melakukan analisis spasial. Kekuatan analisis inilah yang pada akhirnya menjadikan Arc View banyak diterapkan dalam berbagai pekerjaan, seperti analisis pemasaran, perencanaan wilayah dan tata ruang, system informasi persil, pengendalian dampak lingkungan, bahkan untuk keperluan militer ( Eko Budiyanto : 2010 : 177 ).
II.3. Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram adalah alat pemodelan data utama dan akan membantu mengorganisasi data dalam suatu proyek ke dalam entitas-entitas dan menentukan hubungan antar entitas. Proses memungkinkan analis menghasilkan struktur basisdata yang baik sehingga data dapat disimpan dan diambil secara efisien.
Entitas adalah sesuatu yang nyata atau abstrak dimana kita akan menyimpan data. Relasi adalah hubungan alamiah yang terjadi antara satu atau lebih entitas. Atribut adalah ciri umum semua atau sebagian besar instansi pada entitas tertentu ( Jenner Simarmata, Iman Paryudi : 2006 : 67 ).
Entitas relationship (ER) data model didasarkan pada persepsi terhadap dunia nyata yang tersusun atas kumpulan objek-objek dasar yang disebut entitas dan hubungan antar objek ( Jenner Simarmata, Iman Paryudi : 2006 : 59 ).
Struktur logis (skema database) dapat ditunjukkan secara grafis dengan diagram ER yang di bentuk dari komponen-komponen berikut.
Masing-masing komponen di beri nama entitas atau relasiyang diwakilinya (Jenner Simarmata, Iman Paryudi : 2006 : 60).
III.4. Unified Modeling Language (UML)
UML (Unified Modeling Language) merupakan metodologi kolaborasi antara motoda-metoda Booch, OMT ( Object Modeling Technique ), serta OOSE ( Object Oriented Software Engineering ) dan beberapa metoda lainnya, merupakan metodologi yang paling sering digunakan saat ini untuk mengadaptasi
Entitas
Atribut
Relas
Persegi panjang mewakili kumpulan entitas
Elips mewakili atribut
Belah ketupat mewakili relasi
Garis menghubungkan atribut dengan kumpulan entitas dan kumpulan entitas dengan relasi
maraknya pengguna bahasa “pemograman berorientasi objek: (OOP) (Adi Nugroho : 2009 : 4-5).
UML ( unified Modelling Language ) adalah salah satu alat bantu yang
sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek ( Munawar : 2005 : 17 ).
UML mempunyai sejumlah elemen grafis yang bisa dikombinasikan menjadi sebuah diagram. Karena ini merupakan sebuah bahasa, UML mempunyai sebuah aturan untuk menggabungkan/mengkombinasikan elemen-elemen tersebut. Untuk lebih jelasnya akan lebih baik bila kita melihat diagram apa saja yang ada di UML.
Tabel II.1 Diagram UML
Diagram Tujuan Keterangan
Activity Perilaku procedural & paralel Sudah ada di UML 1
Class Class, Fitur dan relasinya Sudah ada di UML 1
Communication Interaksi diantara obyek. Lebih
menekankan ke link Di UML disebut collaboration
Component Struktur dan koneksi dari
komponen Sudah ada di UML 1
Composite strucrure
Dekomposisi sebuah class saat
runtime Baru untuk UML 2
Deployment Penyebaran/instalasi ke klien Sudah ada di UML 1
Interaction Overview
Gabungan antara activity &
sequence diagram Baru untuk UML 2
Object Contoh konfigurasi instance Tidak resmi ada di UML 1
Sequence Interaksi antar obyek. Lebih
menekankan pada urutan Sudah ada di UML 1
State Machine Bagaimana event mengubah
sebuah obyek Sudah ada di UML 1
Timing Interaksi pada obyek. Lebih
menekankan pada waktu Baru untuk UML 2
Use Case Bagaimana user berinteraksi
dengan sebuah system Sudah ada di UML 1
Sumber: ( Munawar : 2005 : 22-23 )
a. Activity Diagram
Activity diagram adalah tekhnik untuk mendiskripsikan logika procedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus ( Munawar : 2005 : 109 ). b. Class Diagram
Class diagram sangat membantu dalam visualisasi struktur kelas dari suatu sistem. Hal ini disebabkan karena kelas adalah deskripsi kelompok obyek-obyek dengan property, perilaku (operasi) dan relasi yang sama (Munawar : 2005 : 219). c. Communication Diagram
Communication diagram adalah sejenis dengan diagram interaksi, yang lebih menekankan pada link data diantara bermacam-macam participant pada interaksi tersebut ( Munawar : 2005 : 141 ).
d. Component Diagram
Component diagram menggambarkan alokasi semua class dan obyek kedalam komponen-komponen fisik disebuah system software ( Munawar : 2005 : 227 ).
e. Deployment Diagram
Diployment diagram menunjukkan tata letak sebuah system secara fisik, menampakkan bagian software yang berjalan pada bagian-bagian hardware ( Munawar : 2005 : 125 ).
f. Object Diagram
Object diagram adalah gambaran obyek-obyek secara ringkas disebuah sistem pada suatu waktu ( Munawar : 2005 : 135 ).
g. Sequence Diagram
Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah scenario. Diagram ini menunjukkan sejumlah contoh obyek dan massage (pesan)
yang diletakkan diantara obyek-obyek ini di dalam use case (Munawar : 2005 : 87).
h. State Machine Diagram
State machine diagram biasanya digunakan untuk memoddelkan prilaku dinamis suatu class atau obyek. State machine diagram memperlihatkan urutan state yang dilalui sebuah obyek, kejadian yang menyebabkan sebuah transisi dari suatu state atau aktivitas ke state atau aktivitas yang lain, dan aksi yang menyebabkan perubahan state atau aktivitas ( Munawar : 2005 : 226 ).
i. Use Case Diagram
Use case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara user (pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai ( Munawar : 2005 : 63 ).
II.5. Sekilas Tentang PHP dan Database MySQL
Kepopuleran internet di suluruh penjuru dunia mendorong aplikasi web semakin diminati. Dengan menggunakan aplikasi web, anda hanya perlu menempatkan aplikasi dalam sebuah server dan dengan sendirinya aplikasi tersebut dapat di akses dari manapun, sepanjang pemakai dapat mengakses web server-nya.
Aplikasi web adalah jenis aplikasi yang di akses melalui browser, misalnya Internet Explorer dan Mozilla Firefox ( Abdul Kadir : 2009 : 2 ).
II.5.1. Pengertian PHP
File yang hanya berisi kode HTML tidak mendukung pembuatan aplikasi yang melibatkan database karena HTML dirancang untuk menyajikan informasi yang bersifat statis (tampilan yang isinya tetap hingga web master atau penanggung jawab web melakukan perubahan isi). Oleh karena itu, selanjutnya muncul pemikiran untuk membuat suatu perantara yang memungkinkan aplikasi bisa menghasilkan sesuatu yang bersifat dinamis dan berinteraksi dengan database. Akhirnya, lahirlah berbagai perantara seperti PHP, ASP, dan JSP.
PHP sendiri adalah perangkat lunak yang bersifat free (gratis). Anda bisa mengunduhnya di internet melalui situs www.php.net. Namun, perlu diketahui, PHP terkadang di kemas dalam bundle perangkat lunak. Hal menarik lainnya adalah PHP bersifat multiplatform. Artinya, PHP dapat berjalan pada berbagai
sistem, seperti Windows, Linux dan UNIX ( Abdul Kadir : 2009 : 4-5 ). II.5.2. Pengertian Database dan MySQL
lain dan terorganisasi berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu dan tersimpan pada sebuah hardware komputer. Database terdiri dari beberapa tabel ( lebih dari satu tabel ) yang saling terorganisir. Tabel digunakan untuk menyimpan data dan terdiri dari baris dan kolom. Data tersebut dapat di tampilkan, dimodifikasi, dan dihapus dari tabel. Setiap pemakai ( user ) yang diberi wewenang ( otorisasi ) saja yang dapat melakukan akses terhadap data tersebut ( M. Rudyanto Arif : 2006 : 33 ).
Database sering di definisikan sebagai kumpulan data yang terkait. Secara teknis, yang berada dalam sebuah database adalah sekumpulan table atau objek lain ( indeks, view, dan lain-lain ). Tujuan utama pembuatan database adalah untuk memudahkan dalam mengakses data. Data dapat di tambahkan, diubah, dihapus atau dibaca dengan relatif mudah dan cepat.
Sebuah table ( atau kadang dissebut relasi ) berisi sejumlah baris dan kolom. Perpotongan baris dan kolom menyatakan sebuah data. Kolom sering kali di sebut field dan baris acapkali di sebut sebagai record .
Saat ini tersedia banyak perangkat lunak yang di tujukan untuk mengelolah database. Perangkat lunak seperti itu biasa dinamakan DBMS ( database management system ). Access, MS SQL Server, dan MySQL merupakan segelintir contoh produk pengelolah database. Beberapa diantaranya berkelas database server, yaitu jenis yang secara aktif memantau permintaan akses terhadap data. Dalam hal ini, database server akan segera menanggapi permintaan data. Adapun yang bukan termasuk database server adalah Access.
MySQL ( baca : mai-se-kyu-el ) merupakan software yang tergolong database server dan bersifat Open Source. Open Source menyatakan bahwa software ini di lengkapi dengan source code ( kode yang dipakai untuk membuat MySQL ), selain tentu saja bentuk executable-nya atau kode yang dapat dijalankan secara langsung dalam sistem operasi, dan bisa diperoleh dengan cara mengunduh di internet secara gratis. Hal menarik lainnya adalah MySQL juga bersifat multiplatform. MySQL dapat dijalankan pada berbagai sistem operasi.
Pengaksesan data dalam database dapat dilakukan dengan mudah melalui SQL ( Structured Query Language ). Data dalam database bisa diakses melalui aplikasi non-Web misalnya dengan PHP ( Abdul Kadir : 2009 : 14-15 ).