i
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA UNTUK BAYI DENGAN MENERAPKAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KEMAMPUAN
UNTUK MEMPERTAHANKAN KESEHATAN KELUARGA DI WILAYAH KECAMATAN PUSKESMAS GOMBONG II
Karya Tulis Ilmiah ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaiakan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan
ADIB PUJA WICAKSANA A01401852
STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
v Program Studi D III Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong KTI, Juli 2017
Adib Puja Wicaksana¹. Nurlaila².
ABSTRAK
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA UNTUK BAYI DENGAN MENERAPKAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KEMAMPUAN UNTUK MEMPERTAHANKAN KESEHATAN KELUARGA DI WILAYAH
KECAMATAN PUSKESMAS GOMBONG II
Latar Belakang.: Perilaku ibu memegang peranan penting dalam pemberian MP-ASI yang tepat. Pengetahuan ibu tentang pentingnya MP-ASI saat ini masih rendah. Beberapa penelitian menyatakan bahwa masalah gizi pada bayi dan anak disebabkan kebiasaan pemberian MP-ASI yang tidak tepat.
Tujuan Penelitian: Menggambarkan asuhan keperawatan dengan pemberian pendidikan kesehatan tentang pemberian makan yang baik pada bayi untuk meningkatkan perilaku pemberian makan pada bayi.
Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik dengan pendekatan studi kasus. Subyek studi kasus ini adalah pada keluarga yang mempunyai bayi usia 6-12 bulan. Analisis data dan penyajian data yang digunakan yaitu teks yang bersifat naratif dan tabel distribusi frekuensi.
Hasil: Setelah diberikan pendidikan kesehatan tingkat pengetahuan meningkat dari 70% menjadi 95%. Kemampuan ibu dalam pemberian makan pada bayi juga meningkat dari 80% menjadi 95%.
Kesimpulan: Asuhan keperawatan keluarga dengan menerapkan pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan ibu dalam pemberian makan pada bayi.
Kata Kunci : Pengetahuan, MP-ASI, pendidikan kesehatan. 1. Mahasiswa
vi DIII Program of Nursing Department
Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong Scientific Paper, July 2017
Adib Puja Wicaksana¹. Nurlaila².
ABSTRACT
THE FAMILY NURSING CARE FOR A BABY BY IMPLEMENTING HEALTH EDUCATION ABOUT THE ABILITY OF MAINTAINING FAMILY’S HEALTH
IN THE WORKING AREA OF COMMUNITY HEALTH CENTRE II OF GOMBONG
Background: Mother behavior plays an important role in giving breast milk as side-food. The knowledge of mother about breast milk is still low now. Some researches state that nutritional problem of a baby and a child is caused by improperly breast milk feeding. Objective: Describing the treatment and upbringing by giving a health education about providing healthy food for baby and by increasing the mother’s behavior in giving food for her baby.
Method: This research is an analytical descriptive with a case study approach. The subject is a family having a 7 month-old baby. The analysis and presentation of the data was done in the form of descriptive text and a frequency distribution table.
Result: After having a health education, there was an increase in knowledge level from 70% to be 95%. Mother’s capability in giving food for her baby had also increased from 80% to be 95%.
Conclusion: The family nursing care by implementing health education can increase the knowledge and behaviour levels of the family having a baby in providing food for the baby.
Keywords: Knowledge, health education, breast milk feeding
1. Student 2. Lecturer .
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul “Asuhan Keperawatan Keluarga Untuk Bayi Dengan Menerapkan Pendidikan Kesehatan Tentang Kemampuan Untuk Mempertahankan Kesehatan Keluarga Di Wilayah Kecamatan Puskesmas Gombong II”.
Tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah adalah sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan.
Penyelesaian penulisan karya tulis ilmiah ini penulis banyak mendapatkan bantuan baik materil maupun moril dari berbagai pihak, untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman dan nikmat sehat kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan lancar. 2. Ibu Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat selaku ketua STIKES Muhammadiyah
Gombong.
3. Ibu Nurlaila, S. Kep. Ns M. Kep selaku ketua prodi D III Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong dan selaku pembimbing proposal karya tulis ilmiah yang telah memberikan bimbingan dan saran yang membangun untuk penulis.
4. Ibu Diah Astutiningrum, M. Kep selaku Pembimbing Akademik.
5. Seluruh dosen dan staf karyawan Prodi DIII Keperawatan yang telah membantu kelancaran proses penulisan karya tulis ilmiah.
6. Keluarga tercinta, bapak dan ibu tersayang, serta adikku tersayang yang telah memberikan doa serta dukungan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini. 7. Teman-teman seperjuangan Kelas A Program Studi D III Keperawatan
STIKES Muhammadiyah Gombong yang senantiasa selalu memberikan semangat satu sama lain dalam dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa di dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan karya tulis ilmiah ini pada waktu yang
viii
akan datang. Harapan penulis semoga karya tulis ilmiah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis maupun bagi pembaca pada umumnya.
Gombong, Juli 2017
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN ORISINALITAS ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI... iv
ABSTRAK ... v
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan ... 3
D. Manfaat ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Gizi ... 5
2. Gangguan Nutrisi Pada Anak ... 6
3. Pemberian Makanan Tambahan ... 6
4. Jenis-Jenis MP-ASI ... 7
5. Pengukuran Status Gizi ... 7
6. Pendidikan Kesehatan ... 8
7. Tujuan Pendidikan Kesehatan ... 9
8. Media Pendidikan ... 10
9. Metode pendidikan Kesehatan ... 10
B. Keluarga 1. Definisi Keluarga ... 11
2. Ciri-Ciri Keluarga ... 11
3. Struktur Peran ... 12
x
5. Prinsip Perawatan Kesehatan Keluarga ... 12
C. Kerangka Konsep ... 14
BAB III METODE STUDI KASUS A. Rancangan Studi Kasus ... 15
B. Subyek Studi Kasus ... 15
C. Fokus Studi Kasus ... 15
D. Definisi Operasional ... 16
E. Instrumen Studi Kasus ... 17
F. Metode Pengumpulan Data ... 18
G. Lokasi dan Waktu Studi Kasus ... 19
H. Etika Studi Kasus ... 19
BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN A. Hasil Studi Kasus ... 20
B. Pembahasan ... 21
C. Keterbatasan Penelitian ... 24
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 25
B. Saran ... 25
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 KerangkaKonsep ... 15 Gambar 4.1 DistribusiFrekuensi Tingkat Pengetahuan ... 22 Gambar 5.1 distribusiFrekuensiKemampuanIbu ... 22
xii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Quisioner ... 2 LembarObservasi ... 3 SOP PendidikanKesehatan ... 4 Informed Consent ... 5 Penjelasan Umtuk Mengikuti Penelitian ...
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kekurangan nutrisi merupakan penyebab kematian dan kesakitan pada anak-anak. Kekurangan gizi disebabkan oleh kurangnya gizi atau ketidakmampuan tubuh untuk menyerap atau memetabolisir zat gizi (Irianto,2014).
Gizi merupakan proses organisme makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan energy (Waryana, 2010).
Kasus gizi buruk masih terus terjadi di Indonesia. Meskipun menurun setiap tahunnya, kasus tersebut belum bias dikatakan hilang. Banyak anak dibawah lima tahun mengalami permasalahan gizi ganda (double burden) yaitu gizi kurang dan gizi lebih. Sebagian mengalami obesitas, namun sebagian lainnya mengalami kurang gizi. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 mencatat bahwa 18,8 % balita usia 0-5,9 bulan mengalami kurang gizi, 29% mengalami stunting akibat kurang gizi menahun. Sementara di sisi lain, terdapat 1,6% balita yang mengalami obesitas.
Upaya pemerintah yang nyata guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat salah satunya difokuskan terhadap kesehatan bayi. Upaya pemeliharaan kesehatan bayi dan anak harus ditujukan untuk mempersiapkan generasi yang akan datang yaitu sehat, cerdas, dan berkualitas juga untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak. Dikarenakan bayi merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap gangguan kesehatan maupun serangan penyakit (Kemenkes,2014).
2
Kesehatan bayi dan balita harus dipantau untuk memastikan kesehatan mereka selalu dalam kondisi optimal. Pelayanan kesehatan bayi termasuk salah satu dari beberapa indikator yang bisa menjadi ukuran keberhasilan upaya meningkatkan kesehatan bayi dan balita. Pelayanan kesehatan pada bayi salah satunya pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) (Kemenkes,2014).
Keadaan status gizi anak usia di bawah dua tahun (Baduta) merupakan kelompok yang rawan gizi dan akan menentukan kualitas hidup selanjutnya. Pemenuhan kebutuhan gizi merupakan hak dasar untuk anak (Ferreira,2012). Penjelasan makanan pendamping ASI (MP-ASI) dan status gizi balita memunculkan masalah pada aspek hubungan sebab akibat dimana pemberian MP-ASI yang kurang tepat melahirkan status gizi kurang (Deba, 2007). Program perbaikan gizi yang bertujuan meningkatkan jumlah dan mutu MP-ASI, dapat dilakukan dengan pemberian MP-ASI kepada bayi dan anak usia 6–24 bulan (Fatimah, 2010). Pemberian MP-ASI yang terlalu dini dapat menyebabkan bayi kurang selera untuk minum ASI. Sebaliknya pemberian MP-ASI yang terlambat dapat menyebabkan bayi sulit untuk menerima makanan pendamping (Helmyti, 2007).
Perilaku ibu memegang peranan penting dalam pemberian makanan pendamping ASI yang tepat. Pemberian makanan tambahan merupakan bentuk perilaku kesehatan, salah satunya ditentukan oleh faktor pengetahuan, pekerjaan dan pendapatan (Notoatmodjo, 2011). Pengetahuan ibu tentang pentingnya MP-ASI masih rendah. Beberapa rumah sakit memberikan susu formula pada bayi yang baru lahir sebelum ibunya mampu memproduksi ASI (Aprillia, 2012).
Beberapa penelitian menyatakan bahwa masalah gizi pada bayi dan anak disebabkan kebiasaan pemberian ASI dan MP-ASI yang tidak tepat (segi kuantitas dan kualitas). Selain itu ibu kurang menyadari bahwa sejak bayi berusia 6 bulan sudah memerlukan MP-ASI dalam jumlah dan mutu yang baik (Hermina dan Nurfi, 2010).
3
Dari beberapa penjelasan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penulisan yang berjudul “Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Kemampuan Untuk Mempertahankan Kesehatan Pada Anggota Keluarga Dengan Bayi”.
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah asuhan keperawatan dengan pemberian pendidikan kesehatan tentang pemberian makan yang baik pada bayi untuk meningkatkan perilaku pemberian makan pada bayi ?
C. Tujuan Studi Kasus 1. Tujuan Umum
Menggambarkan asuhan keperawatan dengan pemberian pendidikan kesehatan tentang pemberian makan yang baik pada bayi untuk meningkatkan perilaku pemberian makan pada bayi.
2. Tujuan Khusus
a. Menggambarkan pengetahuan tentang pemberian makan pada anak yang baik dan benar sebelum diberikan pendidikan kesehatan.
b. Menggambarkan pengetahuan tentang pemberian makan pada anak yang baik dan benar setelah diberikan pendidikan kesehatan.
c. Menggambarkan kemampuan penerapan pemberian makan pada anak yang baik dan benar sebelum dilakukan pendidikan kesehatan.
d. Menggambarkan kemampuan penerapan pemberian makan pada anak yang baik dan benar setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
4
D. Manfaat Studi Kasus
Studi kasus ini diharapkan memberikan manfaat bagi : 1. Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan pemberian makan pada anak yang baik dan benar dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi.
2. Bagi Pengembangan Ilmu dan Teknologi Keperawatan
Menambah keluasan ilmu dan teknologi terapan bidang keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak.
3. Penulis
Memperoleh pengalaman dalam mengaplikasikan hasil riset keperawatan, khususnya studi kasus tentang pelaksanaan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak.
DAFTAR PUSTAKA
Achjar,H.A, Komang. (2010). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta:Sagung Seto.
Annisakardi. (2014). Makanan Pendamping ASI :MPASI WHO. https://duniasehat.net/2014/02/11/makanan-pendamping-asi-mpasi-who/. Februari,11.2014
Aprillia, Yessie. (2012). Hipnostetri: Rileks, Nyaman, dan Aman Saat Hamil &Melahirkan. Jakarta : GagasMedia.
Arikunto, (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara
Arikunto, (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta
Deba, Umar. (2007). Perbedaan Status Gizi Antara Bayi Yang Diberi ASI Eksklusif Dengan Bayi Yang Diberi MP-ASI Dini Di Puskesmas Perumnas Kota Kendari. Jurnal SELAMI IPS. 2007. 02(21): ISSN 1410-2323.
Fatimah. (2010). Pengetahuan Dan Praktek Keluarga Sadar Gizi Ibu Balita. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4 (4), hal 23-25
Ferreira, A, et al. (2012). Nutritional Status And Growth Of Indigenous Xavante Children, Central Brazil. Nutrition Jurnal, 11 (3), p. 1-9.
Hasdinah,dkk. (2014). Gizi, Pemanfaatan Gizi, Diet, dan Obesitas. Yogyakarta: Nuha Medika
Helmyati, S, & Lestariani, W. (2007). Kejadian Anemia Pada Bayi Usia 6 Bulan Yang Berhubungan Dengan Sosial Ekonomi Keluarga Dan Usia Pemberian
Makanan Pendamping ASI. Berita Kedoteran Masyarakat, 23 (1), hal. 35-40.
Hermina & Nurfi. (2010). Hubungan Praktik Pemberian ASI Ekslusif dengan Karakteristik Sosial, Demografi, dan Faktor Informasi Tentang ASI dan
MP-ASI (Studi Di Kota Padang dan Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat).
Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan, Badan Litbang Kesehatan, Kementrian Kesehatan, 13 (4), hal. 353-360.
Kemenkes RI.(2014).Profil Kesehatan Indonesia tahun 2013.Jakarta:Kemenkes RI.
Murwati,Arita. (2007). Asuhan Keperawatan Keluarga dan Aplikasi Kasus. Yogyakarta:Mitra Cendekia Press.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakata:PT Rineka Cipta.
Nugroho, Taufan. (2011). Buku Ajar Obstetri untuk Mahasiswa Kebidanan. Cetakan ke-2. Yogyakarta : Nuha Medika.
Nursalam.(2012). Management Keperawatan.edisi 3. Jakarta:Salemba Medika. Purwitasari, D., Maryanti D., (2009). Buku Ajar Gizi dalam kesehatan Reproduksi
Teori dan Praktikum. Yogyakarta: Nuha Medika
Sari, Khandila. (2010). Pola Pemberian Asi Dan Mp-Asi Pada Anak 0-2 Tahun DitinjauDari Aspek Sosial Ekonomi Di Wilayah Pesisir Desa Weujangka
Kecamatan Kuala Kabupaten Bireuen Tahun 2010. [Skripsi]. Fakultas
Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Setiadi.(2008). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogakarta:Graha Ilmu.
Soetjiningsih. (2010). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta : CV. Sagung Seto.
Sujatno,Muchtan.(2011). Etika Penelitian. In metodologi penelitian biomedis, Edisi II, Bandung:Danamartha Sejahtera Utama.
Sulistyaningsih.(2012).Metodoligi Penelitian Kebidanan Kuantitatif-Kualitatif. Yogyakarta:Graha Ilmu.
Lampiran
PENJELASAN UNTUK MENGIKUTI PENELITIAN (PSP)
1. Kami adalah Peniliti berasal dari STIKES Muhammadiyah Gombong, Program Studi DIII Keperawatan dengan ini meminta anda untuk berpartispiasi dengan sukarela dalam penelitian yang berjudul “Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Kemampuan Untuk Mempertahankan Kesehatan Pada Anggota Keluarga Dengan Bayi di Wilayah Kecamatan Puskesmas Gombong II”.
2. Tujuan dari penelitian ini adalah Menggambarkan asuhan keperawatan dengan pemberian pendidikan kesehatan tentang pemberian makan yang baik pada bayi untuk meningkatkan perilaku pemberian makan pada bayi yang dapat memberi manfaat berupa meningkatkan pengetahuan pemberian makan pada anak yang baik dan benar dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi penelitian ini akan berlangsung selama empat hari. 3. Prosedur pengambilan bahan data dengan cara wawancara terpimpin
menggunakan pedoman wawancara yang akan berlangsung 15 - 20 menit. Cara ini mungkin menyebabkan ketidaknyamanan tetapi anda tidak perlu khawatir karena penelitian ini untuk kepentingan pengembangan asuhan atau pelayanan keperawatan.
4. Keuntungan yang anda peroleh dalam keikutsertakan pada penelitian ini adalah anda turut terlibat aktif mengikuti perkembangan asuhan atau tindakan yang diberikan.
5. Nama jati diri anda seluruh informasi yang saudara sampaikan akan tetap dirahasiakan.
6. Jika saudara membutuhkan informasi sehubungan dengan penelitian ini, silahkan menghubungi peneliti pada nomor Hp: 085743388980
PENELITI
Lampiran
Kuisioner Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Ketepatan Pemberian MP-ASI 1. Apakah ibu mengetahui tentang makanan pendamping ASI ?
a. Tahu (1) b. Tidak tahu (0)
2. Menurut ibu apakah pengertian makanan pendamping ASI itu ? a. Makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga (1) b. Makanan pengganti ASI (0)
c. Makanan yang diberikan pada bayi usia kurang dari 6 bulan (0) d. Tidak tahu (0)
3. Menurut ibu, pada umur berapa sebaiknya diberikan makanan tambahan ? a. Lebih dari 6 bulan (1)
b. Kurang dari 6 bulan (0) c. Tidak tahu (0)
4. Sebutkan jenis makanan yang pertama kali diberikan kepada bayi usia lebih dari 6 bulan ?
a. Makanan lunak (1) b. Makanan padat (0) c. Mie (0)
5. Menurut ibu, manakah yang merupakan makanan pendamping ASI ? a. Gula (0)
b. Makanan yang dilepeh (0) c. Bubur susu (1)
d. Nasi (0)
6. Menurut ibu, berapa kali makanan tambahan itu diberikan dalam sehari kepada bayi yang berusia 6-8 bulan ?
a. 1-3 kali (1) b. 4-6 kali (0) c. 7-10 kali (0)
d. Tidak tentu, tergantung bayi menangis (0)
7. Menurut ibu, mengapa bayi perlu diberi makanan tambahan ? a. Agar anak tidak rewel dan canggung (0)
b. Agar anak terhindar dari penyakit (0)
c. Agar kebutuhan bayi akan zat gizi bertambah sesuai dengan pertambahan umurnya (1)
d. Tidak tahu (0)
8. Menurut ibu, apa pengaruhnya terhadap pemberian makan pada bayi sebelum usia 6 bulan terhadap kesehatan bayi ?
a. Tidak ada pengaruhnya (0)
b. Anak jadi sering diare karena pencernaannya terganggu (1) c. Anak jadi sering nangis (0)
d. Tidak tahu (0)
9. Menurut ibu, apakah dengan menunda makanan tambahan dapat mengurangi alergi makanan ?
a. Ya (1) b. Tidak (0) c. Mungkin (0) d. Tidak tahu (0)
10. Menurut ibu pada usia berapakah sebaiknya bayi di sapih ? a. Kurang dari 24 bulan (0)
b. Lebih dari 24 bulan (1) c. Kurang dari 12 bulan (0) d. Lebih dari 12 bulan (0)
11. Menurut ibu apa akibatnya jika frekuensi pemberian MP-ASI kurang dalam sehari ?
a. Kebutuhan gizi anak tidak terpenuhi (1) b. Tidak ada masalah (0)
c. Menangis (0) d. Diare (0)
12. Apakah kebersihan dalam pemberian makanan pendamping ASI itu penting ?
a. Tidak (0) b. Iya (1)
13. Apa akibatnya jika dalam pemberian makan tidak memperhatikan kebersihan untuk bayi ?
a. Diare (1) b. Menangis (0)
14. Menurut ibu apa akibatnya jika pemberian makanan pendamping ASI itu terlambat diberikan ?
b. Masih bias di tangani (0) c. Tidak masalah (0)
15. Apakah ibu tahu manfaat dari MP-ASI ? a. Melengakapi zat gizi pada ASI (1) b. Bayi jadi gemuk
c. Bayi tidak mudah menangis
16. Apakah ibu tahu akibat pemberian MP-ASI yang kurang tepat ? a. Melahirkan gizi kurang/status gizi buruk (1)
b. Menjadi mudah sakit (0) c. Mudah cegukan (0) d. Mudah muntah (0)
17. Menurut ibu pada usia berapa bayi mulai boleh di berikan makanan semi padat seperti bubur tim saring ?
a. 6 bulan (0) b. 7 bulan (1) c. 8 bulan (0) d. 9 bulan (0)
18. Pada usia berapa bayi mulai boleh mengkonsumsi makanan keluarga ? a. 7 bulan (0)
b. 8 bulan (0) c. 9 bulan (0) d. 1 tahun (1)
19. Pada usia 6-7 bulan apakah bayi boleh di berikan biscuit yang diencerkan dengan air ?
a. Iya (1) b. Tidak (0)
20. Apakah pada usia 9 bulan bayi sudah boleh bubur tanpa di saring ? a. Boleh (1)
Lampiran
Lembar Observasi Tentang Pemberian MP-ASI
No Pertanyaan Ya Tidak
1. Ibu memberikan makanan 2-3 sendok setiaap makan sebagai pengenal rasa
2. Ibu mencuci tangan sebelum dan sesudah pemberian makan pada bayi
3. Ibu menggunakan piring tersendiri untuk memastikan bayi makan semua makanan yang diberikan
4. Ibu dapat membuat MP-ASI secara mandiri 5. Ibu membuat MP-ASI tidak terlalu cair
6. Ibu membuat MP-ASI secara manual dirumah dan menggunaan bahan makanan yang segar
7. Ibu meperkenalkan aneka jenis makanan pada anak (aneka rasa dan tekstur)
8. Ibu mengunakan sendok plastik saat pemberian makan
9. Ibu mencuci bahan makanan terlebih dahulu sebelum memasak
10. Ibu memberikan makan pada bayi dengan cara dikunyah
Lampiran
SOP PENDIDIKAN KESEHATAN
Tata cara pemberian pendidikan kesehatan secara individu / keluarga tentang hal-hal yang berhubungan dengan kurang pengetahuan MP-ASI
Tujuan Untuk meningkatkan pengetahuan ibu dan keluarga tentang MP-ASI
Kebijakan Komunikasi efektif menggunakan bahasa sederhana (mudah diterima orang lain) dan menjaga kesopanan
Prosedur A. Tahap pra Interaksi
1. Melakukan verifikasi data B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik 2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga 4. Menanyakan kesediaan klien/ keluarga sebelum kegiatan
dilakukan
5. Menanyakan pengetahuan klien C. Tahap Kerja
1. Membaca tasmiyah
2. Berkomunikasi secara individu / keluarga 3. Menggunakan cara diskusi atau demonstrasi 4. Menjelaskan pengertian MP-ASI
5. Menjelaskan MP-ASI yang diperlukan bagi bayi usia 6-12 bulan
6. Menjelaskan makanan pendamping yang tepat untuk bayi sesuai dengan usia
D. Tahap Terminasi 1. Evaluasi
a. Menanyakan kembali hal-hal yang sudah dijelaskan mengenai MP-ASI
b. Meminta keluarga untuk mendemonstrasikan 2. Penutup
a. Menutup pertemuan dengan menyimpulkan materi yang telah dibahas