BAB II
DASAR TEORI
Aplikasi Sistem Pengiriman Evaluasi Belajar Siswa dengan SMS ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman visual Delphi 7.0 dengan penambahan komponen Gammu sebagai driver terminal komunikasi, dalam hal ini penulis menggunakan sebuah handphone/ modem, komponen ZeosDB untuk menghubungkan program Delphi dengan server basis data MySQL. Server basis data MySQL dan AT command yang terintegrasi dengan komponen tambahan Gammu untuk berkomunikasi dengan perangkat handphone. Untuk lebih memudahkan memahami tugas akhir ini, berikut akan dipaparkan hal-hal yang mendasari tugas akhir ini.
2.1 Global Sistem for Mobile Communication (GSM)
Global Sistem for Mobile Communication merupakan sistem komunikasi bergerak yang berbasis teknologi seluler digital dengan menggunakan SIM card sebagai identitas suatu pelanggan. Sistem ini memiliki kemampuan roaming internasional, dengan fasilitas yang dimiliki pelanggan dapat mengakses jasa telekomunikasi dimanapun pelanggan berada selama masih dalam daerah cakupan pelayanan GSM.
Sistem GSM dikembangkan secara luas karena adanya beberapa factor pendukung diantaranya adalah kurangnya kapasistas sistem analog yang ada terhadap permintaan akan komunikasi bergerak (mobile communication).
Sistem seluler digital ini pada dasarnya memiliki dua macam standar yaitu, standar GSM 900 dan standar DCS 1800. Perbedaan dari kedua standar ini
terletak pada frekuensi transmisi dan radius setiap selnya. Pada sistem GSM 900 beroperasi pada frekuensi 900MHz dan memiliki radius sel hingga 45 km sedangkan untuk standar DCS 1800 (Digital Celular Sistem) beroperasi pada frekuensi 1800MHz dan memiliki radius sel 8 Km.
Untuk menyediakan pelayanan komunikasi radio bergerak, maka sistem ini memiliki beberapa komponen tak bergerak yang penting sebagai penyusun suatu jarigan komunikasi bergerak seluler diantaranya SSS (Switching Subsistem), BBS (Base Subsistem) dan OMS (Operation and Maintenance Subsistem) selain peralatan bergerak sendiri seperti handphone.
2.1.1. Switching Subsistem (SSS)
Komponen ini merupakan pusat dari jaringan komunikasi bergerak seluler karena subsistem inilah yang mengatur setiap proses panggilan. Masing-masing panggilan ini selalu dihubungkan dengan dan melalui Switching Subsistem. Selain memiliki fungsi sebagai kontrol panggilan SSS juga berfungsi sebagai penghubung antar jaringan (PSTN, ISDN dan lain-lain), menyediakan pelayanan dan fasilitas kepada pelanggan, mengatur proses set-up dan charging, memastikan keamanan pelanggan serta basis data dari seluruh pelanggan seluler.
SSS memiliki beberapa komponen penyusun, antara lain: 1. Mobile Service Switching (MSS)
Komponen MSS ini berfungsi untuk mengatur seluruh proses switching setiap panggilan dari MS yang berada di wilayahnya.
2. Visitor Location Register (VLR)
Komponen jaringan ini berlaku sebagai basis data yang menyimpan semua informasi yang dibutuhkan pelanggan (MS) yang berada di wilayahnya.
3. Home Location Register (HLR)
Master dari seluruh basis data pelanggan berada pada HLR, HLR inilah yang memberikan data pelanggan yang dibutuhkan ke VLR.
4. Authentification Center (AuC)
Berfungsi sebagai pengaman jaringan sehingga tidak dapat disadap oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
5. Equipment Identity Register (EIR)
EIR ini berisi basis data permanen untuk identitas perangkat (IMEI) dari pelanggan.
2.1.2. Base Station Subsistem (BSS)
BSS merupakan bagian dari radio cellular dari jaringan GSM dimana BSS inilah yang menyediakan radio interface ke pelanggan sehingga setiap pelanggan bergara selular (MS) dapat terhubung ke jaringan GSM. BSS secara umum mengendalikan seluruh pelanggan yang berada pada wilayah cakupannya, BSS ini memiliki beberapa komponen yang menunjang tugasnya yaitu TRAU (Transcoding Rate Adapted Unit), BSC (Base Sistem Controller) dan BTS (Base Transceiver Station).
2.1.2.1. Transcoding Rate Adapted Unit (TRAU)
TRAU berfungsi menyediakan transcoding voice dan penyesuaian laju data. Tujuan dari transcoding dan penyesuaian laju data adalah agar sinyal yang berasal dari MSC dengan laju data Kbps dapat ditransmisikan ke BS dengan laju data 16 Kbps. Hal ini disebabkan karena laju data minimal yang dapat ditransmisikan dalam radio interface adalah 22,2 Kbps.
2.1.2.2. Base Station Controller (BSC)
BSC merupakan otak dari Base Subsistem karena BSC merupakan bagian yang mengatur radio resource yang berarti segala alokasi kanal radio, radio measurement dan power control dikendalikan oleh satu BSC.
2.1.2.3. Base Transceiver Station (BTS)
Merupakan bagian dari jaringan GSM yang secara langsung berinteraksi dengan pelanggan (MS). Interaksi BTS dengan pelanggan melalui radio atau Um Interface. Dalam satu BTS dapat berisi dari beberapa Tx/Rx, BTS inilah yang memancarkan kanal-kanal radio yang dapat digunakan pelanggan.
2.1.3. Operation and Maintenance Subsistem (OMS)
Operation and Maintenance Subsistem diperlukan untuk mengendalikan seluruh jaringan GSM. Operator mengenai dan menangani kualitas jaringan serta layanan yang ditawarkan melalui OMS. OMS dalam jaringan dapat dicapai melalui elemen jaringan yang disebut Operation and Maintenance Center (OMC). 2.1.4. Mobile Station (MS)
Mobile Station merupakan sarana untuk mengakses layanan jaringan GSM melalui radio interface. Untuk dapat berkomunikasi setiap pelanggan harus memiliki MS diman MS ini memiliki dua komponen dasar yaitu Mobile Equipment (ME) dan Subcribed Identity Modul (SIM). ME merupakan peralatan komunikasi seperti handphone sedangkan SIM Card adalah kartu akses layanan GSM.
2.1.5. Air Interface
Pelanggan dapat berkomunikasi dengan jaringan dengan menggunakan air interface yang berupa radio. Radio ini dilayani oleh BTS-BTS sehingga
membentuk radio cell, namun pengendalian sepenuhnya merupakan tanggunjawab BSC. Setiap sel memiliki frekuensi radio yang berbeda-beda untuk menghindari interferensi, namun ada kalanya frekuensi tersebut digunakan lagi dalam jarak sel tertentu (reuse distance) yang dinamakan frekuensi reuse.
Frekuensi yang digunakan masih dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Up link
Up link merupakan radio interface yang digunakan untuk transmisi dari pelanggan ke BTS. Up link menempati band bawah dari seluruh band frekuensi pada sistem komunikasi bergerak seluler.
2. Down link
Down link menempati band atas dari seluruh band frekuensi pada sistem komunikasi bergerak seluler. Ini merupakan radio interface untuk melayani transmisi BTS ke pelanggan.
2.2 Short Messaging Service (SMS)
SMS merupakan salah satu fitur pengiriman pesan yang ditetapkan oleh standar ETSI pada dokumentasi GSM 04.04 dan GSM 04.48. Pada saat seseorang mengirim pesan dari satu handphone ke handphone lain, pesan tersebut tidak secara langsung terkirim ke handphone tujuan, tetapi harus dikirim terlebih dahulu ke SMS Center (SMSC), baru kemudian dari SMS Center pesan tersebut diteruskan ke handphone tujuan (Mobile Terminated), skema pengiriman pesan pada SMS ditunjukkan pada gambar 2.1.
Gambar 2.1. Skema Cara Pengiriman Pesan pada Sms
SMS Center mempunya fungsi sebagai pengatur lalu lintas pesan SMS. Dengan adanya SMSC pengguna jasa SMS dapat mengetahui status dari pesan SMS yang dikirim, apakah telah sampai ke tujuan atau gagal diterima. Apabila handphone tujuan dalam keadaan aktif dan dapat menerima pesan yang dikirim, maka handphone penerima tersebut akan mengirimkan kembali pesan konfirmasi yang menyatakan pesan telah diterima ke SMSC, baru kemudian SMSC akan mengirimkan status ke handphone pengirim. Apabila handphone tujuan dalam keadaan mati/ off maka pesan yang dikirim oleh handphone pengirim akan tetap berda dalam SMSC sampai period-validity terpenuhi.
Untuk dapat mengirim dan menerima pesan SMS, kita harus melakukan koneksi ke SMS Center. Ada beberapa cara untuk melakukan koneksi dengan SMS Centr, antara lain:
1. Koneksi langsung ke SMS Center
Dengan melakukan koneksi langsung ke SMSC, pesan yang dikirim dapat dalam jumlah yang banyak, tergantung dari kapasitas SMSC. Untuk melakukan koneksi langsung ke SMSC diperlukan protokol koneksi, protokol
yang umum dipakai adalah UCP, SMPP, CIMD2, OIS dan TAP. Pemakaian protokol koneksi tergantung dari kebijaksanaan operator GSM.
2. Menggunakan software bantu
3. Menggunakan terminal berupa GSM Modem maupun handphone.
Cara yang ketiga merupakan cara yang paling mudah tetapi memiliki kekurangan antara lain, jumlah pesan yang dapat dikirim dalam satu menit sangat terbatas, dalam tugas akhir ini penulis menggunakan cara ketiga karena lebih mudah dan murah.
2.3 Universal Serial Bus Port (USB)
Universal Serial Bus (USB) adalah standar bus serial untuk perangkat penghubung, biasanya ada pada komputer namun juga digunakan di peralatan lainnya seperti konsol permainan, ponsel dan PDA. Sistem USB mempunyai desain yang asimetris, yang terdiri dari pengontrol host dan beberapa peralatan terhubung yang berbentuk pohon dengan menggunakan peralatan hub yang khusus.
Desain USB ditujukan untuk menghilangkan perlunya penambahan expansion card ke ISA komputer atau bus PCI, dan memperbaiki kemampuan plug-and-play (pasang-dan-mainkan) dengan memperbolehkan peralatan-peralatan ditukar atau ditambah ke sistem tanpa perlu me-reboot komputer. Ketika USB dipasang, ia langsung dikenal sistem komputer dan memproses device driver yang diperlukan untuk menjalankannya.
USB dapat menghubungkan peralatan tambahan komputer seperti mouse, keyboard, pemindai gambar, kamera digital, printer, hard disk, dan komponen
networking. USB kini telah menjadi standar bagi peralatan multimedia seperti pemindai gambar dan kamera digital.
Dalam perkembangannya USB mempunyai beberapa versi, perbedaan paling mencolok antara versi baru dan lama adalah kecepatan transfer yang jauh meningkat. Kecepatan transfer data USB dibagi menjadi tiga, antara lain:
1. High speed data dengan frekuensi clock 480.00Mb/s dan tolerasi pensinyalan data pada ± 500ppm.
2. Full speed data dengan frekuensi clock 12.000Mb/s dan tolerasi pensinyalan data pada ±0.25% atau 2,500ppm.
3. Low speed data dengan frekuensi clock 1.50Mb/s dan tolerasi pensinyalan data pada ±1.5% atau 15,000ppm.
2.3.1. Protokol USB
2.3.1.1. Persinyalan USB
USB adalah host-centric bus di mana host/terminal induk memulai semua transaksi. Paket pertama/penanda (token) awal dihasilkan oleh host untuk menjelaskan apakah paket yang mengikutinya akan dibaca atau ditulis dan apa tujuan dari perangkat dan titik akhir. Paket berikutnya adalah data paket yang diikuti oleh handshaking packet yang melaporkan apakah data atau penanda sudah diterima dengan baik atau pun titik akhir gagal menerima data dengan baik.
Setiap proses transaksi pada USB terdiri atas:
1.
Paket token/sinyal penanda (Header yang menjelaskan data yang mengikutinya)3.
Status koreks Penomora Keteranga Pin 1: VBUS Pin 2: D – Pin 3: D + Pin 4: GND 2.3.1.2. P Da Bit (LSB), 1. Sync Semua dan fu mensin mengi 2. Packe Adalah dibawa paket (un si kesalahan ntuk acknow n)wledge/pemmberitahuan hasil transsaksi dan uuntuk
an kaki (pin)) pada USBB seperti padda gambar 22.2.
G
Gambar 2.22. Universall Serial Bus (USB)
an:
(4.75-5.25 V))
Paket data umum USBB
ata di bus U , paket-pake a paket haru ull speed a nkronkan c ndikasikan t Identity/ Id h field untu ah ini menu USB disalur et USB terd us diawali d atau data 3 clock dari dimana dat dentitas Pak uk menanda unjukkan ni rkan dengan diri dari data
dengan data 32 bit untu penerima ta PID dimu ket (PID) akan tipe d lai-nilai PID n cara mend a-data berik dahulukan L kut ini: Least Signifficant sync. Sync uk high spe dengan pe ulai. dari paket y D: c adalah data eed yang d emancar. D a 8 bit untu digunakan u Dua bit ter
uk low untuk rakhir
Tabel 2.1. Nilai-nilai Packet Identity (PID)
Ada 4 bit PID data, supaya yakin diterima dengan benar, 4 bit di komplementasikan dan diulang, menjadikan 8 bit data PID. Hasil dari pengaturan tersebut adalah sebagai berikut:
Group Nilai PID Identitas Paket
Token 0001 OUT Token
Token 1001 IN Token
Token 0101 SOF Token
Token 1101 SETUP Token
Data 0011 DATA0
Data 1011 DATA1
Data 0111 DATA2
Data 1111 MDATA
Handshake 0010 ACK Handshake
Handshake 1010 NAK Handshake
Handshake 1110 STALL Handshake
Handshake 0110 NYET (No Response Yet)
Special 1100 PREamble
Special 1100 ERR
Special 1000 Split
Special 0100 Ping
PID0 PID1 PID2 PID3 nPID0 nPID1 nPID2 nPID3
3. Address (ADDR)
Bagian alamat dari peralatan dimana paket digunakan. Dengan lebar 7 bit, 127 peralatan dapat disambungkan. Alamat 0 tidak sah, peralatan yang belum terdaftar harus merespon paket yang dikirim ke alamat 0.
4. End Point (ENDP)
Titik akhir dari field yang terdiri dari 4 bit, menjadikan 16 kemungkinan titik akhir. Low speed devices, hanya dapat mempunyai 2 tambahan end point pada puncak dari pipe default. (maksimal 4 endpoints)
5. Cyclic Redundancy Check (CRC)
Cyclic Redundancy Check dijalankan pada data didalam paket yang dikirim. Semua penanda (token) paket mempunyai sebuah 5 bit CRC ketika paket data mempunyai sebuah 16 bit CRC.
6. End of Packet (EOP)
Akhir dari paket yang disinyalkan dengan satu angka akhir 0 (Single Ended Zero/SEO) untuk kira-kira 2 kali bit diikuti oleh sebuah J 1 kali. Data yang dikirim dalam bus USB adalah salah satu dari 4 bentuk, yaitu control, interrupt, bulk, atau isochronous.
2.3.2. Perancangan Peralatan Menggunakan USB
Untuk membuat suatu peralatan yang dapat berkomunikasi dengan protokol USB tidak perlu harus mengetahui secara rinci protokol USB. Bahkan kadang tidak perlu pengetahuan tentang USB protokol sama sekali. Pengetahuan tentang USB protokol hanya diperlukan untuk mengetahui spesifikasi yang dibutuhkan untuk alat kita. Pada kenyataannya untuk mengimplemetasikan USB protokol di FPGA ataupun perangkat bantu lain sangat tidak efisien dan banyak waktu terbuang untuk merancangnya. Menggunakan kontroler USB sangat lebih dianjurkan dalam membuat alat yang dapat berkomunikasi melalui protokol ini. Kontroler USB mempunyai banyak macam bentuk, dari microcontroller berbasis
8051 yang mempunyai input output USB secara langsung sampai pengubah protocol dari serial seperti I2C bus ke USB.
USB controller biasanya dijual dengan disertai berbagai fasilitas yang mempermudah pengembangan alat, diantaranya manual yang lengkap, driver untuk windows XP, contoh code aplikasi untuk mengakses USB, contoh code untuk USB controller, dan skema rangkaian elektronikanya.
Dalam sisi pengembangan software aplikasi dalam personal computer, komunikasi antar hardware didalam perangkat keras USB tidak terlalu diperhatikan karena Windows ataupun sistem operasi lain yang akan mengurusnya. Pengembang perangkat lunak hanya memberikan data yang akan dikirim ke alat USB di buffer penyimpan dan membaca data dari alat USB dari buffer pembaca. Untuk driver pun kadang-kadang Windows sudah menyediakannya, kecuali untuk peralatan yang mempunyai spesifikasi khusus kita harus membuatnya sendiri.
2.4 Protocol Data Unit (PDU)
Ada dua mode dalam proses pengiriman SMS, yaitu mode teks dan mode Protocol Data Unit (PDU). Mode PDU adalah message format dalam heksadesimal octet dan semi-decimal octet dengan panjang pesan mencapai 160 karakter (7 bit default alphabet) atau 140 (8 bit) karakter. Keunggulan menggunakan mode PDU adalah kemampuan untuk melakukan encoding sendiri yang tentunya harus pula didukung oleh hardware dan operator GSM, melakukan kompresi data, menambahkan nada dering dan gambar pada pesan yang dikirim.
Ad SMS Del Originated da dua form liver PDU d).
mat PDU yan U (Mobile ng digunaka Terminate an dalam pe d) dan SM engiriman p MS submi pesan SMS, it PDU (M yaitu Mobil 2.4.1. SM SM center. Fo MS Deliver MS Deliver ormat SMS D PDU (Mob PDU adala Deliver PDU bile Termin ah format P U disusun o nated) PDU yang d oleh beberap • Servic SCA m Digits 62810 Len Type BCD G ce Center Ad memiliki ti . Sebagai c 0000, jika d Octet of Number Digits Gambar 2.3 dress (SCA) iga kompon contoh diam diubah dalam Tabe Panjan Type format Nomor Center tambah 3. Format S ) nen utama, mbil nomr m format PD el 2.2. Bagia Ke g Informasi alamat dar local, 91H r SMS Cen ganjil ma hkan 0F H SMS Delive yaitu len, SMS Cente DU akan m an-bagian S eterangan i SMS Cent ri SMS C = format in nter, jika p aka pada a diterima ter pa bagian se rminal dari ebagai berik SMS kut. er PDU type of nu er operator menjadi sepe SCA ter dalam oc Center 81H nternasional panjang SM akhir karek umber dan telkomsel erti tabel ber
Nil ctet H = l MS kter 5 91 26181 BCD yaitu rikut: lai 1642
• PDU Type
Default value untuk SMS Deliver adalah 04H, jika diuraikan menjadi seperti terlihat pada tabel berikut:
Tabel 2.3. Bagian-bagian PDU Type SMS Deliver PDU Nomor Bit 7 6 5 4 3 2 1 0 Nama Nilai RP 0 UDHI 0 SRI 0 <nn> 0 <nn> 0 MMS 1 MTI 0 MTI 0
RP : Reply Path, parameter yang menunjukkan bahwa alur jawaban ada.
UDHI: User Data Header Indicator, bit ini bernilai 1 jika data pengirim dimulai dengan suatu judul/tema.
SRI : Status Report Indication, bit ini bernilai 1 jika status laporan akan dikembalikan SME.
MMS: More Message to Send, bit ini bernilai o jika ada pesan lebih untuk dikirim.
MTI : Message Type Indicator, bit ini bernilai nol untuk menunjukkan bahwa PDU ini adalah suatu SMS Deliver.
• Originator Address (OA)
OA adalah nomor dari pengirim, yang tersusun dari Len (panjang nomor pengirim), Type number (format nomor pengirim) dan Originator Number (nomor pengirim).
• Data Coding Scheme (DCS)
DCS adalah rencana pengkodean data untuk menentukan kelas dari pesan yang akan dikirim, apakah berupa teks standar, flash SMS, atau blinking SMS. • Protocol Identifier (PID)
PID adalah format dari cara pengiriman pesan, yang pengaturannya dilakukan di handphone pengirim.
• Service Center Time Stamps (SCTS)
SCTS adalah waktu dari penerimaan pesan oleh SMSC penerima, SCTS terdiri atas tahun, bulan, tanggal, jam, menit, detik dan zona waktu.
• User Data Length (UDL)
UDL menunjukkan panjang dari pesan yang diterima dalam bentuk teks standar.
• User Data (UD)
UD adalah pesan yang diterima dalam bentuk format heksadesimal. 2.4.2. SMS Submit PDU (Mobile Originated)
SMS Submit PDU adalah pesan yang dikirim dari terminal ke SMS Center, sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa pada dasarnya lalulintas pesan SMS harus melalui SMS Center. Pengiriman pesan dari terminal ke SMS Center harus dalam format PDU, oleh karena itu sebelum pesan dikirim ke SMS Center harus dilakukan pengubahan dari format teks ke PDU, proses pengubahan teks ke PDU disebut encodec. Skema format SMS submit PDU (Mobile Originated) ditunjukan pada gambar 2.4.
Gambar 2.4. Format SMS Submit PDU
1‐12 octets 1 octets 2‐12 octets 1 octets 1 octets
0,1 or 7
octets 1 octets 0‐140 octets
SCA PDU
Type MR DA PID DCS VP UDL UD
RP UDHI SRR VPF VPF RD MTI MTI
Bits: 7 6 5 4 3 2 1 0
MTI: bit1 = 0 bit0 = 0
• Service Center Address (SCA)
SCA adalah informasi dari nomor SMS Center. SCA memiliki tiga komponen utama, yaitu Len, Type of number dan Service Center number. Dalam pengiriman pesan SMS, nomor SMS Center tidak dicantumkan jadi bernilai 00.
• PDU Type
Nilai default untuk nilai PDU type untuk pengirim adalah 11H, yang dapat diuraikan menjadi bit-bit pada tabel 2.4 berikut:
Tabel 2.4. Bagian-bagian PDU Type SMS Submit PDU Nomor
Bit 7 6 5 4 3 2 1 0
Nama RP UDHI SRR VPF VPF RD MTI MTI
Nilai 0 0 0 1 0 0 0 1
Penjelasan PDU Type pada SMS Submit PDU hampir sama dengan SMS Deliver PDU, hanya beberapa bagian tertentu yang berbeda yaitu:
SRR: Status Report Request, bit ini bernilai 1 jika laporan status pengiriman diminta.
VPF: Validity Periode Format, merupakan format dari batas waktu pengiriman jika pesan gagal diterima oleh nomor tujuan.
00: Jika pesan tidak disimpan di SMS Center. 10: Format relative (satu octet).
01: Format enhanced (tujuh octet). 10: Format absolute (tujuh octet).
RD: Reject Duplicates, parameter yang menandakan apakah SMS Center akan menerima atau tidak suatu pengiriman pesan SMS untuk suatu pesan yang masih disimpan dalam Service Center tersebut.
• Message Reference (MR)
Message Reference adalah acuan dari pengaturan pesan SMS. MR bernilai 00 akan menyebabkan pengaturan pesan SMS dilakukan oleh handphone tujuan. • Destination Address (DA)
Destination Address adalah nomor tujuan, yang tersusun dari Len (panjan nomor tujuan), Type Number (format nomor tujuan) dan Destination Address (nomor tujuan).
• Protocol Identifier (PI) • Data Coding Scheme (DCS) • Validity Periode (VP)
Validity Periode adalah lama waktu pesan SMS disimpan dalam SMS Center apabila pesan tersebut gagal diterima oleh handphone penerima.
• User Data Length (UDL) • User Data (UD)
2.5 AT – Command
AT-Command digunakan untuk berkomunikasi dengan terminal melalui serial port pada komputer. Setiap vendor handhpone pada umumnya memberikan referensi daftar perintah AT yang tersedia. Dengan perintah AT dapat diketahui kekuatan sinyal dari terminal, mengirim pesan, menambahkan item pada buku
alamat, mematikan terminal dan fungsi lain yang berhubungan dengan terminal. Berikut adalah tabel beberapa fungsi AT Command:
Tabel 2.5. Fungsi AT – Command
AT-Command Fungsi AT AT+CMGF AT+CSCS AT+CNMI AT+CMGL AT+CMGS AT+CMGR AT+CMGD
Memeriksa apakah handphone sudah terhubung ke terminal Mengatur format mode dari terminal
Menetapkan jenis encoding
Mendeteksi SMS baru secara otomatis Membuka daftar SMS pada SIM Card Mengirim pesan SMSM
Membaca pesan SMS Menghapus pesan SMS
2.6 Gammu
Gammu merupakan utiliti yang digunakan untuk mengendalikan telefon seluler kita, dibuat menggunakan pemrograman C dan dibangun diatas libgammu. Baris perintah gammu menyediakan akses untuk berbagai macam jenis telefon seluler dalam pengembangannya, kita bisa melihat telefon seluler yang bisa digunakan gammu melalui websitenya. Adapun fitur-fitur yang didukung oleh gammu adalah sebagai berikut:
1. Daftar panggilan, melakukan panggilan dan penanganan panggilan telefon. 2. Pengambilan, backup dan pengiriman SMS.
3. Pengambilan MMS.
4. Daftar buku telefon, mengekspor dan mengimpor nomor telefon, kalender dan daftar tugas.
5. Mengambil informasi telefon seluler dan jaringan. 6. Akses ke file dalam memori telefon seluler.
Gammu awalnya bernama Gnokii dan sampai versi 0.58 bernama Gnokii2. Selanjutnya sesuai dengan perkembangan membutuhkan nama yang lebih baik dan Gammu dipilih sebagai singkatan dari Gammu All Mobile Management Utilities, tanpa mengetahui bahwa Gammu diambil dari buku berjudul ‘Heretics of Dune’ yang ditulis Frank Herbert.
Paket Gammu tidak berisi angka biner saja, tetapi juga Gammu SMS Daemon, Gammu Library dan binding Phyton yang dapat digunakan untuk mengembangkan sendiri aplikasi telefon seluler.
2.7 MySQL
Versi pertama MySQL dibuat oleh Monty Widenius dan David Axmark, kedua orang ini merasa tidak puas dengan server basis data open source saat itu yaitu MSQL. Banyak fitur-fitur yang mereka butuhkan tidak terdapat pada MSQL. Mereka memulai membangun MySQL dengan kode basis data level bawah yang sudah mereka kembangkan terlebih dahulu dan dilapisi dengan multithread server, SQL parser dan protokol client-server dibagian atasnya. Mereka juga membuat struktur API MySQL menyerupai MSQL dengan tujuan untuk memudahkan migrasi dari MSQL ke MySQL.
MySQL, basis data open source yang cukup popular, dikembangkan dan disediakan oleh MySQL AB. MySQL AB adalah perusahaan yang didirikan oleh Monty Widenius dan David Axmark. Perangkat lunak MySQL memberikan server basis data SQL yang cepat, multi-threaded, multi-user, dan tangguh.
MySQL adalah sistem manajemen basis data yang terstruktur dan dapat berupa apapun. Untuk dapat menambah atau mengakses MySQL diperlukan
sebuah sistem manajemen basis data seperti MySQL Server. MySQL merupakan perangkat lunak yang opensource atau bahwa semua orang dapat memanfaatkan dan memodifikasinya. menggunakan GPL (GNU General Public Licences) untuk mendefinisikan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan seseorang dengan MySQ pada berbagai situasi yang berbeda. Bila seseorang tidak nyaman dengan GPL atau perlu untuk memasukkan kode MySQL ke dalam sebuah aplikasi komersial, ia dapat lisensi komersial dari MySQL AB.
2.8 Pemrograman Delphi
Delphi adalah bahasa pemrograman visual yang dikembangkan oleh Borland, Delphi diciptakan untuk membuat program yang aman, portabel, kokoh, berorientasi objek, multi-jalinan dan interaktif. Delphi juga merupakan bahasa pemrograman yang bekerja pada platform windows dan perangkat lunak ini dapat digunakan untuk membuat aplikasi apa saja, dari permainan (games) hingga ke aplikasi basis data.
Semenjak versi 6, Delphi telah dilengkapi dengan sejumlah komponen yang tergolong sebagai dbExpress, yang memungkinkan koneksi ke MySQL ataupun Oracle dilakukan dengan mudah, sehingga Delphi dapat digunakan sebagai aplikasi front-end yang berhubungan dengan database server. Pada versi 7 ini, komponen yang tergolong sebagai dbExpress sedikit berubah.
Delphi adalah sebuah bahasa yang menyenangkan, tanpa kesulitan programmer dapat mengembangkan program dengan cepat dan dengan hasil yang memuaskan. Compiler-nya menghasilkan laporan kesalahan yang tepat dan mudah dimengerti oleh programmer.
Delphi disusun untuk menjadi sebuah bahasa pemrograman yang memenuhi kebutuhan ‘dunia nyata’ yang disimpulkan menjadi poin-poin sebagai berikut:
1. Aman
Delphi tidak dapat memanggil fungsi-fungsi global dan memperoleh akses ke berbagai sumber dalam sistem. Oleh karena itu terdapat sejumlah pengawasan yang dapat dilakukan oleh program Delphi yang tidak dapat dilakukan oleh sistem lain.
2. Berorientasi objek
Delphi merupakan bahasa pemrograman yang berorientasi objek pascal, dimana program ini mempunyai fungsi dan prosedur yang sama dengan program pascal.
3. Interaktif
Delphi telah dilengkapi dengan mekanisme multi-jalinan, dimana dengan mekanisme ini dapat dilakukan sinkronisasi beberapa proses sekaligus, dan memungkinkan pembuatan sistem yang interaktif yang berjalan dengan halus. 4. Mudah dipelajari.
2.9 Delphi Database Connectivity (ZeosDBO)
ZeosDBO merupakan komponen tambahan pada Delphi yang digunakan untuk menghubungkan aplikasi Delphi dengan basis data MySQL, komponen ini digunakan untuk eksekusi SQL pada akses basis data. Sebenarnya ZeosDBO ini menyediakan antarmuka komunikasi basis data standar yang memungkinkan akses bermacam basis data. Hal ini memungkinkan programmer aplikasi dan
pembuat tool mengembangkan aplikasi dan tool basis data yang dipergunakan pada back-end. ZeosDBO ini telah mendapat dukungan dari sejumlah vendor basis data termasuk MySQL 4.20 – 4.1, PostgreSQL 6.5 – 7.4, Firebird 1.0 – 1.5, Interbase 5.0 – 7.5, Microsoft SQL Server 7, Sybase ASE 12.0, 12.5.