• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT PENGGUNAAN E-LEARNING OLEH MAHASISWA PADA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT PENGGUNAAN E-LEARNING OLEH MAHASISWA PADA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT PENGGUNAAN E-LEARNING OLEH

MAHASISWA PADA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

Michael Aristian S.1, A. Djoko Budiyanto2, Benyamin L. Sinaga3

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri,Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl. Babarsari 43 Yogyakarta 55281

E-mail: 1michael.aristian@gmail.com, 2djoko.bdy@gmail.com, 3bls@mail.uajy.ac.id

ABSTRAKS

Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi telah mengimplementasikan e-learning bernama situs kuliah UAJY dengan menggunakan moodle sebagai dasar penggembangannya. Pengguna yang baru mencapai 52% dan penerimaan situs kuliah UAJY belum pernah diteliti sebelumnya menjadi pendorong penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi penerimaan situs kuliah UAJY. Sebanyak 293 mahasiswa strata satu UAJY menjadi responden penelitian ini. Penelitian ini menggunakan SPSS statistic dengan metode regresi berganda untuk menjelaskan pengaruh langsung faktor yang mempengaruhi niat penggunaan. Faktor yang diteliti dalam penelitian ini merupakan adaptasi dari teori TAM yaitu persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, norma subyektif dan keyakinan diri. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa persepsi kegunaan dan normasubyektif mempengaruhi niat penggunaan situs kuliah UAJY.

Kata Kunci: TAM, E-learning, keyakinan diri, norma subyektif.

1. PENDAHULUAN

Melimpahnya informasi yang disediakan menjadi suatu daya tarik Internet bagi penggunanya. Mahasiswa sebagai insan pembelajar banyak menggunakan internet untuk menyelesaikan permasalahan baik dalam tugas belajar ataupun dalam permasalahan sehari-hari. Hal ini menjadikan internet sebagai salah satu media pembelajaran baru yaitu melalui e-learning. Tingginya penggunaan Perkembangan perangkat pengakses internet yang semakin cepat dan harga yang semakin murah juga akan mendorong timbulnya penemuan penemuan baru baik secara teoritis maupun teknologi dalam e-learning(Zhang et al. 2004).

E-learning dapat dipandang sebagai salah satu keunggulan kompetitif suatu institusi pendidikan. Kemudahan untuk pengaksesan informasi yang dibutuhkan oleh mahasiswa baik informasi baru maupun lampau serta fleksibilitas dan efisiensi waktu dan tempat akan memberikan kemudahan bagi mahasiswa dan menjadi suatu daya tarik para calon mahasiswa(Edmunds, Thorpe, and Conole 2012; Zhang et al. 2004). Untuk mencapai keunggulan ini, universitas dan berbagai macam institusi pendidikan telah melakukan investasi dalam bidang sistem informasi (seperti Moodle, Blackboard, Computer-supportive collaborative learning dan WebCt) untuk mendukung baik pembelajaran secara tatap muka maupun pembelajaran jarak jauh(Cheung and Vogel 2013; Fletcher 2005; Ngai, Poon, and Chan 2007; Udzlmd et al. 2014).

Universitas Atmajaya Yogyakarta (UAJY) telah mengimplementasikan E-Learning yang disebut dengan situs kuliah UAJY. Memanfaatkan moodle sebagai dasar pembuatannya sistem ini

diperkenalkan pada tahun 2007. Pada pengimplementasiannya, saat ini E-Learning melengkapi proses pengajaran tatap muka dan penggunaanya bersifat sukarela (blended learning). Walau telah berjalan selama lebih dari 8 tahun, akan tetapi sampai saat ini jumlah penggunaa baru mencapai 40% dari total mahasiswa.

Salah satu faktor kesuksesan dari e-learning dapat dilihat dari tingkat penerimaan dan penggunaan oleh mahasiswa(van Raaij and Schepers 2008). Potensi internet sebagai media pembelajaran tidak akan terrealisasikan jika pengajar dan murid tidak menerima e-learning sebagai media pembelajaran(Lee, Cheung, and Chen 2005). Sebagai pengguna e-learning, Mahasiswa seharusnya menerima e-learning untuk dapat terlibat dan berpartisipasi dalam proses pembelajarn(Lee et al. 2005; van Raaij and Schepers 2008). Rendahnya penggunaan dikalangan mahasiswa menandakan adanya masalah terhadap penerimaan e-learning oleh mahasiswa. Faktor pendukung kesuksesan e-learning tersebut dapat dilihat dari persepsi, sikap dan niat penggunaan e-learning(Park 2009). Hal ini menyebabkan faktor tersebut perlu dievaluasi dan dipertimbangkan untuk pengembangan kedepan sehingga dapat memberikan cara paling efektif(Lee, Yoon, and Lee 2009).

Model penerimaan teknologi(TAM)(Davis 1985) merupakan model yang telah sering digunakan untuk menjelaskan penerimaan sebuah teknologi(Venkatesh et al. 2003). TAM hanya menggunakan persepsi kegunaan dan kemudahan penggunaan untuk memprediksikan niat penggunaan suatu teknologi. Sesuai dengan saran dan hasil penelitian terdahulu, penelitian ini menambahkan faktor motivasi intrinsik dan ekstrinsik sebagai

(2)

faktor yang mempengaruhi penerimaan e-learning(Lee et al. 2005; Park, Nam, and Cha 2012; Park 2009; Tarhini, Hone, and Liu 2013).

2. TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian ini menggunakan model konseptual TAM yang telah diubah dan pernah digunakan pada penelitian sebelumnya(Tarhini et al. 2013). Selain menggunakan fakror persepsi kegunaan(Perceived Usefullness) dan persepsi kemudahan penggunaan(Perceived Ease of Use), penelitian ini menambahkan faktor motivasi intrinsik yang tercermin dari keyakinan diri(self-efficacy) dan faktor motivasi ekstrinsik yang tercermin dari norma subyektif(subjective norm). Penelitian ini hanya memantau pengaruh langsung dari faktor yang telah disebutkan diatas terhadap niatan penggunaan.

2.1 Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan

Penggunaan, Niat Penggunaan

Pada penelitian sebelumnya TAM telah digunakan untuk mencari hubungan antara variabel yang mempengaruhi penggunaan e-learning oleh mahasiswa(Cheung and Vogel 2013; Lee et al. 2005, 2009; Park et al. 2012; Park 2009; Tarhini et al. 2013). Penelitian ini akan mengukur penggunaan sistem berdasarkan niatan untuk menggunakan (Behavioral Intention) melalui 2 konstruksi utama yaitu Persepsi kegunaan (Perceived Use), dan Persepsi kemudahan penggunaan dirasakan ( Perceived ease of use).

Persepsi kegunaan(PU) didefinisikan suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa dengan menggunakan suatu sistem tertentu akan meningkatkan performa kerja mereka(Davis 1989). Dalam sebagian besar penelitian sebelumnya PU terbukti memberikan pengaruh langsung yang positif terhadap niatan penggunaan(Lee et al. 2005; Sarasmitha and Zaki 2013; Sriwindono and Yahya 2012; Tarhini et al. 2013; Tselios, Daskalakis, and Papadopoulou 2011; Yunasti and Baridwan 2013). Namun beberapa penelitian menyimpulkan bahwa PU tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap niat penggunaan (BI)(Park et al. 2012; Park 2009).

Persepsi kemudahan penggunaan (PE) didefinisikan sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa dengan menggunakan suatu sistem tertenru akan bebas dari suatu upaya(Davis 1989). Pada penelitian sebelumnya meneliti pengaruh langsung PE terhadap BI menyimpulkan bahwa PE memberikan pengaruh yang signifikan terhadap BI(Lee et al. 2009; Sarasmitha and Zaki 2013; Tarhini et al. 2013; Yunasti and Baridwan 2013). Namun pada penelitian yang lain PE tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap BI(Irawati and Putra 2014; Park et al. 2012; Park 2009).

Berasarkan penelitian penelitian terdahulu terhadap pengaruh langsung dari PU dan PE

terhadap BI maka disimpulkan hipotesis sebagai beriikut:

H1: Persepsi kegunaan(PU) akan berpengaruh pengaruh signifikan positif terhadap niat penggunaan(BI)

H2: Persepsi kegunaan(PU) akan berpengaruh pengaruh signifikan positif terhadap niat penggunaan(BI)

2.2 Keyakinan Diri

Keyakinan diri dalam melakukan suatu perbuatan akan mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan untuk melakukan sesuatu. Keyakinan diri(SE) di definisikan sebagai penilaian seseorang terhadap kemampuan mereka sendiri dalam mengatur dan melakukan aksi yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang diinginkan(Bandura, 1982). Dalam penelitian ini, SE didefinisikan sebagai keyakinan diri terhadap kemampuan yang dimiliki untuk melakukan aksi yang diperlukan menggunakan e-learning. Pada penelitian terdahulu SE terbukti mempengaruhi secara langsung niat untuk menggunakan e-learning(Park 2009; Yunasti and Baridwan 2013). Berdasarkan hal tersebut, maka dibuatlah hipotesis sebagai berikut:

H3: Keyakinan diri(SE) akan berpengaruh pengaruh signifikan positif terhadap niat penggunaan(BI)

2.3 Norma Subyektif

Norma subjektif(SN) didefinisikan sebagai suatu persepsi tekanan sosial untuk melakukan atau tidak melakukan suatu(Ajzen 1991). Manusia biasanya memilih untuk melakukan sesuatu saat orang lain atau sumber yang lebih dipercaya mengatakan untuk melakukan hal tertentu, walaupun tidak senang atau tidak percaya terhadap hal tersebut(Schepers and Wetzels, 2007).

Dalam penelitian mengenai model kebudayaan yang ada di indonesia, indonesia merupakan negara yang mementingkan kebersamaan dan pegaruh dari orang lain yang dianggap penting dalam melakukan sesuatu(The Hofstede Centre 2015). Hal ini menandakan SN memegang peran yang penting dalam melakukan sesuatu oleh masyarakat Indonesia. Dalam penelitian sebelumnya. subjective norm dapat mempengaruhi baik secara langsung terhadap niatan penggunaan(Cheung and Vogel 2013; Park et al. 2012; Park 2009; Tarhini et al. 2013).

Bagi mahasiswa orang terdekat yang berpengaruh dalam proses pembelajaran adalah dosen dan teman-teman. Maka dari itu dalam penelitian ini pengukuran SN akan dilakukan melalui pengaruh dari dosen dan teman-teman mahasiswa terhadap niat penggunaan sistem oleh mahasiswa. Berdasarkanhal tersebut, maka dibuatlah hipotesis sebagai berikut:

(3)

pengaruh signifikan positif terhadap niat penggunaan(BI)

3. METODE PENELITIAN

Populasi penelitian ini merupakan mahasiswa UAJY yang melakukan registrasi pada saat penelitian ini dilakukan, yaitu semester ganjil 2015/2016. Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah stratified sampling berdasarkan program studi yang ada di UAJY dan purposive hanya pada pengguna situs kuliah pada semester genap 2014/2015.

Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan adaptasi dari penelitian sebelumnya(Tarhini et al. 2013; Yunasti and Baridwan 2013) dengan beberapa penyesuaian sesuai dengan telaah literatur yang telah dijelaskan.

Niat penggunaan sistem (BI) Persepsi kegunaan (PU) Persepsi keudahan penggunaan (PE) Keyakinan diri (SE) Norma subyektif (SN) H 1 H2 H3 H4

Gambar 1. Model Penelitian yang Diusulkan

Dapat dilihat sesuai pada gambar 1, model penelitian yang diusulkan dalam penelitian ini menggunakan minat(BI) sebagai variabel terikat, sedangkan persepsi kegunaan (PU), persepsi kemudahan penggunaan(PE), norma subyektif(SN), dan keyakinan diri(SE) sebagai variabel bebas. Instrumen pertanyaan penelitian ini berasal dari penelitian sebelumnya dan dapat dilihat pada Apendix 1

Dalam kegiatan pengumpulan data digunakan 2 macam teknik pengumpulan. Teknik yang pertama adalah menyebarkan kuisioner melalui email mahasiswa. Karena pada teknik pertama tingkat respon narasumber rendah. Maka dilakukan teknik kedua yaitu menyebarkan langsung ke narasumber. Data yang didapat kemudian diolah dan dilakukan analisa deskriptif untuk menentukan profil responden. Setelah itu baru akan dilakukan analisa untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan bantuan SPSS AMOS versi 20. Untuk menganalisis penelitian ini dilakukan beberapa pengujian, yaitu evaluasi model pengukuran yang terdiri dari uji validitas, dan uji reliablitias kemudian

dilanjutkan untuk analisis jalur dengan menggunakan SEM.

Uji validitas terdiri dari uji validitas konvergen dan diskriminan. Uji validitas konvergen dengan menggunakan faktor loading, nilai AVE, sedangkan uji validitas diskriminan dengan menggunakan matriks korelasi antar faktor. Untuk uji reliabilitas menggunakan metode cornbach’s alpha dan reliabilitas komposit. Metode regresi berganda digunakan untuk menguji hipotesis yang telah disusun. Hubungan positif maupun negatif dapat dilihat dari nilai beta, sedangakan untuk signifikansi dapat dilihat dari P-value.

4. ANALISIS DATA DAN HASIL

PENELITIAN 4.1 Analisa Deskriptif

Penelitian ini berhasil mengumpulkan 293 respon dari 15 program studi yang ada di UAJY dalam kurun waktu 3 bulan. Tabel 2 menyajikan data rincian karakter demografi narasumber hasil pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti.

Tabel 1 Profil responden

Frekuensi Persentase Pengumpulan data

Online 157 53,6

Manual 136 46,4

Terbiasa menggunakan internet

Ya 290 99,0

Tidak 3 1,0

Matakuliah menggunakan internet smt lalu 0 0 0 1 59 20,1 2 51 17,4 3 31 10,6 4 24 8,2 >4 128 43,7

Matakuliah menggunakan internet smt ini 0 36 12,3 1 72 24,6 2 34 11,6 3 28 9,6 4 13 4,4 >4 110 37,5

Lama waktu menggunakan internet

<2 12 4,1

2-4 76 25,9

4-6 74 25,3

(4)

Data yang terkumpul 53,6% berasal dari pengumpulan data online dan 46,4% dari pengumpulan data secara manual. Internet sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari responden, hal ini dicerminkan dari 99% telah terbiasa menggungnakan internet untuk mencari informasi dan 44,7% menggunakan >6 jam dalam sehari untuk menggunakan internet. Responden yang terkumpul dapat dikatakan telah terbiasa menggunakan situs kuliah karena 43,7% telah menggunakan situs kuliah unutk >4 matakuliah pada semester lalu dan 37,5% sedang menggunakan situs kuliah pada semester ini.

4.2 Analisa Model Pengukuran

Setelah menganalisa profil responden, langkah berikutnya adalah menganalisa apakah data yang didapatkan sesuai dengan model pengukuran yang diusulkan. Pada pengujian ini akan dilihat validitas dan reliabilitas instrumen pengukuran.

Hasil pengujian validitas konvergen seperti terlihat pada Tabel 2, semua konstruk memiliki AVE diatas 0,5 selain itu pada hasil uji reliabilitas komposit dan cornbach’s alpha semua konstruk telah bernilai diatas 0,7 hal ini menandakan bahwa pertanyaan telah mencerminkan konstruk masing masing dengan sangat baik (Hair et al. 2010).

Tabel 2. Hasil pengujian validitas konvergen dan reliabilitas CR AVE Cornbach's-alpha mean I 0,874 0,777 0,874 3,482 PE 0,934 0,643 0,933 3,971 PU 0,896 0,554 0,895 4,044 SE 0,920 0,852 0,920 3,906 SN 0,733 0,578 0,733 3,227 Pengujian validitas diskriminan dilakukan dengan melihat perbandingan nilai akar dua dari AVE dengan nilai korelasi antar faktor(Hair et al. 2010). Seperti yang dapat dilihat pada Tabel 3. Semua konstruk memiliki nilai terbesar korelasi pada dirinya sendiri dan tidak terdapat nilai akar dua dari AVE yang dibawah nilai korelasi antar faktor, hal ini menandakan bahwa faktor dikatakan berbeda antar satu dengan yang lain atau dengan kata lain validitas diskriminan tercapai(Hair et al. 2010).

Berdasarkan pengujian validitas dan reliabilitas yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa data yang didapatkan telah valid dan reliable sehingga dapat melanjutkan ketahapan selanjutnya.

Tabel 3. Hasil pengujian validitas diskriminan

Sqrt AVE I PE PU SE SN I ,881 ,881 PE ,802 ,521 ,802 PU ,744 ,666 ,631 ,744 SE ,923 ,496 ,676 ,661 ,923 SN ,761 ,613 ,591 ,600 ,613 ,761 4.3 Pembuktian Hipotesis

Dalam pembuktian hipotesis metode yang digunakan adalah multiple regression dengan alat analisis SPSS Statistic versi 20.

Sesuai dengan tabel 4 dilihat dari nilai P-value nya, Pengaruh dari PU(std. =0,517***, P<0,001) terbukti memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap niatan penggunaan. Walaupun demikian, H2 yang meneliti pengaruh dari PE(std. =0,039,P>0,1) tidak terbukti. Walaupun persepsi kemudahan penggunaan memberikan pengaruh positif, namun tidak berpengaruh signifikan terhadap niatan penggunaan. Meninjau dari keyakinan diri pengguna, didapatkan suatu penemuan yang mengejutkan. Penelitian ini tidak mendukung H3 yang meneliti pengaruh dari SE(std. =-0,161**, P<0,05). Dalam penelitian ini keyakinan diri malah memberikan pengaruh negatif yang signifikan terhadap niatan penggunaan. Dari sisi sosial, didukungnya H4 yaitu SN(std. =0,435***, P<0,001) membuktikan bahwa pengaruh dari teman teman dan dosen terhadap niat penggunaan.

Tabel 4. Hasil pembuktian hipotesis

Relasi Std Beta C.R P-value Hasil H1 PUBI ,517 8,952 *** Terbukti H2 PEBI ,039 ,696 ,487 Tidak terbukti H3 SEBI -,161 -2,694 ,007** Tidak terbukti H4 SNBI ,435 7,649 *** Terbukti

Penelitian ini membuktikan bahwa PU dan SN mempunyai pengaruh langsung positif dan signifikan terhadap niat penggunaan. Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu (Park et al. 2012; Park 2009; Tarhini et al. 2013; Yunasti and Baridwan 2013). Persepsi kegunaan sebagai faktor terbesar menandakan bahwa persepsi mahasiswa mengenai kegunaan situs kuliah UAJY menjadi pengaruh terbesar niat penggunaan sistem. Norma subyektif sebagai faktor selanjutnya yang mempengaruhi niat penggunaan didukung oleh penelitian mengenai kebudayaan indonesia(The Hofstede Centre 2015). Keadaan indonesia yang memiliki nilai power

(5)

distance yang tinggi membuat mahasiswa mengharapkan perintah secara langsung untuk menggunakan situs kuliah oleh dosen yang memiliki hirarki lebih tinggi.

Persepsi kemudahan penggunaan dalam penelitian ini tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap niat untuk menggunakan sistem. Profil responden yang 99% telah terbiasa menggunakan internet menandakan bahwa penggunaan situs kuliah yang menggunakan media internet dipandang sebagai hal yang mudah(Park 2009).

Penelitian ini menemukan sesuatu yang mengejutkan bahwa keyakinan diri (SE) mahasiswa terhadap niat penggunaan. Meningkatnya keyakinan diri mahasiswa untuk menggunakan sistem menyebabkan turunnya niat penggunaan situs kuliah UAJY. Keyakinan diri yang tinggi dapat disebabkan oleh telah terbiasanya mahasiswa mengakses fungsionalitas sistem yang serupa.

Penelitian ini hanya meneliti keyakinan mahasiswa untuk mengunduh materi dan mengunggah tugas. Fungsi ini merupakan fungsi yang sudah sering ditemui oleh para mahasiswa pada dunia internet pada media sosial, e-mail, maupun situs berbagi data yang lain. Maka dari itu mahasiswa cenderung berkurang niat penggunaan karena lebih memilih media yang lebih akrab dan lebih sering mereka gunakan.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

Penelitian ini berfokus pada pengaruh langsung persepsi kegunaan(PU), persepsi kemudahan penggunaan(PE), keyakinan diri(SE), dan norma subyektif(SN) terhadap niat penggunaan situs kuliah UAJY(BI). Berdasarkan pembuktian hipotesis, beberapa hasil penelitian ini mendukung hasil dari penelitian penelitian sebelumnya. namun beberapa hasil bertentangan dengan penelitian sebelumnya.

Dari penjelasan mengenai hasil penelitian ini menunjukan mahasiswa sebenarnya telah memiliki keyakinan dan kemampuan yang tergolong tinggi untuk menggunakan situs kuliah UAJY. Namun perlunya dorongan dari mahasiswa dan dosen sebagai faktor pemotivasi eksternal untuk menggunakan sistem. Dorongan dari luar individu dengan bujukan mengenai kegunaan sistem akan sangat meningkatkan niat penggunaan sistem hal ini mengingat norma subjektif dan persepsi kegunaan merupakan duafaktor yang berpengaruh langsung terhadap niat penggunaan.

Perlu diingat lagi bahwa penelitian ini hanya menguji pengaruh langsung faktor-faktor terhadap niatan penggunaan. Pada penelitian selanjutnya perlu dilakukan penelitian mengenai segala pengaruh baik langsung maupun tidak langsung faktor terhadap niatan penggunaan sistem. Selain itu penelitian ini hanya meneliti penerimaan mahasiswa, penerimaan dari sisi dosen sebagai pengguna sistem yang memiliki hirarki yang lebih tinggi perlu juga

untuk diteliti faktor yang mempengaruhi penerimaan mereka terhadap situs kuliah.

PUSTAKA

Ajzen, Icek. 1991. The Theory of Planned Behavior. Organizational Behavior and Human Decision Processes 50:179–211.

Cheung, Ronnie and Doug Vogel. 2013. Predicting User Acceptance of Collaborative Technologies: An Extension of the Technology Acceptance Model for E-Learning. Computers and Education

63:160–75. Retrieved

(http://dx.doi.org/10.1016/j.compedu.2012.12.00 3).

Davis, Fred D. 1985. A Technology Acceptance Model for Empirically Testing New End-User Information Systems: Theory and Results. Massachusetts institude of technology.

Davis, Fred D. 1989. Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance of Information Technology. MIS Quaterly 13(3):319–40.

Edmunds, Rob, Mary Thorpe, and Grainne Conole. 2012. Student Attitudes towards and Use of ICT in Course Study, Work and Social Activity: A Technology Acceptance Model Approach. British Journal of Educational Technology 43:71–84.

Fletcher, K. Martin, Marty. 2005. Self-Efficacy as an Evaluation Measure for Programs in Support of Online Learning Literacies for Undergraduates. The Internet and Higher Education 8(4):307–22.

Hair, Joseph F., William C. Black, Barry J. Babin, Rolph E. Anderson, and Ronald L. Tatham. 2010. Multivariate Data Analysis.

Irawati, Anik and Dedi Putra. 2014. Analisis Technology Acceptance Model Dalam Memahami Niat Perilaku Mahasiswa Untuk Menggunakan E-Learning. Prosiding Seminar Bisnis dan Teknologi (hlm. 177-189). Lampung: IBI Darmajaya.

Lee, Byoung Chan, Jeong Ok Yoon, and In Lee. 2009. Learners’ Acceptance of E-Learning in South Korea: Theories and Results. Computers and Education 53(4):1320–29. Retrieved (http://dx.doi.org/10.1016/j.compedu.2009.06.01 4).

Lee, Matthew K. O., Christy M. K. Cheung, and Zhaohui Chen. 2005. Acceptance of Internet-Based Learning Medium: The Role of Extrinsic and Intrinsic Motivation. Information and Management 42:1095–1104.

Ngai, E. W. T., J. K. L. Poon, and Y. H. C. Chan. 2007. Empirical Examination of the Adoption of WebCT Using TAM. Computers and Education 48(2):250–67.

Park, Sung Youl. 2009. An Analysis of the Technology Accept Ance Model in Understanding University Students’ Behavioral

(6)

Intention to Use E-Learning. Educational Technology & Society 12:150–62.

Park, Sung Youl, Min-Woo Nam, and Seung-Bong Cha. 2012. University Students’ Behavioral Intention to Use Mobile Learning: Evaluating the Technology Acceptance Model. British Journal of Educational Technology 43(4):592–605. van Raaij, Erik M. and Jeroen J. L. Schepers. 2008.

The Acceptance and Use of a Virtual Learning Environment in China. Computers & Education 50:838–52.

Sarasmitha, Citra and Baridwan Zaki. 2013. Penggunaan Internet Sebagai Media Sumber Literatur Oleh Mahasiswa Program Magister : Pendekatan Model TAM (Technology Acceptance Model ) Yang Dimodifikasi. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB 2(1).

Sriwindono, Haris and Salleh Yahya. 2012. “Toward Modeling the Effects of Cultural Dimension on ICT Acceptance in Indonesia. Procedia - Social and Behavioral Sciences 65(ICIBSoS):833–38. Tarhini, Ali, Kate Hone, and Xiaohui Liu. 2013.

Factors Affecting Students’ Acceptance of E-Learning Environments in Developing Countries: A Structural Equation Modeling Approach. The Hofstede Centre. 2015. What about Indonesia?,

(Online),

(http://geert-hofstede.com/indonesia.html, diakses 16 desember 2015).

Tselios, Nikolaos, Stelios Daskalakis, and Maria Papadopoulou. 2011. Assessing the Acceptance of a Blended Learning University Course. Educational Technology & Society 14:224–35. Udzlmd, D., Fitra A. Bachtiar, Aditya Rachmadi,

and Fajar Pradana. 2014. Acceptance in the Deployment of Blended Learning as Learning Resource in Information Technology and Computer Science Program, Brawijaya University. Pp. 131–35 in Asia-Pacific Conference on Computer Aided System Engineering (APCASE).

Venkatesh, Viswanath, Michael G. Morris, Gordon B. Davis, and Fred D. Davis. 2003. User Acceptance of Information Technology: Toward Unified View. MIS Quarterly 27(3):425–78. Yunasti, Frinda Ika and Zaki Baridwan. 2013.

Penerimaan Indifidu Terhadap Sistem Informasi Berbasis Komputer: Pendekatan Modified Technology Acceptance Model (TAM). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB 2(1).

Zhang, Dongsong, J. Leon Zhao, Lina Zhou, and Jay F. Nunamaker. 2004. Can E-Learning Replace Classroom Learning? Communications of the ACM 47(5):75–79.

Gambar

Tabel 1 Profil responden  Frekuensi  Persentase  Pengumpulan data
Tabel 3. Hasil pengujian validitas diskriminan

Referensi

Dokumen terkait

Uji Daya Tanaman Padi ( Oryza sativa L.) dalam Sistem Legowo dengan Metode SRI (The System if Rice Intensification).. Skripsi Fakultas Pertanian

Memperhatikan perbandingan antara jumlah orang yang beresiko terkena HIV AIDS dengan jumlah kunjungan konseling dan test sukarela, maka peneliti tertarik untuk melakukan

Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga dengan segala kemampuan serta kesungguhan hati, maka

Lima ujian tersebut adalah maju mundur, zig-zag , parkir seri, parkir paralel, dan menaiki tanjakan Apabila pengguna memilih ujian pertama, maka seharusnya

Teknik pengambilan sampel dialakukan dengan menggunakan metode non probability sampling yaitu convenience sampling yang merupakan metode pengambilan sampel yang

Secara umum tujuan penelitian untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh langsung dan tidak langsung antara daya ledak otot tungkai, kecepatan rekasi dan motivasi

Dari apa yang telah dipaparkan tersebut, penulis sangat tertarik untuk mengkaji lebih lanjut mengenai skripsi yang berjudul “HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA

Aktiviti lakonan merupakan salah satu aktiviti yang menarik dan dicadangkan oleh pengkaji-pengkaji bahasa untuk dijalankan di dalam kelas terutama bagi pembelajaran