• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEKNIK PENYIMPANAN PADA RUMEN TERHADAPPERUBAHAN KONSENTRASI ASAM LEMAK MUDAH TERBANG(VFA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TEKNIK PENYIMPANAN PADA RUMEN TERHADAPPERUBAHAN KONSENTRASI ASAM LEMAK MUDAH TERBANG(VFA)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

TEKNIK PENYIMPANAN PADA RUMEN

TERHADAPPERUBAHAN KONSENTRASI ASAM

LEMAK MUDAH TERBANG(VFA)

ENDANG NUGRAHA DAN KWILDAN

Balai Penelitian Ternak, PO Box 221, BOGOR 16002 RINGKASAN

Rumen merupakan cairan dalam lambung ruminansia. Rumen mengandung hasil-hasil proses pencernaan makanan yang masuk kedalam tubuhnya. Proses pencernaan pada hewan ruminansia dapat terjadi secara mekanis (dalam mulut ), secara hidrolisis oleh enzim pencerna dan secara fermentatif oleh mikroba rumen(CZERKAWSKI,1986)

Asam-asam lemak mudah terbang (VFA) merupakan hasil proses pencernaan, khususnya pencernaan karbohidrat. Dalam rumen pemecahan karbohidrat terjadi melalui dua tahap. Tahap pertama adalah pemecahan karbohidrat kompleks menjadi gula sederhana secara hidrolisis. Tahap kedua gula tersebut difermentasikan oleh mikroba rumen. Salah satu produk utama dari hasil hidrolisis karbohidrat adalah glukosa, yang apabila difermentasikan oleh mikroba rumen menjadi asam-asam lemak mudah terbang(Volatile Fatty Acid-VFA). VFA terdiri dari enam komponen utama yaitu asam asetat, asam propionat, asam iso butirat, asam normal butirat, asam iso valerat dan asam normal valerat (CZERKAWSKI,1986). VFA dalam rumen ditetapkan karena

komponen tersebut merupakan sumber energi utama bagi ruminansia. Analisis asam lemak mudah terbang (VFA) sangat penting dalam mempelajari daya cema maupun metabolisme makanan dalam Trnak ruminansia.Pada kesempatan ini penulis melakukan analisis asam-asam lemak mudah terbang (VFA) untuk melihat perubahan konsentrasi asam-asam lemak mudah terbang sebagai akibat pola penyimpanan pada contoh rumen. Dengan mempelajari teknik penyimpan rumen bisa diketahui proses dan metoda apa yang harus dilakukan pada contoh rumen agar didapat kan hasil analisis yang teliti dan akurat.

PENDAHULUAN

Prinsip dasar dari gas kromatografi adalah berdasarkan distribusi pemecahan contoh pada dua fase yang berbeda. Fase pertama adalah fase diam (padat) dan yang kedua adalah fase bergerak (gas).Sebagai fase diam pada kromatografi adalah kolom, sedangkan fase bergeraknya dalah gas.Kolom berfungsi sebagai jantung pada analisis kromatografi. Apabila kolomnya berupa padatan biasa disebut dengan istilah GSC(Gas Solid Chromatographi), sedangkan apabila fase diam nya berupa larutan maka disebut GLC(Gas Liquid Chromatographi). Ada. beberapa jenis kolom yang biasa digunakan pada alat

(2)

gas kromatografi diantaranya kolom tembaga, alumunium, baja,gelas dan yang paling mutakhir kolom kapiler. Kolom padat bisa berisi antara lain silika gel, molekul halus dan arang batu bara dan bentuknya bisa berbentuk kolom U, kolom W atau kolom Spiral (GROB,1977 ).Pada kolom kapiler berisi bahan

larutan inert yang tidak bereaksi baik dengan contoh, pelarut, maupun gas yang digunakan .Pada GLC suhu yang digunakan tidak lebih tinggi dari 400 C, oleh karena itu perlu selektifitas penggunaan suhu sewaktu analisis dilakukan Suhu pada oven harus lebih rendah dari suhu injektor untuk mencegah adanya kondensasi . Ada dua sistim progaming pada analisis gas kromatografi yaitu sistim isothermal clan sistim gradient. Gas kromatografi bisa digunakan untuk analisis bahan gas, bahan larutan clan bahan padatan (NAIR & E.J.

BONNELI,1967 ).Bagian - bagian terpenting pada lat gas kromatografi adalah

silinder gas, indikator aliran gas, injektor, kolom , detektor, integratotlrecorder, dan termostat untuk injektor, kolom, dan detektor seperti yang terlihat pada gambar 1 . 102 Pembawa N, Silinder Gas i1 Silika Gel Penyaring molokul Tempat Oven Pengatur Injektor tekanan A -~ Detektor Karet septa silikon

BAHAN DAN CARA KERJA Gambar I .Bagian Alat Kromatografi Gas

Intugrator

Pada gambar 1 terlihat gas pembawa sebelum masuk kedalam kolom dilewatkan melalui suatu tabung penyaring molekul (molekuler sieve) dan silika gel guna mendapatkan gas yang benar-benar inert clan tidak mengandung uap air.

Mated berupa contoh rumen yang dapat diperoleh didalam negeri bekas penelitian umumnya berbentuk cairan.

Sebanyak 2 ml larutan contoh rumen dipipet kedalam tabung plastik 10 ml, kemudian ditambahkan 30 mg asam sulfo salisilat sebagai pengendap protein clan diaduk hingga homogen dengan menggunakan pengaduk otomatis (stirer).

(3)

Selanjutnya dipusingkan dengan kecepatan 3000 rpm (rotation per minute) selama 15 menit. Larutan bagian atas yang terpisahkan (supernatant) disaring dengan menggunakan kertas saring millipore berdiameter 0,22 nm dan ditampung kedalam tabung gelas 5 ml. Hasil saringan disimpan 0 bulan, 1 bulan dan 2 bulan. Hasil saringan yang 0 bulan langsung diinjeksikan sebayak 1,0 ul kedalam alat GC "Hewlett Packard " model 5890 dengan detektor ionisasi nyala (FID=Flame Ionisation Detector). Injeksi larutan standar sama perlakuannya dengan injeksi larutan contoh, awal bulan (0 bulan) dan contoh 1 bulan maupun contoh 2 bulan. Kolom yang digunakan adalah kolom baja yang diisi dengan 10% SP-AT-1200 pada kromosorb WAW-DMCS (80/100 mesh), panjang kolom 6feet (183 cm), diameter dalam 0,20 cm dan diameter luar 0,40 cm. Sebagai gas pembawa adalah nitrogen HP dengan kecepatan alir 2,5 ml/5 detik dan sebagai gas pembakar dipakai gas oksigen dan gas hidrogen dengan kecepatan alir masing-masing 5 ml/ detik. Suhu kolom adalah 1250C (isothermal), sedangkan suhu pada injektor dan detektor masing-masing 1600C dan 2000C. Respon dari teknik gas kromatografi berupa kromatogram pada integrator jenis HP 3396 A dengan kecepatan gerak kertas 1,0 cmper menit dan attenuasinya 4.

Persentase asam lemak mudah terbang memakai satuan ul/ml pada masing-masing komponen. Rumusnya adalah

Area contoh _

Komponen = -- Area standar x konsentrasi standar(ul/ml)

Bila akan dihitung dengan persen bobot (ul/100gram contoh), maka rumus perhitungannya sebagai berikut

area contoh

Komponen = "'area _- x konsentrasi standar x 100 . Standar asam-asam lemak mudah terbang (VFA)yang digunakan adalah standar VFA yang mengandung rantai C2 hingga C5, produk Supelco Inc, Belleponte, pensylvania, terdiri dari asam asetat, asam propionat, asam iso butirat, asam normal butirat, asam iso valerat dan asam normal valerat yang mengandung komponen masing-masing 1 ul/ml.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil percobaan yang dilakukan didapat konsentrasi Asam lemak mudah terbang (VFA) yang bervariasi. Kandungan asam asetat pada contoh rumen 11.2 terlihat perbedaan yang nyata dari bulan awal hingga bulan berikutnya.Kandungan asam propionat pada umumnya naik namun hal ini tidak menunjukkan faktor yang signifikan karena naik turunnya kandungan komponen tidak stabil.

(4)

Bulan 0 / Bulan Awal

Bulan I

Bulan II

Keterangan

C 2 = Asam Asetat, n C 4 = Asam normal Butirat C 3 = Asam Propionat, iC 5 = Asam Valerat iC 4= Asam Iso Butirat, n C 5 = Asam normal Valerat

104

KESIMPULAN

Tabel 1 . Hasil Data Analisis Asam Lemak Mudah Terbang (VFA) Pada Awal Bulan, Bulan I dan Bulan II. Dalam Ukuran % Komponen

Demikian pula kaduungan asam butirat tidak jauh beda dengan kadungan yang lain perbedaan yang nyata adalah hasil yang didapat bervariasi antara satu sama lain.Kandungan komponen yang lain seperti asam valerat pun hampir sama dengan komponen lainnya Namun karena kandungannya kecil variasi perbedaanya tidak begitu mencolok seperti yang terihat pada contoh rumen 111.2 (lihat Tabel 1) .

Dari hasil data diatas terlihat jelas tinggi rendahnya perubahan konsentrasi asam lemak mudah terbang (VFA) yang bervariatif satu sama lain sehingga disarankan untuk setiap analisis asam lemak mudah terbang (VFA)

No. ContohRumen C2 C3 Komposisi (% komponen)iC4 nC4 iC5 nC5

1 . I3 271 .60 66.32 9.77 34.88 8.50 2.70 2. I5 168.82 47.40 6.00 16.45 6.05 Tr 3. II2 91 .73 45 .04 5.05 16.02 2.92 Tr 4. II6 159.05 80.24 5.46 41 .07 6.09 3.31 5. I1I2 117.67 44.48 5 .49 15 .62 2.74 2.27 6. III6 217.32 55.26 9.49 30.48 5.78 1.08

No. ContohRumen C2 C3 Komposisi (% komponen)i C4 nC4 i C5 nC5

1 . I3 270.35 211 .78 47.54 152.78 21 .87 42.48 2. I5 184.74 168.47 38.64 80.57 4.84 30.22 3 . II2 268 .18 228.62 24.99 96.70 0.78 30.90 4. II6 110.35 148.78 21 .46 125.93 25.70 27.27 5 . 1112 200.70 77.49 15.65 59.23 2.27 11 .01 6. 1116 151 .51 50.12 2.76 1 .56 Tr 6.07

No. ContohRumen C2 C3 Komposisi (% komponen)iC4 nC4 iC5 nC5

7. I3 251 .20 112.40 21.70 99.78 47.21 12.55 8. I5 176.51 157.02 12.51 56.22 22.49 2.05 9. II2 157.20 236.26 15.71 89.70 36.21 Tr 10. 116 100.32 98.31 18.43 59.82 22.93 23.62 11 . III2 181 .56 56.34 14.37 69.72 6.26 Tr 12. 1116 181 .44 51 .31 8.41 25.12 7.08 Tr

(5)

lebih baik tidak dilakukan pengulangan terutama untuk contoh yang terlalu lama disimpan. Setiap pengulangan ternyata mengakibatkan perubahan konsentrasi yang cukup signifikan dari tiap-tiap kandungan komponen VFA(lihat gambar 2). Oleh sebab itu perlu ketelitian yang tinggi pada saat analisis asam lemak mudah terbang sehingga tidak perlu ada pengulangan analisisi VFA.Dan pada proses awal perlakuan contoh rumen harus dianalisis secepat mungkin tanpa melalui proses penyimpanan yang lama.

Gambar 2 . Pola perubahan Konsentrasi Asam lemak mudah terbang (VFA) padacontoh rumen

DAFTAR BACAAN

BRIAN THOMSON,1977,Fundamentals of gas Analysis by gas Chromatography, Varian Associates,Inc . Library of Congress Catalog Card Number 77-71187, Manufactured in the United States ofAmerica .

CZERKAWSKI,W.J,1986 : "An Introduction to Rumen Studies ", First Edition, Pergamon Press, Oxford Englands, page 17-21 ; 165-167

EWING,W.G. 1975 . Instrumental Methods of Chemical Analysis, Fourth Edition, Mc Graw Hill Kogakusha, Tokyo Japan.

GROB,L.R; "Modern Practice of Gas Chromatography ", John willey & Sons, Inc, New York,1977,page 127-145 ; 245-251 .

NAIR, H.M.Mc &E.J BONELLI.1967. Basic Gas Chromatography, Varian Aerograph 2700,1967, Mitchell Drive, Walnut Creek, California 94598, U.S .A.

SCHENEIDER,K.,M.NEUPERTH AND G.SPITELLER,1985, J.Chromatography, 345, page 19-25 .

Bulan 2 3 C4 C4 C5 C5 Keterangan

0 tinggi

I

Gambar

Tabel 1 . Hasil Data Analisis Asam Lemak Mudah Terbang (VFA) Pada Awal Bulan, Bulan I dan Bulan II
Gambar 2 . Pola perubahan Konsentrasi Asam lemak mudah terbang (VFA) padacontoh rumen

Referensi

Dokumen terkait

Tanggung jawab sosial dalam perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) adalah mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap

secara nyata dalam menjalani kehidupan.Berangkat dari hal tersebut banyak dari muallaf Tionghoa setelah masuk Islam mengalami kemerosotan dari sektor ekonomi.Hal

Berdasarkan kebutuhan itu, 1 massa dapat diterapkan dalam desain, namun karena kendala lahan terhadap lahan gambut, massa diris dan dibagi bagi menjadi 4 unit massa

Setelah membaca dongeng “Kisah Tukang Kayu yang Jujur” yang telah dibagikan guru melalui WAG, siswa dapat menemukan unsur-unsur cerita dalam dongeng dengan tepat4. Setelah membaca

dihasilkan oleh sistem untuk memuaskan kebutuhan yang diidentifikasi. Output yang tak dikehendaki a) Merupakan hasil sampingan yang tidak dapat dihindari dari sistem yang

PROGRAM STUDI KEAHLIAN: KEUANGAN KOMPETENSI KEAHLIAN: AKUNTANSI.. JUDUL BUKU: