Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro Volume 6 Tahun 2021
294
RANCANG BANGUN SISTEM PEMANTAUAN DAN KENDALI TANAMAN
CABAI RAWIT MENGGUNAKAN APLIKASI ANDROID BERBASIS
WIRELESS MESH NETWORK
Randiansah
1, Sri Danaryani
2Difa Hafiyyan
3, Benny Nixon
4Politeknik Negeri Jakarta, Jurusan Teknik Elektro, Prodi Telekomunikasi, Jl. Prof.Dr.GA Siwabessy, Kampus Baru UI Depok 16425 e-mail: [email protected], [email protected]
ABSTRACT
Design of monitoring and control systems for cayenne pepper plants using an android application based on wireless mesh network (WMN), is a system designed to display information in the form of temperature & humidity values, soil moisture values and also for controlling electronic devices in such as DC pumps with each function as a water pump and a fertilizer pump. This system uses wireless transmission media with a WMN network system that uses four Mikrotik Routerboards arranged with a mesh topology in which all nodes are interconnected with each other. Arduino uno and ethernet shield are used as the main processors and to transmit the readings of several sensors and relay values to the server using the Hypertext Transfer Protocol Secure (HTTP) communication protocol. To monitor the system, an android application is used on the client side which can display sensor readings and relay control. Android applications can run smoothly with a power signal> -54 dBm and start experiencing transmission problems at a power signal of -70 dBm. When the power signal is <-85 dBm, the android fails to display the sensor readings. The WMN network performance on data communication with the HTTP protocol resulted in a packet loss value of 0%, a delay of 32.4 ms, a throughput value for HTTP requests of 1700 bits / s, and a value for the HTTP response throughput of 1000 bits / s. The quality of this network is excellent because it has 0% packet loss and a delay of less than 150ms.
Keywords : arduino uno, ethernet shield, wireless mesh network, dht22, soil moisture, wireless mesh network. ABSTRACT
Rancang bangun sistem pemantauan dan kendali tanaman cabai rawit menggunakan aplikasi android berbasis wireless
mesh network (WMN), merupakan suatu sistem yang dibuat untuk menampilkan informasi berupa nilai suhu & kelembaban udara, nilai kelembaban tanah serta dapat mengendalikan perangkat elektronik berupa dua buah pompa dc yang masing-masing berfungsi sebagai pompa air dan pompa pupuk. Sistem ini menggunakan media transmisi nirkabel dengan sistem jaringan WMN yang menggunakan empat buah Mikrotik Routerboard disusun dengan topologi mesh yaitu semua node saling berhubungan satu sama lain. Arduino uno dan ethernet shield digunakan sebagai pemroses utama dan untuk mengirimkan hasil pembacaan beberapa sensor dan nilai relay ke server dengan menggunakan protokol komunikasi Hypertext Transfer Protocol Secure (HTTP). Untuk melakukan pemantauan sistem tersebut, pada sisi client digunakan aplikasi android yang dapat menampilkan hasil pembacaan sensor dan mengendalikan relay. Aplikasi android dapat berjalan dengan lancar dengan besar kuat sinyal > -54 dBm dan mulai mengalami gangguan transmisi pada kuat sinyal -70 dBm. Pada kuat sinyal < -85 dBm, android gagal menampilkan hasil pembacaan sensor. Uji performansi jaringan WMN terhadap komunikasi data dengan protokol HTTP yaitu menghasilkan nilai packet loss sebesar 0%, delay 32,4ms, nilai throughput untuk HTTP request sebesar 1700bits/s, dan nilai untuk throughput HTTP response sebesasr 1000bits/s. Kualitas jaringan ini masuk dalam kategori sangat bagus karena memiliki packet loss 0 % dan delay yang kurang dari 150ms.
Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro Volume 6 Tahun 2021
295
1. PENDAHULUAN
Seiring berkembangnya teknologi telekomunikasi, dalam hal membantu pekerjaan manusia untuk akses informasi sudah berkembang sangat pesat, itu menandakan bahwa teknologi semakin dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup dan produktifitas. Pertanian merupakan salah satu sektor yang dapat dipermudah dalam mengolahnya dengan bantuan teknologi. Dan tanaman cabai termasuk tanaman hortikultura yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat petani di Indonesia. Dengan kelebihan yang dimiliki mengakibatkan konsumsi cabai tinggi tetapi tidak diiringi dengan budidaya yang baik sehingga harga cabai yang sering mengalami kenaikan. Hal ini menjadikan alasan untuk melakukan budidaya tanaman cabai secara baik. Untuk mempemudah melakukan budidaya tanaman cabai dibantu dengan pemanfaatan perkembangan teknologi. Sebagai contoh, dibutuhkan kendali terhadap peralatan elektronik dan pemantaun sebuah objek secara jarak jauh. Dengan demikian, dibuatlah sebuah jaringan komputer dengan memanfaatkan teknologi nirkabel yang memungkinkan akses kendali dan pemantauan suatu ruangan secara jarak jauh. Teknologi Wireless Mesh Network (WMN) dapat digunakan sebagai sitstem jaringan untuk kendali dan pemantauan pada suatu area yang luas sehingga mobilitasnya tinggi.
Wireless Mesh Network (WMN) merupakan sebuah jaringan komunikasi yang terdiri dari perangkat-perangkat radio yang tersusun secara mesh dengan tujuan agar konektivitas jaringan tersebut menjadi reliabel. Mikrokontroler arduino yang berperan sebagai perangkat utama dalam sistem ini dihubungkan ke jaringan WMN sebagai alat pemantauan dan kendali tanaman cabai rawit yang kemudian dapat diakses melalui aplikasi android.
Pada sistem pemantauan dan kendali tanaman cabai ini digunakan mikrokontroler yang terhubung ke beberapa sensor yaitu sensor suhu dan kelembaban udara serta sensor kelembaban tanah. Data hasil pembacaan beberapa sensor tersebut kemudian disimpan di database yang terdapat pada server dan dapat diakses oleh client yang akan ditampilkan dalam aplikasi android yang terhubung ke jaringan WMN. Berdasarkan pemaparan tersebut maka akan dibuat sistem pemantauan dan kendali tanaman cabai rawit menggunakan aplikasi android berbasis wireless mesh network.
2. METODE PENELITIAN
Adapun ilustrasi sistem ditunjukkan pada gambar 1
Gambar 1. Ilustrasi Kerja Sistem
Gambar 1 menunjukkan ilustrasi kerja sistem pemantauan dan kendali tanaman cabai rawit. Terdapat empat buah router yang saling terhubung dan membentuk topologi mesh. Arduino akan mengirim hasil pembacaan sensor ke database melalui ethernet
shield ethernet shield yang terhubung ke router 1
melalui kabel UTP RJ-45. Setelah itu data tersebut akan tersimpan di database pada server yang akan ditampilkan pula pada aplikasi android. Adapun diagram blok dari sistem pemantauan dan kendali ditunjukkan pada gambar 2.
. Gambar 2. Diagram Blok Cara Kerja Alat
Langkah-langkah penelitian yang dilakukan adalah : 1. Membuat database di webserver menggunakan fitur
phpMyAdmin pada aplikasi XAMPP.
2. Membuat kode program untuk arduino menggunakan aplikasi Arduino IDE.
3. Membuat aplikasi android menggunakan android
studio.
4. Menyalakan sistem arduino yang sudah terhubung ke router melalui port ethernet menggunakan kabel RJ-45.
5. Mengaktifkan fitur Apache dan MySQL pada aplikasi XAMPP di Server.
6. Membuat jaringan wireless mesh network. 7. Membuka aplikasi android pada Smartphone. 8. Melakukan pengujian komunikasi android dengan
webserver pada jaringan WMN.
9.Melakukan pengujian sistem pemantauan dan kendali tanaman cabai rawit pada bagian mikrokontroler. 10.Melakukan pengujian untuk jaringan wireless mesh
network.
11.Melakukan pengujian performansi WMN menggunakan protokol HTTP.
Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro Volume 6 Tahun 2021
296 Berikut adalah flowchart dari sistem pemantauan dan kendali tanaman cabai rawit yang ditunjukkan pada gambar 3. Serta flowchart jaringan WMN ditunjukkan pada gambar 4.
Gambar 3. Flowchart Sistem Pemantauan dan Kendali Tanaman Cabai Rawit
Gambar 4. Flowchart Jaringan WMN 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Hasil Pengujian android dengan webserver
Gambar 5. Tampilan halaman pemantauan aplikasi
android
Gambar 6. Isi tabel di database
Gambar 7. Isi tabel pemupukan
Gambar 8. Isi tabel pengairan
Data yang ditampilkan pada aplikasi android seperti pada gambar 5 sesuai dengan yang terdapat di database yang ditunjukkan pada gambar 6. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi antar android dan web server sudah berhasil. Adapun hasil pengujian kekuatan sinyal yang diterima oleh client ditunjukkan pada tabel 1.
Tabel 1. Hasil pengujian aplikasi android di area belakang laboratorium telekomunikasi
No. Jarak Kekuatan sinyal Kondisi
Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro Volume 6 Tahun 2021
297 2 30m -70 dBm Transmisi data
lambat 3 >40m <-80 dBm Error/Terputus
Pada saat client mendapatkan kekuatan sinyal kurang dari -80 dBm, client mengalami masalah pada saat penerimaan data. Kekuatan sinyal yang cukup rendah ini mengakibatkan aplikasi android gagal menampilkan data yang ada di database pada tampilan pemantauan dan kendali tanaman cabai rawit.
b. Hasil Perancangan Jaringan WMN
Perancangan jaringan WMN dengan menggunakan
router mikrotik dengan mode WMN. Pada Gambar 9
menunjukkan topologi WMN yang akan dibuat.
Gambar 9. Topologi Jaringan WMN
Pada gambar 3 menunjukkan topologi jaringan WMN yang akan direalisasikan menggunakan router Mikrotik dan setiap router diberi nama dari R1 hingga R4 yang saling terhubung. Router R4 terhubung dengan sistem mikrokontroller arduino dengan interface kabel UTP. Keempat router dikonfigurasi dengan mode AP Bridge dengan nama SSID yang sama, frekuensi kerja dan
interface yang sama agar router-router tersebut dapat
menjalankan perannya sebagai jaringan WMN. Sebelum dilakukan konfigurasi pada setiap router dilakukan pembagian IP Address yang ditunjukkan pada Tabel 2.
Tabel 2. Pembagian IP Address
Perangkat IP Address Interface
R1 192.168.100.30 Mesh-interface R2 192.168.100.31 Mesh-interface R3 192.168.100.32 Mesh-interface R4 192.168.100.33 Mesh-interface
3.1 Hasil Pengujian Jaringan WMN
Pengujian jaringan WMN dengan skema mematikan router merupakan pengujian untuk mengetahui keandalan dari router untuk melayani user. Hasil Pengujian skema adalah sebagai berikut:
1. Hasil Pengujian skema pada jaringan kondisi normal didapat user android terkoneksi dengan router 3 sejauh 7 meter dengan kuat sinyal -50 dBm dan laptop server terkoneksi dengan router 2 sejauh 3 meter dengan kuat sinyal -20 dBm. Hasil pengujian
skema pada jaringan dengan kondisi normal ditunjukkan pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil Pengujian Skema 1
Perangkat Koneksi Router Sinyal Kuat Jarak
Android R3 -50 dBm 7 m
Laptop Server R2 -20 dBm 3 m 2. Hasil Pengujian skema pada jaringan kondisi
mematikan router 2 didapat user android terkoneksi dengan router 3 sejauh 7 meter dengan kuat sinyal -50 dBm dan laptop server terkoneksi dengan router 1 sejauh 8 meter dengan kuat sinyal -65 dBm. Hasil pengujian skema pada jaringan dengan mematikan
router 2 ditunjukkan pada Tabel 4.
Tabel 4. Hasil Pengujian Skema 2
Perangkat Koneksi Router Sinyal Kuat Jarak
Android R3 dBm -50 7 m
Laptop Server R1 dBm -65 8 m 3. Hasil Pengujian skema pada jaringan kondisi
mematikan router 3 didapat user android terkoneksi dengan router 2 sejauh 9,5 meter dengan kuat sinyal -70 dBm dan laptop server terkoneksi dengan router 1 sejauh 8 meter dengan kuat sinyal -65 dBm. Hasil pengujian skema pada jaringan dengan mematikan
router 3 ditunjukkan pada Tabel 5.
Tabel 5. Hasil Pengujian Skema 3
Perangkat Koneksi Router Sinyal Kuat Jarak
Android R2 dBm -70 9,5 m
Laptop Server R1 dBm -65 8 m 4. Hasil Pengujian skema pada jaringan kondisi
mematikan router 4 didapat user android terkoneksi dengan router 3 sejauh 7 meter dengan kuat sinyal -49 dBm dan laptop server terkoneksi dengan router 1 sejauh 8 meter dengan kuat sinyal -66 dBm. Hasil pengujian skema pada jaringan dengan mematikan
router 4 ditunjukkan pada Tabel 6.
Tabel 6. Hasil Pengujian Skema 4
Perangkat Koneksi Router Sinyal Jarak Kuat
Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro Volume 6 Tahun 2021
298 Laptop Server R1 dBm -66 8 m
Dari Hasil Pengujian dengan menggunakan skema mematikan router dapat dianalisa bahwa android dan
server akan terkoneksi secara otomatis dengan router
lain disesuaikan dengan kuat sinyal yang didapat jika
router yang terkoneksi sebelumnya dimatikan atau
terjadi masalah dan topologi mesh telah berhasil diterapkan. Android memiliki kuat sinyal tertinggi sebesar -49 dBm ketika terhubung sejauh 7 meter dengan router 3 dan laptop server memiliki kuat sinyal tertinggi sebesar -20 dBm ketika terhubung sejauh 3 meter dengan router 2. Setelah itu melakukan pengujian performansi jaringan WMN yang ditunjukkan pada Tabel 7.
Tabel 7. Data Pengujian performansi jaringan WMN
No. Parameter Nilai Standar Kategori
1 Packet loss 0% 25% Sangat
baik
2 Delay 8,21
ms >450 ms Sangat baik 3 Throughput 6013
bits/s bits/s <25 Sangat baik Dari hasil pegujian performansi jaringan WMN yang ditunjukkan Tabel 6 didapatkan delay yang kecil yaitu 8,21 ms, throughput bernilai 751,69 byte/s serta packet
loss 0 %. Dengan demikian hasil pengujian kualitas
pada performansi jaringan dapat dinyatakan nilai delay pada pengujian ini <150 ms yang dikategorikan sangat baik dan nilai packet loss pada jaringan ini adalah 0% yang dikategorikan sangat baik. Untuk throughput yang dihasilkan sebesar 6013 bits/s dikarenakan hanya mengirimkan data pembacaan sensor dan relay dengan jaringan ocal.
b. Hasil pengujian mikrokontroler
Hasil pengujian mikrokontroler berupa suhu udara, kelembaban udara, dan kelembaban tanah. Nilai yang diperoleh tersebut dibandingkan dengan hygrometer digital sebagai acuan nilai. Adapun hasil pembacaan sensor ditunjukkan pada gambar 10.
Gambar 10. Hasil pembacaan sensor suhu & kelembaban udara serta kelembaban tanah
Gambar 10 menunjukkan hasil pembacaan sensor-sensor. Didapat suhu yang terukur yaitu 42,2oC,
kelembaban udara sebesar 42,6%, dan kelembaban tanah sebesar 57%. Hasil pembacaan sensor tersebut dibandingkan dengan alat ukur hygrometer sebagai acuan hasil pengukuran. Tombol pupuk dan air berfungsi untuk menyalakan relay1 dan relay 2 yang akan menyalakan pompa air atau pompa pupuk cair. Adapun hasil pengendalian sistem dengan menyalakan
relay pompa seperti ditunjukkan pada gambar 11.
Gambar 11. Pengendalian pompa menggunakan aplikasi android
Nilai suhu yang didapat pada saat pengujian yaitu 42,2 oC sedangkan untuk nilai kelembaban udara
yaitu 42,6%. Terjadi perbedaan yang signifikan pada nilai kelembaban udara hasil pengukuran sensor DHT22 dan alat ukur digital, hal ini dikarenakan hygrometer (alat ukur digital) diperuntukkan untuk penggunaan dalam ruangan.
c. Hasil pengujian performansi jaringan WMN menggunakan protokol HTTP
Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro Volume 6 Tahun 2021
299 Adapun hasil pengujian tersebut ditunjukkan pada tabel 8.
Tabel 8. Parameter hasil pengujian performansi dengan aplikasi Wireshark
No. Parameter Standar
TIPHON Nilai yang diperoleh Kategori
1 Packet loss < 25 % 0% Sangat
Bagus 2 Delay < 150 ms 32,4 ms Sangat Bagus 3 Throughput HTTP Request > 25 % 1000bits/s Sangat Bagus 4 Throughput HTTP Response > 25 % 1750bits/s Sangat Bagus Berdasarkan data hasil pengujian kualitas jaringan didapatkan nilai packet loss sebesar 0%. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada paket yang hilang selama masa pengujian berlangsung. Nilai delay yaitu 32,4 ms, nilai ini masuk dalam kategori latensi sangat bagus karena masih <150ms. Throughput pada jaringan ini cukup kecil dikarenakan menggunakan jaringan lokal dan minimnya komunikasi data yang terjadi sehingga nilai throughput yang didapat cukup kecil.
KESIMPULAN
Hasil perancangan database berupa empat buah tabel, yaitu tabel users, data_tanaman, pemupukan, dan pengairan. Tabel users terdiri dari 4 kolom dengan tipe data varchar dan text yang memiliki panjang data 20 karakter dan tabel data_ruangan terdiri dari 5 kolom yaitu dengan tipe data float untuk sensor. Tabel pemupukan terdiri dari 3 kolom dengan tipe data integer yang memiliki panjang data 1 karakter, dan tabel pengairan juga terdiri dari 3 kolom dengan tipe data
integer yang memiliki panjang data 1 karakter.
Hasil pembacaan sensor pada aplikasi android sesuai dengan data yang terdapat pada database dengan tingkat akurasi 100%. Nilai pembacaan sensor suhu sebesar 30,90C sedangkan untuk nilai kelembaban udara
yaitu 71,4% dan nilai kelembaban tanah 34% serta waktu terakhir pemupukan dan pemberian air terakhir kali sudah sesuai dengan data pada database yaitu pada pada 2020-08-06 pukul 14:16:47 dan 2020-08-06 pukul 14:16:48. Relay dapat diatur melalui tombol pada aplikasi android yang kemudian akan menyalakan atau mematikan pompa air atau pupuk cair.
Hasil pengujian jaringan WMN menggunakan skema mematikan router didapatkan hasil router lain langsung melakukan backup yang disesuaikan dengan kuat sinyal yang didapat sehingga dapat dinyatakan bahwa topologi mesh telah berhasil diterapkan. Android memiliki kuat sinyal tertinggi sebesar -49 dBm ketika terhubung sejauh 7 meter dengan router 3 dan laptop
server memiliki kuat sinyal tertinggi sebesar -20 dBm ketika terhubung sejauh 3 meter dengan router 2.
Aplikasi android dapat berfungsi dengan baik ketika besar kekuatan sinyal > -54 dbm. Sedangkan pada kondisi kuat sinyal sebesar <-80 dBm akan mengakibatkan android gagal untuk mendapatkan data hasil pembacaan dari database.
Hasil performansi pada jaringan WMN menghasilkan packet loss sebesar 0%, delay sebesar 32,4ms, dan nilai throughput request yaitu 1000bits/s serta nilai throughput response yaitu 1075bits/s. Data tersebut menunjukkan bahwa performansi jaringan dikategorikan sangat bagus dengan delay <150ms dan
packet loss 0%.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Amron, K., Pramukantoro, E. S. P., & Data, M. 2016 “Pemodelan dan Analisis Wireless Mesh Network Dengan Arsitektur Publish-Subscribe dan Protokol MQTT”. Malang: Universitas Brawijaya. http://jptiik.ub.ac.id/index.php/jptiik/article/downlo ad/441/181/. [10 Juli 2020]
[2] Manullang, F. M., Cahyani, N. D. W., & Suryani, V. (2012). Analisis Performansi Routing Hybrid Wireless Mesh Protocol (HWMP) pada Wireless Mesh Network (WMN) Berdasarkan Standar IEEE 802.11 S. Jurnal SIFO Mikroskil, 13(1), 43-52. [10 Juli 2020]
[3] Sholikhin, A. R., & Cahyanto, T. A. (2019). Penerapan Wireless Distribution System (WDS) Mesh Untuk Optimasi Coverage Area Wifi Universitas Muhammadiyah Jember. [17 Juli 2020] [4] Eka, Abid Sukatno Putro. 2016. “Implementasi dan
Analisis QOS Protokol HWMP+ Pada Jaringan Mikrotik Berbasis Wireless Mesh Network”. Surabaya: Institut Bisnis dan Informatika.http://sir.stikom.edu/id/eprint/1934/[19
Juli 2020]
[5] Hidayati, Nurul & Suwadi. 2016. “Analisis Kinerja TCP/IP untuk Jaringan Nirkabel Bergerak 3G di Surabaya”. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
https://media.neliti.com/media/publications/191511 [21 Juli 2020]