• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Aplikasi dan Gateway Wireless Sensor Network Untuk Pemantauan Lahan Tanaman Jarak.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Aplikasi dan Gateway Wireless Sensor Network Untuk Pemantauan Lahan Tanaman Jarak."

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

LAHAN TANAMAN JARAK

TUGAS AKHIR

Nama : Rendi Haris Nofianto

NIM : 09.41020.0021

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Sistem Komputer

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

SURABAYA

(2)

Selama ini Indonesia mengalami ketergantungan terhadap minyak bumi. Mengingat

jumlah pasokan dan cadangan minyak bumi Indonesia semakin berkurang, sudah saatnya

mengembangkan sumber energi alternatif terbaru berbahan baku minyak nabati yaitu

biodiesel. Salah satu bahan baku biodiesel adalah jarak pagar (Jatropha Curcas L.).

Kandungan minyak pada biji (dengan cangkang) mengandung 20 – 40 % minyak nabati,

pada bagian inti biji (biji tanpa cangkang) mengandung 45 – 60 % minyak kasar. Akan

tetapi untuk mendapatkan kandungan minyak yang maksimal dari tanaman jarak,

dibutuhkan suhu dan kelembaban tanah yang terkontrol secara terus menerus. Karena itu

dibutuhkan alat untuk monitoring tanaman tersebut. Dalam tugas akhir ini digunakan

teknologi wireless sensor network (WSN).

WSN merupakan jaringan nirkabel yang terdiri dari beberapa alat sensor yang

saling bekerja sama untuk memonitor fisik dan kondisi lingkungan yang berbeda. Proses

dimulai dari coordinator mengirim data ke router user sebagai gateway kemudian data

dikirim ke komputer dan ditampilkan menggunakan VB 6.0.

Berdasarkan hasil pengujian dari 30 kali pengujian bahwa data yang diterima router

user dapat menerima data dengan baik sesuai dengan data yang dikirim oleh coordinator,

Pengujian pada aplikasi dilakukan 20 kali data yang ditampilkan pada aplikasi sesuai

dengan data yang dikirim oleh router user, indikator maupun alarm dapat berfungsi

dengan baik ketika terjadi Error pada end point dan apabila sensor melebihi batas yang

(3)

ix

Halaman

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Pembatasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Kontribusi ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Wireless Sensor Network (WSN) ... 6

2.1.1. Arsitektur WSN ... 8

2.2 Perangkat Keras ... 10

2.2.1 Arduino Uno ... 10

2.2.2 Xbee ... 11

(4)

2.3.1 Zigbee ... 14

2.3.2 X-CTU ... 15

2.3.3 IDE Arduino ... 15

2.3.4. Bahasa Pemprograman Arduino ... 17

2.3.5. Visual Basic 6.0 ... 24

BAB III METODE PENELITIAN... 26

3.1. Perancangan Perangkat Keras ... 27

3.1.1. Koneksi Arduino dengan Komputer ... 27

3.1.2. Koneksi Xbee dengan Komputer ... 28

3.2. Perancangan Perangkat Lunak ... 28

3.2.1. Program Xbee sebagai Router ... 29

3.2.1. Program Arduino Sebagai Router ... 31

3.2.2. Program Antarmuka pada Komputer ... 33

BAB IV PENGUJIAN SISTEM ... 41

4.1. Pengujian Arduino ... 41

4.1.1. Tujuan ... 41

4.1.2. Alat yang digunakan ... 41

4.1.3. Prosedur pengujian ... 41

4.1.4. Hasil pengujian... 42

4.2. Pengujian Xbee ... 42

4.2.1. Tujuan ... 42

4.2.2. Alat yang digunaka ... 43

4.2.3. Prosedur pengujian ... 43

(5)

4.3. Pengujian jarak makimal kemampuan pengiriman data Xbee Pro ... 44

4.3.1. Tujuan ... 44

4.3.2. Alat yang digunakan ... 44

4.3.3. Prosedur pengujian ... 44

4.3.4. Hasil pengujian... 45

4.4. Pengujian Komunikasi Serial/USB ... 45

4.4.1. Tujuan ... 45

4.4.2. Alat yang digunakan ... 46

4.4.3. Prosedur pengujian ... 46

4.4.4. Hasil Pengujian ... 47

4.5. Pengujian Keseluruhan Sistem ... 47

4.5.1. Pengujian data yang diterima oleh Router dari Coordinator ... 47

(6)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Selama ini Indonesia mengalami ketergantungan terhadap minyak bumi.

Mengingat jumlah pasokan dan cadangan minyak bumi Indonesia semakin

berkurang dan disertai oleh kenaikan harga minyak bumi dunia yang meningkat

tajam hingga mencapai US$ 111,07 per barel pada 2013 (Daniel, 2013), maka

sudah saatnya mengembangkan sumber energi alternatif terbaru berbahan baku

minyak nabati yaitu biodiesel. Biodiesel dapat digunakan, baik secara murni

maupun dicampuri dengan petrodiesel tanpa terjadi perubahan pada mesin diesel

kendaraan atau mesin lain yang menggunakannya. Biodiesel juga bersifat ramah

lingkungan, dapat diperbarui (renewable), serta mampu mengeliminasi emisi gas

buang dan efek rumah kaca.

Salah satu sumber minyak nabati yang sangat prospektif untuk

dimanfaatkan sebagai bahan baku biodiesel adalah tanaman jarak. Tanaman jarak

yang dikenal secara luas oleh masyarakat Indonesia ada 2 macam yaitu jarak

kepyar dan jarak pagar, tetapi untuk jenis tanaman jarak yang paling

menghasilkan kandungan minyak terbanyak adalah jenis jarak pagar (Jatropha

Curcas L.) karena untuk jenis tanaman ini berbuah terus menerus (tahunan). Hal

ini dikarenakan minyak jarak pagar tidak termasuk dalam kategori minyak makan

(edible oil), sehingga pemanfaatannya sebagai biodiesel tidak akan menganggu

penyediaan kebutuhan minyak makan nasional. Biji (dengan cangkang) jarak

(7)

cangkang) dapat mengandung 45 - 60% minyak kasar. Untuk mendapatkan

kandungan minyak yang begitu besar salah satunya yang harus diperhatikan

adalah suhu dan kelembaban air disekelilingnya. Suhu yang sesuai untuk tanaman

jarak 20º – 35ºC (hambali & suryani, 2006) dan sedangkan untuk kelembaban

tanah yang paling bagus adalah 65% dengan rentang 55%-75% (Prima Diarini

Riajaya, Fitriningdyah Tri Kadarwati, dan Sadta Yoga, 2008).

Selama ini proses monitoring suhu dan kelembaban tanah dilakukan secara

manual. Untuk memudahkan para petani dalam monitoring suhu dan kelembaban

tanah disekitar perkebunan tanaman jarak yang begitu luasnya maka

diperlukannya suatu alat yang dapat menginformasikan keadaan tersebut secara

terus menerus (real time) yaitu dengan teknologi Wireless sensor network.

Dengan begitu para petani tidak perlu berkeliling mengecek satu persatu lokasi

lahan tanaman jarak.

Wireless sensor network (WSN) merupakan jaringan nirkabel yang terdiri

dari beberapa alat sensor yang saling bekerja sama untuk memonitor fisik dan

kondisi lingkungan seperti temperature, air, suara, getaran atau gempa, polusi

udara dan lain-lain ditempat yang berbeda. Perkembangan wireless sensor

network pada awalnya digunakan oleh pihak militer sebagai aplikasi untuk

keperluan pengawasan. Namun saat ini banyak digunakan oleh masyarakat umum

antara lain untuk aplikasi lingkungan, monitoring tempat tinggal dan digunakan

(8)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan yaitu

Bagaimana membangun perangkat dan aplikasi pendukung untuk pemantauan

suhu dan kelembaban tanah pada lahan tanaman jarak yang diambil dari wireless

sensor network.

1.3 Pembatasan Masalah

Dalam merancang bangun wireless sensor network untuk monitoring

tanaman jarak, terdapat beberapa pembatasan masalah, antara lain:

1. Bagaimana merancang bangun wireless sensor network sebagai gateway

untuk monitoring suhu dan kelembaban tanah pada lahan tanaman jarak ?

2. Bagaimana merancang bangun aplikasi untuk monitoring data yang diterima

oleh router?

1.4 Tujuan

Tujuan pembuatan tugas akhir ini adalah rancang dan bangun wireless

sensor network dengan perangkat pendukung sensor node untuk mempermudah

monitoring suhu dan kelembaban tanah di sekitar perkebunan tanaman jarak.

1.5 Kontribusi

Selama ini alat monitoring lahan tanaman jarak berbasis wireless sensor

network masih belum ada. Karena tanaman jarak membutuhkan suhu dan

kelembaban tanah yang khusus supaya menghasilkan kandungan minyak yang

(9)

lebih mudah dalam proses monitoring suhu udara dan kelembaban tanah pada

lahan tanaman jarak.

1.6 Sistematika Penulisan

Laporan Tugas Akhir ini ditulis dengan sistematika penulisan sebagai

berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang, perumusan masalah,

pembatasan masalah, tujuan penulisan laporan Tugas Akhir.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini membahas berbagai macam tentang teori yang mendukung

Tugas Akhir ini, hal tesebut meliputi: Wireless sensor network

(WSN), Arduino Uno, Xbee, Zigbee, X-CTU, Arduino IDE dan

Visual basic 6.0.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini membahas tentang blok diagram sistem, flowchart, koneksi

perangkat keras dengan perangkat lunak dan konfigurasi xbee untuk

peranan masing-masing.

BAB IV : PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini membahas tentang pengujian sistem baik hardware

maupun software. Pengujian hardware meliputi Xbee, Arduino,

komunikasi antar Xbee, Komunikasi PC dengan Arduino, dan

(10)

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini dibahas mengenai kesimpulan dari sistem terkait dengan

tujuan dan permasalahan yang ada, serta saran untuk pengembangan

(11)

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Wireless Sensor Network (WSN)

WSN adalah suatu infrastruktur jaringan wireless yang menggunakan sensor

untuk memantau kondisi fisik atau kondisi lingkungan yang dapat terhubung ke

jaringan. Masing-masing node dalam jaringan sensor nirkabel biasanya dilengkapi

dengan radio tranciever atau alat komunikasi wireless lainnya, mikrokontroler,

dan sumber energi baterai.

Berdasarkan fakta di dunia, sekitar 98% processor bukan berada didalam

sebuah komputer PC / laptop, namun terintegrasi dalam aplikasi militer,

kesehatan, remote control, chip robotic, alat komunikasi, dan mesin-mesin

industri yang didalamnya telah dipasang sensor.

Perkembangan WSN dan kemajuan teknologi dapat direpresentasikan pada

Gambar 2.1. Bahwa dengan berjalannya waktu, maka perkembangan teknologi

semakin mengarah kepada konektivitas lingkungan fisik. Kebanyakan observasi

yang dilakukan di lapangan melibatkan banyak faktor dan parameter – parameter untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan akurat. Jika peneliti hendak

mengambil informasi langsung di lapangan, maka kendalanya adalah dibutuhkan

biaya yang besar dan waktu yang lama untuk mendeteksi fenomena yang muncul

(12)

Gambar 2.1 Arsitektur Global

Pada Gambar 2.1 diatas dapat dilihat bahwa dengan berjalannya waktu,

maka perkembangan teknologi semakin mengarah kepada konektivitas

lingkungan fisik. Kebanyakan observasi yang dilakukan di lapangan melibatkan

banyak faktor dan parameter-parameter untuk mendapatkan hasil yang maksimal

dan akurat. Jika peneliti hendak mengambil informasi langsung di lapangan, maka

kendalanya adalah dibutuhkan biaya yang besar dan waktu yang lama untuk

mendeteksi fenomena yang muncul sehingga menyebabkan performansi yang

tidak efisien dan tidak praktis.

Dengan adanya teknologi WSN, memungkinkan peneliti untuk mendapat

informasi yang maksimal tanpa harus berada di area sensor. Informasi dapat

diakses dari jarak jauh melalui gadget seperti laptop, remote control, server dan

sebagainya.

Beberapa keuntungan yang bisa diperoleh dari teknologi WSN adalah

Simpel / praktis / ringkas karena tidak perlu ada instalasi kabel yang rumit dan

(13)

Sensor menjadi bersifat mobile, artinya pada suatu saat dimungkinkan untuk

memindahkan sensor untuk mendapat pengukuran yang lebih tepat tanpa harus

khawatir mengubah desain ruangan maupun susunan kabel ruangan.

a) Meningkatkan efisiensi secara operasional.

b) Mengurangi total biaya sistem secara signifikan.

c) Dapat mengumpulkan data dalam jumlah besar.

d) Konfigurasi software mudah.

e) Memungkinkan komunikasi digital 2 arah.

f) Menyediakan konektivitas internet yang secara global, kapanpun

dimanapun informasi tersebut dapat diakses melalui server, laptop dan

sebagainya.

2.1.1. Arsitektur WSN

Pada WSN, node sensor disebar dengan tujuan untuk menangkap adanya

gejala atau fenomena yang hendak diteliti. Jumlah node yang disebar dapat

ditentukan sesuai kebutuhan dan tergantung beberapa faktor misalnya luas area,

kemampuan sensing node, dan sebagainya. Tiap node memiliki kemampuan untuk

mengumpulkan data dan meroutingkannya kembali ke Base Station. Node sensor

dapat mengumpulkan data dalam jumlah yang besar dari gejala yang timbul dari

lingkungan sekitar.

Perkembangan node sensor mengikuti trend teknologi nano, dimana ukuran

node sensor menjadi semakin kecil dari tahun ke tahun. Node sensor dapat

(14)

Gambar 2.2 Perkembangan Dimensi Node Sensor Terhadap Waktu

Dan untuk arsitektur WSN secara umum dapat direpresentasikan oleh

Gambar 2.3 sebagai berikut:

Gambar 2.3 GambaranArsitektur Wireless Sensor Network

Pada Gambar 2.3 dapat dilihat, node sensor yang berukuran kecil disebar

dalam di suatu area sensor. Node sensor tersebut memiliki kemampuan untuk

merutekan data yang dikumpulkan ke node lain yang berdekatan. Data dikirimkan

melalui transmisi radio akan diteruskan menuju BS (Base Station) yang

merupakan penghubung antara node sensor dan user. Informasi tersebut dapat

diakses melalui berbagai platform seperti koneksi internet atau satelit sehingga

memungkinkan user untuk dapat mengakses secara realtime melalui remote

(15)

2.2 Perangkat Keras 2.2.1 Arduino Uno

Arduino Uno adalah papan mikrokontroler berbasis ATmega328. Dalam

bahasa Italy “Uno” berarti satu, maka peluncuran arduino ini diberi nama Uno.

Gambar 2.4 Arduino Uno R3 Sisi Depan (Kiri) Dan Belakang (Kanan)

Arduino ini berisi semua yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler,

untuk mengaktifkan cukup menghubungkannya ke komputer dengan kabel USB

dengan power supply atau baterai. Berikut adalah spesifikasi dari Arduino Uno :

1) Mikrokontroler : ATMEGA328

2) Tegangan Operasi : 5V

a) Tegangan Input (recommended) : 7 - 12 V

b) Tegangan Input (limit) : 6 - 20 V

3) Pin digital I/O : 14 (6 diantaranya pin PWM)

4) Pin Analog input : 6

5) Arus DC per pin I/O : 40 mA

6) Arus DC untuk pin 3.3 V : 150 mA

7) Flash Memory : 32 KB dengan 0.5KB digunakan untuk bootloader

8) SRAM : 2 KB

(16)

10)Kecepatan Pewaktuan : 16 Mhz

11)Memiliki koneksi USB (menggunakan ATmega8U2 sebagai konverter

USB toSerial)

12)Antamuka : UART TTL, I2C, SPI dan USB (Virtual Com)

13)Pemograman menggunakan Arduino Software (berbasiskan bahasa C yang

telah dilengkapi dengan library yang kompatibel dengan desain hardware

Arduino)

14)Pengisian kode program dapat menggunakan koneksi USB

Arduino ini dilengkapi dengan pengaman arus berlebih di port USB yang

berfungsi melindungi PC / Komputer dari kerusakan. (Arduino.cc, Arduino Uno)

2.2.2 Xbee

Xbeemerupakan perangkat yang menunjang komunikasi data tanpa kabel

(wireless). Ada 2 jenisXbeeyaitu :

1) Xbee 802.15.4 (Xbee Series 1)

Xbee series 1 hanya dapat digunakan untuk komunikasi point to point dan

topologi star dengan jangkauan 30 meter indoor dan 100 meter outdoor.

2) Xbee ZB Series 2

Xbee series 2 dapat digunakan untuk komunikasi point to point, point to

multipoint dan topologi star, dan topologi mesh dengan jangkauan 40

(17)

Xbee series 1 maupun series 2 tersedia dalam 2 bentuk berdasarkan

kekuatan transmisinya yaituXbeereguler dan Xbee-pro.Xbeereguler biasa

disebut denganXbeesaja.Xbee-PRO mempunyai kekuatan transmisi lebih kuat,

ukuran perangkatnya lebih besar, dan harganya lebih mahal. Xbee-PRO

mempunyai jangkauan indoor mencapai 60 meter dan outdoor mencapai 1500

meter. Xbee ini dapat digunakan sebagai pengganti serial / usb atau dapat

memasukkannya ke dalam command mode dan mengkonfigurasinya untuk

berbagai macam jaringan broadcast dan mesh. Shield membagi setiap pin Xbee.

Xbee juga menyediakan header pin female untuk penggunaan pin digital 2 sampai

7 dan input analog, yang discover oleh shield (pin digital 8 sampai 13 tidak

tercover oleh shield, sehingga dapat menggunakan header pada papan itu

sendiri).(Arduino.cc, Arduino Xbee Shield)

Gambar 2.5 Xbee Shield

Berikut parameter untuk mengkonfigurasi modul Xbee. Pastikan untuk

menambahkan AT ke nama parameter ketika mengirimkan perintah ke modul

(misalnya untuk membaca parameter ID, harus mengirim perintah ATID).

Langkah-langkah tentang membaca (read) dan menulis (write) Xbee, sebagai

(18)

Tabel 2.1 Parameter Xbee

PERINTAH KETERANGAN NILAI VALID Nilai Default

ID ID jaringan modul

Xbee 0-0Xffff 3332

CH Saluran dari modul

Xbee 0-0B-0x1A 0x0C

dengan awalan "0x" (untuk menunjukkan bahwa mereka adalah nomor

heksadesimal), modul tidak akan mencakup "0x" ketika melaporkan nilai

parameter, dan Anda harus menghilangkan ketika menetapkan

nilai-nilai.(Arduino.cc, Arduino Xbee Shield)

a) Komunikasi Serial Xbee Series 2

Xbee series 2 merupakan sebuah modul yang terdiri dari receiver dan

tranmitter melalui port serial. Melalui port serial ini Xbee dapat berkomunikasi

secara UART (Universal Asincrhounus Recivier transmiter). Gambar 2.6

(19)

Gambar 2.6Diagram Sistem Aliran Data UART pada Xbee

b) AT / Transparent Mode

Dalam mode transparent/AT, modul Xbee bertindak sebagai pengganti

serial line. Semua data UART (Universal Asincrhounus Recivier transmiter)

diterima melalui pin input akan ditransmisikan. Ketika data tersebut diterima

maka data akan dikirimkan keluar (Xbee lainnya) melalui pin output. Data atau

paket yang diterima bisa ditujukan ke satu sasaran (point to point) atau ke

beberapa sasaran (star/broadcast). (Inc, 2007) Dalam mode transparent/AT,

modul Xbee bertindak sebagai pengganti serial line. Semua data UART

(Universal Asincrhounus Recivier transmiter) diterima melalui pin input akan

ditransmisikan. Ketika data tersebut diterima maka data akan dikirimkan keluar

(Xbee lainnya) melalui pin output. Data atau paket yang diterima bisa ditujukan

ke satu sasaran (point to point) atau ke beberapa sasaran (star/broadcast). (Inc,

2007)

(20)

ZigBee adalah spesifikasi untuk jaringan protokol komunikasi tingkat

tinggi, menggunakan radio digital berukuran kecil dengan daya rendah, dan

berbasis pada standar IEEE 802.15.4-2003 untuk jaringan personal nirkabel

tingkat rendah, seperti saklar lampu nirkabel dengan lampu, alat pengukur listrik

dengan inovasi In-Home Display (IHD), serta perangkat-perangkat elektronik

konsumen lainnya yang menggunakan jaringan radio jarak dekat dengan daya

transfer data tingkat rendah.

Teknologi yang memenuhi spesifikasi dari ZigBee adalah perangkat dengan

pengoperasian yang mudah, sederhana, membutuhkan daya sangat rendah serta

biaya yang murah jika dibandingkan dengan WPANs lainnya, yakni Bluetooth.

ZigBee fokus pada aplikasi Radio Frequency (RF) yang membutuhkan data

tingkat rendah, baterai tahan lama, serta jaringan yang aman. (faludi, 2011)

2.3.2 X-CTU

X-CTU adalah sebuah aplikasi yang disediakan oleh DIGI, dimana program

ini dirancang oleh Digi untuk berinteraksi dengan Xbee. pada aplikasi ini user

bisa mengupdate firmware xbee dari coordinator menjadi Router / End device

ataupun sebaliknya.(www.digi.com)

2.3.3 IDE Arduino

IDE Arduino adalah software yang ditulis menggunakan java dan

berdasarkan pengolahan seperti, avr-gcc, dan perangkat lunak open source lainnya

(21)

1. Editor program, sebuah window yang memungkinkan pengguna menulis dan

mengedit program dalam bahasa processing.

2. Verify / Compiler, sebuah modul yang mengubah kode program (bahasa

processing) menjadi kode biner. Bagaimanapun sebuah mikrokontroller tidak

akan bisa memahami bahasa processing, yang dipahami oleh mikrokontroller

adalah kode biner.

3. Uploader, sebuah modul yang memuat kode biner dari komputer ke dalam

memori mikrokontroller di dalam papan arduino.

Gambar 2.7 Tampilan Software IDE Arduino

Pada Gambar 2.7 terdapat menu bar, kemudian toolbar dibawahnya, dan

sebuah area putih untuk editing sketch, area hitam dapat kita sebut sebagai

(22)

2.3.4. Bahasa Pemprograman Arduino

Arduino ini bisa dijalankan di komputer dengan berbagai macam platform

karena didukung atau berbasis Java. Source program yang dibuat untuk aplikasi

mikrokontroler adalah bahasa C/C++ dan dapat digabungkan dengan assembly.

(arduino.cc, 2013)

1. Struktur

Setiap program Arduino (biasa disebut sketch) mempunyai dua buah fungsi

yang harus ada (arduino.cc, 2013). Antara lain:

a) void setup( ) { }

Semua kode didalam kurung kurawal akan dijalankan hanya satu kali ketika

program Arduino dijalankan untuk pertama kalinya.

b) void loop( ) { }

Fungsi ini akan dijalankan setelah setup (fungsi void setup) selesai. Setelah

dijalankan satu kali fungsi ini akan dijalankan lagi, dan lagi secara terus

menerus sampai catu daya (power) dilepaskan.

2. Serial

fungsi serial pada arduino, antara lain:

(23)

Fungsi ini digunakan untuk transmisi data serial dan mengatur data rate dalam

bits per second (baud). Untuk berkomunikasi dengan komputer gunakan salah

satu dari angka ini: 300, 600, 1200, 2400, 4800, 9600, 14400, 19200, 28800,

38400, 57600, atau 115200.

b) Serial.available ( )

Fungsi ini digunakan untuk mendapatkan jumlah data byte (characters) yang

tersedia dan membacanya dari port serial. Data tersebut adalah data yang telah

tiba dan disimpan dalam buffer serial yang menampung sampai 64 bytes.

c) Serial.read ( )

Fungsi digunakan untuk membaca data serial yang masuk.

d) Serial.print ( ) dan Serial.println ( )

Fungsi ini digunakan untuk mencetak data ke port serial dalam format text

ASCII. Sedangkan fungsi Serial.println ( )sama seperti fungsi Serial.print ( )

hanya saja ketika menggunakan fungsi ini akan mencetak data dan kemudian

diikuti dengan karakter newline atau enter.

3. Syntax

Berikut ini adalah elemen bahasa C yang dibutuhkan untuk format

penulisan. (arduino.cc, 2013)

a) //(komentar satu baris)

Kadang diperlukan untuk memberi catatan pada diri sendiri apa arti dari

kode-kode yang dituliskan. Cukup menuliskan dua buah garis miring dan apapun

yang kita ketikkan dibelakangnya akan diabaikan oleh program.

(24)

Jika anda punya banyak catatan, maka hal itu dapat dituliskan pada beberapa

baris sebagai komentar. Semua hal yang terletak di antara dua simbol tersebut

akan diabaikan oleh program.

c) { }(kurung kurawal)

Digunakan untuk mendefinisikan kapan blok program mulai dan berakhir

(digunakan juga pada fungsi dan pengulangan).

d) ;(titk koma)

Setiap baris kode harus diakhiri dengan tanda titik koma (jika ada titik koma

yang hilang maka program tidak akan bisa dijalankan).

4. Variabel

Sebuah program secara garis besar dapat didefinisikan sebagai instruksi

untuk memindahkan angka dengan cara yang cerdas. Variabel inilah yang

digunakan untuk memindahkannya. (arduino.cc, 2013)

a) int (integer)

Digunakan untuk menyimpan angka dalam 2 byte (16 bit). Tidak mempunyai

angka desimal dan menyimpan nilai dari -32,768 dan 32,767.

b) long (long)

Digunakan ketika integer tidak mencukupi lagi. Memakai 4 byte (32 bit) dari

memori (RAM) dan mempunyai rentang dari -2,147,483,648 dan

2,147,483,647.

c) boolean (boolean)

Variabel sederhana yang digunakan untuk menyimpan nilai TRUE (benar) atau

FALSE (salah). Sangat berguna karena hanya menggunakan 1 bit dari RAM.

(25)

Digunakan untuk angka desimal (floating point). Memakai 4 byte (32 bit) dari

RAM dan mempunyai rentang dari -3.4028235E+38 dan 3.4028235E+38.

e) char (character)

Menyimpan 1 karakter menggunakan kode ASCII (misalnya „A‟ = 65). Hanya

memakai 1 byte (8 bit) dari RAM.

5. Operator Matematika

Operator yang digunakan untuk memanipulasi angka (bekerja seperti

matematika yang sederhana). (arduino.cc, 2013)

a) = (sama dengan)

Membuat sesuatu menjadi sama dengan nilai yang lain (misalnya: x = 10 * 2, x

sekarang sama dengan 20).

b) % (persen)

Menghasilkan sisa dari hasil pembagian suatu angka dengan angka yang lain

(misalnya: 12 % 10, ini akan menghasilkan angka 2).

c) + (penjumlahan)

d) – (pengurangan) e) * (perkalian)

f) / (pembagian)

6. Operator Pembanding

Digunakan untuk membandingkan nilai logika.

a) ==

Sama dengan (misalnya: 12 == 10 adalah FALSE (salah) atau 12 == 12 adalah

TRUE (benar)).

(26)

Tidak sama dengan (misalnya: 12 != 10 adalah TRUE (benar) atau 12 != 12

adalah FALSE (salah)).

c) <

Lebih kecil dari (misalnya: 12 < 10 adalah FALSE (salah) atau 12 < 12 adalah

FALSE (salah) atau 12 < 14 adalah TRUE (benar)).

d) >

Lebih besar dari (misalnya: 12 > 10 adalah TRUE (benar) atau 12 > 12 adalah

FALSE (salah) atau 12 > 14 adalah FALSE (salah)).

7. Struktur Pengaturan

Program sangat tergantung pada pengaturan apa yang akan dijalankan

berikutnya, berikut ini adalah elemen dasar pengaturan (banyak lagi yang lain dan

bisa dicari di internet). (arduino.cc, 2013)

a) If else, dengan format seperti berikut ini:

if (kondisi) { }

kode pada else yang akan dijalankan.

b) While, dengan format seperti berikut ini: While(kondisi) {}

Dengan struktur ini, while akan melakukan pengulangan terus menurus dan tak

(27)

c) for, dengan format seperti berikut ini:

for (int i = 0; i < #pengulangan; i++) { }

Digunakan bila ingin melakukan pengulangan kode di dalam kurung kurawal

beberapa kali, ganti #pengulangan dengan jumlah pengulangan yang

diinginkan. Melakukan penghitungan ke atas dengan i++ atau ke bawah

dengan i–-.

8. Operator Boolean

Operator ini dapat digunakan dalam kondisi if, antara lain:

a) && (logika and), dengan format seperti berikut ini:

if (digitalRead(2) == HIGH && digitalRead(3) == HIGH) {}

Digunakan bila ingin mendapatkan nilai yang true hanya jika kedua input

bernilai HIGH.

b) | | (logika or), dengan format seperti berikut ini: if (x > 0 || y > 0) {}

Digunakan bila ingin mendapatkan nilai yang true hanya jika nilai x dan y

lebih besar dari 0.

c) ! (not), dengan format seperti berikut ini: if (!x) {}

Digunakan bila ingin mendapatkan nilai yang true hanya jika nilai tidak sama

dengan x.

9. Digital

(28)

Digunakan untuk menetapkan mode dari suatu pin, pin adalah nomor pin yang

akan digunakan dari 0-19 (pin analog 0-5 adalah 14-19). Mode yang bisa

digunakan adalah INPUT atau OUTPUT.

b) digitalWrite(pin, value)

Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai OUTPUT, pin tersebut dapat dijadikan

HIGH (5 volts) atau LOW (diturunkan menjadi ground).

c) digitalRead(pin)

Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai INPUT maka anda dapat menggunakan

kode ini untuk mendapatkan nilai pin tersebut apakah HIGH (5 volts)

atau LOW (diturunkan menjadi ground).

10. Analog

Arduino adalah mesin digital tetapi mempunyai kemampuan untuk

beroperasi di dalam analog. Berikut ini cara untuk menghadapi hal yang bukan

digital.

a) analogWrite(pin, value)

Beberapa pin pada Arduino mendukung PWM (pulse width modulation) yaitu

pin 3, 5, 6, 9, 10, 11. Ini dapat merubah pin hidup (on) atau mati (off) dengan

sangat cepat sehingga membuatnya dapat berfungsi layaknya keluaran analog.

Value (nilai) pada format kode tersebut adalah angka antara 0 ( 0% duty cycle ~

0V) dan 255 (100% duty cycle ~ 5V).

b) analogRead(pin)

Ketika pin analog ditetapkan sebagai INPUT anda dapat membaca keluaran

voltase-nya. Keluarannya berupa angka antara 0 (untuk 0 volts) dan 1024

(29)

2.3.5. Visual Basic 6.0

Bahasa pemograman visual basic 6.0 dapat digunakan untuk menyusun

dan membuat program aplikasi pada sistem operasi windows. Program aplikasi

dapat berupa program database, program grafis dan lain sebagainya. Didalam

visual basic 6.0 terdapat komponen - komponen yang sangat membantu

dalam pembuatan program aplikasi. Dalam pembuatan program aplikasi pada

visual basic 6.0 dapat didukung oleh software seperti Microsoft Access,

Microsoft Exel, Seagate Criystal Report, dan lain sebagainya. Tampilan visual

basic terdapat pada Integrated Development Environment (IDE) pada Gambar

2.6. Adapun penjelasan jendela-jendela adalah sebagai berikut :

a) Menu Bar, digunakan untuk memilih tugas-tugas tertentu seperti

menyimpan project, membuka project, dll.

b) Main Toolbar, digunakan untuk melakukan tugas-tugas tertentu dengan

cepat.

c) Jendela Project, jendela berisi gambaran dari semua modul yang

terdapat dalam aplikasi.

d) Jendela Form Designer, jendela merupakan tempat anda untuk

merancang user interface dari aplikasi.

e) Jendela Toolbox, jendela berisi komponen-komponen yang dapat

(30)

f) Jendela Code, merupakan tempat untuk menulis coding , yang dapat

menampilkan jendela dengan menggunakan kombinasi Shift + F7.

g) Jendela Propertis, merupakan daftar properti-properti object yang

terpilih, sebagai contohnya anda dapat mengubah warna tulisan

(foreground) dan warna latar belakang (background), untuk

menampilkan jendela tekan F4.

h) Jendela colour palette, adalah fasilitas cepat untuk mengubah warna

suatu object.

i) Jendela Form Layout, akan menunjukkan bagaimana form bersangkutan

ditampilkan ketika runtime.

(31)

26

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan pada pembuatan perangkat keras dan

perangkat lunak yaitu dengan studi kepustakaan. Dengan cara ini penulis berusaha

untuk mendapatkan dan mengumpulkan data-data, informasi, konsep-konsep yang

bersifat teoritis dari buku, bahan-bahan kuliah dan internet yang berkaitan dengan

permasalahan.

Dari data-data yang diperoleh maka dilakukan perencanaan rangkaian

perangkat keras (hardware). Dalam perangkat keras ini, penulis akan melakukan

pengujian perangkat keras dengan program-program yang telah dibuat. Kemudian

dilanjutkan pembuatan perangkat lunak untuk monitoring. Terakhir adalah

penggabungan perangkat keras dengan kerja perangkat lunak (software) yang

telah selesai dibuat.

Pada bab ini dibahas mengenai masalah yang timbul dalam perencanaan dan

perancangan perangkat keras (hardware) maupun pembuatan perangkat lunak

(Software). Dari kedua bagian tersebut akan dipadukan / diintegrasikan agar dapat

bekerja sama menjalankan sistem dengan baik.

Dalam perancangan sistem wireless sensor network untuk pemantauan suhu

dan kelembaban tanah pada lahan tanaman jarak, digunakan blok diagram seperti

(32)

Gambar 3.1 Blok Diagram Sebuah Sistem Wireless Sensor Network Untuk

Monitoring Suhu dan Kelembaban Tanah Pada Lahan Tanaman Jarak

Pada tugas akhir ini hanya membahas bagian router user dan komputer,

Peran router disini yaitu menerima data dari coordinator melalui xbee kemudian

diproses oleh arduino setelah data diproses data dikirim ke komputer. Sedangkan

peranan dari komputer adalah menggolah data yang diterima dari router kemudian

ditampilkan pada layar monitor komputer menggunakan Visual basic 6.0,

komunikai yang digunakan antara router dengan komputer menggunakan

komunikasi USB serial.

3.1. Perancangan Perangkat Keras

3.1.1.Koneksi Arduino dengan Komputer

Perancangan perangkat keras (hardware) ini membahas tentang koneksi

arduino dan dengan komputer, arduino dapat berkomunikasi dengan komputer

(33)

dahulu, untuk mendapatkan driver arduino dan Software IDE arduino bisa

diunduh di www.arduino.cc/.

3.1.2. Koneksi Xbee dengan Komputer

Pada perancangan ini menggunakan Xbee Pro Series 2, konfigurasi xbee

memiliki peranan masing-masing yang berfungsi supaya antar xbee dapat

berkomunikasi dengan baik pada alamat yang ditujukan dan sesuai alamat yang

kita inginkan. Sebelum mengkonfigurasi xbee harus sudah terinstal driveradapter

xbee dan Software bernama X-CTU.

Gambar 3.2 Xbee dan Adapter

3.2. Perancangan Perangkat Lunak

Selain hardware yang diperlukan pada perancangan dan pembuatan sistem

monitoring suhu dan kelembaban tanah pada lahan tanaman jarak dengan

memanfaatkan wireless sensor network sebagai komunikasi data antar node dan

usb untuk komunikasi dengan komputer, juga diperlukan Software / program pada

Arduino dan komputer untuk dapat saling mendukung. Perancangn perangkat

(34)

3.2.1. Program Xbee sebagai Router

Sebelum menetukan program masing-masing xbee harus menetukan

topologi jaringan, sehingga lebih mudah untuk proses konfigurasi xbee pada

peranan masing-masing dalam routing atau pengalamatan yang ditujukan. Untuk

pilihan topologi menggunakan topologi tree, karena dibutuhkan untuk komunikasi

point to point dan point to multipoint.

Gambar 3.3 Topologi

Pada Gambar 3.3 node End point 1 maupun node End point 2 dapat

menerima dan mengirim data tetapi hanya komunikasi point to point. Sedangkan

pada node coordinator dapat menerima sekaligus mengirim data dan

berkomunikasi point to multipoint pada node yang terhubung langsung yang

disebut dengan broadcast. Untuk komunikasi antara node coordinator dengan

node router, node coordinator dapat mengirim data dan tidak dapat menerima

data dari node router. Begitu juga untuk node router tidak dapat mengirim data

pada node coordinator dan hanya dapat menerima data dari node coordinator

saja, perlu diketahui sekali lagi bahwa tugas akhir ini hanya membahas pada sisi

(35)

Konfigurasi Xbee sebagai Router

Untuk mengkonfigurasi xbee, pasang xbee sebagai router pada adapter dan

hubungkan kabel USB pada komputer.

Gambar 3.4 Xbee Beserta Adapter

Kemudian buka Software X-CTU yang sudah diinstal sebelumnya, dan

pada tab PC Setting port pada adapter adalah port com15. Lalu klik pada

Test/Query dan tunggu akan muncul seperti pada Gambar 3.13 dan klik ok.

Gambar 3.4 Test Query Xbee

Pada Gambar 3.4 menunjukkan informasi serial number dan konfigurasi

firmware yang sudah terisi sebelumnya. Langkah selanjutnya adalah sebagai

berikut:

1. Pilih tab Modem Configurasi

(36)

3. Pilih model modem xbee yaitu XB24-ZB

4. Pilih Function Set atau firmware xbee sebagai router yaitu ZIGBEE

ROUTER AT

5. Isi PAN ID dengan nilai 11, maksudnya parameter xbee tersebut hanya

berkomunikasi dengan xbee lainnya yang memiliki PAN ID 11 saja.

6. Kemudian tentukan destination untuk tujuan transfer data yang diinginkan,

tetapi router ini untuk komunikasi point to point sehingga DH=FFFF

DL=0

7. Selanjutnya centang pada Always Update Firmware

8. klik write dan tunggu sampai konfigurasi selesai

Gambar 3.5 Konfigurasi Xbee

3.2.1. Program Arduino Sebagai Router

Cara kerja router yaitu menerima data dari coordinator setalah data

diterima, data langsung di proses oleh arduino jika data sesuai yang di tentukan

(37)

router dengan komputer menggunakan kabel usb. Gambar 3.6 merupakan

flowchart program pada arduino pada sisi router user.

Gambar 3.6 Flowchart Pengolahan Data Pada Router

Dari penjelasan Gambar 3.6 langkah pertama program menginisialisasi data

“data_in” bertipe data unsigned long, setelah proses inisialisasi selesai data

diterima kemudian data diseleksi apakah data tersebut >10000000 jika benar data

akan dikirim langsung ke komputer, jika data yang diterima router < 10000000

data di abaikan karena data tersebut bukan dari coordinator yang mana data yang

dikirim oleh coordinator sebesar 8 digit. Pada tugas akhir end point hanya

menggunakan 2 node maka router user hanya menerima data yang nilainya lebih

dari 10000000 dan 20000000.

(38)

Pada Gambar 3.7 merupakan hasil capture data yang akan dikirim ke

komupter. Data yang dikirim ke komputer sebanyak 8 digit misal pada hasil

capture Gambar 3.7 yaitu 1113106722230070111310672. . . artinya data yang

dikirim adalah 11131067, 22230070 kemudian 11131067 dan seterusnya.

3.2.2. Program Antarmuka pada Komputer

perancangan antarmuka pada komputer untuk monitoring ini menggunakan

visual basic 6.0. Visual basic mempunyai program dengan aplikasi grafichal user

interface (GUI) yang dapat berkomunikasi langsung dengan komputer.

Perancangan program visual basic ini terdiri dari tampilan aplikasi, diagram alir,

properti yang digunakan yang terakhir adalah program

a. Tampilan perancangan aplikasi

1. Tampilan aplikasi monitoring

(39)

Tampilan aplikasi monitoring pada Gambar 3.8 tersebut diatas dibuat

menggunakan visual basic berikut penjelasan dari tampilan aplikasi.

Tabel 3.1 Keterangan Pada Aplikasi Monitoring

No. Keterangan

1 Sebagai pemberitahuan apabila warna merah node 1 atau 2 tidak mengirimkn data

2 Sebagai pemberitahuan apabila berwarna merah melebihi atau kurang dari batas yang telah ditentukan

3 menampilkan angka pembacaaan dari node 1 dan node 2

4 Menampilkan grafik dari pembacaan node 1 berwarn merah dan node 2 berwarna hijau

5 Menampilkan waktu saat ini

6 Untuk menampilkan history

2. Tampilan aplikasi pada history

Gambar 3.9 Tampilan Aplikasi History

Tampilan aplikasi pada history ini untuk menampilkan hasil rata-rata record

dari aplikasi utama. Untuk dapat menampilkan grafik history pada aplikasi

(40)

tombol per jam atau per hari untuk melihat tampilan rata-rata perjam atau perhari.

Tombol keluar untuk keluar pada tampilan history.

b. Diagram alir pemprograman visual basic

Gambar 3.10 Diagram Alir Program Aplikasi Untuk Monitoring Pada Vb 6.0

Pada aplikasi utama ini berfungsi untuk menampilkan data yang diterima

oleh router. Proses ini dimulai ketika user mengaktifkan aplikasi, proses pertama

yang dilakukan oleh program aplikasi tersebut adalah membuka portserial / USB

(41)

data2, data3, data4” bertipe data Long. “i, x, a, b, c, d, z, y” bertipe data Integer.

Setelah proses inisialisasi selesai data diproses oleh program visual basic

berjumlah 8 digit jika data masih kurang dari 8 digit maka akan menunggu hingga

data sebesar 8 digit jika memenuhi syarat data diproses ke langkah selanjutnya.

Penjelasan Gambar 3.10 pada data2 = (CLng(data) - 11100000) Mod 1000, data1

= (CLng(data) - 11100000) \ 1000 maksud dari CLng adalah data yang diterima di

convert dahulu ke dalam tipe data long agar dapat menampung nilai bulat dengan

nilai yang lebih panjang. Berikut adalah contoh penghitungan jika data yang

Maksud mod pada operator aritmatika dan logika adalah merupakan hasil dari sisa

pembagian sedangkan operator \ adalah hasil bulat dari pembagian. Setelah

melakukan perhitungan dan mengetahui fungsi operator dapat diketahui hasil

penghitungan dari mod (modulus) adalah 67 sedangkan penghitungan dari

operator / adalah 30. 3 angka didepan menunjukkan data yang diterima hasil

penggiriman dari Node1/end point1 misal data yang diterima 11130067 maka data

tersebut adalah hasil penggiriman dari Node1 yang dikirim melalui coordinator.

Berikut adalah keterangan hasil proses data jika data yang diterima adalah

(42)

a) Angka 111 pada 3 digit pertama menunjukkan bahwa data tersebut adalah

pengiriman dari Node1.

b) Angka 30 pada 2 digit selanjutnya menunjukkan nilai pembacaan dari

sensor suhu adalah 30 °C.

c) Angka 067 pada 3 digit terakhir menunjukkan nilai pembacaan dari sensor

kelembaban tanah adalah 67 %.

Setelah data di pisah-pisahkan data di tampilkan pada aplikasi penampil visual

basic 6.0.

c. Objek dan Properti visual basic

Dalam pembuatan aplikasi ini menggunakan beberapa objek yang terdiri dari :

1) Label

2) Tchart

3) MSComm

4) Timer

5) Shape

6) Frame

7) Text

8) Command Button

(43)

MSComm (Microsoft Communication Control) digunakan untuk melakukan

komunikasi pertukaran data dengan arduino melalui port serial. Beberapa properti

yang dapat di kontrol pada MSComm ini adalah sebagai berikut :

1) CommPort, yaitu nomor port yang dimiliki oleh serial port yang akan

berkomunikasi

2) Handshaking, yaitu metode pertukaran data yang dipakai. Terdapat empat

metode Handshaking yaitu: 0 (comNone), 1 (comXOnXoff), 2 (comRTS),

3 (comRTSXOnXoff).

3) RThreshold, bernilai integer (bilangan bulat), berfungsi untuk

mengaktifkan OnComm event (even terjadi pada kontrol MsComm jika

terjadi perubahan ukuran buffer data). RThreshold untuk mendeteksi

perubahan buffer pada data masuk (receive).

4) SThreshold, seperti RThreshold hanya fungsinya untuk mengaktifkan

OnComm event data yang keluar dari komputer.

5) Settings, properti untuk mengeset bit rate, parity, data bits dan stop bit.

MSComm1.Setting = “9600,n,8,1”

6) Input, merupakan properti yang menampung data yang masuk dari luar.

7) Output, merupakan properti yang dapat diset sebagai data yang akan

dikirimkan keluar.

(44)

Pembuatan program visual basic didasarkan pada diagram alir dan tampilan

yang sudah direncanakan (dapat dilihat pada gambar 3.16). Berikut ini adalah

cuplikan listing program aplikasi untuk monitoring :

1) Prosedur untuk mengaktifkan portserial Private Sub Form_Load()

MSComm1.PortOpen = True End Sub

“Mscomm1.PortOpen = True” digunakan untuk mengaktifkan atau membuka

portserial yang telah dipilih pada properti Mscomm

2) Prosedur untuk menonaktifkan port serial

Private Sub Form_Unload(Cancel As Integer) MSComm1.PortOpen = False

End Sub

“MSComm1.PortOpen = False” digunakan untuk menonaktifkan atau

menutup kembali port serial yang digunakan

3) Prosedur untuk menerima data

Private Sub MSComm1_OnComm() If MSComm1.CommEvent = 2 Then

data = MSComm1.Input x = Len(data)

If x = 8

Cuplikan pada program diatas digunakan untuk merima data dari router

user dengan panjang 8 digit

4) Prosedur untuk menampilkan kedalam grafik

Call TChart1.Series(0).AddXY(i, CDbl(data1), "",

clTeeColor)

Grafik digunakan untuk menampilkan perubahan data yang diterima dan

digunakan untuk menampilkan grafik dari aplikasi pada form history.

(45)

Open log For Append As #1

Write #1, Day(Now), Month(Now), Year(Now), Hour(Now), Minute(Now), Second(Now), data1, data2, data3, data4

“Append” digunakan untuk menyimpan data yang di terima dan juga dapat

menambahkan data pada log.

6) Prosedur mengaktifkan beep

Private Sub Timer6_Timer() Call AvirasBeep

End Sub

Beep digunankan sebagai alarm untuk pemberitahuan atau peringatan

kepada user apabila error pada setiap node dan jika masing-masing sensor

mengirim data yang melebihi batas minimum dan maksimum yang telah

ditentukan.

7) Prosedur mengaktifkan tombol history

Private Sub Command1_Click() Form2.Show

End Sub

(46)

41

BAB IV

PENGUJIAN SISTEM

Pengujian sistem yang dilakukan penulis merupakan pengujian terhadap

perangkat keras dan perangkat lunak dari sistem secara keseluruhan yang telah

selesai dibuat untuk mengetahui komponen-komponen sistem apakah berjalan

dengan baik.

4.1. Pengujian Arduino 4.1.1.Tujuan

Pengujian Arduino bertujuan untuk mengetahui apakah Arduino dapat

melakukan proses signature dan upload program ke minimum system pada

Arduino dengan baik.

4.1.2. Alat yang digunakan

Peralatan yang digunakan penulis untuk melakukan pengujian ini adalah

sebagai berikut :

1. Arduino.

2. PC.

3. Arduino IDE (Integrated Development Environment).

4. Kabel USB.

4.1.3. Prosedur pengujian

Langkah-langkah pengujian untuk melakukan pengujian Arduino adalah

sebagai berikut :

(47)

2. Aktifkan PC dan jalankan program Arduino IDE.

3. Buat program pada Arduino IDE.

4. Setelah membuat program klik file pada jendela arduino IDE kemudian

pilih upload.

5. Amati pada proses upload, pastikan proses berhasil dan sesuai dengan yang

diharapkan.

4.1.4.Hasil pengujian

Pengujian arduino pada komputer untuk menulis progran dan melakukan upload

ke arduino berjalan dengan baik, seperti ditunjukkan pada gambar 4.1 berikut.

Gambar 4.1 Program Dan Hasil Upload

4.2. Pengujian Xbee 4.2.1. Tujuan

Pengujin komunikasi Xbee ini dilakukan untuk mengetahui kamunikasi

(48)

mengkonfigurasi parameter yang telah dilakukan dengan baik dan dapat diterima

serta ditampilkan pada layar komputer.

4.2.2. Alat yang digunaka

Peralatan yang digunakan penulis untuk melakukan pengujian ini adalah

sebagai berikut :

1. Xbee Pro S2.

2. Adapter Xbee.

3. Software X-CTU.

4. Kabel USB.

5. Komputer.

4.2.3. Prosedur pengujian

Langkah-langkah untuk melakukan pengujian komunikasi Xbee adalah

sebagai berikut :

1. Tancapkan Xbee pada adapter.

2. Hubungkan adapter Xbee dengan komputer menggunakan kabel USB.

3. Jalankan program X-CTU pada komputer.

4. Konfigurasi Xbee.

5. Amati data yang ditampilkan untuk mengetahui hasil pengiriman data.

4.2.4. Hasil pengujian

Dari prosedur pengujian komunikasi data antar Xbee yang telah dilakukan

dapat berjalan dengan baik, pada Gambar 4.2 adalah hasil pengujian komunikasi

(49)

Gambar 4.2 Test Komunikasi Xbee

4.3. Pengujian jarak makimal kemampuan pengiriman data Xbee Pro 4.3.1. Tujuan

Untuk mengetahui kemampuan jangkauan area Xbee pro S2 dalam

melakukan penerimaan data dari Xbee S2

4.3.2. Alat yang digunakan

1. Arduino.

2. Xbee pro S2 dan Xbee S2 beserta shield.

3. Komputer.

4. Baterai 9V DC.

5. Kabel USB.

4.3.3. Prosedur pengujian

langkah-langkah untuk melakukan pengujian jarak komunikasi Xbee

adalah sebagai berikut :

1. Pasang baterai pada papan arduino yang sudah terintegrasi dengan Xbee

(50)

2. Sambungkan arduino yang sudah terintegrasi Xbee Pro S2 dengan

komputer menggunakan kabel USB untuk monitoring.

3. Ukur jarak antar Xbee, dan carilah jangkauan penerimaan maksimal.

4.3.4. Hasil pengujian

dari prosedur pengujian komunikasi data pada Xbee yang telah dilakukan

di luar ruangan (Outdoor Area) didapatkan hasil pengamatan jangkauan sebagai

berikut :

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Jangkauan Xbee Dalam Kondisi Di Luar Ruangan (Outdoor Area)

No. Jarak (meter) Keterangan

1. 10 Ok

Pengujian komunikasi serial ini dilakukan untuk mengetahui kamunikasi

(51)

serial/USB dilakukn dengan memprogram karakter atau tulisan yang di tampilkan

dan kemudian di cocokaan dengan tampilan pada komputer.

4.4.2. Alat yang digunakan

Peralatan yang digunakan penulis untuk melakukan pengujian ini adalah

sebagai beriku :

1. Arduino Uno

2. Komputer dan kabel USB

3. Hyper Terminal

4.4.3. Prosedur pengujian

Langkah-langkah untuk melakukan pengujin komunikasi serial / USB

adalah sebagai berikut :

1. Hubungkan Arduino dengan komputer

2. Buka program hyper terminal pada komputer, lalu atur konfigurasinya seperti

gambar berikut.

Gambar 4.3 Setting Port

3. Setelah setting port kemudian klik Ok, kemuadian amatilah jendela

hyper terminal yang menampilkan hasil yang diterima melalu

(52)

4.4.4. Hasil Pengujian

Pengujian komunikasi serial antar Arduino dengan komputer dapat dilihat

pada jendela hyper terminal. Hasil capture pengujian komunikasi serial dapat

dilihat pada Gambar 4.4 berikut :

Gambar 4.4 Hasil Pengujian Komunikasi Serial

4.5. Pengujian Keseluruhan Sistem

Pengujian keseluruhan sistem ini bertujuan untuk mengetahui apakah sistem

yang dirancang dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.

Berikut adalah pengujian dari keseluruhan sistem :

4.5.1. Pengujian data yang diterima oleh Router dari Coordinator

Pada pengujian ini dimulai dari coordinator yang mengirimkan data ke

router, coordinator menggolah data yang diterima dari end point1 dan end point2

kemudian setelah data diolah oleh coordinator dilanjutkan ke router, namun

penulis hanya menerangkan mulai dari coordinator sampai ke aplikasi yang

menampilkan data yang di terima oleh router. Pada Gambar 4.5 merupakan hasil

(53)

Gambar 4.5 Com8 MonitorCoordinator , Com6 Monitor Router

Tabel 4.2 Data Yang Diambil Dari Hasil Capture Pada Gambar 4.5

Data 10 22200075 22200075 25 11133067 11133067 11 11133067 11133067 26 22233070 22233070 12 22233070 22233070 27 11133067 11133067 13 11133067 11133067 28 22233070 22233070 14 22233070 22233070 29 11131067 11131067 15 11131067 11131067 30 22230070 22230070

Dilihat dari beberapa data pengujian pada Tabel 4.2 menunjukkan data

yang dikirim oleh coordinator ke router user berjalan dengan baik hal ini

menunjukkan komunikasi antara coordinator dengan router user tidak ada data

(54)

4.5.2. Pengujian data yang diterima oleh aplikasi visual basic dari coordinator melalui router

Pada pengujian ini data yang dikirim oleh coordinator dibandingkan

dengan nilai yang akan ditampilkan pada aplikasi. Aplikasi ini berguna untuk

menampilkan data yang terbaca oleh sensor dan sebagai pengingat untuk proses

monitoring. Pada gambar 4.6 menampilkan nilai suhu dan kelembaban yang

dikirim coordinator dan yang ditampilkan aplikasi.

Gambar 4.6 Data Yang Ditampilkan Aplikasi Pada VB 6.0 dan Monitoring Pada

Coordinator

Pada pengujian pengiriman data antara coordinator dengan aplikasi pada

VB 6.0 melalui router dan data yang ditampilkan aplikasi menunjukkan hasil

(55)

menunjukkan sistem berjalan dengan baik dan data yang diterima sesuai dengan

data yang dikirim oleh coordinator melalui router.

4.5.3. Pengujian Indikator Dan Alarm Pada Node Nilai Sensor

Pada pengujian ini menunjukkan bahwa aplikasi menunjukkan sebuah

perubahan warna dan bunyi alarm atau beep sebagai pengingat kepada user

apabila terdapat error pada sistem dan menunjukkan apabila data yang diterima

tidak sesuai dengan data atau nilai yang telah ditetapkan. Untuk dapat menentukan

batas minimum dan maksimum pada aplikasi monitoring ini mengacu pada bab 1

pendahuluan.

pada Gambar 4.7 menunjukkan bahwa alarm berbunyi (beep) dan warna

indikator berubah menjadi warna merah jika nilai suhu maupun kelembaban tidak

sesuai dengan nilai yang telah ditetapkan untuk lahan yang akan di pantau

(monitoring). Alarm berbunyi dan indikator berubah warna menjadi warna merah

yang semula berwana hijau jika suhu yang diterima minimum 20° dan maksimum

> 35°, sedangkan untuk sensor kelembaban batas minimum 60 % RH dan

maksimum 80 % RH. Tetapi jika salah satu sensor menampilkan nilai 0

menunjukan bahwa terdapat error pada pada sensor. berikut adalah cuplikan

program yang menentukan warna indiktor berubah sesuai batas minimum dan

(56)

Timer3.Enabled = True

ElseIf data2 > 59 And data2 < 81 Then Timer3.Enabled = False

Shape2.FillColor = vbGreen End If

Berikut ini adalah cuplikan program untuk mengaktifkan alarm

Private Sub Timer6_Timer() Call AvirasBeep

End Sub

Gambar 4.7 Indikator Sensor Suhu Pada Node1 Melebihi Batas Yang Ditetapkan,

Sensor Kelembaban Pada Node1 Terjadi Error

4.5.4. Pengujian Indikator dan Alarm pada Node

Pada pengujian ini apabila data yang diterima melebihi batas yang telah

ditentukan maka indikator node pada aplikasi yang semula berwarna hijau akan

(57)

Gambar 4.8 Indikator pada Node 2 Terjadi Error

Pada Gambar 4.8 suhu dan kelembaban menunjukkan nilai yang diterima

dan indikator pada suhu dan kelembaban berwarna hijau tetapi indikator pada

node2 berubah menjadi warna merah hal tersebut menunjukkan bahwa node 2

koneksi terputus atau daya baterai habis dan tidak dapat mengirimkan data dalam

waktu tertentu.

4.5.5. Pengujian pada form history

Pengujian history disini ada 2 macam yang pertama yaitu history untuk

menampilkan rata-rata perhari, yang kedua yaitu untuk menampilkan rata-rata

perjam. Kedua history ini dapat ditentukan oleh user sesuai tanggal bulan tahun

dari data yang disimpan. Berikut adalah gambar hasil history dari rata-rata perjam

(58)

Gambar 4.9 History dari Rata-Rata Perjam

(59)

54

BAB V PENUTUP

Berdasarkan pengujian pada perangkat keras dan perangkat lunak yang

dipergunakan dalam tugas akhir ini, maka dapat diambil kesimpulan dan

saran-saran dari hasil yang diperoleh.

5.1.

Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian ini, penulis mengambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Komunikasi nirkabel yang diterapkan sebagai media pengiriman data antara

coordinator dengan router berdasarkan 30 kali pengujian yang dilakukan

didapat bahwa data yang diterima router sesuai dengan data yang dikirim

oleh coordinator, hal ini dapat disimpulkan komunikasi dapat bekerja dengan

baik.

2. Berdasarkan data dari 20 pengujian data yang ditampilkan pada aplikasi

monitoring sesuai dengan data yang dikirim oleh router. Hal ini

menunjukkan sistem bekerja dengan baik.

3. Dari hasil percobaan perubahan indikator dan alarm (beep) berbunyi ada

beberapa yaitu apabila sensor suhu atau kelembaban tanah melebihi batas

yang ditentukan, terjadi error pada sensor dan error pada node indikator dan

(60)

5.2. Saran

Sebagai pengembangan dari penelitian yang telah dilakukan, penulis

memberikan saran sebagai berikut:

1. Untuk mendapatkan jarak jangkau yang maksimal, maka diperlukan Xbee

yang tipenya sama

2. Untuk pengembangan lebih lanjut dalam penyimpanan log file, penulis untuk

(61)

56

DAFTAR PUSTAKA

Arduino.cc. (n.d.). Arduino Uno. Retrieved Maret 27, 2013, from Arduino Web site: http://arduino.cc/enlMain/arduinoBoardUno Arduino.cc. (n.d.). Arduino Xbee Shield. Retrieved Maret 27, 20l3, from

Arduino Web site: http://arduino.cc/enIMainlArduinoXbeeShield

Daniel, W. (2013, maret 4). detikfinance. Retrieved from detikfinance:

http://finance.detik.comlread/2013/03/041180625/2185426/1034/harg a- minyak-ri-naik-jadi-us--11486-barel-di-februari?

Faludi, R. (2010). Building Wireless Sensor Networking. Sebastopol: O'Reilly.

Hambali, E., & Suryani, A. (2006). Jarak Pagar Tanaman Penghasil Biodiesel. Bogor: Penebar Swadaya.

MeLgar, E. R., & Diez, C. C. (2012). Arduino and Kinect Projects: Design, Build, Blow Their Minds. Apress.

Gambar

Gambar 2.1 Arsitektur Global
Gambar 2.3 Gambaran Arsitektur Wireless Sensor Network
Gambar 2.4 Arduino Uno R3 Sisi Depan (Kiri) Dan Belakang (Kanan)
Gambar 2.5 Xbee Shield
+7

Referensi

Dokumen terkait

ANALISIS PENGEMBANGAN PELANGGAN PADA INDUSTRI MULTIFINANCE DENGAN PENDEKATAN DATA MINING. Abstrak

Pendidikan nilai juga dapat dilakukan dengan metode yang tidak langsung yaitu dengan menciptakan situasi yang memungkinkan perilaku yang baik dapat dipraktekkan

&amp;emi teratasinya masalah dari program Keluarga berencana dengan melihat penyebab yang utama sangat di harapkan adanya kerjasama dan peninjauan kembali dari

Pemahaman dan keterampilan siswa terhadap pengertian, fungsi, karakteristik komponen dan cara kerja rangkaian sensor cahaya (LDR, fototransistor dan optoisolator)

1. Kekerabatan, yang mencakup hubungan primordial suku, kasih sayang atas hubungan darah, kerukunan, dan segala yang berkaitan dengan hubungan kekerabatan karena

Tunagrahita mampudidik umumnya tidak desertai dengan kelainan fisik baik sensori maupun motoris, sehingga kesan lahiriah anak mampudidik tidak berbeda dengan anak normal

Hasil analisa menunjukkan bahwa pengembangan standar untuk proses operasi atau teknik insersi tidak perlu dilakukan, hal ini dikarenakan faktor kompetensi pelaku insersi dan

Tercatat sebelum krisis ekonomi global ekspor pulp &amp; kertas Indonesia cenderung meningkat, sejalan dengan tingginya kebutuhan pemakaian produk kertas di dalam maupun luar