PENERAPAN KURIKULUM
PROGRAM D. IV KEPERAWATAN PADA
JURUSAN KEPERAWATAN
Sekilas Tentang Jurusan Keperawatan Bandung
Jurusan Keperawatan Bandung merupakan salah
satu Jurusan dari 6 Jurusan yang ada di Poltekkes
Kemenkes Bandung.
Letak Kampus: di Jalan Dr. Otten No. 32 Bandung
Program Pendidikan yang diselenggarakan saat
ini:
D. III Keperawatan
D. IV Mitra Spesialis Peminatan Keperawatan
Program D. IV Mitra Spesialis Peminatan KMB
Dasar Hukum Pendirian:
SK Menkes Nomor: OT.01.01.1.4.2.002055.1 Tanggal
16 April 2008 Tentang Pembentukan Program D. IV
Keperawatan Medikal Bedah Bandung, Keperawatan
Medikal Bedah Tangerang dan Keperawatan Gawat
Darurat
Bogor
Pada
Jurusan
Keperawatan
Politeknik Kesehatan DepKes Bandung
Dasar Hukum Penetapan Pengelola:
SK Direktur Politeknik Kesehatan Bandung Nomor:
KP.04.04.1.3./2912/2010
Tentang Pengangkatan
Jabatan Ketua Program Studi D.IV Keperawatan
Jurusan Keperawatan Poltekkes Bandung
Kurikulum Pendidikan D. IV KMB
Mengacu Pada Kurikulum yang dikeluarkan oleh Departemen
Kesehatan RI melalui Keputusan Menteri Kesehatan No.
1554/Menkes/SK/X/2005, tanggal 31 Oktober 2005.
Pendidikan program Studi D. IV Keperawatan merupakan
pendidikan untuk menghasilkan Sarjana Sains Terapan (SST).
Diarahkan pada hasil lulusan yang menguasai kemampuan
dalam melaksanakan pekerjaan yang kompleks dengan dasar
kemampuan profesional tertentu.
Merupakan pendidikan vokasi yang diharapkan menghasilkan
lulusan yang memiliki keterampilan khusus/ spesifik.
Untuk D. IV Keperawatan Jurusan Keperawatan Bandung,
keunggulan yang dikembangkan adalah Penanganan Trauma/
Tujuan Pendidikan Program D. IV KMB
Menghasilkan perawat yang mempunyai keahlian
dalam bidang keperawatan medikal bedah melalui
kurikulum berbasis kompetensi, sehingga lulusannya
diharapkan mempunyai pengetahuan, keterampilan
dan sikap yang memadai untuk:
1.
Melaksanakan pelayanan dan asuhan keperawatan
medikal bedah yang ditujukan kepada individu,
keluarga, komunitas dan masyarakat.
2.
Memberikan Asuhan keperawatan pada klien
dengan
kondisi
kritis
berdasarkan
tingkat
kegawatan dan gangguan fungsi sistem tubuh
Lanjutan Tujuan
3. Menunjukkan sikap kepemimpinan dan bertanggung jawab
sebagai pengelola asuhan keperawatan medikal bedah.
4.Berperan serta dalam kegiatan penelitian dalam bidang
keperawatan untuk kemudian menggunakan hasil penelitian
tersebut untuk meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan
asuhan keperawatan.
5.Berperan serta secara aktif dalam kegiatan pendidikan
kesehatan.
6.Mengembangkan
diri
secara
terus
menerus
untuk
meningkatkan kemampuan profesional.
7. Memelihara dan mengembangkan kepribadian dan sikap
yang sesuai dengan etika keperawatan.
8. Berperan sbg anggota masyarakat yang kreatif, produktif dan
terbuka untu menerima perubahan.
Peran, Fungsi dan Kompetensi
1.
Peran sebagai pelaksana Asuhan keperawatan, memiliki fungsi:
a. Mengkaji masalah kesehatan dan keperawatan
b. Mengolah dan menganalisa data serta merumuskan diagnosa
keperawatan
c. Membuat perencanaan asuhan keperawatan.
d. Melaksanakan tindakan pelayanan kesehatan dan asuhan
keperawatan baik dasar maupun lanjutan.
e. Mengevaluasi hasil kegiatan pelayanan kesehatan dan
keperawatan.
f. Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan.
2. Peran Sebagai Pendidik
3. Peran Sebagai Peneliti
Kompetensi yang harus dicapai:
1.
Mampu memberikan Asuhan keperawatan secara mandiri dan atau
konsultasi maupun kolaborasi pada pasien pasien dengan gangguan
sistem persyarafan yang memiliki permasalahan yang kompleks.
2.
Mampu memberikan Asuhan keperawatan secara mandiri dan atau
konsultasi maupun kolaborasi pada pasien pasien dengan gangguan
sistem endokrin yang memiliki permasalahan kompleks.
3.
Mam Mampu memberikan Asuhan keperawatan secara mandiri dan
atau konsultasi maupun kolaborasi pada pasien pasien dengan
gangguan sistem immunitas yang permasalahan kompleks
4.
Mampu memberikan Asuhan keperawatan secara mandiri dan atau
konsultasi maupun kolaborasi pada pasien pasien dengan gangguan
sistem kardiovaskuler yang memiliki permasalahan kompleks.
5.
Mampu memberikan Asuhan keperawatan secara mandiri dan atau
konsultasi maupun kolaborasi pada pasien pasien dengan gangguan
sistem pernafasan yang memiliki permasalahan kompleks.
6.
Mampu memberikan Asuhan keperawatan secara mandiri dan atau konsultasi
maupun kolaborasi pada pasien pasien dengan gangguan sistem pencernaan
yang memiliki permasalahan yang kompleks.
7.
Mampu memberikan Asuhan keperawatan secara mandiri dan atau konsultasi
maupun kolaborasi pada pasien pasien dengan gangguan sistem perkemihan
yang memiliki permasalahan kompleks.
8.
Mampu memberikan Asuhan keperawatan secara mandiri dan atau konsultasi
maupun kolaborasi pada pasien pasien dengan gangguan sistem muskuloskeletal
yang memiliki permasalahan kompleks
9.
Mampu memberikan Asuhan keperawatan secara mandiri dan atau konsultasi
maupun kolaborasi pada pasien pasien dengan gangguan sistem pendengaran
dan wicara yang memiliki permasalahan kompleks.
10.
Mampu memberikan Asuhan keperawatan secara mandiri dan atau konsultasi
maupun kolaborasi pada pasien pasien dengan gangguan sistem integumen yang
memiliki permasalahan kompleks.
11.
Mampu memberikan Asuhan keperawatan secara mandiri dan atau konsultasi
maupun kolaborasi pada pasien pasien dengan gangguan sistem penglihatan
yang memiliki permasalahan yang kompleks.
12.
Mampu memberikan Asuhan keperawatan secara mandiri dan atau konsultasi
Perbedaan Kompetensi antara D. III dan D. IV
Di Jurusan keperawatan Bandung dibuat penyelarasan
kompetensi D. IV dengan mengikuti model kompetensi
yang dipakai oleh program D. III Keperawatan.
Perbedaan nya terutama pada adanya kompetensi
khusus (penajaman) yang berkaitan dengan KMB dan
peningkatan pada sub kompetensi nya.
Penajaman pada kemampuan menangani pasien yang
lebih kompleks permasalahannya terutama dari aspek
skill/keterampilan tindakan.
Penambahan pada kemampuan dalam menangani
pasien dengan trauma.
Kompetensi dan Sub Kompetensi D.IV KMB
No
Kompetensi
Sub kompetensi
Mata Ajar
Pendukung
1. Menerapkan konsep
dan prinsip etika
kepertawatan,
komunikasi
dalam
praktek keperawatan
mahir
medical
bedah
1. Menggunakan pertimbangan etika dan moral dalam
melaksanakan asuhan keperawatan.
2. Menggunakan konsep etika keperawatan dalam
melakukan pengambilan putusan secara etis dan
legal.
3. Bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan
tindakan professional
4. Melaksanakan komunikasi yang efektip dan terapeutik
dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada kasus
trauma
5. Melaksanakan komunikasi yang efektip dengan tim
kesehatan lain.
1. KDKMB
2. Etika
dan
Aspek
Legal
dalam KMB
3. Komunikasi
Terapeutik
2. Menerapkan prinsip
pemecahan masalah
dengan pendekatan
proses keperawatan
dalam
melaksanakan
Asuhan
Keperawatan pada
lingkup keperawatan
medikal bedah
1. Mengaplikasikan pendekatan proses keperawatan
dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada
lingkup keperawatan medikal bedah
2. Mendokumentasikan asuhan keperawatan secara
benar, efektip dan efisien.
3. Mengaplikasikan kemampuan berfikir secara analitis
dan kritis dalam melaksanakan asuhan keperawatan
1. KDKMB
2. Metodologi
keperawatan
3. Patofisiologi
3. Mengkonsultasikan
dan atau melakukan
kolaborasi
dalam
penanganan pasien
dengan
tim
kesehatan lain.
3.1 Mengkaji kebutuhan dan sasaran untuk
konsultasi dan atau kolaborasi sesuai
dengan kebutuhan
3.2. Mengaplikasikan konsep manajemen
asuhan
keperawatan
pada
lingkup
keperawatan medikal bedah.
3.3. Melaksanakan konsultasi dan atau
kolaborasi dengan tim kesehatan lain
3.4.
Menilai
keefektipan
proses/hasil
konsultasi dan atau kolaborasi
1. KDKMB
2. Etika Keperawatan
3. Komunikasi terapeutik
4. Manajemen
Terapan
dalam keperawatan
5. KMMB I
6. KMMB II
7. KMMB III
8. Keperawatan
Perioperatip
9. Keperawatan Kritis
4. Melaksanakan
tindakan pemberian
obat dengan alat
yang lebih kompleks
sebagai
hasil
kolaborasi dan atau
konsultasi.
4.1. Melaksanakan pemberian obat dengan
menggunakan syringe pump
4.2. Melmbantu pelaksanaan pemberian obat
melalui vena sectie.
4.2. Membantu pelaksanaan pemberian obat
melalui spinal.
1. Patofisiologi
2. Farmakologi
3. KMMB I
4. KMMB II
5. KMMB III
6. Keperawatan
Perioperatip
7. Keperawatan Kritis
5. Melaksanakan
tindakan diagnostik
dan
tindakan
khusus
sebagai
hasil kolaborasi dan
atau konsultasi.
5.1. Menetapkan jenis pemeriksaan diagnostik
dan laboratorik sesuai dengan kondisi pasien.
5.2. Menginterpretasikan hasil pemeriksaan
laboratorik dan diagnostik.
5.3. Membuat rencana tindak lanjut hasil
pemeriksaan lab./diagnostik
1. Patofisiologi
2. KMMB I
3. KMMB II
4. KMMB III
5. Keperawatan
Perioperatip
6. Keperawatan Kritis
6. Melaksanakan asuhan
keperawatan secara mandiri dan atau konsultasi dengan aman dan efektip pada pasien yang mengalami
gangguan pemenuhan
kebutuhan oksigen yang kompleks
1. Melaksanakan pengkajian keperawatan pada pasien yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen yang kompleks.
2. Merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien yang mengalami gangguan pemenuhan oksigen yang kompleks.
3. Membuat perencanaan keperawatan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen yang kompleks.
4. Melakukan ektubasi 5. Melakukan intubasi
6. Memberikan oksigen melalui masker rebreathing dan non rebreathing 7. Memberikan oksigen melalui ventilator
8. Melaksanakan evaluasi asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen yang kompleks.
9. Melaksanakan dokumentasi asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen yang kompleks.
1. Patofisiologi 2. KMMB II 3. Keperawatan Kritis 4. Praktek klinik KMMB II 5. Praktik klinik keperawatan kritis 7. Melaksanakan asuhan keperawatan secara mandiri dan atau konsultasi dengan aman dan efektip pada pasien yang mengalami
gangguan pemenuhan
kebutuhan cairan, elektrolit dan darah yang kompleks.
1. Melaksanakan pengkajian keperawatan pada pasien yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan cairan, elektrolit dan darah yang kompleks.
2. Merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien yang mengalami gangguan pemenuhan cairan, elektrolit dan darah yang kompleks.
3. Membuat perencanaan keperawatan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan cairan, elektrolit dan darah yang kompleks.
4. Menginterpretasikan hasil pengukuran CVP 5. Menginterpretasikan hasil EKG
6. Memberikan cairan melalui infus pumps
7. Melaksanakan pemberian cairan melalui three ways 8. Melaksanakan tindakan DC shock.
9. Melaksanakan evaluasi asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan cairan, elektrolit dan darah yang kompleks. 10. Melaksanakan dokumentasi asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan
pemenuhan kebutuhan cairan, elektrolit dan darah yang kompleks.
1. Patofisiologi 2. KMMB II 3. KMMB III 4. Keperawatan Kritis 5. Praktek klinik KMMB II 6. Praktek klinik KMMB III 7. Praktik klinik keperawatan kritis
8. Melaksanakan
asuhan keperawatan secara mandiri dan atau konsultasi dengan aman dan efektip pada pasien yang mengalami gangguan
pemenuhan
kebutuhan nutrisi yang kompleks.
1. Melaksanakan pengkajian keperawatan pada pasien yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang kompleks.
2. Merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien yang mengalami gangguan pemenuhan nutrisi yang kompleks.
3. Membuat perencanaan keperawatan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang kompleks. 4. Melakukan pemberian TPN
5. Menetapkan cara pemberian nutrisi . 6. Monitoring kebutuhan nutrisi pasien
7. Melaksanakan evaluasi asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang kompleks. 8. Melaksanakan dokumentasi asuhan keperawatan pada pasien dengan
gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang kompleks.
1. Patofisiologi 2. KMMB I 3. KMMB II 4. Keperawatan Kritis 5. Praktek klinik KMMB I 6. Praktek klinik KMMB II 7. Praktik klinik keperawatan kritis 9. Melaksanakan asuhan keperawatan secara mandiri dan atau konsultasi dengan aman dan efektip pada pasien yang mengalami gangguan
pemenuhan
kebutuhan eliminasi urine dan fecal yang kompleks.
1. Melaksanakan pengkajian keperawatan pada pasien yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi urine dan fecal yang kompleks.
2. Merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien yang mengalami gangguan pemenuhan eliminasi urine dan fecal yang kompleks.
3. Membuat perencanaan keperawatan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi urine dan fecal yang kompleks.
4. Melaksanakan perawatan hemodialisa
5. Melakukan perawatan irigasi (spooling) catéter 6. Melakukan perawatan ostomi
7. Melaksanakan evaluasi asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi urine dan feca pada yang kompleks.
8. Melaksanakan dokumentasi asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi urine dan fecal yang kompleks. 1. Patofisiologi 2. KMMB II 3. KMMB III 4. Keperawatan Kritis 5. Praktek klinik KMMB II 6. Praktek klinik KMMB III 7. Praktik klinik keperawatan kritis
10. Melaksanakan asuhan
keperawatan secara mandiri dan atau konsultasi dengan aman dan efektip pada pasien yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan mobilisasi dan transfortasi pada yang kompleks.
1. Melaksanakan pengkajian keperawatan pada pasien yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan mobilisasi dan transfortasi yang kompleks.
2. Merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien yang mengalami gangguan pemenuhan mobilisasi dan transfortasi yang kompleks.
3. Membuat perencanaan keperawatan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan mobilisasi dan transfortasi yang kompleks.
4. Melakukan pemasangan gips
5. Membuat program mobilisasi, ambulasi dan transportasi.
6. Melaksanakan evaluasi asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan mobilisasi dan transfortasi yang kompleks.
7. Melaksanakan dokumentasi asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan mobilisasi dan transfortasi yang kompleks. 1. Patofisiologi 2. KMMB I 3. KMMB III 4. Keperawatan Kritis 5. Praktek klinik KMMB I 6. Praktek klinik KMMB III 7. Praktik klinik keperawatan kritis 11. Melaksanakan asuhan keperawatan secara mandiri dan atau konsultasi dengan aman dan efektip pada pasien yang mengalami
gangguan pemenuhan
kebutuhan rasa nyaman dan aman yang kompleks.
1. Melaksanakan pengkajian keperawatan pada pasien yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan aman pada yang kompleks.
2. Merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan aman yang kompleks.
3. Membuat perencanaan keperawatan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan aman yang kompleks. 4. Melaksanakan upaya pengurangan nyeri dengan gate control theory. 5. Melaksanakan upaya pemenuhan kenyamanan dengan aroma therapy
6. Melaksanakan evaluasi asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan aman yang kompleks. 7. Melaksanakan dokumentasi asuhan keperawatan pada pasien dengan
gangguan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan aman yang kompleks.
1) Patofisiologi 2) KMMB I 3) KMMB III 4) Keperawatan Kritis 5) Praktek klinik KMMB I 6) Praktek klinik KMMB III 7) Praktik klinik keperawatan kritis
12. Melaksanakan asuhan
keperawatan secara mandiri dan atau konsultasi dengan aman dan efektip pada pasien perioperatip dengan kasus yang kompleks.
12.1. Melaksanakan pengkajian keperawatan pre, intra dan post operasi
12.2. Merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien yang menjalami pre, intra dan post operasi
12.3. Membuat perencanaan keperawatan pada pasien pre, intra dan post operasi
12.4. Melaksanakan peran scrub nurse.
12.5. Melakukan monitoring post operasi pada kasus yang kompleks
12.6 .Melaksanakan evaluasi asuhan keperawatan pada pasien yang menjalami perioperatip yang kompleks
12.7 .Melaksanakan dokumentasi asuhan keperawatan pada pasien perioperatip yang kompleks. 1. Patofisiologi 2. Keperawatan perioperatip 3. Praktek klinik perioperatip 13. Berperan serta dalam penelitian dan pengembangan keperawatan medikal bedah.
13.1. Membuat proposal penelitian
13.2. Melakukan penelitian terapan dalam bidang keperawatan medikal bedah. 13.3. Memanfaatkan hasil penelitian untuk mengembangkan pelayanan
keperawatan medikal bedah.
1. Metodologi penelitian 2. Tugas Akhir (Penelitian) 14. Melakukan penanganan pasen dengan trauma pada berbagai sistem tubuh.
1. Melaksanakan pengkajian keperawatan pada pasien yang mengalami trauma pada berbagai sistem tubuh.
2. Merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien yang mengalami trauma pada berbagai sistem tubuh.
3. Membuat perencanaan keperawatan keperawatan pada pasien yang mengalami trauma pada berbagai sistem tubuh.
4. Melaksanakan tindakan keperawatan yang dibutuhkan baik pada primary maupun secondary survey pada pasien yang mengalami trauma sesuai dengan prinsip penanganan dalam BTCLS.
5. Melaksanakan evaluasi asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami trauma pada berbagai sistem tubuh.
6. Melaksanakan dokumentasi asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami trauma pada berbagai sistem tubuh
1. BTCLS 2. Keperawatan Kritis 3. Praktek klinik keperawatan kritis.
Ketentuan Program Pendidikan (Bagi Pasca D. III)
Beban Studi: Minimal 40 SKS dan maximal: 56 SKS.
Di dalam nya harus memuat minimal 80 % adalah kurikulum
inti dan maksimal 20 % nya adalah kurikulum institusional.
Di JurusanKeperawatan Bandung: Beban studi = 43 SKS
terdiri dari kurikulum inti 40 SKS dan 3 SKS kurikulum
institusional.
Lama Pendidikan : 2 s/d 3 semester dan masa terpanjang 6
semester.
Peserta didik: Diutamakan bagi lulusan D. III Keperawatan
dan sudah bekerja minimal 2 tahun. Di Bandung baru
angkatan ke-1 berjumlah 23 orang mrp mhs tugas belajar
kiriman dari berbagai institusi kesehatan seluruh provinsi
di Indonesia.
Struktur Program Pendidikan D. IV KMB (Pasca D. III)
Semester 1
No
Kode
MK
Mata Kuliah
Bobot
SKS
Beban Studi
PBC
PBD
PBP
PBK
1. WAT. 5757 KDKMB 3 1 1 1
-2. WAT. 2716 Patofisiologi 2 1 1 - -3. WAT. 5751 Metodologi Penelitian 2 1 - 1 -4. WAT. 5752 Metodologi Keperawatan 2 - - 2 -5. WAT. 5756 Komunikasi terapeutik 2 1 - 1 -6. WAT. 1705 Aspek legal dan etik dalam KMB 2 1 1 -
-7. WAT. 3730 KMMB I 3 - 2 1
-8. WAT. 3731 KMMB II 3 - 2 1
-9. WAT. 3734 Keperawatan Perioperatif 1 - 1 - -10. WAT. 4743 Praktek klinik KMMB I 2 - - - 2 11. WAT. 4746 Praktek Klinik Keperawatan
Perioperatif
1 - - - 1
Semester 2
No
Kode
MK
Mata Kuliah
Bobot
SKS
Beban Studi
PBC PBD
PBP PBK
1. WAT. 5859 Manajemen Terapan dalam Keperawatan
2 - 1 1
-2. WAT. 3832 KMMB III 3 - 2 1
-3. WAT. 3833 Keperawatan Kritis 3 1 1 1 -4. WAT. 4844 Praktek klinik KMMB II 2 - - - 2 5. WAT. 4845 Praktek Klinik KMMB III 2 - - - 2 6. WAT. 4847 Praktek Klinik Keperawatan Kritis 2 - - - 2 7. WAT. 5860 Tugas Akhir (Skripsi) 3 - - 3
-8. WAT. LOK BTCLS (Kurikulum institusional) 3
1
2
-JUMLAH KREDIT 232
4 8 6 JUMLAH KURIKULUM INTI 40 6 12 13 9JUMLAH KURIKULUM INSTITUSIONAL
3
1
- 2Proses PBM dan Evaluasi
Perkuliahan dlm 1 semester menggunakan 16 mg efektip diluar UTS dan UAS.
Model PBM digunakan sistem block mata ajar (Perkuliahan teori dan praktek Lab
diselesaikan dahulu kemudian dilanjutkan praktek klinik.
Metoda PBM di kelas: CTJ, Seminar, dan PBL.
Metoda PBM di lab: simulasi/demonstrasi dan role play.
Metoda PBM di klinik/RS: case study, ronde kasus, bed side teaching dan pre & post
conference.
Alokasi waktu pembelajaran selama 1 tahun:
Teori
: 19 SKS x 50 mnt = 16 jam ( 1 SKS Teori = 50 menit)
Praktek (Lab)
: 15 SKS x 2 jam = 30 Jam (1 SKS Lab = 2 x 60 menit)
Praktek Klinik
: 9 SKS x 4 jam = 36 jam (1 SKS Klinik = 4 x 60 menit)
Jumlah total
: 43 SKS = 85 jam
Metoda evaluasi:
Test tulis: Quiz, take home test, UTS dan UAS.
Test praktek: performance test (OSCE), Penilaian pencapaian kompetensi
berdasarkan catatan logbook dan ujian praktek.
Kurikulum institusional adalah M.A. Basic trauma
cardiac live suffort (BTCLS) dengan bobot 3 SKS.
Alasan memilih M.A BTCLS:
Indonesia merupakan daerah rawan gempa perlu
perawat yang memiliki keahlian dalam penangan trauma.
Mahasiswa kiriman dari berbagai provinsi di Indonesia
mereka setelah lulus diharapkan dapat menangani
problem trauma terutama akibat bencana alam di
daerahnya masing-masing.
Mhs juga memperoleh nilai tambah karena mereka
LAHAN PRAKTEK
RSUP Dr. Hasan Sadikin
RSU Cibabat Cimahi
RSU Kota Bandung
RS Al Islam Bandung
Hambatan/Kendala yang Ditemui:
1. Raw input mahasiswa yang sangat bervariasi dalam hal Latar belakang:
Pendidikan sewaktu mereka kuliah D. III Keperawatan.
Asal/tempat bekerja: ada yang dari RS, Puskesmas, Dinas Kesehatan
dan institusi pendidikan.
Pengalaman bekerja.