• Tidak ada hasil yang ditemukan

FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., MSi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., MSi."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA

Oleh

Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., MSi.

DIKLAT KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SILIWANGI PERIODE II TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Disampaikan Pada:

FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA

Kuliah

Kerja

Nyata

(KKN)

Bagian integral dari proses pendidikan

yang mempunyai ciri-ciri khusus

Sistem penyelenggaraannya

Memerlukan landasan idiil yang

secara filosofis akan memberikan

gambaran serta pengertian yang utuh

Tentang apa, bagaimana, serta untuk apa Kuliah

(2)

3

KKN ≥ 5 aspek

yang bernilai

fundamental

dan

berwawasan

filosofis yang

tidak

terpisahkan

satu dengan

lainnya

1. Keterpaduan pelaksanaan

Tridharma Perguruan Tinggi.

2. Pendekatan Interdisipliner dan

Komprehensif.

3. Lintas Sektoral

4. Dimensi Luas dan Kepragmatisan

5. Keterlibatan Masyarakat secara

aktif

4

1. Keterpaduan

pelaksanaan

Tridharma

Perguruan Tinggi.

KKN merupakan suatu bentuk kegiatan

yang memadukan dharma Pendidikan dan

Pengajaran, Penelitian serta Pengabdian

Kepada Masyarakat dalam satu kegiatan

a. KKN sebagai program tidak berdiri sendiri dan tidak terpisahkan

dari tujuan dan isi pendidikan tinggi lainnya.

b. Berfungsi sebagai perekat dan perangkum semua isi kurikulum, sekaligus pelengkap isi kurikulum yang telah ada.

c. Merupakan pengalaman belajar yang menghubungkan konsep-konsep akademis dengan realita kehidupan dalam masyarakat.

(3)

5

d. Pengetahuan

teori

mahasiswa

dapat

diperkaya

melalui

pengalaman praktis di laboratorium alam nyata yang begitu luas

e. Akhirnya

akan

mematangkan

kepribadian

mahasiswa,

menumbuhkan rasa percaya diri sebagai calon penerus bangsa

yang handal bagi pembangunan. Dalam kaitannya dengan

penelitian, mahasiswa di dalam KKN diajak untuk mengamati,

menelaah, menganalisis, menarik kesimpulan dari data kondisi

dan situasi wilayah kerja yang dikumpulkannya, kemudian

merumuskan permasalahan yang dihadapi, lalu mengambil

keputusan untuk penangggulangannya dari berbagai alternatif

yang

ada,

sesuai

dengan

kondisi

wilayah

kerja

dan

kemampuannya.

Sebagai

pengabdian

kepada

masyarakat,

mahasiswa dapat mengamalkan ilmu pengetahuan, teknologi

dan seni (IPTEKS) yang dikuasainya, melembaga dan langsung

kepada masyarakat yang akan menikmati manfaat IPTEKS

tersebut.

2. Pendekatan Interdisipliner dan

Komprehensif

KKN merupakan pengamalan ilmu yang menuntun

mahasiswa kepada pola berfikir interdisiplin dan

komprehensif. Usaha berbagai masalah nyata

timbul dalam pembangunan masyarakat dengan

pendekatan interdisipliner, merupakan pengalaman

belajar baru. KKN bertolak dari permasalahan

nyata dari masyarakat, yang didekati dengan

menggunakan segala ilmu pengetahuan, teknologi

dan seni yang sudah, sedang dan akan dipelajari.

(4)

3. Lintas Sektoral

Keterpaduan

dalam

melaksanakan

proses

pembangunan di Indonesia oleh beragam sektor

yang ada merupakan prinsip yang penting. Hal ini

terkait dengan kompleksnya permasalahan serta

upaya membangun manusia Indonesia seutuhnya

dengan ragam budaya dan aspirasi yang dianutnya.

Melalui KKN pola berfikir sektoral ditinggalkan oleh

mahasiswa. Hal ini dilandasi oleh kenyataan bahwa

hampir setiap masalah dalam kehidupan masyarakat

selalu mempunyai kaitan yang satu dengan yang

lain.

7

4. Dimensi Luas dan Kepragmatisan

Modal KKN bukan hanya ilmu yang dipelajarinya secara

formal di perguruan tinggi, tetapi juga segala pengetahuan,

pengalaman dan intelegensia yang dimiliki oleh

masing-masing mahasiswa. Dengan kata lain, semua yang dikerjakan

mahasiswa melalui KKN harus berdimensi luas, namun

relevan dengan upaya memajukan masyarakat dan secara

nyata berguna bagi masyarakat.

Selama KKN pikiran dan perhatian mahasiswa tidak hanya

terpaku pada pembuatan laporan ilmiah pada bidang ilmu

yang bersangkutan saja, namun mereka harus terpadu pada

peningkatan komitmennya kepada masyarakat di lokasi KKN.

Mahasiswa menyusun program kerja secara pragmatis atas

dasar

masalah

dan

kendala

dalam

pelaksanaan

(5)

5. Keterlibatan Masyarakat secara aktif

Di

dalam

melaksanakan

KKN

harus

terjalin

kerjasama yang baik serta keterlibatan yang aktif di

antara mahasiswa dan masyarakat sejak proses

pengumpulan data dan informasi, analisis situasi,

idetifikasi

dan

perumusan

masalah,

memilih

pemecahan masalah, perumusan program dan

rencana kerja, serta pelaksanaan dan evaluasi

hasilnya. Aspek keterlibatan masyarakat secara

aktif sangat diperlukan karena kegiatan KKN

adalah membantu masyarakat dalam memecahkan

masalah

pembangunan

agar

selanjutnya

masyarakat

mampu

memecahkan

masalah-masalah tersebut secara mandiri.

9

Pengertian Kuliah Kerja Nyata

KKN

merupakan

suatu

kegiatan

perkuliahan intrakurikuler dalam bentuk

pengabdian kepada masyarakat yang

dilakukan

mahasiswa

secara

interdisipliner

dan

lintas

sektoral.

Kegiatan

ini

ditujukan

untuk

mengembangkan kepekaan rasa dan

kognisi

sosial

mahasiswa

serta

membantu

proses

pembangunan

terutama di pedesaan.

(6)

TUJUAN KKN

Tujuan utama KKN diarahkan kepada 3 aspek utama yang

meliputi

pengembangan

kepribadian

mahasiswa,

pengembangan

kelembagaan

dan

pengembangan

masyarakat (Hardjasoemantri, 1997).

1. Agar perguruan tinggi menghasilkan sarjana sebagai penerus pembangunan yang lebih menghayati permasalahan yang sangat kompleks yang dihadapi masyarakat dalam pembangunan dan belajar menanggulangi permasalahan tersebut secara pragmatis dan interdisipliner. Hal ini erat kaitannya dengan pengembangan kepribadian mahasiswa (personality development).

2. Untuk lebih mendekatkan perguruan tinggi kepada masyarakat, dan lebih menyesuaikan keberadaan pendidikan tinggi kepada tuntutan pembangunan (institutional development).

3. Membantu pemerintah dalam percepatan laju pembangunan dan mempersiapkan kader-kader pembangunan di pedesaan (community

development). 11

Manfaat KKN

KKN mempunyai 3 (tiga) manfaat, yaitu : Mahasiswa

sebagai penerus pembangunan, Lembaga Perguruan

Tinggi, dan Masyarakat.

1. Mahasiswa

a. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang: i. Cara berfikir dan bekerja secara interdisipliner dan lintas

sektoral.

ii. Kegunaan hasil pendidikannya bagi pembangunan umumnya dan daerah pedesaan khususnya.

iii. Kesulitan yang dihadapi masyarakat desa dalam pembangunan.

iv. Konteks keseluruhan dari masalah pembangunan dan pengembangan daerah pedesaan.

(7)

b. Mendewasakan alam fikiran mahasiswa untuk melaksanakan penelaahan dan pemecahan masalah yang ada dalam masyarakat secara pragmatis ilmiah.

c. Meberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan program program pengembangan dan pembangunan desa.

d. Membina mahasiswa untuk menjadi seorang “transformer,

change agent, motivator, dinamisator, fasilitator dan problem solver”.

e. Memberikan pengalaman dan keterampilan kepada mahasiswa sebagai kader pembangunan disamping diharapkan terbentuknya sikap dan rasa cinta serta tanggung jawab terhadap kemajuan masyarakat pedesaan.

f. Membuka wawasan para mahasiswa, sehingga mereka mengetahui secara teknis permasalahan-permasalahan yang dihadapi para pelaku ekonomi kecil yang kadang kala tidak terdapat dalam teori.

13

2. Perguruan Tinggi

a. Perguruan Tinggi tidak akan lebih mantap dalam

pengisian ilmu dan pendidikan kepada mahasiswa,

dengan adanya umpan balik sebagai hasil integrasi

mahasiswa dengan masyarakat, sehingga kurikulum

perguruan tinggi dapat disesuaikan dengan tuntutan

pembangunan.

b. Tenaga pengajar memperoleh berbagai kasus yang

berharga, yang dapat digunakan sebagai contoh

dalam proses pendidikan.

c. Mempererat dan meningkatkan kemitraan antara

perguruan

tinggi

dengan

instansi-instansi

atau

departemen-departemen lainnya dalam pelaksanaan

pembangunan.

(8)

3. Masyarakat

a. Memperoleh tenaga dan pemikiran untuk merencanakan serta melaksanakan proyek pembangunan.

b. Meningkatkan cara berfikir, bersikap dan bertindak sehingga siap menerima dan berpartisipasi dalam program pembangunan.

c. Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan, merumuskan dan melaksanakan pembangunan.

d. Terbentuknya kader-kader pembangunan di dalam masyarakat, sehingga mendorong kesinambungan pembangunan.

e. Membantu masyarakat dalam pengembangan usaha ekonomi produktif keluarga melalui pelatihan dan pembinaan yang diberikan mahasiswa.

f. Memotivasi masyarakat desa agar membentuk kelompok-kelompok usaha dalam mengembangkan kegiatan usahanya.

15

16

KKN TEMATIK

KKN Tematik adalah KKN yang orientasi program

kegiatannya

terfokus

pada

bidang

tertentu

sesuai

dengan

permasalahan

kemasyarakatan

dan

arah

kebijakan

pembangunan

yang

diselenggarakan

pemerintah pada wilayah tertentu (Kabupaten/Kota).

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa KKN Tematik

berbasis problem solving untuk memecahkan masalah

dengan tema tertentu sehingga kegiatan mahasiswa

terfokus untuk mengatasi masalah tertentu dan untuk

mencapai

target

tertentu

sesuai

dengan

(9)

17

CIRI-CIRI KKN TEMATIK

a. Program kegiatan dirancang tematik, melembaga,

berkesinambungan dan berbasis kompetensi.

b. Program

kegiatan

mencerminkan

kompleksitas

permasalahan

masyarakat

dan

arah

kebijakan

pembangunan pemerintah,

c. Dilaksanakan oleh mahasiswa, Dosen Pembimbing

Lapangan (DPL) dan masyarakat.

d. Diselenggarakan dalam waktu terbatas, efisien,

efektif

dengan

mengedepankan

kepentingan

akademik dan kepentingan masyarakat.

SIFAT KKN TEMATIK

Sifat KKN Tematik adalah melembaga, koordinatif,

interdisipliner,

berkesinambungan

dan

berbasis

kemasyarakatan.

DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN KKN TEMATIK

1. Undang-Undang Nomor: 20 Tahun 2003, tentang

Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Nomor: 17 Tahun 2010 jo. PP

Nomor 66 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan dan

Pengelolaan Pendidikan.

3. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor: 2 Tahun

2009

Tentang

Rencana

Pembangunan

Jangka

Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun

2008-2013.

4. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor:

423/Kep.901-Yansos/2011 Tentang Forum Kuliah Nyata (KKN)

Tematik Perguruan Tinggi Se-Jawa Barat.

(10)

19

PRINSIP PELAKSANAAN KKN TEMATIK

1. Keterpaduan

2. Kebutuhan

KKN Tematik dilaksanakan secara terpadu, mencakup aspek intelektual, sosial-ekonomi, fisik dan manajerial agar mampu meningkatkan aspek pengetahuan, kemampuan dan keterampilan. Dari sisi Tri Dharma Perguruan Tinggi, KKN Tematik harus mampu memadukan unsur pendidikan dan pengajaran serta pengabdian masyarakat berbasis penelitian. Dari unsur program, KKN Tematik harus mampu memadukan gagasan bersama antara Perguruan Tinggi, pemerintah, mitra kerja, dengan kebutuhan masyarakat.

KKN Tematik dilaksanakan berdasarkan kebutuhan terasa yang dinyatakan oleh perorangan, lembaga-lembaga masyarakat dan pemerintah. Kegiatannya bertumpu pada kepentingan rakyat banyak dan pemerintah yang disusun oleh masyarakat, bersama masyarakat, dalam masyarakat dan untuk masyarakat atas dasar kebutuhan dan berbagai sumber yang tersedia untuk memenuhi kepentingan bersama dalam aspek kehidupan dan penghidupan.

20

3. Kemampuan sendiri

4. Interdisipliner

5. Partisipatif Aktif

KKN Tematik dilaksanakan dengan mengutamakan penggalian dan pengembangan potensi lokal serta peningkatan swadaya masyarakat yang bertumpu pada kekuatan masyarakat sendiri (self-reliant

development).

Pelaksanaan KKN Tematik dilaksanakan oleh mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu di lingkungan Perguruan Tinggi. Dalam hal ini, mahasiswa melaksanakan tugasnya atas dasar mekanisme pola pikir dan pola kerja secara interdisipliner.

Dalam KKN Tematik, masyarakat, pemerintah beserta unsur-unsur lainnya yang berkaitan dengan program ini, didorong berpartisipasi aktif sejak perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi program.

(11)

21

6. Keberlanjutan

KKN Tematik dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan. Artinya, program kegiatan yang telah berhasil merupakan titik awal untuk program berikutnya hingga tercapai tujuan yang diharapkan oleh masyarakat dan pemerintah.

TUJUAN KKN TEMATIK

1. Pengembangan dan peningkatan pengetahuan, sikap

dan keterampilan mahasiswa sehingga memiliki

kepedulian

dan

kemampuan

untuk

mengkaji,

merumuskan dan memecahkan masalah-masalah

kemasyarakatan

yang

berbasis

kompetensi,

profesional, pragmatis dan interdisipliner.

2. Dicapainya

akselerasi

dan

efektivitas

program

pembangunan yang ditandai oleh semakin baiknya

kualitas

kehidupan

masyarakat

dan

semakin

meningkatnya

partisipasi

dan

keberdayaan

masyarakat dalam program pembangunan.

3. Terintegrasikan peran Perguruan Tinggi, Pemerintah

dan

masyarakat

dalam

upaya

peningkatan

(12)

23

SASARAN KKN TEMATIK

1. Meningkatnya percepatan pembangunan masyarakat Provinsi Jawa Barat yang meliputi:

a) Peningkatan kualitas pendidikan b) Peningkatan kualitas kesehatan c) Peningkatan daya beli masyarakat d) Peningkatan infrastruktur wilayah

e) Kemandirian energi dan kecukupan air baku

f) Penanganan bencana dan pengendalian lingkungan hidup g) Pembangunan pedesaan.

h) Pengembangan budaya lokal, wisata dan destinasi wisata. 2. Memberikan pengalaman dan keterampilan kepada mahasiswa

tentang penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi secara interdisipliner dalam memecahkan masalah-masalah dalam pemberdayaan masyarakat serta menumbuhkan dan mengembangkan kepedulian dan tanggung jawab sosial terhadap kemajuan masyarakat.

24

3. Meningkatnya kemampuan berpikir dan bertindak warga masyarakat dalam memecahkan masalah serta memenuhi kebutuhan kehidupan dan penghidupannya serta kemampuan untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program-program pembangunan di daerahnya.

4. Meningkatkan kemampuan dan partisipasi Perguruan Tinggi untuk bekerjasama dengan pemerintah maupun pihak-pihak lainnya dalam pembangunan masyarakat. Disamping itu juga KKN Tematik dapat memberi masukan bagi pengembangan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan.

(13)

25

PROGRAM KKN TEMATIK

1. Tema Program Kegiatan, meliputi Common Goals (CG) berikut ini: a. Peningkatan Kualitas Pendidikan

b. Peningkatan Kualitas Kesehatan c. Peningkatan Daya Beli Masyarakat d. Kemandirian Pangan

e. Peningkatan Kinerja Aparatur

f. Pengembangan Infrastruktur Wilayah

g. Kemandirian Energi dan Kecukupan Air Baku

h. Penanganan Bencana dan Pengendalian Lingkungan i. Pembangunan Pedesaan

j. Pengembangan Budaya Lokal dan Destinasi Wisata

2. Tema Program Kewilayahan a. WKPP I (Bogor)

b. WKPP II (Purwakarta) c. WKPP III (Cirebon) d. WKPP IV (Priangan)

Program dan Agenda KKN Tematik sebagai tahap

awal difokuskan pada:

1. Pendidikan (formal, non formal dan informal) dengan fokus kegiatan mencakup rata-rata lama sekolah, pemberantasan buta aksara, pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan kesetaraan, pengarus utamaan gender (PUG), manajemen berbasis sekolah (MBS) dan pendidikan keterampilan fungsional.

2. Kesehatan, terdiri dari upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi (AKB) serta perilaku hidup sehat (PHBS).

3. Energi, mencakup kemandirian energi khususnya sumber listrik alternatif.

4. Seni budaya dan pariwisata, mencakup pengembangan seni dan budaya serta pengembangan tujuan wisata.

5. Infrastruktur dan lingkungan hidup, mencakup upaya green growth, misalnya penanaman pohon atau reboisasi, pembangunan rendah emisi serta pengelolaan limbah domestik dan industri.

(14)

27

TERIMA KASIH

SELAMAT MENGIKUTI

KULIAH KERJA NYATA...

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi ini dibuat bertujuan untuk menganalisis topologi jaringan wide area (Wide Area Network) perusahaan BP Indonesia yang meliputi wilayah West Java sampai dengan West

10 Sesuai dengan yang telah ditegaskan sebelumnya bahwa jenis penelitian ini adalah penelitian hukum Normatif, sehingga data-data yang digunakan adalah data sekunder

Dengan adanya ketersediaan pangan, panel listrik tenaga surya, perencanaan pembangunan listrik masuk desa sehingga listrik di Kepulauan Karimunjawa tidak hanya 12 jam saja

Dalam rangka mengantisipasi komitmen tersebut di atas, pembentukan dana jaminan kesehatan bagi pensiunan dan keluarga dilakukan oleh TELKOM dengan mengacu kepada

Laporan skripsi dengan judul “Pembuatan Minuman Beras Merah-Kacang Hijau Kajian : Proporsi Beras Merah dan Kacang Hijau serta Konsentrasi Penambahan Carboxy Methyl

Háttér és célkit ű zések : A tanulmány célja a Schaefer és Olson (1981) által kidolgozott Personal Assessment of Intimacy in Relationships (PAIR) párkapcsolati kérd ő ív

HASIL PENDATAAN IDENTIFIKASI RUMAH KOST, PONDOKAN, SEWA, GEDUNG KELURAHAN PASIRLAYUNG KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL.. KOTA BANDUNG

Berdasarkan pengamatan selama kegiatan pengabdian kepada masyarakat berlangsung, diperoleh beberapa hasil yang positif yaitu para santri menunjukkan perhatian yang sangat