• Tidak ada hasil yang ditemukan

Designing a Web-based Drug Sales Information System at the Jayatri Pharmacy

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Designing a Web-based Drug Sales Information System at the Jayatri Pharmacy"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Designing a Web-based Drug Sales Information System at the

Jayatri Pharmacy

Yulia Shantika Sari 1*, Lela Adhari2 ,Yopi Nugraha3, Tetep4

1234Sistem Informasi, Ilmu Terapan Dan Sains, Institut Pendidikan Indonesia.

Jl. Terusan Pahlawan No.32, Sukagalih, Garut, Jawa Barat 44151, Indonesia

*Penulis koresponden, e-mail : [email protected], [email protected]

Abstract: Jayatri Pharmacy is one of the pharmacies located in Blubur Limbangan District, this pharmacy distributes pharmaceutical services regarding employment such as drug compounding, drug preparation, drug procurement, drug storage, distribution and delivery of drugs, and providing data or information to the public about pharmacy requirements. At this time, Jayatri Pharmacy is still managed with manual or semi-manual systems. Meanwhile, current needs demand more effective and efficient management. In order to respond to these problems, it can be concluded that a web-based information system can help these pharmacies and their management become more effective and can increase sales turnover.

Keywords: Information Systems; Sales; Pharmacy; Drug

Abstrak: Apotek Jayatri merupakan salah satu Apotek yang terletak di Kecamatan Blubur Limbangan, Apotek ini membagikan pelayanan kefarmasian mengenai ketenagakerjaan seperti peracikan obat, penyiapan obat, pengadaan obat, penyimpanan obat , pendistribusian serta penyerahan obat, dan memberikan data atau informasi kepada masyarakat tentang syarat Apotek. Pada saat ini Apotek Jayatri masih dijumpai pengelolaan dengan sistem manual atau semi manual. Sedangkan kebutuhan dikala ini menuntut pengelolaan yang lebih efektif dan efisien. Guna menanggapi masalah tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi berbasis web dapat membantu terhadap Apotek tersebut dan pengelolaannya menjadi lebih efektif serta dapat meningkatkan omset penjualan.

Kata kunci: Sistem Informasi; Penjualan; Apotek; Obat

PENDAHULUAN

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) RI No. 1332/MENKES/SK/X/2002, Apotek merupakan sesuatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian, penyaluran serta perbekalan farmasi kepada masyarakat. Aktivitas yang dilakukan dalam kefarmasian diantaranya pengadaan, pengolahan, pembuatan, peracikan, pendistribusian, serta penyerahan obat serta memberikan data/informasi kepada masyarakat berkenaan dengan perbekalan kefarmasian, yang mencangkup obat, bahan obat, obat tradisional, serta alat kesehatan dan kosmetik.

Aktivitas dalam sehari-hari yang dilakukan di Apotek Jayatri dikala ini adalah customer memberikan daftar obat setelah itu bagian kasir hendak mencari ketersediaan obat bila ada, obat tersebut akan diberikan. Setelah itu customer akan memberikan uang tunai kepada kasir, dan kasir pun hendak mencatat dalam buku transaksi penjualan yang berisi nama obat, jumlah obat, serta harga obat. Pengelolaan proses rekapitulasi penjualan per hari dilakukan tiap hari oleh bagian kasir,

(2)

sesudah apotek tutup masih juga dilakukan secara manual dengan memakai kalkulator. Serta dalam persediaan barang juga sering mengalami kendala mengenai proses pencatatan stok yang tidak sesuai. Perihal ini menimbulkan proses rekapitulasi transaksi memerlukan waktu yang lama serta memungkinkan terjadi kesalahan perekapan.

Dari permasalahan tersebut maka membutuhkan sistem yang dapat membantu aktivitas-aktivitas pada Apotek Jayatri ini. Dengan adanya Sistem Apotek berbasis Web maka sangat memudahkan penyimpanan data dan informasi transaksi penjualan, memberikan informasi yang berhubungan dengan perkembangan penjualan mengenai obat yang sering terjual, pada periode tertentu, kemudian pihak Apotek Jayatri tidak membutuhkan waktu yang lama dalam melakukan proses perhitungan. Maka dengan sistem ini bisa meningkatkan kinerja pada Apotek Jayatri ini.

KAJIAN PUSTAKA

Menurut Jogiyanto (dalam Yakub, 1999:1) terdapat dua kelompok pendekatan sistem dalam pendefinisian sistem, yaitu pendekatan pada prosedur dan komponen. Pendekatan sistem pada prosedurnya mendefinisikannya yaitu sebagai berikut: “Suatu sistem merupakan suatu jaringan

kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”. Sedangkan pendekatan sistem pada elemen mendefinisikan

sebagai berikut: “Sistem merupakan bagian-bagian elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai

membentuk satu kesatuan”. Berdasarkan kajian tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan

suatu kumpulan komponen atau subsistem yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Informasi merupakan data yang terorganisir sehingga menjadi bermanfaat. Menurut pendapat dari Gordon B. Davis dalam bukunya (Ladjamudin, 2005), informasi merupakan data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan datang.

Menurut Sutanta (2004:4), data dapat didefinisikan sebagai bahan keterangan tentang kejadian-kejadian fakta yang dirumuskan dalam kelompok lambang tertentu yang tidak acak dan menunjukkan jumlah, hal ataupun tindakan. Data tersebut dapat berupa catatan dalam kertas, citra, audio, dan video. Maka dari itu, suatu data belum dapat berbicara atau berinteraksi banyak sebelum diolah lebih lanjut lagi.

Menurut Kotler dan Amstrong (2004), penjualan merupakan suatu proses dimana kebutuhan pembeli dan kebutuhan penjual dipenuhi, melalui antar pertukaran informasi. Maka, konsep penjualan merupakan suatu cara untuk mempengaruhi customer untuk membeli produk yang ditawarkan.

(3)

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai kumpulan suatu sistem atau elemen yang terdiri

hardware dan software serta tenaga pelaksanaanya yang bekerja dalam sebuah proses berurutan.

Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam (Jogianto, 2001), sistem informasi merupakan suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan penggolongan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial.

Apotek merupakan suatu tempat yang menyediakan obat-obatan dengan apoteker yang melakukan praktek profesi farmasi. Apotek juga merupakan suatu bisnis eceran yang komoditasnya terdiri dari perbekalan farmasi (obat dan bahan obat) dan perbekalan kesehatan (alat kesehatan). Sistem Informasi Apotek merupakan suatu kumpulan komponen-komponen atau informasi yang mendukung proses pemenuhan kebutuhan suatu informasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan informasi penjualan obat dalam satu kesatuan yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas atau kinerja (pelayanan) pada Apotek Jayatri.

METODE PENELITIAN Perancangan Kebutuhan Sistem

Sistem yang akan dirancang adalah sebuah sistem informasi apotek berbasis web, maka dari itu kebutuhan dalam manajemen data dalam sistem apotek menjadi kebutuhan yang fungsional sistem yang akan dibangun, diantaranya: pembagian hak akses dibagi menjadi 3 bagian, yaitu pemilik apotek, apoteker, dan kasir lalu terdapat proses pengolahan data obat, transaksi penjualan, dan laporan-laporan (perekapan).

Perancangan Perangkat Lunak

Perancangan perangkat lunak sistem informasi apotek berbasis web ini digambarkan dengan menggunakan metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan penelitian ini menggunakan model System Development Life Cycle (SDLC) atau yang disebut model waterfall. Metode waterfall ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu analisis kebutuhan sistem (Recruitments), perancangan (Design), Implementasi (Coding), pengujian (Testing), perawatan (Maintenance).

(4)

Gambar 1. System Development Life Cycle (SDLC) Model waterfall

Identifikasi Permasalahan

Identifikasi permasalahan yang dilakukan untuk menemukan masalah yang terjadi pada Apotek Jayatri ini . Dimulai dari permasalahan yang mencangkup perekapan penjualan, serta stok obat atau persediaan obat. Maka identifikasi permasalahan dengan menentukan terlebih dahulu seperti input, proses, dan output seperti pada gambar 2. Blok diagram.

Gambar 2. Blok Diagram

Diagram Konteks Sistem (Context Diagram)

Diagram konteks merupakan suatu diagram yang menggambarkan dari DFD secara menyeluruh. Pada diagram konteks ini terdiri dari 3 eksternal, yaitu pemilik apotek, apoteker, dan kasir.

(5)

Gambar 3. Diagram Konteks

Diagram konteks sistem informasi pada Apotek Jayatri ini, digambarkan seperti pada gambar 3. Maka dapat diketahui entitas yang berhubungan dalam sistem, yaitu : pegawai atau kasir memiliki hak akses untuk mengolah data, dan memasukkan data penjualan, selanjutnya apoteker mempunyai hak akses untuk mengolah data stok obat dan resep, sedangkan pemilik apotek hanya menerima laporan-laporan atau catatan penjualan.

Data Flow Diagram

Diagram Flow Diagram atau DFD Level 0 merupakan gambaran semua proses yang terjadi dalam sistem serta aliran data yang terjadi dan semua tabel dari basis data yang terlibat dalam setiap proses.

(6)

HASIL

DAN

PEMBAHASAN

Hasil dari Sistem Informasi berbasis web pada Apotek Jayatri, yaitu sebagai berikut :

Halaman Utama

Pada halaman ini tampilan pertama kali user membuka sistem. Halaman ini terdiri dari input, penjualan, informasi, dan laporan. Tampilannya seperti pada gambar 5.

Gambar 5. Tampilan Halaman Utama

Halaman Input

Pada halaman ini berupa form yang berfungsi untuk menambahkan obat yang telah dibeli oleh pihak apotek. Halaman ini juga berfungsi untuk menambahkan jenis obat maupun satuan obat yang belum ada sebelumnya. Tampilannya seperti pada gambar 6.

Gambar 6. Halaman Input

Halaman Penjualan

Pada halaman ini untuk bagian kasir, dimana di dalamnya yaitu terdapat penghitungan jumlah harga obat yang dibeli oleh customer Apotek Jayatri. Di dalam halaman ini juga terdapat dua harga umum dan harga glosir. Tampilannya dapat dilihat pada gambar 7.

(7)

Gambar 7. Halaman Penjualan

Halaman Informasi

Pada halam ini terdapat informasi tentang nama obat, nomor atau kode obat, tanggal masuk obat. Selain itu halaman ini juga dapat melihat stok obat serta menghapus dan mengubah informasi tentang obat yang ada di Apotek Jayatri. Tampilannya dapat dilihat pada gambar 8.

Gambar 8. Halaman Informasi

Halaman Laporan

Halaman ini berisi tentang laporan-laporan atau catatan-catatan yang terdiri dari laporan penjualan, laporan stok obat, dan laporan obat terlaris. Dalam menggunakan halaman laporan penjualan, caranya hanya dengan menentukan tanggal awal dan akhir sesuai dengan keinginan user. Berikut tampilannya dapat dilihat pada gambar 9.10.11.

(8)

Gambar 9. Halaman Laporan Penjualan

Gambar 10. Halaman Laporan Stok Obat

(9)

KESIMPULAN DAN SARAN

Hasil dari uji coba sistem yang telah dibuat dapat mengelola sistem informasi penjualan obat yang lebih efesien, dan efektif dan tercatat dengan baik, seperti pada sistem ini yang melakukan perhitungan pendapatan per hari dengan cepat, membantu dalam mengetahui stok saat ini sehingga tidak terjadi kekurangan stok, dan menampilkan laporan penjualan.

DAFTARPUSTAKA

Ayudhia, R., Soebijono, T., Oktaviani. (2017). Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan Obat Pada Apotek Ita. Jurnal Sistem Informasi dan Komputer Akuntansi, 1-8.

Astuti, P. D. (2011). Sistem Informasi Penjualan Obat Pada Apotek Jati Farma Arjosari.

Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi.

Pressman, R. S. (2001). Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi, Edisi Ke 1.

Yogyakarta: Andi

Nasution, A., Baidawi, T. (2016). Sistem Informasi Penjualan Obat berbasis Web pada

Apotek Perwira Jaya. Informatics For Educators and Profesionals. 70-83.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1332/MENKES/SK/IX/2002.

"Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek". Direktorat Jenderal Pelayanan

Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI.2006.

Murwanto, T., Amien, S.W., Rizal, I.R. (2013). Rancang Bangun Sistem Informasi Apotek

Berbasis Web. ISSN: 2302-9927, 582.

Sutabtri, T. (2012). Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: Cv. Andi Offset.

Mujiati, H. (2016). Pembangunan Sistem Informasi Persediaan Obat pada Apotek

Arjowinangun. Jurnal Bina Nusantara Informatika. Vol. 4 No. 1, Maret 2016.

Novhiandiny, P. (2018). Rancang Bangun Aplikasi Penjualan dan Pembelian berbasis Web

pada Apotek Neofarma Sanggau. Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi. Vol. 6 No.

3, Juli 2018.

Gambar

Gambar 1. System Development Life Cycle (SDLC) Model waterfall
Gambar 3. Diagram Konteks
Gambar 5. Tampilan Halaman Utama
Gambar 7. Halaman Penjualan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil uji coba terhadap user dapat disimpulkan bahwa sistem dapat membantu pemilik toko dalam menangani penjualan furniture dan bagi calon pembeli sistem

Dari hasil uji coba terhadap user dapat disimpulkan bahwa sistem dapat membantu pemilik toko dalam menangani penjualan furniture dan bagi calon pembeli sistem

Sistem informasi yang sudah dibuat ini memudahkan pemilik dan pegawai apotek untuk melakukan perncarian informasi tentang data stok obat dan data transaksi penjualan. Sistem

Memperhatikan masalah tersebut maka perlunya dibuatkan sistem infromasi penjualan yang meliputi transaksi penjualan dimulai dari surat jalan, pembuatan invoice, nota retur dan

Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut maka dibuatkan sistem informasi penjualan berbasis web dengan fitur-fitur seperti mengelola profil perusahaan, mengelola produk,

Berdasarkan uji coba laporan piutang jatuh tempo, aplikasi telah mampu menghasilkan informasi yang sesuai dengan data penjualan diatas terkait dengan

Aplikasi Penjualan Kue Berbasis Web Pada Toko Yanie’s Cakes and Cookies adalah aplikasi yang dibuat untuk memaksimalkan penjualan dan juga dapat memfasilitasi

Aplikasi Penjualan Kue Berbasis Web Pada Toko Yanie’s Cakes and Cookies adalah aplikasi yang dibuat untuk memaksimalkan penjualan dan juga dapat memfasilitasi