• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENENTUAN RESPON OPTIMAL FUNGSI PENGLIHATAN IKAN TERHADAP PANJANG GELOMBANG DAN INTENSITAS CAHAYA TAMPAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENENTUAN RESPON OPTIMAL FUNGSI PENGLIHATAN IKAN TERHADAP PANJANG GELOMBANG DAN INTENSITAS CAHAYA TAMPAK"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENENTUAN RESPON OPTIMAL FUNGSI PENGLIHATAN

IKAN TERHADAP PANJANG GELOMBANG DAN

INTENSITAS CAHAYA TAMPAK

Fita Fitria, Welina Ratnayanti K, Tri Anggono P

Laboratorium Biofisika, Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya 60115

ABSTRAK

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh panjang gelombang dan intensitas cahaya tampak terhadap respon ikan dan mengetahui panjang gelombang dan intensitas cahaya tampak yang paling berpengaruh terhadap respon ikan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap. Prosedurnya adalah rangkaian lampu LED yang telah diisolasi dipasangkan ke dalam tambak ± 30 cm dari permukaan perairan tambak dan jaring angkat dipasangkan ke dalam tambak, selanjutnya rangkaian lampu LED dinyalakan selama 10 menit, setelah 10 menit jaring angkat diangkat dari tambak dan dihitung jumlah ikan liar yang telah masuk ke dalam jaring angkat. Berdasarkan analisis data menggunakan Anova yang dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa panjang gelombang dan intensitas cahaya tampak memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap perilaku ikan liar, menunjukkan bahwa pada perlakuan selama 10 menit dengan pemaparan cahaya LED hijau dengan panjang gelombang 548 nm menunjukkan respon optimum penglihatan ikan terhadap warna cahaya Led hijau dengan rata-rata jumlah ikan liar yang berkumpul pada jaring angkat adalah 23,8 dan intensitas cahaya tampak sebesar 296,4 k Lux memberikan respon optimal penglihatan ikan dengan rata-rata jumlah ikan liar yang berkumpul pada jaring angkat adalah 27,8.

(2)

PENDAHULUAN

Perkembangan Teknologi saat ini memudahkan manusia untuk melakukan aktivitasnya di segala bidang, salah satu yang terkena imbasnya adalah kemajuan teknologi dalam bidang perikanan yaitu mengembangkan alat penangkap ikan yang ramah lingkungan. Perkembangan teknologi penangkapan ikan yang saat ini sedang sukses dan berkembang pesat adalah penggunaan sumber cahaya untuk menarik perhatian ikan dalam proses penangkapan ikan (Nikonorov, 1975).

Penggunaan alat bantu penangkap ikan dengan menggunakan sumber cahaya sudah banyak dilakukan di perairan laut oleh nelayan dengan tujuan untuk mengumpulkan ikan di suatu areal penangkapan ikan sehingga nelayan dapat meningkatkan hasil tangkapannya, Pemanfaatan sumber cahaya sebagai alat bantu penangkap ikan adalah dengan memanfaatkan tingkah laku ikan terhadap cahaya.

Ada beberapa factor ikan dapat berkumpul pada area tertentu oleh suatu cahaya diantaranya ikan tertarik cahaya karena adanya sifat phototaksis .

Secara umum respon ikan terhadap sumber cahaya dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu bersifat phototaksis positif (ikan yang mendekati datangnya arah sumber cahaya) dan bersifat phototaksis negatif (ikan yang menjauhi datangnya arah sumber cahaya). Identik dengan penangkapan ikan di perairan laut, penangkapan

ikan di perairan darat yaitu di tambak juga perlu dilakukan dengan tujuan yang berbeda dari perairan laut, dalam perairan darat tujuannya lebih pada menangkap ikan liar yang ada di dalam tambak.

Pada umumnya dalam suatu tambak terdapat ikan liar yang tidak di inginkan berkembang, ikan liar ini dapat menggangu pertumbuhan ikan yang diproduksi dalam suatu tambak ikan, sehingga dapat menurunkan hasil panen petani tambak. Diharapkan penggunaan sumber cahaya dalam menangkap ikan di perairan tambak dapat membantu petani tambak dalam upaya mengurangi ikan liar di dalam tambak sehingga hasil panen yang dihasilkan dapat optimal.

Pada penelitian yang dilakukan oleh utami dengan menggunakan cahaya yang berbeda – beda yaitu cahaya hijau , merah, biru, kuning, dengan intensitas yang berbeda-beda yaitu antara 1 lux-19 lux dengan interval 2 lux. Ikan yang di gunakan adalah ikan pepetek yang merupakan ikan demersal yang hidup di laut tropis Hasil penelitian tersebut

(3)

menghasilkan ikan yang paling banyak berkumpul pada cahaya berwarna hijau dan ikan yang paling sedikit berkumpul pada cahaya berwarna merah dengan intensitas 19 lux.

Sedangkan menurut Najamuddin dkk, 1994 Ikan-ikan pelagis seperti ikan layang, tembang dan kembung sangat peka terhadap warna merah dan kuning. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Masyahoro 1998 ikan kembung lelaki

(Rastraligger Kanagurta) tertarik oleh cahaya warna biru dengan intensitas 3500

lux. Menurut Fujaya (2002) Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku ikan terhadap cahaya antara lain intensitas, komposisi spektrum warna cahaya dan lama penyinaran.

Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa intensitas cahaya dan panjang gelombang sangat menentukan jenis ikan yang tertangkap. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan menentukan kesukaan ikan terhadap warna cahaya tertentu dengan intensitas yang berbeda –beda. Sehingga petani tambak dapat menangkap ikan liar yang dapat menggangu perkembangan ikan budidaya yang di produksinya.

Sumber cahaya yang digunakan dalam penelitian ini adalah cahaya LED. Penggunaan cahaya LED ini dimaksudkan untuk memanfaatkan respon ikan terhadap cahaya. Untuk meminimalkan masuknya cahaya dalam air peletakkan sumber cahaya dinyalakan di dalam air. Diharapkan peletakan sumber cahaya di dalam air memberikan pengaruh terhadap ikan agar dapat berkumpul di dalam jebakan atau jaring ikan.

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian mencakup tahap persiapan dan tahap penelitian .Alur kegiatan disajikan pada bagan alir di bawah ini (Gambar 1).

(4)

Gambar 3.1. diagram blok langkah – langkah penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian Jumlah ikan liar yang masuk ke dalam jaring angkat terhadap panjang gelombang cahaya LED

Tabel 1.Rata-rata jumlah ikan gatul yang masuk ke dalam jaring angkat terhadap variasi cahaya LED

Warna LED

Jumlah ikan pada pengulangan

ke - Rata - rata 1 2 3 4 5 Hijau 27 24 26 27 15 23.8 Biru 26 27 23 24 10 22 Merah 10 14 10 11 9 10.8 Kuning 16 18 10 6 8 11.6 Putih 26 16 14 12 9 15.4

Dari data yang diperoleh pada Tabel 1. dapat disajikan Histogram Rata-rata jumlah ikan gatul yang masuk ke dalam jaring angkat terhadap panjang gelombang cahaya LED

(5)

Gambar 2. Histogram Rata-rata jumlah ikan gatul yang masuk ke dalam jaring angkat terhadap panjang gelombang cahaya LED

Dari gambar 2 diatas memperlihatkan bahwa Lampu LED warna hijau lebih disukai daripada Lampu LED warna lainnya, kemudian Lampu LED warna biru, lalu lampu Lampu LED warna putih, Lampu LED warna merah dan paling sedikit warna kuning, maka dapat diketahui bahwa ikan gatul lebih adaptif dengan panjang gelombang yang pendek yaitu warna hijau sepanjang 548 nm dan warna biru dengan panjang 465 nm dibandingkan dengan panjang gelombang yang panjang seperti yang dimiliki oleh warna putih sepanjang 440-700 nm, warna merah sepanjang 653 nm dan kuning sepanjang 595 nm.

Hal tersebut disebabkan karena intensitas cahaya yang di pancarkan LED kuning paling kecil dibandingkan dengan lampu LED lainnya (ditunjukkan pada Lampiran ). Sehingga intensitas cahaya yang diterima oleh ikan kurang optimal. Sedangkan warna LED hijau dan biru memiliki intensitas cahaya yang besar dan diperkuat oleh Panjang gelombang hijau dan biru yang memiliki panjang gelombang yang pendek sehingga daya tembus ke dalam perairan semakin besar. Dan juga berdasarkan habitatnya ikan gatul lebih terbiasa dengan warna hijau yaitu warna cahaya LED hijau yang menyerupai kondisi dari lingkungan (air tambak) pemeliharaan oleh karena itu ikan gatul lebih adaptif terhadap warna hijau.

Menurut Ayodhyoa, 1981 ikan tertarik oleh cahaya disebabkan oleh kekuatan dan warna lampu yang digunakan. Ikan dapat membedakan warna cahaya asalkan cukup terang dan masing-masing jenis ikan menyukai warna terang yang berbeda-beda.

Tabel 2 Rata-rata jumlah ikan gatul yang masuk ke dalam jaring angkat terhadap variasi intensitas cahaya LED warna Hijau

(6)

Intensitas Cahaya

LED

Jumlah ikan pada

pengulangan ke - Rata-rata 1 2 3 4 5 265,2 kLux 25 27 28 28 20 25.6 296,4 kLux 23 30 26 23 37 27.8 327,6 kLux 28 13 29 14 25 21.8 358,8 kLux 30 27 23 21 12 20.6 390 kLux 24 17 15 13 11 16

Dari data yang diperoleh pada Tabel 2. dapat disajikan Histogram Rata-rata jumlah ikan gatul yang masuk ke dalam jaring angkat terhadap variasi intensitas cahaya LED warna Hijau

Gambar 3 Histogram Rata-rata jumlah ikan Gatul yang masuk ke dalam jaring angkat terhadap Intensitas Cahaya.

Dari gambar 3 dapat diketahui bahwa intensitas cahaya 296.2 kLux mengumpulkan ikan paling banyak sedangkan ikan paling sedikit berkumpul pada intensitas cahaya 296.2 kLux. Pada intensitas cahaya sebesar 327.6 kLux terjadi penurunan jumlah ikan gatul yang masuk ke dalam jaring angkat. Hal ini disebabkan karena ikan juga memiliki intensitas cahaya optimum, yaitu intensitas cahaya maksimum (paling kuat atau besar) yang dapat diterima oleh sel indra penglihatan ikan. Apabila cahaya yang diberikan sudah melebihi intensitas maksimum yang dapat diterima oleh ikan, maka ikan akan cenderung menjauhi cahaya tersebut. Dapat disimpulkan bahwa intensitas cahaya sebesar 296.2

(7)

kLux adalah intensitas maksimum yang dapat diterima oleh penglihatan ikan gatul. Menurut Woodhead (1963) menyatakan bahwa tiap spesies ikan mempunyai intensitas cahaya optimum yang berbeda-beda, tergantung susunan organ-organ tubuhnya.

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :

1. Panjang gelombang dan intensitas cahaya tampak dengan menggunakan Lampu LED memberikan pengaruh terhadap perilaku ikan liar dalam penelitian ini ikan liarnya adalah ikan gatul.

2. Kesukaan warna cahaya LED ikan gatul adalah warna cahaya LED hijau dengan panjang gelombang cahaya 548 nm dan intensitas cahaya optimum yang dapat diterima oleh penglihatan ikan gatul sebesar 296,4 kLux.

UCAPAN TERIMAKASIH

Ucapan terima kasih disampaikan kepada Universitas Airlangga Surabaya dan Laboratorium biofisika telah memfasilitasi penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Ayodhyoa. 1976. Teknik Penangkapan Ikan. Bagian Teknik Penangkapan Ikan. Institut Pertanian Bogor.

Fujaya, Y. 2002. Fisiologi Ikan.Dasar Pengembangan Teknologi Perikanan. Proyek Peningkatan Penelitian Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. 146 hlm.

Fujaya, Y . 2004. Fisiologi Ikan . Dasar Pengembangan Teknologi Perikanan. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Woodhead PMJ. 1966. The Behavior of Fish Relation to the Light in The Sea. Eceanografy Marine Biology: Horald Barnes Edition. Rev. 4: 337-403.

Gambar

Gambar 3.1. diagram blok langkah – langkah penelitian  HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 2. Histogram Rata-rata jumlah ikan gatul yang masuk ke dalam jaring angkat  terhadap panjang gelombang cahaya LED
Gambar 3 Histogram Rata-rata jumlah ikan Gatul yang masuk ke dalam jaring angkat  terhadap Intensitas Cahaya

Referensi

Dokumen terkait

penelitian yang dilakukan pada kulit jeruk sambal yang diperoleh dari tiga daerah memiliki aktivitas antioksidan yang bagus terutama pada kulit jeruk sambal yang

Vianne and Sophie and Antoine followed the others down a cobblestoned street and into a charming village that looked like most small communes in Touraine.. How was

Jika diisi dengan 01 maka seluruh program dan suara akan diproteksi sehingga tidak bisa dimodifikasi oleh password supervisor. Untuk membuka proteksinya, tekanlah tombol selama

(4) Demokratisasi, memiliki makna bahwa penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan di desa harus mengakomodasi aspirasi masyarakat yang diartikulasi dan

Dari jawaban siswa tersebut terlihat bahwa siswa sudah memahami soal sehingga ia melakukan sesuai prosedur yaitu mensketsa lalu kemudian menentukan posisi sudut

1) Untuk menjawab pertanyaan Nomor 1 Anda harus membaca kembali beberapa pendapat ahli tentang definisi/konsep pragmatik. Dari sekian banyak pendapat yang Anda

Pada kawasan sekitar Rumah Susun Bendungan Hilir 1, masih terdapat banyak ruang terbuka hijau. Yang paling menonjol adalah keberadaan Pemakaman Petamburan yang cukup luas di sebelah

 Guru membimbing siswa untuk mengevaluasi menilai kegiatan memecahkan masalah tentang materi kegiatan ekonomi masyarakat di dataran.. Kegiatan Deskripsi kegiatan