• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMENUHAN HAK-HAK ANAK USIA DINI MELALUI KAMPUNG RAMAH ANAK DI RW 05 KELURAHAN TEGALREJO KOTA YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMENUHAN HAK-HAK ANAK USIA DINI MELALUI KAMPUNG RAMAH ANAK DI RW 05 KELURAHAN TEGALREJO KOTA YOGYAKARTA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh : Sinduk Yudiana, 12102241041, Pendidikan Luar Sekolah sindukyudiana@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Pemenuhan hak-hak anak usia dini di Kampung Ramah Anak (KRA) “Kambojo” (2) Faktor pendukung dan penghambat pemenuhan hak-hak anak usia dini di KRA “Kambojo”. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif analitik. Setting penelitian di RW 05, Kelurahan Tegalrejo. Informan dalam penelitian ini adalah pengurus KRA dan orang tua dari anak usia dini di RW 05. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu dengan pedoman observasi, pedoman dokumentasi dan pedoman wawancara. Pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Triangulasi sumber dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan berbagai narasumber dalam mencari informasi yang dibutuhkan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) pemenuhan hak hidup pada anak usia dini di KRA “Kambojo” dilakukan dengan melakukan kegiatan pendataan kepemilikan akta kelahiran dan olahraga (2) pemenuhan hak tumbuh dan berkembang pada anak usia dini di KRA “Kambojo” dilakukan dengan melakukan kegiatan PAUD, TPA, belajar bersama, posyandu, BKB, pengecekan jentik nyamuk dan deklarasi bebas asap rokok (3) pemenuhan hak perlindungan pada anak usia dini di KRA “Kambojo” dilakukan dengan melakukan kegiatan plangisasi slogan dan budaya KRA, perbaikan lingkungan dan pendataan anak (4) pemenuhan hak partisipasi pada anak usia dini di KRA “Kambojo” dilakukan melalui kegiatan pelatihan tari, sosialisasi KRA, pentas seni, peringatan hari-hari besar nasional serta perayaan hari ulang tahun KRA “Kambojo” (5) faktor pendukung penyelenggaraan pemenuhan hak-hak anak usia dini, adanya dukungan dari pemerintah melalui pendidikan, dukungan dari orang tua dan warga yang berbentuk fisik maupun nonfisik. Sedangkan faktor penghambat, kegiatan yang sudah ada belum dioptimalkan dengan baik, faktor dana penyelenggaraan program serta kesibukan pengurus KRA di luar. Kata kunci: Hak-Hak, Anak Usia Dini, Kampung ramah anak

(2)

THE FULFILMENT OF RIGHTS IN EARLY CHILDHOOD THROUGH THE CHILD FRIENDLY VILLAGE ON RW 05 DISTRICT

TEGALREJO YOGYAKARTA

By : Sinduk Yudiana, 12102241041, Out-Of-School Education sindukyudiana@gmail.com

Abstract

This study aimed to describe: (1) the fulfilment of rights in early childhood in Kampung Ramah Anak (KRA) "Kambojo" (2) Enabling and inhibiting factors through the fulfilment of rights in early childhood in KRA "Kambojo". This research is a descriptive analitycal. The research take place in RW 05, district Tegalrejo. Informants in this study is the KRA’s organizer and the parents of young children in RW 05. The researcher is the main instrument in conducting research that assisted with guidelines for observation, documentation guidelines and the guidelines for the interview. The collection of data by using the method of observation, documentation and interview. The techniques of data analysis that being used are data reduction, data display, and conclusion. Triangulation of sources is used to explain the validity of data with the various of interviewees to find the information needed. These results indicate that: (1) the fulfilment of the right to life in early childhood in KRA Kambojo carried out by conducting the birth certificates and sports data collection activities (2) the fulfilment of the right to grow and develop in early childhood in KRA "Kambojo" carried out by conducting ECD, Taman Pendidikan Al Qur'an, learning together, posyandu, BKB, checking mosquito larvae and smoke-free declaration (3) the fulfilment of the right to protection in early childhood in KRA "Kambojo" carried out by plangisasi slogan and KRA cultural activities , environmental improvements and data collection of children (4) the fulfilment of the right to participate in early childhood in KRA "Kambojo" conducted through dance training, KRA socialization, performing arts, National day of commemoration and birthday celebration of KRA"Kambojo" (5 ) Enabling factors of implementation the fulfilment of the rights in early childhood, the government support through education, the parents and citizens support in the form of physical and nonphysical. While inhibiting factors, the activity that already exist not optimalized properly, the costs of the program factors and also the bustling KRA’s organizer out there.

(3)

PENDAHULUAN

Anak usia dini adalah anak-anak yang berusia dibawah 6 tahun dan sedang mengalami proses perkembangan dan pertumbuhan yang pesat. Masa usia dini disebut juga dengan masa emas (golden age) yaitu masa yang berharga dibanding usia selanjutnya.

Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010 menunjukkan dari 237.641.326 orang di Indonesia, sekitar 31.804.759 merupakan anak-anak usia 0-6 tahun. Hal tersebut menunjukkan bahwa berinvesatasi untuk anak sangat penting karena anak merupakan aset bangsa, dimana masa depan suatu bangsa dan negara dimasa mendatang berada ditangan mereka.

Anak usia dini merupakan penduduk usia muda yang memiliki potensi yang harus dikembangkan serta dipenuhi hak-haknya seperti layaknya penduduk dewasa. Hal tersebut seperti yang telah dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi bahwa hak-hak seorang anak harus dilindungi. Perlindungan yang dimaksudkan berlaku untuk anak baik

yang sedang di dalam kandungan maupun anak yang sudah dilahirkan.

Permasalahan anak yang muncul di Indonesia mulai dari pekerjaan yang melibatkan anak, anak jalanan, anak yang belum memiliki akta kelahiran hingga kekerasan pada anak (data KPAI).

Kekerasan yang terjadi semakin meningkat baik berbentuk fisik, seksual, psikis dan penelantaran. Hal tersebut menunjukkan bahwa keluarga yang seharusnya menjadi tempat aman bagi anak dan memberikan perlindungan bagi anak justru menjadi tempat anak mendapatkan tindak kekerasan, padahal menurut Daning Kusniapuantari (2014: 22-30) pengasuhan dari orang tua dapat berpengaruh terhadap kecerdasan emosi anak. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengembangan kecerdasan emosi anak tidak hanya dilakukan oleh pendidik di sekolah, akan tetapi bisa dilakukan oleh orang tua. Sehingga dalam hal ini dijelaskan fungsi dari orang tua ataupun keluarga yang seharusnya.

Di Daerah Istimewa Yogyakarta juga terdapat beberapa kasus

(4)

kekerasan pada anak yang meningkat setiap tahunnya. Salah satunya melalui kasus pedofilia yang merupakan sebuah perilaku menyimpang, gangguan atau kelainan jiwa yang dilakukan oleh manusia dewasa untuk bertindak dengan menjadikan anak-anak sebagai instrumen atau sasaran dari tindakannya yang biasanya berupa pelampiasan nafsu seksual.

Kota Yogyakarta yang dikenal sebagai kota pelajar memiliki 1.563 anak yang putus sekolah (Kantor Dinas Dikpora DIY tahun 2009). Jumlah yang cukup banyak berdasarkan data tersebut sangat disayangkan karena anak merupakan generasi penerus bangsa yang wajib diberikan hak pendidikannya agar memperoleh pendidikan dasar yang terbaik sehingga masa depan bangsa dapat terjamin dengan baik.

Pemenuhan hak terhadap anak di Indonesia didasari oleh Konvensi Hak Anak (KHA). Indonesia menjadi salah satu negara yang meratifikasi Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hak-Hak Anak tersebut melalui Keputusan Presiden (Keppres) No. 36/0 tanggal 25

Agustus 1990. Dengan diratifikasinya konvensi tersebut, negara berkewajiban untuk memenuhi semua hak anak, melindungi semua anak serta menghormati pandangan anak. Selain itu negara mempunyai konsekuensi untuk membuat aturan

hukum terkait anak,

mensosialisasikan hak anak sampai ke anak serta membuat laporan berkala ke PBB.

Menindaklanjuti ratifikasi pemenuhan hak dan perlindungan anak yang diamanatkan oleh Konvensi Internasional PBB tentang Konvensi Hak Anak tersebut, kemudian dijabarkan ke dalam berbagai peraturan perundang-undangan serta kebijakan yang terkait dengan anak.

Di dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014, Perubahan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Pasal 21 (1) Negara, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah berkewajiban dan bertanggung jawab menghormati pemenuhan Hak Anak tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, etnik, budaya dan bahasa, status hukum,

(5)

urutan kelahiran, dan kondisi fisik dan/ atau mental. Sehingga sudah semestinya seluruh aspek masyarakat wajib bertanggung jawab serta memenuhi hak-hak dasar yang dimiliki oleh anak.

Banyaknya jumlah kasus pada anak yang tidak sesuai dengan peraturan yang telah ada tersebut tentu mencuri perhatian yang besar bagi pemerintah pusat dan daerah. Pada tahun 2010, pemerintah Kota Yogyakarta melalui peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan No. 2 tahun 2009 tentang Kebijakan Kabupaten/Kota Layak Anak merintis program Kampung Ramah Anak sebagai bentuk pemenuhan hak terhadap anak serta untuk meminimalisir permasalahan yang terjadi pada anak.

Kampung Ramah Anak (KRA) merupakan kampung yang mampu memberikan pemenuhan hak dan berbagai kebutuhan anak untuk hidup, tumbuh dan berkembang secara optimal, mendapatkan perlindungan serta berpartisipasi.

Kampung Ramah Anak “Kambojo” RW 05 Kelurahan Tegalrejo merupakan salah satu upaya

memenuhi hak-hak dasar anak yang merupakan kebijakan dari pemerintah untuk memberikan yang terbaik dalam hal pelayanan publik dari adanya proyek Kota Layak Anak. Keberadaan KRA “Kambojo” sangat penting karena kerentanan anak-anak terutama anak usia dini yang hidup dalam kekurangan serta letak ataupun lokasi RW 05 Kelurahan Tegalrejo yang berada di perbatasan rawan akan pengaruh negatif terhadap anak.

RW 05 Kelurahan Tegalrejo merupakan kawasan padat penduduk. Wilayah RW 05 memiliki posisi geografis berada di dekat bantaran sungai widuri dan berbatasan langsung dengan rel kereta api. Umumnya kawasan yang terletak di bantaran sungai, mayoritas warganya adalah mereka kaum urban yang bermigrasi ke wilayah. Sehingga mereka umumnya memiliki pekerjaan yang tidak tetap di sektor informal perkotaan dan kategori penghasilan mereka menengah ke bawah.

Selain itu, berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti dalam studi pendahuluan, masih terdapat beberapa pemuda di RW 05 yang didapati miras dan bermain judi di

(6)

pos-pos RT dan juga pemuda yang mengalami putus sekolah. Hal tersebut menunjukkan bahwa diperlukan penanganan sejak anak berusia dini untuk menanamkan perilaku positif terhadap anak hingga mereka dewasa. Kegiatan yang dilakukan tersebut juga membahayakan anak usia dini yang melihat, mengingat mereka adalah seseorang yang masih mudah mengingat dan menirukan kebiasaan-kebiasaan baik ataupun buruk di lingkungan aktifitas mereka.

Dalam hal ini sangat diperlukan peran dari seluruh lapisan masyarakat RW 05 Kelurahan Tegalrejo untuk memberikan kontribusi lebih dalam pengimplementasian program-program dari Kampung Ramah Anak untuk menyelamatkan generasi muda bangsa Indonesia sebagai agen of

change (agen perubahan).

Seperti yang tertuang dalam Undang-Undang nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, bahwa kewajiban dalam menjamin, melindungi, serta memenuhi hak anak bukan hanya tugas dari orang tua ataupun keluarga, akan tetapi hal tersebut juga merupakan tugas dari

masyarakat, pemerintah dan juga negara.

Program kampung ramah anak “Kambojo” merupakan sarana pemenuhan hak terhadap anak, salah satunya anak usia dini. Banyak pemuda yang aktif dalam

berpartisipasi dalam

menyelenggarakan kegiatan dari Program KRA “Kambojo” ini, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi peneliti untuk melakukan penelitian. Melihat dari berbagai permasalahan yang telah diuraikan, maka peneliti ingin mengkaji pemenuhan hak-hak anak usia dini melalui Kampung Ramah Anak “Kambojo”. Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti mengambil judul penelitian yaitu “Pemenuhan Hak-Hak Anak Usia Dini melalui Kampung Ramah Anak di RW 5 Kelurahan Tegalrejo Kota Yogyakarta”. Dengan judul ini diharapkan mampu menjawab permasalahan yang muncul di dunia anak Indonesia.

METODE Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif

(7)

analitis yang bertujuan mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap suatu obyek penelitian yang diteliti melalui sampel atau data yang telah terkumpul dan membuat kesimpulan yang berlaku umum.

Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di RW 05, Kelurahan Tegalrejo Kota Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2016. Subyek Penelitian

Subyek penelitian yakni pengurus KRA, orang tua dari anak usia dini dan tokoh masyarakat di RW 05. Data, Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan peneliti. Data penelitian ini bersifat diskriptif berupa dokumen pribadi, catatan harian, catatan lapangan, ataupun ucapan responden dari hasil wawancara di lapangan. Teknik yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Teknik Analisis Data

Tahapan analisis data dalam penelitian ini yaitu reduksi data,

display data dan penarikan

kesimpulan. Reduksi data dalam hal ini dimaksudkan dengan merangkum data, memilih hal-hal pokok, disusun secara sistematik. Display data bertujuan untuk memudahkan peneliti memahami hasil penelitian yang telah didapatkan. Data tersebut dibandingkan dan dihubungkan dengan yang lainnya, sehingga mudah untuk menarik kesimpulan sebagai jawaban dari setiap permasalahan yang ada.

HASIL DAN PEMBAHASAN Pemenuhan Hak-Hak Anak Usia Dini di Kampung Ramah Anak “Kambojo”

a. Pemenuhan Hak Hidup

Hak hidup merupakan salah satu hak dasar yang melekat pada anak sehingga mereka berhak untuk hidup mendapatkan kasih sayang, tidak diaborsi, mendapatkan ASI ekskluasif serta memiliki akta kelahiran sebagai bentuk pengakuan negara terhadap keberadaan diri anak tersebut. Beberapa kegiatan yang diselenggarakan di KRA “Kambojo” sebagai bentuk pemenuhan hak anak usia dini antara lain :

(8)

1) Pendataan Kepemilikan Akta Kelahiran.

Kepemilikan akta kelahiran merupakan salah satu pemenuhan hak hidup terhadap anak sebagai bentuk identitas dan pengakuan negara terhadap keberadaan seseorang di depan hukum. Hal ini dengan tegas dinyatakan dalam pasal 5 UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yakni bahwa “Setiap anak berhak atas suatu nama sebagai identitas diri dan status kewarganegaraan”.

Di RW 05 pendataan kepemilikan akta kelahiran dilakukan oleh satu orang yang dipercaya untuk mendata tiap RT. Selain itu dilakukan himbauan kepemilikan akta dan bantuan pencarian akta kelahiran oleh para pengurus RT dan RW.

2) Olahraga

Bentuk kegiatan olahraga untuk anak usia dini di RW 05 salah satunya adalah dengan diadakannya senam rutin setiap hari selasa dan minggu ketiga setiap bulan. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pemenuhan hak hidup pada anak usia dini melalui pola hidup sehat.

b. Pemenuhan Hak Tumbuh dan Berkembang

Pemenuhan hak tumbuh dan berkembang pada anak usia dini dimaksudkan bahwa anak berhak untuk tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang berkualitas, mendapatkan pendidikan yang layak, istirahat, mendapatkan makanan yang bergizi, belajar serta bermain. Beberapa kegiatan yang dilakukan sebagai bentuk pemenuhan hak tumbuh dan berkembang pada anak usia dini di KRA “Kambojo” yaitu : 1) PAUD

Melalui PAUD anak usia dini dapat tumbuh dan berkembang melalui pembelajaran yang dilakukan sambil bermain, pemberian makanan bergizi yang rutin dilakukan satu bulan 2 kali, pembiasaan perilaku positif oleh pendidik pada anak di PAUD maupun di rumah yang dilakukan oleh orang tua.

2) Taman Pendidikan Al Qur’an Taman Pendidikan Al Qur’an merupakan lembaga atau kelompok masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan nonformal jenis keagamaan islam yang membantu membentuk akhlak serta perilaku

(9)

yang baik terhadap anak usia dini di RW 05 Kelurahan Tegalrejo. Kegiatannya berlangsung 3 kali dalam seminggu yaitu hari Senin, Rabu dan Jum’at pada pukul 16.00 dengan berbagai macam kegiatan keislaman.

3) Belajar Bersama

Merupakan salah satu kegiatan pada klaster pendidikan dan pemanfaatan waktu luang yang bertujuan untuk membantu kesulitan belajar pada anak di RW 05 Kelurahan Tegalrejo. Pembelajaran dilakukan berdasar tingkatan umur dan tingkat pendidikan. Untuk anak usia dini diberikan pembelajaran menggambar, menempel serta mewarnai gambar tertentu.

4) Posyandu

Kegiatan ini ini bertujuan untuk mempercepat penurunan angka kematian untuk bayi, anak, dan angka kelahiran. Selain itu untuk menambah asupan gizi dan vitamin yang diperlukan oleh balita, peningkatan peran dari masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB, serta pemberian penyuluhan tentang asupan gizi dan cara pemberian ASI yang baik.

Posyandu di KRA “Kambojo” dilakukan dengan melakukan pemantauan kesehatan melalui pengukuran lingkar kepala, lengan, tinggi badan serta berat badan. Selain itu terdapat pemberian imunisasi serta makanan bergizi untuk anak.

5) Bina Keluarga Balita (BKB) Merupakan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta kesadaran dari seorang ibu serta anggota keluarga yang lain dalam membina tumbuh kembang anak melalui pola asuh yang benar berdasarkan kelompok umur tertentu. BKB di RW 05 dilaksanakan terpadu dengan PAUD dan Posyandu pada tanggal 2 setiap bulannya. Melalui BKB, orang tua dari anak usia dini melakukan sharing serta mendapatkan penyuluhan dari pihak kesehatan mengenai membentuk anak yang berkualitas.

6) Pengecekan Jentik Nyamuk

Kegiatan ini dilakukan satu kali dalam sebulan untuk melihat kondisi kamar mandi ataupun lingkungan sekitar rumah RW 05 yang dapat menjadi sarang nyamuk penyebab penyebaran penyakit DBD. Selain

(10)

pengecekan juga dilakukan pembagian ABATE kepada tiap-tiap

rumah untuk mencegah

berkembangnya jentik.

7) Deklarasi Bebas Asap Rokok Deklarasi bebas asap rokok dilakukan di RW 05 untuk memberikan kesadaran terhadap warganya tentang bahaya merokok serta efek yang ditimbulkan terhadap orang-orang disekelilingnya terutama anak. Kegiatan tersebut juga dilakukan dengan pembagian brosur-brosur tentang bahaya merokok. c. Pemenuhan Hak Perlindungan

Anak berhak untuk mendapatkan rasa aman dan nyaman dari segala sesuatu yang dapat membahayakan kehidupan anak. Kegiatan yang diselenggarakan di KRA “Kambojo” sebagai bentuk pemenuhan hak perlindungan terhadap anak usia dini diantaranya :

1) Plangisasi Slogan dan Budaya KRA

Merupakan program fisik yang dilakukan untuk memberikan himbauan serta ajakan positif agar orang tua serta warga masyarakat paham dan selalu ingat dengan tugasnya dalam memenuhi hak-hak

terhadap anak khususnya hak perlindungan.

2) Perbaikan lingkungan

Kegiatan ini dicontohkan seperti penutupan bagian atas selokan agar anak tidak terjatuh masuk ke dalam saat bermain, pengecekan tanaman-tanaman berduri dan mengeluarkan getah yang mempunyai potensi membahayakan anak untuk bermain serta beraktifitas di area lingkungan tersebut. Selain hal tersebut juga terdapat pengecekan terhadap pohon-pohon yang akan tumbang untuk segera ditebang agar tidak membahayakan warga masyarakat khususnya anak-anak.

3) Pendataan Anak

Pendataan kepada anak dilakukan untuk mengetahui permasalahan apa saja yang terjadi pada anak di RW 05. Kegiatan tersebut ditindaklanjuti dengan membantu penyelesaian masalah apabila terjadi permasalahan pada salah satu anak di kampung tersebut.

d. Pemenuhan Hak Partisipasi

Pemenuhan hak partisipasi dimaksudkan bahwa setiap anak berhak untuk menyampaikan pendapat, memiliki suara dalam

(11)

musyawarah di dalam keluarga, memiliki hak untuk mengikuti kegiatan sosial tertentu, memiliki hak untuk berkeluh kesah serta berhak untuk memilih pendidikan sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya. Berikut ini akan ditampilkan beberapa kegiatan yang dilakukan di KRA “Kambojo” sebagai bentuk pemenuhan hak partisipasi terhadap anak usia dini. 1) Pelatihan Tari

Pelatihan tari menjadi wadah bentuk partisipasi anak di KRA “Kambojo”. Mereka dapat menuangkan kreatifitas mereka melalui gerakan tarian. Selain itu, pelatihan tari menjadi salah satu bentuk pemenuhan hak partisipasi terhadap anak usia dini di Kampung Ramah Anak “Kambojo”

2) Sosialisasi KRA

Kegiatan awal yang dilakukan di KRA “Kambojo” untuk memberikan pemahaman terhadap orang tua ataupun masyarakat megenai kampung ramah anak. Kegiatan tersebut juga diikuti oleh anak-anak dalam pembagian leaflet dan stiker “sudah ramah anak”.

3) Pentas Seni

Pentas seni merupakan salah satu kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Kecamatan Tegalrejo pada setiap tahunnya untuk mewadahi kreatifitas semua anak-anak termasuk didalamnya anak usia dini dari KRA yang berada dilingkup Kecamatan Tegalrejo.

4) Peringatan Hari-Hari Besar Nasional

Kegiatan tersebut dilakukan sebagai bentuk usaha untuk menumbuhkan rasa cinta anak-anak terhadap tanah air yaitu Indonesia. Kegiatannya beragam, mulai dari

pengadaan lomba yang

diklasifikasikan berdasarkan usia hingga kegiatan pentas seni.

5) Perayaan Hari Ulang Tahun KRA Perayaan hari ulang tahun KRA “Kambojo” sudah berlangsung 3 kali dengan menggunakan konsep yang tidak lepas dari budaya khas Yogyakarta. Hal tersebut dilakukan dengan menyelenggarakan berbagai perlombaan bagi anak-anak dari usia dini hingga 18 tahun, pelatihan wirausaha dan pasar anak-anak, serta diskusi panel dengan tema peluang kerja luar negeri.

(12)

Kegiatan ini dilakukan untuk mensosialisasikan 47 KRA di 45 Kelurahan Kota Yogyakarta. Didalam kegiatannya melibatkan partisipasi anak usia dini melalui kegiatan karnaval, lomba permainan tradisional, serta adu bakat.

Faktor Pendukung dan

Penghambat Pemenuhan Hak-Hak Anak Usia Dini di KRA “Kambojo”

a. Faktor Pendukung

Faktor pendukung dalam melaksanakan kegiatan yaitu adanya dukungan dari pemerintah salah satunya dengan dicanangkannya pendidikan dasar, wajib belajar sembilan tahun yang tidak dipungut biaya. Selain itu partisipasi masyarakat yang tinggi dalam berbagai kegiatan di KRA dalam bentuk materi maupun non materi, adanya sarana prasarana yang disediakan warga serta untuk mewadahi anak bermain serta belajar serta adanya ide-ide yang kreatif dari pengurus KRA untuk menarik minat anak mengikuti setiap kegiatan. b. Faktor Penghambat

Faktor penghambat dalam pelaksanaan pemenuhan hak terhadap

anak yang pertama adalah kegiatan yang sudah ada belum dioptimalkan dengan baik. Faktor penghambat yang kedua adalah terbatasnya sumber dana untuk melaksanakan kegiatan, serta kesibukan para pengurus KRA di luar kampung sehingga menghambat pertemuan-pertemuan rutin tertentu untuk membahas tentang KRA.

PEMBAHASAN

Pemenuhan Hak-Hak Anak Usia Dini di KRA “Kambojo”

KRA “Kambojo” berupaya dalam memenuhi hak-hak anak termasuk didalamnya anak usia dini di RW 05 serta meningkatkan kesadaran para orang tua akan hak-hak yang dimiliki oleh anak dan menciptakan lingkungan yang ramah terhadap anak.

Kegiatan yang diselenggarakan di KRA “Kambojo” merupakan bentuk pemenuhan hak-hak dasar terhadap anak. Hal tersebut seperti yang tertera dalam UU Perlindungan Anak, bahwa seorang anak memiliki empat hak dasar yang wajib dipenuhi. Hak-hak tersebut antara lain hak untuk hidup, hak untuk tumbuh dan berkembang,

(13)

hak untuk mendapatkan perlindungan, serta hak untuk berpartisipasi.

Pemenuhan hak-hak dasar terhadap anak tersebut dilakukan melalui kegiatan KRA yang berintegrasi dengan kegiatan yang ada dilingkup RW 05 Kelurahan Tegalrejo, baik dalam bentuk fisik maupun nonfisik.

Dalam pemenuhan hak dasar yang pertama yaitu hak untuk hidup, KRA “Kambojo” menyelenggarakan berbagai kegiatan diantaranya adalah pendataan kepemilikan akta kelahiran dan olahraga. Sesuai UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak kegiatan tersebut memberikan pemenuhan terhadap anak sebagai bentuk identitas dan untuk dapat hidup sehat menggapai prestasi dimasa mendatang.

Dalam pemenuhan hak dasar yang kedua adalah pemenuhan hak tumbuh dan berkembang pada anak usia dini dilakukan dengan melakukan kegiatan PAUD, TPA, belajar bersama, posyandu, BKB, pengecekan jentik nyamuk serta deklarasi bebas asap rokok. Kegiatan tersebut mengusahakan serta memberikan pemenuhan hak tumbuh

dan berkembang pada anak usia dini melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat positif.

Pemenuhan hak dasar yang ketiga adalah pemenuhan hak perlindungan pada anak usia dini. Kegiatan tersebut dilakukan dengan melaksanakan kegiatan plangisasi slogan dan budaya KRA, perbaikan lingkungan serta pendataan anak. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan upaya yang dilakukan agar anak usai dini dapat beraktifitas serta bermain dengan aman dan nyaman di wilayah RW 05 Kelurahan Tegalrejo.

Pemenuhan hak dasar yang terakhir yaitu pemenuhan hak partisipasi pada anak usia dini di KRA “Kambojo”. Kegiatan yang dilakukan bertujuan untuk memberikan ruang terhadap anak usia dini untuk ikut serta berpartisipasi menuangkan kreatifitas serta prestasi melalui berbagai kegiatan. Kegiatan tersebut diantaranya adalah pelatihan tari, sosialisasi KRA, pentas seni, peringatan hari-hari besar nasional serta perayaan hari ulang tahun KRA.

Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemenuhan hak dasar terhadap anak usia dini di

(14)

KRA “Kambojo” sudah berjalan baik walaupun terdapat beberapa hambatan dalam pelaksanaannya.

Selain pemenuhan hak dasar, dapat ditemukan juga pendidikan didalam keluarga yang diterapkan kepada anak usia dini di RW 05. Pendidikan keluarga di RW 05 diberikan oleh orang tua dengan menanamkan kebiasaan-kebiasaan positif terhadap anak sejak kecil serta penyediaan sarana kreatifitas kepada anak dan makanan 4 sehat 5 sempurna.

Faktor Pendukung dan

Penghambat Pemenuhan Hak-Hak Anak Usia Dini di KRA “Kambojo”

Salah satu bentuk dukungan yang dirasakan oleh pengurus KRA yaitu adanya dukungan dari pemerintah dengan dicanangkannya pendidikan dasar 9 tahun yang tidak dipungut oleh biaya. Berdasarkan pernyataan tersebut tidak akan ada alasan dari para orang tua untuk tidak menyekolahkan anaknya karena kendala biaya. Sehingga seorang anak dapat belajar di sekolah untuk menuntut ilmu.

Selain dukungan dari pemerintah, dukungan yang diberikan

dari masyarakat RW 05 juga sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari bentuk partisipasi masyarakat dalam mengikuti serta mendukung berbagai kegiatan yang diselenggarakan di Kampung Ramah Anak “Kambojo”.

Sarana prasarana yang ada di KRA “Kambojo” juga menjadi salah satu faktor pendukung pemenuhan hak-hak anak usia dini. Dengan tersedianya sarana prasarana untuk bermain dan pendidikan, anak dapat berkembang secara optimal.

Faktor pendukung lain dalam pemenuhan hak-hak anak usia dini adalah dengan adanya ide-ide kreatif dari pengurus KRA. Ide-ide yang kreatif mendapat sambutan yang baik dari para pengurus RW serta msyarakat serta dapat membuat anak usia dini lebih tertarik dan senang dalam mengikuti kegiatan yang diselenggarakan.

Salah satu faktor penghambat pemenuhan hak-hak anak usia dini adalah kegiatan yang sudah ada belum dioptimalkan dengan baik.

Hal lain yang dapat menghambat pemenuhan hak pada anak usia dini adalah dana dalam mendukung melaksanakan kegiatan.

(15)

Terbatasnya dana yang dimiliki oleh KRA Kembojo menghambat terselenggaranya beberapa kegiatan.

Faktor penghambat yang terakhir adalah kesibukan yang dimiliki oleh sebagian pengurus KRA. Karena sebagian dari mereka masih ada yang sekolah dan sudah bekerja, maka terkadang sulit untuk mengumpulkan pengurus dalam membahas beberapa persoalan tentang Kampung Ramah Anak. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

1. Pemenuhan Hak-Hak Anak Usia Dini di KRA “Kambojo”

Pemenuhan hak-hak pada anak usia dini di KRA “Kambojo” yaitu 1) Pemenuhan hak hidup anak usia dini yang meliputi kegiatan pendataan kepemilikan akta kelahiran serta kegiatan olahraga, 2) Pemenuhan hak tumbuh dan berkembang dilakukan dengan melakukan kegiatan PAUD, TPA, belajar bersama, posyandu, BKB, pengecekan jentik nyamuk serta deklarasi bebas asap rokok, 3) Pemenuhan hak perlindungan melalui kegiatan plangisasi slogan dan budaya KRA, perbaikan lingkungan dan pendataan anak, 4) Pemenuhan hak

partisipasi melalui kegiatan pelatihan tari, sosialisasi KRA, pentas seni, peringatan hari-hari besar nasional, perayaan hari ulang tahun KRA “Kambojo” serta launching KRA.

Selain kegiatan tersebut, anak usia dini juga mendapatkan pendidikan didalam keluarga. Dimana orang tua merupakan seseorang yang wajib memberikan hak-hak terhadap anaknya sesuai dengan fungsi-fungsi yang dimilikinya.

2. Faktor Pendukung Pemenuhan Hak-Hak Anak Usia Dini di KRA “Kambojo”

a. Adanya dukungan dari pemerintah melalui pendidikan

b. Adanya dukungan dari orang tua serta warga masyarakat RW 05 Kelurahan Tegalrejo baik berbentuk materi maupun non materi dalam kegiatan KRA

c. Tersedianya sarana prasarana sebagai bentuk dukungan untuk memfasilitasi kegiatan KRA

d. Adanya ide-ide kreatif dari pengurus KRA yang didukung oleh warga dalam

(16)

menyelenggarakan kegiatan KRA.

3. Faktor Penghambat Pemenuhan Hak-Hak Anak Usia Dini di KRA “Kambojo”

a. Kegiatan yang sudah ada belum dioptimalkan dengan baik Faktor dana untuk menjalankan program KRA. b. Kesibukan sebagian pengurus

KRA di luar lingkungan RW 05.

SARAN

1. Bagi masyarakat RW 05 Kelurahan Tegalrejo agar dapat mengoptimalkan kegiatan yang sudah ada dengan baik.

2. Bagi pengurus Kampung Ramah Anak “Kambojo” agar mengaktifkan kembali pertemuan rutin antar pengurus KRA agar terjalin komunikasi antar pengurus. DAFTAR PUSTAKA

Data Anak Putus Sekolah Provinsi DIY. Dinas Pendidikan,

Pemuda dan Olahraga Provinsi DIY Tahun 2009.

Daning Kusniapuantari. (2014). Pengaruh Kerja Sama antara Pendidik dan Orang Tua terhadap Pengembangan Kecerdasan Emosional Anak.

Jurnal JPPM (Nomor 1 Maret

2014). Hlm. 22-30. http://journal.uny.ac.id/index.ph p/jppm/article/view/2353/1952 Davit Setyawan. (2015). KPAI:

Pelaku Kekerasan Terhadap Anak Tiap Tahun Meningkat

(Artikel). Diakses dari www.Kpai.go.idda pada 14 November 2015 pukul 19:32. Undang-Undang nomor 23 tahun

2002 tentang Perlindungan Anak

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia

Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan No. 2 tahun 2009

tentang Kebijakan

Kabupaten/Kota Layak Anak Helmawati. (2014). Pendidikan

Keluarga Teoretis dan Praktis.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sudjana. (2004). Pendidikan

Nonformal (Pendidikan non

formal). Bandung: Falah

Production.

Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:

Alfabeta.

PROFIL SINGKAT

Nama lengkap Sinduk Yudiana, lahir di Wonogiri pada tanggal 31 Januari 1994. Pendidikan sekolah dasar di SDN II Talesan, SMPN I Purwantoro, SMA N I Purwantoro. Mengenyam Pendidikan Perguruan Tinggi di Universitas Negeri Yogyakarta, Fakultas Ilmu Pendidikan, jurusan Pendidikan Luar Sekolah. Lulus pada Mei 20116.

Referensi

Dokumen terkait

interpersonal yang disukai serta memiliki standard moral dan kesehatan yang baik. Harga diri yang tinggi juga dapat membantu meningkatkan kinerja berkaitan

Pendirian pertambangan ilegal dapat berdampak merugikan negara, pertambangan liar yang dilakukan tanpa izin tidak terkena kewajiban membayar pajak, sehingga menurut

[r]

Daftar ini BUK AN m erupakan alokasi DYS final mas ing-masing perguruan tinggi, namun data dosen yang e ligible untuk diikutsertakan dalam serdos tahun 2015 sesuai dengan hasil

THE REASONS SHION UZUKI EXPERIENCES THE ABSENCE OF LOVE AND HOPES To be able to have a better understanding on Shion and KOS-MOS' relationship, we will first attempt to analyze

Sehubungan dengan dilaksanakannya proses evaluasi dokumen penawaran dan dokumen kualifikasi, Kami selaku Panitia Pengadaan Barang dan Jasa APBD-P T. A 2013 Dinas Bina Marga

In฀ the฀ course฀ of฀ this฀ article’s฀ dia- logue,฀we฀tried฀to฀outline฀some฀signifi-

telah ditetapkan sebagai pemenang Pengadaan Bidan Kit Untuk Bidan PTT, Satuan Kerja Dinas Kesehatan Propinsi Kalimantan Selatan Tahun Anggaran 2011.. Demikian