QANUN KABUPATEN ACEH BARAT NOMOR : 3 TAHUN 2008
TENTANG
PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KABUPATEN ACEH BARAT
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAKA KUASA BUPATI ACEH BARAT
Menimbang : a. bahwa untuk menindak lanjuti Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota serta Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang merupakan perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, maka Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Perlu menata ulang organisasi dinas kabupaten,
b. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut, maka perlu dilakukan restrukturisasi dan penyesuaian Organisasi Perangkat Kabupaten Aceh Barat sebagaimana telah ditetapkan dengan Qanun Kabupaten Aceh Barat Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Aceh Barat,
c. bahwa untuk maksud tersebut, perlu menetapkan dalam suatu qanun.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 7 (Drt) tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-kabupaten dalam lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara Jo. Undang-undang Nomor 4 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Nagan Raya dan Kabupaten Aceh Tamiang di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam ; 2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok
Kepegawaian (Lembaga Negara Tahun 1974 Nomor 55, tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999;
3. Undang-undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Aceh (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 172, tambahan Lembaran Negara Nomor 3893);
4. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;
5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
6. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
7. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota;
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
11. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2006 tentang jenis dan Bentuk Produk Hukum Daerah;
Dengan Persetujuan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT KABUPATEN ACEH BARAT
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : QANUN KABUPATEN ACEH BARAT TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS KABUPATEN ACEH BARAT
BAB I
KETENTUAN UMUM Pasal 1
Dalam qanun ini yang dimaksud dengan : 1. Kabupaten adalah Kabupaten Aceh Barat;
2. Pemerintah Kabupaten adalah Bupati beserta Perangkat Kabupaten otonom yang lain sebagai Badan Eksekutif Kabupaten;
3. Bupati adalah Bupati Aceh Barat;
4. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Aceh Barat;
5. Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten selanjutnya disebut DPRK adalah Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Barat;
6. Perangkat Kabupaten adalah Organisasi/ Lembaga pada Pemerintah Kabupaten yang bertanggung jawab kepada Bupati dan membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan yang terdiri atas Sekretariat Kabupaten, Dinas Kabupaten dan Lembaga Teknis Kabupaten, Kecamatan dan Kelurahan sesuai dengan kebutuhan Kabupaten;
7. Sekretaris Kabupaten adalah Sekretaris Kabupaten Aceh Barat;
8. Dinas Kabupaten adalah Dinas Kabupaten Aceh Barat sebagai unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten Aceh Barat;
9. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kabupaten Aceh Barat;
10. Kewenangan adalah hak dan kewajiban untuk menentukan atau mengambil kebijaksanaan dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan;
11. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) adalah sebagai unsur pelaksana operasional di lapangan;
13. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri.
BAB II
PEMBENTUKAN DINAS-DINAS KABUPATEN Pasal 2
Dengan qanun ini, dibentuk Dinas Kabupaten Aceh Barat sebagai berikut : 1. Dinas Sosial, Tenaga Kerja, Kependudukan dan Catatan Sipil
2. Dinas Kehutanan dan Perkebunan
3. Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan 4. Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana
5. Dinas Pendidikan
6. Dinas Perhubungan dan Telekomunikasi
7. Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah 8. Dinas Bina Marga
9. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan 10. Dinas Kelautan dan Perikanan
11. Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pengairan 12. Dinas Pertanian dan Peternakan
13. Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga 14. Dinas Syariat Islam dan Pengembangan Dayah
15. Dinas Pertambangan dan Energi
BAB III
ORGANISASI DINAS KABUPATEN Bagian Pertama
DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN MOBILITAS PENDUDUK Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pasal 3
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten yang dipimpin oleh Kepala Dinas, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Kabupaten.
Pasal 4
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk mempunyai tugas pelaksanaan sebagian kewenangan Pemerintah Kabupaten di bidang sosial, tenaga kerja dan Mobilitas Penduduk.
Pasal 5
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 4, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk mempunyai fungsi :
a. Merumuskan dan merencanakan kebijakan teknis pembangunan di bidang Sosial, Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk;
b. Melaksanakan pembinaan di bidang Sosial, Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk;
c. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian teknis di bidang Sosial, Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk;
d. Melaksanakan pelayanan umum dan membantu tugas umum Bupati sesuai dengan kewenangan yang diberikan;
e. Melaksanakan urusan kesekretariatan dinas;
f. Melaksanakan pembinaan dan perlimpahan wewenang kepada UPTD.
Paragraf 2 Susunan Organisasi
Pasal 6
(1) Susunan Organisasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk terdiri dari :
a. Kepala Dinas; b. Sekretariat; c. Bidang Sosial;
d. Bidang Tenaga Kerja; e. Bidang Transmigrasi;
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD); g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Sekretariat, membawahkan :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi; c. Sub Bagian Tata Usaha Keuangan. (3) Bidang Sosial, membawahkan :
a. Seksi Pembinaan Masalah Sosial;
b. Seksi Pengembangan Sumber Daya Sosial. (4) Bidang Tenaga Kerja, membawahkan :
a. Seksi Pembinaan;
b. Seksi Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja. (5) Bidang Transmigrasi, membawahkan :
a. Seksi Permukiman dan Penempatan;
b. Seksi Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi.
Bagian Kedua
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pasal 7
Dinas Kehutanan dan Perkebunan merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten yang dipimpin oleh Kepala Dinas, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Kabupaten.
Pasal 8
Dinas Kehutanan dan Perkebunan mempunyai tugas pelaksanaan sebagian kewenangan Pemerintah Kabupaten di bidang Kehutanan dan Perkebunan.
Pasal 9
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 8, Dinas Kehutanan dan Perkebunan mempunyai fungsi :
a. Merumuskan dan merencanakan kebijakan teknis pembangunan di bidang Kehutanan dan Perkebunan;
b. Melaksanakan pembinaan di bidang Kehutanan dan Perkebunan;
c. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian teknis di bidang Kehutanan dan Perkebunan;
d. Melaksanakan pungutan retribusi dan pelayanan umum serta membantu tugas umum Bupati sesuai dengan kewenangan yang diberikan;
e. Melaksanakan urusan kesekretariatan dinas;
f. Melaksanakan pembinaan dan perlimpahan wewenang kepada UPTD.
Paragraf 2 Susunan Organisasi
Pasal 10
(1) Susunan Organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan terdiri dari: a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat;
c. Bidang Kehutanan; d. Bidang Perkebunan;
e. Bidang Bina Usaha dan Pengolahan Hasil Perkebunan; f. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD);
g. Kelompok Jabatan Fugsional. (2) Sekretariat membawahkan:
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi; c. Sub Bagian Tata Usaha Keuangan. (3) Bidang Kehutanan, membawahkan:
a. Seksi Konservasi, Planologi dan Rehabilitasi Lahan; b. Seksi Pembinaan, Produksi dan Peredaran Hasil Hutan. (4) Bidang Perkebunan, membawahkan:
a. Seksi Teknik Produksi dan Pembenihan; b. Seksi Perluasan dan Perlindungan Tanaman.
(5) Bidang Bina Usaha dan Pengolahan Hasil Perkebunan, membawahkan: a. Seksi Bimbingan Usaha;
b. Seksi Pengolahan Hasil dan Informasi Pasar.
Bagian Ketiga
DINAS KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
Paragraf I
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pasal 11
Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten yang dipimpin oleh Kepala Dinas, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Kabupaten.
Pasal 12
Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan mempunyai tugas pelaksanaan sebagian kewenangan Pemerintah Kabupaten di bidang Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan.
Pasal 13
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 12, Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan mempunyai fungsi :
a. Merumuskan dan merencanakan kebijakan teknis pembangunan di bidang Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan;
b. Melaksanakan pembinaan di bidang Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan;
c. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian teknis di bidang Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan;
d. Melaksanakan pungutan retribusi dan pelayanan umum serta membantu tugas umum Bupati sesuai dengan kewenangan yang diberikan;
e. Melaksanakan urusan kesekretariatan dinas;
f. Melaksanakan pembinaan dan perlimpahan wewenang kepada UPTD.
Paragraf 2 Susunan Organisasi
Pasal 14
(1) Susunan Organisasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan terdiri dari :
a. Kepala Dinas; b. Sekretariat; c. Bidang Koperasi;
d. Bidang Usaha Kecil Menengah;
e. Bidang Perindustrian dan Perdagangan; f. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD); g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Sekretariat, membawahkan:
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi; c. Sub Bagian Tata Usaha Keuangan. (3) Bidang Koperasi, membawahkan :
a. Seksi Kelembagaan Koperasi; b. Seksi Pemberdayaan Koperasi.
(4) Bidang Usaha Kecil Menengah, membawahkan : a. Seksi Pengembangan UKM.
b. Seksi Pengawasan dan Perlindungan UKM;
(5) Bidang Perindustrian dan Perdagangan, membawahkan : a. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Usaha Industri;
Bagian Keempat
DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pasal 15
Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten yang dipimpin oleh Kepala Dinas, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Kabupaten.
Pasal 16
Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana mempunyai tugas pelaksanaan sebagian kewenangan Pemerintah Kabupaten di bidang Kesehatan dan Keluarga Berencana.
Pasal 17
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 16, Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana mempunyai fungsi :
a. Merumuskan dan merencanakan kebijakan teknis pembangunan di bidang Kesehatan dan Keluarga Berencana;
b. Melaksanakan pembinaan di bidang Kesehatan dan Keluarga Berencana;
c. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian teknis di bidang Kesehatan dan Keluarga Berencana;
d. Melaksanakan pungutan retribusi dan pelayanan umum serta membantu tugas umum Bupati sesuai dengan kewenangan yang diberikan;
e. Melaksanakan urusan kesekretariatan dinas;
f. Melaksanakan pembinaan dan perlimpahan wewenang kepada UPTD.
Paragraf 2 Susunan Organisasi
Pasal 18
(1) Susunan Organisasi Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana terdiri dari : a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat; c. Bidang Program;
d. Bidang Pelayanan Kesehatan Mayarakat;
e. Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan; f. Bidang Farmasi, Makanan dan Minuman;
g. Bidang Keluarga Berencana;
h. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD); i. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Sekretariat, membawahkan : a. Sub Bagian Umum; b. Sub Bagian Kepegawaian;
c. Sub Bagian Tata Usaha Keuangan. (3) Bidang Program, membawahkan :
a. Seksi Perencanaan;
b. Seksi Evaluasi dan Pelaporan.
(4) Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat, membawahkan : a. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi;
b. Seksi Kesehatan Khusus.
(5) Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, membawahkan :
a. Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit; b. Seksi Penyehatan Lingkungan.
(6) Bidang Farmasi, Makanan dan Minuman, membawahkan : a. Seksi Pengawasan Obat dan Kefarmasian;
b. Seksi Pengawasan Makanan dan Minuman. (7) Bidang Keluarga Berencana, membawahkan :
a. Seksi Pelayanan KB;
b. Seksi Kesehatan Reproduksi.
Bagian Kelima DINAS PENDIDIKAN
Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pasal 19
Dinas Pendidikan merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten yang dipimpin oleh Kepala Dinas, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Kabupaten.
Pasal 20
Dinas Pendidikan mempunyai tugas pelaksanaan sebagian kewenangan Pemerintah Kabupaten di bidang Pendidikan.
Pasal 21
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 20, Dinas Pendidikan mempunyai fungsi :
a. Merumuskan dan merencanakan kebijakan teknis pembangunan di bidang Pendidikan;
b. Melaksanakan pembinaan di bidang Pendidikan;
c. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian teknis di bidang Pendidikan.; d. Melaksanakan pelayanan umum dan membantu tugas umum Bupati sesuai
dengan kewenangan yang diberikan;
e. Melaksanakan urusan kesekretariatan dinas;
f. Melaksanakan pembinaan dan perlimpahan wewenang kepada UPTD; g. Melaksanakan koordinasi dengan Lembaga Pendidikan Tinggi;
Paragraf 2 Susunan Organisasi
Pasal 22
(1) Susunan Organisasi Dinas Pendidikan terdiri dari : a. Kepala Dinas;
c. Bidang Program;
d. Bidang Pendidikan Dasar; e. Bidang Pendidikan Menengah; f. Bidang Pendidikan Luar Sekolah; g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD); h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Sekretariat, membawahkan : a. Sub Bagian Umum; b. Sub Bagian Kepegawaian;
c. Sub Bagian Tata Usaha Keuangan. (3) Bidang Program, membawahkan :
c. Seksi Perencanaan;
d. Seksi Evaluasi dan Pelaporan.
(4) Bidang Pendidikan Dasar, membawahkan : a. Seksi Kurikulum dan Kesiswaan;
b. Seksi Pengembangan dan Pengendalian Mutu Pendidik. (5) Bidang Pendidikan Menengah, membawahkan :
a. Seksi Kurikulum dan Kesiswaan;
b. Seksi Pengembangan dan Pengendalian Mutu Pendidik. (6) Bidang Pendidikan Luar Sekolah, membawahkan :
a. Seksi Pendidikan Non Formal;
b. Seksi Akreditasi, Pengembangan dan Pengendalian Mutu.
Bagian Keenam
DINAS PERHUBUNGAN DAN TELEKOMUNIKASI Paragraf I
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pasal 23
Dinas Perhubungan dan Telekomunikasi merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten yang dipimpin oleh Kepala Dinas, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Kabupaten.
Pasal 24
Dinas Perhubungan dan Telekomunikasi mempunyai tugas pelaksanaan sebagian kewenangan Pemerintah Kabupaten dalam bidang Perhubungan dan Telekomunikasi.
Pasal 25
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 24, Dinas Perhubungan dan Telekomunikasi mempunyai fungsi :
a. Merumuskan dan merencanakan kebijakan teknis pembangunan di bidang Perhubungan dan Telekomunikasi;
b. Melaksanakan pembinaan di bidang Perhubungan dan Telekomunikasi.;
c. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian teknis di bidang Perhubungan dan Telekomunikasi;
d. Melaksanakan pungutan retribusi dan pelayanan umum serta membantu tugas umum Bupati sesuai dengan kewenangan yang diberikan;
e. Melaksanakan urusan kesekretariatan dinas;
Paragraf 2 Susunan Organisasi
Pasal 26
(1) Susunan Organisasi Dinas Perhubungan dan Telekomunikasi terdiri dari : a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat;
c. Bidang Perhubungan Darat; d. Bidang Perhubungan Laut; e. Bidang Pos dan Telekomunikasi; f. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD); g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Sekretariat, membawahkan :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi; c. Sub Bagian Tata Usaha Keuangan. (3) Bidang Perhubungan Darat, membawahkan :
a. Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; b. Seksi Perizinan, Sarana dan Prasarana. (4) Bidang Perhubungan Laut, membawahkan :
a. Seksi Kepelabuhanan;
b. Seksi Perizinan, Sarana dan Prasarana. (5) Bidang Pos dan Telekomunikasi, membawahkan :
a. Seksi Pembinaan dan Pengendalian;
b. Seksi Perizinan dan Hubungan antar Lembaga.
Bagian Ketujuh
DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN KEKAYAAN DAERAH Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pasal 27
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten yang dipimpin oleh Kepala Dinas, berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Kabupaten.
Pasal 28
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah mempunyai tugas pelaksanaan sebagian kewenangan Pemerintah Kabupaten dalam bidang Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah.
Pasal 29
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 28, Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah mempunyai fungsi :
a. Menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan keuangan kabupaten; b. Menyusun Rancangan APBK dan Rancangan perubahan APBK;
c. Melaksanakan pungutan pendapatan daerah yang telah ditetapkan dengan qanun;
d. Melaksanakan fungsi BUD;
e. Menyusun Laporan Keuangan Kabupaten dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBK;
f. Melaksanakan tugas lainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh Bupati; g. Melaksanakan pengelolaan pasar milik Pemerintah Kabupaten;
h. Melaksanakan urusan kesekretariatan dinas;
i. Melaksanakan pembinaan dan perlimpahan wewenang kepada UPTD.
Paragraf 2 Susunan Organisasi
Pasal 30
(1) Susunan Organisasi Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah terdiri dari : a. Kepala Dinas; b. Sekretariat; c. Bidang Pendapatan; d. Bidang Anggaran; e. Bidang Kekayaan; f. Bidang Akutansi;
h. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD); i. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Sekretariat, membawahkan :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi; c. Sub Bagian Tata Usaha Keuangan. (3) Bidang Pendapatan, membawahkan :
a. Seksi Pendapatan Asli Daerah;
b. Seksi Dana Perimbangan dan Pendapatan Lain-lain. (4) Bidang Anggaran, membawahkan :
a. Seksi Belanja;
b. Seksi Permodalan dan Pembiayaan. (5) Bidang Kekayaan, membawahkan :
a. Seksi Pengadaan dan Penataan;
b. Seksi Pengendalian dan Pemeliharaan. (6) Bidang Akutansi, membawahkan :
a. Seksi Pembukuan; b. Seksi Pelaporan.
Bagian Kedelapan DINAS BINA MARGA
Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pasal 31
Dinas Bina Marga merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten yang dipimpin oleh Kepala Dinas, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Kabupaten.
Pasal 32
Dinas Bina Marga mempunyai tugas pelaksanaan sebagian kewenangan Pemerintah Kabupaten di bidang Bina Marga.
Pasal 33
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 32, Dinas Bina Marga mempunyai fungsi :
a. Merumuskan dan merencanakan kebijakan teknis pembangunan di bidang Bina Marga;
b. Melaksanakan pembinaan di bidang Bina Marga;
c. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian teknis di bidang Bina Marga; d. Melaksanakan pungutan retribusi dan pelayanan umum serta membantu tugas
umum Bupati sesuai dengan kewenangan yang diberikan; e. Melaksanakan urusan kesekretariatan dinas;
g. Melaksanakan pembinaan dan perlimpahan wewenang kepada UPTD.
Paragraf 2 Susunan Organisasi
Pasal 34
(1) Susunan Organisasi Dinas Bina Marga terdiri dari : a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat; c. Bidang Program; d. Bidang Jalan; e. Bidang Jembatan;
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD); g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Sekretariat, membawahkan :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Tata Usaha Keuangan. (3) Bidang Program, membawahkan :
a. Seksi Perencanaan dan Pengawasan; b. Seksi Monitoring dan Pelaporan. (4) Bidang Jalan, membawahkan :
a. Seksi Pembangunan Jalan;
b. Seksi Pemeliharaan dan Perawatan Jalan. (5) Bidang Jembatan, membawahkan :
a. Seksi Pembangunan Jembatan;
Bagian Kesembilan
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEBERSIHAN Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pasal 35
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten yang dipimpin oleh Kepala Dinas, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Kabupaten.
Pasal 36
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan mempunyai tugas pelaksanaan sebagian kewenangan Pemerintah Kabupaten di bidang Lingkungan Hidup dan Kebersihan.
Pasal 37
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 36, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan mempunyai fungsi :
a. Merumuskan dan merencanakan kebijakan teknis pembangunan di bidang Lingkungan Hidup dan Kebersihan;
b. Melaksanakan pembinaan di bidang Lingkungan Hidup dan Kebersihan;
c. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian teknis di bidang Lingkungan Hidup dan Kebersihan;
d. Melaksanakan pungutan retribusi dan pelayanan umum serta membantu tugas umum Bupati sesuai dengan kewenangan yang diberikan;
e. Melaksanakan urusan kesekretariatan dinas;
f. Melaksanakan pembinaan dan perlimpahan wewenang kepada UPTD.
Paragraf 2 Susunan Organisasi
Pasal 38
(1) Susunan Organisasi Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan terdiri dari : a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat;
c. Bidang Pengelolaan Lingkungan; d. Bidang Kebersihan;
e. Bidang Pertamanan dan Penghijauan Kota; f. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD); g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Sekretariat, membawahkan :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi; c. Sub Bagian Tata Usaha Keuangan.
(3) Bidang Pengelolaan Lingkungan, membawahkan : a. Seksi Analisis Dampak Lingkungan;
b. Seksi Penanggulangan dan Pemulihan Lingkungan. (4) Bidang Kebersihan, membawahkan :
a. Seksi Pembersihan dan Pengangkutan;
(5) Bidang Pertamanan dan Penghijauan Kota, membawahkan : a. Seksi Pertamanan;
b. Seksi Penghijauan Kota.
Bagian Kesepuluh
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pasal 39
Dinas Kelautan dan Perikanan merupakan unsur pelaksanaan Pemerintah Kabupaten yang dipimpin oleh Kepala Dinas, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Kabupaten.
Pasal 40
Dinas Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas pelaksanaan sebagian kewenangan Pemerintah Kabupaten dalam bidang Kelautan dan Perikanan.
Pasal 41
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 40, Dinas Kelautan dan Perikanan mempunyai fungsi :
a. Merumuskan dan merencanakan kebijakan teknis pembangunan di bidang Kelautan dan Perikanan;
b. Melaksanakan pembinaan di bidang Kelautan dan Perikanan;
c. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian teknis di bidang Kelautan dan Perikanan;
d. Melaksanakan pungutan retribusi dan pelayanan umum serta membantu tugas umum Bupati sesuai dengan kewenangan yang diberikan;
e. Melaksanakan urusan kesekretariatan dinas;
f. Melaksanakan pembinaan dan perlimpahan wewenang kepada UPTD.
Paragraf 2 Susunan Organisasi
Pasal 42
(1) Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan terdiri dari : a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat;
c. Bidang Kelautan dan Perikanan Tangkap; d. Bidang Perikanan Budidaya;
e. Bidang Pengolahan, Pemasaran dan Pengawasan; f. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD);
g. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat, membawahkan :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi; c. Sub Bagian Tata Usaha Keuangan.
(3) Bidang Kelautan dan Perikanan Tangkap, membawahkan : a. Seksi Kelautan dan Tata Ruang Kelautan;
b. Seksi Perikanan Tangkap dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perairan.
(4) Bidang Perikanan Budidaya, membawahkan : a. Seksi Teknik Produksi, Sarana dan Prasarana; b. Seksi Bimbingan Usaha.
(5) Bidang Pengolahan, Pemasaran dan Pengawasan, membawahkan : a. Seksi Pengolahan dan Pemasaran;
b. Seksi Pengawasan dan Pengendalian.
Bagian Kesebelas
DINAS CIPTA KARYA, TATA RUANG DAN PENGAIRAN Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pasal 43
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pengairan merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten yang dipimpin oleh Kepala Dinas, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Kabupaten.
Pasal 44
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pengairan mempunyai tugas pelaksanaan sebagian kewenangan Pemerintah Kabupaten di bidang Cipta Karya, Tata Ruang dan Pengairan.
Pasal 45
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 44, Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pengairan mempunyai fungsi :
a. Merumuskan dan merencanakan kebijakan teknis pembangunan di bidang Cipta Karya, Tata Ruang dan Pengairan;
b. Melaksanakan pembinaan di bidang Cipta Karya, Tata Ruang dan Pengairan; c. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian teknis di bidang Cipta Karya, Tata
Ruang dan Pengairan;
d. Melaksanakan pengujan material dan daya tahan konstruksi;
e. Melaksanakan pungutan retribusi dan pelayanan umum serta membantu tugas umum Bupati sesuai dengan kewenangan yang diberikan;
f. Melaksanakan urusan kesekretariatan dinas;
g. Melaksanakan pembinaan dan perlimpahan wewenang kepada UPTD.
Paragraf 2 Susunan Organisasi
Pasal 46
(1) Susunan Organisasi Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pengairan terdiri dari: a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat;
d. Bidang Tata Ruang; e. Bidang Pengairan;
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD); g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Sekretariat, membawahkan :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi; c. Sub Bagian Tata Usaha Keuangan. (3) Bidang Cipta Karya, membawahkan :
a. Seksi Bangunan dan Gedung;
b. Seksi Pengendalian Mutu Bangunan dan Sertifikasi. (4) Bidang Tata Ruang, membawahkan :
a. Seksi Tata Ruang Kota dan Daerah; b. Seksi Lingkungan Permukiman. (5) Bidang Pengairan, membawahkan :
a. Seksi Irigasi dan Rawa;
b. Seksi Pengendalian Banjir, Sungai dan Pantai.
Bagian Kedua Belas
DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pasal 47
Dinas Pertanian dan Peternakan merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Kabupaten.
Pasal 48
Dinas Pertanian dan Peternakan mempunyai tugas pelaksanaan sebagian kewenangan Pemerintah Kabupaten di bidang Pertanian dan Peternakan.
Pasal 49
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 48, Dinas Pertanian dan Peternakan mempunyai fungsi :
a. Merumuskan dan merencanakan kebijakan teknis pembangunan di bidang Pertanian dan Peternakan;
b. Melaksanakan pembinaan di bidang Pertanian dan Peternakan;
c. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian teknis di bidang Pertanian dan Peternakan;
d. Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian kesehatan hewan; e. Melaksanakan pungutan retribusi dan pelayanan umum serta membantu tugas
umum Bupati sesuai dengan kewenangan yang diberikan; f. Melaksanakan urusan kesekretariatan dinas;
Paragraf 2 Susunan Organisasi
Pasal 50
(1) Susunan Organisasi Dinas Pertanian dan Peternakan, terdiri dari : a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat;
c. Bidang Tanaman Pangan; d. Bidang Holtikultura; e. Bidang Peternakan;
f. Bidang Kesehatan Hewan;
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD); h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Sekretariat, membawahkan :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi; c. Sub Bagian Tata Usaha Keuangan. (3) Bidang Tanaman Pangan, membawahkan :
a. Seksi Lahan dan Perlindungan Tanaman Pangan; b. Seksi Peningkatan Produksi Pangan.
(4) Bidang Holtikultura, membawahkan :
a. Seksi Lahan dan Perlindungan Tanaman Holtikultura; b. Seksi Peningkatan Produksi Holtikultura.
(5) Bidang Peternakan, membawahkan :
a. Seksi Pembibitan dan Penyebaran Ternak; b. Seksi Bina Usaha dan Pakan Ternak. (6) Bidang Kesehatan Hewan, membawahkan :
a. Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan; b. Seksi Pengawasan dan Perlindungan Ternak Hewan.
Bagian Ketiga Belas
DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAH RAGA Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pasal 51
Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten yang dipimpin oleh Kepala Dinas, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekrearis Kabupaten.
Pasal 52
Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga mempunyai tugas pelaksanaan sebagian kewenangan Pemerintah Kabupaten di bidang Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga.
Pasal 53
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 52, Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga mempunyai fungsi :
a. Merumuskan dan merencanakan kebijakan teknis pembangunan di bidang Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga;
b. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan di bidang Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga;
c. Melaksanakan monitoring, evaluasi, bimbingan, pengawasan dan pengendalian teknis di bidang Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga;
d. Melaksanakan pungutan retribusi dan pelayanan umum serta membantu tugas umum Bupati sesuai dengan kewenangan yang diberikan;
e. Melaksanakan urusan kesekretariatan dinas;
f. Melaksanakan pembinaan dan perlimpahan wewenang kepada UPTD.
Paragraf 2 Susunan Organisasi
Pasal 54
(1) Susunan Organisasi Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga terdiri dari :
a. Kepala Dinas; b. Sekretariat;
c. Bidang Kebudayaan; d. Bidang Pariwisata;
e. Bidang Pemuda dan Olah Raga; f. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD); g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Sekretariat, membawahkan :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi; c. Sub Bagian Tata Usaha Keuangan. (3) Bidang Kebudayaan, membawahkan :
a. Seksi Nilai Sejarah dan Purbakala; b. Seksi Seni, Budaya dan Adat Istiadat. (4) Bidang Pariwisata, membawahkan ;
a. Seksi Pengembangan dan Promosi Wisata.
b. Seksi Pembinaan Kerjasama Industri dan Jasa Usaha Wisata; (5) Bidang Pemuda dan Olah Raga, membawahkan :
a. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Kepemudaan; b. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Keolahragaan.
Bagian Keempat Belas
DINAS SYARIAT ISLAM DAN PENGEMBANGAN DAYAH Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pasal 55
Dinas Syariat Islam dan Pengembangan Dayah merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten yang dipimpin oleh Kepala Dinas, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Kabupaten.
Pasal 56
Dinas Syariat Islam dan Pengembangan Dayah mempunyai tugas pelaksanaan sebagian kewenangan Pemerintah Kabupaten di bidang Syariat Islam dan Pengembangan Dayah.
Pasal 57
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 56, Dinas Syariat Islam dan Pengembangan Dayah mempunyai fungsi :
a. Merumuskan dan merencanakan kebijakan teknis pembangunan di bidang Syariat Islam dan Pengembangan Pendidikan Dayah;
b. Melaksanakan pembinaan di bidang Syariat Islam dan Pengembangan Pendidikan Dayah;
c. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian teknis di bidang Syariat Islam dan Pengembangan Pendidikan Dayah;
d. Melaksanakan pelayanan umum dan membantu tugas umum Bupati sesuai dengan kewenangan yang diberikan;
e. Melaksanakan urusan kesekretariatan dinas;
f. Melaksanakan pembinaan dan perlimpahan wewenang kepada UPTD.
Paragraf 2 Susunan Organisasi
Pasal 58
(1) Susunan Organisasi Dinas Syariat Islam dan Pengembangan Dayah terdiri dari :
a Kepala Dinas; b. Sekretariat;
c. Bidang Bina Syariat Islam;
d. Bidang Pengembangan Sumber Daya Syariat Islam; e. Bidang Pengembangan dan Pendidikan Dayah; f. Unit Pelaksana Teknis Dinas ( UPTD );
g. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat, membawahkan :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi; c. Sub Bagian Tata Usaha Keuangan. (3) Bidang Bina Syariat Islam, membawahkan :
a. Seksi Peribadatan, Dakwah dan Syiar;
b. Seksi Penegakan, Pelanggaran dan Wilayatul Hisbah;
(4) Bidang Pengembangan Sumber Daya Syariat Islam, membawahkan : a. Seksi Pembinaan Sumber Daya Tenaga Keagamaan;
b. Seksi Pembinaan Sumber Daya Kelembagaan dan Sarana Prasarana; (5) Bidang Pengembangan dan Pendidikan Dayah, membawahkan :
a. Seksi Pengembangan Sarana Prasarana dan Pengendalian Mutu Dayah; b. Seksi Tenaga Kependidikan dan Santri.
Bagian Kelima Belas
DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pasal 59
Dinas Pertambangan dan Energi merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten yang dipimpin oleh Kepala Dinas, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Kabupaten.
Pasal 60
Dinas Pertambangan dan Energi mempunyai tugas pelaksanaan sebagian kewenangan Pemerintah Kabupaten di bidang Pertambangan dan Energi.
Pasal 61
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 60, Dinas Pertambangan dan Energi mempunyai fungsi :
a. Merumuskan dan merencanakan kebijakan teknis pembangunan di bidang Pertambangan dan Energi;
b. Melaksanakan pembinaan di bidang Pertambangan dan Energi;
c. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian teknis di bidang Pertambangan dan Energi;
d. Melaksanakan pungutan retribusi dan pelayanan umum serta membantu tugas umum Bupati sesuai dengan kewenangan yang diberikan;
e. Melaksanakan urusan kesekretariatan dinas;
f. Melaksanakan pembinaan dan perlimpahan wewenang kepada UPTD.
Paragraf 2 Susunan Organisasi
Pasal 62
(1) Susunan Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi terdiri dari : a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat;
c. Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral; d. Bidang Pertambangan Umum;
e. Bidang Migas, Ketenagalistrikan dan Pengembangan Energi; f. Unit Pelaksana Teknis Dinas ( UPTD );
g. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat, membawahkan :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi; c. Sub Bagian Tata Usaha Keuangan.
(3) Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral, membawahkan : a. Seksi Penelitian, Pengembangan dan Laboratorium; b. Seksi Sumber Daya Mineral.
(4) Bidang Pertambangan Umum, membawahkan : a. Seksi Pengawasan Pertambangan Umum; b. Seksi Penataan Wilayah Pertambangan.
(5) Bidang Migas, Ketenagalistrikan dan Pengembangan Energi, membawahkan : a. Seksi Migas;
b. Seksi Ketenagalistrikan dan Pengembangan Energi.
Bagian Keenam Belas
UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pasal 63
(1) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) adalah Unsur Pelaksana Teknis Dinas Operasional di lapangan.
(2) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dan secara operasional di koordinasikan oleh Camat.
Pasal 64
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa kecamatan.
Pasal 65
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 64, Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) mempunyai fungsi :
a. Melaksanakan sebagian tugas dinas sesuai dengan bidangnya; b. Melaksanakan urusan administrasi.
Paragraf 2 Susunan Organisasi
Pasal 66
(1) Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) terdiri dari : a. Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas;
b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Penetapan jenis dan jumlah Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) ditetapkan dengan Peraturan Bupati.
Bagian Ketujuh Belas
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 67
Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Pemerintah Kabupaten sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
Pasal 68
(1) Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang di atur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
(2) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana tersebut pada ayat (1) dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk.
(3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana tersebut pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana tersebut pada ayat (1) di atas diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(5) Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
BAB IV TATA KERJA
Pasal 69
Dalam melaksanakan tugas, Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Subbagian, Kepala Bidang, Kepala Seksi, Kepala UPTD, Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPTD dan Kelompok Jabatan Fungsional menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi secara vertikal dan Horizontal baik dalam lingkungan masing maupun antar Satuan Organisasi sesuai dengan tugas masing-masing.
Pasal 70
Setiap pimpinan Satuan Organisasi di lingkungan dinas bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan, membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahannya dalam pelaksanaan tugas.
Pasal 71
Setiap pimpinan Satuan Organisasi bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan tepat waktu.
BAB V
ESELONNERING, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN Bagian Pertama
Eselonnering Dinas Daerah dan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pasal 72
(1) Kepala Dinas adalah jabatan Eselon II.b (2) Sekretaris adalah jabatan Eselon III.a (3) Kepala Bidang adalah jabatan eselon III.b
(4) Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi dan Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas adalah jabatan Eselon IV.a
Bagian Kedua
Pengangkatan dan Pemberhentian Pasal 73
(1) Kepala Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atas usul Sekretaris Kabupaten.
(2) Calon Kepala Dinas sebelum diangkat dilakukan dengar pendapat dan tatap muka dengan DPRK Aceh Barat.
(3) Kepala Bagian, Sekretaris dan Kepala Bidang diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atas usul Sekretaris Kabupaten.
(4) Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPTD dapat diangkat dan diberhentikan oleh Sekretaris Daerah atas pelimpahan kewenangan dari Bupati.
(5) Tatacara dan syarat-syarat usulan pengangkatan dan pemberhentian pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), (2), (3) dan ayat (4) dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
BAB VI
KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 74
(1) Rincian kewenangan, tugas, fungsi dan tata kerja dinas ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.
(2) Bagan Susunan Organisasi sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan qanun ini.
(3) Hal-hal yang belum di atur dalam qanun ini, sepanjang mengenai ketentuan pelaksanaannya ditetapkan dengan Peraturan Bupati.
BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN Pasal 75
Kepala Bidang pada Dinas Perangkat Kabupaten yang telah menduduki jabatan struktural eselon III.a sebelum Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Kabupaten disahkan, tetap diberikan hak kepegawaian dan hak administrasi lainnya dalam jabatan struktural eselon III.a.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP Pasal 76
Dengan dibentuknya Dinas Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam qanun ini, maka segala pembiayaan yang diperlukan dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten (APBK) Aceh Barat serta sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat.
Pasal 77
Dengan berlakunya qanun ini, maka Qanun Kabupaten Aceh Barat Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Dinas-dinas Daerah Kabupaten Aceh Barat dan ketentuan lainnya yang mengatur tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas Daerah dinyatakan tidak berlaku lagi.
Pasal 78 Qanun ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Qanun ini dengan penempatannya dalam Lembaran Kabupaten Aceh Barat.
Ditetapkan di : M E U L A B O H
Pada Tanggal : 2008 M 1429 H
BUPATI ACEH BARAT
R A M L I . M S
Diundangkan di : Meulaboh
Pada Tanggal : 2008 M 1429 H SEKRETARIS KABUPATEN ACEH BARAT
BANTA PUTEH, S.Sos, MM
Pembina Tk.I/ NIP. 010110256
LEMBARAN KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2008 NOMOR :