• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ruang Hobi Ideal. Dimas Nurhariyadi. Abstrak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ruang Hobi Ideal. Dimas Nurhariyadi. Abstrak"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Ruang Hobi Ideal

Dimas Nurhariyadi

Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung.

Abstrak

Aktivitas hobi membutuhkan ruang yang baik untuk memaksimalkan kegiatan tersebut. Pendapat ideal tentang ruang yang sesuai dengan aktivitas hobi berbeda pada setiap individu. Dilakukan analisis konten untuk mendefinisikan kategori pendapat. Setelah kategori ditemukan maka akan muncul frekuensi pendapat terbanyak. Berdasarkan analisis distribusi, ternyata responden terbanyak memiliki hobi olahraga dengan mengharapkan sirkulasi udara baik, nyaman dan fasilitas yang mendukung. Sedangkan pada analisis korespondensi, baik ruang luar maupun ruang dalam memiliki sejumlah pendapat ideal masing-masing.

Kata-kunci: hobi, ruang, open coding, axial coding, selective coding

Pengantar

Aktivitas hobi merupakan sarana mencurahkan segala tindakan maupun kegiatan yang disukai. Aktivitas ini merefleksikan kesukaan akan se-suatu maupun kegiatan pada setiap individu. Biasanya aktivitas ini bersifat menghibur, mem-berikan kepuasan, relaksasi, hingga munculnya sifat yang adiktif.

Menurut hasil penelitian Departemen Ke-budayaan, Media dan Olahraga Britania Raya, individu yang beraktivitas dalam olahraga dan budaya akan memberikan manfaat berupa me-minimalisir tingkat depresi dan meningkatnya kesehatan fisik (Fujiwara, et al. 2015). Secara umum apabila hobi tersebut ditekuni dan berkembang, akan menjadikan individu tersebut memiliki jiwa profesional dalam menjalankan aktivitas hobi. Untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan adanya ruang ideal untuk mewadahi aktivitas hobi.

Kebutuhan ruang hobi yang mendukung aktivitas sangat diperlukan agar aktivitas hobi berjalan dengan baik. Akan tetapi setiap orang memiliki pendapat maupun pemikiran yang berbeda-beda. Oleh karena itu diperlukan pen-jajakan pendapat tentang bagaimana ruang hobi yang ideal, beserta kekurangan dan kelebihan

tentang ruang hobi yang sudah ada. Penelitian ini ditujukan sebagai pelengkap refrensi perancangan ruang arsitektur terhadap aktivitas hobi.

Metode

Jenis metode yang digunakan dalam penelitian

ini adalah mixed-method (Creswell, 2008).

Sedangkan kategori sifat penelitian ini adalah eksploratif (Groat & Wang, 2002) Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah

dengan kuesioner online. Sedangkan metode

analisis data yang dilakukan adalah melalui content analysis, analisis distribusi dan analisis korespondensi.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan

adalah membagikan kuesioner secara online

melalui media sosial maupun dibagikan secara langsung kepada pribadi yang dikenal.

Responden yang telah mengisi kuesioner sejumlah 69 orang. Responden sebagian besar adalah mereka yang aktif dalam media sosial. Pendapat yang dikemukakan merupakan hasil dari pemikiran individu responden dengan rentang usia 17 hingga 37 tahun. Jumlah

(2)

responden menurut jenis kelamin adalah 31 orang laki-laki dan 38 orang perempuan. Dapat dilihat presentasenya pada gambar 1.

Gambar 1. Presentase jenis kelamin responden

Prosentase responden laki-laki sebanyak 45%, sedangkan responden perempuan sebanyak 55%

Sedangkan mereka yang memilih untuk melakukan hobi di ruang dalam sebanyak 39 orang dan ruang luar sebanyak 30 orang. Untuk mengetahui presentasi ruang yang dipilih, dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar2. Presentase ruang hobi pilihan responden

Jika dilihat pada prosentase, makase banyak 57% responen memilih melakukan hobi di ruang dalam. Sedangkan sebanyak 43% responden memilih melakukannya di luar.

Pertanyaan kuesioner yang dibagikan secara online, disusun secara kualitatif dan kuantitatif (mix-method). Struktur penelitian kualitatif ini

menggunakan pertanyaan terbuka (open-ended),

sedangkan penelitian kuantitatif dengan perta-nyaan tertutup (close-ended). Secara garis besar, penelitian ini lebih menekankan pada analisa data teks atau pengungkapan pendapat yang sifatnya kualitatif.

Responden diminta untuk mengisi kuesioner dengan mengisi jenis hobi yang disukai, kemu-dian memberikan pendapat mereka masing-masing mengenai ruang ideal yang digunakan untuk aktivitas hobi. Selain itu terdapat pendapat pendukung juga diberikan melalui penjelasan responden tentang keunggulan ru-ang yru-ang sudah ada dan ke-kurru-angannya. Metode Analisis Data

Analisa data yang dilakukan pertama kali adalah content analysis untuk menentukan kategori pendapat responden. Untuk selanjutnya kategori pendapat tersebut dianalisa dengan metode analisa distribusi untuk mengetahui frekuensi jawaban yang merupakan pendapat dari respon-den. Berdasarkan frekuensi tersebut, dapat ditentukan manakah yang merupakan pendapat terbesar dari responden baik me-ngenai ruang hobi ideal, kelebihan yang sudah dimiliki, mau-pun komplain tentang kekurangan pada ruang. Untuk melihat hubungan atau kores-pondensi dari jenis kelamin dengan jenis hobi, dan tempat melakukan hobi dengan pendapat ideal maka dilakukan dengan selective coding.

Analisis dan Interpretasi

Tahap pertama yang dilakukan yaitu dengan

menganalisa konten atau content analysis.

Content analysis dilakukan dengan menyeleksi kata-kata kunci. Tahapan menyeleksi kata kunci

ini adalah open coding pada pendapat yang

diutarakan dalam kuesioner. Berikut adalah

contoh open coding dari pendapat responden.

“Ruang hobi yang ideal menurut saya harus ditumbuhi banyak vegetasi, mudah dijangkau, dan memiliki fasilitas pendukung semisal toilet, mushola, kantin,dll.”(Laki-laki, 25 tahun)

“Tempat ideal untuk membaca atau menonton adalah ruangan yg terang, ada tempat duduk yg

(3)

nyaman, sepi serta memiliki ventilasi ruangan yg baik.”(Perempuan, 24 tahun)

Berdasarkan pendapat ruang hobi ideal di atas, dapat dimunculkan kata kunci yaitu “ditumbuhi banyak vegetasi”, “mudah dijangkau”, “memiliki fasilitas pendukung semisal toilet, mushola, kantin,dll.” Kemudian pada pendapat responden selanjutnya yaitu “ruangan yang terang”, “ada tempat duduk yang nyaman”, “sepi”, “memiliki ventilasi ruangan yang baik”.

Dapat dilihat pada kata kunci kedua pendapat responden di atas memiliki satu kesamaan yang untuk selanjutnya masuk dalam satu kategori. Contohnya adalah pendapat “memiliki fasilitas pendukung semisal toilet, mushola, kantin,dll” adalah satu kategori dengan pendapat “ada tempat duduk yang nyaman”. Satu kategori tersebut adalah “fasilitas yang mendukung”. Untuk selanjutnya, berdasarkan kata-kata kunci dan pengategoriannya tersebut dilakukan tahap analisa secara axial coding. Berdasarkan analisa axial coding diatas, didapatkan 12 kategori jenis hobi, 11 kategori untuk pendapat ideal ruang hobi, 14 kategori untuk keunggulan ruang yang sudah ada dan 14 kategori untuk kelemahan ruang yang sudah ada.

Hasil analisis distribusi dari pendapat responden tentang ruang hobi dapat dilihat pada Gambar 3 hingga gambar 6.

Jenis Hobi yang Diminati

Analisis distribusi mengenai jenis hobi yang dilakukan oleh responden dapat dilihat pada gambar 1. Dapat dilihat bahwa olahraga adalah aktivitas hobi yang paling banyak diminati dengan jumlah 18 (21%). Disusul kemudian adalah hobi membaca dan menulis dengan jumlah 17 (19%). Untuk yang ketiga adalah entertainment sebanyak 11 (13%). Kemudian jenis hobi yang paling minim adalah memelihara binatang sejumlah 1 (1%).

Tabel 1. Contoh axial coding pendapat ideal ruang hobi.

Gambar3.Analisis distribusi jenis hobi yang diminati

Hasil analisis distribusi ini menunjukkan bahwa responden dengan rentang usia 17 hingga 37 tahun lebih memilih olahraga sebagai hobi mereka. Kemudian hobi membaca dan menulis, disusul dengan entertainment juga masih sangat diminati oleh responden tersebut. Sedangkan hobi memelihara binatang masih minim dilaku-kan oleh responden dengan rentang usia tersebut. 11 3 7 9 18 17 8 4 4 3 1 3 Entertainment Oudoor activity Bermain musik Travelling Olahraga Membaca & menulis Menggambar, melukis dan kerajinan tangan Kuliner Bersosialisasi Fotografi Memelihara binatang Tidur Jenis hobi

No Kategori Kata Kunci

1. Fasilitas mendukung

memiliki fasilitas pendukung semisal toilet, mushola, kantin, dll

kursi nyaman menyediakan fasilitas-fasilitas yang dapat menunjang kegiatan rak buku dari lantai sampai plafon, sofa nyaman

tempat duduk dan meja yang enak dipakai berlama-lama wifi untuk inspirasi dan referensi

ada beberapa equipment

2. Sirkulasi udara yang baik

bukaan dan jendela juga cukup untuk sirkulasi penghawaan dan pencahayaan di dalam ruang

dirasa nyaman dari segi penghawaan

(4)

Pendapat Ruang Hobi Ideal

Kemudian dilakukan analisis distribusi mengenai pendapat ruang hobi ideal. Dilhat pada Gambar 2, bahwa pendapat sirkulasi udarayang baik adalah yang paling banyak dengan jumlah 29 (16%). Disusul dengan nyaman dan tertata sebanyak 27 (15%). Kemudian fasilitas men-dukung dengan jumlah 26 (15%). Pendapat sosial dan gathering dan akustik yang baik minim diungkapkan. Kedua pendapat minim tersebut sejumlah 5 (3%).

Gambar4.Analisis distribusi pendapat ruang hobi ideal

Pada analisis distribusi pendapat ideal

menunjukkan bahwa responden menghendaki sirkulasi udara yang baik, nyaman dan memliki fasilitas yang mendukung. Pendapat yang paling utama yaitu memiliki sirkulasi udara yang baik. Sehingga dalam beraktivitas hobi, responden dapat melakukannya dengan nyaman sekaligus melakukannya secara maksimal. Sedangkan pendapat tentang ruang untuk sosial dan akus-tik yang baik masih minim diberikan.

Keunggulan Ruang yang Sudah Dimiliki

Analisis selanjutnya mengenai keunggulan ruang yang sudah dimiliki. Jumlah pendapat terbanyak ada pada kondisi yang sudah nyaman dan tertata bersih sebanyak 25 (24%). Diikuti dengan privasi, ketenangan dan keaman seba-nyak 17 (16%). Selanjutnya fasilitas yang mendukung sebanyak 16 (15%). Kemudian keunggulan ruang yang paling minim dikemuka-kan adalah akustik yang baik sebanyak 1 (1%). Analisis distribusi keunggulan ruang dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar5.Analisis distribusi keunggulan ruang yang telah dimiliki

Analisis destribusi keunggulan ruang meng-ungkapkan bahwa kebanyakan responden telah memiliki ruang yang nyaman dan tertata bersih. Sedangkan akustik yang baik sedikit sekali dikemukakan sebagai keunggulan ruang yang telah dimiliki.

Kekurangan Ruang yang Sudah Dimiliki

Analisis distribusi kekurangan pada ruang yang sudah dimiliki dapat dilihat pada gambar 4. Dapat dilihat pendapat tertinggi tentang ke-kurangan ruang adalah fasilitas yang minim atau buruk. Pendapat tersebut sebanyak 19 (22%) dan merupakan satu yang tertinggi frekuensinya. Kemudian terdapat dua pendapat minim diung-kapkan tentang kekurangan ruang yang ada yaitu minim lingkungan sosial dan akustik yang buruk. Masing masing sebanyak 1 (1%).

Gambar6. Analisis distribusi kekurangan ruang yang telah dimiliki 5 16 10 17 29 27 26 5 13 22 6

Akustik yang baik Cahaya yang baik Ruang yang luas Suasana alami Sirkulasi udara yang baik Nyaman dan tertata Fasilitas mendukung Sosial dan gathering Estetis dan tidak membosankan Privasi ketenangan dan keamanan Aksesibilitas Pendapat ideal 4 25 7 6 1 16 17 4 3 6 7 4 2 3

Lingkungan sosial mendukung Nyaman dan tertata bersih Praktis, fungsional dan ekonomis Estetis, view yang menyenangkan Akustik yang baik Fasilitas yang mendukung Privasi, ketenangan dan keamanan Ruang yang cukup Alami Pencahayaan yang baik Sirkulasi udara yang baik Aksesibilitas Bebas dan milik pribadi Tidak ada Keunggulan ruang 6 5 1 5 19 10 9 1 7 3 5 5 7 3

Gangguan cuaca, polusi dan binatang Pencahayaan buruk Akustik buruk Sirkulasi udara tidak baik Fasilitas minim atau buruk Kotor, berbau, rusak dan tidak tertata Aksesibilitas sulit dan sempit Minim lingkungan sosial Membosankan, buruk dan tidak menarik Tidak alami dan kurang vegetasi Tidak nyaman tidak efisien secara fungsional dan ekonomis Privasi buruk, gaduh dan berisik Tidak ada Kekurangan ruang

(5)

Hasil analisa kekurangan ruang yang sudah ada menunjukkan bahwa reponden lebih mengeluh-kan tentang fasilitas yang minim dan buruk. Sedangkan pendapat yang paling minim dike-luhkan adalah minim lingkungan sosial dan akustik yang buruk.

Ruang Hobi dan Pendapat Idealnya

Analisis tahap akhir pada penelitian ini dilakukan dengan selective coding melalui analisis koreS-pondensi. Analisis ini dilakukan untuk menge-tahui factor hubungan korespondensi ruang hobi yang dipilih dengan pendapat ideal tentang ruangan tersebut. Hubungan kores-pondensi ini untuk mengetahui pendapat apakah yang paling diungkapkan pada jenis ruangan yang diguna-kan untuk aktivitas hobi. Analisis korespondensi menggunakan ward hierarchical clustering dapat dilihat pada gambar 7.

Gambar7.Analisis korespondensi ruang yang di-gunakan dengan pendapat idealnya.

Berdasarkan analisis korespondensi di atas maka dapat disimpulkan bahwa ruang luar dan ruang dalam memiliki pendapat ideal masing-masing. Jika pada ruang luar / luar ruangan / outdoor, responden memiliki kelompok pendapat ideal yang berupa aksesibilitasnya harus baik, memi-liki suasana yang alami dan dapat me-lakukan social gathering. Sedangkan pada ruang dalam / indoor, responden memiliki kelompok pendapat ideal yang berupa akustik yang baik, pen-cahayaan yang baik, Fasilitas yang men-dukung dan privasi ketenangan dan keamanan.

Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa responden dengan rentang usia 17 hingga 37 tahun merupakan responden yang aktif pada jenis hobi olahraga. Kebutuhan ruang hobi ideal ditunjukkan dengan pendapat bahwa ruang yang memadai untuk hobi adalah ruang yang sirkulasi udaranya baik, nyaman tertata dan fasilitasnya baik. Secara ideal, ruang sosial gathering dan kualitas akustik tidak terlalu dipentingkan oleh responden penelitian ini.

Sedangkan keadaan ruang yang telah dimiliki responden memiliki keunggulan pada ke-nyamanan, privasi, dan fasilitas cukup men-dukung. Kemudian terdapat kesamaan minim pendapat keunggulan dan kekurangan ruang yang telah dimiliki. Pendapat tersebut adalah tentang akustik.

Berdasarkan analisis korespondensi responden yang menggunakan ruang luar memiliki pendapat ideal aksesibilitas baik, suasananya yang alami dan dapat melakukan social

gathe-ring. Sedangkan responden yang meng-gunakan

ruang dalam memiliki pendapat ideal akustik yang baik, pencahayaan baik, fasilitas men-dukung dan privasi dengan ketenangan dan keamanan.

Kelebihan penelitian ini adalah mengungkapkan pendapat tentang ruang yang ideal untuk aktivitas hobi. Sehingga dapat dijadikan acuan untuk perancangan ruang arsitektur baik outdoor, indoor maupun kombinasi keduanya. Kekurangan penelitian ini adalah usia responden yang dirasa kurang rentang usianya.

Untuk rekomendasi selanjutnya dapat dilakukan penelitian tentang korelasi perancangan resort untuk aktivitas hobi dengan pendapat pada penelitian ini. Perancangan resort yang diharap-kan sesuai dengan penelitian ini adalah memiliki ruang luar (outdoor) dan ruang dalam (indoor). Tentunya dengan pendapat ideal dan referensi keunggulan dan kekurangan yang dipelajari dalam penelitian ini.

Aksesibilitas (6)

Akustik yang baik (5) Cahaya yang baik (16)

Estetis dan tidak membosankan (13) Fasilitas mendukung (26)

Nyaman dan tertata (27)

Privasi ketenangan dan keamanan (22) Ruang yang luas (10)

Sirkulasi udara yang baik (29) Sosial dan gathering (5) Suasana alami (17)

Di dalam ruangan (115) Di luar ruangan (61)

(6)

Daftar Pustaka

Creswell, J.W. (2008). Research Design: Qualitative,

Quantitative, and Mixed Methods Approaches.

California: Sage Publications, Inc.

Groat, L. & Wang, D. (2002).Architectural Research Methods.New York: John Wiley & Sons. Inc. Fujiwara, D. et al.(2015). Further analysis to value the

health and educational benefits of sport and culture.

Gambar

Gambar 1. Presentase jenis kelamin responden  Prosentase  responden  laki-laki  sebanyak  45%,  sedangkan  responden  perempuan  sebanyak  55%
Tabel  1.  Contoh  axial  coding  pendapat  ideal  ruang hobi.

Referensi

Dokumen terkait

Font sketchy dekoratif digunakan pada tulisan Kampung Semanggi sebagai merek dari produk semanggi instan, sedangkan, font serif digunakan untuk sub brand dengan

Beban Usaha Beban pokok penjualan termasuk biaya hunian sebagai persentase dari total pendapatan bersih menurun 130 basis poin, terutama didorong oleh

masyarakat Desa Umbanume ini masih sangat rendah dimana tingkat pendidikan masyarakat hanya sebatas lulus sekolah dasar saja, dibandingkan dengan warga masyarakat

Tidak ada hubungan pengetahuan kesehatan reproduksi dengan risiko wanita PUS muda di desa Candigaron kecamatan Sumowono tahun 2017. dengan

Kelima provinsi yang menjadi tujuan para migran baik pada tahun 2011 maupun tahun 2012 adalah Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah dan Jawa Timur, dengan urutan yang

Salah satu upaya penyelesaian masalah yang telah dilakukan adalah dengan melakukan kegiatan Lesson Study yang bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran dan membantu guru

Perencanaan Konstruksi adalah penyedia jasa orang perorangan atau badan usaha yang dinyatakan ahli yang profesional dibidang perencanaan jasa konstruksi yang mampu

bertumpu kepada golongan yang terkaya, mana kala orang yang miskin cenderung menjadi.