• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MEDIA VIDEO SIBOLANG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA TAMAN SISWA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MEDIA VIDEO SIBOLANG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA TAMAN SISWA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH

MEDIA VIDEO “SIBOLANG”

TERHADAP

KEMAMPUAN MENULIS PUISI OLEH SISWA

KELAS X SMA TAMAN SISWA MEDAN

TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Dinyatakan Telah Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH

SITI FATIMAH ZAHARA

209311073

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat dan

rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul

“Pengaruh Media Video “Sibolang” Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Oleh

Siswa Kelas X SMA Taman Siswa Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014”.

Skripsi ini merupakan sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan di lingkungan Universitas Negeri Medan, Fakultas Bahasa dan Seni.

Penulis menyadari bahwa keberadaan skripsi ini masih jauh dari sempurna

namun, dalam penyelesaiannya sangat banyak mendapat dan menerima bantuan

serta dorongan dari berbagai pihak. Selanjutnya peneliti sadar bahwa selaku

manusia biasa tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu peneliti menyampaikan

mohon maaf yang sebesar-besarnya dan tidak lupa mengucapkan banyak terima

kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri Medan,

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Medan,

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., sebagai Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra

Indonesia Universitas Negeri Medan,

4. Drs. Sanggup Barus, M.Pd., sebagai Seketaris Jurusan Bahasa dan Sastra

Indonesia,

5. Dr. Wisman Hadi, M.Hum., selaku Ketua Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia,

(7)

iii

7. Drs. Basyarudin, M.Pd,. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

memberikan motivasi dan masukan serta membimbing penulis menjadi mahasiswa

yang baik di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

8. seluruh Dosen serta seluruh staf di Lingkungan Fakultas Bahasa dan Seni,

9. Ayah Sarbaini dan Mama Syamsidar yang telah memberikan dorongan dan motivasi

moril dan materi selama mengenyam pendidikan dari SD hingga mendapat gelar

Sarjana,

10. Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Kepala Tata Usaha serta guru-guru dan

siswa SMA Taman Siswa Medan yang telah memberikan izin untuk mengadakan

penelitian,

11. Seluruh teman di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia terkhusus

teman-teman di kelas Ekstensi C 2009.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat

menambah wawasan bagi pembaca.

Medan, Januari 2014

(8)

i ABSTRAK

SITI FATIMAH ZAHARA, NIM 209311073 “Pengaruh Media Video “Sibolang” terhadap Kemampuan Menulis Puisi oleh Siswa Kelas X SMA Taman Siswa Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014”. Skripsi Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan, September 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media video

“sibolang” terhadap kemampuan Menulis Puisi oleh Siswa Kelas X SMA Taman

Siswa Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Taman Siswa Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014, yang berjumlah 160 orang dengan sampel sebanyak 40 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara menentukan satu kelas yang dijadikan wakil populasi untuk diteliti.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan model desain penelitian One Group Pre-test Post-test Design yang hanya dilaksanakan pada satu kelas (kelompok) saja. Di dalam desain ini pengukuran dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Pengukuran yang dilakukan sebelum eksperimen disebut pre-test dan pengukuran sesudah eksperimen disebut post-test.

Dari pengolahan data pre-test memiliki rata-rata 67,95, standar deviasi 10,07, dan termasuk dalam empat kategori, yaitu kategori sangat baik sebanyak 5%, kategori baik sebanyak 50% kategori cukup sebanyak 32,5%, katagori kurang 12,5%. Hasil post-test memiliki rata-rata 76,43 standar deviasi 10,63 dan termasuk dalam empat kategori, yaitu kategori sangat baik sebanyak 25%, kategori baik sebanyak 50%, kategori cukup sebanyak 17,50%, dan kategori kurang sebanyak 7,50%.

Berdasarkan uji normalitas pre-test memperoleh harga Lo (Lhitung) = 0,09. Ternyata Lhitung <Ltabel yaitu 0,09<0,14. Hal ini membuktikan bahwa data hasil pembelajaran menulis puisi dengan media video “sibolang” berdistribusi normal.

Post-test memperoleh harga Lo (Lhitung) = 0,12. Ternyata Lhitung <Ltabel yaitu

0,12<0,14. Hal ini membuktikan bahwa data hasil pembelajaran menulis puisi dengan media video “sibolang” berdistribusi normal.

Hasil perhitungan uji homogenitas pre-test yang diteliti diperoleh Fhitung =0,11. dan Ftabel = 101,9. Hal ini membuktikan bahwa varians populasi adalah

homogen. Hasil perhitungan uji ”t” diperoleh to lebih besar dari ttabel yaitu 4,66>

2,04 kemudian dikonsultasikan dengan tabel t pada taraf signifikan 5% maupun 1% denan df = N-1=40-1=39 ternyata to yang diperoleh lebih besar dari tt yaitu

2,02<4,66>2,71, sehingga hipotesis alternatif (Ha) diterima. Hal ini berarti media video

“sibolang”lebih efektif digunakan dalam kemampuan menulis puisi.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh media video

(9)

iv

(10)

v

e) Langkah-langkah Menulis Puisi ... 31

f) Hal-hal yang Perlu diperhatikan dalam Menulis Puisi ... 35

g) Unsur-unsur Pembentuk Puisi ... 38

h) Sarana-sarana Puisi ... 39

i) Unsur-unsur Pembangun Puisi ... 40

B. Kerangka Konseptual ... 43

C. Hipotesis Penelitian ... 44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 45

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 45

D. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 47

(11)

vi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 72

A. Simpulan ... 72

B. Saran ... 73

(12)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Populasi Penelitian... 46

Tabel 3.2 Desain Eksperimen ... 49

Tabel 3.3 Jalannya Eksperimen ... 49

Tabel 3.4 Aspek Penilaian ... 52

Table 3.5 Penilaian Keterampilan ... 52

Tabel 4.1 Data Hasil Pre-test dan Post-test ... 57

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Pre-Test ... 59

Tabel 4.3 Identifikasi Kecenderungan Pre-Test ... 60

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Post-Test ... 61

Tabel 4.5 Identifikasi Kecenderungan Post-Test ... 62

Tabel 4.6 Uji Normalitas Pre-Test ... 64

Tabel 4.7 Uji Normalitas Post-Test ... 66

(13)

viii

DAFTAR GAMBAR

(14)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 76

Lampiran 2 Soal Pre-test... 82

Lampiran 3 Soal Post-test ... 83

Lampiran 4 Silabus ... 84

Lampiran 5 Hasil Kemampuan Menulis Puisi Sebelum Menggunakan Media Video “Sibolang” (Pre-test) ... 85

Lampiran 6 Hasil Kemampuan Menulis Puisi Sesudah Menggunakan Media Video “Sibolang” (Post-test) ... 86

Lampiaran 7 Perhitungan Uji Normalitas Hasil Pre-test ... 87

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat aspek

keterampilan berbahasa. Keterampilan ini merupakan keterampilan yang tidak lagi

dipahami hanya sekedar proses pengungkapan gagasan atau cara berkomunikasi

melalui tulisan. Menulis telah menjadi gaya dan pilihan untuk mengaktualisasikan

diri, alat untuk membebaskan diri dari berbagai tekanan emosi, sarana

membangun rasa percaya diri, dan sarana untuk berkreasi dan rekreasi. di sekolah,

keterampilan menulis diajarkan dengan tujuan agar siswa mampu menulis dan

menghasilkan tulisan yang dapat membangun dan menunjukkan identitasnya.

Selain itu, Tarigan (1981:3) menyatakan bahwa menulis merupakan keterampilan

berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung atau

tidak tatap muka dengan orang lain.

Menulis juga merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.

Keterampilan menulis tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui

latihan dan praktik yang banyak dan teratur. Dalam kehidupan modern ini, jelas

bahwa keterampilan menulis sangat dibutuhkan. Kiranya tidaklah terlalu

berlebihan bila dikatakan bahwa keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari

orang yang terpelajar atau bangsa yang terpelajar.

Di dalam proses kreatif sastra, terdapat aktivitas berupa munculnya ide

dalam benak penulis; menangkap dan merenungkan ide dengan mencatatnya;

mematangkan ide agar lebih jelas dan utuh; membahasakan ide dan menatanya;

(16)

2

menulis ide dalam bentuk karya sastra Purba (2008:70). Puisi merupakan salah

satu dari karya sastra yang merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan

keterampilan menulis, melalui puisi siswa diberi kebebasan untuk menuangkan

pikiran atau idenya dalam bentuk uraian dengan kalimat sederhana tetapi tidak

menyimpang dari tema atau makna dan unsur-unsur yang membangun puisi.

Dengan keterampilan menulis puisi, siswa mampu menikmati dan

memanfaatkannya untuk mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan

kehidupan serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa. Seperti

pengertianya, puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan,

dipersingkat dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata

kias (imajinatif) (Waluyo, 2005:1).

Berdasarkan uraian di atas, jelas bahwa kegiatan berbahasa yang produktif

tersebut merupakan kegiatan yang berisikan tentang gagasan, pikiran, atau

perasaan oleh pihak penutur. Sehingga, dalam kurikulum tingkat satuan

pendidikan (KTSP) ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup

komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan berbahasa dan kemampuan

bersastra yang meliputi aspek-aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan

menulis. Salah satu komponen pembelajaran sastra adalah menulis puisi, yaitu

8.2 menulis puisi baru dengan memperhatikan bait, irama dan rima.

Kompetensi ini harus dicapai siswa peserta didik pada kelas X semester 1.

Keterampilan menulis puisi berdasarkan imajinasi diri sendiri telah diterapkan

guru dikelas X SMA Taman Siswa Medan. Hasil wawancara yang dilakukan

(17)

3

menuli puisi melalui imajinasi diri sendiri dengan memperhatikan bait, rima dan

irama. Hal ini terlihat dari nilai menulis puisi siswa yang belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM). Pada kompetensi dasar menulis puisi, yaitu 70.

Hasil menulis puisi siswa masih rendah, dikarenakan kurangnya inovasi guru

dalam meningkatkan motivasi dan bimbingan terhadap kemampuan menulis puisi.

sehingga siswa tidak termotivasi untuk menulis puisi. dan disekolah tersebut

belum diterapkan media video “sibolang” dalam menulis puisi. Guru bahasa

indonesia yang ada disekolah tersebut (Siti Khadijah, S.Pd) membenarkan

pernyataan tersebut.

Banyak faktor yang menyebabkan tidak tercapainya kompetensi menulis

puisi. Diduga, guru tidak menerapkan model atau media yang tepat sehingga tidak

menarik bagi siswa untuk menuangkan ide mereka dalam bentuk menulis puisi.

Menurut Sudarman (2012:12), kurangnya kemampuan siswa dalam menulis puisi

dikarenakan kurang menariknya model atau media pembelajaran yang digunakan

guru. Hal inilah yang mengakibatkan siswa tidak termotivasi untuk menulis puisi.

Selain itu, siswa juga merasa sulit untuk memunculkan ide dan menuangkannya

ke dalam bentuk tulisan dengan menggunakan diksi yang indah, serta kesulitan

mengorganisasikan ide tersebut.

Hal ini juga didukung oleh penelitian yang pernah dilakukan oleh Siregar,

G.E yang berjudul “Hubungan Penguasaan Idiom dengan Kemampuan Menulis

Puisi oleh Siswa Kelas II SMA Negeri 1 Tanjung Balai Tahun Pembelajaran

2007/2008”. Dalam penelitian tersebut terlihat bahwa kemampuan menulis puisi

(18)

4

halnya dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Purba yang berjudul

“Kontribusi Penguasaan Teori Puisi terhadap Kemampuan Menulis Puisi oleh

Siswa Kelas X SLTP Negeri 1 Namorambe Tahun Pembelajaran 2007/2008”.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa penguasaan teori puisi kelas X SLTP

Negeri 1 Namorambe Tahun Pembelajaran 2007/2008 adalah dengan skor

rata-rata 70,16 atau cukup. Sedangkan kemampuan menulis puisi siswa adalah 60,12

atau kurang memuaskan.

Situasi tersebut menuntut guru untuk mencari model pembelajaran yang

tepat, guna merangsang dan meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis

puisi. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Nurhayati (2011:69),

Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat. Oleh karena itu, guru dituntut untuk dapat merancang, menyusun, menggunakan pendekatan yang tepat untuk tiap-tiap materi pelajaran sehingga guru dapat menjalankan tugasnya dengan efektif, efisien dan anak didik dapat memiliki pemahaman yang tuntas dan bermakna terhadap materi pelajaran yang disajikan sehingga dapat meningkatkan kemampuan profesionalnya.

Bertitik tolak dari pemaparan di atas, timbul keinginan penulis untuk

menerapkan media pembelajaran berupa media video “Sibolang” dalam

pembelajaran menulis puisi. Penelitian ini menitik beratkan media video dalam

pembelajaran menulis puisi. Pemilihan media video dalam pembelajaran

merupakan alat yang dapat membantu siswa agar lebih mudah memahami.

Adanya media video tersebut siswa akan memiliki gambaran yang lebih

terfokuskan tentang tampilan yang diperlihatkan, merangsang kecerdasan siswa,

(19)

5

dengan lebih baik karena dalam film terkandung unsur visual, audio, dan dramatik

yang menggugah perasaan sehingga mempermudah siswa dalam menuangkan

gagasan. Penggunaan media video juga merupakan salah satu dari pemanfaatan

media pembelajaran. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Nugent

(2008:310), video merupakan media yang cocok untuk proses pembelajaran,

misalnya di dalam kelas, kelompok kecil, bahkan hanya seorang siswa sekalipun.

Hal itu, tidak dapat dilepaskan dari kondisi para siswa saat ini yang tumbuh

berkembang dalam dekapan budaya televisi, di mana paling tidak setiap 30 menit

menayangkan program yang berbeda. Dari itu, video dengan durasi yang hanya

beberapa menit mampu memberikan keluwesan lebih bagi guru dan dapat

mengarahkan pembelajaran secara langsung pada kebutuhan siswa.

Selain itu, menurut Smaldino sendiri, pembelajaran dengan video

multi-suara bisa ditujukan bagi beragam tipe pembelajar. Teks bisa didisplay dalam

aneka bahasa untuk menjelaskan isi video. Beberapa DVD bahkan menawarkan

kemampuan memperlihatkan suatu objek dari pelbagai sudut pandang yang

berbeda. Disc juga memberikan fasilitas indeks pencarian melalui judul, topik,

jejak atau kode-waktu untuk pencarian yang lebih cepat.

Video juga bisa dimanfaatkan untuk hampir semua topik, tipe pebelajar,

dan setiap ranah: kognitif, afektif, psikomotorik, dan interpersonal. Pada ranah

kognitif, pembelajar bisa mengobservasi rekreasi dramatis dari kejadian sejarah

masa lalu dan rekaman aktual dari peristiwa terkini, karena unsur warna, suara

(20)

6

menonton video, setelah atau sebelum membaca, dapat memperkuat pemahaman

siswa terhadap materi ajar.

Pada ranah afektif, video dapat memperkuat siswa dalam merasakan unsur

emosi dan penyikapan dari pembelajaran yang efektif. Hal ini tidak dapat

dilepaskan dari potensi emosional impact yang dimiliki oleh video, di mana ia

mampu secara langsung membetot sisi penyikapan personal dan sosial siswa.

Membuat mereka tertawa terbahak-bahak (atau hanya tersenyum) karena gembira,

atau sebaliknya menangis berurai air mata karena sedih. Dan lebih dari itu,

menggiring mereka pada penyikapan seperti menolak ketidakadilan, atau

sebaliknya pemihakan kepada yang tertindas.

Pada ranah psikomotorik, video memiliki keunggulan dalam

memperlihatkan bagaimana sesuatu bekerja. Misalnya dalam mendemonstrasikan

bagaimana tatacara merangkai bunga, membuat origami pada anak-anak TK, atau

memasak pada pelajaran tataboga dan lain sebagainya. Semua itu akan terasa

lebih simpel, mendetail, dan bisa diulang-ulang. Video pembelajaran yang

merekam kegiatan motorik siswa juga memberikan kesempatan pada mereka

untuk mengamati dan mengevaluasi kerja praktikum mereka, baik secara pribadi

maupun feedback dari teman-temannya.

Media video “sibolang” dapat diterapkan untuk merangsang imajanasi

anak untuk menuangkan idenya kedalam bentuk tulisan yaitu menulis puisi.

kondisi kelas akan berjalan aktif ketika media video ditayangkan didepan kelas,

siswa akan melihat tampilan-tampilan dari video “sibolang”. Akibatnya, siswa

(21)

7

bahwa hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis puisi mencapai standar

ketuntasan minimal.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik menjadikan permasalahan

tersebut sebagai topik yang akan diteliti oleh penulis dengan menggunakan media

video “sibolang” untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi. adapun judul

yang dipilih sesuai dengan permasalahan tersebut adalah “Pengaruh Media Video

“Sibolang” terhadap Kemampuan Menulis Puisi oleh Siswa Kelas X SMA Taman

Siswa Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti dapat mengidentifikasikan

masalah sebagai berikut.

1. Kemampuan siswa dalam menulis puisi rendah.

2. Kurangnya inovasi guru dalam meningkatkan motivasi dan bimbingan

terhadap kemampuan menulis siswa.

3. Media video”sibolang” belum pernah diterapkan oleh guru.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, penelitian ini dibatasi pada

permasalahan Pengaruh Media Video “Sibolang” terhadap Kemampuan Menulis

(22)

8

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan

masalah, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah.

1. Bagaimanakah kemampuan siswa kelas X dalam menulis puisi sebelum

menggunakan media video “sibolang”?

2. Bagaimanakah kemampuan siswa kelas X dalam menulis puisi setelah

menggunakan media video “sibolang”?

3. Bagaimana Pengaruh Penggunaan Media Video “Sibolang” terhadap

Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas X SMA Taman Siswa Medan

2013/2014?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan

penelitian ini adalah:

1. untuk menggambarkan kemampuan menulis puisi siswa kelas X sebelum

menggunakan media video “sibolang”

2. untuk menggambarkan kemampuan menulis puisi siswa kelas X setelah

menggunakan media video “sibolang”

3. untuk membuktikan Pengaruh Penggunaan Media Video “Sibolang” oleh

Siswa Kelas X terhadap Kemampuan Meningkatkan Menulis Puisi Siswa

(23)

9

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu manfaat

teoritis dan manfaat praktis. Uraiannya adalah sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis : Hasil penelitian diharapkan bermanfaat untuk

meningkatkan kemampuan menulis puisi.

2. Manfaat Praktis :

a. Sebagai bahan masukan bagi penulis dalam proses belajar mengajar

nantinya dengan menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan

pokok bahasan, sehingga siswa memperoleh hasil belajar yang optimal.

b. Sebagai bahan masukan bagi guru-guru Bahasa Indonesia dalam

memberikan media yang sesuai dengan pokok bahasan sehingga

(24)

72

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah, temuan penelitian, dan hasil penelitian

tentang Pengaruh media video “sibolang” terhadap Kemampuan Menulis Puisi

oleh Siswa Kelas X SMA Taman Siswa Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014,

dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Kemampuan siswa menulis puisi sebelum menggunakan media video

“sibolang” tergolong rendah dengan nilai rata-rata yang diperoleh 67,95

dengan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 45. Jika melihat KKM 75

maka kemampuan menulis puisi siswa belum tercapai.

2. Kemampuan menulis puisi siswa setelah menggunakan media video

“sibolang” tergolong baik dengan nilai rata-rata 76,43 dengan nilai

tertinggi 90 dan nilai terendah 45. Jika melihat KKM 75 maka kemampuan

menulis puisi siswa sudah tercapai.

3. Terdapat pengaruh yang signifikan penerapan media video “sibolang”

terhadap kemampuan menulis puisi dapat dilihat dari hasil penelitian yang

dilakukan yaitu hasil pre- tes dan post-test serta hasil uji “t” yaitu thitung

>ttabel 2,02<4,66>2,71 sehingga hipotesis alternatif (Ha) diterima. Hal ini

berarti media video “sibolang” memberi pengaruh yang signifikan dalam

pembelajaran menulis puisi.

4. Media video “sibolang” berpengaruh positif dalam meningkatkan

kemampuan siswa menulis puisi.

(25)

73

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini

perlu diungkapkan beberapa saran dalam bagian di bawah ini.

1. Kemampuan siswa dalam menulis puisi perlu ditingkatkan lagi. Hal

tersebut tentunya memerlukan media pembelajaran yang lebih efektif

digunakan dalam proses belajar mengajar (PBM) di sekolah. Salah satu

media video pembelajaran yang dapat dijadikan alternatif adalah video

“sibolang”.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pada aspek rima dan bait dalam

menulis puisi dengan media pembelajaran yang lebih baik sehingga

kemampuan siswa menulis puisi pada aspek rima dan bait semakin

meningkat.

3. Disarankan agar peneliti selanjutnya tetap memperhatikan perkembangan

teknik media pembelajaran/strategi-strategi pembelajaran/model-model

pembelajaran yang digunakan di sekolah khususnya dalam pembelajaran

menulis puisi.

4. Akan lebih baik jika penelitian ini menggunakan desain eksperimen two

group. Karena two group mempunyai kelas pembanding dan kelas

(26)

74

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Barus, Sanggup. 2009. Keterampilan menulis. Medan : UNIMED

Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

Drs, Satriyo. 2007. Pintar berpuisi dan berpantun . lima bintang : Diponegoro.

Farid, Soni. 2012. Apresiasi dan proses kreatif menulis puisi. Bandung : Nuansa.

Heinich, 2009. Media pembelajaaran. Bandung : Wacana Prima.

Kosasih, E. 2006. Ketatabahasaan dan kesusastraan. Bandung : Yrama widya

Kosasih, E. 2009. Mantap Bersastra Indonesia. Bandung: Yrama Widya.

Manurung, P.2012. Metodologi Penelitian. Jakarta: Halaman Moeka Publising.

Morsey. 2010. Keterampilan Menulis. Bandung: Alfabeta.

Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Yang Disempurnakan Pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

---. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Purba, Antilan. 2008. Stilistika Kaji Bahasa Karya Sastra. Medan: UNIMED

---. 2001. Sastra Indonesia Kontemporer. Medan: USU Press.

Riyana, Cepi. 2009. Media pembelajaaran. Bandung : Wacana Prima.

Situmorang, 1992. Memahami Puisi. Bandung: Angkasa.

Sudarman, 1988. Apresiasi Kesusatraan. Jakarta : PT Gramedia

Sudjana.2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

Sugiarto, Eko. 2013. Cara Mudah Menulis Pantun Puisi Cerpen. Yogyakarta : Khitah Publising.

(27)

75

Susilana, Rudi. 2009. Media pembelajaran. Bandung : Wacana Prima.

Tarigan, Henry Guntur. 1985. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

---. 1986. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.

Waluyo, Herman. 2005. Apresiasi Puisi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum.

http://beautycha.blogspot.com/2012/01/media-film-pendek-dalam

pembelajaran.html = (diakses pada tanggal 11 januari 2012)

http://blog.tp.ac.id/tag/pengertian media. video.pembelajaran.html= (diakses pada

Gambar

Gambar 1. Frekuensi Hasil Pre-test ............................................................

Referensi

Dokumen terkait

Sahabat MQ/ pelayanan publik yang prima/ selalu diharapkan oleh masyarakat/ terutama dalam hal pelayanan transportasi// Walikota Yogyakarta -Herry Zudianto

Pencairan logam dapat dilakukan dengan bermacam- macam cara, misal dengan tanur induksi (tungku listrik di mana panas diterapkan dengan pemanasan induksi logam),

Tanaman kelapa dan jarak pagar sebagai tanaman penghasil bahan bakar nabati, potensinya lebih baik dibandingkan jenis tanaman perkebunan lainnya, terutama penggunaan minyak murninya

Hendrik Aditya Mulyatno dan Yusup Maulana Saptedi, 2017, Prarancangan Pabrik Etilbenzena dari Etilena dan Benzena dengan Proses Mobil-Badger, Kapasitas 125.000

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bank BCA masih mengacu pada PSAK 60 revisi 2010 namun dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa pengungkapan mengenai aset

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan hidayahnya serta kesehatan jasmani dan rohani sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa pengkayaan vitamin E pada pakan induk berpengaruh nyata terhadap perkembangan diameter telur

Berdasarkan dua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa deiksis persona merupakan sebuah leksikon yang mempunyai referen orang yang berada dalam situasi tuturan